Kementrian Lembaga: TNI

  • HUT ke-80 TNI: Hindari Monas, Ini Rekayasa Lalu Lintas dan Rute Alternatif

    HUT ke-80 TNI: Hindari Monas, Ini Rekayasa Lalu Lintas dan Rute Alternatif

    Bisnis.com, JAKARTA — Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta menyiapkan rekayasa lalu lintas terkait dengan HUT ke-80 TNI di Lapangan Monas, Jakarta, Minggu (5/10/2025).

    Rekayasa lalu lintas ini akan diterapkan di sejumlah titik mulai dari area Gambir, Tugu Tani hingga Harmoni. Pengaturan lalu lintas ini diharapkan dapat mengurai kepadatan kendaraan terkait acara HUT TNI ini.

    “Dishub DKI Jakarta menerapkan rekayasa lalu lintas agar arus lalu lintas selalu tertib dan lancar,” tulis Dishub dalam akun @dishubdkijakarta, dikutip Minggu (5/10/2025).

    Oleh sebab itu, masyarakat yang ingin melintas di kawasan itu diharapkan dapat menghindari jalan kawasan Monas dan menggunakan rute alternatif yang telah disiapkan.

    Nah, berikut ini rekayasa lalu lintas yang disiapkan Dishub Jakarta:

    1. Lalu lintas dari Barat (RS. Budi Kemuliaan) menuju Timur (Gambir) dapat melalui jalan Abdul Muis – Jalan Majapahit – Jalan Juanda – Jalan Pos – Jalan Gedung Kesenian – Jalan Lapangan Banteng Utara – Jalan Lapangan Banteng Barat – Jalan Pejambon dan seterusnya.

    2. Lalu Lintas dari Timur (Tugu Tani) menuju Timur (RS Budi Kemuliaan) dapat melalui Jalan Medan Merdeka Selatan sisi Selatan – Jalan Agus Salim – Jalan Kebon Sirih – Jalan Abdul Muis dan seterusnya atau dapat melalui Jalan Medan Merdeka Timur – Jalan Perwira- Jalan Katedral – Jalan Veteran- Jalan Suryapranoto dan seterusnya.

    3. Lalu lintas dari Utara (Harmoni) menuju ke Selatan (Tanah Abang) dapat menggunakan Jalan Suryopranoto – Jalan Balikpapan – Jalan Cideng Timur dan seterusnya.

    4. Lalu Lintas dari Utara (Harmoni) menuju Selatan (Tugu Tani) dapat melalui Jalan Juanda – Jalan Pos – Jalan Gedung Kesenian – Jalan Lapangan Banteng Utara – Jalan Lapangan Banteng Barat – Jalan Pejambon dan seterusnya.

    Di lain sisi, kondisi lalu lintas di sekitaran lapangan Monumen Nasional (Monas) mulai macet menjelang upacara HUT ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI).

    Berdasarkan pantauan Bisnis.com di lokasi, terlihat volume kendaraan di lokasi acara HUT TNI itu sudah meningkat di sejumlah titik. Misalnya, dari arah Tugu Tani menuju Gambir.

    Nampak, petugas kepolisian hingga dinas perhubungan (Dishub) Jakarta mengatur lalu lintas untuk mengurai kepadatan. Kemacetan juga terjadi di Stasiun Gambir. 

    Antrean kemacetan itu terlihat mengular hingga ke Jalan Medan Merdeka Selatan. Selain itu, titik yang sudah nampak mengalami peningkatan volume kendaraan juga terjadi di jalan sekitar Lapangan Banteng.

  • Awal Lahirnya TNI: Bermula dari Kumpulan Eks PETA dan Heiho hingga Ditetapkan Menjadi TKR 5 Oktober 1945 – Page 3

    Awal Lahirnya TNI: Bermula dari Kumpulan Eks PETA dan Heiho hingga Ditetapkan Menjadi TKR 5 Oktober 1945 – Page 3

    Dengan perjalanan panjang tersebut, tanggal 5 Oktober bukan hanya sekadar perayaan HUT TNI, tetapi juga sebagai pengingat akan sejarah perjuangan dan penguatan komitmen TNI dalam menjaga kedaulatan bangsa. Sejak tahun 1959, tanggal 5 Oktober ditetapkan sebagai HUT TNI melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959.

