Kejagung Diharap Terus Konsisten Usut Kasus Besar Tanpa Pandang Bulu
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– Mantan Ketua Komisi III DPR Pieter Zulkifli mengatakan bahwa peningkatan kinerja yang positif oleh Kejaksaan Agung dalam beberapa bulan terakhir harus konsisten sehingga kepercayaan masyarakat makin meningkat.
Menurut dia, lembaga tersebut sudah berhasil memulihkan keyakinan publik atas penegakan hukum di Indonesia dengan berani membongkar kasus-kasus korupsi besar yang selama ini sulit disentuh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Memberikan pesan tegas bahwa hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu,” kata Pieter Zulkifli dilansir Antara, Kamis (31/10/2024).
Pieter mengemukakan bahwa Kejagung telah memperlihatkan langkah nyata dalam mengamankan aset negara.
Lembaga tersebut telah memperlihatkan taringnya dengan mengungkap kasus-kasus besar yang menjadi sorotan publik dalam beberapa waktu terakhir, mulai dari skandal di PT Timah, sengketa crazy rich Surabaya melawan PT Antam, korupsi di PT Asuransi Jiwasraya, skandal suap vonis Ronald Tannur hingga kasus impor gula di Kementerian Perdagangan.
Ia mengungkapkan bahwa kasus korupsi di Indonesia kerap menjadi sumber permasalahan yang rumit untuk diselesaikan.
Terlebih jika kasus rasuah itu melibatkan pihak-pihak yang memiliki pengaruh kuat sehingga sering sulit tersentuh.
“Lembaga penegak hukum ini menunjukkan gebrakan dalam mengamankan aset negara,” ujar mantan Ketua Komisi Komisi III DPR RI itu.
Ia menilai wajar jika kinerja Kejagung saat ini mendapat perspektif positif dari publik.
Hal itu terbukti dari hasil survei Indikator di akhir September 2024 yang menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan publik terhadap Kejagung mencapai 69 persen dan menjadikannya salah satu lembaga paling dihormati setelah TNI dan Presiden.
Oleh sebab itu, Pieter berharap Kejagung bisa terus mempertahankan kinerja yang positif untuk menegakkan hukum di Indonesia.
“Penegakan hukum yang konsisten akan membawa dampak yang positif untuk kemajuan Indonesia ke depan,” katanya.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kementrian Lembaga: TNI
-
/data/photo/2024/10/25/671b98cd1051d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kejagung Diharap Terus Konsisten Usut Kasus Besar Tanpa Pandang Bulu Nasional 31 Oktober 2024
-
/data/photo/2024/10/30/67221bf2aacbb.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jembatan Pulau Hatta Telan 7 Korban Jiwa, Basarnas Ungkap Penyebabnya Regional 31 Oktober 2024
Jembatan Pulau Hatta Telan 7 Korban Jiwa, Basarnas Ungkap Penyebabnya
Tim Redaksi
AMBON, KOMPAS.com
–
Basarnas
Ambon mengungkap dugaan penyebab ambruknya jembatan di
Pulau Hatta
, Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, yang terjadi pada Rabu (30/10/2024).
Insiden tersebut menewaskan tujuh orang dan melukai sebelas orang lainnya.
Kepala Basarnas Ambon, Muhamad Arafah menjelaskan, ambruknya jembatan diduga disebabkan oleh banyaknya orang yang berada di atas jembatan melebihi kapasitas.
“Dilihat dari penyambutan di dermaga, orang sangat banyak, dan kondisi dermaga tidak bisa menampung masyarakat yang menyambut rombongan, sehingga roboh,” kata dia kepada
Kompas.com
, Kamis (31/10/2024).
Selain faktor over kapasitas, Arafah juga menyebutkan, kondisi jembatan yang sudah tua berkontribusi terhadap ambruknya struktur tersebut.
“Jembatan beton itu mungkin tidak mampu menahan beban karena kontruksinya yang sudah rapuh,” ujar dia.
Meski demikian, Arafah menyarankan agar penyebab pasti ambruknya jembatan dapat ditanyakan kepada pihak berwenang.
“Soal penyebab pastinya, itu mungkin bisa ditanyakan ke Pemerintah,” ungkap dia.
Tim Basarnas dari Pos Banda, bersama unsur SAR lainnya seperti kepolisian dan TNI, terlibat dalam proses evakuasi para korban dari lokasi kejadian menuju RSUD Banda.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Tengah, Nova Anakotta, yang dihubungi menyatakan, pihaknya tidak berwenang memberikan penjelasan tentang penyebab ambruknya jembatan.
