Kementrian Lembaga: TNI AU

  • TNI AU Tegaskan Tidak Ada Prajuritnya Terlibat Penembakan di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak

    TNI AU Tegaskan Tidak Ada Prajuritnya Terlibat Penembakan di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak

    Jakarta: TNI Angkatan Udara (TNI AU) secara tegas menyatakan bahwa tidak ada prajuritnya yang terlibat dalam insiden penembakan di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak yang menewaskan seorang bos rental mobil. Pernyataan ini disampaikan sebagai tanggapan atas pemberitaan yang menyebut keterlibatan oknum TNI AU dalam kasus tersebut.

    “Berdasarkan penyelidikan mendalam dilakukan oleh Dinas Pengamanan dan Persandian TNI AU (Dispamsanau), Polisi Militer TNI AU (Pomau), serta hasil koordinasi bersama Reskrim Polresta Tangerang menunjukkan bahwa tidak terdapat keterlibatan anggota TNI AU dalam insiden tersebut.,” demikian pernyataan resmi TNI AU yang diunggah melalui akun X @_TNIAU, Jumat 3 Januri 2025.

    TNI AU juga menegaskan komitmennya untuk menjaga integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugas, sekaligus mendukung penuh proses penegakan hukum oleh pihak yang berwenang.

    Baca juga: 4 Anggota Polsek Cinangka Diperiksa Setelah Bos Rental Mobil Tewas Ditembak di Tol Tangerang-Merak

    TNI AU mengapresiasi perhatian dan kerja sama media dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat. Dengan adanya klarifikasi ini, TNI AU berharap agar tidak ada lagi kesalahpahaman atau penyebaran informasi yang tidak sesuai fakta, yang dapat berdampak pada citra institusi TNI AU di mata masyarakat.

    “Dengan adanya klarifikasi ini, TNI AU berharap agar tidak ada lagi kesalahpahaman atau penyebaran informasi yang tidak sesuai fakta, yang dapat berdampak pada citra institusi TNI AU di mata masyarakat,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsma Ardi Syahri dalam keterangannya yang dikutip Sabtu, 4 Januari 2025.
    Pelaku Teridentifikasi Sebagai Anggota TNI AL
    Sementara itu, perkembangan terbaru menunjukkan bahwa terduga pelaku sebenarnya merupakan anggota TNI Angkatan Laut (TNI AL). Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Laut (Puspomal) mengonfirmasi keterlibatan oknum prajurit TNI AL dalam insiden penembakan tersebut.

    “Pelaku sudah diamankan di Puspomal,” ujar Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI, Mayjen TNI Yusri Nuryanto, kepada wartawan, Jumat 3 Januari 2025.

    Lebih lanjut, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menegaskan bahwa proses hukum akan tetap berjalan dan tindakan tegas akan diambil apabila terbukti bersalah. “Betul, sudah diamankan dan akan segera diproses lebih lanjut. Apabila terbukti bersalah, akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” kata Agus.

    Dalam insiden ini, seorang bos rental mobil berinisial IA (48) tewas, sementara RM (60) mengalami luka tembak, Kamis 2 Januari 2025. Sebelumnya, terduga pelaku sempat mengaku sebagai anggota TNI AU kepada korban, namun fakta ini terbantahkan setelah penyelidikan lebih lanjut.

    Pihak TNI AL melalui Danpuspom AL, Laksamana Muda TNI Samista, menyatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung. “Masih lidik ya kita. Kita masih mengumpulkan apakah ada satu keterlibatan atau tidak, kita masih belum bisa memastikan,” ujarnya.

    Jakarta: TNI Angkatan Udara (TNI AU) secara tegas menyatakan bahwa tidak ada prajuritnya yang terlibat dalam insiden penembakan di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak yang menewaskan seorang bos rental mobil. Pernyataan ini disampaikan sebagai tanggapan atas pemberitaan yang menyebut keterlibatan oknum TNI AU dalam kasus tersebut.
     
    “Berdasarkan penyelidikan mendalam dilakukan oleh Dinas Pengamanan dan Persandian TNI AU (Dispamsanau), Polisi Militer TNI AU (Pomau), serta hasil koordinasi bersama Reskrim Polresta Tangerang menunjukkan bahwa tidak terdapat keterlibatan anggota TNI AU dalam insiden tersebut.,” demikian pernyataan resmi TNI AU yang diunggah melalui akun X @_TNIAU, Jumat 3 Januri 2025.
     
    TNI AU juga menegaskan komitmennya untuk menjaga integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugas, sekaligus mendukung penuh proses penegakan hukum oleh pihak yang berwenang.
    Baca juga: 4 Anggota Polsek Cinangka Diperiksa Setelah Bos Rental Mobil Tewas Ditembak di Tol Tangerang-Merak
     
    TNI AU mengapresiasi perhatian dan kerja sama media dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat. Dengan adanya klarifikasi ini, TNI AU berharap agar tidak ada lagi kesalahpahaman atau penyebaran informasi yang tidak sesuai fakta, yang dapat berdampak pada citra institusi TNI AU di mata masyarakat.
     
    “Dengan adanya klarifikasi ini, TNI AU berharap agar tidak ada lagi kesalahpahaman atau penyebaran informasi yang tidak sesuai fakta, yang dapat berdampak pada citra institusi TNI AU di mata masyarakat,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsma Ardi Syahri dalam keterangannya yang dikutip Sabtu, 4 Januari 2025.

    Pelaku Teridentifikasi Sebagai Anggota TNI AL

    Sementara itu, perkembangan terbaru menunjukkan bahwa terduga pelaku sebenarnya merupakan anggota TNI Angkatan Laut (TNI AL). Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Laut (Puspomal) mengonfirmasi keterlibatan oknum prajurit TNI AL dalam insiden penembakan tersebut.
     
    “Pelaku sudah diamankan di Puspomal,” ujar Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI, Mayjen TNI Yusri Nuryanto, kepada wartawan, Jumat 3 Januari 2025.
     
    Lebih lanjut, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menegaskan bahwa proses hukum akan tetap berjalan dan tindakan tegas akan diambil apabila terbukti bersalah. “Betul, sudah diamankan dan akan segera diproses lebih lanjut. Apabila terbukti bersalah, akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” kata Agus.
     
    Dalam insiden ini, seorang bos rental mobil berinisial IA (48) tewas, sementara RM (60) mengalami luka tembak, Kamis 2 Januari 2025. Sebelumnya, terduga pelaku sempat mengaku sebagai anggota TNI AU kepada korban, namun fakta ini terbantahkan setelah penyelidikan lebih lanjut.
     
    Pihak TNI AL melalui Danpuspom AL, Laksamana Muda TNI Samista, menyatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung. “Masih lidik ya kita. Kita masih mengumpulkan apakah ada satu keterlibatan atau tidak, kita masih belum bisa memastikan,” ujarnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • Panglima TNI Akui Prajurit Terlibat Kasus Penembakan Bos Rental, Ada Janji yang Dibuat Jenderal Agus

    Panglima TNI Akui Prajurit Terlibat Kasus Penembakan Bos Rental, Ada Janji yang Dibuat Jenderal Agus

     TRIBUNJATIM.COM – Panglina TNI Jenderal Agus Subiyanto akhirnya memberikan pengakuan soal sosok yang menewaskan bos rental mobil.

    Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto membenarkan bahwa ada keterlibatan prajurit TNI dalam kasus penembakan bos rental mobil.

    Kini, oknum prajurit tersebut sudah ditangkap dan akan diproses secara hukum.

