Liputan6.com, Yogyakarta – Keris Kyai Carubuk merupakan salah satu pusaka Sunan Kalijaga. Keris Kyai Carubuk bermula dari Sunan Kalijaga membutuhkan pisau untuk menyembelih hewan kurban, yang kemudian berkembang menjadi benda pusaka yang dikeramatkan dan dilestarikan oleh keturunan Sunan Kalijaga di Kadilangu.
Mengutip dari berbagai sumber, Sunan Kalijaga dikenal sebagai penyebar Islam yang mengintegrasikan ajaran agama dengan budaya Jawa. Salah satu peninggalannya, Keris Kyai Carubuk, awalnya diciptakan sebagai alat praktis untuk menyembelih hewan.
Fungsi awalnya sebagai pisau kurban membuat pembuatannya memperhatikan ketajaman dan kesesuaian dengan hukum Islam. Empu keris pada masa itu ditempa dengan teknik tinggi dan disertai ritual spiritual.
Hasilnya adalah sebuah keris yang tidak hanya berfungsi sebagai alat, tetapi juga dianggap memiliki nilai magis. Nama carubuk dalam bahasa Jawa dapat dimaknai sebagai penyatuan.
Seiring waktu, Keris Kyai Carubuk memperoleh status sebagai pusaka. Benda ini dikaitkan dengan legenda pertarungan melawan kesaktian Kyai Setan Kober milik Arya Panangsang.
Beberapa sumber menyebutkan keris ini memiliki kemampuan menetralisir kekuatan magis dari pusaka lawan. Keluarga Kasepuhan Kadilangu, sebagai keturunan Sunan Kalijaga, menjadi penjaga utama Keris Kyai Carubuk.
Pusaka ini disimpan bersama Kotang Onto Kusumo, benda pusaka lain milik Sunan Kalijaga. Keduanya menjalani prosesi penjamasan secara berkala sebagai bentuk perawatan dan penghormatan.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4504509/original/083075500_1689567467-SmartSelect_20230717_103224_Instagram.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)