Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Ketua Dewan Pers Kenang Sosok Atmakusumah Astraatmadja dalam Perjuangan Kemerdekaan Pers

Ketua Dewan Pers Kenang Sosok Atmakusumah Astraatmadja dalam Perjuangan Kemerdekaan Pers

loading…

Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu dalam acara doa bersama mengenang tokoh pers almarhum Atmakusumah Astraatmadja di Hall Gedung Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (7/12025). FOTO/DANAN DAYA ARYA PUTRA

JAKARTA Dewan Pers bersama Lembaga Pers Dr. Soetomo (LPDS) menggelar acara doa bersama mengenang tokoh pers almarhum Atmakusumah Astraatmadja di Hall Gedung Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (7/12025). Acara tersebut dihadiri ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, keluarga Atmakusumah, dan para jurnalis senior.

Dalam sambutannya, Ninik mengungkap, almarhum merupakan sosok yang berjasa dalam dunia pers. Salah satunya kontribusi Atmakusumah atas lahirnya Undang-Undang (UU) Pers.

“Memberikan ketulusan hidup, Pak Atmakusumah untuk perjuangan kemerdekaan pers dan fungsi-fungsi pers yang sekarang ini bisa kita baca torehannya di dalam Undang-Undang 40 Tahun 1999,” kata Ninik dalam sambutannya.

Baca Juga: Doa Bersama Mengenang Tokoh Pers Nasional Atmakusumah Asraatmadja

Dalam kesempatan itu, Ninik juga menyampaikan janji Allah kepada hambanya, ketika seseorang melahirkan karya yang bermanfaat, maka akan menjadi amal jariyah yang terus mengalir bagi almarhum.

“Sesuai janji Allah kepada hambanya, siapa pun yang melahirkan sebuah karya dapat diikuti oleh insan penerusnya dan semua merasa gembira dan mengucap syukur atas torehan itu insyaAllah menjadi amal jariah bagi almarhum,” tuturnya.

Ninik menceritakan perkenalkan dengan Atmakusumah terjadi ketika kegiatan Anugerah Dewan Pers. Kala itu Atmakusumah secara terang benderang memberikan gambaran tentang perjalanan beliau sebagai Ketua Dewan Pers dan kerja-kerja di dunia jurnalistik.

“Cukup lama, lebih 20-30 menit waktu itu dan beliau sangat kuat, bahkan kalau saya tidak diutik-utik sama panitia untuk mengingatkan beliau untuk berbagi waktu dengan agenda berikutnya, insyaAllah beliau masih terus akan menyampaikan pandangan-pandangannya,” katanya.

Melihat sosok Atmakusumah yang sudah lanjut usia, dirinya terpanggil untuk mendampingi almarhum dalam menyampaikan materinya. Namun tak disangka justru almarhum begitu semangat dan Ninik harus merasakan pegal-pegal ketika mendampinginya.

“Saya terus terang waktu itu tidak harus mendampingi tapi saya berniat mendampingi. Saya punya kekhawatiran gitu, nanti ini bapak harus ada yang dampingi di belakangnya, Bapaknya yang malah sehat, saya yang gemeteran. Betul, kaki saya sampai berkali-kali teklak-tekluk untuk menguatkan kaki saya, Bapak tidak bergeser,” ucapnya.

Dari waktu singkat mengenal sosok almarhum, Ninik menilai Atmakusumah selalu menunjukkan komitmen tanpa batas untuk menjaga kebebasan pers. Tidak hanya melalui tulisan, tetapi juga melalui ucapan, pemikiran, dan perilaku yang selalu mencerminkan prinsip moralitas yang tinggi.

“Sehingga ketika bertemu dengan kawan-kawan di acara Anugerah Dewan Pers yang pasti beliau sudah sangat paham bahwa yang hadir adalah insan pers, maka berkali-kali menyampaikan tentang bagaimana pentingnya mendedikasikan pers ini agar tetap terjaga sebagaimana cita-cita yang dituangkan di dalam Pasal 2, 3, 4, 5, 6,” ucapnya.

“Bagaimana agar pers bisa ikut memperjuangkan demokrasi, penegakan hukum, dan lain-lain, sampai pada detail bagaimana menggambarkan pers agar bisa menjaga kebhinekaan di Indonesia dengan fungsi-fungsi pers,” pungkasnya.

(abd)