    Tugas pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta melindungi segenap bangsa dari berbagai ancaman dan gangguan. TNI terus bertransformasi menjadi organisasi pertahanan yang profesional, modern, dan solid, siap menghadapi tantangan zaman.

    Peringatan HUT TNI biasanya diisi dengan berbagai kegiatan yang menarik perhatian masyarakat, seperti upacara militer nasional, parade defile pasukan dan alutsista, demonstrasi kemampuan TNI, ziarah nasional, serta bakti sosial. Kegiatan-kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan antara TNI dan masyarakat, menunjukkan kedekatan TNI dengan rakyat sebagai garda terdepan bangsa.

  • Warga Jalan Kaki dari Tugu Tani Menuju Monas Hadiri Perayaan HUT TNI ke-80 – Page 3

    Warga Jalan Kaki dari Tugu Tani Menuju Monas Hadiri Perayaan HUT TNI ke-80 – Page 3

    Acara peringatan HUT TNI ke-80 ini bakal diramaikan  dengan parade pasukan dan defile alutsista dari tiga matra: TNI AD, TNI AL, dan TNI AU. Selain itu, akan ditampilkan atraksi udara dan darat, termasuk demo udara helikopter dan pesawat tempur, serta konvoi kendaraan tempur di sekitar area Monas.

    Sebelumnya, pada Jumat (3/10/2025), Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto meninjau langsung gladi bersih di lokasi acara. Ia memastikan seluruh rangkaian kegiatan peringatan HUT TNI telah melalui latihan dan simulasi yang matang.

    “Semua kegiatan sudah diuji coba dan diyakini berjalan aman dan lancar. Kami pastikan seluruh personel siap menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab,” ujar Agus dalam keterangannya, Jumat (3/10/2025).

    Antusiasme Masyarakat Tinggi

    Sejumlah pengunjung mengaku datang sejak subuh demi mendapatkan tempat terbaik di sekitar lapangan upacara. Suasana ramai sudah terlihat sejak pukul 06.00 WIB dengan iringan musik militer dan kibaran bendera merah putih di berbagai sudut Monas.

    “Kami ingin menunjukkan rasa bangga pada TNI yang selalu menjaga keamanan negara. Sekali-sekali ingin lihat langsung defile dan atraksi pesawat tempur,” kata Siti Rahma (28), warga asal Depok.

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama TNI dan Polri telah menyiapkan sejumlah titik parkir di sekitar lokasi, termasuk di Istiqlal, Gambir, dan sekitar Balai Kota, dengan pengalihan arus lalu lintas bersifat situasional.

    Perayaan HUT TNI ke-80 ini menjadi momentum kebersamaan antara rakyat dan prajurit, mencerminkan semangat “TNI Bersama Rakyat, Indonesia Maju”.

  • Tangerang 10K Digelar Desember 2025, Usung Tema "Run The Story"
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Oktober 2025

    Tangerang 10K Digelar Desember 2025, Usung Tema "Run The Story" Megapolitan 5 Oktober 2025

