KRL Beroperasi hingga 03.00 WIB saat Malam Tahun Baru 2026
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) memastikan akan menambah 45 perjalanan KRL Commuter Line pada malam pergantian Tahun Baru 2025.
Langkah ini dilakukan untuk melayani masyarakat yang merayakan malam tahun baru di pusat kota Jakarta hingga dini hari.
VP Corporate Secretary PT KCI, Karina Amanda, mengatakan operasional kereta tambahan tersebut akan berlangsung sepanjang 31 Desember 2024 hingga 1 Januari 2025 dini hari pukul 03.00 WIB.
“Khusus untuk malam pergantian tahun baru, atau di malam tanggal 31 Desember menuju 1 Januari, KAI Commuter akan menambah layanan operasional. Kami akan mengoperasikan 45 perjalanan kereta tambahan khusus di malam tahun baru,” ujar Karina dalam konferensi pers Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Jumat (19/12/2025).
Karina merinci, penambahan 45 perjalanan tersebut akan disebar di berbagai lintas pelayanan utama. Lintas Bogor dan Cikarang menjadi rute dengan tambahan perjalanan terbanyak.
“Untuk lintas Bogor kami tambah 20 perjalanan, untuk lintas Cikarang kami tambah 12 perjalanan, jadi kedua ini paling banyak,” kata Karina.
“Sementara, untuk lintas Rangkasbitung kami tambah 4 perjalanan, untuk lintas Tanjung Priok 2 perjalanan, dan lintas Tangerang 7 perjalanan,” sambungnya.
Dengan penambahan tersebut, total perjalanan yang akan dioperasikan KAI Commuter khusus pada malam tahun baru mencapai 1.110 perjalanan kereta.
Selain menambah jumlah perjalanan, KAI Commuter juga memperpanjang waktu keberangkatan terakhir dari sejumlah stasiun di Jakarta hingga dini hari. Keberangkatan terakhir dijadwalkan pada pukul 01.25 WIB tanggal 1 Januari 2025.
Kebijakan ini diterapkan di stasiun-stasiun vital yang diperkirakan menjadi titik kepadatan masyarakat saat perayaan malam tahun baru, seperti kawasan Bundaran HI, Monas, dan Ancol.
“Sebagai gambaran, untuk keberangkatan terakhir dari Stasiun Jakarta Kota menuju Bogor itu nanti di jam 01.25 WIB. Dan akan sampai di Bogor sekitar jam 03.00 pagi,” kata Karina.
Penyesuaian jadwal serupa juga berlaku untuk lintas Cikarang dan Rangkasbitung, dengan kedatangan kereta terakhir di stasiun tujuan akhir diperkirakan sekitar pukul 03.00 WIB.
Menanggapi potensi penumpang yang tertinggal kereta terakhir saat malam pergantian tahun, Karina menyatakan KAI Commuter tidak akan melarang penumpang menunggu di area stasiun.
Namun demikian, penumpang diminta tetap menjaga ketertiban selama berada di area stasiun.
“Kami menghimbau tertib menunggu di area stasiun kalau memang calon penumpang tetap ingin menunggu ya. Nanti akan ada arahan dari petugas-petugas yang ada di stasiun,” ungkapnya.
Ia menambahkan, petugas akan mengarahkan penumpang ke titik-titik aman di stasiun sambil menunggu keberangkatan kereta pertama pada pagi hari.
“Kami juga ada tim-tim petugas yang memang posko, ini nanti juga akan membantu mengarahkan masyarakat yang nantinya akan menggunakan KA-KA pertama, istirahatnya di bagian titik yang mana. Supaya ini untuk menjaga keamanannya penumpang juga yang sedang menunggu,” sambungnya.
