Liputan6.com, Jakarta – Sebagai pengguna berbagai layanan digital, salah satunya layanan perbankan, kamu pasti pernah dimintai foto selfie sembari menunjukkan KTP untuk keperluan verifikasi identitas.
Apakah hal ini berbahaya? Kaspersky mengungkap, sebenarnya memutuskan untuk membagikan data rahasia (identitas diri) dengan cara seperti ini adalah keputusan pribadi.
Pasalnya pada sejumlah layanan, metode verifikasi identitas dengan berswafoto atau selfie dengan KTP merupakan satu-satunya cara agar si pengguna atau pelanggan bisa menggunakan suatu layanan tertentu.
Menurut Kaspersky, jika pengguna ingin memakai suatu layanan? Mereka hanya perlu berfoto dengan KTP. Tetapi kalau khawatir dengan data pribadi? Ya tak perlu mengambil foto dengan KTP.
Namun, Kaspersky juga menegaskan, kalau taruhan pengguna yang tetap berswafoto untuk mendapatkan layanan adalah keselamatan diri sendiri, termasuk keselamatan dan keamanan di dunia digital.
“Penjahat siber telah lama menjual serangkaian foto dan video orang yang memegang lembaran kertas putih seukuran dompet standar di situs darkweb untuk memalsukan foto dan melewati prosedur standar KYC. Apabila mereka mendapatkan foto selfie asli dengan paspor, itu jadi tambang emas,” kata Kaspersky.
Tahukah kamu, alasan ada banyak orang memilih untuk berswafoto sembari membawa KTP, karena merasa data mereka telah bocor berkali-kali. Hal ini membuat mereka tidak takut dengan potensi risiko keamanan.