Lokasi dan Kendala Lapangan dalam HUT TNI Akan Dievaluasi
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– TNI memastikan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 TNI yang digelar di kawasan Monas dan Teluk Jakarta pada 5 Oktober 2025.
Evaluasi mencakup aspek perencanaan, penyiapan, hingga pelaksanaan kegiatan, termasuk kemungkinan perubahan lokasi dan kendala lapangan untuk tahun berikutnya.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah mengatakan, evaluasi dilakukan langsung sehari setelah peringatan HUT ke-80 TNI, menyusul sejumlah catatan, termasuk insiden gugurnya dua prajurit saat persiapan kegiatan.
“Kemudian evaluasi lain ya terkait dengan lokasi pelaksanaan, kemudian beberapa kendala-kendala di lapangan yang diharapkan nanti pada saat HUT berikutnya bisa kita laksanakan lebih baik lagi, meminimalkan kecelakaan sehingga bisa berjalan baik,” kata Freddy, saat ditemui di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (9/10/2025).
Untuk pelaksanaan HUT ke-81 TNI tahun depan, Mabes TNI masih membuka kemungkinan perubahan lokasi dan konsep acara.
Menurut Freddy, setelah dua kali digelar di Monas, pimpinan TNI menimbang opsi menampilkan kekuatan, misalnya di laut.
Hal itu, kata Freddy, juga pernah dilaksanakan sebelumnya di Pelabuhan Perak, Surabaya, atau di Cilegon pada tahun-tahun sebelumnya.
“Hanya memang dengan dua kali pelaksanaan di Monas mungkin nanti ada pertimbangan-pertimbangan lain masukan-masukan lain terkait dengan lokasi. Kemudian tampilan-tampilan mungkin di Monas lebih kuat, apa itu, kekuatan darat yang ditampilkan di situ mungkin ada keinginan pimpinan untuk menampilkan di mana,” ujar dia.
“Di media laut ataupun kekuatan lautnya ditampilkan, ditonjolkan seperti yang beberapa tahun lalu di Perak ya kan, ataupun di Cilegon ya kan, beberapa kali kita di laut juga bisa,” tambah dia.
Freddy menuturkan, seluruh demonstrasi keterampilan militer yang ditampilkan dalam rangkaian HUT TNI memang berisiko tinggi.
Mulai dari
sailing pass
puluhan kapal perang, atraksi udara menggunakan pesawat dan helikopter, hingga latihan tempur laut.
“Tapi memang mengingat semua aksi unjuk keterampilan kemampuan prajurit itu memiliki tingkat risiko tinggi,” tutur Freddy.
Diberitakan sebelumnya, TNI kehilangan dua prajuritnya dalam dua kejadian terpisah yang masih terkait dengan persiapan dan pelaksanaan kegiatan HUT ke-80 TNI.
Korban pertama adalah Prajurit Kepala Marinir (Praka Mar) Zaenal Mutaqim, personel Detasemen Intai Para Amfibi 1 (Denipam 1) Korps Marinir.
Dia meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan saat melaksanakan penerjunan Rubber Duck Operations (RDO), di Teluk Jakarta, Kamis (2/10/2025).
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Tunggul mengatakan, insiden terjadi ketika Praka Zaenal mengalami kendala pada saat pembukaan parasut.
“Insiden tersebut terjadi saat Praka Mar Zaenal Mutaqim mengalami kecelakaan di udara saat proses
opening parachute
. Parasut tetap mengembang hingga mendarat di air. Tim pengaman segera mengevakuasi dan membawanya ke RSPAD Gatot Subroto,” kata Tunggul, kepada Kompas.com, Minggu (5/10/2025).
Meski sempat sadar dan mendapat perawatan intensif selama dua hari, Praka Zaenal akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (4/10/2025) pukul 03.01 WIB.
Sementara itu, korban kedua adalah Prajurit Satu (Pratu) Johari Alfarizi, anggota Komando Strategis Cadangan Angkatan Darat (Kostrad).