    Tangerang 10K Digelar Desember 2025, Usung Tema “Run The Story”
    Tim Redaksi
    TANGERANG, KOMPAS.com
    – Pemerintahan Kota (Pemkot) Tangerang bersama Harian Kompas dan Bank BJB akan menggelar ajang lari, yakni Tangerang 10K di kawasan Pusat Pemkot Tangerang pada 7 Desember 2025.
    Adapun kegiatan ini mengusung tema ”
    Run the Story
    ” dengan menggabungkan unsur olahraga dan kebudayaan lokal.
    Wakil Wali Kota Tangerang Maryono Hasan mengatakan, ajang ini tidak hanya menjadi sarana olahraga, tetapi juga momentum untuk memperkenalkan wajah baru Kota Tangerang.
    “Inilah cara baru untuk mengenal Kota Tangerang, menjaga kesehatan, sekaligus menuliskan kisah baru tentang kota ini,” ujar Maryono di Vihara Boen San Bio, Kota Tangerang, Sabtu (4/10/2025) malam.
    Lebih lanjut, ia berharap kegiatan lari ini mampu memperkuat posisi Tangerang yang disebut sebagai kota yang ramah bagi
    sport tourism
    .
    Pasalnya, Kota Tangerang sering dijadikan tuan rumah dari berbagai pertandingan dan kejuaraan olahraga. Oleh sebab itu, diharapkan julukan tersebut semakin menguat lewat kegiatan Tangerang 10K.
    “Melalui Tangerang 10K, kami ingin memperkuat posisi Tangerang sebagai kota yang ramah sport tourism dan menjadi kebanggaan masyarakatnya,” kata Maryono.
    Tidak hanya itu, ia juga berharap kegiatan Tangerang 10K mampu memperkuat identitas kota serta menarik minat wisatawan.
    “Kegiatan ini diharapkan menjadi destinasi tersendiri bagi masyarakat, baik dari dalam maupun luar Kota Tangerang,” jelas Maryono.
    Adapun dalam kegiatan itu, Pemkot Tangerang akan menampilkan Tari Cokek dan Tari Topeng Betawi di beberapa titik rute lomba sebagai bentuk budaya daerah.
    Selain itu, pihaknya juga menyiapkan layanan medis dari Dinas Kesehatan serta pengamanan dari TNI, Polri, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan.
    Sementara itu, Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Adi Prinantyo menjelaskan, tema “
    Run the Story
    ” menggambarkan setiap langkah pelari yang mampu menyimpan kisah tersendiri tentang Kota Tangerang dan kebersamaan.
    “Pesannya sederhana, setiap langkah bukan hanya tentang mencapai garis finis, tapi juga tentang menuliskan cerita-cerita baru tentang Tangerang dan semangat warganya,” kata Adi.
    Oleh sebab itu, sebagai rangkaian menuju acara tersebut, pihaknya menyiapkan program pre-event bertajuk “
    The Frontliner
    ”, yang menjadi ajang pencarian pelari tercepat dari berbagai daerah di Indonesia.

    The Frontliner
    bukan hanya kompetisi, tapi gerakan untuk membangun ekosistem lari nasional yang lebih kuat dan saling terhubung,” jelas Adi.
    Untuk pendaftaran The Frontliner, dilakukan melalui program tabungan BJB KVC.
    Adapun mengenai pendaftaran Tangerang 10K, dan fasilitas peserta akan diumumkan melalui kanal media Kompas serta akun resmi Tangerang 10K 2025.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Awal Lahirnya TNI: Bermula dari Kumpulan Eks PETA dan Heiho hingga Ditetapkan Menjadi TKR 5 Oktober 1945 – Page 3

    HUT ke-80 TNI, Kekuatan Militer Indonesia Posisi 13 di Dunia – Page 3

    Peringatan tahun ini mengusung tema besar “TNI Prima – TNI Rakyat – Indonesia Maju” yang telah resmi dirilis. Tema ini bukan sekadar slogan, melainkan cerminan komitmen TNI untuk terus beradaptasi dan bersinergi dengan rakyat demi kemajuan bangsa.

    Selain tema yang mendalam, HUT ke-80 TNI juga dilengkapi dengan logo resmi yang kaya akan filosofi. Rangkaian acara perayaan pun telah dimulai sejak akhir September 2025, puncaknya akan digelar di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, dengan berbagai atraksi dan pameran alutsista.

    Makna Mendalam Tema HUT ke-80 TNI

    Tema “TNI Prima – TNI Rakyat – Indonesia Maju” menjadi inti dari peringatan HUT ke-80 TNI tahun 2025. Setiap frasa dalam tema ini memiliki makna yang mendalam dan saling berkaitan, menggambarkan visi serta misi TNI ke depan.

    Frasa “TNI Prima” merupakan akronim dari profesional, responsif, integratif, modern, dan adaptif. Ini mencerminkan komitmen TNI untuk terus meningkatkan kualitas prajurit dan sistem pertahanan, siap menghadapi berbagai ancaman mulai dari siber hingga dinamika geopolitik global. TNI dituntut untuk responsif dan modern dalam alutsista agar mampu menjawab tantangan pertahanan di era digital.