    Diketahui, peristiwa mencekam itu terjadi di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Desa Pabuaran, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten pada Kamis, 2 Januari 2025.

    “Betul sudah diamankan dan akan segera diproses lebih lanjut,” kata Panglima TNI saat dikonfirmasi, Jumat (3/1/2025). 

    Bahkan, Agus berjanji bahwa langkah tegas akan diambil jika oknum prajurit terbukti bersalah dalam kasus penembakan tersebut.

    Menurut dia, TNI bakal menegakkan proses hukum sesuai ketentuan yang berlaku.

    “Apabila terbukti bersalah akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” ujar Jenderal Agus.

    Akan tetapi, TNI belum menjelaskan, apakah prajurit yang ditangkap merupakan pelaku yang menembak bos rental di Rest Area Tol Tangerang-Merak.

    Sebelumnya, Komandan Pusat Polisi Militer TNI Mayjen TNI Yusri Nuryanto, mengungkapkan bahwa prajurit tersebut kini diamankan di Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal).

    “Pelaku sudah diamankan di Puspomal,” kata Yusri kepada wartawan, Jumat.

    Meski demikian, Yusri tidak mengungkapkan kronologi penangkapan, identitas prajurit yang terlibat penembakan, dan motif penembakan.

    Ajat Sudrajat, pelaku penggelapan mobil yang menewaskan bos rental Tangerang Ilyas Abdurachman ditangkap polisi. 

    Pada Jumat (3/1/2024) siang, Ajat Sudrajat ditangkap polisi saat bersembunyi di kontrakan saudaranya, Pandeglang, Banten.

    Panglima TNI tindak tegas prajuritnya yang tidak sesuai dengan pekerjaannya (Kompas.com)

    Ketika sedang memburu mobilnya, Ilyas Abdurachman tewas ditembak di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak pada Kamis (2/1/2025) .

    Kasat Reskrim Polres Pandeglang, Iptu Alfian Yusuf, menjelaskan Ajat Sudrajat ditangkap saat sembunyi di kontrakan milik saudaranya di daerah Picung, Pandeglang.

    “Di kontrakan saudaranya di daerah Picung, Pandeglang,” kata Alfian Yusuf di Mapolres Pandeglang, Jumat (3/1/2025).

    Alfian menambahkan bahwa Ajat Sudrajat menyewa mobil tersebut pada 31 Desember 2024 dengan rencana penyewaan selama tiga hari hingga 2 Januari 2025.

    Saat melakukan penyewaan, Ajat Sudrajat memberikan kartu identitas KTP sebagai jaminan.

    KTP yang beredar di media sosial menunjukkan bahwa Ajat beralamat di Jatiuwung, Kota Tangerang. 

    Setelah penangkapan, Ajat direncanakan akan diserahkan ke Polrestas Tangerang untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    Sementara itu, KBO Satreskrim Polres Pandeglang, Ipda Beni Sukirman mengatakan

    Kepolisian menangkap dua terduga pelaku penembakan bos rental di wilayah Pandeglang. 

    Penangkapan pertama pada Kamis (2/1/2025) malam di hotel Rizky Pandeglang.

    Sedangkan yang kedua, atas nama Ajat Sudrajat ditangkap di Kecamatan Cipicung, Pandeglang, pada Jumat 3 Januari 2025.

    “Terduga pelaku ini ditangkap ditempat yang berbeda,” katanya, dalam sambungan telepon.

     “Kalau yang di Hotel Rizky saya kurang tahu namanya, karena langsung dari Polda Banten. Tapi kalau yang di Picung Ajat Sudrajat itu ditangkap setelah Dzuhur,” sambungnya.

    Menurutnya, satu terduga pelaku langsung dibawa Satresmob Polda Banten, sedangkan Ajat Sudrajat transit ke Polres Pandeglang. 

    Namun, satu orang atas nama Ajat Sudrajat langsungg diserahkan ke Polda Banten. 

    “Sudah diserahkan, karena kita hanya Backup saja,” ujarnya.

    Sementara itu, saksi kasus satu ini adalah pegawai minimarket.

    Saksi yang melihat insiden tersebut di antaranya Ahmad, pegawai minimarket

    Ahmad mengalami trauma mendalam setelah menyaksikan peristiwa penembakan yang menewaskan bos rental mobil itu.

    Momen yang mengerikan itu membuat Ahmad ketakutan dan enggan untuk mengingat kembali kejadian yang telah mengguncang hidupnya.

    “Saya trauma banget lihatnya. Saya sudah enggak mau inget lagi,” ungkap Ahmad saat ditemui di lokasi, Jumat (3/1/2025), dikutip dari Kompas.com.

    Ketika peristiwa itu berlangsung, Ahmad melihat Ilyas Abdurrahman berupaya menyelamatkan diri dengan masuk ke dalam minimarket tempatnya bekerja.

    Saat itu, suasana panik menyelimuti Ahmad ketika darah berceceran di lantai minimarket.

    “Jadi ada satu yang ketembak itu dibawa ke dalam sini. Saat itu darah berceceran banyak banget,” imbuhnya.

    Ahmad menjelaskan sebelum insiden, pelaku sempat masuk ke minimarket untuk menanyakan lokasi toilet.

    “Pelaku masuk ke sini buat nanya toilet. Langsung saya jawab toiletnya enggak ada. Karena ini rest area, saya tunjukkan toiletnya,” jelasnya.

    Lokasi kejadian penembakan di Rest Area Km 45 Tangerang-Merak. (Intan Afrida Rafni )

    Setelah mendapatkan informasi, pelaku langsung keluar menuju toilet.

    Namun, tidak lama kemudian, Ahmad mendengar keributan yang mengguncang ketenangan di area minimarket.

    “Nih, enggak lama dari itu terjadilah keributan. Setelah itu, terjadilah penembakan,” ungkapnya.

    Insiden penembakan tersebut bermula ketika Ilyas dan tim rental mobil melacak kendaraan yang disewa pelaku sejak 31 Desember 2024.

    Pada 1 Januari 2025, dua dari tiga perangkat GPS mobil yang disewa ditemukan telah dipotong.

    Korban bersama tim kemudian mengejar mobil hingga Rest Area KM 45.

    Di situlah keributan dan penembakan terjadi, dilakukan oleh pelaku yang mengaku sebagai anggota TNI AU.

    Dalam insiden yang tragis itu, Ilyas terkena tembakan di dada dan tangan.

    Sementara anggota tim rental lainnya, Ramli, mengalami luka tembak di tangan hingga tembus ke perut.

    Keduanya dilarikan ke RSUD Balaraja, namun sayangnya, nyawa Ilyas tidak dapat diselamatkan.

    Kasus ini kini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

    Dan Ahmad masih berjuang dengan trauma yang mendalam setelah menyaksikan peristiwa yang sangat mencengangkan itu.

    Belakangan diketahuhi Ilyas ditembak oleh prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI).

    Ilyas tewas akibat menagih hak atas mobil yang disewakannya, yang dibawa kabur oleh si penyewa.

    Namun, prajurit TNI yang menembak Ilyas sesungguhnya bukan penyewa pertama.

    Menurut keterangan anak Ilyas, Agam Muhammad Nasrudin, insiden ini dimulai saat Ilyas dan timnya melacak keberadaan mobil hingga ke daerah Pandeglang.

    Bos rental tewas ditembak saat mengejar mobil yang dipinjam oleh penyewanya. (TribunTangerang.com)

    Setelah menemukan mobil Brio di pertigaan Saketi, pelaku menodongkan senjata api sambil mengaku sebagai anggota TNI AU.

