Lombok Barat, Beritasatu.com – Puluhan santriwati di Pondok Pesantren Islahuddiny, Kecamatan Kediri, Lombok Barat, mengalami keracunan massal seusai kunjungan orang tua, Jumat (6/12/2024). Kejadian ini menjadi perhatian serius karena jumlah korban yang signifikan dan penyebab keracunan yang diduga berasal dari konsumsi makanan yang tidak higienis.
Kapolsek Kediri AKP Jahyadi Sibawaih menjelaskan, keracunan mulai dirasakan oleh beberapa santriwati tak lama setelah kunjungan orang tua selesai. Para santri mengalami gejala seperti sakit perut, mual, pusing, demam, hingga muntah-muntah.
“Perawatan awal dilakukan di lingkungan pondok pesantren, tetapi karena jumlah korban terus bertambah, mereka dirujuk ke Puskesmas Kediri. Di Puskesmas Kediri, kapasitas sudah penuh sehingga beberapa santri dirujuk ke Rumah Sakit Tripat Gerung, Puskesmas Labuapi, dan Rumah Sakit Awet Muda Narmada,” terang AKP Jahyadi, Minggu (8/12/2024).
Berdasarkan konfirmasi dengan pihak pondok pesantren, dugaan sementara mengarah pada makanan yang dibawa oleh keluarga santri saat kunjungan. Selain itu, makanan yang dibeli di pinggir jalan, seperti jajanan dan sejenisnya, juga dicurigai menjadi penyebab utama.
“Salah seorang korban menyebut bahwa makanan di pondok pesantren sehari-harinya sederhana, seperti tahu dan tempe. Namun, makanan yang dibawa oleh keluarga memiliki variasi yang lebih beragam, sehingga memungkinkan adanya makanan yang kurang higienis atau sudah terkontaminasi,” tegasnya.
Istiqomah, petugas kesehatan dari Puskesmas Kediri, menyampaikan, santriwati di Lombok Barat yang mengalami keracunan massal yang dirujuk ke fasilitas kesehatan pada malam kejadian dalam kondisi lemas dan tekanan darah rendah.
“Semua pasien yang datang sudah kami infus dan tangani sesuai kapasitas. Karena keterbatasan tempat tidur, kami merujuk sebagian pasien ke rumah sakit lain. Alhamdulillah, semua korban yang kami rawat sudah pulih dan telah dipulangkan pagi ini,” jelas Istiqomah.
Ia menambahkan, pagi hari setelah kejadian, ada enam santri tambahan yang dibawa ke Puskesmas Kediri dengan gejala serupa, tetapi kondisinya sudah lebih stabil setelah mendapatkan perawatan.
Hingga kini, Unit Reskrim Polsek Kediri masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait dugaan keracunan ini. Sampel makanan yang diduga menjadi sumber keracunan sedang diperiksa untuk memastikan penyebab pastinya.
Kapolsek Kediri mengimbau masyarakat, terutama keluarga santri, untuk lebih berhati-hati dalam membawa makanan saat kunjungan dan memastikan makanan dalam kondisi bersih serta layak konsumsi.
Selain itu, ia juga meminta pengelola pondok pesantren untuk lebih waspada terhadap jajanan yang beredar di sekitar lingkungan pesantren, sehingga tidak ada lagi kasus santriwati keracunan makanan, seperti yang terjadi di Lombok Barat.