Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Kenapa Hacker Meretas?

Kenapa Hacker Meretas?

Jakarta, CNN Indonesia

Nama peretas Bjorka menjadi sorotan publik usai mengungkap 1,3 miliar data registrasi SIM Card yang diklaim dibobol dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Apa motifnya? Apakah semua hacker punya misi yang sama?

Rangkaian unggahan pembocoran data oleh Bjorka dominan terkait dengan Indonesia. Bjorka memberi petunjuk bahwa pembocoran data alias leak ini merupakan cara untuk menunjukkan bahwa lembaga pemerintah tetap akan bobrok selama dipimpin oleh yang bukan ahlinya.

Berdasarkan studi, terdapat sejumlah motif yang mendasari seorang peretas atau hacker melancarkan aksi peretasannya. Mengutip jurnal Science Direct berjudul motivations and strategies: A comprehensive framework karya Samuel Chng, dkk, masing-masing jenis hacker memiliki motif yang berbeda pula.

Jurnal tersebut mengutip makalah karya Beveren (2001) yang menilai terdapat empat motivasi untuk meretas, yakni keterpaksaan, rasa ingin tahu, kontrol dan ketertarikan pada kekuasaan, serta pengakuan dan menjadi bagian dari suatu kelompok.

Motivasi hacker pemula (Novice) adalah rasa ingin tahu, ketenaran, dan hiburan. Mereka tidak memiliki niat jahat untuk meretas, melainkan hanya untuk mendapatkan pengetahuan. Mereka didorong oleh rasa ingin tahu.

Cyberpunk adalah istilah untuk peretas dengan keterampilan rendah hingga menengah. Mereka dimotivasi oleh keuntungan finansial, ketenaran, balas dendam, dan hiburan.

Orang dalam atau Insiders adalah karyawan atau mantan karyawan yang menyalahgunakan akses mereka. Mereka termasuk pemeras, penipu, pencuri, dan perampok digital. Jenis hacker ini dimotivasi oleh keuntungan finansial, balas dendam, dan ideologi.

Fasilitator kejahatan adalah jenis hacker yang dapat memiliki keahlian khusus atau bidang keahlian. Adapun motivasi mereka adalah keuntungan finansial.

Hacker Profesional merupakan jenis hacker yang sangat terampil. Mereka juga dikenal sebagai topi hitam (black hats), elit, penjahat, penjahat terorganisir, pialang informasi, dan pencuri. Hacker profesional dimotivasi oleh keuntungan finansial dan balas dendam.

Sementara itu, dikutip dari Appknox, terdapat setidaknya lima motivasi yang mendasari hacker melancarkan aksi peretasan:

Mencuri atau Membocorkan Informasi

Salah satu motivasi paling umum bagi hacker untuk meretas adalah mencuri atau membocorkan informasi. Ini dapat berupa data dan informasi tentang pelanggan, bahkan data pribadi.

Sering kali, hacker meretas informasi untuk mengambil identitas pribadi dan menggunakannya untuk hal lain seperti mengirim uang, mengambil pinjaman, dan lain-lain.

Banyak bisnis besar telah menjadi mangsa motivasi hacker ini, di antaranya Sony, Target, Yahoo, Equifax, eBay, HomeDepot, dan Adobe.

Ganggu Layanan

Hacker ini suka membuat sesuatu down atau terganggu. Mereka juga meninggalkan pernyataan di situs web bahwa telah berhasil melancarkan aksinya.

Serangan gangguan server biasanya memiliki motif pribadi. Terutama, untuk membuat sebuah layanan atau situs menjadi tidak berguna, terkadang bisa juga untuk menegaskan.

Tinggalkan Pesan

Karakter hacker ini yang termasuk dalam kategori ini sangat menarik. Mereka tidak peduli dengan uang atau data. Para hacker ini mencuri informasi atau mengganggu jaringan untuk menegaskan suatu hal.

Mereka kerap meninggalkan pesan di situs web untuk menyampaikan sesuatu.

Uang

Hacker jenis ini tak hanya meretas, melainkan juga melakukan aksi pemerasan. Mereka dimotivasi dengan uang.

Tujuan Tertentu (Hacktivisme, Idealisme, Motif Politik)

Banyak hacker juga didorong oleh tujuan tertentu. Beberapa dari mereka bertujuan untuk menjadi idealis dengan mengekspos ketidakadilan, memiliki motif politik, serta motivasi sederhana untuk menargetkan pemerintah, dan lain sebagainya.

Salah satu contohnya, yaitu kelompok peretas bernama Anonymous yang telah populer di seluruh dunia sebab menantang dan menjatuhkan banyak pemerintah.

Hacker ini dapat menargetkan kelompok agama, pemerintah, gerakan, untuk mempromosikan agenda tertentu.

(pop/lth)