Kementrian Lembaga: TNI

  • Soal gelar pahlawan, Gibran: Soeharto-Gus Dur beri sumbangsih besar

    Soal gelar pahlawan, Gibran: Soeharto-Gus Dur beri sumbangsih besar

    “Saya kira gelar untuk pahlawan ini sudah melalui proses dan tahapan yang panjang ya,”

    Salatiga, Jawa Tengah (ANTARA) – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menilai Presiden Ke-2 RI Soeharto dan Presiden Ke-4 RI Abdurrahman Wahid telah memberikan sumbangsih dan kontribusi yang besar untuk diberi gelar pahlawan nasional.

    Pernyataan Wapres Gibran itu menanggapi nama kedua mantan Presiden tersebut masuk dalam daftar calon pahlawan yang diserahkan oleh Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) kepada Presiden Prabowo Subianto.

    “Saya kira gelar untuk pahlawan ini sudah melalui proses dan tahapan yang panjang ya,” kata Wapres Gibran saat ditemui usai meninjau Bendungan Jragung di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat.

    Gibran mengatakan bahwa nama-nama calon pahlawan nasional yang diserahkan Dewan GTK telah melalui proses dan tahapan yang panjang.

    Selain itu, Gibran menilai Soeharto dan Gus Dur telah memberikan sumbangsih dan kontribusi yang besar untuk negara.

    “Apalagi beliau-beliau ini memberikan sumbangsih dan kontribusi besar untuk negara,” kata Gibran.

    Gibran mengungkapkan bahwa Presiden Ke-2 RI Soeharto telah berjasa besar untuk swasembada pangan dan pengentasan kemiskinan.

    “Pak Harto beliau berkontribusi dan berjasa besar untuk pembangunan swasambada pangan, dan juga pengentasan kemiskinan,” kata Wapres.

    Sementara itu, Gus Dur dinilai sangat berkontribusi dalam masalah intoleransi, melindungi kaum minoritas dan perlindungan hak asasi manusia.

    “Gus Dur sangat berkontribusi sekali untuk penyelesaian masalah intoleransi, kebebasan untuk menunaikan ibadah, melindungi kaum minoritas, dan juga perlindungan hak asasi manusia,” kata Gibran.

    Adapun Presiden Prabowo Subianto menerima 49 nama calon pahlawan nasional dari Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) Fadli Zon, termasuk ada nama Presiden Ke-2 RI Jenderal Besar TNI (Purn) Soeharto dan Presiden Ke-4 RI K.H. Abdurrahman Wahid.

    Fadli Zon yang juga Menteri Kebudayaan itu menjelaskan dari 49 nama itu, sebanyak 24 nama di antaranya merupakan nama-nama yang masuk daftar prioritas.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Wamenko Polkam sempat jenguk korban ledakan SMAN 72

    Wamenko Polkam sempat jenguk korban ledakan SMAN 72

    “Ada korban yang terjadi itu 20 orang. Ke-20 orang itu masih dirawat di rumah sakit dan saya meninjau ke sana, alhamdulillah sampai saat ini masih ditangani dengan baik,”

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Wamenko Polkam) Lodewijk Freidrich Paulus mengatakan pihaknya sempat menjenguk korban ledakan SMAN 72 di rumah sakit, Jumat.

    Dia mengatakan para korban ditangani dengan baik oleh pihak rumah sakit.

    “Ada korban yang terjadi itu 20 orang. Ke-20 orang itu masih dirawat di rumah sakit dan saya meninjau ke sana, alhamdulillah sampai saat ini masih ditangani dengan baik,” kata Lodewijk saat ditemui awak media di kawasan SMAN 72, Komplek Perumahan TNI AL, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat.

    Lodewijk menjelaskan, seluruh korban merupakan murid dari SMAN 72. Beberapa diantaranya yakni anak dari prajurit TNI AL yang tinggal di kawasan yang sama.

    “Murid di sini termasuk ada 4 orang putra putri dari TNI AL,” kata Lodewijk.

    Lodewijk melanjutkan, hingga saat ini pihak kepolisian masih berada di lokasi untuk mencari tahu penyebab utama terjadinya ledakan.

    Dia meminta masyarakat untuk tenang dan tidak mengambil kesimpulan bahwa aksi ini merupakan bagian dari serangan terorisme.

    “Jangan dikatakan ini jumping conclusion bahwa ini aksi teroris. Kita belum sampai ke sana,” kata dia.

