Kementrian Lembaga: TNI AU

  • Wujudkan Asta Cita, TNI AU Perkuat Sistem Pertahanan Udara

    Wujudkan Asta Cita, TNI AU Perkuat Sistem Pertahanan Udara

    loading…

    Wakasau Marsekal Madya TNI Andyawan Martono Putra memimpin rapat evaluasi Lomba Antar Satuan Operasional 2025. Foto/Riana Rizkia

    JAKARTA – TNI Angkatan Udara (AU) menyelenggarakan Lomba Antar Satuan Operasional sebagai tolak ukur efektivitas dan profesionalisme satuan operasionalnya dalam menghadapi tantangan strategis yang terus berkembang.

    Hal itu karena kesiapan tempur adalah jantung dari setiap operasi udara. Dalam lanskap pertahanan udara yang terus berkembang, TNI AU memahami bahwa keunggulan operasional bukan hanya diukur dari jumlah alutsista.

    Namun juga dari sejauh mana setiap satuan mampu beradaptasi, berinovasi, dan merespons setiap ancaman modern dengan tepat.

    Dalam rapat evaluasi Lomba Antar Satuan Operasional 2025 yang dipimpin oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) Marsekal Madya TNI Andyawan Martono Putra, TNI AU tidak hanya meninjau hasil kompetisi, tetapi juga mengevaluasi langkah ke depan untuk meningkatkan kesiapan satuan di era yang semakin dinamis.

    “Kompetisi ini bukan hanya tentang mencari yang terbaik. Ini adalah cerminan kesiapan nyata satuan operasional dalam menghadapi tantangan pertahanan udara yang semakin kompleks,” ujar Marsekal Madya TNI Andyawan, Kamis (6/2/2025).

    Selama lebih dari sembilan bulan, setiap satuan operasional TNI AU telah dinilai secara komprehensif berdasarkan tugas dan fungsinya, mencerminkan tingkat kesiapan tempur serta efektivitas operasional dalam berbagai skenario.

    Namun, Lomba Antar Satuan Operasional bukan hanya ajang kompetisi. Ini adalah cara TNI AU menanamkan pola pikir bahwa keunggulan hanya dapat dicapai melalui latihan yang konsisten, inovasi yang berkelanjutan, dan kesiapan menghadapi dinamika ancaman yang terus berkembang.

  • Jet tempur Rafale pesanan pemerintah tiba di Lombok

    Jet tempur Rafale pesanan pemerintah tiba di Lombok

    Sabtu, 1 Februari 2025 18:01 WIB

    Dua awak kapal berada di dekat pesawat jet tempur Rafale yang dibawah oleh kapal Induk Charles de Gaulle (R91) saat bersandar di Pelabuhan Gili Mas, Desa Labuan Tereng, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, NTB, Sabtu (1/2/2025). Pesawat jet tempur Refale buatan Dassault Aviation Prancis tersebut merupakan pesanan pemerintah RI dari Prancis guna menambah alutsista TNI AU dalam menjaga pertahanan NKRI. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/foc.

    Tiga pesawat jet tempur Rafale berada di atas Kapal Induk Charles de Gaulle (R91) yang bersandar di Pelabuhan Gili Mas, Desa Labuan Tereng, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, NTB, Sabtu (1/2/2025). Pesawat jet tempur Refale buatan Dassault Aviation Prancis tersebut merupakan pesanan pemerintah RI dari Prancis guna menambah alutsista TNI AU dalam menjaga pertahanan NKRI. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/foc.

  • Proses Evakuasi Pesawat Latih Sempat Terkendala Timbunan Pasir Laut

    Proses Evakuasi Pesawat Latih Sempat Terkendala Timbunan Pasir Laut

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Proses evakuasi jatuhnya pesawat latih milik Akademisi Penerbangan Indonesia (API) Banyuwangi di perairan Gumuk Kantong, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, terus berlangsung hingga kemarin malam Selasa (4/2/2025).

    Dari pantauan petugas yang terjun langsung dalam proses evakuasi, tampak beberapa kerusakan di beberapa bagian pada pesawat jenis Cessna dengan kode PK-BYK tersebut.

    “Jelas terlihat bodi kerusakan, hingga rusak pada sayap dua-duanya,” kata Danden TNI AU Rajegwesi Banyuwangi, Peltu Salikul.

    Menurut Salikul, pesawat yang jatuh dengan kondisi terbalik itu kini kondisinya sayapnya rusak dan miring dari kondisi asli.

