Kementrian Lembaga: TVRI

  • Presiden kenang Titiek Puspa musisi berkontribusi besar bagi Negara

    Presiden kenang Titiek Puspa musisi berkontribusi besar bagi Negara

    “Saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas berpulangnya Ibu Titiek Puspa, seorang musisi legendaris dan tokoh seni yang telah memberikan kontribusi besar bagi dunia musik dan kebudayaan Indonesia,”

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto mengenang seniman legendaris Indonesia, Titiek Puspa, sebagai musisi dan tokoh seni yang telah memberikan kontribusi besar bagi Negara, khususnya di dunia musik dan kebudayaan Indonesia

    Dalam pernyataan resminya melalui sebuah unggahan cerita pada akun Instagram @prabowo, di Jakarta, Kamis (10/4), Presiden Prabowo menyampaikan duka cita terdalam atas wafatnya penyanyi legendaris dengan lagu kenamaannya “Apanya Dong” itu.

    “Saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas berpulangnya Ibu Titiek Puspa, seorang musisi legendaris dan tokoh seni yang telah memberikan kontribusi besar bagi dunia musik dan kebudayaan Indonesia,” demikian tertulis dalam petikan keterangan foto di akun tersebut.

    Presiden Prabowo berharap dedikasi dan semangat Titiek Puspa akan selalu menjadi inspirasi bagi para seniman dan generasi penerus.

    Kepala Negara pun mendoakan agar sang seniman diberi tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa, serta mendoakan kepada keluarga agar diberi kekuatan dan ketabahan.

    “Dedikasi dan semangat beliau dalam berkarya akan selalu menjadi inspirasi bagi para seniman dan generasi penerus bangsa,” tulis Presiden dalam unggahan cerita dalam instagramnya.

    Diketahui penyanyi legendaris Titiek Puspa meninggal dunia di usia 87 tahun pada Kamis pukul 16.30 WIB.

    Awal karier bernyanyinya dimulai di Semarang, saat itu ia mengikuti kontes menyanyi Bintang Radio. Titiek juga terlibat dalam penggarapan beberapa operet seperti Bawang Merah Bawang Putih, Ketupat Lebaran, Kartini Manusiawi, dan Ronce-ronce bersama grup Papiko yang populer di TVRI.

    Selain menyanyi dan menulis lagu, Titiek juga berakting dalam beberapa film seperti Karminem, Inem Pelayan Sexy, dan Apanya Dong.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • 7 Fakta Kabar Duka Titiek Puspa Meninggal Dunia, Anak Sempat Minta Doa hingga Sejarah Nama dari Sukarno – Page 3

    7 Fakta Kabar Duka Titiek Puspa Meninggal Dunia, Anak Sempat Minta Doa hingga Sejarah Nama dari Sukarno – Page 3

    Perjalanan karier Titiek Puspa begitu inspiratif. Ia mengawali kariernya sejak usia muda, penuh lika-liku, namun selalu diwarnai prestasi membanggakan.

    Dimulai dari kemenangannya dalam kontes Bintang Radio Jenis Hiburan tingkat Jawa Tengah pada tahun 1954, ia berhasil melewati berbagai tantangan.

    Meskipun mendapat tentangan dari orang tua yang menginginkannya menjadi guru taman kanak-kanak (TK), Titiek Puspa diam-diam mengikuti berbagai festival musik dengan nama samaran. Kegigihannya membuahkan hasil, namanya semakin dikenal dan bersinar di kancah musik Indonesia.

    Tidak hanya bernyanyi, Titiek Puspa juga menunjukkan bakatnya dalam dunia akting. Ia aktif membintangi berbagai operet di TVRI, sinetron, dan film hingga tahun 2017.

    Bahkan, pada tahun 2014, ia membentuk grup vokal Duta Cinta, membuktikan semangat berkaryanya yang tak pernah padam, meski sudah masuk usia senja.

    Titiek Puspa telah mencapai puncak kesuksesan di dunia hiburan. Salah satu prestasi membanggakannya adalah wajahnya yang pernah terpampang di Billboard Times Square, New York. Ini merupakan pencapaian luar biasa bagi seorang seniman Indonesia.

    Selain bernyanyi dan berakting, Titiek Puspa juga berbakat sebagai pencipta lagu dan sutradara operet. Keahliannya yang beragam menambah deretan prestasinya yang gemilang. Ia telah menghasilkan banyak karya yang dikenang hingga kini.