    Pelaku yang mengaku sebagai anggota TNI Angkatan Udara bahkan mengacungkan senjata api saat pertemuan terjadi.

    “Dia bilang, ‘Siapa lo, saya dari anggota TNI AU nih, awas enggak loh,’ sambil nodong senjata,” ungkap Agam.

    Setelah penembakan tersebut, Polisi Militer TNI segera melakukan penyelidikan.

    Mayjen TNI Yusri Nuryanto mengonfirmasi bahwa satu prajurit telah ditangkap dan diamankan di Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal).

    Namun, informasi mengenai jumlah pelaku dan asal satuan mereka masih belum jelas.

    Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menjanjikan tindakan tegas jika prajurit tersebut terbukti bersalah.

    “Apabila terbukti bersalah, akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” ujarnya.

    Penangkapan terhadap prajurit TNI bukan berarti penyewa mobil Ilyas, Ajat Sudrajat (32), tidak terlibat.

    Ajat ternyata adalah pihak pertama yang menyewa mobil Brio milik Ilyas, dan kini telah ditangkap oleh polisi.

    “Jadi benar, kami dari Polres Pandeglang telah mengamankan seseorang dengan inisial AS yang merupakan terduga penyewa mobil rental terkait peristiwa penembakan,” kata Kasat Reskrim Polres Pandeglang Iptu Alfian Yusuf.

    Ajat menyewa mobil tersebut selama tiga hari, dari Selasa (31/12/2024) hingga Kamis (2/1/2025).

    Namun, pada tanggal 1 Januari 2025, dua dari tiga perangkat pelacak lokasi (GPS) di mobil tersebut dipotong.

    Alfian menyatakan setelah penangkapan, pihaknya akan menyerahkan Ajat kepada Polresta Tangerang untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    Polisi juga menyelidiki bagaimana mobil berpindah tangan dari Ajat ke prajurit TNI. 

    Kronologi kejadian ini bermula ketika Ilyas, bersama Agam dan timnya, melacak keberadaan mobil yang disewakan kepada Ajat.

    Setelah kehilangan kontak sejak 1 Januari 2025 dan dengan GPS yang tidak berfungsi, mereka mencoba menghentikan mobil di pertigaan Saketi.

    Namun, pelaku mengeluarkan senjata api dan mengaku sebagai anggota TNI AU.

    Ketegangan meningkat saat sebuah mobil lain menabrakkan diri ke kendaraan mereka, memicu pengejaran yang berujung di rest area Balaraja.

    Di sana, Ilyas berusaha mengadang pelaku, tetapi pelaku malah melepaskan tembakan.

    “Ada sekitar empat hingga lima kali tembakan, dan saya mencari perlindungan,” ujar Agam.

    Ketika Agam kembali, dia mendapati ayahnya terluka parah akibat tembakan di dada dan tangan.

    Meskipun segera dilarikan ke RSUD Balaraja, nyawa Ilyas tidak dapat diselamatkan, dan seorang anggota tim juga mengalami luka tembak serius.

    Agam mencatat bahwa mereka sempat meminta pendampingan polisi, tetapi permintaan tersebut ditolak setelah konfirmasi dengan kapolsek.

    Kejadian ini menimbulkan banyak pertanyaan mengenai prosedur dan perlindungan hukum bagi warga sipil dalam situasi berbahaya seperti ini.

    Berita viral lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Ikut Tertembak saat Bantu Bos Rental Tangkap Pencuri Mobil, Ramli Belum Sadarkan Diri & Masih di ICU – Halaman all

    Ikut Tertembak saat Bantu Bos Rental Tangkap Pencuri Mobil, Ramli Belum Sadarkan Diri & Masih di ICU – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ramli Abu Bakar (59) turut menjadi korban penembakan di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak setelah membantu temannya, Ilyas Abdurrahman (48), mengejar mobil rental yang dicuri, Kamis (2/1/2025) dini hari.

    Ilyas, yang merupakan bos rental, diketahui tewas dalam peristiwa tersebut, sedangkan Romli selamat.

    Namun, hingga sekarang, Romli belum sadarkan diri dan masih dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) di Unit Perawatan Intensif (Intensive Care Unit/ICU).

    “Iya belum siuman (Ramli), saya tidak bisa ke mana-mana, karena waktu diperlukan harus standby. Harus siap terus,” tutur istri Ramli, Anita, saat dihubungi, Sabtu (4/11/2024), dikutip dari Wartakotalive.com.

    Anita lantas menambahkan, sang suami masih harus dioperasi lagi untuk pengambilan peluru.

    “Untuk hari ini kami belum ada kabar apapun dari ruang ICU, karena apapun kan harus dengar dari dalam, dari keterangan dokter.”

    “Semalam habis CT scan aja, karena harus ada operasi kedua untuk pengambilan peluru karena masih bersarang di dalam,” katanya.

    “Cuma untuk hari ini belum ada konfirmasi apapun dari dokter. Kami dari semalam belum ada berita apapun,” tambahnya. 

    Sebelumnya, Ramli juga sempat mengalami pendarahan di bagian paru.

    “Kemarin (Jumat(3/1/2025), cuma ada pendarahan di paru. pokoknya kemarin ada pendarahan. Dioperasi itu untuk membenarkan dulu bekas jalan pelurunya,” jelasnya. 

    Anita juga turut menceritakan kejadian yang dialami suaminya tersebut.

    Awalnya, kata Anita, sang suami pergi tanpa berpamitan pada dirinya. Ia juga tak sempat bertanya pada Ramli.

    “Itu kan (Ilyas) temannya organisasi rental, jadi salah satu temannya butuh bantuan dia pokoknya ditelepon temennya langsung jalan.”

    “Saya enggak sempet nanya ke mana-mana,” kata Anita saat dihubungi, Sabtu, dilansir Kompas.com.

    Baru pada saat kejadian, Kamis (2/1/2025), Anita dihubungi kembali menggunakan nomor sang suami.

    Namun, ketika diangkat, suara tersebut berasal dari teman sang suami yang mengabarkan Ramli tertembak.

    Mendengar hal tersebut, Anita mengaku kebingungan karena tidak tahu harus pergi ke mana.

    “Hari Kamis pagi sekitar hampir 04.30 WIB, ditelepon melalui bapaknya (Ramli), saya tanya kenapa yang angkat HP temannya? ‘Bapak ketembak Bu’ cuma gitu aja, terus ditanya di mana, Balaraja. ‘Terus kami kemana?’ ‘ke rumah sakit Balaraja’.”

    “Nah kata yang telepon, langsung ke sana fokus ngurusin bapaknya (Ramli),” ujar Anita.

    Anita sendiri mengaku tidak mengenal Ilyas yang meminta pertolongan kepada Ramli dan tewas tertembak itu.

    Sang suami, katanya, datang membantu Ilyas sebab tergabung dalam satu komunitas.

    Sebelumnya, Ilyas dan Ramli ditembak oleh seseorang yang membawa kabur mobil rental milik Ilyas.

    Keduanya ditembak saat hendak menarik kendaraan yang dikuasai korban tersebut.

    Penembakan terjadi ketika Ilyas dan Ramli beserta rekannya yang lain melakukan proses pengejaran terhadap pelaku.

    Mereka melakukan pelacakan melalui GPS yang terpasang di dalam mobil rental.