    Namun demikian, dijelaskan Salikul, kerusakan sebetulnya terjadi saat proses evakuasi, sementara saat jatuh, justru pesawat tidak begitu terlihat rusak.

    “Kerusakan sebetulnya saat dilakukan evakuasi. Kalau diteliti saat kecelakaan tidak begitu terlihat rusak,” ujarnya.

    Salikul menjelaskan, sayap pesawat sempat tertimbun pasir sebab saat proses evakuasi, air laut sempat pasang. Sejinvva deburan ombak membawa pasir menimbun badan pesawat yang terjatuh cukup menukik.

    Selain kerusakan di bagian yang telaj disebutkan, Salikul mengungkapkan, kerusakan juga tampak pada bagian roda pendaratan bagian depan.

    “Roda pendaratan depan rusak, proses mengeluarkannya juga cukup susah,” tuturnya.

    Bersama ratusan relawan, pihaknya juga telah berupaya menarik pesawat latih tersebut dari tempat mendarat pesawat agar dapat ditarik ke jalan raya yang berjarak sekitar 50 meter.

    Pihaknya menjelaskan, proses evakuasi telah dilakukan dan berupaya diselesaikan kemarin malam. Selanjutnya badan pesawat dibawa ke API yang ada di Kecamatan Blimbingsari.

    “Proses evakuasi pesawat dilakukan untuk membawa pesawat latih ke pinggir,” tandasnya.

    Untuk diketahui, pesawat latih milik Akademi Penerbangan Indonesia (API) Banyuwangi dengan kode PK-BYK tersebut jatuh saat membawa dua penumpang yaitu satu instruktur dan satu siswa.

    Kapolsek Muncar AKP Mujiono mangatakan, pesawat latih milik API yang jatuh di pantai Gumuk Kantong Muncar tersebut mendadak terbang rendah dan menukik ke pantai.

    “Pesawat ditemukan jatuh kurang lebih 100 Meter dari bibir pantai Gumuk Kantong,” tuturnya.

    Insiden pesawat latih yang jatuh dengan posisi terbalik itu sontak menjadi tontonan masyarakat sekitar karena tempat kejadian yang berada di area destinasi wisata.

    “Untuk sementara Black Box telah diamankan pihak API sebagai petunjuk penyebab pesawat jatuh,” pungkasnya. [alr/aje]

  • Kombes Pol. Yusuf Sutejo, S.I.K., M.T. – Halaman all

    Kombes Pol. Yusuf Sutejo, S.I.K., M.T. – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kombes Pol. Yusuf Sutejo, S.I.K., M.T. adalah Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2025.

    Sebelumnya, Kombes Pol. Yusuf Sutejo diketahui menjabat sebagai Kabid Humas Polda Kaltim.

    Perwira Menengah Polri ini merupakan polisi kelahiran Jakarta, 5 Agustus 1973.

    Dilansir Tribunnews Wiki, Kombes Pol. Yusuf Sutejo adalah lulusan dari Akademi Kepolisian atau Akpol 1995.

    Polisi asal Jakarta ini berpengalaman di bidang humas.

    Inspirasi Jadi Polisi

    Kombes Pol Yusuf Sutejo disebut terinspirasi jadi polisi karena terinspirasi dari film.

    Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz ini mengisahkan bahwa dirinya dulu ingin mendaftar ke Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI).

    Keinginan tersebut muncul usai Kombes Yusuf Sutejo menonton film “Perwira dan Ksatria” karya Norman Benny yang rilis pada tahun 1991.

    Menurut Kombes Yusuf Sutejo, film tersebut sangat menggugah semangat melalui alur cerita yang disuguhkan.

    Film “Perwira dan Ksatria” berisi tentang ketegangan kehidupan perwira TNI AU lewat drama romantis.

    Hingga akhirnya, Kombes Yusuf Sutejo bertekad untuk mendaftar AKABRI.

    Dilansir Tribun Kaltim, Yusuf Sutejo langsung berburu informasi untuk bisa menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan selama proses pendaftaran sejak tamat SMA tahun 1991.

    Alhasil dia pun sempat mengurungkan niatnya untuk mendaftar AKABRI dan melanjutkan kekosongan waktu dengan berkuliah dengan jurusan ekonomi perbankan.

    Namun bukan berarti tekadnya menjadi perwira lantas usang. 