Johari meninggal dunia setelah terjatuh dari atas tank di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (4/10/2025) malam.
“Betul. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun,” kata Pangkostrad Letjen Mohammad Fadjar, kepada wartawan, Senin (6/10/2025).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kementrian Lembaga: TNI
-
/data/photo/2025/10/09/68e7386bed979.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Lokasi dan Kendala Lapangan dalam HUT TNI Akan Dievaluasi Nasional 9 Oktober 2025
-

TNI sebarkan seragam dinas baru ke seluruh prajurit secara bertahap
Jakarta (ANTARA) – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Mayjen TNI Freddy Ardianzah memastikan pihaknya akan menyebarkan seragam dinas baru berwarna sage green secara bertahap ke seluruh prajurit.
Hal tersebut menurut Freddy, harus dilakukan lantaran saat ini beberapa prajurit TNI masih menggunakan segaram lama bercorak malvinas dalam menjalankan tugas.
“Sebagai sebuah keputusan pimpinan bahwa itu nanti akan menjadi pakaian dinas lapangan terbaru dari TNI, akan didistribusikan,” kata Freddy saat ditemui di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis.
Freddy mengaku, sejauh ini pihaknya baru menyebarkan seragam tersebut secara terbatas, terutama kepada pasukan dan pejabat tinggi yang mengikuti perayaan HUT ke-80 TNI beberapa hari lalu.
Ke depan, dia memastikan seluruh pejabat tinggi, menengah hingga prajurit di lapangan akan mengenakan seragam baru demi menciptakan kesan keseragaman, disiplin dan kekompakan dalam bertugas.
Sebelumnya, Wakil Panglima TNI Jenderal TNI Tandyo Budi Revita menjelaskan penggantian seragam pakaian dinas lapangan (PDL) baru TNI dilakukan karena jenis loreng yang sudah sangat lama, yakni Loreng Malvinas dari tahun 1982.
“Dari segi vegetasinya juga, dengan loreng dan warna yang baru ini kalau kami masuk ke hutan dan sebagainya, ini lebih tersamar,” ucap Tandyo saat ditemui di Jakarta, Rabu.
Adapun seragam baru tersebut memiliki loreng yang lebih kecil dengan warna hijau yang lebih muda dibanding PDL lama. Tandyo membeberkan nantinya semua matra TNI akan menggunakan seragam tersebut.
Dia menuturkan perubahan warna ataupun loreng pada PDL TNI pun telah seiring dengan keputusan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto.
“Keputusan Panglima-nya sudah keluar pada 27 September 2025 kemarin,” tuturnya.
Untuk itu, dia mengatakan beberapa pejabat TNI sudah mulai memakai seragam tersebut, di antaranya dirinya bersama Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letnan Jenderal TNI Muhammad Saleh Mustafa.
Pewarta: Walda Marison
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Seskab rapat dengan Dasco hingga Purbaya bahas ekosistem keuangan
Jakarta (ANTARA) – Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menghadiri rapat dengan sejumlah pejabat negara, mulai dari Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad hingga Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa di Jakarta, Kamis pagi.
Seskab Teddy saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis, mengatakan rapat tersebut membahas tentang ekosistem keuangan dan perbankan di tanah air.
“(Membahas) terutama mengenai ekosistem keuangan dan perbankan di tanah air,” ucap Teddy.
Selain itu, Teddy mengatakan rapat tersebut juga membahas berbagai program strategis pemerintahan Presiden Prabowo Subianto serta perkembangan terkini yang terjadi.
Dilihat dalam unggahan di akun Instagram resmi Sekretariat Kabinet (@sekretariat.kabinet), rapat tersebut juga dihadiri oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dua Wakil Menteri Keuangan yakni Suahasil Nazara dan Thomas Djiwandono.
Selain itu, nampak hadir pula Wakil Menteri Sekretaris Negara Bambang Eko Suhariyanto, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana, hingga Anggota Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mirza Adityaswara.