Selama masa angkutan Natal dan Tahun Baru 2025 yang berlangsung hingga 4 Januari 2026, KAI Commuter menyiagakan sebanyak 4.078 petugas keamanan internal serta 128 personel TNI dan Polri untuk menjaga keamanan di stasiun maupun di dalam kereta.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kementrian Lembaga: TNI
-

KSAD Kerahkan Personel untuk Bangun Dapur hingga Pemulihan Infrastruktur di Sumatra
Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak memaparkan keterlibatan aktif TNI AD dalam penanganan dampak bencana di sejumlah wilayah Sumatra, khususnya dalam dukungan logistik, layanan kesehatan, hingga percepatan pemulihan infrastruktur jembatan.
Hal itu disampaikan Maruli saat menghadiri Konferensi Pers Perkembangan Penanggulangan Bencana Sumatra di Posko Terpadu Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (19/12/2025).
“Jadi kami dari Angkatan Darat (AD) hampir seluruh kegiatan kami ikuti, kami dukung. Dari mulai bagaimana penyaluran ke pengungsian, bagaimana di pengungsian dan lain sebagainya,” ujar Maruli.
Lebih lanjut, dia menyebut, TNI AD terlibat langsung dalam berbagai kegiatan di lapangan, termasuk pendirian pos kesehatan dan dapur umum bagi para pengungsi.
“Kami membuat pos kesehatan, ada pos kesehatan sampai 40 lebih dapur, 50-an lebih. Saya kira secara data saya tidak terlalu perlu tampilkan. Tapi di lapangan kami hampir di seluruh kegiatan kami ikut serta cukup signifikan,” katanya.
Selain dukungan kemanusiaan, Maruli menegaskan TNI AD juga mendapat tugas khusus dalam percepatan pembangunan dan perbaikan jembatan yang rusak akibat bencana.
“Sehubungan ini juga kami karena ditunjuk dan satgas untuk mengurus jembatan di seluruh Indonesia. Presiden sudah menyampaikan supaya saya fokus di daerah bencana,” ujarnya.
Dia menjelaskan, TNI AD telah menyiapkan jembatan Bailey sebagai solusi sementara untuk membuka kembali akses wilayah terdampak.
“Kami sudah mendata sekarang jembatan dari Angkatan Darat untuk Bailey ada 18 yang sudah kita siapkan. Di [Kementerian] PU ada 14,” kata Maruli.
Hingga saat ini, sejumlah jembatan telah selesai dibangun, sementara lainnya masih dalam berbagai tahap pengerjaan.
“Jadi sampai dengan sekarang kita sudah 7 selesai jembatan Bailey. Jembatan yang perbaikan tadi sudah disampaikan oleh PU. Ada 6 dalam tahap pemasangan, 5 unit sudah ada di pelabuhan-pelabuhan, 3 masih terhadang di jalan karena perlu pembenahan jalan-jalannya, dan juga sisanya masih dalam perjalanan,” ujarnya.
Selain jembatan Bailey, Maruli juga menyampaikan progres rencana pembangunan jembatan Armco, meski diakui menghadapi tantangan teknis dan logistik.
“Yang terlanjutnya untuk jembatan Armco juga itu banyak yang mendaftar, sudah ada sekitar 37. Ini memang sulit karena kita harus survei, setelah survei kita harus kirim dari Jakarta. Pabriknya pun ternyata stok tidak banyak,” katanya.
Tak hanya itu, dia menegaskan, seluruh capaian tersebut tidak terlepas dari kerja keras prajurit di lapangan.
“Jadi memang untuk bisa mencapai kondisi sekarang saya kira anggota kami di bawah itu bekerja sangat luar biasa,” ujarnya.
Ke depan, TNI AD akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan BNPB untuk mempercepat pemulihan akses wilayah terdampak bencana.
“Jadi saya perkirakan kami akan koordinasi dengan PU dan BNPB, mudah-mudahan kalau ketersediaan alat ada khususnya Bailey, per Januari kami hitung Januari 50-an Bailey mudah-mudahan bisa tergelar,” kata Maruli.
Dia juga menyebut Presiden Prabowo Subianto pun telah memerintahkan pengadaan tambahan jembatan Bailey untuk mempercepat pemulihan.