  • Puncak HUT ke-80 TNI, Kualitas Udara Jakarta Peringkat 5 Terburuk Dunia

    Puncak HUT ke-80 TNI, Kualitas Udara Jakarta Peringkat 5 Terburuk Dunia

    Bisnis.com, JAKARTA — Kualitas udara di Jakarta hari ini 5 Oktober 2025 bertepatan dengan perayaan puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 TNI menduduki peringkat kelima terburuk di dunia.

    Berdasarkan data IQAir, Minggu (5/10/2025) pukul 06.15 WIB, Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 134 atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2.5 dan nilai konsentrasi 49 mikrogram per meter kubik.

    Artinya, kualitas udaranya tidak sehat bagi kelompok sensitif karena dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.

    Situs tersebut menyarankan agar masyarakat setempat menghindari aktivitas di luar ruangan. Jika berada di luar ruangan gunakanlah masker, kemudian menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor.

    Kota dengan kualitas udara terburuk urutan pertama, yaitu Lahore (Pakistan) di angka 179 dan urutan kedua Delhi (India) di angka 170. Urutan ketiga Bishkek (Kirgizstan) di angka 156 dan urutan keempat Hanoi (Vietnam) di angka 156 .

    TNI dijadwalkan menggelar acara perayaan HUT ke-80 di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (5/10/2025). Dalam acara tersebut, TNI akan memamerkan sekitar 1.047 alat utama sistem senjata (alutsista) darat, laut dan udara.

    TNI juga akan mengerahkan 133.480 personel yang terdiri atas prajurit dan masyarakat sipil untuk terlibat dalam hari perayaan nanti.

    Mereka akan ditugaskan untuk menjadi peserta upacara, peserta simulasi tempur, pasukan penerjun, pilot tempur maupun pesawat angkut, defile, awak alutsista yang akan berparade hingga pasukan pengamanan.

