Liputan6.com, Jakarta – Siapa sangka, data center yang biasanya ada di sebuah gedung di daratan, akan hadir di permukaan Bulan. Terdengar seperti sebuah kisah fiksi ilmiah, tapi itu yang sedang diupayakan perusahaan asal Amerika Serikat Lonestar Data Holdings.
Dikutip dari BBC, Kamis (10/4/2025), Lonestar Data Holdings baru-baru ini mengklaim telah berhasil melakukan uji coba menerbangkan data center mini seukuran buku tebal ke Bulan.
Data center itu dikirimkan ke satelit Bumi tersebut menggunakan wahana Lunar Lander milik Intuitive Machine, yang diluncurkan roket milik SpaceX. Ini disebut jadi langkah awal dari visi membangun data center permanen di luar angkasa.
Sebagai informasi, di era ledakan kecerdasan buatan seperti sekarang, kebutuhan akan penyimpanan dan pemrosesan data tumbuh secara eksponensial.
Laporan McKinsey memperkirakan permintaan global akan pusat data meningkat 19 persen hingga 22 persen per tahun hingga 2030. Namun, pertumbuhan itu terkendalan ruang dan sumber daya yang makin terbatas di Bumi.
Belum lagi, data center dikenal memiliki konsumsi daya tinggi dan membawa dampak lingkungan, sehingga tak jarang data center mengalami penolakan dari warga sekitarnya.
Mencoba menjawab permasalahan itu, Lonestar pun menawarkan solusi yang radikal, yakni meletakkan data center di luar angkasa, tepatnya di Bulan.
“Dengan menempatkan data di luar angkasa, kami menawarkan tingkat keamanan yang belum pernah ada sebelumnya,” tutur Presiden Lonestar Data Holdings Stephen Eisele.