“Saya juga sudah mendengar informasi bahwa Presiden sudah merintahkan segera mengadakan 50 jembatan Bailey,” ujarnya.
Terkait jembatan Armco, Maruli menargetkan pembangunan hingga ratusan unit, meski tetap memperhitungkan proses survei dan distribusi.
“Jadi itu kira-kira ARMCO mudah-mudahan sampai Januari kita bisa buat saya kira seratus kita bisa seratus jembatan. Tapi itu sekali lagi saya sampaikan kita perlu survei, kita perlu pengiriman dari sini itu memang perlu waktu. Tapi mudah-mudahan kita bisa segerakan semua,” katanya.
-

Seskab Teddy: Penanganan Bencana Sumatra Sejak Detik Pertama Tanpa Sorotan Kamera
Bisnis.com, JAKARTA — Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menegaskan pemerintah pusat bergerak cepat dalam menangani bencana di wilayah Sumatra sejak hari pertama kejadian pada akhir November 2025.
Dia menepis anggapan bahwa pemerintah lambat dalam merespons bencana yang melanda sejumlah daerah di Sumatra. Menurutnya, sikap pemerintah tanggap bahkan tanpa sorotan kamera.
Hal itu disampaikan Teddy saat menghadiri Konferensi Pers Perkembangan Penanggulangan Bencana Sumatra di Posko Terpadu Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (19/12/2025).
“Saya mau menyampaikan beberapa poin dan sekaligus menjawab beberapa pertanyaan tadi. Jadi, yang pertama mengenai anggapan bahwa pemerintah itu lambat. Saya mau cerita begini. Sejak tanggal 24 November, 25 November, 26 November, itu hujan di tiga lokasi. Kemudian puncaknya itu di 25 November dan 26 November,” ujar Teddy.
Dia menjelaskan pada saat puncak bencana, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) langsung bergerak ke Sumatra Utara meski sebelumnya tengah menangani erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.
“Pak Kepala BNPB langsung ke Sumatra Utara. Saat itu beliau posisinya di Lumajang. Kenapa? Karena kita masih ada bencana juga. Saudara-saudara kita di Lumajang. Erupsi Semeru,” kata Teddy.
Menurut Teddy, seluruh petugas gabungan telah bekerja sejak detik pertama, bahkan sebelum ada peliputan media.
“Nah, yang di lapangan ini, seluruh petugas TNI, Polri, Basarnas, yang disampaikan Pak Panglima TNI, BNPB daerah, semuanya di detik pertama, hari pertama tanpa kamera,” ujarnya.
Dia menambahkan pada hari yang sama Presiden langsung berkoordinasi dengan para kepala daerah terdampak
Teddy mengatakan bahwa Presiden langsung menghubungi Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution, kemudian menelepon Bupati Tapanuli Selatan Gus Irawan Pasaribu, dan Bupati Tapanuli Tengah Masinton untuk langsung menginstruksikan mobilisasi nasional lintas kementerian dan lembaga.
“Kemudian di hari itu juga, Bapak Presiden mengintruksikan, mengintruksikan Bapak Menko PMK, mengkoordinir segala kekuatan untuk sebesar-besarnya mobilisasi semua yang kita punya. Langsung ke sana,” katanya
Teddy menjelaskan, pada 27 November seluruh helikopter yang berada di Pulau Sumatra serta pesawat dan helikopter dari Pulau Jawa digerakkan ke wilayah terdampak
Dia mengatakan bahwa pada 27 November 2025, seluruh helikopter di Pulau Sumatra dikirim ke Padang, Medan, dan Banda Aceh, serta helikopter dan pesawat di Jawa juga dikirim ke Sumatra. Perjalanan helikopter dari Jawa ke Sumatera memakan waktu 13—15 jam.
Teddy menegaskan distribusi logistik dan personel dilakukan tanpa eksposur media.
“Kemudian di tanggal 27 itu juga, beberapa heli sampailah ke Bandar Aceh. Angkat Jetset PLN, angkat logistik. Sama, tidak ada media di situ. Tidak ada kamera di situ,” kata Teddy.
