Liputan6.com, Kutai Barat – Suasana SMP Negeri 1 Barong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat, pada Jumat (19/9/2025) pagi, tampak sepi. Tak ada aktivitas apapun. Padahal biasanya, sekolah ini sangat ramai aktivitas belajar-mengajar.
Sebelumnya, guru di sekolah ini memilih mogok mengajar. Tampak sejumlah spanduk dipasang di pagar sekolah. Tentu sudah hampir pasti, spanduk itu dipasang oleh guru.
“SMPN 1 BRT mogok kerja. Guru honor atau horor,” tulis spanduk yang dibuat dari cat semprot di atas kain putih.
Hal serupa juga terjadi di SD Negeri 001 Barong Tongkok. Mogok mengajar benar-benar membuat aktivitas sekolah lumpuh. Bukan hanya hari ini, mogok kerja oleh para guru di kabupaten ini sudah berlangsung sejak Rabu (17/9/2025).
Dari informasi yang dihimpun, mogok mengajar ini terjadi di seluruh SD Negeri dan SMP Negeri se-Kabupaten Kutai Barat. Bahkan, awak Liputan6.com menerima puluhan flyer dari banyak sekolah di kabupaten itu yang mengumumkan mogok mengajar.
Semua foto merupakan gerbang atau bagian depan sekolah dilengkapi dengan spanduk bertuliskan mogok kerja atau mogok mengajar. Tentu akibat aksi mogok mengajar ini yang menjadi korban adalah siswa.
Yuni, orang tua siswa SDN 02 Barong Tongkok, mengaku sedih karena anaknya yang duduk di kelas 5 harus kehilangan waktu belajar. Pada awal aksi ini dilakukan, anaknya sempat berangkat ke sekolah namun dipulangkan lebih cepat.
“Harapannya semoga ada cepat solusi agar semuanya berjalan dengan lancar. Kalau sekolah diliburkan sampai lama tentu berat sekali, apalagi saya juga punya kantin di sekolah. Jadi berdampak ke ekonomi juga, pemasukan berkurang,” kata Yuni.
Hal senada juga disampaikan orang tua siswa yang menyekolahkan anaknya di SMPN 1 Barong Tongkok. Maria, orang tua siswa, juga menyayangkan aksi mogok ini.
“Sedih karena kan bentar lagi anak-anak ujian semester ganjil. Kalau para gurunya nggak ngajar dari kemarin sampai batas maksimum tidak diketahui terus bagaimana anak-anak pelajaran? Secara online juga tidak dikasih. Harapannya kepada pemerintah semoga bisa lebih baik lagi, biar cepat anak-anak tidak menjadi korban seperti ini. Kasihan mereka,” ucapnya.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5354476/original/023292000_1758253703-Guru_SMPN_1_Barong_Tongkok.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)