Jakarta, CNBC Indonesia – PT Pertamina (Persero) menyampaikan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan yang akan menjadi kilang paling modern di Indonesia ini ditargetkan selesai pada 2025 mendatang.
Wakil Direktur Utama Pertamina, Wiko Migantoro mengungkapkan bahwa proyek RDMP Balikpapan cukup penting karena akan berkontribusi pada imbal hasil produk atau Yield Valuable Product (YVP). Mengingat, proyek RDMP Kilang Balikpapan akan meningkatkan kapasitas kilang sebesar 100 ribu bph dari sebelumnya 260 ribu bph menjadi 360 ribu bph.
“Tahun depan kita harapkan kilang di Balikpapan bisa meningkat kapasitasnya menjadi tambahan 100 ribu barrel oil per day. Ini tentu saja sangat penting di kilang baru tersebut karena akan menaikkan yield valuable product juga,” kata Wiko dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Selasa (3/12/2024).
Sebelumnya, Corporate Secretary PT KPI Hermansyah Y. Nasroen menjelaskan, meskipun proyek RDMP Balikpapan akan tuntas sepenuhnya pada 2025, namun proses peningkatan kapasitas kilang menjadi 360 ribu bph telah berhasil dilakukan belum lama ini.
“Kapasitas terpasang 300 ribu bph untuk CDU IV sejak pertengahan Mei,” ujar Hermansyah kepada CNBC Indonesia, Selasa (21/5/2024).
Hermansyah menjelaskan, Kilang Balikpapan sendiri memiliki dua Crude Distillation Unit (CDU). Pertama yakni CDU IV yang ditingkatkan kapasitas pengolahannya dari 200 ribu bph menjadi 300 ribu bph. Lalu terdapat CDU V yang mempunyai kapasitas sebesar 60 ribu bph.
“Kemarin selama revamp, CDU V beroperasi terus. Yang di revamp CDU IV. Jadi secara total ya sudah 360 ribu bph,” ujarnya.
Selain menaikkan kapasitas pengolahan minyak, nanti akan ada tambahan produksi produk petrokimia hingga 225 ribu ton per tahun.
“Jadi tahun 2024 ini akan ada beberapa milestone. Pertama kapasitas naik jadi 360 ribu bph, lalu pembangunan unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) dan berikutnya gasoline block. In shaa Allah 2025 selesai secara keseluruhan,” kata Hermansyah.
(hsy/hsy)