    Ia telah menginspirasi banyak seniman muda di Indonesia. Dedikasi dan kerja kerasnya menjadi bukti nyata bahwa dengan bakat yang diasah dan pantang menyerah, seseorang dapat mencapai kesuksesan dan meninggalkan warisan yang berarti.

    Nama Titiek Puspa sendiri merupakan nama panggung dari Sudarwati. Ada cerita, kalau nama Titiek Puspa merupakan pemberian langsung dari Presiden pertama RI Soekarno.

    Pemberian nama Titiek Puspa sendiri bermula pada dekade 1950-an. Ketika itu ia memenangkan kompetisi menyanyi Radio Republik Indonesia (RRI) di Semarang.

    Penampilan Titiek Puspa ini menarik perhatian Sjaiful Bachri dari Orkes Simfoni Jakarta, yang kemudian mengajaknya bergabung sebagai penyanyi tetap.

    Dari momen itu, kemudian Titiek kerap tampil di berbagai acara kenegaraan, termasuk di Istana Negara. Penampilan dan bakatnya yang memikat membuat Presiden Soekarno terkesan. Dalam salah satu kesempatan, Soekarno memanggilnya secara langsung dan memberi nama panggung baru: “Titiek Puspa.”

    Nama itu bukan sekadar panggilan biasa, tapi bentuk penghargaan dan simbol pengakuan terhadap kecantikan, kelembutan, dan keharuman karyanya, seperti bunga puspa yang mekar.

    Kata “Titiek” juga mencerminkan keunikan dan keluwesan sosoknya yang khas Indonesia. Sejak saat itu, nama Titiek Puspa resmi digunakan dan melekat dalam seluruh perjalanan karier dan kehidupan seninya.

    Titiek pun sempat mengenang kali pertama dipanggil Presiden Soekarno ke Istana Negara pada 1960. Kala itu, usia Titiek Puspa baru 23 tahun. Kali pertama dipanggil ke Istana, ia syok.

    Masih segar dalam ingatan pelantun “Kupu-Kupu Malam,” undangan ke Istana sampai ke telinganya saat berada di studio RRI. Rupanya, Bung Karno penasaran dengan Titiek Puspa.

    “(Bung Karno bilang) Aku mau lihat Titiek Puspa, bawa sini. Terus, saya masih di RRI, eh dipanggil Bapak Presiden. Oh ana apa, kaget aku. Loh, ada apa ini? Sudah pokoknya harus ke sana ya,” Titiek Puspa mengenang pertemuan dengan Presiden Soekarno.

    Undangan ini disertai syarat khusus yakni tidak boleh pakai rok. Harus pakai kain tradisional. Dalam hitungan menit, Titiek Puspa menyulap penampilannya dengan kebaya yang dipadu kain jarit.

    “Jadi ya (tampil) seada-adanya, terus sampai di sana (Bung Karno bilang): Oh ya, iki tha Titiek Puspa. Wah, pinter nganggo jarik, sopo sing njariki? (Wah, pintar pakai kain jarit, siapa yang memakaikan?),” ia membeberkan.

    Kepada Bung Karno, bintang film Inem Pelayan Sexy mengaku pakai kain jarit sendiri dan membuat sanggul sendiri. Inilah yang membuat Bung Karno makin kagum.

    “Wah pinter, la jarene kowe pinter nyanyi (katanya kamu pintar menyanyi)? (Saya menjawab) Mboten pinter namung saget. Enggak, bukan pintar hanya bisa,” beri tahu Titiek Puspa.

    Menilik dokumentasi wawancara khusus Titiek Puspa dengan Liputan6.com, Mei 2022, ia menggambarkan wajah Presiden Soekarno yang berkarisma seolah bercahaya. Ia sampai tak berani menatap mata Bung Karno.

    “Tapi aku waktu ngomong itu enggak berani ngelihat mukanya itu. Itu muka kayak bersinar jeng jeng jeng jeng! Itu yang namanya karisma, innalillahi. Aku sampai lupa begitu,” Titiek Puspa menggambarkan.

    “Terus ngomong: Pak, lagunipun punapa, Pak. Takut tahu-tahu nyerondol meluk begitu. Enggak tahu pingsan juga karena enggak tahu apa ya, dia bicaranya tuh jes, jes, jes, jes, gitu. Woh, sudah itu, yang namanya karismatik tuh itulah,” tutupnya.

  • Titiek Puspa Meninggal Dunia, Netizen Berduka Cita

    Titiek Puspa Meninggal Dunia, Netizen Berduka Cita

    Jakarta

    Titiek Puspa meninggal dunia pukul 16.25 WIB. Kabar itu dibagikan oleh manajernya. “Iya sekitar 15 menit lalu,” kata Mia manajernya melalui sambungan telepon, Kamis (10/4/2025).