    Di saat yang sama, Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Tunggul mengatakan korban ledakan di SMAN 72, Kelapa Gadung, Jakarta Utara dilarikan ke puskesmas hingga rumah sakit oleh prajuritnya.

    Dalam keterangan pers yang Tunggul berikan kepada ANTARA di Jakarta, dijelaskan bahwa korban sempat dilarikan ke balai kesehatan setempat sebelum akhirnya dibawa ke rumah sakit.

    “TNI AL melaksanakan membantu pertolongan pertama evakuasi korban di lokasi insiden terjadinya ledakan ke Balai Kesehatan Komplek Perumahan TNI AL Kelapa Gading kemudian dirujuk RS Islam Cempaka Putih, RS Yarsi Cempaka Putih dan Puskesmas Kelapa Gading,” kata Tunggul.

    Namun demikian, Tunggul tidak menjelaskan secara rinci berapa jumlah korban yang dibawa personelnya ke rumah sakit. Dia juga tidak menjelaskan secara rinci berapa total korban akibat insiden ledakan tersebut.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • ​Fakta-fakta Terkini Ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara hingga Lukai Sejumlah Siswa

    ​Fakta-fakta Terkini Ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara hingga Lukai Sejumlah Siswa

    Jakarta: Sebuah ledakan terjadi di dalam masjid SMAN 72, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Akibat insiden tersebut puluhan siswa dikabarkan terluka.

    Berikut fakta-fakta terkini dalam peristiwa ledakan ini:
    1. Terjadi saat salat Jumat

    Ledakan terjadi di area masjid SMAN 72 Jakarta sekitar pukul 12.30 WIB. Ledakan terjadi saat khotbah salat Jumat sedang berlangsung sekitar pukul 12.15 WIB.

    “Benar kejadian tersebut terjadi pada sekitar pukul 12.15 WIB. Lokasi kejadian berada di SMAN 72 yang berada di Kompleks Perumahan TNI AL Kelapa Gading,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Tunggul seperti dilansir dari Antara, Jumat 7 November 2025.
    2. Puluhan siswa disebut mengalami luka-luka

    Belasan siswa diduga menjadi korban terdampak ledakan tersebut.  Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri menyebutkan sebanyak 54 orang mengalami luka-luka akubat ledakan tersebut.

    “Data yang kita terima, 54 orang luka ringan dan sedang, bahkan ada yang sudah pulang. Sementara itu dulu, nanti kalau ada perkembangan lebih lanjut diinfokan lagi,” kata Asep saat memberikan keterangannya di RS Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
    3. Korban luka dibawa ke Rumah Sakit

    Para korban luka diketahui sudah dievakuasi ke rumah sakit. Personel TNI juga berupaya membantu proses evakuasi korban ledakan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.
     

     

    4. Polisi Turunkan Tim Penjinak Bom

    Polda Metro Jaya menurunkan Tim Penjinak Bom untuk menyelidiki penyebab ledakan yang membuat sejumlah siswa luka. “Itu yang kita mau dalami. Lagi sisir juga sama Gegana karena ledakan itu kan ada SOP khusus. Jangan sampai kita olah TKP, ada ledakan susulan. Kan belum tahu asal muasal ledakan itu karena apa,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto.
     

    Jakarta: Sebuah ledakan terjadi di dalam masjid SMAN 72, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Akibat insiden tersebut puluhan siswa dikabarkan terluka.
     
    Berikut fakta-fakta terkini dalam peristiwa ledakan ini:
    1. Terjadi saat salat Jumat

    Ledakan terjadi di area masjid SMAN 72 Jakarta sekitar pukul 12.30 WIB. Ledakan terjadi saat khotbah salat Jumat sedang berlangsung sekitar pukul 12.15 WIB.
     
    “Benar kejadian tersebut terjadi pada sekitar pukul 12.15 WIB. Lokasi kejadian berada di SMAN 72 yang berada di Kompleks Perumahan TNI AL Kelapa Gading,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Tunggul seperti dilansir dari Antara, Jumat 7 November 2025.
    2. Puluhan siswa disebut mengalami luka-luka

    Belasan siswa diduga menjadi korban terdampak ledakan tersebut.  Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri menyebutkan sebanyak 54 orang mengalami luka-luka akubat ledakan tersebut.

    “Data yang kita terima, 54 orang luka ringan dan sedang, bahkan ada yang sudah pulang. Sementara itu dulu, nanti kalau ada perkembangan lebih lanjut diinfokan lagi,” kata Asep saat memberikan keterangannya di RS Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

    3. Korban luka dibawa ke Rumah Sakit

    Para korban luka diketahui sudah dievakuasi ke rumah sakit. Personel TNI juga berupaya membantu proses evakuasi korban ledakan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.
     