    Saat pembukaan pendaftaran AKABRI di tahun berikutnya, dia kemudian mendaftar kembali.

    Namun jalan ditempuhnya tidak begitu mulus lantaran orangtuanya sempat  tak memberikan restu atas pilihan Yusuf Sutejo.

    Saat itu, orangtua Yusuf Sutejo khawatir jika anaknya memilihi profesi sebagai abdi negara yang kerap beriringan dengan resiko tinggi.

    Namun karena sejak SMA berangkat dari disiplin ilmu sosial, Yusuf Sutejo tak punya banyak pilihan. 

    Waktu itu hanya tersisa pilihan sebagai polisi khusus Yusuf.

    Dari hobi film tersebutlah hingga akhirnya dirinya bisa menjadi seorang polisi. 

    Bahkan Yusuf Sutejo mengaku masih sering menonton film, khususnya yang berlabel box office hingga saat ini.

    Genre pun sebatas pada film aksi, fiksi sains, dan berbau futuristik.

    Kesukaannya terhadap film, kemudian ia terapkan pada bidang yang kini ia geluti, yakni sebagai bagian dari Humas Polri.

    Polisi kelahiran Jakarta ini sering menyampaikan pada timnya supaya melatih insting pengambilan gambar yang ciamik, sehingga pesan dalam sinema yang dibuat, sampai pada masyarakat.

    Sepak Terjang

    Karier polisi Kombes. Pol. Yusuf Sutejo dimulai usai diirnya lulus dari Akpol.

    Yusuf Sutejo disebut pernah menjabat sebagai Tutor Utama Lemdiklat Polri.

    Kemudian, Kombes Yusuf Sutejo ditunjuk sebagai Kabid Humas Polda Kalimantan Timur pada 26 Juli 2021.

    Diketahui, Kombes Pol Yusuf Sutejo pernah menduduki beberapa jabatan selama dirinya berkarier di tubuh Bhayangkara.

    Jabatan-jabatan tersebut yakni :

    Tutor Utama Lemdiklat Polri
    Kabid Humas Polda Kalimantan Timur (2021)
    Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz

    (TRIBUNNEWS/Ika Wahyuningsih, Mohammad Zein Rahmatullah )

  • Modifikasi Cuaca, Arah Barat-Barat Laut Jakarta Jadi Target Penyemaian

    Modifikasi Cuaca, Arah Barat-Barat Laut Jakarta Jadi Target Penyemaian

    PIKIRAN RAKYAT – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melakukan modifikasi cuaca sebagai respons antisipasi cuaca buruk.

    Sebelumnya operasi modifikasi cuaca (OMC) tersebut mulai dilakukan pada Sabtu, 2 Februari hingga 6 Februari 2025. Pelaksanaan OMC menggandeng Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) serta PT Rekayasa Atmosphere Indonesia (PT RAI).

    Dalam rilis BPBD DKI, curah hujan tinggi terpantau di wilayah Serang dan sekitarnya. Pertumbuhan awan terpantau cukup tinggi di seluruh Indonesia, dengan arah angin dominan dari barat ke barat laut.

    Adanya faktor regional yang mempercepat pertumbuhan awan pada malam hingga dini hari nanti. Siklon tropis di Selatan Jawa dan Bali menyebabkan terjadinya potensi peningkatan hujan di wilayah Jawa termasuk DKI Jakarta untuk tiga hari ke depan.

    “Berdasarkan data dari Citra radar 24 Jam yang lalu, menunjukkan intensitas hujan ringan hingga sedang Jakarta bagian Selatan, dengan awan konvektif yang mulai berkembang di Jabodetabek,” kata Tim Kerja Prediksi dan Peringatan Dini Fenomena Cuaca Mhusus Dina Ike Ayu Mardiningtyas.

    Sementara itu, wilayah barat dan barat laut Jakarta yang akan menjadi target operasi modifikasi cuaca tersebut.

    Tim Kerja Operasi Lapangan-Direktorat Operasional Modifikasi Cuaca BMKG Rini Mariani Sibarani menjelaskan bahwa sorti pertama penerbangan yang dilakukan di wilayah Barat – Barat Laut Jakarta dengan tujuan memutus suplai massa udara yang akan masuk ke wilayah Jakarta.

     

    “Kelembapan relatif (RH) pada lapisan 925 dan 825 di Barat – Utara Jakarta masih cukup basah yang berpotensi menjadi bahan baku pembentukan awan. Sehingga sasaran atau target penyemaian pada wilayah Barat – Barat Laut Jakarta,” kata dia.

