Jakarta, Beritasatu.com – Guillain barré syndrome (GBS) adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang saraf. Kondisi ini dapat menyebabkan kelemahan, mati rasa, atau kelumpuhan. Namun, bagaimana gejala guillain barré syndrome?
Kebanyakan orang dapat pulih sepenuhnya dari guillain barré syndrome melalui perawatan dan rehabilitasi. Meski begitu, penyakit ini dapat terjadi pada usia berapa pun, tetapi paling sering menyerang orang berusia antara 30 dan 50 tahun.
Gejala Guillain Barré Syndrome
Gejala awal guillain barré syndrome biasanya berupa kelemahan dan kesemutan di tangan dan kaki. Sensasi ini dapat menyebar dengan cepat dan, dalam kasus yang parah, menyebabkan kelumpuhan. Pada kondisi paling serius, guillain barré syndrome merupakan keadaan darurat medis yang memerlukan perawatan di rumah sakit.
Tingkat keparahan guillain barré syndrome bervariasi, mulai dari ringan hingga sangat parah. Gejala lain yang mungkin muncul sesuai dengan tingkat keparahan kondisi meliputi:
1. Nyeri otot pada punggung dan/atau kaki.
2. Kelumpuhan pada kaki, lengan, atau otot wajah. Pada kasus yang sangat parah, kelumpuhan bisa hampir total.
3. Kelemahan pada otot dada, yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan memengaruhi sekitar satu hingga tiga orang dengan guillain barré syndrome.
4. Kesulitan berbicara dan menelan (disfagia).
5. Gangguan pergerakan mata dan masalah penglihatan.
6. Rasa nyeri parah, seperti tertusuk atau keram, yang biasanya memburuk di malam hari.
Guillain barré syndrome adalah kondisi langka dengan penyebab yang belum diketahui. Namun, sekitar dua pertiga dari penderita melaporkan mengalami gejala infeksi dalam enam minggu sebelum sindrom ini muncul, seperti infeksi saluran pernapasan atau gastrointestinal, termasuk Covid-19. Beberapa kasus juga terkait dengan virus zika.
Saat ini, belum ada obat untuk guillain barré syndrome. Meski begitu, beberapa pilihan pengobatan dapat meredakan gejala dan mempercepat pemulihan. Sebagian besar penderita dapat pulih sepenuhnya, tetapi pada kasus tertentu, penyakit ini bisa berakibat fatal.
Pemulihan penuh mungkin memerlukan waktu beberapa tahun, tetapi sebagian besar penderita dapat berjalan kembali dalam enam bulan sejak gejala guillain barré syndrome pertama muncul. Beberapa orang mungkin mengalami efek jangka panjang seperti kelemahan, mati rasa, atau kelelahan.
