Dalam peristiwa ini, Henry menyebut bahwa kader-kader Golkar di Jateng pun all out bergerak.
“Pidato Ketum Bahlil menjadi penyemangat para kader. Bukan berarti menghalalkan segala cara, tapi di internal kami setiap langkah didahului dengan riset dan diakhiri dengan evaluasi,” katanya.
Dalam pidatonya, Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia meminta agar kader menggunakan semua cara untuk memenangkan jagoannya. Bahkan ada beberapa hal yang sifatnya internal disampaikan ke publik.
Prof Henry mengungkapkan bahwa tradisi di Golkar, jika ketua umum sudah ikut berbicara, artinya sudah menjadi hal penting dan mendesak untuk diwujudkan.
Selain memegang komitmen yang lebih besar, ada agenda partai yang bisa diakomodir oleh si calon sehingga Golkar kemudian bisa total bekerja.
“Golkar ini kan mesin besar partai modern.Tentu saja untuk memanaskan mesin politik juga butuh waktu lebih lama. Menyadari hal itu, ketika partai sudah memutuskan mendukung Luthfi-Yasin, para kader Golkar di Jateng langsung berkoordinasi dan memetakan persoalan sekaligus merumuskan solusinya,” kata Henry.
Menurutnya, peristiwa politik di Jawa Tengah ini bisa menjadi bahan studi bagi partai Golkar untuk menentukan langkah maupun strategi ke depan paska pasangan KIM Plus menang.
“Sekalipun Pak Luthfi kader Gerindra, tapi Golkar tetap mendukungnya karena sudah ada komitmen dan konsensus politik di tingkat elit. Dan dengan momentum Jateng sudah tidak lagi jadi kandang banteng, maka secepatnya kader Beringin berkonsolidasi membangun kebangkitan dan kekuatan Golkar,” kata Henry.
Semangat kerja keras dan memegang komitmen politik itulah yang disebut Henry sebagai keuntungan politik bagi Golkar.
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-gray-landscape-new.png,45,600,0)/kly-media-production/medias/5029128/original/024350700_1732947202-IMG-20241130-WA0003.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)