Kementrian Lembaga: TNI

  • IDAI Ungkap 3 Penyakit yang Mengintai Anak Korban Banjir Sumatera

    IDAI Ungkap 3 Penyakit yang Mengintai Anak Korban Banjir Sumatera

    JAKARTA – Bencana banjir dan longsor yang melanda berbagai wilayah di Sumatera memicu keprihatinan mendalam, terutama karena dampaknya terhadap anak-anak dan kelompok rentan.

    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjadi salah satu lembaga pertama yang bergerak cepat memberikan layanan kesehatan, dukungan psikologis, hingga bantuan logistik di wilayah terdampak.

    Ketua Pengurus Pusat IDAI, Piprim Basarah Yanuarso, menegaskan bahwa dalam kondisi darurat, anak-anak, lansia, difabel, dan ibu hamil adalah kelompok yang paling rentan. Menurutnya keselamatan mereka harus menjadi perhatian utama selama proses evakuasi. Piprim menyebut kesehatan dan keselamatan mereka harus menjadi prioritas utama dalam proses evakuasi ke tempat yang aman.

    Laporan IDAI menunjukkan korban jiwa mencapai angka mengkhawatirkan. Di Sumatera Barat, tercatat 148 orang meninggal dunia, termasuk 4 anak-anak. Sebanyak 123 telah teridentifikasi, 25 masih dalam proses, sementara 105 orang dinyatakan hilang dan 8 orang sedang dirawat.

    Situasi serupa juga terjadi di Sumatera Utara serta Aceh, di mana puluhan korban meninggal dan ratusan lainnya terdampak, terutama di daerah dengan akses layanan kesehatan yang terganggu.

    Sebagai respon cepat, tim dokter dari tiga cabang IDAI di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang bergerak memberikan pelayanan langsung.

    “Tim dokter spesialis anak dari ketiga cabang IDAI, Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, telah turun langsung ke lokasi bencana, berkolaborasi dengan BNPB, Dinas Kesehatan setempat, dan organisasi profesi lainnya,” tegas Piprim, dikutip dari laman Antaranews.

    Selain layanan medis, IDAI juga menyediakan dukungan psikososial, nutrisi balita, bantuan logistik, hingga pemulihan pendidikan bagi anak-anak yang terdampak.

    Penyakit yang Mengancam Korban Banjir

    Di balik bantuan logistik, kebutuhan terbesar saat ini adalah obat-obatan. Bencana banjir dikenal meningkatkan risiko sejumlah penyakit, terutama karena lingkungan yang lembap, air kotor, sanitasi tidak memadai, serta paparan dingin berkepanjangan. IDAI mengidentifikasi tiga penyakit yang paling banyak muncul pada anak-anak di lokasi pengungsian.

    1. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

    ISPA menjadi penyakit paling umum pascabencana. Udara dingin, tempat pengungsian yang padat, serta paparan asap atau debu dapat memicu batuk, demam, hingga sesak napas. Pada anak, kondisi ini bisa berkembang menjadi pneumonia bila tidak segera ditangani.

    2. Diare

    Kontaminasi air bersih adalah penyebab utama diare pascabanjir. Air minum yang kotor, alat makan tidak higienis, hingga bakteri dan virus dari lingkungan basah membuat anak sangat rentan. Diare dapat menyebabkan dehidrasi berat yang membahayakan.

    3. Dermatitis dan Infeksi Kulit

    Kulit anak yang lebih sensitif membuat mereka mudah mengalami iritasi, alergi, dan infeksi jamur akibat air banjir yang tercemar. Kondisi lembap serta kurangnya pakaian kering memperparah risiko ini.

    IDAI menyampaikan ketersediaan obat-obatan untuk tiga kelompok penyakit tersebut saat ini sangat terbatas. Mereka juga menghadapi tantangan logistik, akses yang sulit, dan kurangnya tenaga kesehatan.

    “Bantuan yang paling dibutuhkan saat ini adalah obat-obatan anak (ISPA, diare, salep kulit), susu formula, makanan bayi, pakaian anak, selimut, air bersih, dan perlengkapan kebersihan diri,” beber Piprim.

    Kebutuhan ini menjadi sangat penting untuk mencegah terjadinya wabah penyakit di pengungsian, risiko yang kerap muncul ketika bencana berskala besar terjadi.