    “Waktu itu pada jam 10.30 malam kemudian saya, Agam, sama bapak (Almarhum) dan tim, nyusul tuh mau kejar unitnya karena sisa 1 GPS lagi,” kata anak salah satu korban lainnya, Ilyas, yakni Agam Muhammad, saat diwawancarai, Jumat (3/1/2025).

    Setelah itu, saat akan mengadang mobil Brio tersebut, tiba-tiba salah satu pelaku mengeluarkan senjata api dan membentak mereka.

    Pelaku itu pun mengaku sebagai anggota TNI AU.

    “Tiba-tiba orang di dalam mobil mengeluarkan senjata api dan dia bilang ‘Siapa lo, saya dari anggota TNI AU nih, awas enggak loh’ (sambil nodong senjata)’,” papar Agam.

    “Setelah itu kacau, Sigra Kabur, Brio pun ikutan kabur,” tambahnya.

    Agam mengatakan rombongannya membutuhkan waktu sekitar 5 menit untuk bersiap dan kembali mengejar mobil Brio dan Sigra tersebut sambil memantau melalui GPS. 

    Selain itu, Agam juga meminta Asosiasi Rental Mobil Indonesia (ARMI) untuk membantu mengawalnya.

    Mereka membuntuti dari belakang, sampai akhirnya kedua mobil tersebut berhenti di rest area KM 45 wilayah Balaraja. 

    “Di Indomaret kita nunggu Bang Agus, Azri, dan Pak Ramli. Kita nunggu kita 3-5 menit, pas ketemu langsung kita adang tuh mobil. Nah kemudian yang di dalam Brio itu ada di sana, di samping Indomaret,” kata Agam.

    “Bapak saya sama tim menangkap itu orang karena kan di awalnya kan dia itu megang senjata api.”

    “Jadi disekap, dipegang tangannya supaya enggak bisa bergerak, ternyata kawan yang di seberangnya itu yang pakai sigra ada senpi juga,” tambahnya.

    Secara tiba-tiba, kekacauan pun terjadi, termasuk aksi penembakan.

    Agam mendengar terdapat empat sampai lima tembakan yang dilepaskan pelaku, hingga membuat dirinya dan tim kabur mencari perlindungan.

    Saat Agam kembali lagi, pelaku kabur membawa kembali mobil Brio tersebut. 

    Kemudian, dia melihat Ramli dan ayahnya, Ilyas sudah terkena tembakan di bagian tangan sampai tembus ke perut.

    “Saya menolong Pak Ramli, tapi ternyata ada satu korban lagi di Indomaret, ternyata ayah saya sendiri yang kena tembakan di dadanya dan tangannya,” ungkap Agam.

    “Waktu itu Ayah saya masih kuat, tapi setelah di perjalanan sudah lemas sudah menurun kondisinya saat dibawa ke IGD RSUD Balaraja, sudah tidak tertolong,” pungkasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Wartakotalive.com dengan judul Alami Pendarahan Paru, Ramli Korban Penembakan di Tol Tangerang-Merak Belum Sadarkan Diri

    (Tribunnews.com/Rifqah) (Wartakotalive.com/Alfian Firmansyah) (Kompas.com)

  • Sebut Polisi Tolak Dampingi Bos Rental sebagai Hal Absurd, Reza Indragiri Singgung Cara Berpikir – Halaman all

    Sebut Polisi Tolak Dampingi Bos Rental sebagai Hal Absurd, Reza Indragiri Singgung Cara Berpikir – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Pakar Forensik, Reza Indragiri Amriel, menyoroti sikap kepolisian yang menolak memberikan pendampingan terhadap bos rental mobil, Ilyas Abdurrahman (49), yang tewas ditembak di Rest Area 45 KM Tol Tangerang-Merak.

    Diketahui, pihak Polsek Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, menolak mendampingi korban dengan alasan standar operasional prosedur (SOP).

    Terkait hal itu, Reza menyebutnya sebagai hal absurd. Sebab, menurut dia, penolakan sedemikian rupa justru menghambat kinerja kepolisian.

    “SOP yang diterapkan secara absurd seperti itu, justru tidak membantu kinerja kepolisian, malah menghambat,” kata Reza dalam wawancara bersama YouTube Diskursus Net, dikutip Tribunnews.com, Sabtu (4/1/2025).

    Reza menambahkan, sikap Polsek Cinangka tersebut justru menimbulkan kesan negatif terhadap aparat kepolisian.

    Ia menyebut aparat kepolisian bisa saja dianggap tak cakap dalam menakar risiko bahaya yang dialami masyarakat.

    “(Karena menolak mendampingi) bisa muncul kesan, penilaian bahwa polisi tidak begitu jitu dalam menakar risiko kebahayaan yang dialami masyarakat.”

    “Polisi tidak cukup cakap, tidak cukup sensitif untuk menangkap adanya sinyal-sinyal bahaya, untuk merespons (laporan) secepat mungkin,” jelas Reza.

    Ia lantas menyinggung cara berpikir yang harus dimiliki oleh aparat kepolisian.

    Reza menjelaskan, ada dua sistem berpikir yang dialami oleh manusia, termasuk polisi.

    Sistem berpikir satu, adalah bagaimana seseorang bisa merespons situasi bahaya secara cepat dan tepat, tanpa perlu mempertimbangkan banyak hal.

    Reza menyebut, sistem berpikir satu adalah cara berpikir yang sudah seharusnya dimiliki oleh seorang polisi.

    “Sistem (berpikir) satu, justru tidak perlu pertimbangan banyak-banyak,” ungkap Reza.

    “Dalam situasi kritis dan genting, dalam situasi yang berakibat meninggal dunia, dalam situasi yang berpotensi cedera parah, banyak pertimbangan justru bisa berbahaya.”

    “Dalam situasi genting seperti itu, maka polisi sudah seharusnya mengedepankan sistem berpikir satu. Itu teori,” urainya.

    Meski demikian, Reza tak memungkiri ada situasi di mana polisi menggunakan sistem berpikir dua yang harus berhati-hati dan diperlukan kecermatan.

    “Tapi sebaliknya, memang ada situasi yang memungkinkan polisi berpikir menggunakan sistem dua.”

    “Penuh pertimbangan, kehati-hatian, kecermatan, dan seterusnya,” jelas Reza.

    Tetapi, lanjut Reza, publik tetap mengharapkan polisi bisa merespons secara cepat dan tepat jika ada laporan bahaya dari masyarakat.

    Sebab, menurut dia, kecakapan berpikir polisi akan diasah lewat proses penyidikan selama kasus berjalan.

    Hal itu lantas dianggap Reza bisa membantu masyarakat mendapatkan manfaat yang maksimal jika polisi mampu memberikan respons cepat.

    “Harapan kita, ketika polisi merespons situasi berbahaya dengan sistem (berpikir) satu, walaupun minim pertimbangan, tetapi lewat proses penyidikan akan muncul kecakapan berpikir itu, berpikir cepat, namun menghasilkan manfaat yang maksimal.”

    “Bagaimana proses penyidikan bagi polisi, bisa membekali personel untuk secepat mungkin melakukan penakaran terhadap situasi yang berbahaya dan mengambil keputusan, tentang langkah apa yang diambil guna mengatasai situasi berbahaya tersebut,” jelas Reza.

    Klarifikasi Pihak Polsek Cinangka

    Sosok Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan Kurniawan beri klarifikasi soal tuduhan tolak laporan dari korban penembakan di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak yang menewaskan bos rental pada Kamis (2/1/2025). (Instagram polsek_cinangka_polres_cilegon)

    Soal menolak memberikan pendampingan terhadap bos rental mobil, Ilyas Abdurrahman, yang tewas ditembak, Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan Kurniawan, membantahnya.