     

    4. Polisi Turunkan Tim Penjinak Bom

    Polda Metro Jaya menurunkan Tim Penjinak Bom untuk menyelidiki penyebab ledakan yang membuat sejumlah siswa luka. “Itu yang kita mau dalami. Lagi sisir juga sama Gegana karena ledakan itu kan ada SOP khusus. Jangan sampai kita olah TKP, ada ledakan susulan. Kan belum tahu asal muasal ledakan itu karena apa,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (RUL)

  • Menkopolkam Blak-blakan soal Ledakan di SMAN 72

    Menkopolkam Blak-blakan soal Ledakan di SMAN 72

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Djamari Chaniago menyatakan pemerintah masih mendalami penyebab insiden ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara yang terjadi pada Jumat (7/11/2025).

    Hal ini disampaikan Djamari kepada wartawan jelang pelantikan Komite Reformasi Polri di Istana Kepresidenan.

    “Ya sedang didalami lah ya. Baru kita lihat tempatnya kan di situ terus ada beberapa yang terluka. Sedang dicari apa penyebabnya,” kata Djamari saat ditemui di kompleks Istana Negara, Jumat (7/11/2025). 

    Ketika ditanya soal kemungkinan motif di balik peristiwa tersebut, Djamari menegaskan bahwa belum ada kesimpulan yang dapat diambil.

    “Belum tahu. Sama sekali belum tahu,” ujarnya.

    Dia juga menepis dugaan bahwa ledakan itu berkaitan dengan aksi terorisme.

    “Belum. Belum ada kesimpulan,” tegasnya.

    Menurut Djamari, aparat keamanan saat ini masih melakukan olah tempat kejadian perkara bersama unsur TNI dan kepolisian.

    Saat ditanya apakah dirinya akan meninjau langsung lokasi kejadian, Djamari belum memberikan jawaban pasti. Pemerintah, kata dia, menunggu hasil investigasi awal sebelum mengambil langkah lebih lanjut.

    “Sekarang sedang diolah di situ dengan Kapolda dan Dandim, dan Wamen saya juga ada di sana,” tuturnya.

    Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya, Irjen Asep Edi Suheri mengungkap total ada 54 korban luka dalam insiden ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara.

    Dia menjelaskan puluhan orang itu merupakan korban ringan hingga sedang. 54 korban itu kini sudah dievakuasi ke RS Yarsi dan RS Islam Cempaka Putih.

    “Data yang awal yang baru kita terima tadi, ya, kalau kita jumlahkan, kurang lebih sekitar 54 orang,” ujarnya di RS Cempaka Putih, Jumat (7/11/2025).

    Dia menambahkan, korban ini akibat dampak dari luka bakar, serpihan akibat ledakan hingga beberapa luka lainnya.

    “Sebagian luka bakar juga, ada yang kena luka serpihan, dan juga ada yang luka kecil dan ada beberapa yang luka,” imbuhnya

    Di lain sisi, Asep menyatakan belum bisa menjelaskan secara detail terkait ledakan ini. Sebab, tim sedang melakukan pendalaman. Pada intinya, kata Asep, tim penjinak bom (Jibom) dari Gegana telah diterjunkan untuk melakukan sterilisasi di lokasi.

    “Dan juga langkah-langkah yang sudah kita lakukan, yang pertama olah, apa namanya, olah TKP, Police Line, ya. Dan juga sterilisasi oleh JIBOM, ya, dari Gegana, Brimob Polda,” pungkas Asep.

  • MenkoPolkam Djamari: Ledakan SMAN 72 Masih Didalami, Belum Ada Indikasi Terorisme

    MenkoPolkam Djamari: Ledakan SMAN 72 Masih Didalami, Belum Ada Indikasi Terorisme

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Djamari Chaniago menyatakan pemerintah masih mendalami penyebab ledakan dalam insiden ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara yang terjadi pada Jumat (7/11/2025).

    Hal ini disampaikan Djamari kepada wartawan jelang pelantikan Komite Reformasi Polri di Istana Kepresidenan.

    “Ya sedang didalami lah ya. Baru kita lihat tempatnya kan di situ terus ada beberapa yang terluka. Sedang dicari apa penyebabnya,” kata Djamari saat ditemui di kompleks Istana Negara.