    Ketua Satgas Penanggulangan Bencana IDAI, Kurniawan Taufiq Kadafi, menekankan bahwa koordinasi terus diperluas. Ia mengatakan IDAI memperkuat kolaborasi interprofesional dengan tenaga medis lintas organisasi, pemerintah daerah, hingga lembaga kemanusiaan. Fokus mereka tidak hanya penanganan darurat, tetapi juga masa pemulihan.

    “Selain itu, juga bersiap untuk fase pemulihan dengan memprioritaskan kesehatan anak, penyediaan air bersih, pemantauan penyakit berbasis imunisasi seperti campak, dan dukungan psikososial berkelanjutan,” ujar Taufiq.

    Di tengah keterbatasan sumber daya, IDAI mengajak masyarakat luas untuk membantu para korban. Donasi, tenaga relawan, atau dukungan logistik akan sangat berarti bagi anak-anak dan keluarga yang kehilangan tempat tinggal.

    “Kami sangat mengapresiasi para ketua dan seluruh anggota IDAI Cabang dan juga tim satgas bencana IDAI di wilayah terdampak bencana yang sigap berkolaborasi dengan BNPB, dinas kesehatan, TNI/Polri, dan relawan untuk memastikan bantuan kesehatan tepat sasaran,” ujar Piprim.

  • Dandim 0811 Tuban Resmi Digantikan Letkol Inf Galih Sakti Pramudyo Sebagai Pejabat Baru

    Dandim 0811 Tuban Resmi Digantikan Letkol Inf Galih Sakti Pramudyo Sebagai Pejabat Baru

    Tuban (beritakatim.com) – Mutasi Komandan Kodim (Dandim) 0811 Tuban kembali bergulir, Letkol Inf Dicky Purwanto resmi digantikan Letkol Inf Galih Sakti Pramudyo.

    Adapun acara pisah sambut digelar di Pendopo Krido Manunggal yang juga turut dihadiri oleh Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky serta Wakil Bupati Tuban Joko Sarwono, Sekda Tuban, Danramil, pimpinan OPD, Camat dan organisasi kepemudaan.

    Letkol Inf Dicky Purwanto pejabat Dandim yang lama ini menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak, serta Pemkab Tuban dalam memberikan dukungan selama pelaksanaan tugas di wilayah Kabupaten Tuban.

    “Bagi kami, Kabupaten Tuban memiliki tempat khusus di hati kami,” ujar Letkol Inf Dicky Purwanto. Selasa (02/12/2025).

    Sebelum berpindah tugas, dirinya mengaku ingin sekali membangun tempat ibadah saat menjabat di Tuban. Namun berkat dukungan Mas Bupati impiannya terwujud dalam membangun Masjid Al Amin di Makodim yang dapat digunakan untuk masyarakat umum.

    “Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, saya berharap bisa terus terjalin komunikasi dan silaturahmi di lain kesempatan dn juga kami memohon maaf atas segala khilaf dan kesalahan selama bertugas,” kata Letkol Dicky sapanya.

    Sementara itu, pejabat baru Dandim 0811/Tuban, Letkol Inf Galih Sakti Pramudyo juga mengucapkan terima kasih atas sambutan yang diberikan. Menurutnya, kesan pertama kali didapatkan saat memasuki Kabupaten Tuban adalah sebuah kota yang bersih, tertata rapi, dan maju.

    “Kami juga berharap dukungan dari Pemkab Tuban dan semua pihak saat mengemban amanah yang baru dan kami akan berusaha meningkatkan prestasi yang ditorehkan Dandim sebelumnya untuk mensukseskan pembangunan ke depannya,” ungkap Letkol Inf Galih Sakti Pramudyo.

    Ditempat yang sama, Mas Lindra sapaan Bupati Tuban juga mengucapkan terima kasih kepada pejabat lama Dandim 0811/Tuban. Sebab, dibawah komando Letkol Inf Dicky Purwanto, Kodim Tuban memberi kontribusi besar bagi masyarakat, terlebih dalam mewujudkan ketahanan pangan.

    “Pemkab Tuban bersama TNI Polri terus melakukan intervensi agar swasembada pangan bisa tercapai dan berbagai program disinergikan agar membawa dampak yang besar bagi masyarakat Kabupaten Tuban,” ucap Mas Lindra.