  • 4
                    
                        Bila Gubernur Gagal Paham
                        Nasional

    4 Bila Gubernur Gagal Paham Nasional

    Bila Gubernur Gagal Paham
    Mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia.
    PAGI
    itu, 15 Agustus 2005, sekitar pukul 10 pagi, di sebuah bangunan yang terletak di jantung kota Helsinki, Filandia. Dunia memandang apa gerangan yang terjadi dalam bangunan itu.
    Di situlah perjanjian Helsinki ditandatangani, antara pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
    Setelah hampir 30 tahun konflik berdarah, pagi itu, segala silang paham di masa silam, dihentikan. Salak senjata antara TNI dengan pasukan GAM, dibungkam.
    Saya sebagai ketua tim perunding pemerintah yang menandatangani perjanjian damai itu, dalam sambutan mengatakan: “Mulai hari ini, garis pemisah antara “mereka” dan “kami”, harus dihapuskan. Kita hanya punya satu garis, yakni “kita”. Mari kita merenda segala perbedaan masa lalu, menjadi sebuah sulaman indah.”
    “Perdamaian yang kita capai hari ini, bukan hanya berarti dihentikannya kekerasan, tetapi kita hidup bersama, saling mendukung, menghargai dan mengerti. Mari kita wujudkan mimpi-mimpi kita. Mimpi untuk berlayar dalam perahu yang sama, bermukim di atas tanah yang sama.”
    Saya menutup pidato dengan mengutip peribahasa Aceh: “Pat ujen han pirang, pat prang tan reda (manalah ada hujan tanpa henti, manalah ada perang tanpa akhir.”
    Memori tentang peristiwa dua dekade silam itu, sontak berjejal-jejal dalam benak saya. Ini dipicu oleh kebijakan Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution yang memberhentikan kendaraan berplat Aceh ketika melintas di wilayah Sumatera Utara. Tujuannya hanya tunggal, memaksimalkan pendapatan asli daerah (PAD).
    Ini sebuah pesan, kini, dalam berhubungan dengan Aceh, Bobby Nasution masih menganut paham “kami” dan “mereka”, yang sudah kita kubur lewat perjanjian Helsinki.
    Sebuah keteledoran yang tak termaafkan buat negeri yang menganut paham “Persatuan Indonesia”, sebagai pilar ketiga dasar bernegara dan berbangsa kita.
    Kebijakan Bobby Nasution terkesan sekali memelihara sekam konflik, yang sewaktu-waktu masih bisa menyala dan menjalar ke mana-mana.
    Gubernur yang satu ini seolah mengundang penafsiran bahwa dirinya belum siap merenda perbedaan masa silam, dengan sulaman indah yang bernama persatuan Indonesia.
    Dengan gampang kita menilai, Gubernur Bobby Nasution gagal paham mengenai posisinya dan aturan main yang berlaku di negeri ini.
    Undang-Undang No 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan jelas mengatakan bahwa kewenangan penindakan pelanggaran lalu lintas ada pada polisi lalu lintas, bukan pada gubernur.
    Plat nomor kendaraan, selama pemiliknya membayar segala kewajibannya, maka kendaraan tersebut boleh beredar dan berada di mana pun dalam yurisdiksi negara kesatuan Republik Indonesia.
    Kendaraan bergerak dinamis ke mana saja. Rodanya berputar, mengikuti misi yang diberikan oleh pemilik atau sopirnya, termasuk kendaraan orang Aceh, yang keluar masuk ke wilayah Sumatera Utara.
    Perspektif yuridis lainnya, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 Tentang Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah jelas mengatakan, pajak kendaraan bermotor (PKB) dikenakan sesuai dengan tempat tinggal (domisili) pemiliknya.
    Ukuran domisi adalah kartu tanda penduduk (KTP). Bila pemiliknya berdomisili di Aceh, maka sang pemilik wajib membayar PKB di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, bukan di Provinsi Sumatera Utara.
    Maka, Gubernur Sumatera Utara tidak boleh memaksa kendaraan yang berplat Aceh membayar pajak di wilayahnya.
    Pemaksaan kehendak adalah kesewenang-wenangan dan itu pelanggaran hukum.
    Maksimalisasi pendapatan asli daerah sama sekali tidak identik dengan membangun dikotomi antara daerah otonom satu dengan daerah otonom lainnya.
    Dalam konteks ini semua, ada baiknya kita semua mengingat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah.
    Di situ dikatakan, gubernur tidak boleh mengambil kebijakan yang melampaui kewenangannya atau berpotensi mengganggu hubungan harmonis antardaerah.
    Penghentian kendaraan berplat Aceh di Sumatera Utara, jelas akan mengganggu hubungan harmonis. Jelas menyinggung perasaan orang-orang Aceh. Jelas bisa menimbulkan rasa fanatisme daerah yang menggerogoti rasa kesatuan dan persatuan bangsa.
    Apa ini yang dikehendaki? Sangat mahal harga untuk menjaga agar kapal kebersamaan bangsa tidak oleng.
    Luka rasa orang-orang Aceh belumlah sembuh betul akibat ambisi Gubernur Bobby Nasution memiliki empat pulau yang menjadi milik Aceh sejak berabad-abad silam.
    Ketika itu, Gubernur Bobby Nasution sangat pro-aktif atas klaim kepemilikan empat pulau itu. Ia malah datang khusus ke Banda Aceh menemui Gubernur Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, Muzakkir Manaf. Kejadian tersebut barulah beberapa bulan lalu.
    Untung, Presiden Prabowo Subianto, turun tangan. Pengalihan empat pulau tersebut batal dieksekusi.
    Terlepas dari perspektif normatif di atas, tegakah kita membiarkan akal waras kita dipecundangi oleh nafsu keserakahan demi pendapatan asli daerah?
    Masih tegakah kita melihat saudara-saudari kita di Aceh meradang, sakit hati, dan luka rasa?
    Luka yang dalam itu membuat orang bakal kebal dari rasa sakit. Di situlah pangkal ikhwal mengapa orang mengayun kapak amuk.
    Kalau kita mau jujur, tanpa truk, bus dan kendaraan orang-orang Aceh yang malang melintang di Sumatera Utara, ekonomi provinsi tersebut bisa terganggu.
    Truk orang-orang Aceh mengangkut hasil bumi dari Aceh untuk dinikmati dan diperdagangkan di Sumatera Utara.
    Sebaliknya, barang-barang dagangan milik orang-orang Sumatera Utara, diangkut oleh truk-truk orang Aceh ke Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Di sini berlaku prinsip
    mutual benefits
    .
    Maka kita pun boleh bertanya: “Apa yang kamu cari, Pak Gubernur?”
    Lantas apa yang harus dilakukan? Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian, sesuai kewenangannya, dapat menegur, malah bisa memberi sanksi kepada seorang gubernur yang bertindak di luar kewenangannya.
    Gubernur memang adalah kepala daerah otonom provinsi, tetapi ia juga sekaligus sebagai gubernur wakil pemerintah pusat. Ada baiknya, pemerintah pusat sensitif soal ini.
    Christina Panjaitan, penyanyi kondang di era 1980-1990-an, bersenandung penuh peringatan: “Sudah kubilang.”
    Sudah kubilang