Sebelumnya, pada Rabu (8/10), Seskab Teddy juga menghadiri rapat bersama dengan Dasco, Purbaya, Prasetyo, Hadi, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman, hingga Wakil Ketua Komisi I DPR RI Budisatrio Djiwandono di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta.
Rapat itu juga dihadiri jajaran Kementerian Hukum dan HAM, Badan Intelijen Negara, dan Mabes TNI.
Dasco mengungkapkan rapat tersebut membahas isu terkait politik, ekonomi, hingga keamanan.
“Kita koordinasi antara eksekutif dan legislatif, kita lakukan tukar menukar informasi mengenai situasi terkini tentang politik, ekonomi, keamanan, dan lain-lain,” kata Dasco di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis.
Selain soal pembahasan umum, menurut dia, rapat tersebut juga membahas dinamika terkini soal transfer ke daerah (TKD), namun DPR RI dan pemerintah belum berkesimpulan apapun mengenai hal itu.
“Belum (kesimpulan), masih panjang,” katanya.
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

TNI pastikan sistem meritokrasi diterapkan sesuai perintah Presiden
Jakarta (ANTARA) – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Mayjen TNI Freddy Ardianzah mengatakan pihaknya telah mengedepankan meritokrasi dalam menempatkan perwira di jabatan tertentu, sesuai dengan perintah Presiden Prabowo Subianto.
“Beberapa dekade ini memang untuk pembinaan karir, kemudian promosi jabatan itu selalu mengedepankan meritokrasi, kompetensi dari seseorang,” kata Freddy saat ditemui di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis.
Menurut dia, sistem meritokrasi sangat membantu perkembangan organisasi TNI karena perwira dengan prestasi cemerlang dan potensi kemampuan tertentu mendapat kesempatan untuk mengembangkan organisasi.
Sistem ini juga dianggap transparan karena setiap orang memiliki kesempatan yang sama dalam mendapatkan kenaikan pangkat atau jabatan.
Dia pun mencontohkan konsep meritokrasi yang sudah terjadi di internal Pusat Penerangan Mabes TNI.
“Dari Kapuspen letting (angkatan) 1989 (Laksamana Muda Julius Widjojono) kemudian diganti letting 1991 (Mayjen TNI Nugraha Gumilar) kemudian letting 1997 (Mayjen TNI Kristomei Sianturi). Nah dari angkatan 91 ke 97 itu kan jaraknya jauh sekali itu,” jelas Freddy.
Freddy memastikan, sistem meritokrasi itu akan terus berjalan di internal TNI demi kemajuan organisasi sesuai dengan arahan presiden.
Sebelumnya, Prabowo saat memberikan amanatnya dalam upacara peringatan HUT Ke-80 TNI di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Minggu (5/10), menyatakan prajurit-prajurit berhak mendapatkan pemimpin-pemimpin terbaik sehingga senioritas tidak harus selalu menjadi pertimbangan utama dalam seleksi kepemimpinan.
“Saya memberi izin kepada Panglima TNI dan kepala staf dalam rangka seleksi kepemimpinan tidak perlu terlalu memperhitungkan senioritas. Yang penting prestasi, pengabdian, cinta tanah air,” kata Presiden Prabowo kepada Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali, dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI M. Tonny Harjono.
Di hadapan 8.000 lebih prajurit, Presiden kemudian menekankan TNI sebagai garda terdepan dan benteng pertahanan terakhir membutuhkan kepemimpinan yang terbaik.
“Saya atas nama negara, bangsa, dan rakyat, saya ingatkan semua unsur pimpinan TNI dari setiap eselon, dari setiap tingkatan, harus selalu membina diri, dan harus selalu memberi contoh. Kepemimpinan di TNI harus kepemimpinan keteladanan, harus kepemimpinan ing ngarso sung tulodo, harus memberikan contoh di depan. Tidak ada tempat untuk pemimpin-pemimpin yang tidak kompeten, yang tidak profesional, yang tidak mengerti tugasnya,” ujar Presiden Prabowo.
