Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Kepada Ridwan Kamil, Warga Pulau Untung Jawa Keluhkan Harga Alat Tangkap Ikan dan Lapangan Kerja Megapolitan 10 November 2024

Kepada Ridwan Kamil, Warga Pulau Untung Jawa Keluhkan Harga Alat Tangkap Ikan dan Lapangan Kerja
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 November 2024

Kepada Ridwan Kamil, Warga Pulau Untung Jawa Keluhkan Harga Alat Tangkap Ikan dan Lapangan Kerja
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Seorang nelayan
Pulau Untung Jawa
, Haji Ali Ardi, mengeluhkan mahalnya harga alat tangkap ikan kepada calon gubernur Jakarta nomor urut 1,
Ridwan Kamil
, yang mengunjungi pulau tersebut, Minggu (10/11/2024).
Pulau Untung Jawa, yang merupakan destinasi wisata di Kepulauan Seribu, sebagian besar dihuni oleh masyarakat yang bekerja sebagai nelayan.
“Sebetulnya masyarakat sini nelayan lagi susah. Yang lagi susah itu kayak (pembelian) alat nelayan, ini paling susah, Pak,” ungkap Ali kepada Ridwan Kamil.
Menanggapi keluhan ini, Ridwan Kamil bertanya apakah kesulitan nelayan dalam mendapatkan alat tangkap juga disebabkan oleh kenaikan harga.
“Bisa juga (karena itu), alat-alatnya sedang mahal. Harapannya pemerintah bisa membantu, di sini semua nelayan, Pak,” jawab Ali.
Ali menambahkan bahwa nelayan di Pulau Untung Jawa harus berlayar setiap hari, bahkan ada yang menginap hingga seminggu di laut untuk menangkap ikan merah dan ikan kerapu di perairan utara hingga Lampung.
Penghasilan nelayan setempat juga tidak menentu, bergantung pada hasil tangkapan. Ali menyebutkan, rata-rata pendapatan per bulannya sekitar Rp 2 juta.
“Enggak tentu, Pak, kira-kira paling Rp 2 jutaan kecil perbulan kalau dihitung-hitung,” ujar Ali.
Selain itu, seorang ibu rumah tangga bernama Rohyana, istri seorang nelayan, juga menyampaikan harapannya kepada Ridwan Kamil terkait lapangan pekerjaan bagi generasi muda di Pulau Untung Jawa.
Ia berharap anak-anak di pulau itu tidak menganggur meskipun mayoritas berasal dari keluarga nelayan.
“Masalah kerja untuk anak di Pulau Untung Jawa, Pak, kalau bisa anak-anak jangan sampai ada pengangguran. Sebagaian besar bapaknya nelayan, tapi alhamdulillah ada yang sarjana,” kata Rohyana.
Menurut Rohyana, sulitnya mendapatkan pekerjaan seringkali karena tidak adanya koneksi.
“Kalau kita tidak punya orang dalam, tidak masuk anak kita, ini yang saya utamakan, lapangan kerja untuk Pulau Untung Jawa,” katanya.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.