Jakarta, Beritasatu.com – Pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia, Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin (21/4/2025), di usia 88 tahun. Penyebab meninggalnya adalah komplikasi dari pneumonia bilateral (infeksi paru-paru ganda) yang telah dideritanya sejak awal tahun ini.
Kondisi kesehatan Paus Fransiskus mulai memburuk pada awal 2025. Ia sempat dirawat intensif selama lima minggu di Rumah Sakit Poliklinik Gemelli, Roma, akibat infeksi paru-paru yang sangat serius. Dokter menyatakan pneumonia bilateral yang dialaminya sempat dua kali hampir merenggut nyawanya.
Pada 23 Maret 2025, kondisi Paus menunjukkan perbaikan sehingga dia diizinkan pulang ke Vatikan. Namun, dia tetap membutuhkan pemantauan ketat dan alat bantu oksigen karena paru-parunya telah mengalami kerusakan signifikan. Tim medis menjelaskan infeksi ini tidak hanya menyerang jaringan paru-paru tetapi juga melemahkan otot-otot pernapasannya.
Hingga akhir hayatnya, Paus Fransiskus masih bergantung pada oksigen tambahan, meskipun sempat mampu bernapas tanpa bantuan alat dalam beberapa kesempatan terakhir.
Apa Itu Pneumonia Bilateral?
Dikutip dari Healthline, Selasa (22/4/2025), pneumonia bilateral atau dikenal juga sebagai pneumonia ganda adalah infeksi yang menyerang kedua paru-paru sekaligus. Berbeda dengan pneumonia biasa yang hanya menginfeksi satu bagian paru, kondisi ini menyebabkan peradangan di kedua kantung udara (alveoli), sehingga menghambat pertukaran oksigen dan karbon dioksida.
Meskipun menyerang kedua paru-paru, pneumonia bilateral tidak selalu berarti dua kali lebih berbahaya. Tingkat keparahannya sangat bergantung pada:
Usia dan kondisi kekebalan tubuh penderita.Jenis mikroorganisme penyebab (bakteri, virus, atau jamur).Ada atau tidaknya penyakit penyerta (seperti diabetes, jantung, atau gangguan pernapasan kronis).Gejala Pneumonia Bilateral yang Perlu Diwaspadai
Gejala pneumonia bilateral mirip dengan pneumonia biasa, tetapi dapat berkembang lebih cepat dan lebih berat, terutama pada lansia atau orang dengan sistem imun lemah. Berikut ini tanda-tandanya:
Gejala Umum
Sesak napas (bahkan saat istirahat).Nyeri dada yang tajam, terutama saat menarik napas.Batuk berdahak (dahak bisa berwarna kuning, hijau, atau bahkan berdarah).Demam tinggi, menggigil, dan berkeringat.Detak jantung cepat (takikardia).Kelelahan ekstrem dan tubuh terasa sangat lemas.Mual, muntah, atau diare (terutama pada kasus pneumonia akibat bakteri atau virus).
Gejala Khusus pada Lansia
Kebingungan atau disorientasi (sering salah dikira sebagai gejala demensia).Suhu tubuh lebih rendah dari normal (hipotermia, bukannya demam).Penurunan kesadaran.
Kenapa Pneumonia Bilateral Berbahaya?
Pada kasus Paus Fransiskus, pneumonia bilateral menyebabkan kegagalan pernapasan progresif. Infeksi ini dapat memicu komplikasi serius, seperti sepsis (infeksi menyebar ke aliran darah), acute respiratory distress syndrome (ARDS) yakni paru-paru kehilangan kemampuannya menyuplai oksigen ke tubuh, dan gagal organ multipel akibat kekurangan oksigen berkepanjangan.
Paus Fransiskus telah berpulang, tetapi perjuangannya melawan pneumonia bilateral menjadi pengingat untuk lebih peduli terhadap kesehatan paru-paru.
