Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Keuntungan Emiten Kendaraan Listrik VKTR Tumbuh 39 Persen di 2024 Jadi Rp7,6 Miliar – Halaman all

Keuntungan Emiten Kendaraan Listrik VKTR Tumbuh 39 Persen di 2024 Jadi Rp7,6 Miliar – Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR), emiten kendaraan listrik berbasis baterai di Indonesia, melaporkan kinerja keuangan konsolidasian untuk tahun buku 2024.

Direktur Utama VKTR, Gilarsi Wahju Setijono mengatakan, pada tahun 2024 lalu perseroan berhasil mendongkrak laba bersih hingga sebesar 39 persen secara year-on-year (yoy), menjadi sebesar Rp 7,6 miliar.

“Perseroan berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 39 persen (yoy) yang mencapai Rp 7,6 miliar, dibandingkan perolehan laba bersih sebesar Rp 5,4 miliar pada tahun sebelumnya,” ujar Gilarsi di Jakarta, Selasa (25/3/2025).

Lalu, total aset tercatat melandai 3,5 persen (yoy) menjadi Rp 1,6 triliun, dengan diiringi penurunan total liabilitas sebesar 13 persen (yoy) menjadi Rp 452 miliar. Hal itu disebabkan oleh adanya penyelesaian kewajiban kepada pihak-pihak terkait.

Kemudian ada juga sedikit kontraksi pada pendapatan bersih sebesar 5,4 persen (yoy), dari Rp 1,06 triliun pada tahun 2023 menjadi Rp 1,00 triliun di tahun 2024.

“Hal ini sejalan dengan kondisi ekonomi Indonesia yang tercatat mengalami pelemahan sebesar 5,03 persen pada tahun 2024, atau lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Gilarsi.

Strategi diversifikasi produk dan klien menjadi faktor utama yang menopang kinerja VKTR. Pendapatan dari penjualan kendaraan listrik meningkat 44 persen secara tahunan, dengan ekspansi ke segmen B2G (Business to Government) dan B2B (Business to Business).

Tahun 2024, VKTR menyelesaikan pengiriman 21 unit bus listrik ke operator TransJakarta dan menjual unit pertamanya untuk transportasi bandara. Di sektor swasta, tujuh unit bus listrik telah digunakan untuk mobilisasi karyawan industri pulp dan kertas.

Selain bus, VKTR mulai memperluas penetrasi di segmen kendaraan listrik lain, seperti truk listrik compactor yang dijual ke BUMN untuk operasional di Ibu Kota Nusantara (IKN). Anak perusahaannya juga menjual tujuh unit forklift listrik ke perusahaan internal dan swasta.

Sementara itu, bisnis manufaktur suku cadang mengalami kontraksi penjualan 16 persen akibat melemahnya permintaan di segmen kendaraan komersial. Namun, VKTR optimistis bahwa strategi efisiensi biaya dapat menjaga stabilitas bisnis ini.

Untuk mengakselerasi adopsi kendaraan listrik, VKTR telah mengembangkan berbagai prototipe, termasuk bus listrik 12 meter dan 8 meter, transporter, tractor head, heavy-duty truck, dan forklift listrik.

Program uji coba unit yang dilakukan sepanjang 2024 memungkinkan calon pelanggan mengevaluasi performa kendaraan sebelum melakukan pembelian.

“Kami berharap pemerintah dapat memberikan dukungan lebih konkret untuk sektor ini, dengan merujuk pada keberhasilan negara-negara lain dalam percepatan transformasi mobilitas rendah emisi,” kata Gilarsi.

VKTR juga memperkuat industri kendaraan listrik nasional dengan membangun fasilitas perakitan berbasis Completely Knocked Down (CKD) pertama di Indonesia di Magelang, Jawa Tengah.

Pabrik ini telah memproduksi bus listrik dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) lebih dari 40 persen, sejalan dengan target Indonesia dalam meningkatkan daya saing industri kendaraan listrik regional.

Merangkum Semua Peristiwa