Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa saat meninjau banjir di Dusun Krajan, Desa Waru, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo. (ANTARA/HO-Tim Khofifah-Emil)
Khofifah beri solusi penanganan banjir di Waru Sidoarjo
Dalam Negeri
Editor: Novelia Tri Ananda
Jumat, 27 Desember 2024 – 14:07 WIB
Elshinta.com – Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa memberikan solusi terkait penanganan banjir yang menggenangi sejumlah pemukiman warga di Dusun Krajan, Desa Waru, Kabupaten Sidoarjo. Khofifah dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Jumat, menegaskan bahwa kondisi banjir di daerah tersebut adalah genangan dari luapan sungai akibat curah hujan dengan intensitas tinggi yang turun dalam waktu lama, dua hari belakangan.
Masalah ini harus dicarikan solusi bersama agar masyarakat tidak terdampak banjir setiap curah hujan tinggi.
“Di sini kami bersama Lurah, Kalaksa BPBD, Kepala Dinsos, dan dari Dinas PU SDA Jatim. Jadi, masalahnya di sini ada pendangkalan sungai dan alirannya harus dinormalisasi hulu,” ujar Khofifah.
Menurutnya, banjir tersebut adalah genangan, bukan banjir yang mengalir. Maka, solusinya adalah harus dipompa. Kalau dilihat sungai terdekat memang sudah meluber. Untuk itu, pihaknya bersama pihak terkait mengkoordinasikan agar ada pompa air beserta truk-truk yang dikerahkan untuk melakukan pemompaan air banjir.
Namun, karena sungai terdekat juga meluber dan tak mampu menampung air, harus dialirkan ke sungai yang lain.
“Harus dicarikan opsi hulu sungai, yang bisa menormalisasi dari sini ke sana. Ini tadi ditemukan opsi sungai yang bisa menampung, namun jaraknya 7 kilometer dari sini. Maka, normalisasi dilakukan juga di hulu, sehingga aliran dari sungai Dusun Krajan bisa lancar, permukaan air sungai surut, sehingga genangan banjir bisa dipompa ke sungai,” ujar Khofifah.
Dia menyebut perlunya mencari aliran sungai hulu untuk memberikan efek surut pada genangan air di kawasan ini. Khofifah juga mengingatkan pentingnya koordinasi antar-berbagai pihak, termasuk Puskesmas dan Dinas Sosial, untuk segera menangani potensi gangguan kesehatan yang timbul akibat banjir, seperti diare dan gatal-gatal yang dapat berdampak pada warga yang tergenang banjir.
“Tim Puskesmas perlu ditambah bersama Dinkes turun lebih menyeluruh untuk memantau kondisi kesehatan masyarakat di sini. Kita harus waspada terhadap potensi penyakit yang bisa muncul setelah tiga hari banjir ini,” ujarnya.
Khofifah berharap penanganan bencana di kawasan ini dapat berjalan lancar dan segera mengurangi dampak banjir, serta meminimalisasi potensi masalah kesehatan yang mungkin timbul.
Sumber : Antara