    Menurutnya, pengabdian selama menjabat Dandim Tuban menjadi bukti kecintaan dan kepedulian terhadap masyarakat Kabupaten Tuban. “Semoga dedikasi yang diberikan menjadi catatan amal dan ladang pahala,” tutup Mas Lindra. [dya/ian]

  • Menko Zulhas: Stok beras dan jagung aman, tak perlu impor sebutir pun

    Menko Zulhas: Stok beras dan jagung aman, tak perlu impor sebutir pun

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menegaskan stok beras dan jagung nasional berada pada kondisi aman, sehingga Indonesia tidak perlu melakukan impor sebutir pun sepanjang tahun ini.

    Zulhas mengatakan dukungan Presiden Prabowo Subianto yang konsisten memperkuat sektor pangan menjadi kunci utama keberhasilan menjaga produksi tetap stabil, sehingga kebutuhan nasional dapat dipenuhi tanpa ketergantungan impor.

    “Dukungan Presiden yang luar biasa, kita saudara-saudara tahun ini tidak impor beras lagi, walaupun satu butir,” kata Zulhas dalam jumpa pers usai kegiatan bertajuk “Penanaman Jagung Menuju Swasembada Pangan” di Lampung Selatan, Lampung, Selasa.

    Zulhas menuturkan stok beras di gudang Bulog mencapai sekitar 4 juta ton, yang menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya dan menjadi bukti kuatnya ketahanan pangan Indonesia.

    Ia juga mengapresiasi kontribusi Polri dalam percepatan perluasan tanam jagung yang terbukti mendorong peningkatan produksi secara nyata dan memperkuat kesiapan nasional menuju swasembada berkelanjutan.

    Selain itu, dukungan TNI dalam pembukaan sawah baru, penguatan distribusi pangan, serta pendampingan petani dinilai berperan besar menjaga rantai pasok tetap stabil dan meningkatkan produktivitas pertanian nasional.

    Zulhas menekankan hasil nyata tersebut mencerminkan kekuatan gotong royong Indonesia, sebab tanpa kolaborasi seluruh unsur bangsa tidak mungkin tercapai kondisi produksi yang kuat dan surplus seperti saat ini.

    “Apa buktinya? Tahun lalu kita impor beras 4,5 juta ton, tahun ini impornya nol. Beras kita di gudang Bulog ada 4 juta ton. Jadi, kita sekarang jagung dan beras tahun ini tidak impor lagi,” beber Zulhas.

    Ia juga menjelaskan nilai tukar petani (NTP) meningkat dari 116 menjadi 124 berdasarkan data resmi Badan Pusat Statistik (BPS), menegaskan kesejahteraan petani terus membaik seiring menguatnya fondasi ketahanan pangan nasional.

    Sebelumnya Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan beras impor tidak boleh masuk ke Indonesia meskipun harga internasional sedang turun, sebagai bukti keseriusan menjaga swasembada pangan nasional secara berkelanjutan.

    “Satu liter pun (beras impor) enggak boleh masuk di Indonesia,” kata Mentan.

    Mentan Amran sebelumnya juga telah berkoordinasi dengan berbagai pihak berwenang untuk melakukan penyegelan terhadap beras impor ilegal sebanyak 250 ton di Sabang, Aceh, Minggu (23/11/2025), lalu kembali dilakukan penyegelan terhadap 40 ton beras impor ilegal di Batam, Kepulauan Riau, pada Senin (24/11/2025).

    Penyegelan beras impor tersebut karena tidak memiliki izin impor dari pemerintah pusat serta sejalan dengan kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang melarang impor beras demi mewujudkan kemandirian pangan nasional.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 583 Orang Tewas, 553 Masih Hilang

    583 Orang Tewas, 553 Masih Hilang

    JAKARTA – Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Marsekal TNI Mohammad Syafii, mengungkapkan jumlah korban tewas dalam bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat per Selasa 2 Desember pagi sebanyak 583 orang, 553 orang lainnya masih dinyatakan hilang.

    “Iya, hari ini operasi SAR selalu, atau terus dilaksanakan. Untuk update data, memang terakhir tadi jam 10.00 (WIB), bahwa total jumlah korban yang telah terevakuasi meninggal dunia ada 583, dan yang dilaporkan masih dalam pencarian ada 553 orang,” ujar Syafii di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 2 Desember.

    Untuk pola operasi SAR, Syafii mengatakan bahwa Basarnas mengerahkan seluruh kekuatan, baik unsur darat yang tergabung dalam Badan SAR Nasional beserta seluruh Tim SAR Gabungan, dan diperkuat dari unsur TNI-Polri. Kemudian untuk jalur-jalur logistik, Basarnas juga menggunakan seluruh sarana yang ada di kantor SAR berupa kapal-kapal sarana laut, dan juga kekuatan udara.