    Ketika ditanya soal kemungkinan motif di balik peristiwa tersebut, Djamari menegaskan bahwa belum ada kesimpulan yang dapat diambil.

    “Belum tahu. Sama sekali belum tahu,” ujarnya.

    Dia juga menepis dugaan bahwa ledakan itu berkaitan dengan aksi terorisme.

    “Belum. Belum ada kesimpulan,” tegasnya.

    Menurut Djamari, aparat keamanan saat ini masih melakukan olah tempat kejadian perkara bersama unsur TNI dan kepolisian.

    Saat ditanya apakah dirinya akan meninjau langsung lokasi kejadian, Djamari belum memberikan jawaban pasti. Pemerintah, kata dia, menunggu hasil investigasi awal sebelum mengambil langkah lebih lanjut.

    “Sekarang sedang diolah di situ dengan Kapolda dan Dandim, dan Wamen saya juga ada di sana,” tuturnya.

    Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya, Irjen Asep Edi Suheri mengungkap total ada 54 korban luka dalam insiden ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara.

    Dia menjelaskan puluhan orang itu merupakan korban ringan hingga sedang. 54 korban itu kini sudah dievakuasi ke RS Yarsi dan RS Islam Cempaka Putih.

    “Data yang awal yang bari kita terima tadi, ya, kalau kita jumlahkan, kurang lebih sekitar 54 orang,” ujarnya di RS Cempaka Putih, Jumat (7/11/2025).

    Dia menambahkan, korban ini akibat dampak dari luka bakar, serpihan akibat ledakan hingga beberapa luka lainnya.

    “Sebagian luka bakar juga, ada yang kena luka serpihan, dan juga ada yang luka kecil dan ada beberapa yang luka,” imbuhnya

    Di lain sisi, Asep menyatakan belum bisa menjelaskan secara detail terkait ledakan ini. Sebab, tim sedang melakukan pendalaman.

    Pada intinya, kata Asep, tim penjinak bom (Jibom) dari Gegana telah diterjunkan untuk melakukan sterilisasi di lokasi.

    “Dan juga langkah-langkah yang sudah kita lakukan, yang pertama olah, apa namanya, olah TKP, Policelune, ya. Dan juga sterilisasi oleh JIBOM, ya, dari Gegana, Brimob Polda,” pungkas Asep.

  • Ledakan Terjadi di SMAN 72 Kelapa Gading, Dua Siswa Terluka

    Ledakan Terjadi di SMAN 72 Kelapa Gading, Dua Siswa Terluka

    Jakarta (beritajatim.com) – Sebuah ledakan terjadi di SMAN 72, yang berada di Komplek TNI AL Kodamar, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025). Akibat insiden ini, dua orang dilaporkan mengalami luka dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.

    Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto, mengatakan pihak kepolisian masih mendalami penyebab ledakan.

    “Iya, ledakan di SMA 72 Kelapa Gading, tapi lagi kita dalami penyebabnya,” ujar Budi kepada wartawan.

    Kedua korban, yang diduga merupakan siswa, langsung mendapatkan perawatan medis.

    “Korban diduga anak sekolah dilarikan ke rumah sakit,” tambah Budi.

    Selain itu, sejumlah personel kepolisian bersama tim Gegana telah dikerahkan untuk memeriksa area sekitar sekolah dan memastikan lokasi aman.

    “Masih didalami, lagi disisir sama Gegana. Kita belum tahu asal muasal ledakan dari apa,” jelas Budi.

    Pihak sekolah dan kepolisian mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti arahan resmi. Informasi lebih lanjut akan diberikan setelah penyelidikan selesai. [hen/beq]

  • 5
                    
                        Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading Masuk Area Kompleks TNI AL
                        Nasional

    5 Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading Masuk Area Kompleks TNI AL Nasional

    Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading Masuk Area Kompleks TNI AL
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama Tunggul membenarkan bahwa lokasi ledakan di SMAN 72, Kelapa Gading, Jakarta Utara, berada di dalam kompleks Angkatan Laut.
    “Di dalam, lihat saja di Google Maps, bisa itu, di dalam (Kompleks TNI AL),” kata Tunggul, saat dikonfirmasi, Jumat (7/11/2025).
    Sejauh ini, Tunggul belum bisa mengungkapkan jumlah korban akibat peristiwa ledakan tersebut.
    “Korban masih kita konfirmasi datanya, belum bisa kami sampaikan,” tegas dia.
    Ledakan di SMAN 72 Jakarta
    Diberitakan sebelumnya, telah terjadi ledakan di lingkungan
    SMAN 72 Kelapa Gading
    ,
    Jakarta Utara
    , pada Jumat (7/11/2025) siang.
    Belum diketahui pasti sumber ledakan ataupun adanya korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
    Pemantauan
    Kompas.com
    di lokasi pada pukul 13.45 WIB menunjukkan, para siswa yang mengenakan seragam batik ungu dan hitam telah dievakuasi ke luar sekolah.
    Di depan gerbang, sejumlah warga tampak berkumpul bersama orangtua murid yang datang menjemput anaknya.
    Tak lama setelah kejadian, pasukan Korps Brimob dengan peralatan lengkap terlihat memasuki area sekolah.
    Sebuah mobil ambulans juga melintas keluar dari kawasan sekolah.
    Petugas Brimob bersama Polisi Militer Angkatan Laut kemudian meminta warga menjauh sekitar 50 meter dari area sekolah.
    Garis pembatas dipasang untuk menutup akses warga tanpa izin selama penyelidikan berlangsung.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Profil Mayjen Hendy Antariksa, Jebolan Kopassus yang Jadi Pangdam I/Bukit Barisan

    Profil Mayjen Hendy Antariksa, Jebolan Kopassus yang Jadi Pangdam I/Bukit Barisan

    Profil Mayjen Hendy Antariksa, Jebolan Kopassus yang Jadi Pangdam I/Bukit Barisan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menunjuk Mayjen Hendy Antariksa sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) I/Bukit Barisan.
    Penunjukkan
    Mayjen Hendy Antariksa
    tersebut tertuang dalam Keputusan Panglima
    TNI
    Nomor Kep/1448/X/2025 tertanggal 30 Oktober 2025.
    Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah mengatakan, mutasi dan rotasi ini adalah bagian dari sistem pembinaan karier yang terencana dan berkesinambungan.
    Mutasi dan rotasi ini tidak hanya sebatas penyesuaian struktural, tetapi juga merupakan strategi pembinaan organisasi agar tetap segar dan adaptif dalam menghadapi perkembangan lingkungan tugas yang dinamis.
    “Rotasi jabatan ini bukan sekadar proses administratif, melainkan wujud nyata pembinaan karier yang berorientasi pada peningkatan profesionalisme dan kesiapan satuan,” kata Freddy dalam keterangannya, Kamis (6/11/2025).
    “Dengan adanya regenerasi kepemimpinan, TNI memastikan setiap lini memiliki sosok pemimpin yang tangguh, responsif, dan mampu menjawab tantangan zaman,” sambungnya.
    Lantas, siapa Mayjen
    Hendy Antariksa
    yang kini menjabat sebagai Pangdam I/Bukit Barisan? Berikut profilnya:
    Mayjen Hendy Antariksa merupakan pati TNI yang lahir pada 20 Maret 1971 di Cimahi, Jawa Barat. Ia merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) dari kecabangan Infanteri (Kopassus) pada 1993.
    Pada 2010, Hendy pernah menjabat sebagai Komandan Satuan Tugas Batalyon Mekanis Kontingen Garuda XXIII-E/Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon.
    Namanya juga pernah mengisi posisi Komando Distrik Militer 0621 dan Perwira Pembantu Utama V/Kerjasama Militer Staf Operasi Angkatan Darat.
    Adapun sebelum ditunjuk menjadi Pangdam I/Bukit Barisan, Mayjen Hendy Antariksa mengisi kursi Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) sejak Mei 2025.
    Berikut riwayat karier militer Mayjen Hendy Antariksa:
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Guntur Romli: Tampar Soeharto dan Selidiki Korupsinya!

    Guntur Romli: Tampar Soeharto dan Selidiki Korupsinya!

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Jubir PDIP sekaligus Aktivis Nahdatul Ulama (NU), Guntur Romli dalam unggahannya membahas sejarah kelam bangsa Indonesia berkaitan dengan G30S PKI.

    Gun Romli mengutip salah satu berita yang dijadikannya sebagai rujukan untuk membahas kasus ini.

    Dia secara spesifik membahas dugaan korupsi yang dilakukan Presiden ke-2 RI, Soeharto.

    Sebelum menjabat sebagai Presiden, Soeharto merupakan elite TNI. Tahun 1958 Soeharto adalah Panglima Tentara Teritorial Diponegoro (sekarang Pangdam Diponegoro) pangkat Kolonel.