     

    Berdasarkan analisis cuaca, pertumbuhan awan dan potensi hujan dengan intensitas tinggi diprediksi terjadi pada Selasa, pagi hingga siang besok. Oleh karena itu, sorti penerbangan nantinya akan dilaksanakan lebih awal guna mendapatkan hasil optimal.

    Sampai saat ini, modifikasi cuaca telah melakukan total dua kali sorti penerbangan dengan menggunakan 1.600 kg bahan semai powder NaCl dengan ukuran partikel 30-40 micron.

    Ketua Sub Kelompok Logistik dan Peralatan BPBD DKI Jakarta Michael Sitanggang menekankan pentingnya dokumentasi terkait persiapan bahan semai, ooperasional posko, serta pelaksanaan penyemaian.

    “Harapannya agar OMC dapat berjalan dengan baik dalam beberapa hari ke depan, dan penting untuk tim lapangan merangkum laporan sebagai bahan referensi dan evaluasi nanti,” kata dia.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • 6 Pesawat Tempur Rafale Tiba di Indonesia 2026, Bakal Ditempatkan di Pekanbaru

    6 Pesawat Tempur Rafale Tiba di Indonesia 2026, Bakal Ditempatkan di Pekanbaru

    loading…

    KSAU Marsekal TNI M. Tonny Harjono mengatakan, enam pesawat tempur Rafale tiba di Indonesia pada 2026. Foto/SindoNews/jonathan simanjuntak

    JAKARTA – Enam jet tempur Rafale buatan Dassault Aviation Prancis bakal tiba di Indonesia pada 2026. Enam pesawat tempur canggih itu akan didatangkan bertahap.

    Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI M. Tonny Harjono menjelaskan tahap pertama pesawat itu akan tiba pada Februari 2026 sebanyak tiga pesawat. Kemudian, tiga bulan selanjutnya tiga pesawat lainnya akan kembali tiba.

    “Memang di tahun depan sekitar bulan Februari atau Maret kita sudah mulai datang pesawat Rafale tiga pesawat dan tiga bulan kemudian itu tiga pesawat lagi. Jadi pertengahan tahun depan nanti kita sudah punya enam pesawat Rafale,” kata Tonny di Gedung Serbaguna Suharnoko Harbani Mabesau, Cilangkap, Senin (3/2/2025).

    Jet tempur Rafale ini direncanakan ditempatkan di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau. Tonny menyebut TNI AU telah melakukan sejumlah persiapan di Lanud tersebut untuk menempatkan jet-jet tempur yang akan datang.

    “Kita laksanakan di Pekanbaru, karena memang nanti homebasenya akan ada di sana. di Pekanbaru, kita sudah membangun simulator kemudian hanggar-hanggar yang kita bilang smart building,” jelas Tonny.

    Selain persiapan lokasi, TNI AU juga tengah mempersiapkan personel-personel penerbang untuk mengawaki pesawat buatan Dassault Aviation Perancis tersebut. Untuk menentukan awak pesawat, TNI AU akan menyaring personel-personel mumpuni dari kiprah jam terbang selama mengendarai pesawat yang dipunya TNI AU.

    “Nanti siapa yang akan melaksanakan pendidikan calon penerbang pesawat Rafale tentunya dilihat dari berbagai background penugasan di pesawat-pesawat yang sekarang kita punya,” tandas Tonny.

    Sebagai informasi, Rafale merupakan pesawat tempur asal Prancis. Pada Februari 2022 lalu, Prabowo Subianto yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) telah sepakat membeli 42 unit pesawat tempur Dassault Rafale. Pesawat tersebut merupakan milik AU Prancis (French Air and Space Force/FASF).

    (cip)

  • KSAU: TNI AU harus tanggap, adaptif, dan punya strategi komprehensif

    KSAU: TNI AU harus tanggap, adaptif, dan punya strategi komprehensif

    modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) secara berkelanjutan harus menjadi prioritas utama

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono mengatakan bahwa TNI AU harus tanggap, adaptif, dan mempunyai strategi yang komprehensif untuk menghadapi berbagai dinamika global.

    Oleh sebab itu, Tonny mengatakan bahwa modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) secara berkelanjutan harus menjadi prioritas utama.