Pada hari kedua bencana, puluhan ribu personel gabungan telah berada di lapangan. Dia menyebutkan, total kekuatan udara yang terlibat hingga kini mencapai puluhan unit.
“Dan sampai sekarang, totalnya mungkin lebih dari 80 helikopter, pesawat, TNI, Polri, Basarnas, polisi, gabungan swasta, dibantu CSR, dibantu rekan-rekan semuanya. Sampai sekarang, setiap harinya,” kata Teddy.
Teddy juga memaparkan intensitas kunjungan Presiden dan Wakil Presiden ke wilayah terdampak. Bahkan, dirinya memerinci, Presiden Ke-8 RI itu telah berulang kali meninjau langsung daerah terdampak di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, termasuk wilayah dengan akses yang sangat terbatas.
Di akhir keterangannya, Teddy menekankan bahwa pemulihan infrastruktur dan layanan dasar dilakukan secara gotong royong oleh pemerintah dan masyarakat, meski kerap luput dari sorotan publik.
“Petugas PLN ngangkut di tengah hujan, di atas gunung, segala macam, tanpa kamera,” kata Teddy.
Oleh sebab itu, dia pun mengajak seluruh pihak untuk saling mendukung dan melihat penanganan bencana secara utuh.
“Jadi yang saya menekankan di sini, ayo sama-sama bantu semuanya, saling dukung,” pungkas Teddy.
-

Operasi Lilin Semeru 2025 di Tuban, Ratusan Personel Gabungan Diterjunkan Jelang Nataru
Tuban (beritajatim.com) – Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) personel Polres Tuban melaksanakan apel gelar pasukan Operasi Lilin Semeru tahun 2025 untuk mewujudkan situasi Kamtibmas yang kondusif dan keamanan, ketertiban serta kelancaran lalulintas saat perayaan Nataru.
Apel yang dipimpin oleh Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, S.E., didampingi Plt. Kapolres Tuban Kombespol Agung Setyo Nugroho, S.I.K., serta Kasdim 0811 Tuban Mayor Caj. Sunarso dan diikuti Ratusan personel gabungan dari TNI, Polri, Satpol-PP dan Dinas Penghubungan.
Kombespol Agung sapaan Plt. Kapolres Tuban mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai wujud sinergitas antara Polri, TNI, dan Pemerintah Daerah dalam menjaga stabilitas keamanan selama momentum perayaan Natal dan tahun baru.
“Gelar pasukan dilaksanakan untuk memastikan kesiapan personel, sarana dan prasarana, serta pola pengamanan yang akan diterapkan selama pelaksanaan Operasi Lilin Semeru 2025,” ujar Kombespol Agung. Jumat (19/12/2025).
Adapun pengamanan difokuskan pada tempat ibadah, pusat keramaian, jalur lalu lintas, serta titik-titik rawan gangguan kamtibmas dan kecelakaan lalu lintas. Seringnya, momen Nataru dimanfaatkan masyarakat untuk beribadah, serta berkumpul dan berlibur bersama keluarga sehingga berdampak pada meningkatnya mobilitas dan aktivitas masyarakat di berbagai daerah.
“Sehingga harapannya pos yang tergelar ini mampu memberikan pelayanan publik yang prima dan optimal terhadap masyarakat,” imbuhnya.
Selain itu, Operasi Lilin Semeru tahun 2025 akan berlangsung selama 14 hari, terhitung mulai tanggal 20 Desember 2025 sampai 2 Januari 2025, dengan melibatkan sebanyak 303 personel gabungan yang terdiri dari 190 personel Polri, 27 personel TNI dan 86 personel dari stakeholder lainnya.
Termasuk, Polres Tuban menyiapkan 4 posko yang terdiri dari 3 pos pengamanan 1 pos pelayanan yang tersebar di seluruh wilayah untuk menjamin keamanan 96 obyek pengamanan diantaranya gereja, pusat perbelanjaan, terminal, tempat wisata maupun tempat-tempat yang digunakan untuk merayakan tahun baru.
