Kesaksian Prada Richard di Malam Penyiksaan Prada Lucky: Kami Dicambuk 1,5 Jam Sampai Kulit Terkelupas

Kesaksian Prada Richard di Malam Penyiksaan Prada Lucky: Kami Dicambuk 1,5 Jam Sampai Kulit Terkelupas

Liputan6.com, Jakarta Sidang perdana kasus kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo digelar di Pengadilan Militer(Dilmil) III-15 Kupang, Senin (27/10/2025). Dalam sidang itu, ada enam saksi dihadirkan termasuk rekan Prada Lucky, Prada Richard Junimton Bulan. 

Dia adalah saksi kunci yang melihat peristiwa penyiksaan Prada Lucky. Prada Richard juga ikut disiksa. Prada Richard adalah anggota Kompi B dan bertugas di dapur bersama dengan Prada Lucky.

Bermula saat Prada Richard dan Prada Lucky dituduh melakukan penyimpangan seksual. Pukul 20.00 WIB, Lucky dicambuk pertama kali oleh terdakwa Lettu Infanteri Ahmad Faisal, komandan kompi atau Dankipan A di Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan (Yon TP) 834 Wakanga Mere, Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Prada Richard tidak berada di sana karena masih bertugas di dapur.

Setelah Prada Lucky disiksa, sekitar pukul 00.18 WITA, Sertu Andre Mahoklory menelpon Prada Richard lalu membawanya ke ruang staf intel. Dalam ruangan itu ada Dansi Intel Sertu Thomas Desambris Awi dan Prada Lucky.

Prada Lucky sudah diperiksa beberapa jam sebelumnya karena masalah chat penyimpangan seksual. Prada Richard heran kenapa dia dilibatkan dalam masalah itu.

“Tidak ada apa-apa di hp saya, tapi saya dibawa,” ungkapnya.

Lalu Prada Richard dibawa ke ruang staf pers. Prada Richard melihat Lucky dipukuli oleh Thomas dengan tangan dan sendal di pipi kanan. Di dalam ruangan itu ada pula ersangka lain yaitu Poncianus Allan Dadi dan Andre Mahoklory.

Pratu Poncianus Allan Dadu memerintahkan Prada Richard mengambil selang. Karena tidak menemukan selang, akhirnya mereka membawa kabel putih. Ternyata kabel itu digunakan untuk menyiksa mereka.

“Sampai kulit kami terkupas (terkelupas, red). Mohon izin kami teriak. Almarhum saat itu tahan dengan suara meringis kesakitan. Itu dari jam 01.00 sampai 02.30 WITA,” ujarnya.

Setelah menjalani penyiksaan, Prada Richard disuruh untuk istirahat. Di ruang sebelah, dia mendengar suara teriakan Prada Lucky tapi tidak tahu siapa yang memukulinya.

“Di situ dia minta tolong, saya dengar dia bilang ‘ibu saya tidak pernah pukul saya seperti ini,’ begitu,” kata dia.

Pada pukul 03.00 WITA, mereka istirahat. Prada Richard dan Prada Lucky berada di ruang terpisah.