    “Badan SAR Nasional juga mengerahkan pesawat yang dari Tanjung Pinang, kemudian yang dari Jakarta atau dari Bogor, dan juga yang dari Surabaya kita rapatkan ke sana,” katanya.

    “Kemudian dalam upaya pencarian, karena memang sudah mulai terbuka, kita sudah menggunakan K9 untuk membantu. Karena kondisi korban, khususnya yang akibat bencana banjir lumpur, tentunya ini mengalami kesulitan tersendiri,” lanjutnya.

    Syafii menjelaskan, ada penambahan korban yang belum ditemukan pada hari ini, dari sebelumnya 464 orang dan sekarang menjadi 553 orang. Penambahan itu, kata dia, didapat setelah adanya informasi dari daerah terisolasi.

    “Terkait dengan kemarin, ada beberapa daerah yang terisolasi. Jadi bukan karena kita tidak masuk ke sana, tapi daerah yang terisolasi ini mereka tidak memiliki sarana perhubungan untuk menginformasikan. Sehingga Tim SAR Gabungan belum masuk ke daerah itu, sehingga ada penambahan jumlah korban yang akan kita cari,” jelasnya.

    Syafii mengakui adanya perbedaan data dengan BNPB, di mana tercatat total korban meninggal dunia bencana Aceh-Sumatera sejumlah 659 orang, dan masih hilang 475 orang. Namun, ia memastikan data yang diperoleh Basarnas dapat dipertanggungjawabkan.

    “Apa yang dilaksanakan Badan SAR Nasional tentunya menggunakan prosedur yang baku. Kita tidak tahu bahwa terkait dengan laporan yang ada di BNPB, karena BNPB ini sebagai koordinator dari seluruh kekuatan. Bisa dari informasi dari Pemerintah Daerah, ada dari TNI, dari Polri. Namun yang dilakukan oleh Badan SAR Nasional sebenarnya akan dipertanggungjawabkan, karena itu hubungannya dengan santunan, dengan hak-haknya dari keluarga,” tandasnya.

  • ​Gubernur Sumbar Apresiasi Kerja PLN Pulihkan Listrik Pascabencana

    ​Gubernur Sumbar Apresiasi Kerja PLN Pulihkan Listrik Pascabencana

    Padang: PT PLN (Persero) terus melakukan percepatan penormalan jaringan listrik pascabencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Di Sumatra Barat kerja keras tim PLN di lapangan menunjukkan progres signifikan, dengan tingkat penyalaan pelanggan telah mencapai 99,8 persen per Selasa, 2 

    Upaya ini mendapatkan apresiasi langsung dari Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi Ansharullah. Mahyeldi menyampaikan bahwa langkah cepat PLN sangat membantu percepatan pemulihan kelistrikan di berbagai wilayah terdampak. 

    Dengan pulihnya kelistrikan, aktivitas masyarakat perlahan dapat kembali berjalan normal. “InsyaAllah sistem kelistrikan ini akan clear semuanya sehingga seluruh daerah sudah tersambung, listrik sudah bisa dinikmati oleh masyarakat, dan aktivitas bisa berjalan seperti biasa,” ujar Mahyeldi pada saat kunjungan Direksi PLN, dikutip Selasa, 2 Desember 2025.

    Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa pemulihan jaringan menjadi prioritas utama PLN dengan menurunkan seluruh sumber daya yang tersedia.

    “Kami terus bekerja 24 jam di lapangan untuk memastikan semua titik terdampak segera mendapatkan suplai listrik kembali. Fokus kami satu, masyarakat bisa kembali beraktivitas dengan normal secepat mungkin,” ungkap Darmawan.

    Sementara itu General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Barat, Ajrun Karim, menyampaikan bahwa capaian ini terwujud berkat kerja bersama berbagai pemangku kepentingan.

    “Pemulihan kelistrikan ini adalah buah dari kolaborasi lintas instansi. Dukungan pemerintah daerah, BPBD, TNI/Polri, dan para pemangku kepentingan lainnya mempercepat stabilisasi kelistrikan di Sumatra Barat,” ujar Ajrun.
     

    Ajrun merinci dari total 270.148 pelanggan yang sempat terdampak padam, listrik untuk 268.853 pelanggan telah berhasil dipulihkan. Saat ini tersisa 1.295 pelanggan yang masih dalam proses penormalan bertahap, menyesuaikan kondisi medan dan akses yang masih harus dipastikan aman bagi petugas.