    Sebelumnya, keluarga Titiek Puspa bicara soal pendarahan otak kiri yang dialami sang penyanyi legendaris itu, sebelum meninggal dunia. Media sosial pun mulai ramai dengan ucapan duka cita dan mengenang sosok murah senyum itu.

    “Innalillahi wa inna ilaihi raji’un, rest in paradise dearest eyang Titiek Puspa,” tulis seorang netizen di linimasa media sosial X, dulunya Twitter.

    “Innalilahi wa inna ilaihi rajiun. Titiek Puspa berpulang. Legenda 4 zaman. Terimakasih atas banyak karyanya,” sebut akun yang lain.

    “Selamat Jalan Eyang Titiek Puspa. Karya-karyamu akan tetap abadi,” tulis pernyataan senada.

    “Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Rest In Peace Titiek Puspa. Seniman segala zaman dan 8 Presiden. Terimakasih sudah menghibur masyarakat Indonesia,” sebut komentar berikutnya, menyinggung karier panjang Titiek Puspa dalam dunia hiburan di Indonesia.

    “Titiek Puspa bukan cuma artis legenda. Beliau juga ikon drama musikal, dengan Operet Lebaran PAPIKO di TVRI waktu itu,” kenang seorang netizen.

    Anak pertamanya, Petty Tunjungsari, mengungkapkan awal mula ibundanya sakit. Dia menjelaskan kejadian bermula saat Titiek Puspa sedang melakukan proses syuting di program televisi pada 26 Maret 2025.

    “Jam 8 malam, ketika Ibu Titiek Puspa sedang menyelesaikan recording di Lapor Pak Trans 7, terjadi pingsan, jam 8.30 (malam),” ujar Petty Tunjungsari. Kini, dia sudah pulang ke keabadian.

    (fyk/fyk)

  • Prabowo kemukakan alasan tak ambil pusing gejolak pasar modal

    Prabowo kemukakan alasan tak ambil pusing gejolak pasar modal

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Prabowo kemukakan alasan tak ambil pusing gejolak pasar modal
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 08 April 2025 – 21:46 WIB

    Elshinta.com – Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan bahwa dirinya tidak terlalu khawatir terhadap gejolak di pasar modal, termasuk penurunan harga saham yang belakangan terjadi.

    Presiden, dalam sesi wawancara dengan tujuh jurnalis via siaran TVRI diikuti di Jakarta, Selasa, menilai fluktuasi pasar saham adalah hal wajar dalam mekanisme pasar dan tidak mencerminkan kondisi ekonomi secara menyeluruh.

    “Pasar saham itu ada siklusnya. Kadang naik, kadang turun, itu biasa,” ujarnya menjawab respons pemerintah terhadap situasi pasar modal dan pasar uang.

    Prabowo menjelaskan perbedaan antara pasar saham dan investasi langsung (direct investment). Menurutnya, investor saham cenderung mencari keuntungan jangka pendek, sementara investor langsung memiliki rencana jangka panjang, seperti membangun pabrik, memproduksi bahan baku, hingga distribusi produk.

    Presiden menegaskan bahwa fundamental ekonomi Indonesia saat ini cukup kuat. Ia menyindir narasi pesimistis yang sering muncul saat pasar saham turun, namun justru sepi komentar ketika pasar kembali menguat.

    “Begitu pasar turun sedikit, langsung dibilang ekonomi Indonesia kacau. Tapi waktu naik, diam saja,” ucapnya.

    Kepala Negara juga menyoroti situasi pasar saham global, termasuk di Amerika Serikat, yang juga mengalami penurunan. Namun, ia menilai pasar tetap percaya karena kebijakan ekonomi yang dinilai memperkuat fundamental.

    Lebih lanjut, Prabowo mengajak masyarakat dan elite bangsa untuk tidak bersikap inferior. Ia menegaskan bahwa Indonesia memiliki banyak keunggulan, termasuk tingkat inflasi yang rendah dan rasio utang yang termasuk terendah di dunia.

    “Kita jangan punya rasa rendah diri. Indonesia bukan bangsa yang lemah. Kita ini hebat,” katanya dengan tegas.

    Kepala Negara mengajak semua pihak untuk tetap optimistis dan terus melakukan perbaikan, sambil menyadari bahwa dunia tengah menghadapi situasi yang tidak mudah.

