Kementrian Lembaga: TVRI

  • Profil Fifi Aleyda Yahya, Jebolan Metro TV yang Dilantik Jadi Dirjen KPM Komdigi

    Profil Fifi Aleyda Yahya, Jebolan Metro TV yang Dilantik Jadi Dirjen KPM Komdigi

    Jakarta: Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid melantik mantan jurnalis dan presenter Metro TV, Fifi Aleyda Yahya, sebagai Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media (Dirjen KPM), Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
     
    Pelantikan Fifi berlangsung di Lapangan Anantakupa, kantor Kementerian Komdigi, pada Selasa, 13 Januari 2025. Selain Fifi, Meutya juga melantik empat dirjen lain, satu sekretaris jenderal, dan satu inspektur jenderal.
     
    “Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, pada hari ini Senin, tanggal 13 Januari 2025, saya Menkomdigi dengan ini secara resmi melantik saudara saudari dalam jabatan yang baru di lingkungan Komdigi,” ucap Meutya dikutip dari Antara.

     

     

    Profil Fifi Aleyda Yahya
    Lahir pada 1 April 1973, Fifi Aleyda Yahya merupakan anak pertama dari pasangan Syamsuddin Yahya dan Andi Mutiara. Fifi sempat ikut orang tuanya ke Kuwait dan tinggal di sana selama empat tahun, sebelum kembali ke Tanah Air.
     
    Di Indonesia, Fifi melanjutkan pendidikannya di SMP 155 Jakarta. Namun, Fifi hanya bersekolah di Jakarta selama dua tahun lantaran harus berangkat ke Delhi, India. Baru lah pada 1990, Fifi kembali ke Jakarta dan berkuliah di Fakultas Ekonomi jurusan Manajemen Universitas Trisakti.
     
    Selama masa kuliah, Fifi bekerja sebagai penerjemah lepas atau freelance untuk sejumlah universitas asing yang berpameran di Jakarta, seperti Griffith University, New South Wales University, Bond University, dan New Castle University.

     

     
    Ia aktif sebagai penyuluh untuk International Development Program pada Australia Today di Jakarta, serta untuk Queensland University dan Cabra Secondary School Australia saat berpameran di Jakarta.
     
    Tak hanya itu, Fifi juga terpilih menjadi salah satu LO pada APEC yang pada tahun 1994 tengah berlangsung di Bogor, Jawa Barat. Lalu pada 1995, Fifi ikut sebagai petugas informasi untuk stand Indonesia pada pameran teknologi di Hannover, Jerman.

     

     

    Perjalanan Karier Fifi Aleyda Yahya
    Fifi dikenal sebagai salah satu pembawa berita, presenter, dan host terbaik di Indonesia. Kiprahnya di dunia penyiaran dimulai dalam program English News Service di TVRI. Namanya kemudian melambung ketika bergabung dengan Metro TV pada tahun 2001.
     
    Di Metro TV, Fifi telah dipercaya untuk membawakan berbagai program berita, di antaranya Metro Hari Ini, Suara Anda, The Candidate, dan Sudut Pandang bersama Fifi Aleyda Yahya. Kini ia juga menjabat sebagai Ketua Komisi Komunikasi Publik Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI).

     

    Jakarta: Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid melantik mantan jurnalis dan presenter Metro TV, Fifi Aleyda Yahya, sebagai Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media (Dirjen KPM), Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
     
    Pelantikan Fifi berlangsung di Lapangan Anantakupa, kantor Kementerian Komdigi, pada Selasa, 13 Januari 2025. Selain Fifi, Meutya juga melantik empat dirjen lain, satu sekretaris jenderal, dan satu inspektur jenderal.
     
    “Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, pada hari ini Senin, tanggal 13 Januari 2025, saya Menkomdigi dengan ini secara resmi melantik saudara saudari dalam jabatan yang baru di lingkungan Komdigi,” ucap Meutya dikutip dari Antara.
     
     

     

    Profil Fifi Aleyda Yahya
    Lahir pada 1 April 1973, Fifi Aleyda Yahya merupakan anak pertama dari pasangan Syamsuddin Yahya dan Andi Mutiara. Fifi sempat ikut orang tuanya ke Kuwait dan tinggal di sana selama empat tahun, sebelum kembali ke Tanah Air.
     
    Di Indonesia, Fifi melanjutkan pendidikannya di SMP 155 Jakarta. Namun, Fifi hanya bersekolah di Jakarta selama dua tahun lantaran harus berangkat ke Delhi, India. Baru lah pada 1990, Fifi kembali ke Jakarta dan berkuliah di Fakultas Ekonomi jurusan Manajemen Universitas Trisakti.
     
    Selama masa kuliah, Fifi bekerja sebagai penerjemah lepas atau freelance untuk sejumlah universitas asing yang berpameran di Jakarta, seperti Griffith University, New South Wales University, Bond University, dan New Castle University.
     
     

     
    Ia aktif sebagai penyuluh untuk International Development Program pada Australia Today di Jakarta, serta untuk Queensland University dan Cabra Secondary School Australia saat berpameran di Jakarta.
     
    Tak hanya itu, Fifi juga terpilih menjadi salah satu LO pada APEC yang pada tahun 1994 tengah berlangsung di Bogor, Jawa Barat. Lalu pada 1995, Fifi ikut sebagai petugas informasi untuk stand Indonesia pada pameran teknologi di Hannover, Jerman.

     

     

    Perjalanan Karier Fifi Aleyda Yahya
    Fifi dikenal sebagai salah satu pembawa berita, presenter, dan host terbaik di Indonesia. Kiprahnya di dunia penyiaran dimulai dalam program English News Service di TVRI. Namanya kemudian melambung ketika bergabung dengan Metro TV pada tahun 2001.
     