    Asep mengatakan langkah itu diambil sebab pihaknya tak ingin gegabah demi keselamatan anggota polisi dan korban.

    “Narasi menolak pendampingan itu tidak benar. Kami tidak mau gegabah untuk mendampingi,” kata Asep, Kamis (2/1/2025), dikutip dari Kompas.com.

    Lebih lanjut, ia menyebut korban tidak bisa menunjukkan dokumen kendaraan yang dikejar saat diminta petugas.

    “Dia minta didampingi, tapi kami punya kewajiban menanyakan dokumen kendaraan dan hal ihwalnya,” imbuh dia.

    Buntut penolakan tersebut, Asep dan anak buahnya dipanggil Propam Polres Cilegon, Polda Banten, untuk diperiksa.

    Hal ini disampaikan Kapolres Cilegon, AKBP Kemas Indra Natanegara.

    “Iya (Kapolsek dan anggota Polsek Cinangka) lagi dilakukan klarifikasi dan pemeriksaan,” ujar Kemas, Jumat (3/1/2025).

    Diketahui, korban dan rekannya sempat mendatangi Polsek Cinangka dalam hal meminta pendampingan untuk mengejar diduga pelaku penggelapan mobil rental.

    Tapi, saat melapor, korban ditanya soal legalitas kendaraan yang akan ditarik.

    Karena korban dan rekannya tidak bisa menunjukkan dokumen terkait, anggota Polsek Cinangka lantas menelepon AKP Asep Iwan Kurniawan untuk meminta petunjuk lebih lanjut.

    Oleh Asep, anggota Polsek Cinangka diminta memberi pemahaman kepada korban dan rekannya, agar tidak terjadi kesalahpahaman, serta agar tidak melanggar hukum dalam proses penarikan kendaraan.

    Anggota Polsek Cinangka lantas menyarankan korban membuat laporan resmi karena tak membawa dokumen atau bukti surat apapun.

    Namun, korban dan rekannya disebut memutuskan pergi.

    Kronologi Kejadian

    Polres Pandeglang menangkap Ajat Sudrajat, penyewa mobil rental terkait kasus penembakan di Tol Tangerang Merak Km 45, Jumat (3/1/2025). (Kompas.com/Acep Nazmudin)

    Insiden penembakan yang menewaskan Ilyas Abdurrahman bermula saat seorang pria bernama Ajat Sudrajat menyewa mobil Honda Brio dari korban pada Selasa (31/12/2024), selama tiga hari hingga Kamis (2/1/2025).

    Korban kemudian melacak mobil karena GPS menunjukkan aktivitas mencurigakan.

    Saat dilacak pada Rabu (1/1/2025), dua dari tiga GPS telah dirusak di daerah Pandeglang.

    Ilyas bersama rekannya, termasuk sang anak, Rizky Agam Syahputra, lantas berangkat ke Pandeglang untuk mengecek mobil.

    Mereka bertemu dengan pelaku pertama kali di pertigaan Saketi.

    Tetapi, pelaku yang mengaku sebagai anggota TNI AU, menodongkan senjata ke arah korban.

    Tiba-tiba, ada mobil Sigra Hitam muncul dan menabrak mobil yang ditumpangi Ilyas bersama rekannya, namun langsung kabur.

    Korban lantas mengejar ke arah Labuan hingga Carita dan berakhir di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak.

    Ilyas dan tim langsung berusaha mengadangdi lokasi, tapi situasi berakhir kacau setelah pelaku melepaskan tembakan sebanyak empat kali.

    Akibatnya, Ilyas tertembak di bagian tangan dan dada. Sementara rekannya, Ramli, terkena peluru di bawah ketiak kanan.

    “Korban Ilyas tertembak di bagian dada dan tangan kiri, serta Ramli di bawah ketiak kanan,” ungkap Kasatreskrim Polresta Tangerang, Kompol Arif N Yusuf, Kamis, dikutip dari TribunBanten.com.

    Akibat insiden tersebut, Ilyas meninggal dunia dan jenazahnya dibawa ke RSUD Balaraja untuk dilakukan pemeriksaan forensik oleh dokter Polda Banten. 

    “Sementara korban Ramli yang terluka parah dirujuk ke RSCM Jakarta untuk mendapatkan perawatan intensif,” pungkasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Detik-detik Penembakan di Rest Area KM 45, Saksi Sempat Lihat Mobil Terlibat Kejar-kejaran

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunBanten.com/Engkos Kosasih, Kompas.com/Rasyid Ridho)

  • Terungkap Cara Oknum TNI Beli Mobil Bos Rental yang Dicuri, Korban Tewas Tertembak, Harga Rp 40 Juta

    Terungkap Cara Oknum TNI Beli Mobil Bos Rental yang Dicuri, Korban Tewas Tertembak, Harga Rp 40 Juta

    TRIBUNJATIM.COM – Terungkap cara oknum TNI beli mobil bos rental yang dicuri Ajat.

    Ternyata hanya membayar Rp 40 juta.

    Ajat merupakan salah satu pelaku yang terlibat dalam tragedi penembakan di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Banten yang menewaskan bos rental.

    Perannya bukan sebagai penembak, melainkan penyewa mobil Honda Brio milik Ilyas menggunakan KTP palsu sebagai jaminan.

    Ia dijanjikan akan diberi komisi Rp 5 juta jika berhasil menggondol mobil rental milik Ilyas.

    Belum juga mendapat uang komisi, Ajat lebih dulu diamankan Polres Pandeglang.

    Ia ditangkap di kontrakan saudaranya, Kecamatan Picung, Kabupaten Pandeglang, Jumat (3/1/2025) siang.

    Awal mula oknum TNI AL membeli mobil bos rental Ilyas saat Ajat mencari mobil sewaan untuk dibawa kabur.

    Kemudian mobil yang berhasil didapat Ajat diserahkan kepada penadah mobil curian berinisial IM.

    Lalu oknum TNI membeli mobil rental yang digondol Ajat kepada IM.

    Dia mau membeli mobil tersebut lantaran dipatok dengan harga rendah yaitu Rp 40 juta.

    Terjadi penembakan

    Ilustrasi cara oknum TNI AL beli mobil milik bos rental Ilyas Abdurahman (48) yang dicuri Ajat Sudrajat (32) hingga berakhir penembakan. (Tribun Bogor)

    Penembakan terjadi saat Ilyas curiga mobil Honda Brio berwarna oranye yang disewakan Ajat tidak terdeteksi lewat GPS.

    Mengetahui hal tersebut, Ilyas langsung berinisiatif untuk melakukan pengejaran terhadap mobilnya.

    Singkat cerita, posisi mobil yang disewa Ajat pun terdeteksi dan rombongan Ilyas berusaha untuk menghentikannya.

    Namun, ketika mobil rombongan Ilyas mendekat, ada seorang pelaku yang mengaku sebagai anggota TNI AU dan mengacungkan senjata api.

    Tiba-tiba muncul mobil lain berwarna hitam yang mundur dan menabrak mobil Ilyas.

    Merasa mendapat ancaman, Ilyas meminta pendampingan ke Polsek Cinangka, tetapi permohonannya ditolak.

    Ia dibantu teman-teman pemilik rental lainnya pun akhirnya berusaha sendiri mengejar pelaku.

    Ia menemukan, mobil Honda Brio miliknya terdeteksi berhenti di Rest Area Balaraja.