    Sumber : Antara

  • Presiden perintahkan ada Komite Teknologi dalam struktur Danantara

    Presiden perintahkan ada Komite Teknologi dalam struktur Danantara

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Presiden perintahkan ada Komite Teknologi dalam struktur Danantara
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 08 April 2025 – 21:56 WIB

    Elshinta.com – Presiden RI Prabowo Subianto memerintahkan ada Komite Teknologi dalam struktur organisasi Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

    Presiden, sebagaimana dikutip dari siaran TVRI di Jakarta, Selasa, menjelaskan bahwa Komite Teknologi perlu ada mengingat Danantara untuk banyak berinvestasi di proyek-proyek hilirisasi dan pengolahan (processing) yang menggunakan teknologi tinggi.

    “Harus ada Komite Teknologi. Jadi, semua proyek, karena ini proyeknya banyak processing, saya minta ada tim teknologi yang kuat,” kata Presiden.

    Prabowo melanjutkan, “Komite Teknologi itu dapat diisi oleh para ahli dari fakultas-fakultas teknik dalam negeri.”

    “Kita minta dari fakultas-fakultas teknik. Jadi, lulusan macam-macam yang menguasai teknologi supaya menilai teknologi. Kita jangan dibohong-bohongi terus,” kata Presiden.

    Dalam kesempatan yang sama, Presiden mengungkap optimismenya bahwa Danantara dapat menjadi kekuatan masa depan bangsa yang manfaatnya akan diterima oleh generasi penerus.

    “Jadi, (Danantara) harus dijaga. Makanya, kenapa saya antusias dengan penghematan, efisiensi, saya bisa dapat Rp300 triliun kira-kira ya. Rp300 triliun ini akan jadi dana investasi, tidak akan dihabisi. Jadi, tahun depan tetap ada malah ada hasilnya. Jadi, saya merasa ini tabungan untuk anak cucu. (Danantara) ini dasarnya,” kata Presiden.

    Dalam kesempatan yang sama, Presiden juga menilai Danantara menjadi lembaga yang paling banyak diawasi. Jika ada indikasi penyelewengan atau penyalahgunaan, akan cepat terdeteksi.

    “Ada oversight committee (yang diisi) Ketua BPK, Ketua KPK, Ketua OJK, Ketua BPKP, Kapolri, Jaksa Agung, dan PPATK. Ada semua di situ,” kata Presiden.

    Kepala Badan Pelaksana (CEO) Danantara Rosan Perkasa Roeslani pada bulan lalu (24/3) mengumumkan struktur lengkap Danantara, terdiri atas Dewan Pengawas, Dewan Pengarah, Dewan Penasihat, Komite Pengawasan dan Akuntabilitas, dan Dewan Direksi/Board of Danantara Indonesia.

    Walaupun demikian, Rosan menyebut struktur kepengurusan itu masih dapat berkembang seiring dengan berjalannya waktu ke depan.

    “Nama-nama ini masih akan terus berkembang. Kami akan terus meng-update nama-nama baru yang menjadi bagian dari Danantara,” kata Rosan.

    Berikut ini merupakan susunan kepengurusan BPI Danantara:

    Dewan Pengawas

    Erick Thohir
    Muliaman Haddad
    Jajaran Kementerian yang ditunjuk oleh Presiden

    Dewan Pengarah

    Susilo Bambang Yudhoyono
    Joko Widodo

    Dewan Penasihat​​​​​​

    Ray Dalio
    Helman Sitohang
    Jeffrey Sachs
    Chapman Taylor
    Thaksin Shinawatra

    Komite Pengawasan dan Akuntabilitas

    Ketua PPATK
    Ketua KPK
    BPKP
    BPK
    Kapolri
    Jaksa Agung

    Board of Danantara Indonesia

    Chief Executive Officer (CEO): Rosan Perkasa ​​​Roeslani;
    Chief Investment Officer (CIO): Pandu Sjahrir;
    Chief Operational Officer (COO): Dony Oskaria​​​​​​​;

    Managing Director

    Managing Director Legal: Robertus Billitea​​​​​​​;
    Managing Director Risk and Sustainability: Lieng-Seng Wee;
    Managing Director Finance: Arief Budiman​​​​​​​;
    Managing Director Treasury: Ali Setiawan​​​​​​​;
    Managing Director Global Relations and Governance: Mohamad Al-Arief​​​​​​​;
    Managing Director Stakeholders Management: Rohan Hafas;
    Managing Director Internal Audit: Ahmad Hidayat​​​​​​​;
    Managing Director Human Resources: Sanjay Bharwani​​​​​​​;
    Managing Director/ Chief Economist: Reza Yamora Siregar​​​​​​​;
    Managing Director Head Of Office: Ivy Santoso​​​​​​​​​​​​​​;
    Komite Manajemen Risiko: John Prasetio​​​​​​​;
    Komite Investasi dan Portofolio: Yup Kim;