    Pihaknya berkomitmen untuk terus mengupayakan penormalan secepatnya, agar seluruh masyarakat di Sumatra Barat bisa kembali menikmati listrik.

    Selain fokus pada pemulihan teknis, PLN juga menyalurkan bantuan kemanusiaan melalui posko-posko bencana di wilayah terdampak.

    “Kami tidak hanya hadir untuk memulihkan kelistrikan, tetapi juga memastikan masyarakat merasa terbantu. Bantuan berupa makanan siap saji, air bersih, selimut, obat-obatan, dan kebutuhan dasar lainnya kami distribusikan untuk meringankan beban warga,” tambah Ajrun.

    PLN juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bahaya kelistrikan pascabencana dan segera melaporkan kondisi jaringan yang berisiko melalui aplikasi PLN Mobile atau Contact Center PLN 123.

    Padang: PT PLN (Persero) terus melakukan percepatan penormalan jaringan listrik pascabencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Di Sumatra Barat kerja keras tim PLN di lapangan menunjukkan progres signifikan, dengan tingkat penyalaan pelanggan telah mencapai 99,8 persen per Selasa, 2 
     
    Upaya ini mendapatkan apresiasi langsung dari Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi Ansharullah. Mahyeldi menyampaikan bahwa langkah cepat PLN sangat membantu percepatan pemulihan kelistrikan di berbagai wilayah terdampak. 
     
    Dengan pulihnya kelistrikan, aktivitas masyarakat perlahan dapat kembali berjalan normal. “InsyaAllah sistem kelistrikan ini akan clear semuanya sehingga seluruh daerah sudah tersambung, listrik sudah bisa dinikmati oleh masyarakat, dan aktivitas bisa berjalan seperti biasa,” ujar Mahyeldi pada saat kunjungan Direksi PLN, dikutip Selasa, 2 Desember 2025.

    Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa pemulihan jaringan menjadi prioritas utama PLN dengan menurunkan seluruh sumber daya yang tersedia.
     
    “Kami terus bekerja 24 jam di lapangan untuk memastikan semua titik terdampak segera mendapatkan suplai listrik kembali. Fokus kami satu, masyarakat bisa kembali beraktivitas dengan normal secepat mungkin,” ungkap Darmawan.
     
    Sementara itu General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Barat, Ajrun Karim, menyampaikan bahwa capaian ini terwujud berkat kerja bersama berbagai pemangku kepentingan.
     
    “Pemulihan kelistrikan ini adalah buah dari kolaborasi lintas instansi. Dukungan pemerintah daerah, BPBD, TNI/Polri, dan para pemangku kepentingan lainnya mempercepat stabilisasi kelistrikan di Sumatra Barat,” ujar Ajrun.
     

     
    Ajrun merinci dari total 270.148 pelanggan yang sempat terdampak padam, listrik untuk 268.853 pelanggan telah berhasil dipulihkan. Saat ini tersisa 1.295 pelanggan yang masih dalam proses penormalan bertahap, menyesuaikan kondisi medan dan akses yang masih harus dipastikan aman bagi petugas.
     
    Pihaknya berkomitmen untuk terus mengupayakan penormalan secepatnya, agar seluruh masyarakat di Sumatra Barat bisa kembali menikmati listrik.
     
    Selain fokus pada pemulihan teknis, PLN juga menyalurkan bantuan kemanusiaan melalui posko-posko bencana di wilayah terdampak.
     
    “Kami tidak hanya hadir untuk memulihkan kelistrikan, tetapi juga memastikan masyarakat merasa terbantu. Bantuan berupa makanan siap saji, air bersih, selimut, obat-obatan, dan kebutuhan dasar lainnya kami distribusikan untuk meringankan beban warga,” tambah Ajrun.
     
    PLN juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bahaya kelistrikan pascabencana dan segera melaporkan kondisi jaringan yang berisiko melalui aplikasi PLN Mobile atau Contact Center PLN 123.
     

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (RUL)

  • Jalur Aceh-Sumatra Putus, Pemerintah Rilis Bantuan Pangan via Udara

    Jalur Aceh-Sumatra Putus, Pemerintah Rilis Bantuan Pangan via Udara

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah mempercepat penyaluran bantuan pangan ke sejumlah wilayah terdampak bencana di Aceh dan Sumatra dengan mengerahkan armada udara, menyusul terhambatnya distribusi darat akibat akses jalan yang rusak imbas banjir dan longsor.

    Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menuturkan langkah ini diambil untuk memastikan kebutuhan warga tetap terpenuhi meski kondisi logistik sangat menantang.

    Zulhas menuturkan, pemerintah saat ini tidak memprioritaskan urusan harga atau administrasi. Menurutnya, dalam situasi darurat, prosedur seperti penandatanganan dokumen atau penetapan harga bisa dilakukan belakangan.

    “Kami nggak soal harga lagi nih, bila perlu berikan dulu aja. Nggak bicara harga, tadi Mentan bilang, ambil aja dulu tanda tangan urusan belakangan,” kata Zulhas seusai rapat koordinasi terbatas SPHP jagung dan pupuk bersubsidi di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Selasa (2/12/2025).

    Pasalnya, Zulhas mengungkap beberapa titik terdampak tidak dapat dijangkau melalui jalur darat sehingga distribusi harus dialihkan melalui udara. Namun, menurutnya, sejumlah wilayah masih memungkinkan dijangkau, termasuk Sibolga.

    Namun, Provinsi Aceh menjadi salah satu area yang banyak meminta bantuan udara karena tingkat keterisolasiannya. Zulhas menuturkan permintaan bantuan melalui jalur udara terus mengalir dari Provinsi Aceh.

    Dia menuturkan, banyak perintah dan telepon yang masuk meminta agar distribusi dilakukan lewat udara karena akses darat masih terputus.

    TNI AU telah menurunkan sejumlah pesawat dan helikopter, sementara Kementerian Perhubungan juga telah mengerahkan seluruh dukungan transportasi udara yang tersedia di wilayah tersebut. Selain itu, sambung Zulhas, Kapolri juga menambah armada bantuan yang sudah berada di lokasi.

    Selain itu, Zulhas menyampaikan dukungan dari sektor swasta dan berbagai daerah seperti Riau dan Sumatra juga ikut mengalir, meski pengiriman bantuan jarak jauh membutuhkan waktu lebih lama.

    “Kalau yang jauh kan lama, sampainya bisa 4 hari, 5 hari gitu. Jadi dengan segala daya dan upaya, mudah-mudahan ini bisa membantu menenangkan saudara-saudara kita yang ada di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh tadi,” pungkasnya.

  • Memburu Dewi Astutik, Bos Narkoba Jatim Dalangi 2 Ton Sabu Terbesar dalam Sejarah
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        2 Desember 2025

    Memburu Dewi Astutik, Bos Narkoba Jatim Dalangi 2 Ton Sabu Terbesar dalam Sejarah Bandung 2 Desember 2025

    Memburu Dewi Astutik, Bos Narkoba Jatim Dalangi 2 Ton Sabu Terbesar dalam Sejarah
    Editor
    KOMPAS.com –
    Nama Dewi Astutik, seorang warga negara Indonesia asal Jawa Timur, kini menjadi sorotan utama dalam pengungkapan kasus besar narkotika internasional.
    Ia diduga kuat menjadi otak di balik pengiriman 2 ton sabu yang diamankan dari KM Sea Dragon Tarawa di perairan Karimun, Kepulauan Riau, pada awal Mei 2025.
    Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Komjen Marthinus Hukom, mengatakan, Dewi merupakan pengendali utama jaringan narkotika internasional yang tengah diburu.
    “Keempat WNI yang diamankan memiliki hubungan dengan Dewi Astuti, dan kini berada di jaringan internasional Golden Triangle,” jelas Marthinus konferensi pers yang digelar di Dermaga Bea Cukai Batam, Tanjunguncang, Batam, Kepulauan Riau, Senin (26/5/2025),
    Untuk diketahui, Golden Triangle atau Segitiga Emas merupakan kawasan rawan peredaran narkoba yang meliputi Thailand, Myanmar, dan Laos.
    Marthinus menyebut Dewi telah buron sejak 2024 dan diyakini saat ini berada di sekitar wilayah Kamboja.
    “Kami bekerja sama dengan BIN untuk mencari Dewi Astuti di Kamboja dan sekitarnya,” tegasnya.
    Selain nama Dewi Astuti, BNN juga mengungkap keterlibatan Chancai, warga negara Thailand yang juga menjadi pengendali jaringan narkotika lewat kapal yang sama.
    Chancai kini telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) internasional.
    BNN juga tengah menyelidiki kemungkinan hubungan antara KM Sea Dragon Tarawa dan kapal lain, KM Aungtoetoe 99, yang sebelumnya digagalkan TNI AL karena membawa 1,2 ton kokain dan 700 kilogram sabu.
    Kedua kapal ini diamankan di perairan sekitar Karimun pada waktu yang berbeda.
    Sebelumnya, petugas gabungan telah mengamkan empat WNI dalam pengungkapan narkotika terbesar dalam sejarah Indonesia ini, yaitu Fandi Ramdani, Leo Candra Samosir, Richard Halomoan, dan Hasiloan Samosir.
    (Kontributor Batam Partahi Fernando Wilbert Sirait|Editor:Krisiandi)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ipda Angga, Korban Bencana Sumbar Belum Ditemukan, Polres Kampar Turunkan Tim Pencarian
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        2 Desember 2025