    Di Metro TV, Fifi telah dipercaya untuk membawakan berbagai program berita, di antaranya Metro Hari Ini, Suara Anda, The Candidate, dan Sudut Pandang bersama Fifi Aleyda Yahya. Kini ia juga menjabat sebagai Ketua Komisi Komunikasi Publik Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI).
     
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (SUR)

  • Fifi Aleyda Yahya Dirjen Baru di Komdigi, Cek Tugas dari Meutya Hafid

    Fifi Aleyda Yahya Dirjen Baru di Komdigi, Cek Tugas dari Meutya Hafid

    Jakarta, CNBC Indonesia – Fifi Aleyda Yahya dilantik sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Komunikasi Publik dan Media Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

    Fifi dilantik bersama jajaran pejabat Kementerian Komdigi lainnya, di Lapangan Anantakupa, kantor Kementerian Komdigi, Senin (13/1/2025).

    Ketika pelantikan, Menkomdigi Meutya Hafid, menitipkan pesan untuk mantan pembawa berita itu memastikan komunikasi publik yang efektif, transparan dan juga kredibel.

    Selain itu ada alasan khusus untuk struktur baru Komdigi namanya diberi tambahan media.

    “Artinya apa? Harus ada penguatan kerja sama yang baik dengan media masa sebagai mitra strategis kita untuk melakukan komunikasi publik pemerintahan,” ujar Meutya saat pelantikan.

    Dalam Perpres no. 174/2024, tugas Dirjen Komunikasi Publik dan Media adalah perumusan kebijakan di bidang komunikasi publik dan media, pelaksanaan kebijakan di bidang komunikasi publik dan media, serta penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang komunikasi publik dan media. Selain itu, ada juga pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang komunikasi publik dan media serta pelaksanaan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan di bidang komunikasi publik dan media.

    Fifi adalah mantan pembawa berita, presenter, dan host ternama yang lahir di Jakarta, 1 April 1973.

    Ia bekerja di Metro TV sejak 2001 dengan membawakan sejumlah acara Metro Hari Ini, Suara Anda, The Candidate, dan Sudut Pandang bersama Fifi Aleyda Yahya.

    Fifi yang juga mantan None Jakarta tahun 1995 itu pernah bekerja sebagai pembaca berita di TVRI dalam acara English News Service

    Diketahui, kini ia menjabat sebagai Ketua Komisi Komunikasi Publik Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI).

    Selain Fifi, Menkomdigi juga melantik sejumlah nama-nama lama di lingkungan Kementerian Komdigi, seperti Ismail, Mira Tayyiba, serta Wayan Toni Supriyanto.

    Berikut daftar Dirjen Komdigi yang baru dilantik Menkomdigi Meutya Hafid.

    Sekretaris Jenderal: Ismail
    Dirjen Teknologi Pemerintah Digital: Mira Tayyiba
    Dirjen Infrastruktur Digital: Wayan Toni Supriyanto
    Dirjen Pengawasan Ruang Digital: Alexander Subur
    Dirjen Komunikasi Publik dan Media: Fifi Aleyda Yahya
    Dirjen Ekosistem Digital: Edwin Hidayat Abdullah
    Inspektur Jenderal: Arief Tri Hardiyanto

    (dem/dem)

  • Profil Dirjen Baru Komdigi, dari Raline Syah hingga Fifi Aleyda Yahya

    Profil Dirjen Baru Komdigi, dari Raline Syah hingga Fifi Aleyda Yahya

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid melantik lima Direktur Jenderal (Dirjen) dalam nomenklatur baru di Komdigi. Selain itu, Meutya juga menunjuk Raline Rahmat Shah sebagai Staf Khusus Bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital Komdigi.

    Adapun penunjukan Raline Shah sebagai Stafsus Komdigi berdasarkan Keputusan Menteri (Kepmen) Komdigi terkait pengangkatan stafsus Menkomdigi.

    Berikut Profil Lima Dirjen Baru Komdigi.

    1.Wayan Toni Supriyanto 

    Wayan yang dilantik sebagai Dirjen Infrastruktur Digital. Wayan sendiri merupakan salah seorang pejabat yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika (PPI) Kominfo.

    Wayan sendiri telah menjabat sebagai CPNS Direktorat Telekomunikasi di Kominfo sejak 1997. Wayan sendiri diketahui pernah Kasi Operasi Akses Protokol Internet, Direktorat Telekomunikasi dan Kasi Jasa Multimedia Direktorat Telekomunikasi.

    Wayan tercatat pernah menjadi Sekretaris Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika.

    2.Mira Tayyiba 

    Mira sendiri dilantik sebagai Dirjen Teknologi Pemerintah Digital. Sebelumnya, Mira mengampu jabatan sebagai Sekjen Kominfo.

    Mira sendiri pernah menjabat Staf Ahli Bidang Transformasi Digital, Kreativitas, dan SDM Kemenko Bidang Perekonomian pada tahun 2020.

    Perempuan kelahiran 1 November 1972 ini juga pernah bertugas di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) sebagai Kepala Subdirektorat Pos, Telekomunikasi, dan Informatika.

    3.Edwin Hidayat

    Edwin akan memimpin Direktorat baru yaitu Direktorat Jenderal Ekosistem Digital dalam nomenklatur baru di Komdigi.

    Edwin adalah seorang teknokrat Indonesia yang ahli bidang keuangan, manajemen strategi, dan manajemen publik. 

    Sejak 4 Oktober 2021 sampai 11 September 2023, ia menjabat Wakil Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia, induk holding BUMN yang bergerak di bidang aviasi dan pariwisata. 

    Sebelumnya, ia merupakan mantan Deputi Menteri BUMN (2015-2019) dan Wakil Direktur Utama PT Angkasa Pura II (2019-2021)

    4. Brigjen Pol Alexander Sabar

    Brigjen Pol Alexander Sabar mendapat amanat menjadi Dirjen Pengawasan Ruang Digital. Alexander merupakan Perwira tinggi di Bareskrim Polri. 

    Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Intelijen Deputi Bidang Pemberantasan di Badan Narkotika Nasional (BNN). 

    Dalam berbagai penugasannya, Alexander Sabar dikenal memiliki keahlian mendalam di bidang investigasi dan forensik digital, menjadikannya salah satu sosok andal dalam menghadapi tantangan kejahatan dunia maya.

    5. Fifi Aleyda Yahya

    Fifi mendapuk amanah sebagai Dirjen Komunikasi dan Media yang sebelumnya dipegang oleh Molly Prabawaty sebagau Pelaksana tugas (Plt).

    Fifi Aleyda Yahya pertama kali dikenal saat menjadi news anchor di program Metro Hari Ini, Metro TV. 

    Sebelumnya, jebolan ajang Abang None Jakarta tahun 1995 yang juga alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti angkatan 1990 sempat menjadi pembaca berita di TVRI dalam acara English News Service

  • Profil Fifi Aleyda Yahya, Mantan Anchor yang Dilantik Jadi Dirjen Komunikasi Publik & Media Komdigi – Halaman all

    Profil Fifi Aleyda Yahya, Mantan Anchor yang Dilantik Jadi Dirjen Komunikasi Publik & Media Komdigi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Fifi Aleyda Yahya adalah mantan pembawa berita televisi atau anchor.

    Kini Fifi Aleyda Yahya resmi dilantik sebagai Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media (Dirjen KPM) oleh Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid di Kantor Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Jakarta, Senin (13/1/2025).

    “Pada hari ini, Senin, tanggal 13 Januari 2025, saya Menkomdigi dengan ini secara resmi melantik saudara-saudari dalam jabatan yang baru di lingkungan Komdigi,” ujar Meutya Hafid.

    Fifi Aleyda Yahya dilantik bersama 12 orang lainnya, termasuk artis Raline Shah yang dilantik sebagai Staf Khusus Bidang Kemitraan Global.

    “Saya percaya saudara/saudari akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai tanggung jawab yang diberikan,” lanjut Meutya Hafid.

    Fifi Aleyda Yahya menggantikan Molly Prabawaty sebagai Pelaksana Tugas (Plt). Sebelumnya, Molly menjabat posisi tersebut sejak perubahan nomenklatur dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjadi Komdigi.

    Lantas siapa sosok Fifi Aleyda Yahya? Berikut profilnya.

    Profil Fifi Aleyda Yahya

    Fifi Aleyda Yahya lahir di Jakarta pada 1 April 1973.

    Ia anak pertama pasangan Syamsuddin Yahya dan Andi Mutiara.

    Fifi Aleyda Yahya menikah dengan Rivolinggo Pamudji.

    Mereka dikaruniai dua anak yang bernama Figo Maher Pamudji dan Alisha Zahra Saadiya.

    Fifi adalah lulusan Manajemen Universitas Trisakti Jakarta.

    Ia memulai kariernya sebagai penerjemah.

    Fifi Aleyda Yahya bekerja sebagai penerjemah lepas untuk berbagai universitas asing yang berpartisipasi dalam pameran di Jakarta, yaitu Griffith University, New South Wales University, Bond University, dan New Castle University, semuanya dari Australia, pada tahun 1992-1993.

    Selain itu, ia juga berperan sebagai penyuluh (consellor) untuk International Development Program pada Australia Today di Jakarta, serta untuk Queensland University dan Cabra Secondary School Australia selama pameran mereka di Jakarta.

    Pada 1994, Fifi terpilih sebagai salah satu liaison officer (LO) saat APEC berlangsung.

    Kemudian pada tahun 1995, Fifi berperan sebagai petugas informasi untuk stan Indonesia dalam pameran teknologi di Hannover, Jerman. 

    Pada tahun yang sama, Fifi juga mengikuti ajang Abang None.

    Setelah itu, Fifi Aleyda Yahya memulai kariernya di dunia pemberitaan dengan bergabung ke Metro TV pada tahun 2001.

    Selama di Metro TV, ia sukses membawakan sejumlah program seperti Metro Hari Ini, Suara Anda, The Candidate, dan Sudut Pandang bersama Fifi Aleyda Yahya.

    Sebelumnya, Fifi juga sempat menjadi pembawa berita untuk program English News Service di TVRI.

    (Tribunnews.com/Falza Fuadina)

  • Frekuensi TV Digital yang Bisa Ditangkap untuk Area Jabodetabek

    Frekuensi TV Digital yang Bisa Ditangkap untuk Area Jabodetabek

    YOGYAKARTA – Seiring bertambahnya daerah dan saluran yang bermigrasi dari TV analog ke digital, frekuensi TV digital KHz terus diperbarui. Perpindahan ke TV digital ini dilakukan pemerintah sejak 2 November 2022 untuk meningkatkan kualitas siaran TV agar lebih jernih dan tajam.

    Nah, agar tetap bisa menikmati siaran TV, masyarakat direkomendasikan untuk segera beralih ke TV digital. Untuk informasi selengkapnya, artikel di bawah ini membagikan daftar frekuensi TV digitial KHz khusus kawasan Jabodetabek.

    Frekuensi TV Digital KHz Jabodetabek Terbaru

    Dilansir dari laman siarandigital.kominfo.go.id, wilayah layanan siaran TV digital DKI Jakarta mencakup Kepulauan Seribu, Bekasi, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Bogor, Bekasi, Tangerang, Depok, dan Tangerang Selatan.  

    Wilayah tersebut sudah memiliki status digital sehingga masyarakat yang tinggal di Jabodetabek dapat menikmati siaran TV digital terbaru. Dirangkum dari laman p2k.stekom.ac.id, daftar frekuensi TV digital KHz wilayah Jabodetabek dapat Anda lihat di bawah ini.