    Rombongan Ilyas sempat menangkap para pelaku dengan memegangi tangannya agar tidak kabur.

    Namun salah satu pelaku membawa senpi lalu terdengar beberapa kali bunyi tembakan dan mengenai Ilyas.

    Setelah serangkaian tembakan, para pelaku melarikan diri dengan dua mobil.

    Penembakan itu pun menewaskan Ilyas dan melukai korban lain yakni R yang masih menjalani perawatan di rumah sakit.

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • BREAKING NEWS Polisi Tangkap 4 Terduga Pelaku Penembakan Bos Rental Mobil di Tol Tangerang – Halaman all

    BREAKING NEWS Polisi Tangkap 4 Terduga Pelaku Penembakan Bos Rental Mobil di Tol Tangerang – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi berhasil menangkap total 4 orang terduga pelaku yang terlibat kasus penembakan bos rental mobil, Ilyas Abdurahman, yang terjadi di Rest Area KM 45 Tol Tangerang – Merak.

    Namun belum dirinci terkait kronologi penangkapan tersebut. Para pelaku akan diperiksa lebih dalam, dan Polresta Tangerang akan mengungkap ke publik pada Senin 6 Januari 2025.

    “Pelaku penembakan sudah diamankan. Hari Senin akan dirilis,” kata Kapolresta Tangerang, Kombes Baktiar Joko Mujiono saat dikonfirmasi, Sabtu (4/1/2025).

    “(Pelaku yang ditangkap) empat orang,” jelasnya.

    Sementara itu, Kasi Humas Polresta Tangerang, Ipda Purbawa menerangkan, 2 orang terduga pelaku yang ditangkap adalah pelaku penggelapan mobil.

    “2 pelaku penggelapan yang diamankan,” kata dia.

    Perihal keterlibatan oknum TNI dalam peristiwa penembakan ini, Purbawa enggan membicarakannya lebih lanjut. 

    Kewenangan mengumumkan pelaku yang berasal dari TNI, lanjutnya, adalah milik Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI.

    “Dan bila ada dugaan oknum TNI yang terlibat, nanti baru pihak Pusat Polisi Militer Tentara Nasional Indonesia (Puspom) yang menjelaskan,” jelas Purbawa. 

    Sebelumnya polisi berhasil menangkap AS selaku penyewa pertama mobil Brio dari rental mobil Makmur Jaya milik almarhum Ilyas. Pelaku ditangkap di kontrakan saudaranya, di Bitung, Kabupaten Pandeglang, Banten pada Jumat (3/1/2025) kemarin.

    Kasat Reskrim Polres Pandeglang, Iptu Alfian Yusuf mengatakan pelaku telah diserahkan ke Polresta Tangerang untuk menjalani pemeriksaan lanjutan.

    “Jadi benar ya, kami dari Polres Pandeglang telah mengamankan seseorang dengan inisial AS yang menjadi terduga sebagai penyewa mobil rental, di mana saat ini ada kejadian penembakan Bos rental yang terjadi di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak,” kata Alfian.

    “Untuk langkah selanjutnya kami akan menyerahkan saudara AS ini kepada pihak Polresta Tangerang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” lanjutnya.

    Sebagaimana diketahui, peristiwa koboy jalanan terjadi di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak pada Kamis, 2 Januari 2025 sekitar pukul 04.20 WIB. 

    Dalam peristiwa itu ada 2 orang menjadi korban penembakan, yakni bos rental mobil Makmur Jaya atas nama Ilyas Abdurahman (48), dan inisial RAB (60).

    Ilyas meninggal setelah terkena tembakan senjata api di bagian dada. Sedangkan RAB dirawat intensif di RSUD Balaraja usai peluru panas menembus punggungnya.

    Pihak TNI juga mengonfirmasi adanya pelaku dari prajurit TNI Angkatan Laut yang diamankan karena diduga terlibat peristiwa penembakan. Saat ini prajurit tersebut telah diamankan di Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI. 

    “Pelaku sudah diamankan di Puspom,” kata Danpuspom TNI Mayjen Yusri Nuryanto.

    Sebelumnya dugaan keterlibatan oknum TNI AU didasari pada pernyataan anak korban, Agam. Ia menyebut saat ayahnya bersama tim mengejar kendaraan Honda Brio milik rental sang ayah yang dibawa kabur, tepat di pertigaan Saketi, Pandeglang, Banten, salah seorang yang keluar dari dalam mobil Brio mengeluarkan senjata api.

    Oknum tersebut kemudian menyatakan sebagai seorang anggota TNI AU.

    “Tiba – tiba orang di dalam mobil mengeluarkan senjata api dan bilang ‘siapa lo, saya dari anggota TNI AU nih, awas nggak’, sambil mendong senjata,” kata Agam, Kamis (2/1).

     

  • Kadispen TNI AU Tegaskan Prajurit Angkatan Laut yang Terlibat Penembakan Bos Rental Mobil – Halaman all

    Kadispen TNI AU Tegaskan Prajurit Angkatan Laut yang Terlibat Penembakan Bos Rental Mobil – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara, Ardi Syahri menyatakan tidak ada keterlibatan prajurit TNI AU dalam peristiwa penembakan bos rental mobil di Tol Jakarta – Merak.

    Hal ini didasarkan pada hasil penyelidikan yang sudah dilakukan matra TNI AU, meliputi Dinas Pengamanan dan Persandian TNI AU (Dispamsanau), Polisi Militer TNI AU (Pomau), dan hasil koordinasi bersama Reskrim Polresta Tangerang.

    “(Hasil penyelidikan) menunjukkan bahwa tidak terdapat keterlibatan anggota TNI AU dalam insiden tersebut,” kata Ardi dalam keterangannya, Sabtu (4/1/2025).

    Ardi menegaskan, pihak TNI AU berkomitmen menjaga integritas dan profesionalisme dalam bertugas.

    Matra AU juga mendukung upaya penegakan hukum yang saat ini dijalankan pihak berwenang.

    Lewat klarifikasi ini TNI AU berharap tak ada lagi salah paham atau penyebaran informasi sesat atau tidak sesuai fakta, karena bisa berdampak pada citra institusi TNI AU di masyarakat.

    “Dengan adanya klarifikasi ini, TNI AU berharap agar tidak ada lagi kesalahpahaman atau penyebaran informasi yang tidak sesuai fakta, yang dapat berdampak pada citra institusi TNI AU di mata masyarakat,” katanya.

    Oknum TNI AL Diamankan

    Prajurit TNI Angkatan Laut (TNI AL) diduga terlibat dalam tragedi penembakan senjata api terhadap seorang bos rental mobil di Tol Tangerang, Rest Area KM 45. Saat ini prajurit tersebut telah diamankan di Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI. 

    “Pelaku sudah diamankan di Puspom,” kata Danpuspom TNI Mayjen Yusri Nuryanto.

    Sebelumnya dugaan keterlibatan oknum TNI AU didasari pada pernyataan anak korban, Agam. Ia menyebut saat ayahnya bersama tim mengejar kendaraan Honda Brio milik rental sang ayah yang dibawa kabur, tepat di pertigaan Saketi, Pandeglang, Banten, salah seorang yang keluar dari dalam mobil Brio mengeluarkan senjata api.

    Oknum tersebut kemudian menyatakan sebagai seorang anggota TNI AU.

    “Tiba – tiba orang di dalam mobil mengeluarkan senjata api dan bilang ‘siapa lo, saya dari anggota TNI AU nih, awas nggak’, sambil mendong senjata,” kata Agam, Kamis (2/1/2025).