    Ipda Angga, Korban Bencana Sumbar Belum Ditemukan, Polres Kampar Turunkan Tim Pencarian Regional 2 Desember 2025

    Ipda Angga, Korban Bencana Sumbar Belum Ditemukan, Polres Kampar Turunkan Tim Pencarian
    Tim Redaksi
    PEKANBARU, KOMPAS.com
    – Ipda Angga Mufajar (36), anggota Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau, yang menjadi korban bencana alam di Sumatera Barat (Sumbar), sampai saat ini belum ditemukan.
    Untuk mencari korban, Polres Kampar di Riau, menurunkan tim ke lokasi bencana di Padang Panjang, Sumbar, Selasa (2/12/2025).
    Kapolres Kampar AKBP Boby Putra Ramadhan Sebayang mengatakan, pihaknya menerjunkan 15 orang personel untuk membantu pencarian. 
    “Kita bentuk tim bantuan yang berjumlah 15 orang untuk ikut mencari korban dan penanganan bencana. Mereka ini personel terlatih dan berpengalaman dalam penanganan situasi darurat,” kata Boby kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Selasa.
    Dia menyebut, tim ini dilengkapi dengan peralatan lengkap, termasuk peralatan evakuasi, medis, komunikasi, serta perlengkapan pendukung operasi pencarian.
    Tim ini nantinya akan bekerjasama dengan TNI, SAR, BPBD, relawan dan masyarakat.
    Boby menyampaikan bahwa Polres Kampar sangat berduka atas musibah longsor yang terjadi di Padang Panjang.
    “Kita kehilangan saudara-saudara kita, termasuk
    Ipda Angga Mufajar
    , ini pukulan berat bagi kita semua. Sebagai bagian dari keluarga besar
    Polri
    , kami merasa terpanggil untuk memberikan bantuan semaksimal mungkin dalam proses pencarian dan penyelamatan,” kata Boby.
    Pengiriman tim bantuan dari Polres Kampar ini, tambah dia, adalah wujud nyata dari komitmennya untuk selalu hadir di tengah masyarakat yang membutuhkan.
    Boby berharap, dengan kerja keras dan doa bersama, Ipda Angga dan seluruh korban longsor lainnya dapat segera ditemukan dalam kondisi selamat.
    “Kami akan terus memberikan dukungan dan bantuan yang diperlukan sampai situasi benar-benar tuntas,” kata Boby.
    Selain mencari Ipda Angga, tim juga akan membantu mencari dan mengevakuasi korban longsor lainnya yang belum ditemukan.
    Selain itu, memberikan bantuan medis dan logistik kepada para pengungsi dan keluarga korban yang membutuhkan.
    Sebagaimana diberitakan sebelumnya, dua orang anggota Polda Riau menjadi korban bencana alam di Sumatera Barat.
    Kedua korban bernama Brigpol Tri Irwansyah (32) dan Ipda Angga Mufajar (36).
    Keduanya merupakan anggota penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau.
    Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Riau, Kombes Anom mengatakan bahwa satu orang korban, yakni Tri Irwansyah telah ditemukan meninggal dunia.
    “Yang sudah terkonfirmasi ditemukan jenazahnya Brigpol Tri Irwansyah. Untuk Ipda Angga belum ditemukan, masih dalam pencarian,” kata Anom kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Jumat (28/11/2025) malam.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rekruter Jaringan Narkotika Asia-Afrika, Diburu Banyak Negara

    Rekruter Jaringan Narkotika Asia-Afrika, Diburu Banyak Negara

    Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN), Komjen Pol Suyudi Ario Seto mengatakan, Buron internasional dan otak penyelundupan dua ton sabu jaringan Golden Triangle, Dewi Astutik, tak hanya diincar oleh Indonesia.