    Frekuensi 498.000 KHz

    Pada frekuensi 498.000 KHz di kanal 24 UHF, saluran TV yang dapat ditangkap, antara lain, SCTV, Mentari TV, Indosiar, Moji, dan Kompas TV.  

    Frekuensi 514.000 KHz

    Pada frekuensi 514.000 KHz di kanal 25 UHF, saluran TV yang dapat ditangkap, antara lain, RTV, CTV, BTV, KTV, dan RIM TV.

    Frekuensi 530.000 KHz

    Pada frekuensi 530.000 KHz di kanal 28 UHF, saluran TV yang dapat ditangkap, antara lain, RCTI, GTV, MNCTV, dan iNews.

    Frekuensi 578.000 KHz

    Pada frekuensi 578.000 KHz di kanal 34 UHF, saluran TV yang dapat ditangkap, antara lain, VTV, NET, tvOne, Antv, Jak TV, Betawi TV, JPTV, dan E Channel.

    Frekuensi 626.000 KHz

    Pada frekuensi 578.000 KHz di kanal 40 UHF, saluran TV yang dapat ditangkap, antara lain, Trans TV, Trans 7, CNBC Indonesia, CNN Indonesia, dan NET.

    Frekuensi 650.000 KHz

    Pada frekuensi 650.000 KHz di kanal 43 UHF, saluran TV yang dapat Anda saksikan, antara lain, TVRI Nasional, TVRI Jakarta, DAAI TV, TVRI World, TVRI Sport, tvMu, Inspira TV, ELshinta TV, Nusantara TV, dan BRTV. 

    Bagaimana Cara Mencari Siaran TV Digital?

    Setelah memahami daftar frekuensi siaran TV digital, agar dapat menikmati acara TV digital, Anda perlu memindai perangkat yang digunakan. Anda bisa memanfaatkan TV berteknologi DVB-T2 atau dengan bantuan set top box (STB).

    Untuk mencari siaran TV digital, lakukan teknis di bawah ini seperti yang dirangkum dari siarandigital.kominfo.go.id.

    Pasang antena UHF dan pastikan arahnya sesuai.Sambungkan kabel antena ke STB dan STB ke TV. Pengguna TV digital dapat menghubungkannya dari antena langsung ke TV.Nyalakan TV dan ubah ke mode AV atau DTV.Jika Anda menggunakan STB, nyalakan STB dan tunggu beberapa saat hingga tampilan menu dari STB muncul di layar TV.Selanjutnya, cari saluran TV digital dengan pilih ‘Pencarian saluran otomatis’ dan klik ‘Scan’.Tunggu proses memindai selesai.

    Demikianlah ulasan tentang frekuensi TV digital yang bisa Anda saksikan. Semoga informasi ini bermanfaat. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya. 

  • Puncak Natal Nasional 2024 Bakal Disiarkan Live di TVRI dan Kompas TV

    Puncak Natal Nasional 2024 Bakal Disiarkan Live di TVRI dan Kompas TV

    Puncak Natal Nasional 2024 Bakal Disiarkan Live di TVRI dan Kompas TV
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Rangkaian ibadah dan perayaan puncak
    Natal Nasional 2024
    di
    Indonesia Arena
    , Kompleks Gelora Bung Karno,
    Jakarta
    , akan disiarkan secara langsung.
    Ketua Pelaksana Panitia Natal Nasional 2024, Lucky Yusgiantoro, mengungkapkan bahwa seluruh kegiatan dapat disaksikan oleh masyarakat melalui
    TVRI
    dan
    Kompas TV
    .
    “Acara puncak tersebut akan disiarkan oleh
    Kompas TV
    kemudian
    TVRI
    secara
    live
    . Kemudian juga kanal YouTube yang didukung oleh Kementerian Agama dan juga Kementerian Komdigi,” ujar Lucky dalam konferensi pers di Kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Jakarta, pada Senin (23/12/2024).
    Dengan demikian, jemaah yang tidak dapat hadir secara langsung ke Jakarta tetap dapat menyaksikan perayaan Natal Nasional 2024.
    Ketua Panitia Natal Nasional 2024, Thomas Djiwandono, menambahkan bahwa panitia juga menyediakan layar besar di dua lokasi strategis di kawasan Kompleks GBK bagi jemaah yang kehabisan kuota untuk masuk ke Indonesia Arena.
    “Iya disediakan. Ada 2 lokasi di daerah yang strategis. Satu di area GBK, satu lagi di area Parkir Timur Senayan,” jelas Thomas.
    Sebelumnya, pemerintah mengumumkan bahwa Natal Nasional 2024 akan digelar pada 28 Desember 2024.
    Tema yang diangkat untuk puncak perayaan Natal tahun ini adalah “Marilah Sekarang Kita Pergi ke Betlehem”.
    Thomas juga menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan hadir bersama pimpinan kementerian dan lembaga di Kabinet Merah Putih.
    “Bapak Presiden Prabowo dijadwalkan hadir bersama dengan pimpinan jajaran kementerian dan lembaga negara, pimpinan KWI dan PGI serta para tokoh-tokoh lintas agama,” ujar Thomas.
    Sementara itu, Koordinator Bidang Perayaan Natal Nasional Chatarina Girsang menjelaskan bahwa panitia hanya menyediakan 12.000 kuota bagi jemaah yang ingin hadir di lokasi.
    Jemaah yang ingin hadir secara langsung di lokasi dapat mendaftar melalui paroki atau gereja masing-masing selama kuota masih tersedia.
    “Untuk pendaftaran peserta, nanti dari paroki dan gereja itu sudah disediakan
    link
    oleh panitia,” kata Chatarina.
    “Sesuai dengan daya tampung dalam
    Indonesia arena
    yang akan diperkirakan akan ada 12.000 umat dan masyarakat yang akan hadir,” sambungnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Anggota Komisi VII usulan TVRI, RRI, dan ANTARA menjadi media negara

    Anggota Komisi VII usulan TVRI, RRI, dan ANTARA menjadi media negara

    Begitu berita itu keluar dari ANTARA, pasti benar ‘kan? Tidak hoaks ‘kan?