    Jangan kau petik mawar yang penuh berduri

    Sudah kubilang

    Jangan engkau dekati api yang membara

    Jangan kau tertusuk nanti

    Jangan kau terbakar nanti

    Jangan kau bawa dirimu dalam mimpi.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo Dijadwalkan Jadi Inspektur Upacara Peringatan HUT TNI ke-80 di Monas Hari ini – Page 3

    Prabowo Dijadwalkan Jadi Inspektur Upacara Peringatan HUT TNI ke-80 di Monas Hari ini – Page 3

    HUT TNI pada hari ini juga akan menampilkan parade pasukan, defile, serta atraksi udara dan darat yang menunjukkan kesiapan dan kekuatan pertahanan negara. Semua kegiatan sudah diuji coba, dilatih dan diyakini berjalan aman dan lancar.

    “Pelaksanaan gladi bersih berjalan tertib dan lancar, mencerminkan kesiapan optimal seluruh prajurit dan unsur pendukung,” yakin Freddy.

    Freddy menegaskan, rangkaian kegiatan ditata secara khidmat namun tetap menampilkan kemegahan TNI sebagai garda terdepan pertahanan negara.

    “Peringatan HUT ke-80 TNI diharapkan menjadi momentum penting untuk mempertegas jati diri TNI sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional, dan tentara profesional yang senantiasa siap menjaga kedaulatan, persatuan, dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” dia menandasi.

    Diketahui, peringatan HUT TNI ke-80 dapat disaksikan online melalui channel Youtube Puspen TNI atau pun secara langsung di Silang Monas secara gratis oleh masyarakat.

    Selain suguhan parade militer, terdapat hiburan panggung rakyat yang akan diisi dengan sejumlah artis papan atas seperti Wali Band, NDX aka, dan Dewi Persik. Tidak ketinggalan, tersedia doorprize 200 unit sepeda motor, 50 unit kulkas, dan 50 unit televisi.

  • 5 Oktober Diperingati Hari Apa? Ada HUT TNI hingga Hari Meningitis Sedunia – Page 3

    5 Oktober Diperingati Hari Apa? Ada HUT TNI hingga Hari Meningitis Sedunia – Page 3

    TNI berperan penting dalam menjaga kedaulatan, pertahanan, serta keamanan negara. Peringatan ini juga menjadi momen penghormatan atas dedikasi dan pengorbanan para prajurit dalam mengabdi kepada bangsa.

    Sejak tahun 1945, tanggal 5 Oktober diperingati sebagai Hari Tentara Nasional Indonesia (TNI) setiap tahunnya dan tahun ini TNI genap berusia 80 tahun.

    Mengutip langsung dari laman resmi Tentara Nasional Indonesia, TNI lahir dalam kancah perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Belanda yang berambisi untuk menjajah Indonesia kembali melalui kekerasan senjata.

    TNI merupakan perkembangan organisasi yang berawal dari Badan Keamanan Rakyat (BKR). Selanjutnya pada tanggal 5 Oktober 1945 menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), dan untuk memperbaiki susunan yang sesuai dengan dasar militer international, diubah menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).

    Dalam perkembangan selanjutnya usaha pemerintah untuk menyempurnakan tentara kebangsaan terus berjalan, seraya bertempur dan berjuang untuk tegaknya kedaulatan dan kemerdekaan bangsa.

    Untuk mempersatukan dua kekuatan bersenjata yaitu TRI sebagai tentara regular dan badan-badan perjuangan rakyat, maka pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden mengesahkan dengan resmi berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).