“Sedangkan, puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada tanggal 21 dan 28 Desember sedangkan puncak arus balik diprediksi akan terjadi pada tanggal 29 Desember 2025 dan 1 Januari 2026,” terang Plt. Kapolres Tuban.
Sebagai informasi, posko pelayanan Polres Tuban yang didirikan diantaranya di 1 pos pelayanan Alun-alun Kabupaten Tuban, serta 3 pos pengamanan yakni Pos perbatasan di kecamatan Bancar, pos pengamanan wisata pantai kelapa serta pos pengamanan Taman kota Abhipraya.
“Kami berharap seluruh rangkaian perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di Kabupaten Tuban dapat berlangsung aman, tertib dan lancar, sehingga masyarakat dapat merayakan dengan penuh rasa aman dan nyaman,” pungkasnya. [dya/ted]
-

Penumpang Kereta Api Diprediksi Tembus 3,94 Juta Pada Periode Nataru
Jakarta –
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi lonjakan pengguna kereta api di periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendatang. Berdasarkan survei Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub, tercatat sekitar 3,94 juta orang diprediksi menggunakan kereta api jarak jauh di momen tersebut.
Dalam hal ini, Stasiun Pasar Senen ada di posisi pertama dengan tingkat kepadatan tertinggi dengan prediksi jumlah penumpang sebesar 19,35% atau sekitar 1,21 juta penumpang. Kemudian untuk wilayah tujuan, Stasiun Yogyakarta menempati peringkat pertama dengan prediksi jumlah penumpang sebesar 12,90% atau sekitar 805 ribu penumpang.
Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, pun meminta PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memperketat manajemen keselamatan yang dijalankan secara disiplin selama periode tersebut. Karena menurutnya, masa angkutan Nataru menjadi periode paling krusial dalam penyelenggaraan transportasi nasional, salah satunya pada sektor perkeretaapian.
Ia menyebut beban layanan perkeretaapian pada masa Nataru tidak hanya tinggi, tetapi juga berlangsung lebih panjang. “Dengan kondisi seperti ini, saya ingin menegaskan agar manajemen keselamatan perkeretaapian harus ditingkatkan dan dijalankan secara disiplin serta terukur,” ungkap Dudy dalam keterangan tertulisnya, dikutip dari laman resmi Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Jumat (19/12/2025).
Adapun manajemen keselamatan ini mencakup penyiagaan personel yang memadai dan profesional, pemantauan intensif prasarana jalan rel, dan kesiapan peralatan dan sarana penanganan gangguan. Selain itu, manajemen keselamatan juga perlu memitigasi khusus di daerah rawan banjir dan longsor, penguatan pengamanan, serta pengawasan perlintasan sebidang yang berisiko tinggi.
“Keselamatan harus menjadi budaya, menjadi kebiasaan yang dibangun setiap hari di setiap lini kerja, tanpa pengecualian. Keselamatan harus dikelola secara preventif dan berbasis data lapangan,” jelasnya.
Dudy menekankan, kereta api menjadi tulang punggung mobilitas nasional di masa libur Nataru. Karenanya, setiap gangguan layanan kereta api berpotensi menimbulkan efek berantai terhadap lalu lintas jalan, bandara, pelabuhan, serta aktivitas ekonomi masyarakat.
Namun begitu, Dudy menekankan gangguan keamanan tidak hanya menjadi tanggung jawab KAI melainkan juga seluruh pihak. Ia menegaskan, aspek keselamatan dan keamanan perkeretaapian juga mencakup kewaspadaan dari seluruh faktor non-teknis, seperti pengamanan dan ketertiban di lingkungan perkeretaapian.