    “Dewi Astutik ini DPO Korea Selatan juga,” kata dia dalam konferensi persnya di Gedung 600 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (2/12/2025).

    Menurut Suyudi, kejahatan yang dilakukan Dewi Astutik disebut pernah menjadi rekruter jaringan perdagangan narkotika di Internasional.

    “Dewi sebagai rekruter jaringan perdagangan narkotika di Asia-Afrika,” ungkap dia.

    Sebelumnya, Operasi senyap lintas negara dipimpin oleh Direktur Penindakan dan Pengejaran BNN, Roy Hardi Siahaan. Operasi ini merupakan tindak lanjut langsung dari perintah Kepala BNN RI, Suyudi Ario Seto.

    Sebulan sebelumnya, Suyudi menginstruksikan pembentukan tim khusus untuk melakukan operasi pengejaran internasional. Operasi ini mendapat dukungan penuh dari Atase Pertahanan RI di Kamboja dan BAIS TNI yang dipimpin Yudi Abrimantyo, yang berperan penting dalam pemetaan pergerakan lintas negara serta koordinasi regional.

    “Proses diplomasi dan pemenuhan legalitas pemindahan tersangka difasilitasi oleh Duta Besar RI untuk Kamboja, Dr. Santo Darmosumarto, bersama seluruh jajaran KBRI Phnom Penh,” tulis siaran pers yang diterima dari BNN dikutip Selasa (2/12/2025).

    Di sisi lain, BNN menyatakan, kerja sama erat dijalin dengan Wakil Kepala Kepolisian Nasional Kamboja, Chuon Narin, beserta jajarannya yang membantu proses penangkapan dan pengamanan di lapangan.

    “Dewi Astutik, yang juga menjadi buronan Korea Selatan, diamankan saat menuju lobi sebuah hotel di Sihanoukville. Operasi berlangsung cepat, presisi, dan tanpa menimbulkan gangguan publik. Setelah diamankan, Dewi dipindahkan ke Phnom Penh untuk proses verifikasi identitas dan penyerahan resmi antarotoritas,” ujar BNN.

     

  • Anggota Polda Riau Ipda Angga Dilaporkan Hilang Terseret Banjir di Sumbar, Pencarian Terus Dilakukan

    Anggota Polda Riau Ipda Angga Dilaporkan Hilang Terseret Banjir di Sumbar, Pencarian Terus Dilakukan

    Liputan6.com, Jakarta – Satu anggota Ditreskrimum Polda Riau, Ipda Angga Mufajar, dilaporkan hilang akibat bencana banjir yang melanda wilayah Sumatera Barat (Sumbar). Kabid Humas Polda Riau, Kombes Anom Karibianto, menyampaikan bahwa seluruh personel kepolisian telah dikerahkan untuk melakukan pencarian terhadap yang bersangkutan.

    “Proses pencarian melibatkan tim Ditreskrimum Polda Riau, personel Reskrim Polres Kampar dan Polres Padang Panjang, warga lokal sebagai penunjuk arah, serta relawan Mapala Sumbar yang memahami karakteristik aliran sungai di kawasan tersebut,” jelas Kombes Anom melalui keterangan pers diterima, Selasa (2/12/2025).

    Kombes Anom memastikan, proses pencarian dilakukan tak mengenal lelah. Semua personel dikerahkan untuk bekerja sejak pagi hingga larut malam, mengikuti perkembangan situasi dan kondisi medan pascabencana.

    “Tim pencarian bekerja menyusuri Sungai Jembatan Kembar, lokasi ditemukannya kendaraan yang ditumpangi korban hingga ke enam anak sungai yang memiliki potensi menjadi jalur hanyutnya korban,” jelas Kombes Anom. 

    Kombes Anom merinci, pada Senin (1/12) malam, kegiatan penyisiran dilakukan hingga pukul 24.00 WIB dan dilanjutkan kembali hari ini dengan penambahan personel dari Polres Kampar. 

    “Pencarian dilakukan dengan menyisir bantaran sungai, memeriksa cekungan, tumpukan material banjir, serta titik-titik yang dinilai memiliki potensi ditemukannya korban,” jelas dia. 

    Kombes Anom memastikan, seluruh anggota di lapangan bekerja dengan penuh kehati-hatian, mempertimbangkan keselamatan personel, serta terus berkoordinasi dengan Basarnas, TNI, BPBD, relawan, dan unsur pemerintah daerah Sumatera Barat.