    “Ini tidak hanya sekadar meningkatkan kekuatan pertahanan udara, tetapi juga memiliki peran yang penting dalam menjaga stabilitas nasional di tengah tantangan geopolitik yang terus berkembang,” katanya sebelum membuka Rapat Pimpinan TNI AU di Markas Besar TNI AU, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin.

    Selain itu, dia mengatakan bahwa kekuatan militer yang adaptif, modern, profesional, unggul, dan humanis (AMPUH) diperlukan dan didukung dengan tata kelola yang baik.

    “Oleh karena itu, reformasi birokrasi menjadi fokus kita untuk memastikan transparansi, efisiensi, dan akuntabilitas, dalam setiap langkah strategis yang kita ambil,” ujarnya.

    Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan TNI AU, dia mengatakan bahwa Rapim TNI AU tahun ini mengangkat dua tema, yakni reformasi birokrasi pertahanan udara dan pembangunan kekuatan udara, serta strategi pertahanan pulau besar dan konsep pertahanan udara cakra .

    “Melalui pemahaman yang komprehensif dari berbagai materi tersebut, TNI Angkatan Udara diharapkan membangun kekuatan udara yang unggul, sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi nasional menuju Indonesia maju,” katanya.

    Rapim TNI AU merupakan turunan dari pelaksanaan Rapim TNI-Polri 2025 yang dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto pada Kamis (30/1).

    Adapun KSAU membuka Rapim TNI AU 2025 yang dihadiri seluruh komandan, kepala, dan komandan satuan di lingkungan TNI AU.

    Pewarta: Rio Feisal, Ade Marboen
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

  • Wilayah barat dan utara Jakarta jadi fokus modifikasi cuaca

    Wilayah barat dan utara Jakarta jadi fokus modifikasi cuaca

    Petugas saat memasukkan garam (NaCl) ke dalam pesawat untuk penyemaian dalam rangka modifikasi cuaca di Jakarta, Minggu (2/2/2025). ANTARA/HO-BPBD DKI Jakarta

    Wilayah barat dan utara Jakarta jadi fokus modifikasi cuaca
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Minggu, 02 Februari 2025 – 23:03 WIB

    Elshinta.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta pada hari kedua operasi modifikasi cuaca (OMC) memaksimalkan penyemaian untuk mereduksi risiko bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem dengan fokus di wilayah barat dan utara Jakarta. 

    Ketua Sub Kelompok Logistik dan Peralatan BPBD DKI Jakarta sekaligus Juru Bicara OMC BPBD DKI Jakarta Tahun 2025, Michael Sitanggang di Jakarta, Minggu, pelaksanaan OMC yang dilaksanakan pada dasarian pertama Februari 2025 sebagai upaya untuk mengurangi risiko bencana akibat cuaca ekstrem.

    “Potensi-potensi munculnya hujan dari skala sedang hingga lebat harus menjadi perhatian agar dapat mengurangi resiko bencana” katanya.

    Ia juga menambahkan meskipun cuaca di Jakarta terbilang ringan, potensi bencana akibat curah hujan yang meningkat tetap menjadi perhatian.

    Menurut dia, pelaksanaan OMC pada hari ini berlangsung satu kali sorti dengan menyemai 800 kilogram (kg) garam (NaCl) dengan ukuran partikel 30-40 mikron.

    Pada OMC ini, BPBD DKI Jakarta bekerjasama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) serta PT Rekayasa Atmosphere Indonesia (PT RAI).

    Berdasarkan pantauan dari BMKG bahwa prediksi sebaran hujan yang terjadi pada hari ini cenderung ringan hingga sedang, dengan arah angin dari barat laut. Diprediksi curah hujan ringan yang terjadi di wilayah Jakarta akan berlangsung hingga 4 Februari.

    Selain itu, hasil analisis dari Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG, Budi Harsoyo mengindikasikan peningkatan curah hujan yang signifikan di wilayah Jawa.

    Hal ini karena terjadi peningkatan kelembaban udara di Indonesia akibat dari penguatan Monsun Asia serta fenomena seruakan dingin (cold surge) yang teridentifikasi berada pada kategori signifikan dan pengaruh dari fenomena La Nina.

    “Untuk wilayah tropis, fenomena La Nina yang berstatus lemah cenderung meningkatkan curah hujan,” katanya.

    Selain itu, fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) yang hari ini aktif di wilayah barat Indonesia, bersama gelombang atmosfer ekuator lainnya seperti Rossby Ekuator dan Kelvin mendukung pembentukan awan konvektif yang berpotensi memicu hujan lebat.