“Keselamatan perkeretaapian bukan semata-mata tanggung jawab internal pihak PT. KAI, melainkan hasil dari koordinasi lintas sektor. Karena itu, sinergi dengan Kementerian Perhubungan, TNI, Polri, BMKG, BASARNAS, Pemerintah Daerah, serta seluruh pemangku kepentingan harus terus diperkuat, terutama dalam pengambilan keputusan cepat di lapangan,” imbuhnya.
(eds/eds)
-

KSAD Geram Penanganan Bencana Disebut Lambat: Anggota Kami Kerja Siang Malam
Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengimbau seluruh pihak untuk berperan aktif membangun dukungan moral bagi prajurit dan masyarakat terdampak bencana di Sumatra.
Dia menegaskan bahwa kritik di lapangan seharusnya disampaikan langsung kepada petugas agar dapat segera diperbaiki, bukan justru melemahkan semangat mereka yang bekerja siang dan malam.
Hal itu disampaikan Maruli saat menghadiri Konferensi Pers Perkembangan Penanggulangan Bencana Sumatra di Posko Terpadu Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (19/12/2025).
“Saya juga pada kesempatan ini menghimbau para rekan-rekan supaya mengekspos bagaimana kami bekerja. Semua bekerja begini, kalau ada hal kekurangan pasti banyak kekurangan. Tolong informasikan kami kekurangan itu, jangan diekspos lewat media,” ujar Maruli.
Dia mengungkapkan, duka mendalam turut dirasakan institusinya karena dalam operasi penanggulangan bencana tersebut, TNI AD kehilangan prajurit dan keluarga prajurit.
“Kasian anggota kami yang sudah, anggota saya tiga orang meninggal. Ada dua keluarga yang suaminya meninggalkan rumah, keluarganya habis anak istrinya. Jadi kami juga butuh support anggota kami,” katanya.
Menurut Maruli, para prajurit di lapangan bekerja dalam kondisi berat dan serba terbatas, sehingga dukungan moral menjadi hal yang sangat penting.
“Kita harus bekerja sama, kita harus kompak semua. Kita harus kompak, kita perlu. Kasian yang terkena bencana kondisinya memang rumit. Anda mungkin kita tidak merasakan bagaimana mereka susahnya,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia menilai, pemberitaan yang hanya menyoroti kekurangan tanpa konteks justru dapat mematahkan semangat prajurit yang telah berjuang maksimal.
“Jangan sedih anggota itu, sudah bekerja siang malam, malah dibilangnya pengerahannya [lambat]. Bagaimana rasanya Anda kalau di posisi itu? Bukan saya, anggota saya,” tegas Maruli.
KSAD juga menggambarkan kondisi riil prajurit di lapangan yang kerap bekerja dalam situasi ekstrem.
“Kehujanan tengah malam bentuk seperti itu. Terus dibilangnya lambat. Jadi tolong yang seperti-seperti ini, kita harus kompak, bernegara,” katanya.
Maruli menekankan bahwa media memiliki peran strategis dalam membangkitkan semangat masyarakat, korban bencana, dan para petugas di lapangan.
“Peran Anda luar biasa media. Bangkitkan moral masyarakat, bangkitkan kami yang bekerja. Bukan kami, anggota kami,” ujarnya.
Dia pun mengajak media untuk mengangkat kisah perjuangan prajurit yang bertugasNI AD yang bertugas di wilayah sulit, dengan keterbatasan logistik dan fasilitas.
“Kalau mau mencoba rasakan bagaimana rasanya dia harus ke tempat tertutup akses, mereka juga tidak ada air minum, mereka juga tidak ada baju ganti, mereka juga dengan kondisi tempat penginapan yang kurang jauh dari layak. Mungkin lebih jelek dari pengungsi,” katanya.
Menutup pernyataannya, Maruli kembali menegaskan harapannya agar media menjadi bagian dari upaya membangun optimisme di tengah bencana.
“Ini tolong dibangkitkan semangatnya. Saya yakin Anda mempunyai peran, saya kira itu yang ingin sampaikan,” tandas Maruli.
/data/photo/2025/06/14/684d24cd91ab6.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)