Oleh karena itu, Presiden menyatakan dirinya terus-menerus memerintahkan Panglima TNI dan tiga kepala staf TNI untuk mengevaluasi pemimpin-pemimpin di lingkungan TNI secara berkala. “Prajurit kita berhak dan menuntut kepemimpinan yang terbaik,” sambung Presiden.
Pewarta: Walda Marison
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Jalan Cor TMMD 126 di Lebakharjo Jadi Harapan Baru Petani Malang Tingkatkan Hasil Panen
Malang (beritajatim.com) – Petani makmur, petani sukses — inilah asa yang terpancar dari wajah para petani Dusun Sukomaju B, Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, Kamis (9/10/2025). Harapan itu muncul setelah pembangunan jalan cor sepanjang 220 meter mulai dilakukan dan bakal melintasi area pertanian mereka.
Pembangunan akses ini diyakini mampu memperlancar distribusi hasil pertanian sekaligus meningkatkan produktivitas komoditas pangan warga setempat. Bersama prajurit TNI, masyarakat bergotong royong membersihkan badan jalan sebagai tahap awal pekerjaan pengecoran.
Jalan tersebut akan dibangun dengan spesifikasi panjang 220 meter, lebar 2,5 meter, dan tinggi 25 sentimeter — menjadi jalur vital bagi petani untuk mengangkut hasil panen ke jalan utama.
“Kalau musim panen, jalan ini biasanya becek dan sulit dilewati. Dengan jalan cor, kami bisa angkut hasil tani lebih cepat dan tidak rusak di jalan. Sehingga hasil panen kami lebih baik,” ujar Suhendro, petani Dusun Sukamaju B.
Pembangunan jalan cor ini diharapkan dapat memperlancar produksi pertanian, menekan biaya angkut hasil panen, dan mempercepat distribusi ke pasar. Lebih dari itu, semangat gotong royong antara TNI dan warga menjadi simbol kedekatan mereka dalam membangun desa.
“Ini bukan sekadar membangun jalan, tapi membangun harapan petani, dalam ketahanan pangan,” kata Pasiter TMMD 126 Lebakharjo Kodim 0818/Malang-Batu, Kapten Arh Darwandi.
Ia berharap, dengan adanya pembangunan jalan cor menuju area persawahan ini, para petani semakin yakin hasil panen mereka akan lebih mudah dipasarkan dan kesejahteraan pun meningkat. [yog/beq]
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5376091/original/056972700_1759992029-Prabowo_Panggil_Menteri_Amran_Sulaiman_ke_Istana.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Prabowo Panggil Sejumlah Menteri ke Istana, Mulai Amran sampai Trenggono Terlihat Hadir – Page 3
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memanggil sejumlah menteri Kabinet Merah Putih ke kediaman pribadi Presiden di Jalan Kertanegara, Jakarta, Minggu malam, untuk rapat terbatas membahas program prioritas pemerintah seperti swasembada pangan dan ketahanan energi.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, saat ditemui selepas pertemuan, menjelaskan sejumlah menteri memberikan laporan mengenai perkembangan pelaksanaan program-program pemerintah, termasuk kendala-kendala yang mereka hadapi.
“Hari ini, Minggu 5 Oktober 2025, setelah tadi pagi kita merayakan hari ulang tahun TNI yang ke-80, seperti biasa, malam hari ini, Bapak Presiden memanggil beberapa menko (menteri koordinator, red.), dan beberapa menteri,” kata Prasetyo Hadi kepada wartawan di sekitar kediaman pribadi Presiden, Jakarta, Minggu malam.
“Ini memang ya kebiasaan beliau seperti ini, tentu untuk sekali lagi mendapatkan laporan, mengecek program-program yang sudah dicanangkan, termasuk apakah masih ada kendala yang dihadapi untuk bisa dicarikan jalan keluar,” imbuhnya.
Prasetyo melanjutkan dalam pertemuan itu beberapa menteri juga menyampaikan usulan-usulannya kepada Presiden Prabowo, dan Presiden pun memberikan persetujuannya kepada usulan-usulan tersebut. Namun, Pras enggan mengungkap usulan-usulan dari jajaran menteri yang disetujui oleh Presiden malam ini.