    ​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​Holding Operasional di bawah COO Dony Oskaria

    ​​​​​​​Managing Director: Agus Dwi Handaya;
    Managing Director: Febriany Eddy​​​​​​​;
    Managing Director: Riko Banardi​​​​​​​;

    Holding Investasi di bawah CIO Pandu Sjahrir

    Managing Director Finance: Djamal Attamimi​​​​​​​;
    Managing Director Legal: Bono Daru Adji​​​​​​​;
    Managing Director Investment: Stefanus Ade Hadiwidjaja​​​​​​​​​​​​​​.

    Sumber : Antara

  • Prabowo Menjawab, Meninjau Keberadaan Kantor Komunikasi Kepresidenan
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        9 April 2025

    Prabowo Menjawab, Meninjau Keberadaan Kantor Komunikasi Kepresidenan Nasional 9 April 2025

    Prabowo Menjawab, Meninjau Keberadaan Kantor Komunikasi Kepresidenan
    Copywriter dengan latar belakang Public Affairs, Public Relations, dan Customer Experience (CX)
    DI HAMBALANG
    , Jawa Barat, pada Minggu (6/4/2025), Presiden
    Prabowo
    Subianto melayani tujuh jurnalis senior secara langsung guna menjawab berbagai isu strategis yang menjadi keresahan masyarakat.
    Terlepas dari keberadaan
    Kantor Komunikasi Kepresidenan
    Republik Indonesia atau
    Presidential Communication Office of the Republic of Indonesia
    (PCO) yang memiliki enam juru bicara, Prabowo tetap harus turun gunung menemui Alfito Deannova (Pemred Detik.com), Lalu Mara Satriawangsa (Pemred TvOne), Uni Lubis (Pemred IDN Times), Najwa Shihab (Founder Narasi), Sutta Dharmasaputra (Pemred Harian Kompas), Retno Pinasti (Pemred SCTV-Indosiar), dan moderator Valerina Daniel (News Anchor TVRI).
    Tiga jam lebih Prabowo diberondong pertanyaan beruntun para jurnalis senior Indonesia secara kritis—enam lawan satu, tanpa hadirnya para enam jubir yang terhormat.
    Topi patut diangkat kepada Presiden Prabowo yang dengan gagah berani menghadapi pertempuran tanya jawab meja bundar sendirian, tanpa bala bantuan taktis maupun strategis.
    Prabowo menyatakan bahwa kelemahan komunikasi publik yang selama ini terjadi bukan kesalahan orang lain, melainkan tanggung jawabnya secara pribadi.
    “Saya akui bahwa 150 hari saya sendiri menurut pendapat saya, saya yang bertanggung jawab, saya yang salah sebetulnya,” kata Prabowo menjawab kritik komunikasi pemerintah yang disampaikan Pemred Detikcom Alfito Deannova Gintings.
    Presiden Prabowo Subianto juga mengakui ucapan Kepala PCO Hasan Nasbi soal teror kepala babi ke kantor media Tempo salah.
    Dalam pernyataannya, Hasan Nasbi menyarankan agar kepala babi yang dikirim ke jurnalis Tempo Francisca Christy Rosana (Cica) untuk dimasak saja.
    “Itu ucapan yang menurut saya teledor, itu ya keliru, saya kira beliau menyesal,” kata Prabowo.
    Perkiraan Presiden Prabowo nampak kurang akurat. Dalam siniar kanal Total Politik berjudul, “Heboh Sikap Hasan Nasbi Soal Teror Kepala Babi”, Hasan Nasbi secara terbuka menyatakan bahwa dia tidak dalam posisi yang mengharuskan meminta maaf kepada Cica jurnalis korban intimidasi.
    “Saya tidak dalam posisi minta maaf untuk (pernyataan) itu. Saya tidak menertawakan. Saya tidak meledek, saya tidak merendahkan. Justru kita berdua sedang merendahkan peneror. Kenapa harus minta maaf?” ujar Hasan di menit ke-12 siniar tersebut.
    Nuansa arogansi justru menjadi sentimen yang kental terasa dari jawaban Hasan tersebut. Jauh dari sangkaan baik Prabowo mengenai ‘blunder’ komunikasi tersebut.
    Lalu, mengapa Indonesia masih membutuhkan PCO beserta enam jubirnya?
    Dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2024 tentang Kantor Komunikasi Kepresidenan, pasal 3 (tiga) berbunyi Kantor Komunikasi Kepresidenan mempunyai tugas menyelenggarakan pemberian dukungan kepada presiden dalam melaksanakan komunikasi dan informasi kebijakan strategis dan program prioritas presiden.
    Sejauh ini, keberadaan PCO tidak berhasil meredam berbagai aksi kritis penolakan kebijakan pemerintah bersama DPR di berbagai daerah di Indonesia.
    Tidak terasa, apalagi terlihat, pengejawantahan strategis dari PCO. Melainkan, masyarakat hanya akan melihat pendekatan taktis video-video pendek di media sosial mengenai berita baik versi pemerintah.
    Komunikasi satu arah bergaya kacamata kuda, terkesan hanya menjadi sekadar corong, bukan laboratorium tempat berpikir keras.
    Nyatanya, Presiden Prabowo harus turun gunung menghadapi tujuh jurnalis kawakan nasional, mengklasifikasi berbagai isu strategis, ‘menghaluskan’ sentimen headline di media, berharap merebut kepercayaan masyarakat.
    Dalam sesi meja bundar tersebut, Prabowo bahkan sadar betul bahwa politik adalah persepsi. PCO yang bertugas mengelola persepsi tersebut justru absen dalam sesi tiga jam meja bundar bersama para jurnalis senior.
    Pada 2009, pemikir dunia terkemuka Edward de Bono mengatakan, “Persepsi itu nyata bahkan saat itu bukan kenyataan”. Dalam perjuangannya membangun persepsi, Prabowo mengakui kewalahan.
    Dalam semangat efisiensi dan relokasi, ada baiknya Presiden Prabowo meninjau kembali keberadaan PCO yang berpotensi menjadi pemborosan menahun, minim efektivitas.
    Saat di setiap kementerian/lembaga (K/L) pemerintahan terdapat setidaknya satu juru bicara dan tim praktisi komunikasi, bijak rasanya jika alokasi sumber daya PCO disalurkan kepada mereka secara lebih proporsional di K/L.
    Penguatan komunikasi K/L tanpa kehadiran PCO masuk akal dilakukan. Yang ditakutkan justru PCO hadir untuk menambah kebingungan, kompleksitas, lapisan birokrasi, dan ladang blunder komunikasi bagi K/L.
    Presiden Prabowo telah melalui berbagai fase perkembangan karakter dalam beberapa tahun terakhir. Semoga, saran untuk meninjau kembali keberadaan PCO menjadi bagian dari perkembangan karakter seorang Prabowo di fase selanjutnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo nilai kinerjanya 6 dari 10 poin selama 5 bulan bekerja

