Jakarta, Beritasatu.com – Investor global mengalami kepanikan pada awal pekan ini setelah terungkapnya kemampuan revolusioner chatbot artificial intelligence (AI) sal China, DeepSeek. Kemampuan kecerdasan buatan ini diklaim setara dengan ChatGPT dan Google Gemini, tetapi dengan biaya serta kebutuhan daya komputasi yang jauh lebih rendah.
Akibatnya, saham raksasa teknologi, termasuk Nvidia, Microsoft, dan Oracle, mengalami aksi jual besar-besaran, menghapus miliaran dolar dari nilai pasar mereka dalam hitungan hari.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut temuan ini sebagai “wake-up call” bagi industri teknologi AS, yang meskipun telah menginvestasikan puluhan miliar dolar, kini berisiko tertinggal dalam perlombaan AI.
DeepSeek Mengancam Pasar Chip AI
Dilansir dari This is Money, Jumat (31/1/2025), salah satu dampak terbesar dari DeepSeek adalah potensi menurunnya permintaan cip berkinerja tinggi yang selama ini menjadi tulang punggung pengembangan AI. Hal ini menyebabkan tekanan besar pada harga saham perusahaan semikonduktor, termasuk raksasa cip AS Nvidia.
Meski terjadi aksi jual besar-besaran, sebagian investor justru melihat ini sebagai “golden buying opportunity”, terutama terhadap saham yang terkena dampak besar dari kepanikan pasar.
CEO SAP Christian Klein menilai DeepSeek justru bisa menjadi katalis positif bagi ekosistem AI global.
“(DeepSeek) menunjukkan bahwa infrastruktur AI akan terus berkembang dan menjadi komoditas. Tanpa infrastruktur ini, model AI generatif tidak bisa berjalan,” ujar Klein.
Meskipun saham teknologi Eropa seperti ASML, Schneider Electric, dan Infineon masih mengalami tekanan, saham teknologi AS kini mulai bangkit.
Di tengah kepanikan pasar, investor ritel justru memanfaatkan situasi untuk membeli saham Nvidia. Namun, kepala tematik Asia di Neuberger Berman Yan Taw Boon menyarankan agar investor tidak terburu-buru mengubah strategi portofolio mereka.
“China selalu mampu meniru dan mengembangkan teknologi yang sudah ada dengan biaya lebih rendah. Namun, tanpa cip tercanggih, DeepSeek masih memiliki keterbatasan dalam menskalakan modelnya untuk basis pengguna besar,” katanya.