    Pamekasan (ANTARA) – Anggota Komisi VII DPR RI Eric Hermawan mengusulkan Televisi Republik Indonesia (TVRI), Radio Republik Indonesia (RRI), dan Kantor Berita ANTARA menjadi lembaga media negara, atau tidak lagi menjadi LPP (Lembaga Penyiaran Publik) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

    “Usulan ini dimaksudkan agar TVRI, RRI, dan ANTARA punya cantolan SDM yang jelas, bisa merekrut PNS dan PPPK bagi tiga lembaga tersebut. Ini yang pertama,” katanya saat berbincang dengan insan pers TVRI, RRI, dan ANTARA di sela-sela acara reses di Pamekasan, Jawa Timur, Kamis.

    Yang kedua, sambung Eric, Indonesia tidak punya media negara.

    “Siapa yang membela negara kita, siapa yang membela Pak Prabowo, Pak Gibran, Menteri kita? Tidak ada,” kata Eric.

    Karena itu, harapan ke depan, TVRI, RRI, dan ANTARA bisa menjadi media yang membantu dan menjadi corong pemerintah.

    “Harapan saya TVRI, RRI, dan ANTARA nantinya bisa berada di bawah Presiden RI secara langsung melalui lembaga komunikasi Presiden,” kata Eric.

    Dengan cara seperti ini, kata Eric, negara punya cantolan, dan ketiga media tersebut bisa menjadi corong untuk menyuarakan suara pemerintahan dan suara rakyat yang isi beritanya faktual, tidak terkontaminasi dengan kepentingan tertentu.

    “Contoh ANTARA. Begitu berita itu keluar dari ANTARA, pasti benar ‘kan? Tidak hoaks ‘kan? Jadi, harapannya itu,” kata Eric.

    Ruang lingkup tugas, TVRI, RRI, dan ANTARA ini merupakan salah satu materi yang selalu disampaikan anggota Komisi VII DPR RI Eric Hermawan selama melakukan serap aspirasi masyarakat di Kabupaten Sumenep, Pamekasan, dan Kabupaten Sampang dalam 3 hari terakhir ini.

    Pewarta: Abd Aziz
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2024

  • TVRI sebut debat perdana pemilu jadi momen yang dikenang tahun ini

    TVRI sebut debat perdana pemilu jadi momen yang dikenang tahun ini

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) Iman Brotoseno mengatakan bahwa debat perdana Pemilu 2024 menjadi salah satu momen yang dikenang pada tahun ini.

    “Kami hanya diberikan waktu 4 hari karena memang saat itu tidak ada stasiun televisi yang berani mengambil kesempatan debat capres yang pertama. Jadi, TVRI dengan rasa tanggung jawab harus menyelamatkan kegiatan dan jadwal yang sudah ditentukan oleh KPU (Komisi Pemilihan Umum),” kata Iman dalam acara Refleksi Akhir Tahun 2024 di Gedung LPP TVRI, Jakarta, Kamis.

    Menurut dia, inisiatif TVRI tersebut bisa menjadi tolok ukur pelaksanaan empat debat lain dalam tahapan Pemilu 2024.

    Oleh sebab itu, dia mengapresiasi kepada tim produksi, baik program berita maupun teknik, yang telah mendukung suksesnya penyelenggaraan debat tersebut.

    Selain itu, dia mengatakan bahwa pelaksanaan debat Pilkada 2024 menjadi bagian refleksi TVRI pada tahun ini. TVRI melalui kanal TVRI Nasional telah menayangkan 10 debat, sedangkan kanal TVRI Daerah menayangkan 429 debat.

    “Capaian lain adalah siaran Misa Suci, kunjungan Sri Paus dari tiga negara, dan TVRI menjadi televisi yang mentransmisikan seluruh perjalanan dokumentasi dari Bapak Suci ke seluruh Indonesia, terutama di wilayah-wilayah provinsi yang banyak atau mayoritas umat kristiani,” ujarnya.

    Ia mengatakan bahwa TVRI juga menayangkan kunjungan Paus Fransiskus di wilayah perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini serta Timor Leste.

    “Terkait PON (Pekan Olahraga Nasional), kami juga perlu menyampaikan bahwa TVRI memang bukan sebagai TV pool kegiatan PON, tetapi memang faktanya bahwa tanpa peran TVRI, rakyat Aceh tidak bisa menyaksikan tim sepak bolanya dalam pertandingan di PON,” katanya.

    Oleh sebab itu, dalam momen refleksi 2024, dia mengatakan bahwa dengan 180 pemancar digital yang dimiliki, TVRI dapat menjangkau masyarakat Indonesia.

    “Dalam 3 tahun ke depan, kami berkomitmen untuk mengurangi wilayah blind spot (titik buta), dan menambah populasi coverage (jangkauan siaran) untuk nasional,” katanya menargetkan

    Pewarta: Rio Feisal
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2024

  • Kenapa Pengacara Elza Syarief Terkenal? Ini Deretan Kasus Besar yang Pernah Ditangani

    Kenapa Pengacara Elza Syarief Terkenal? Ini Deretan Kasus Besar yang Pernah Ditangani

    Jakarta, Beritasatu.com – Elza Syarief merupakan salah satu pengacara terkemuka di Indonesia, dikenal luas karena kemampuannya menangani berbagai kasus besar, baik dari kalangan korporat maupun selebritas.

    Ketenarannya tidak hanya berasal dari keahlian hukum yang mumpuni, tetapi juga dari reputasinya dalam membela klien-klien terkenal, termasuk anggota keluarga Soeharto.