    Saat meniabat Soeharto diterpa isu soal dugaan korupsi gula, penyeludupan beras hingga penyeludupan truk-truk tentara.

    “Tampar Soeharto dan Selidiki Korupsi Soeharto, 5 dari 7 Jenderal Menjadi Korban G30S, Siapa Saja? Sekitar tahun 1958, Soeharto kala itu menjabat sebagai Panglima Tentara Teritorial Diponegoro (sekarang Pangdam Diponegoro) dgn pangkat Kolonel dan diterpa isu korupsi gula.Saat itu, Soeharto dituduh korupsi beras, gula hingga penyelundupan 200 truk,”

    tulisnya dikutip Jumat (7/11/2025).

    Dia melanjutkan menurut penelusurannya, Soeharto dibantu oleh anak buahnua dengan menjalin kerja sama dengan pengusaha Bob Hasan dan Liem Sioe Liong.

    “Saat itu, Soeharto dituduh korupsi beras, gula hingga penyelundupan 200 truk truk tentara yang dibantu beberapa anak buahnya dan bekerjasama dengan pengusaha Bob Hasan dan Liem Sioe Liong.,” sambungnya.

    Kasus ini sempat diselidiki dan diperiksa oleh Inspeksi Angkatan Darat dipimpin Mayjen Soeprapto dgn anggota Mayjen MT Haryono, Mayjen S.Parman dan Mayjen Sutoyo Siswomihardjo.

  • Pembongkaran Tembok Griya Shanta Gagal, Warga dan Satpol PP Nyaris Bentrok di Malang

    Pembongkaran Tembok Griya Shanta Gagal, Warga dan Satpol PP Nyaris Bentrok di Malang

    Malang (beritajatim.com) – Upaya pembongkaran tembok Perumahan Griya Shanta di Kota Malang kembali menemui jalan buntu, Kamis (6/11/2025). Aksi Satpol PP Kota Malang yang hendak membuka akses jalan alternatif untuk mengurai kemacetan ditolak keras oleh warga setempat.

    Petugas Satpol PP sempat melakukan negosiasi dengan warga, menjelaskan alasan pembongkaran sebagai bagian dari penegakan peraturan daerah. Namun, upaya itu gagal setelah warga yang sudah berjaga di lokasi memblokade area tembok dan menolak penjelasan petugas.

    “Kami mengedepankan keselamatan petugas dan warga. Kami tidak mau ada luka hati. Jadi, kami akan tempuh cara lain. Yang jelas, penertiban tetap akan kami lakukan. Tidak ada kalah atau menang,” ujar Kepala Satpol PP Kota Malang, Heru Mulyono.

    Rencana pembongkaran tersebut merupakan bagian dari program Pemerintah Kota Malang melalui DPUPR-PKP yang berencana membuka 14 jalan tembus guna mengurai kemacetan di sejumlah titik. Salah satunya berada di kawasan Candi Panggung, yang rencananya akan menembus ke Jalan Soekarno-Hatta (Soehat) melalui area Griya Shanta.

    Dalam operasi tersebut, Satpol PP dibantu personel gabungan dari TNI, Polri, dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Sejumlah alat berat seperti ekskavator, mobil derek, hingga dump truk juga disiagakan di lokasi.

    Namun warga tetap menolak rencana pembongkaran. Selain alasan ketidaksepahaman, mereka juga tengah mengajukan gugatan perdata terkait rencana pembangunan jalan tembus tersebut.

    “Kalau mereka menggugat tentu kami layani. Tapi gugatan tidak menghalangi penertiban. Namun karena kondisi personel dan warga sudah lelah, kami hentikan sementara agar tidak lepas kendali,” ujar Heru.

    Sementara itu, Ketua RW 12 Perum Griya Shanta, Yusuf Toyib, menilai warga tidak pernah diajak berdialog sebelumnya. Karena itu, warga sepakat menolak pembangunan jalan tembus yang akan melintasi perumahan mereka.

    “Akses jalan dan dinding ini memang fasilitas umum, tapi penggunaannya untuk warga perumahan, bukan jalan umum,” tegas Yusuf.

    Yusuf juga menuding adanya kepentingan pihak pengembang tertentu di balik rencana proyek jalan tembus tersebut. “Developer di sebelah ingin membuka pagar ini untuk akses perumahan baru. Padahal sudah ada jalan di Simpang Candi Panggung, dan mereka tidak pernah menemui kami,” ujarnya. [luc/kun]