    Prabowo nilai kinerjanya 6 dari 10 poin selama 5 bulan bekerja

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto menilai kinerjanya selama lima bulan pertama menjabat sebagai kepala negara dengan capaian skor 6 dari 10 poin.

    Hal ini disampaikan Presiden saat menjawab pertanyaan salah satu jurnalis media nasional yang mewawancarai tentang capaian 150 hari kerja Kabinet Merah Putih di Hambalang, Jawa Barat, Minggu (6/7).

    “Saya kasih nilai diri saya 6. Masih jauh dari 9, tapi passing grade,” kata Presiden diikuti melalui siaran TVRI di Jakarta, Selasa.

    Untuk dirinya sendiri, nilai tersebut dianggap cukup, namun masih jauh dari sempurna. Presiden Prabowo pun berkelakar bahwa dirinya tidak perlu remedial atau melakukan ujian ulang, meski nilainya hanya 6.

    Kepala Negara mengakui bahwa dirinya ingin bergerak lebih cepat dalam menuntaskan berbagai program dan janji politik kepada rakyat. Namun, kecepatan itu, menurutnya, kerap disalahartikan oleh sebagian pihak.

    “Sekarang saja saya sudah dibilang koboi, dibilang politik komando. Kasihan menteri-menteri saya, jam 12 malam saya telepon,” katanya berseloroh.

    Meski demikian, Presiden menegaskan bahwa kecepatan dan ketegasan sangat penting dalam kepemimpinan.

    Ia menyiratkan bahwa tantangan birokrasi dan sistem pemerintahan kadang menghambat gerak cepat yang diharapkannya.

