PIKIRAN RAKYAT – Sritex dinyatakan pailit dan bangkrut sehingga harus menutup pabriknya mulai hari ini, Sabtu 1 Maret 2025. Direktur Utama perusahaan tersebut, Iwan Kurniawan Lukminto, sampai menangis di hadapan ribuan karyawan pada Jumat, 28 Februari 2025.
Perusahaan ini sudah berdiri sejak 1966 sebagai perusahaan perdagangan tradisional di Pasar Klewer, Solo, Jawa Tengah, dilansir dari laman resminya. Pabrik ini sempat dijanjikan tidak akan ada PHK oleh Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker) Imanuel Ebenezer pada 16 November 2024 lalu.
Kenapa Sritex bangkrut?
Berikut kronologi bangkrutnya perusahaan tekstil tersebut:
Direktur Utama Iwan Kurniawan Lukminto menyebut alasan pailit adalah faktor internal (pandemi dan menurunnya daya beli masyarakat) dan faktor eksternal (perang, perlambatan ekonomi global, impor dari Cina, dan regulasi pemerintah). Sritex pernah digugat salah satu debiturnya, CV Prima Karya, pada Januari 2022 CV Prima Karya mengajukan gugatan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) oleh Sritex Sritex melakukan rapat kreditur di Pengadilan Niaga Semarang, muncul kesepakatan rencana damai oleh semua kreditur Sritex dan 3 anak perusahaannya mendapatkan restrukturisasi, di antaranya adalah PT Sinar Pantja Djaja (SPD), PT Bitratex Industries (BI), dan PT Primayudha Mandirijaya (PM) Bursa Efek Indonesia (BEI) bahkan menghentikan sementara perdagangan efek SRIL di seluruh pasar sejak 18 Mei 2021 sampai sekarang karena Penundaan Pembayaran Pokok dan Bunga MTN Sritex Tahap III Tahun 2018 ke-6.
Total tagihan Sritex mencapai Rp26 triliun yang berasal dari kreditur separatis senilai Rp716,7 miliar dan tagihan kreditur konkuren Rp25,3 triliun. Sritex sempat bangkit dan bahkan utilitasnya berada pada 70-80 persen sehingga masih bisa ekspor Sritex kembali digugat debitur lainnya, PT Indo Bharat Rayon, karena dianggap lalai dalam memenuhi kewajiban pembayaran utang Hakim Ketua Pengadilan Niaga Kota Semarang, Muhammad Anshar Majid, mengabulkan permohonan PT Indo Bharat Rayon sebagai debitur Sritex sehingga Sritex dinyatakan pailit alias tidak mampu membayar utangnya.
Sritex Tutup, Direktur Utama Menangis di Depan Ribuan Karyawan: Kita Semua Aset Berharga
Sritex Perusahaan Apa? Wamenaker Janji Tak Ada PHK, Kini Sudah Bangkrut
Profil Sritex Nama dagang: Sritex Jenis: peruashaan publik Industri: tekstil Nasib: pailit Didirikan: 1966 (sebagai perusahaan perdagangan tradisional di Pasar Klewer, Solo, Jawa Tengah), terdaftar sebagai PT pada 22 Mei 1978 Pendiri: Lukminto Ditutup: 1 Maret 2025 Kantor pusat: Sukoharjo, Jawa Tengah Wilayah operasi: Indonesia dan Singapura Produk: Benang, kain mentah, kain jadi, pakaian jadi Jasa: Pemintalan, penenunan, perwarnaan, percetakan kain, konfeksi Profil pendiri Sritex Nama lengkap: Lukminto Nama lahir: Ie Djie Shien TTL: Nganjuk, Jawa Timur 1 Juni 1946 Meninggal: Singapura, 5 Februari 2014 Pekerjaan: pengusaha, filantropis
Direktur Utama Sritex, Iwan Kurniawan Lukminto (kiri), menangis di depan ribuan karyawan dari perusahaannya yang bangkrut. Kolase foto Sritex dan ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/foc
Profil Direktur Utama Sritex Nama lengkap: Iwan Kurniawan Lukminto TTL: Surakarta, Jawa Tengah 22 Januari 1983 Riwayat pendidikan:
a) Sarjana Business Administration di Johnson & Wales University
b) Sarjana Business Administration di Northeastern University
c) Sarjana Business Administration di Boston University Riwayat organisasi:
a) Ketua Dewan Pimpinan Kota (DPK) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo)
b) Dewan Pembina Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API). Pemegang saham Sritex PT Huddleston Indonesia: Memiliki 59,03 persen saham. Perusahaan ini terafiliasi dengan keluarga Lukminto. Masyarakat publik: Memiliki 39,89 persen saham. Iwan Setiawan Lukminto: Komisaris Sritex yang memiliki 0,53 persen saham. Iwan Kurniawan Lukminto: Direktur Utama Sritex yang memiliki 0,52 persen saham. Vonny Imelda Lukminto: Memiliki 0,01 persen saham. Margaret Imelda Lukminto: Memiliki 0,01 persen saham. Lenny Imelda Lukminto: Memiliki 0,01 persen saham. Manajemen Sritex Direktur Utama: Iwan Kurniawan Lukminto Direktur Operasional: Mira Christina Setiady Direktur Keuangan: Welly Salim Direktur Independen: Regina Lestari Busono Direktur Umum: Supartodi Direktur Bisnis Benang: Karunakaran Rama Moorthy Direktur Bisnis Kain: Sandeep Kr Gautam Direktur Bisnis Garmen: Teo Khek Thuan
Demikian alasan Sritex bangkrut, lengkap dengan profil pendiri, profil Direktur Utama, dan pemegang sahamnya. Pabrik itu resmi tutup pada hari ini, Sabtu 1 Maret 2025 setelah dinyatakan pailit oleh pengadilan.***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News
