Jakarta, Beritasatu.com – Kepergian penyanyi legendaris Titiek Puspa pada Kamis (11/4/2025) menyisakan duka mendalam bagi banyak kalangan, termasuk pedangdut Inul Daratista. Bagi Inul, sosok pelantun Kupu-Kupu Malam itu bukan sekadar senior di dunia musik, melainkan telah ia anggap sebagai sosok ibu dan sahabat sejati.
Lewat unggahan dalam akun Instagram miliknya @inul.d, pelantun lagu Buaya Buntung tersebut mengenang berbagai momen dan jasa besar Titiek Puspa dalam perjalanan hidup dan kariernya.
“Bertukar tempat, di rumah sakit yang sama. Aku melahirkan di Medistra, Eyang Titiek wafat di Medistra. Takdir memang tidak bisa ditebak,” tulis Inul Daratista.
Ia pun mengenang awal kariernya di Jakarta yang penuh perjuangan. Saat ia menghadapi tantangan dan sempat terpuruk, Titiek Puspa hadir memberi semangat dan dukungan moral yang besar.
“Sejak pertama kali menginjakkan kaki di Jakarta tertatih, jatuh bangun, menangis, penuh kesedihan. Beliau yang membangkitkan semangatku agar bisa berdiri tegak hingga hari ini,” kenangnya.
Inul juga bercerita tentang masa-masa sulit ketika ia dicekal karena goyangannya yang dianggap terlalu vulgar. Saat itu, kondisi keuangannya pun cukup berat. Namun, berkat kehadiran dan dukungan dari Titiek Puspa membuatnya bersemangat lagi.
Di saat dirinya tengah terpuruk, Titiek Puspa langsung memberikan dirinya peluang agar dapat mencukupi kebutuhan keluarga, hingga melunasi cicilan rumah senilai Rp 285 juta per bulan.
“Ketika orang belum memamerkan naik jet pribadi, aku sudah diajak naik jet milik saudara eyang, karena harus tampil di televisi dan menghadiri pernikahan di Surabaya,” tutur Inul.
Ia bahkan sempat dijemput langsung dari Pasuruan oleh Titiek Puspa saat dirinya merasa putus asa dan ingin menyerah pada karier di ibu kota.
Kedekatan dan kekagumannya terhadap Titiek Puspa membuat Inul Daratista mengikuti berbagai kebiasaan unik sang legenda.
“Eyang mandi pakai air mineral karena percaya bisa membuat kulit bersih, aku tiru juga. Eyang rajin pakai Vaseline sejak usia 30 tahun dan tidur sambil memeluk handbody aku coba tiru. Bahkan gaya tidurnya, seperti mumi, tidak boleh miring kanan kiri supaya pipinya tidak turun aku tiru juga, tetapi gagal karena tidak betah,” tulis Inul.
Pada akhir unggahannya, Inul menuliskan perasaan mendalam atas kepergian orang yang ia anggap sebagai pahlawan hidupnya.
“Rasanya seperti ada bagian dari hati yang teriris, sakit sekali kehilangan ini. Selamat jalan, bestie-ku,” tutup Inul Daratista yang mengenang kebaikan Titiek Puspa pada masa-masa tersulitnya.