    Dengan nada ringan, ia pun melontarkan candaan, “Bagaimana kalau kalian bisa yakinkan MPR-DPR memberi saya mandat … atau siapa yang bisa kasih saya tongkat Nabi Musa?”.

    Pewarta: Andi Firdaus
    Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
    Copyright © ANTARA 2025

  • Presiden inginkan dialog dengan tokoh yang pesimistis pada Indonesia

    Presiden inginkan dialog dengan tokoh yang pesimistis pada Indonesia

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Presiden inginkan dialog dengan tokoh yang pesimistis pada Indonesia
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 08 April 2025 – 14:14 WIB

    Elshinta.com – Presiden RI Prabowo Subianto mengatakan dirinya memiliki keinginan untuk berdialog bersama tokoh-tokoh yang kerap memandang pesimistis pada masa depan Indonesia, terutama sejak Kabinet Merah Putih bekerja di bawah kepemimpinannya.

    Dalam siaran TVRI bertajuk “Presiden Prabowo Menjawab” di Jakarta, Selasa, Prabowo menyebutkan dialog tersebut perlu dilakukan untuk menyamakan persepsi bagian mana yang perlu diperbaiki agar ke depannya masa depan yang dikhawatirkan tentang Indonesia itu tidak perlu terjadi.

    “Saya juga mau dialog. Saya mau ketemu lah, sama siapa. Mari kita bahas. Mungkin tidak usah di publik. Tokoh-tokoh yang Indonesia gelap. Indonesia gelap maksudnya? Oke, kalau memang Indonesia gelap, mari kita kerja supaya Indonesia tidak gelap. Iya kan? Kok Indonesia gelap?,” kata Prabowo.

    Tagar Indonesia gelap di media sosial dan pada beberapa demonstrasi terakhir di beberapa kota sempat menjadi tajuk yang hangat diperbincangkan.

    Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) pada saat menggelar demonstrasi di Jakarta sekitar pertengahan Februari 2025 menuturkan tagar ini merepresentasikan kekhawatiran terhadap program-program pemerintah yang dinilai tidak berpihak pada rakyat.

    Salah satu program yang turut dikhawatirkan tidak tepat sasaran ialah Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dinilai menelan biaya besar dan berakhir menjadi alat politik semata.

    Presiden mengatakan akan mengambil inisiatif untuk memulai komunikasi dengan pihak-pihak yang dimaksud dengan berkirim surat sehingga pihak-pihak yang pesimistis terhadap masa depan Indonesia bisa melakukan dialog dengannya.

    “Saya mau kirim lah nanti ke Refly Harun atau ke siapa, Rocky Gerung. Tell me what is wrong. Kalau saya mau kasih makan ke anak yang lapar, what is wrong with that?” kata Prabowo.

    Secara khusus menanggapi kritik kontra terhadap program MBG, Prabowo menyebutkan bahwa program ini dilakukan justru dengan dasar yang jelas dan bukan hanya teori semata.

    Menurutnya data menunjukkan bahwa prevalensi kasus stunting di Indonesia masih sangat tinggi di atas 20 persen dan dibutuhkan intervensi dari pemerintah agar angkanya kasusnya dapat menurun.

    MBG dinilai menjadi program yang tepat karena dalam tinjauan lapangannya, Prabowo melihat masih banyak masyarakat Indonesia khususnya anak-anak yang tidak memiliki akses ke makanan dan pangan sehat sebagai sumber untuk menangani stunting.

    “Ini tidak bisa terjadi. Saya enggak terima.Saya sebagai pemimpin. Saya sebagai patriot. Bukan ini republik yang saya bela dari sejak muda. Jadi saya akan berjuang keras supaya tidak ada orang lapar di Republik Indonesia. Saya akan kerja sekeras-kerasnya,” Prabowo menutup pernyataannya.

    Sumber : Antara

  • Prabowo akui warisan pendahulu jadi fondasi penting pemerintahannya

    Prabowo akui warisan pendahulu jadi fondasi penting pemerintahannya

    Sekarang tinggal ada landasan yang sudah bagus, saya tinggal pakai

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto merasa bersyukur atas fondasi kuat yang telah diwariskan oleh para pendahulunya, sebab warisan itu menjadi bekal penting dalam menjalankan roda pemerintahannya saat ini.

    Dalam sesi wawancara dengan tujuh jurnalis via siaran TVRI yang diikuti di Jakarta, Selasa, Presiden Prabowo menyatakan bahwa dirinya merasa beruntung karena sejumlah persoalan besar telah ditangani oleh presiden-presiden sebelumnya.

