Kenaikan Harga Cabai di Kebumen Buat Pedagang Makanan Risau

Kenaikan Harga Cabai di Kebumen Buat Pedagang Makanan Risau

TRIBUNJATENG.COM, KEBUMEN – Kenaikan harga cabai rawit yang mencapai Rp90.000 per kilogram berdampak pada permintaan konsumen yang kian menurun.

Begitu pula dengan kerisauan para pedagang makanan atas dampak yang dihadapi.

Mereka terpaksa memangkas pembelian cabai rawit yang menjadi kebutuhan sehari-hari mereka.

“Walaupun harga naik, cabai rawit memang jadi kebutuhan sehari-hari saya sebagai pedagang ayam geprek.

Jadi, mau tidak mau memang harus selalu membeli.

Tidak ada strategi pastinya, tapi paling tidak saya harus memangkas pembelian cabai rawit saya yang tadinya beli 5 kg bisa jadi 3-4 kg saja,” kata pembeli cabai rawit sekaligus pedagang ayam geprek yang ditemui di Pasar Temenggungan, Kebumen, Ani (42)

Hal senada disampaikan Toyibah.

Pedagang bakso dan mi ayam di Pasar Tumenggungan, Kebumen, itu mengatakan, kenaikan harga cabai membuatnya risau. 

“Cabai memang jadi kebutuhan berdagang saya sehari-hari.

Saya akalin, cabai 1 kg itu saya buat untuk 4-5 bungkus sambal.

Padahal biasanya, 1 kg cabai untuk 3 bungkus sambal.

Lalu 1 kg cabai sendiri bisa untuk 4-5 hari stok sambal di warung,” ucap Toyibah.

Meskipun harga cabai naik, mereka berusaha untuk tidak mengurangi kualitas dagangannya, meski harus menghadapi tantangan akibat melambungnya harga bahan baku tersebut.

Pembeli sekaligus pedagang makanan juga berharap agar harga cabai rawit dapat kembali stabil dan dapat mengatasi kenaikan harga dengan cara menyesuaikan harga jual makanan tanpa mengurangi kualitas dagangannya. (ian)