    Pada saat-saat kritis selama Perang Kemerdekaan (1945-1949), TNI berhasil mewujudkan dirinya sebagai tentara rakyat, tentara revolusi, dan tentara nasional.

    Sebagai kekuatan yang baru lahir, disamping TNI menata dirinya, pada waktu yang bersamaan harus pula menghadapi berbagai tantangan, baik dari dalam maupun dari luar negeri. Dari dalam negeri, TNI menghadapi rongrongan-rongrongan baik yang berdimensi politik maupun dimensi militer.

    Pada 2025 ini merupakan HUT ke-80 TNI. Tema yang diusung untuk HUT TNI ke-80 adalah “TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju”, yang menggambarkan komitmen TNI untuk terus profesional, responsif, dan adaptif, serta selalu dekat dengan rakyat.

    Berbagai rangkaian acara telah disiapkan, termasuk pameran alutsista dan simulasi tempur, yang bertujuan untuk menunjukkan kekuatan dan kesiapan TNI.

    Puncak perayaan akan dilaksanakan di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, dengan persiapan yang telah mencapai 80 persen. Kegiatan ini tidak hanya melibatkan prajurit, tetapi juga masyarakat, sebagai bentuk kemanunggalan TNI dengan rakyat yang menjadi fondasi pertahanan negara.

     

  • 8
                    
                        Update Korban Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk: Total 34 Meninggal, 104 Selamat
                        Surabaya

    8 Update Korban Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk: Total 34 Meninggal, 104 Selamat Surabaya

    Update Korban Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk: Total 34 Meninggal, 104 Selamat
    Tim Redaksi
    SIDOARJO, KOMPAS.com –
    Jumlah korban jiwa akibat reruntuhan mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, terus bertambah. Hingga Minggu (5/10/2025) pukul 05.00 WIB, sebanyak 34 orang dinyatakan meninggal dunia.
    Proses evakuasi reruntuhan Ponpes Al Khoziny telah memasuki hari ketujuh.
    Sebelumnya, pada hari keenam pencarian, tim gabungan berhasil mengevakuasi 12 korban, termasuk satu
    body part
    .
    “Di hari keenam pencarian terdapat 11 korban dan satu body part berhasil diekstraksi,” kata Direktur Operasi BNPB, Laksamana TNI Yudhi Bramantyo, Minggu (5/10/2025).
    Korban ke-30 yang hanya berupa bagian kaki kanan dari batas panggul hingga telapak kaki, ditemukan petugas di sektor A4.
    Sementara itu, penyebab kondisi tubuh korban tidak utuh, menurut petugas, kemungkinan besar akibat terhimpit material bangunan. Bukan karena penggunaan alat berat selama proses evakuasi.
    Memasuki hari ketujuh, petugas terus bekerja secara optimal hingga dini hari.
    Per pukul 01.48 WIB, delapan korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di sektor A3.
    “Proses evakuasi masih terus berlangsung. Pembersihan puing-puing difokuskan ke sisi utara pada bagian yang tidak terintegrasi dengan struktur utama,” jelas Yudhi.
    Hingga pagi ini, total korban tercatat 138 orang, dengan rincian 104 orang selamat dan 34 orang meninggal dunia
    Namun, baru lima korban yang berhasil teridentifikasi. Sisanya masih dalam proses identifikasi di RS Bhayangkara Surabaya.
    Sementara itu, Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit, menyampaikan bahwa progres evakuasi puing bangunan Ponpes Al Khoziny telah mencapai sekitar 60 persen.
    “Hampir seluruh bagian-bagian dari runtuhan di sektor A4 sudah hampir semuanya disingkirkan. Kemudian menuju tengah bagian A3 dan A2,” kata Nanang, Sabtu malam (4/10/2025).
    Tim SAR memperkirakan sebagian besar korban tertimbun di sektor A4, titik pusat runtuhan yang difungsikan sebagai mushala. Di area inilah para santri diketahui sedang melaksanakan salat Ashar saat kejadian.
    “Kami berharap bahwa penemuan korban berikutnya akan lebih banyak setelah itu memasuki di bagian tengahnya karena itu adalah bagian dari tengah-tengahnya bangunan mushala itu,” ucap Nanang.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.