Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Kemlu Evakuasi Satu WNI Relawan di Gaza, Dua Lagi Tetap di Palestina

Kemlu Evakuasi Satu WNI Relawan di Gaza, Dua Lagi Tetap di Palestina

Jakarta, CNN Indonesia

Kementerian Luar Negeri RI bakal mengevakuasi satu dari tiga relawan warga negara Indonesia (WNI) dari Jalur Gaza, Palestina. Sebanyak dua relawan lainnya memutuskan menetap di sana.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu, Judha Nugraha, mengatakan satu WNI yang akan dievakuasi ialah Farid Zanzabil Al Ayubi. Judha berujar proses evakuasi Farid saat ini masih terus diupayakan agar bisa masuk ke dalam daftar orang yang akan dievakuasi.

“Iya kami akan evakuasi Mas Farid segera ke tanah air. Saat ini masih terus diupayakan untuk memasukkan ke dalam daftar evacuees yang diizinkan melintas perbatasan Rafah,” kata Judha kepada CNNIndonesia.com, Senin (27/11).

Judha menuturkan daftar tersebut merupakan proses yang kompleks dan rumit karena melibatkan banyak pihak di Gaza dan kawasan. Meski begitu, pengevakuasian WNI ini akan terus diupayakan hingga yang bersangkutan tiba di Indonesia.

Fikri Rofiul Haq sebelumnya mengatakan dirinya dan Reza Aldilla Kurniawan bakal menetap di Gaza hingga waktu yang tidak diketahui. Fikri dan Reza adalah dua relawan selain Farid yang tinggal di Gaza demi membantu warga sipil di tengah agresi Israel sejak 7 Oktober lalu.

“Kami memang [akan menetap di sini] karena akan terus memantau Jalur Gaza dan juga akan terus membantu masyarakat sini terutama Rumah Sakit Indonesia,” kata Fikri dalam pesan suara kepada CNNIndonesia.com, Senin (27/11).

Meski begitu, Fikri berujar dia dan Reza tidak bisa kembali ke Rumah Sakit Indonesia karena militer Israel telah melarang. Lebih dari itu, kondisi rumah sakit hasil donasi rakyat Indonesia itu pun kini sudah hancur imbas bombardir Negeri Zionis.

“Kami tidak bisa lagi kembali ke Rumah Sakit Indonesia karena pihak militer Israel sudah melarang, Rumah Sakit Indonesia sudah hancur, dan kami juga menunggu tim-tim medis yang akan Mer-C berangkatkan, salah satunya ada dokter,” tutur dia.

“Dan juga insya Allah kami juga akan membangun kembali Rumah Sakit Indonesia dan juga akan membangun Rumah Sakit Indonesia tahap tiga. Dan untuk sampai berapa lama kami akan tinggal, kami tidak mengetahui namun untuk saat ini kami akan terus tetap stay di Jalur Gaza,” imbuh dia.

Pada kesempatan sebelumnya, Fikri sempat mengatakan bahwa para relawan kini berada di sekolah yang dekat rumah sakit Eropa usai dievakuasi. Judha juga mengonfirmasi Fikri dan yang lainnya berada di dekat RS Eropa di Gaza selatan.

“Mereka saat ini berada di dekat RS Eropa di Gaza selatan. Di madrasah sebelah RS Eropa,” kata Judha.

Kondisi Fikri dkk sebelumnya membuat cemas lantaran Israel awal pekan ini melancarkan serangan ke RS Indonesia. Serangan itu menewaskan setidaknya 12 orang.

Fikri dan 2 WNI lainnya tak bisa dihubungi saat serangan itu terjadi. MER-C sudah hilang kontak dengan ketiganya sejak 12 November lalu.

Pada Rabu (22/11), Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad akhirnya mengabarkan bahwa para relawan sudah bisa dihubungi dan dalam keadaan baik.

“Mereka dalam kondisi sehat dan selamat,” ujar Sarbini dalam konferensi pers.

Sarbini juga menyebut 3 WNI ini sedang bersiap-siap untuk dievakuasi. Kemungkinan mereka akan diangkut ke Rumah Sakit Nasser atau Rumah Sakit di Rafah.

Namun pada Kamis (23/11), pasukan militer Israel dilaporkan kembali menyerang RS Indonesia dan menewaskan satu orang. Militer juga menangkap tiga orang di rumah sakit di Beit Lahiya, Gaza utara, itu.

Pada hari yang sama, ketiga WNI pun dikabarkan sudah dievakuasi dari RS Indonesia. MER-C menyatakan ketiganya telah tiba di Rafah, perbatasan Palestina dan Mesir.

“Ketiga relawan saat ini menunggu kesempatan evakuasi keluar dari Gaza,” tulis keterangan organisasi kemanusiaan MER-C melalui unggahan Instagram, Kamis (23/11).

(blq/bac)