Jakarta, CNN Indonesia —
Kucing kerap menjilat-jilat tubuhnya sendiri, kucing lain, juga manusia. Lantas apa alasan dari perilaku ini?
Kucing domestik atau kucing kampung (Felis catus) disebut tidur selama 14 jam per hari. Menurut studi yang diterbitkan di lroceedings of the National Academy of Sciences (PNAS) pada 2018, kucing menghabiskan seperempat dari waktu bangunnya untuk merawat bulu.
“Kucing menjilat dirinya sendiri untuk membantu menjaga bulunya tetap bersih dan sehat,” kata Kristyn Vitale, asisten profesor kesehatan dan perilaku hewan di Unity College di Maine.
“Penting bagi kucing untuk merawat dirinya sendiri karena membantu menjaga kesehatan bulunya,” imbuhnya.
Kucing merawat bulu mereka dengan bantuan ratusan duri tajam, berongga, menghadap ke belakang yang melapisi lidah mereka. Duri yang disebut papila ini terbuat dari keratin, zat yang sama dengan rambut dan cakar.
Dikarenakan bentuknya bak duri atau kait, mereka berperilaku seperti perekat velcro. Saat lidah kucing meluncur di atas bulu, duri keratin menangkap rambut kusut.
Dilansir dari Live Science, perawatan bulu secara teratur penting bagi kucing karena menghilangkan kotoran atau materi yang menempel di bulu dan membantu mencegah bulu menjadi kusut.
Pasalnya, rambut kucing yang kusut tidak hanya dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi kucing. Itu juga menyebabkan kulit di bawahnya menjadi iritasi dan meradang, sehingga menimbulkan risiko infeksi.
Menurut Vitale, kucing juga dapat merawat bulu mereka sendiri sebagai perilaku penghilang stres.
“Kadang-kadang ini bisa berubah menjadi perawatan yang berlebihan, di mana kucing menjilati dirinya sendiri sehingga sebagian bulunya hilang. Ini mungkin merupakan tanda masalah perilaku atau medis,” katanya.
Kucing juga sering menjilat kucing lain. Misalnya, induk kucing menjilati anaknya.
“Menjilat anak kucing sebenarnya memainkan peran penting dalam kelangsungan hidup anak kucing,” kata Vitale.
“Anak kucing yang masih sangat kecil tidak dapat buang air kecil atau besar sendiri. Induknya akan menjilati daerah genital anak kucingnya untuk merangsang mereka agar buang air,” lanjutnya.
Selain itu, tindakan tersebut bisa membuat anak-anak mereka tenang dan bersih.
“Siapa pun yang memelihara anak kucing yatim piatu tahu bahwa ini adalah pekerjaan penuh waktu untuk menjaga bulu anak kucing yang baru lahir tetap bersih,” tutur Vitale.
Lebih lanjut, kucing juga diketahui kerap menjilat kenalannya yang berasal dari spesies lain, seperti anjing atau manusia. Perilaku ini dikenal sebagai allogrooming.
“Kucing mungkin terlibat dalam allogrooming dengan kucing lain serta mitra sosial lainnya, seperti anjing dan manusia,” kata Vitale.
“Perilaku ramah seperti allogrooming dianggap memperkuat hubungan antara individu yang terlibat,” imnbuhnya.
Kucing juga dapat menjilati kucing lain sebelum atau sesudah pertarungan permainan.
“Seringkali kucing saya, mereka akan mulai dengan merawat satu sama lain, dan kemudian interaksi perlahan-lahan akan bergeser ke bermain gulat dan mengejar, sebelum keduanya menetap dan tertidur di samping satu sama lain,” pungkasnya.
(lth/lth)
[Gambas:Video CNN]