    Namun, saat ini, Elza menghadapi tantangan serius setelah dilaporkan mengalami serangan jantung pada Jumat (13/12/2024). Sebelum insiden ini terjadi, dia terlihat dalam kondisi sehat dan aktif saat menghadiri acara kongres hukum. Namun, beberapa hari setelah itu, kondisinya tiba-tiba menurun dan ia harus dirawat di ruang ICCU Rumah Sakit Siloam, Jakarta Barat.

    Berikut ini deretan kasus yang pernah ditangani Elza Syarief.

    Profil Elza Syarief
    Elza Syarief lahir pada 29 Juli 1957 di Jakarta. Ia menempuh pendidikan hukum di Universitas Jayabaya dan melanjutkan studi magister hukum di Universitas Padjadjaran.

    Ia mengawali kariernya sebagai pengacara di Ikatan Warga Satya. Setelah itu, Elza Syarief bergabung dengan beberapa kantor pengacara terkemuka, termasuk OC Kaligis, di mana ia menimba banyak ilmu. Pada 1991, Elza mendirikan firma hukumnya sendiri, Elza Syarief & Partners, yang kini menjadi salah satu firma hukum paling dikenal di Indonesia.

    Elza tidak hanya aktif sebagai praktisi hukum tetapi juga sebagai akademisi. Ia mengajar di Universitas Internasional Batam dan baru-baru ini dikukuhkan sebagai guru besar ilmu hukum. Selain itu, dia juga menjadi presenter acara edukasi hukum di TVRI, menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan pemahaman hukum di masyarakat.

    Kasus-kasus Terkenal yang Ditangani Elza Syarief
    1. Kasus Tommy Soeharto
    Salah satu momen paling menentukan dalam karier Elza adalah saat dia menjadi kuasa hukum Tommy Soeharto dalam kasus tukar guling antara Bulog dan Goro. Keberhasilannya dalam kasus ini memperkuat reputasinya di dunia hukum.

    2. Kasus korupsi Nazaruddin
    Elza Syarief juga dikenal karena keterlibatannya dalam kasus korupsi yang melibatkan Muhammad Nazaruddin, mantan bendahara umum Partai Demokrat. Kasus ini menjadi sorotan publik dan menambah daftar panjang kasus besar yang ditangani oleh Elza.

    3. Kasus selebritas
    Selain kasus korporat, Elza Syarief juga menangani berbagai kasus selebritas, seperti perceraian Maia Estianty dari Ahmad Dhani dan sengketa antara Cinta Laura dengan MD Entertainment. Keterlibatannya dalam dunia hiburan membuatnya semakin dikenal oleh masyarakat luas.

    4. Kasus kontroversial
    Elza Syarief juga terlibat dalam beberapa kasus kontroversial lainnya yang menantang reputasinya, seperti tergabung dalam Tim Merah Putih yang menggugat hasil Pemilihan Presiden 2014 ke Mahkamah Konstitusi. Namun, dedikasi dan keahlian hukum yang dimilikinya tetap membuatnya dihormati di kalangan rekan-rekannya.

    Dengan pengalaman yang luas menangani kasus-kasus besar, Elza Syarief telah membangun nama besarnya di dunia hukum Indonesia. Meskipun kini dia menghadapi tantangan kesehatan serius, warisan dan kontribusinya pada dunia hukum tetap menjadi bagian penting dari perjalanan hidupnya.

  • Karya 3 Wartawan Tribun Network Terbaik, Masuk 25 Pemenang Anugerah Jurnalistik Pertamina 2024 – Halaman all

    Karya 3 Wartawan Tribun Network Terbaik, Masuk 25 Pemenang Anugerah Jurnalistik Pertamina 2024 – Halaman all

    JAKARTA, TRIBUNNEWS.COM – Tiga karya wartawan atau jurnalis dan pewarta foto Tribun Network masuk dalam  25 juara nasional pemenang  Anugerah Jurnalistik Pertamina (AJP) 2024. Mereka adalah Truly Okto Hasudungan Purba selaku editor  Tribun-Medan.com, kemudian reporter desk ekonomi dan bisnis  TribunJateng.com Idayatul Rohmah, serta  fotografer TribunSumsel.com Abriansyah Liberto.

    Truly Okto Hasudungan Purba dan Idayatul Rohmah masing-masing  juara 1 dan juara 2 pemenang Anugerah Jurnalistik Pertamina 2024  kategori Karya Tulis Bisnis. Keemudian, Abriansyah Liberto kategori Essay Foto (Non-Bisnis).

    Ketiga jurnalis tersebut, merupakan kru Tribun Network yang memiliki keterampilan ganda. Sehari-hari, mereka mempraktikkan konvergensi media. Selain bekerja untuk media online, mereka juga melayani surat kabar harian atau koran, di media masing-masing yaitu Harian Tribun Medan, Tribun Jateng dan Tribun Sumsel. Juga untuk paltform digital seperti video streaming dan media sosial.

    Truly adalah wartawan berpengalaman di Tribun-Medan.com. Ia menulis tentang penggunaan aplikasi Embrio, alat monitor pembelian bahan bakar minyak oleh aparatur sipil negara yang menggunakan mobil plat dinas. 

    Okto liputan lapangan. Ia memotret  aktivitas seorang aparatur Sipil negara (ASN) Setda Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara mengisi BBM pada SPBU di Jalan Sisingamangaraja, Rantauprapat, Labuhanbatu, Jumat (18/10/2024). 

    Okto menulis deskriptif dengan judul Program Embrio Hadir: Tutup Celah Manipulasi, Pengelolaan BBM Kendaraan Dinas Jadi Lebih Transparan, terbit di Tribun-Medan.com 31 Oktober 2024.