“Kita tidak berwenang untuk menjelaskan hal itu, karena kita tidak punya tim ahli soal itu. Nanti ditanyakan ke pihak berwenang,” ujar dia.
Nova menambahkan, dalam kejadian tersebut, pihaknya hanya membuat laporan untuk disampaikan kepada pimpinan.
“Untuk langkah penanganan dan perbaikan jembatan juga bukan kewenangan kami,” tegas dia.
Sementara itu, Penjabat Bupati Maluku Tengah, Rakib Sahubawa, tidak memberikan respons saat dihubungi untuk dimintai komentarnya terkait insiden tersebut.
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan terjadi saat rombongan
calon bupati
Maluku Tengah nomor urut 03, Andi Munaswir-Tina Tetelepta, akan berkampanye di Pulau Hatta pada Rabu sore.
Dalam insiden tersebut, tujuh orang dilaporkan tewas, termasuk Ketua Tim Sukses paslon 03, Ruslan Hurasan, dan Anggota DPRD Maluku Tengah yang juga Ketua DPC PKB Maluku Tengah, Andan Teja Nurbati.
Korban luka berjumlah 11 orang, termasuk calon bupati Andi Munaswir yang mengalami luka ringan.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

TNI AU kirim helikopter Caracal untuk evakuasi korban bencana Filipina
Personel TNI AU dan Helikopter Caracal yang dikirim untuk misi kemanusiaan di Filipina, Senin (28/10/2024). ANTARA/HO-Humas TNI AU
TNI AU kirim helikopter Caracal untuk evakuasi korban bencana Filipina
Dalam Negeri
Novelia Tri Ananda
Rabu, 30 Oktober 2024 – 19:21 WIBElshinta.com – Jajaran TNI AU mengerahkan helikopter H-225M Caracal untuk melakukan operasi pemulihan dan evakuasi korban bencana badai tropis Kristine (Trami) di wilayah Bicol, Filipina. Berdasarkan siaran pers resmi TNI AU yang disampaikan hari ini bahwa kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka menjalankan misi kemanusiaan untuk membantu salah satu negara sahabat.
Helikopter tersebut akan berperan dalam mencari korban, membawa korban ke pihak medis dan mengantar logistik medis dan kebutuhan lainnya. Helikopter milik TNI AU itu juga akan berkolaborasi dengan helikopter Mi-17 TNI AD milik TNI AD yang dikirim Mabes TNI ke lokasi bencana.
Selain mengirimkan helikopter untuk proses evakuasi, TNI AU juga mengirimkan dua pasukan terbaiknya, yakni Komandan Wing Udara 4 Lanud Atang Sendjaja dan Kolonel Pnb Asep Wahyu Wijaya untuk memimpin 24 pasukan TNI gabungan tiga matra yang akan bertugas selama 14 hari di Filipina.
Asisten Operasi Kepala Staf Koops Udara Nasional Marsma TNI David Yohan Tamboto mengatakan pihaknya telah menyiapkan pasukan dan alutsista yang terbaik untuk di kirim Filipina. Walau sudah memiliki kemampuan yang mumpuni, David Yohan tetap mengingatkan kepada anak buahnya untuk mengutamakan keselamatan dalam bertugas.
“Diingatkan untuk menjaga soliditas tim, profesionalisme, serta keselamatan dalam bertugas, dengan tetap mematuhi hukum dan budaya setempat selama menjalankan misi di Filipina,” ujar dia dalam siaran pers tersebut.
Sumber : Antara
-

Kelas 1,2,3 Bakal Dihapus, Cek Iuran BPJS Kesehatan 31 Oktober 2024
Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah akan mengubah sistem kelas dalam BPJS Kesehatan pada tahun depan dan menggantinya menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar atau KRIS.
Skema iuran pun akan berubah karena perubahan ini. Kebijakan ini akan mulai berlaku pada Juli 2025. Skema iuran yang akan diterapkan pemerintah melalui sistem baru itu ialah iuran satu tarif.
“Ke depannya, iuran ini harus menjadi satu, tetapi akan dilakukan bertahap,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Kompleks Parlemen, Jakarta, dikutip Kamis (31/10/2024).
Adapun, keputusan terkait perubahan sistem kelas dan iuran telah pemerintah tetapkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 59 Tahun 2024 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan.
Pada pasal 103B ayat (8) Perpres 59/2024 diatur soal penetapan iuran, manfaat dan tarif pelayanan yang dilakukan hingga 1 Juli 2025. Selama masa transisi iuran akan berlaku seperti sebelumnya.
Aturan terkait iuran sebelumnya tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2022. Di dalamnya juga dimuat soal pembayaran paling lambat tanggal 10 setiap bulannya, dan tidak ada denda telat membayar mulai 1 Juli 2026.