     

     

  • TNI AU Tegaskan Tak Ada Keterlibatan Anggotanya dalam Penembakan di Tol Tangerang-Merak

    TNI AU Tegaskan Tak Ada Keterlibatan Anggotanya dalam Penembakan di Tol Tangerang-Merak

    TNI AU Tegaskan Tak Ada Keterlibatan Anggotanya dalam Penembakan di Tol Tangerang-Merak
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    TNI Angkatan Udara
    (AU) merespons isu yang beredar terkait anggotanya yang diduga terlibat dalam peristiwa penembakan di Tol Tangerang-Merak yang terjadi pada Kamis (2/1/2025).
    Dalam akun X resminya, @_TNIAU menyampaikan klarifikasi resmi terkait isu tersebut.
    “Menanggapi pemberitaan yang beredar terkait dugaan keterlibatan oknum TNI Angkatan Udara (TNI AU) dalam
    insiden penembakan
    di Tol Jakarta-Merak, TNI AU dengan ini menyampaikan klarifikasi resmi berdasarkan hasil penyelidikan yang telah dilakukan,” tulis TNI AU, Jumat (3/1/2025).
    TNI AU menyebut telah dilakukan penyelidikan mendalam oleh Dinas Pengamanan dan Persandian TNI AU (Dispamsanau), Polisi Militer TNI AU (Pomau), serta hasil koordinasi bersama Reskrim Polresta Tangerang.
    “(Hasilnya) menunjukkan bahwa tidak terdapat keterlibatan anggota TNI AU dalam insiden tersebut,” tulis TNI AU.
    Dalam kesempatan itu, TNI AU juga menegaskan komitmennya untuk menjaga integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugasnya, serta mendukung penuh upaya penegakan hukum oleh pihak yang berwenang.
    “TNI AU juga mengapresiasi perhatian dan kerja sama media dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat,” tulis TNI AU.
    Mereka berharap agar tidak ada lagi kesalahpahaman penyebaran informasi yang tidak sesuai fakta yang bisa merusak citra lembaga tersebut.
    Penembakan terhadap pemilik rental mobil di
    rest area
     km 45 Tol Tangerang-Merak, Desa Pabuaran, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Kamis (2/1/2025).
    Dalam tragedi itu, dua korban tertembak. Satu korban, Ilyas Abdurrahman (48), tewas, sementara korban lainnya, R (59), mengalami luka tembak di bagian tangan.
    Kepala Seksi Humas Polresta Tangerang Ipda Purbawa mengatakan, pelaku diduga ada empat orang.
    “Ada beberapa yang sudah dikantongi, cuma belum bisa kami sampaikan. Yang pasti kasat lagi di lapangan lagi proses penangkapan,” ujar Purbawa saat dikonfirmasi, Jumat (3/1/2025).
    Keempat pelaku ini mengendarai dua mobil saat terjadinya peristiwa penembakan tersebut yang menyebabkan IA (48) tewas dan RM (60) luka berat.
    Polisi juga telah memeriksa tujuh saksi, yakni empat orang yang berada di TKP dan tiga orang dari keluarga pemilik rental yang ikut saat kejadian.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Nasib Ajat Supriatna: Belum Dapat Komisi Rp5 Juta usai Gondol Mobil Ilyas, Keburu Ditangkap Polisi – Halaman all

    Nasib Ajat Supriatna: Belum Dapat Komisi Rp5 Juta usai Gondol Mobil Ilyas, Keburu Ditangkap Polisi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ajat Supriatna, penyewa mobil milik bos rental, Ilyas Abdurrahman (48) berhasil ditangkap polisi di kontrakan saudaranya di Bitung, Kabupaten Pandeglang, Banten pada Jumat (3/1/2025).

    Penangkapan ini dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Pandeglang, Iptu Alfian Yusuf.

    “Jadi benar, kami dari Polres Pandeglang telah mengamankan seseorang dengan inisial AS yang merupakan terduga penyewa mobil rental terkait peristiwa penembakan,” kata Alfian, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (4/1/2025).

    Alfian pun turut membeberkan peran Ajat dalam kasus ini di mana dia mencari mobil sewaan untuk kemudian dibawa kabur.

    Setelah berhasil, Ajat memberikan mobil tersebut ke penadah mobil curian berinisial IM yang juga sudah berhasil ditangkap.

    Alfian menegaskan Ajat bukan bagian dari pelaku penembakan terhadap Ilyas.

    “Dalam hal ini peran Ajat hanya disuruh nyari mobil rental. Setelah mendapat mobil rental, lalu mobil dikasih IM, dari IM tidak tahu digadaikan ke siapa,” katanya, dikutip dari Tribun Jakarta.

    Alfian menuturkan sebenarnya Ajat sudah dijanjikan akan diberi komisi Rp5 juta usai berhasil menggondol mobil rental milik Ilyas.

    Namun, dirinya keburu ditangkap oleh tim dari Sat Reskrim Polres Pandeglang pada Jumat kemarin.

    “Hari ini (Jumat) dia mau dikasih uang lima juta, hari ini janjinya,” ujarnya.

    Alfian juga membeberkan modus Ajat sehingga berhasil memperoleh mobil Ilyas dengan memalsukan identitasnya.

    Ajat, kata Alfian, merubah tempat dan tanggal lahirnya yang tercantum di KTP. Tak cuma itu, dia juga sampai merubah identitas di surat izin mengemudi (SIM) miliknya.

    “Iya identitas palsu. (SIM) palsu juga itu,” jelasnya.

    Pada kesempatan yang sama, Alfian juga mengungkap peran dari oknum TNI AL yang melakukan penembakan terhadap Ilyas hingga meregang nyawa.

    Adapun oknum tersebut merupakan pembeli dari mobil rental yang digondol oleh Ajat.

    Dia mau membeli mobil tersebut lantaran dipatok dengan harga rendah yaitu Rp40 juta.

    Oknum TNI AL Tertangkap

    Terpisah, Danpuspom TNI, Mayjen Yusri Nuryanto mengatakan oknum TNI AL yang melakukan penembakan terhadap Ilyas sudah ditangkap dan diamankan di Puspom TNI.

    “Pelaku sudah diamankan di Puspom,” ujarnya pada Jumat (3/1/2025).

    Namun, dia masih enggan merinci identitas dan kronologi penangkapan terhadap oknum TNI AL tersebut.

    Di sisi lain, Danpuspom AL, Laksamana Muda (Laksma) TNI Samista, menuturkan pihaknya masih terus melakukan penyelidikan terkait kebenaran terlibatnya oknum TNI AL tersebut dalam kasus ini.

    “Masih lidik ya kita. Kita masih mengumpulkan apakah ada satu keterlibatan atau tidak, kita masih belum bisa memastikan,” jelas Samista.

    Terkait penangkapan ini juga sudah diketahui oleh Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto.

    Agus berjanji bakal menindak tegas anak buahnya tersebut jika benar terbukti terlibat dalam kasus ini.

    “Apabila terbukti bersalah, akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.

    Kronologi Penembakan

    Penembakan di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak, Banten menewaskan bos rental mobil, IAR (48) bermula dari dugaan penggelapan mobil rental. (Kompas.com)

    Peristiwa nahas itu berawal ketika pihak rental milik Ilyas curiga atas mobil Honda Brio berwarna oranye yang sudah tidak terdeteksi lewat GPS dan tengah disewa oleh Ajat.