    “Saya merasa beruntung, I’m lucky, dalam arti saya jadi presiden, beberapa hal-hal yang berat telah dilakukan oleh pendahulu-pendahulu saya,” ujarnya.

    Presiden Prabowo menyebutkan jasa besar Presiden Soekarno yang berhasil mempersatukan ratusan suku bangsa di Indonesia di masa awal kemerdekaan, meskipun tak lepas dari kekurangan.

    Presiden juga mengapresiasi kepemimpinan Presiden Soeharto yang membawa Indonesia mencapai swasembada pangan, membangun Bulog, hingga memperkenalkan kredit mikro melalui BRI yang menjadi rujukan internasional.

    Presiden BJ Habibie disebut berjasa dalam meletakkan dasar-dasar pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sementara Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dinilai berhasil mempromosikan toleransi antarumat beragama serta berani membela kelompok minoritas.

    Prabowo juga menyinggung peran penting Presiden Megawati Soekarnoputri dalam penyelesaian kasus-kasus Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) pascakrisis ekonomi, serta kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam menghadapi berbagai krisis, mulai dari tsunami hingga penyelesaian konflik di Aceh.

    Tak luput, Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut telah meletakkan landasan infrastruktur yang kini memudahkan konektivitas antardaerah, termasuk kelancaran mudik yang menurut laporan tahun ini mengalami penurunan kecelakaan hingga 30 persen.

    “Sekarang tinggal ada landasan yang sudah bagus, saya tinggal pakai,” ujarnya.

    Presiden Prabowo menegaskan bahwa keberhasilan yang dirasakan saat ini merupakan hasil dari kerja keras banyak pihak, termasuk para menterinya yang terus bekerja bahkan saat libur lebaran.

    Menurut Prabowo, kehormatan terbesar bagi seorang pemimpin adalah ketika ia bisa bekerja dan memberikan manfaat bagi rakyat.

    “Itulah kebanggaan. Kalau kita bisa bermanfaat, bekerja untuk rakyat kita, itu kehormatan,” katanya.

    Pewarta: Andi Firdaus
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

  • Anggota DPR: Pernyataan Prabowo soal tak ada dwifungsi sesuai UU TNI

    Anggota DPR: Pernyataan Prabowo soal tak ada dwifungsi sesuai UU TNI

    Selama itu dipertahankan, dwifungsi TNI tidak akan muncul.

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi I DPR RI Tubagus Hasanuddin mengatakan bahwa pernyataan Presiden RI Prabowo Subianto soal tidak ada niat TNI untuk mengembalikan dwifungsi sejalan dengan Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI.

    Tb. Hasanuddin menegaskan bahwa UU TNI yang baru disahkan itu justru membatasi TNI aktif agar tidak menjabat di kementerian/lembaga atau jabatan sipil. Bahkan, UU tersebut justru mengurangi potensi TNI aktif untuk menjabat di luar instansi militer.

    “Saya pikir sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Presiden. Menurut saya relevan sekali, dan kita sama-sama kritisi, koreksi,” kata Hasanuddin saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

    Menurut dia, UU TNI sudah mengatur 14 bidang jabatan sipil yang bisa diisi TNI aktif. Namun, di luar 14 bidang tersebut, TNI aktif harus mundur dari dinas keprajuritan atau pensiun dini.

    Dengan begitu, dia menilai tidak ada celah bagi dwifungsi militer untuk bangkit kembali di Tanah Air setelah pengesahan undang-undang tersebut.

    Di samping itu, menurut dia, ketentuan Pasal 39 UU TNI yang tidak ikut diubah harus tetap dipertahankan agar mencegah bangkitnya dwifungsi. Adapun pasal tersebut melarang TNI aktif untuk berpolitik dan berbisnis.

    “Selama itu dipertahankan, dwifungsi TNI tidak akan muncul,” kata dia.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa UU TNI baru tersebut mengatur jabatan sipil bagi TNI aktif hanya untuk pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan keterampilan yang terkait dengan pengamanan dan keamanan negara.

    Untuk jabatan sipil di luar keterampilan yang dimiliki TNI, perwira terkait harus mengikuti aturan dengan pensiun dini.

    “Inti RUU TNI ini sebetulnya hanya memperpanjang usia pensiun beberapa perwira tinggi. Enggak ada niat TNI mau dwifungsi lagi, come on. Nonsense itu saya katakan,” kata Prabowo dalam kegiatan dialog Presiden bersama tujuh jurnalis senior pada hari Minggu (6/4), yang disiarkan melalui siaran TVRI, Senin (7/4) malam.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025