Denda dikenakan jika dalam 45 hari sejak status kepesertaan diaktifkan kembali, peserta mendapatkan layanan kesehatan rawat inap.
Dalam aturan itu, skema iuran dibagi dalam beberapa aspek. Berikut penjelasannya:
1. Peserta Penerima Bantun Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan yang iurannya dibayarkan langsung oleh Pemerintah.
2. Iuran bagi peserta Pekerja Penerima Upah (PPU) yang bekerja pada Lembaga Pemerintahan terdiri dari Pegawai Negeri Sipil, anggota TNI, anggota Polri, pejabat negara, dan pegawai pemerintah non pegawai negeri sebesar 5% dari Gaji atau Upah per bulan dengan ketentuan : 4% dibayar oleh pemberi kerja dan 1% dibayar oleh peserta.
3. Iuran peserta PPU yang bekerja di BUMN, BUMD dan Swasta sebesar 5% dari Gaji atau Upah per bulan dengan ketentuan : 4% dibayar oleh Pemberi Kerja dan 1% dibayar oleh Peserta.
4. Iuran keluarga tambahan PPU terdiri dari anak keempat dan seterusnya, ayah, ibu dan mertua, besaran iuran sebesar sebesar 1% dari dari gaji atau upah per orang per bulan, dibayar oleh pekerja penerima upah.
5. Iuran bagi kerabat lain dari PPU seperti saudara kandung/ipar, asisten rumah tangga, dan lainnya, peserta pekerja bukan penerima upah (PBPU) serta iuran peserta bukan pekerja ada perhitungannya sendiri, berikut rinciannya:
a. Sebesar Rp 42.000 per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas III.
– Khusus untuk kelas III, bulan Juli – Desember 2020, peserta membayar iuran sebesar Rp 25.500. Sisanya sebesar Rp 16.500 akan dibayar oleh pemerintah sebagai bantuan iuran.
– Per 1 Januari 2021, iuran peserta kelas III yaitu sebesar Rp 35.000, sementara pemerintah tetap memberikan bantuan iuran sebesar Rp 7.000.
b. Sebesar Rp 100.000 per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas II.
c. Sebesar Rp 150.000 per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas I.
6. Iuran Jaminan Kesehatan bagi Veteran, Perintis Kemerdekaan, dan janda, duda, atau anak yatim piatu dari Veteran atau Perintis Kemerdekaan, ditetapkan sebesar 5% dari 45% gaji pokok Pegawai Negeri Sipil golongan ruang III/a dengan masa kerja 14 tahun per bulan, dibayar oleh Pemerintah.
(haa/haa)
-

Koalisi Masyarakat Sipil Audiensi dengan PDIP Bahas Revisi UU TNI
Jakarta, Gatra.com – Koalisi Masyarakat Sipil terdiri Imparsial, Setara Institute, KontraS, PBHI, hingga Elsam melakukan audiensi dengan PDI Perjuangan (PDIP) mengenai pembahasan Revisi Undang-Undang (UU) TNI yang saat ini masuk Prolegnas DPR.
Audiensi tersebut dilakukan di kantor DPP PDIP, Jalan Pangeran Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, pada Kamis (11/7). Adapun perwakilan dari PDIP yang hadir adalah Tubagus Hasanuddin, Andi Widjajanto, dan Andreas Hugo Pareira.
“Maksud tujuan audiensi kami pada hari ini yaitu terkait dengan Revisi UU TNI. Menurut kami, terkait draft tersebut terdapat beberapa hal yang secara substansi dapat melemahkan demokrasi dan juga menghambat kemajuan HAM di Indonesia,” kata Koordinator Peneliti Imparsial, Ardi Manto Adiputra.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Elsam, Wahyudi Djafar, mengungkapkan bahwa yang menjadi kekhawatiran para koalisi masyarakat sipil adalah selalu ada UU terkait militer yang disahkan pada setiap akhir periode DPR.
“Yang jadi pertanyaan adalah di akhir 2024 periode ini kira-kira apa yang mau disahkan oleh DPR? Itu yang kemudian kenapa kami was-was masyarakat sipil, karena kita menanti nih akhir periode DPR kira-kira akan mengesahkan apa,” tutur dia.
Lebih lanjut, dirinya menyoroti bahwa pembahasan Revisi UU TNI terkesan buru-buru dibahas pada periode saat ini.
“Secara proses, ini seperti diburu-buru, karena kan DPR akan segera berakhir pada 30 September 2024. Sementara masa sidang tinggal tersisa satu kali masa sidang itu, kan. Jadi, apakah itu memungkinkan untuk bisa membahas secara komprehensif sejumlah persoalan terkait dengan implementasi UU TNI?” ujar Wahyudi.
