Ketua Satgas Blora Beri Tips Agar Menu Sayur MBG Bebas Ulat Regional 13 Oktober 2025

Ketua Satgas Blora Beri Tips Agar Menu Sayur MBG Bebas Ulat 
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        13 Oktober 2025

Ketua Satgas Blora Beri Tips Agar Menu Sayur MBG Bebas Ulat
Tim Redaksi
BLORA, KOMPAS.com
– Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Kabupaten Blora, Jawa Tengah, melarang tegas adanya ulat dalam menu yang disajikan kepada para penerima manfaat.
Larangan ini disampaikan oleh Ketua Satgas MBG Blora, Sri Setyorini, dalam rapat koordinasi program MBG yang berlangsung di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, Jawa Tengah, pada Senin (13/10/2025).
Sri Setyorini menegaskan bahwa pihaknya akan melaporkan ke Badan Gizi Nasional (BGN) jika terdapat ulat dalam menu MBG.
“Jangan sampai ada ulat muncul yang telah disajikan untuk anak. Aku enggak tanggung-tanggung saya beri tahu nanti ke Kepala BGN. Oke
nggih
? Catet,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sri Setyorini, yang juga menjabat sebagai Wakil Bupati Blora, menjelaskan beberapa langkah pencegahan untuk menghindari masuknya ulat ke dalam menu makanan.
Ia menekankan pentingnya mencuci bahan makanan dengan bersih dan memilahnya secara teliti.
Khususnya untuk sayuran, ia menyarankan agar sayuran dicuci dengan tambahan garam dan direndam selama sekitar tujuh menit untuk menghilangkan ulat yang menempel.

“Jadi, kalau mau cuci sayuran, kalau mau matiin ulatnya, pakai garam. Tambahkan garam secukupnya, jangan terlalu banyak, cukup rendam selama 5-7 menit, lalu beres. Ulatnya pasti mati, ulatnya akan rontok, lihat saja nanti. Benarkah?” jelasnya.
Sri Setyorini, yang akrab disapa Budhe Rini, menekankan bahwa dirinya tidak ingin menerima aduan atau laporan mengenai adanya ulat dalam menu MBG.
Apabila ditemukan, pihaknya tidak segan-segan untuk melaporkan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tersebut ke BGN.
Ia meminta kepada para ahli gizi di masing-masing dapur SPPG untuk lebih teliti dalam menyajikan menu makanan.
“Setelah rapat siang ini ada ulat di menu,
tak
lapor ke BGN SPPG-nya. Kamu harus lapor. Ini Bu Ketua Satgas tidak tanggung-tanggung bersikap seperti ini. Karena jangan sampai ulat kok di dalam,” ungkapnya.
Sebagai Ketua Satgas, Budhe Rini merasa memiliki beban moral untuk mencetak generasi muda yang mampu menjadi generasi emas pada tahun 2045 mendatang.
“Saya punya beban moral untuk generasi-generasi ke depan. Mereka yang akan menggantikan panjenengan semuanya ini,” tutupnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.