    ASN membeli BBM (Tribun-Medan.com)

    Tulisannya mengedukasi tentang program PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut menghadirkan Program Embrio yang bertujuan mencegah manipulasi, meningkatkan transparansi, akuntabilitas dan keandalan operasional dari fleet management masing-masing instansi. 

    Ia mewawancari lima narasumber, yaitu seorang ASN pembeli BBM, kemudian pimpinan ASN di kantor, lanjut dua narasumber pihak Pertamina. Dan memintai penjelasan pengamat transportasi untuk melengkapi pemaknaan beritanya.  

    Truly menyoroti antara lain, ketidaktepatan penggunaan BBM subsidi berasal dari kendaraan dinas instansi pemerintah dan swasta. Banyak kendaraan dinas yang diisi BBM Pertalite, yang pemasarannya disubsidi pemerintah, padahal seharusnya membeli Pertamax. 

    Dengan menggunakan aplikasi Embrio, setiap pengisian BBM, maka data akan terekam dan terhubung kepada pimpinan di Pemkab Labuhanbatu. Aplikasi Embrio membantu mengawasi sopir yang mengisi BBM diharapkan jujur.  Tidak melakukan manipulasi atau ‘koruptor’, seolah membeli BBM non-subsidi (Pertamax), padahal membeli BBM harga subsidi. 

     

    Kapal Tanker Emisi Rendah dan Ramah Lingkungan

    Karya reporter desk ekonomi dan bisnis  TribunJateng.com Idayatul Rohmah  berjudul Kapal Pertamina Gas 1: Tekan Emisi Demi Selamatkan Bahari. Ia mengulas tentang operasional kapal tanker, pengangkut bahan bakar minyak Peramina.

    Ida menggambarkan kapal Pertamina Gas 1 milik Pertamina yang tengah sandar di di Kawasan Terminal LPG Tanjung Sekong, Cilegon, Provinsi Banten, Senin (23/9/2024) sore. Tampak cerobong asap dari sudut dek kapal mengeluarkan asap putih yang menjadi tanda transisi energi bersih dari kapal.

    Kapal Pertamina Gas 1 (PG-1) bersandar di Kawasan Terminal LPG Tanjung Sekong, Cilegon, Provinsi Banten, Senin (23/9/2024) sore. ()

    Tulisan Ida informatif mengenai kapal jenis Very Large Gas Carrier (VLGC) menerapkan transisi energi sebagai upaya mengurangi jejak karbon melalui penerapan teknologi canggih pengurangan emisi yang mendukung keberlanjutan lingkungan. 

    Kapal  ini menjadi satu kebanggaan Pertamina International Shipping (PIS). Kapal badan sepanjang 225,81 meter dengan lebar lebar 36,60 meter menjadi tulang punggung distribusi LPG ke seluruh pulau di Indonesia.

    Kapal ini secara teknologi sudah menyesuaikan dengan ketentuan untuk pengurangan emisi nasional maupun internasional. Kapal tersebut sudah dipasang scrubber sehingga emisi yang keluar dari kapal berkurang. 

    Kapal memenuhi standar tinggi untuk memasuki perairan Amerika Serikat, yang dikenal dengan United States Coast Guard (USCG). 

     

    Ikan Belida Nyaris Punah

    Peserta lomba lainnya, pewarta foto atau fotografar merangkap videografer Tribun Sumsel Abriansyah Liberto. Hasil jepretan Liberto memperlihatkan ikan belida, binatang sungai payau yang langka, nyaris punah.

    Ikan Belida (belido = bahasa Palembang, bahasa latin: Chitala lopis) adalah jenis ikan sungai yang tergolong dalam suku Notopteridae (ikan berpunggung pisau).

     

    Dua orang petugas mengambil ikan belida untuk dilakukan monitoring oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Konservasi Ikan Belida, Universitas PGRI, Palembang, Kamis (19/9/2024). (TribunSumsel.com)

    Belida terancam punah akibat perburuan yang massif. Pemerintah sekarang memberikan sanksi tegas bagi yang menangkap, menjual dan mengonsumsinya. Pemda Sumsel menyediakan sanksi denda terberat diberikan kepada penadah atau pengepul ikan belida yakni terancam denda maksimal Rp 1,5 miliar.

    Foto Liberto memperlihatkan pegawai PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Bersama Tim peneliti  Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan perwakilan kelompok pembudidaya ikan dari binaan Pertamina memberi pakan ikan belida di Universitas PGRI Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (4/10/2024). 

    Pertamina bekerja sama dengan lembaga akademik dari PGRI, dan BRIN melalui program Belida Musi Lestari mengembangkan konservasi ikan belida sebagai upaya melindungi ikan belida yang terancam punah. 

    ***
    Anugerah Jurnalistik Pertamina (AJP) 2024

    PT Pertamina (Persero) mengumumkan para pemenang Anugerah Jurnalistik Pertamina (AJP) 2024 dalam Malam Penganugerahan AJP. Dari total 2.667 karya para jurnalis dari seluruh Indonesia, Pertamina menetapkan 25 juara nasional termasuk Best of The Best. 

    Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengatakan AJP merupakan gelaran apresiasi perusahaan kepada insan jurnalis Tanah Air yang terus memberikan edukasi kepada masyarakat. 

    “AJP merupakan komitmen dan apresiasi Pertamina kepada para insan media di seluruh Indonesia yang selama ini telah bekerja sama dan berkolaborasi dalam mengedukasi masyarakat dan mendukung informasi publik mengenai kinerja positif Pertamina di seluruh lini bisnis,” ujar Fadjar. 

    Fadjar menambahkan, Pertamina telah menyelenggarakan AJP selama 21 tahun. Peserta AJP dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan.

    “Tahun ini peserta AJP mencapai 2.667 karya meningkat dibanding tahun lalu yang berjumlah 2.559 karya,” ucapnya pada kegiatan AJP 2024 di Bali, Jumat [13/12/2024].