Wahyudi berpendapat bahwa lebih baik Revisi UU TNI diperbincangkan pada masa DPR periode baru, bukan justru diajukan kepada DPR yang akan segera berakhir masa jabatannya. “Yang semestinya secara moral menghindari usul inisiatif pembahasan RUU baru,” tuturnya.
Merespons hal tersebut, Politisi PDIP sekaligus Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin, menyampaikan rasa terima kasih kepada para koalisi masyarakat sipil yang mewakili masyarakat pada umumnya.
“Yang paling penting kami akan mendengar pendapat publik dan hari ini terima kasih dari masyarakat sipil serta mewakili masyarakat pada umumnya,” katanya dalam kesempatan yang sama.
Kendati demikian, dirinya mengingatkan bahwa hal tersebut juga perlu disampaikan ke fraksi-fraksi yang lain.
“Tetapi perlu diingat, saya kira apa yang disampaikan beliau-beliau sudah ada kesepahaman ya, tetapi juga di DPR sistem kerja kami tidak bisa mendengarkan satu ide dari satu fraksi. Jadi, ya ide yang bagus ini tolong disampaikan juga kepada fraksi yang lain,” ucap Hasanuddin.
57
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4985947/original/057940100_1730312232-WhatsApp_Image_2024-10-31_at_00.24.33.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Surya Sindir Edy Rahmayadi Soal Jalan Rusak dalam Debat, Sebut Tak Mampu Akses Pemerintah Pusat
Calon Gubernur Sumut nomor urut 1, Bobby Nasution, dalam debat menyebut calon Wakil Gunernur Sumut nomor urut 2, Hasan Basri Sagala, telah mengkritik dan mengevaluasi Cagubnya, Edy Rahmayadi.
Hal itu terjadi saat debat perdana Cagub-Cawagub Sumut yang membahas tentang maraknya penyalahgunaan narkoba di Sumut.
“Pak Hasan kayaknya mengoreksi Pak Edy sendiri ini. Kalau seandainya komitmen Gubernur Sumatera Utara itu baik berarti Sumut tak peringkat satu dalam penyalahgunaan narkoba, Pak,” jawab Bobby menanggapi pertanyaan Hasan.
Sebelumnya juga, Cawagub nomor urut 1, Surya, telah memaparkan bagaimana pihaknya akan melakukan koordinasi dengan BNN dan TNI-Polri dalam penyalahgunaan narkoba. Mereka juga akan memperkuat kerja sama dengan pihal Lantamal agar bisa mencegah masuknya barang haram melalui daerah-daerah pesisir.
“Narkoba musuh kita bersama. Koordinasi antar lembaga, BNN, TNI-Polri akan kami perkuat. Kami juga memperkuat kerjasama dengan pihak Lantamal yang di daerah pesisir. Selain itu juga melibatkan tokoh-tokoh untuk malakukan sosialisasi kepada masyarakat sampai ke dunia pendidikan,” papar Surya.
-

Pengamanan kegiatan Presiden Prabowo dan Kabinet Merah Putih di Akmil Magelang libatkan 4.138 personel TNI/ Polri
Kamis, 24 Oktober 2024 10:44 WIB
Beberapa personel Brimob lengkap dengan senjata mereka berjaga jelang rapat kerja Presiden Prabowo Subianto dan retreat Kabinet Merah Putih 2024-2029 di kawasan Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, Kamis (24/10/2024). Pengamanan kegiatan Presiden Prabowo Subianto dan Kabinet Merah Putih di Akademi Militer (Akmil) Magelang itu melibatkan 4.138 anggota TNI/ Polri. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/Spt.
Beberapa personel Brimob lengkap dengan senjata mereka berjaga jelang rapat kerja Presiden Prabowo Subianto dan retreat Kabinet Merah Putih 2024-2029 di kawasan Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, Kamis (24/10/2024). Pengamanan kegiatan Presiden Prabowo Subianto dan Kabinet Merah Putih di Akademi Militer (Akmil) Magelang itu melibatkan 4.138 anggota TNI/ Polri. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/Spt.
Beberapa personel Brimob lengkap dengan senjata mereka berjaga jelang rapat kerja Presiden Prabowo Subianto dan retreat Kabinet Merah Putih 2024-2029 di kawasan Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, Kamis (24/10/2024). Pengamanan kegiatan Presiden Prabowo Subianto dan Kabinet Merah Putih di Akademi Militer (Akmil) Magelang itu melibatkan 4.138 anggota TNI/ Polri. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/Spt.