“Tunggu nanti pada waktunya akan kita umumkan,” ujar Prasetyo.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5370117/original/044262400_1759490147-1000377268.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Keluarga Dua Prajurit yang Gugur saat Latihan HUT ke-80 TNI akan Terima Santunan Rp 350 Juta – Page 3
Sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin menyatakan dua anggota TNI yang gugur dalam rangkaian persiapan HUT Ke-80 TNI pada pekan lalu mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa satu tingkat lebih tinggi dan santunan untuk keluarganya.
“Dapat santunan dari Asabri, satu orang untuk keluarga Rp350 juta, dan kenaikan pangkat luar biasa,” kata Sjafrie saat ditemui di Rumah Sakit Pusat Pertahanan Nasional (RSPPN), Pesanggarahan, Jakarta Selatan, Selasa (7/10), demikian dikutip Antara.
Selain itu, dua prajurit yang gugur dalam tugas itu, yakni Prajurit Kepala (Praka) Zaenal Mutaqim (TNI AL) dan Prajurit Satu (Pratu) Johari Alfarizi (TNI AD), juga dimakamkan secara layak melalui prosesi kemiliteran.
Reporter: Nur Habibie
Sumber: Merdeka.com
-
/data/photo/2025/10/05/68e25d97d790d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
10 TNI Sebut Praka Zaenal Mutaqim Tabrakan dengan Personel Sebelum Jatuh ke Laut Nasional
TNI Sebut Praka Zaenal Mutaqim Tabrakan dengan Personel Sebelum Jatuh ke Laut
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
TNI menyebutkan bahwa prajurit Korps Marinir Prajurit Kepala (Praka) Zaenal Mutaqim yang gugur saat penerjunan dalam rangka persiapan HUT ke-80 TNI di Teluk Jakarta, sempat bertabrakan di udara dengan sesama penerjun sebelum jatuh ke laut.
“Yang di laut itu, itu murni proses, proses pada saat
exit
dari pesawat kemudian
opening
parasut, kemudian terjadilah tabrakan,” kata Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (9/10/2025).
Menurut Freddy, insiden tersebut terjadi pada tahap penerjunan, yang memang memiliki risiko tinggi.
Ia menjelaskan, tabrakan di udara antara para penerjun bukan hal yang tidak pernah terjadi, sebab terdapat sejumlah faktor teknis yang bisa memicunya.
“Saya pribadi pernah merasakan itu, di pangkat mayor saya pernah seperti itu dan pernah nyaris meninggal. Mungkin enggak jadi kapuspen pada saat itu, dengan kejadian yang sama. Jadi di penerjunan itu mungkin dari setiap penerjunan pasti ada beberapa
drop
yang penerjunnya itu saling bertabrakan di udara,” ungkap Freddy.
Ia menuturkan, berdasarkan laporan di lapangan, Praka Zaenal sempat membuka parasutnya dan mendarat di laut dalam keadaan masih sadar, tetapi kondisinya menurun beberapa saat setelahnya.
“Dan beruntungnya memang pada saat yang laka laut itu Almarhum sempat mencabut parasutnya. Jadi ada beberapa kejadian yang tidak sempat mencabut parasut karena
blackout
, begitu tabrakan,
blackout
, enggak bisa nyabut parasut sampai darat sampai laut,” kata Freddy.
Freddy melanjutkan, TNI akan terus melakukan evaluasi terhadap seluruh aspek penerjunan, mulai dari keterampilan personel, kemampuan teknis, hingga penerapan standar operasional prosedur (SOP).
“Itu akan terus dievaluasi, akan terus dievaluasi dari sisi keterampilan, kemampuan, kemudian teknis yang tadi sampaikan SOP-nya itu,” kata dia.
Sebelumnya, TNI AL menyampaikan duka cita mendalam atas gugurnya Prajurit Kepala Marinir (Praka Mar) Zaenal Mutaqim, personel Detasemen Intai Para Amfibi 1 (Denipam 1) Korps Marinir.