    Adapun sosok yang mengetahui hal tersebut pertama kali adalah anak Ilyas, Agam Muhammad Nasrudin pada Rabu (1/1/2025).

    Sebenarnya, Ajat menyewa mobil tersebut selama tiga hari dari Selasa (31/12/2024) hingga Kamis (2/1/2025).

    Lalu, setelah mengetahui hal tersebut, Ilyas langsung berinisiatif untuk melakukan pengejaran terhadap mobil tersebut.

    Namun, sebelum berangkat, Ilyas terlebih dahulu menghubungi Ajat lewat sambungan telepon. Hanya saja, nomor Ajat ternyata sudah tidak aktif.

    “Kami sudah coba konfirmasi, tapi nomor Ajat sudah tidak aktif. Kemungkinan dia ngeblokir nomor saya,” kata anak Ilyas lainnya, Rizky Agam S, dikutip dari Kompas.com.

    Singkat cerita, posisi mobil yang disewa Ajat pun terdeteksi dan rombongan Ilyas berusaha untuk menghentikannya.

    Lalu, ketika mobil rombongan Ilyas mendekat, ada seorang pelaku yang mengaku sebagai anggota TNI AU dan mengacungkan senjata api.

    “Dia bilang, ‘Siapa lo, saya dari anggota TNI AU nih, awas enggak loh,’ sambil nodong senjata,” ujar Agam menirukan kata-kata pelaku.

    Ketika situasi semakin tidak terkendali, tiba-tiba muncul mobil lain berwarna hitam yang mundur dan menabrak mobil korban.

    “Kita ikutin tuh dari belakang arah ke Cilegon. Ternyata pas sampai Cilegon dia ke arah Tangerang,” kata Agam.

    Dalam upaya untuk mendapatkan bantuan, Agam meminta pendampingan ke Polsek Cinangka, tetapi permohonannya ditolak.

    Bersama rekan-rekan pemilik rental lainnya, mereka terus memburu pelaku hingga terdeteksi berhenti di Rest Area Balaraja.

    Sebelum insiden penembakan terjadi, Agam menceritakan bahwa para pelaku sempat ditangkap ayahnya dan rekan-rekan lain.

    “Dipegang tangannya supaya enggak bisa bergerak, ternyata kawan yang di seberangnya itu yang pakai Sigra ada senpi juga,” kata Agam.

    Situasi semakin mencekam saat tembakan mulai terdengar. Agam menggambarkan suasana saat itu, di mana ia sempat mencari perlindungan.

    “Ada terdengar beberapa kali bunyi tembakan dan mengenai ayah saya dan rekannya,” ujarnya.

    Setelah serangkaian tembakan, para pelaku melarikan diri dengan dua mobil.

    “Saya menolong Pak R, tapi ternyata ada satu korban lagi di minimarket, ternyata ayah saya sendiri yang kena tembakan di dadanya dan tangannya,” kata Agam.

    Kedua korban langsung dibawa ke RSUD Balaraja, tetapi sayangnya Ilyas meninggal dalam perjalanan. 

    Sementara itu, R yang juga terkena tembakan kini menjalani perawatan di rumah sakit.

    Tewas, Ilyas Batal Naik Haji

    Rumah duka Ilyas Abdurahman, bos rental yang jadi korban penembakan di rest area Tol Jakarta Merak, Kamis (2/1/2025). (Tribuntangerang.com/Nurmahadi)

    Kisah haru meliputi kematian Ilyas di mana dirinya ternyata semasa masih hidup memiliki keinginan untuk melakukan ibadah haji.

    Hal itu diungkap oleh anaknya Agam usai menghadiri acara tabur bunga di lokasi penembakan di Tol Jakarta Merak pada Jumat sore.

    Berulang kali Agam terisak mengingat momen mendiang ayahnya yang tiba-tiba menghampirinya, dan menyampaikan keinginan untuk pergi ke tanah suci.

    “Saya lagi duduk di ruang tamu, Ayah saya dari kamar nyamperin saya, ayah mau haji katanya,” ujar Agam berlinang air mata.

    “Ayah aja yang berangkat, bunda mah nanti, enggak apa-apa ayah duluan, selagi ayah bisa, selagi ayah mampu,” ungkap Agam sambil berusaha membendung tangisnya.

    Lebih lanjut, Agam terpukul dengan kepergian sang ayah. Dia menyebut perbuatan pelaku sangat keji dan tak punya hati.

    Pasalnya kata Agam, sang ayah merupakan orang yang baik di mata masyarakat dan keluarga. 

    Dia masih tidak menyangka orang sebaik ayahnya sampai menjadi korban seperti ini.

    Sebagian artikel telah tayang di Tribun Jakarta dengan judul “Tembak Bos Rental, Terkuak Peran Oknum TNI AL: Ternyata Beli Mobil dari Ajat Supriatna Rp 40 Juta”

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Reynas Abdilla/Malvyandie)(Tribun Jakarta/Satrio Sarwo Trengginas)(Kompas.com/Muhammad Isa Bustomi)

  • TNI AU Tegaskan Tidak Ada Anggotanya Terlibat Penembakan di Rest Area Tol Tangerang-Merak

    TNI AU Tegaskan Tidak Ada Anggotanya Terlibat Penembakan di Rest Area Tol Tangerang-Merak

    loading…

    Polisi memeriksa saksi kasus penembakan yang menewaskan bos rental mobil berinisial IA di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Banten. Foto/Ist

    JAKARTA – TNI Angkatan Udara (AU) menyatakan berdasarkan hasil penyelidikan tidak ada keterlibatan anggota TNI AU dalam kasus penembakan yang menewaskan bos rental mobil di rest area KM45 Jalan Tol Tangerang-Merak.

    Penegasan tidak adanya ketelibatan anggota TNI AU berdasarkan hasil penyelidikan ini disampaikan dalam unggahan di akun media sosial X.

    Baca juga: Miris! Bos Rental Korban Penembakan Sempat Minta Pendampingan Polisi, Tapi Ditolak

    “Menanggapi pemberitaan yang beredar terkait dugaan keterlibatan oknum TNI Angkatan Udara (TNI AU) dalam insiden penembakan di Tol Jakarta-Merak, TNI AU dengan ini menyampaikan klarifikasi resmi berdasarkan hasil penyelidikan yang telah dilakukan,” tulis akun @_TNIAU dikutip Sabtu (4/1/2025).

    Penyelidikan mendalam yang dilakukan oleh Dinas Pengamanan dan Persandian TNI AU (Dispamsanau), Polisi Militer TNI AU (Pomau), serta hasil koordinasi bersama Reskrim Polresta Tangerang menunjukkan bahwa tidak terdapat keterlibatan anggota TNI AU dalam insiden tersebut.

    “TNI AU tetap berkomitmen untuk menjaga integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugasnya, serta mendukung penuh upaya penegakan hukum oleh pihak yang berwenang. TNI AU juga mengapresiasi perhatian dan kerja sama media dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat,” lanjutnya.

    Dengan adanya klarifikasi ini, TNI AU berharap agar tidak ada lagi kesalahpahaman atau penyebaran informasi yang tidak sesuai fakta, yang dapat berdampak pada citra institusi TNI AU di mata masyarakat.

    Penjelasan Panglima TNISebelumnya, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto membenarkan ada oknum TNI Angkatan Laut (AL) yang diamankan usai diduga terlibat kasus penembakan di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak yang menewaskan bos rental mobil IA (48).

    “Betul sudah diamankan,” kata Jenderal Agus Subiyanto kepada wartawan, Jumat (3/1/2025).