    “Kategori yang diperlombakan juga meningkat dari sebelumnya 6 kategori menjadi 8 kategori yang terbagi pada 2 pilar utama yakni Bisnis dan Non Bisnis,” ucapnya lagi. 

    Seluruh karya AJP 2024 telah melalui proses seleksi dan penilaian secara objektif dan berjenjang mulai dari Teritori hingga tingkat Nasional. 

    “Proses penjurian melibatkan 21 Juri Teritori dan 9 Juri Nasional dari beragam profesi dan disiplin keilmuan. Terima kasih kepada Dewan Juri yang telah bekerja keras memberikan penilaian secara transparan dan objektif sehingga mendukung lahirnya karya-karya jurnalis yang berkualitas,” imbuhnya. 

    Pemenang Best of The Best yang merupakan penghargaan tertinggi diberikan kepada Mardans Whaisman jurnalis TVRI Kalimantan Timur dengan judul karya “Taklukkan Riam Untuk Indonesia Satu Harga”. 

    AJP memberikan kesempatan yang sama kepada insan media untuk meningkatkan pendidikan, wawasan dan pengalaman  belajar di luar negeri melalui raihan Best of The Best.

    Daftar pemenang Anugerah Jurnalistik Pertamina 2024

    Kategori Karya Tulis (Bisnis)    

    Truly Okto Hasudungan Purba (Tribun-Medan.com) Judul Karya:  Program Embrio Hadir: Tutup Celah Manipulasi, Pengelolaan BBM Kendaraan Dinas Jadi Lebih Transparan
    Sigiranus Marutho Bere (kompas.com) Judul Karya: Penyambung Napas Energi Timor Leste Itu Dari Nusantara.
    Idayatul Rohmah (Tribun Jateng) Judul Karya: Kapal Pertamina Gas 1: Tekan Emisi Demi Selamatkan Bahari

    Kategori Karya Tulis (Non Bisnis)

    1.  Rio Indrawan (dunia-energi.com) Judul Karya : Memupuk Persahabatan Abadi Dengan Raksasa Berhati Lembut Teluk Cendrawasih.
    2. Tantowi Djauhari (portaljepe.id) Judul Karya : Melipat Waktu Perburuan Sagu ala Pertamina Kilang RU VII
    3.    Hisyam Luthfiana (tempo.co) Judul Karya : Menebus Dosa Kepada Laut

    Kategori Karya Televisi (Bisnis)

    1.    Mardans Whaisman (TVRI Kalimantan Timur) Judul Karya : Taklukkan Riam Untuk Indonesia Satu Harga
    2.    Priyuda Anangga Dipa & Dian Widaningtyas (CNN Indonesia Surabaya) Judul Karya : Mengurai Paradoks “Si Miskin” di Negeri Bahari
    3.    Imam Ambarwoto (CNN Indonesia) Judul Karya : Energi Transisi Lewat Green Refinery Cilacap

    Kategori Karya Televisi (Non Bisnis)

    1.    Cahyaning Tyas Agpri (DAAI TV Jakarta) Judul Karya : Limbah Tahu, Energi Baru
    2.    Gancar Wicaksono (CNN Indonesia Jawa Timur) Judul Karya : Kidung Tanggulangin Untuk Kesejahteraan Masyarakat
    3.    Muhammad Imran Irwan (TVRI Sulawesi Selatan) Judul Karya : Kisah IRT Pembuat Songkok Guru Dari Limbah Pelapah Lontar

    Kategori Karya Radio (Bisnis)

    1.    Ardi (RRI Merauke) Judul Karya : Energi Berkeadilan Bagi Warga Eksodus
    2.    Ustad Mukorobin (RRI Purwokerto) Judul Karya : Dedikasi Tanpa Batas, Para Pejuang Energi
    3.    Hikmat Raharjo Utomo (LPP RRI Denpasar) Judul Karya : Kawal Subsidi Tepat Gas Melon

    Kategori Karya Radio (Non Bisnis)

    1.    Rizky Perdana (Radio PRFM Bandung 107.5 News Channel) Judul Karya : Menyingkap Tirai Energi di Balik Tumpukan Sampah
    2.    Debi (Radio Smart FM) Judul Karya : PT PHM dan Yayasan Konservasi Rasi Melindungi Ikan Pesut di Sungai Mahakam
    3.    Nur Riska (RRI Singaraja) Judul Karya : Pelita di Ambang Alih Fungsi Lahan Pulau Dewata

    Kategori  Essay Foto (Bisnis)

    1.    Erlangga Bregas Prakoso (antarafoto.com) Judul Karya : 
    Semangat Eksplorasi Migas Berkelanjutan di Ujung Timur Indonesia
    2.    Anggi Praditha Septiany (Kaltim Post) Judul Karya : Perjuangan Distribusi BBM Satu Harga di Mahakam Ulu, Tempuh Ratusan Kilometer dan Terjang Derasnya Riam
    3.    Adeng Bustomi (antarafoto.com) Judul Karya : Realisasi Dana Bonus Produksi Panas Bumi di Indonesia

    Kategori Essay Foto (Non Bisnis)

    1.    Abriansyah Liberto (Tribun Sumsel) Judul Karya : Melestarikan Ikan Belida
    2.    Maulana M. Fahmi (Suara Merdeka) Judul Karya : Dari Gas Bumi, Bu Karti Mampu Sarjanakan Dua Putranya Dengan Usaha Laundry
    3.    Hafidz Mubarak Ahmad (antarafoto.com) Judul Karya : Berdaya dan Mandiri Dalam Kokolomboi Lestari

    Best of The Best

    Mardans Whaisman (TVRI Kalimantan Timur) Judul Karya : Taklukkan Riam Untuk Indonesia Satu Harga

    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.