Praka Zaenal meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan saat melaksanakan penerjunan Rubber Duck Operations (RDO) dalam rangkaian kegiatan Presidential Inspection memperingati HUT ke-80 TNI di Teluk Jakarta, pada Kamis (2/10/2025).
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Tunggul mengatakan, insiden terjadi ketika Praka Zaenal mengalami kendala di udara pada saat proses pembukaan parasut.
“Insiden tersebut terjadi tanggal 2 Oktober 2025 saat Praka Mar Zaenal Mutaqim mengalami kecelakaan di udara saat Processing Opening Parachute. Parasut tetap mengembang hingga mendarat di air. Tim pengaman di laut segera mendekati penerjun dan melaksanakan evakuasi menggunakan ambulance sea rider menuju posko kesehatan Kolinlamil,” kata Tunggul kepada
Kompas.com
, Minggu (5/10/2025).
Kemudian almarhum dibawa ke RSPAD Gatot Subroto untuk mendapat penanganan intensif.
Selama dua hari, tim medis berupaya menyelamatkan nyawa Praka Zaenal yang sempat dalam kondisi sadar.
Namun, pada Sabtu (4/10/2025) pukul 03.01 WIB, ia dinyatakan meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto.
Jenazah kemudian dimakamkan dengan upacara militer di kampung halamannya, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Panglima evaluasi perayaan HUT TNI dari tempat hingga rangkaian acara
Jakarta (ANTARA) – Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah mengatakan bahwa Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto memerintahkan untuk mengevaluasi berbagai aspek perayaan HUT Ke-80 TNI tahun ini, mulai dari segi pemilihan lokasi hingga rangkaian acara.
“Kita juga mengevaluasi hal lain ya terkait dengan lokasi pelaksanaan, kemudian beberapa kendala-kendala di lapangan,” kata Kapuspen TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah saat ditemui di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis.
Freddy mengatakan evaluasi itu dilakukan agar acara perayaan HUT TNI tahun depan dapat digelar lebih baik dari tahun ini.
Tidak hanya itu, pihaknya juga mengevaluasi penerapan sistem keselamatan prajurit agar peristiwa tewasnya dua prajurit saat perayaan HUT TNI tahun ini tidak terulang lagi tahun depan.
“Kita berharap di setiap kegiatan itu zero accident. Prioritas keamanan selalu diutamakan dalam setiap kegiatan,” jelas Freddy.
Saat ditanya apa rekomendasi kebijakan yang akan diambil hasil evaluasi internal TNI terkait acara tersebut, Freddy tidak menjelaskan secara rinci.
Sebelumnya, seorang prajurit TNI Angkatan Laut Praka Marinir Zaenal Mutaqim meninggal dunia karena mengalami kecelakaan saat prosesi terjun payung ketika gelaran sailing pass atau parade armada laut yang digelar TNI AL di Teluk Jakarta (2/10).
Zainal diketahui tergabung dalam tim terjun payung yang sedang melakoni simulasi tempur dalam rangka perataan HUT ke-80 TNI.
Beberapa hari kemudian, tepatnya pada Sabtu (4/10), salah seorang prajurit Komando Cadangan Strategi Angkatan Darat (Kostrad) yakni Prajurit Satu Johari Alfarizi meninggal dunia karena jatuh dari atas tank milik TNI AD.
Pangkostrad Letjen TNI Mohamad Fadjar mengatakan Johari saat itu sedang berada di atas tank yang dibawa kendaraan transporter. Tank itu akan dipindahkan untuk keperluan acara puncak HUT TNI yang digelar di area Monumen Nasional (Monas), Jakarta (5/10).
Saat proses pemindahan tank berlangsung, Johari jatuh dari atas tank tersebut di sekitaran kawasan Monas. Johari jatuh dari ketinggian sekitar 4 meter dan mengalami luka di beberapa bagian tubuh serta patah tulang.
Johari sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapat penanganan medis, namun meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit.
Pewarta: Walda Marison
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