    Kemudian pola sirkulasi siklonik yang terdeteksi di beberapa lokasi, seperti Selat Karimata, Laut Halmahera, Laut Arafuru hingga Samudra Hindia selatan Jawa juga memperbesar peluang curah hujan tinggi di wilayah tersebut.

    “Sehingga curah hujan yang tinggi dan ekstrem di beberapa wilayah Jawa, termasuk DKI Jakarta perlu diperhatikan, terutama dalam penentuan titik-titik penyemaian,” katanya.

    Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan OMC, Kasi Opslat Lanud Halim PerdanakusumaMayor Ari Firmansyah menyatakan, pihaknya siap memberikan dukungan penuh dalam operasional penerbangan.

    “Kami dari Lanud Halim siap mendukung kebutuhan pelaksanaan OMC serta memastikan pesawat dalam kondisi baik dan siap terbang untuk mendukung jalannya operasi,” ujarnya.

    Sumber : Antara

  • Warga Lampung ungkap ditolong Mayor Teddy saat rangkaian melintasi tol

    Warga Lampung ungkap ditolong Mayor Teddy saat rangkaian melintasi tol

    Jakarta (ANTARA) – Warga asal Bandarlampung mengungkapkan keluarganya tidak sengaja mendapat pertolongan dari sebuah rangkaian mobil pejabat yang melintas di tol Pancoran, Jakarta, yang ternyata merupakan mobil dinas Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya atau Mayor Teddy.

    Desy Andriyani (28), warga Bandarlampung itu, menceritakan saat itu keluarganya sedang dilanda kebingungan karena keponakannya yang berusia 18 bulan mengalami panas tinggi hingga kejang-kejang usai berlibur di Bandung, Jawa Barat, dan perjalanan pulang melalui Pelabuhan Merak.

    “Keponakan saya memang sudah panas tinggi, kemudian saat di rest area dia kejang-kenang dan akhirnya mendapat pertolongan di sana. Kemudian saat kami melanjutkan perjalanan di tol Jakarta, keponakan saya itu nangis terus. Ayahnya panik dan akhirnya melambaikan selendang ke jalanan, yang di situ ada rangkaian mobil pejabat,” kata Desy kepada ANTARA melalui sambungan telepon dari Jakarta, Sabtu.

    Desy mengatakan bahwa ayah sang anak berupaya mendapatkan pengawalan dari polisi agar bisa menuju rumah sakit terdekat dengan cepat, dengan cara melambaikan selendang ke arah rangkaian mobil yang ternyata diketahui adalah rombongan mobil Mayor Teddy.

    Polisi bernama Andreas Julian yang mengawal rangkaian tersebut pun berhenti sejenak untuk mengetahui keadaan keluarga di dalam mobil itu.

    Melalui ponsel yang terhubung dengan Andreas, Mayor Teddy memerintahkan agar ajudan pengawalnya itu mendampingi mobil keluarga Desy untuk sampai ke rumah sakit.

    Tak lama berselang, polisi pengawal bernama Andreas Julian meminggirkan kendaraannya, Mayor Teddy yang berada dalam mobil dinasnya pun mendekati mobil keluarga Desy.

    “Pak Teddy itu ngikutin kami dari mobilnya, jendelanya terbuka. Ternyata itu Mayor Teddy yang asli. Sambil mukanya itu kelihatan bilang ‘Ya Bu, terus aja bu nanti didampingi.’ Lalu Mayor Teddy melambaikan tangannya ke saya. Saya bilang ‘makasih banyak ya Pak’,” kata Desy menceritakan.

    Dalam kesempatan terpisah, Andreas Julian juga mengatakan bahwa ia diperintah Mayor Teddy untuk mengawal mobil tersebut sampai ke rumah sakit terdekat, yakni RSUD Tebet.

    Usai dirawat di RSUD Tebet, ia pun melaporkan ke Mayor Teddy bahwa pihak keluarga ingin sang anak dirawat saja di Bandarlampung agar lebih dekat dengan tempat tinggal mereka.

    Singkat cerita, Mayor Teddy pun membantu biaya kepulangan keluarga sang anak yang mengalami kejang tersebut dengan ambulans sampai ke Pelabuhan Merak hingga Kota Bandarlampung.

    “Saat kami sedang tunggu administrasi, tidak lama kemudian saya diminta untuk cek rekening, ternyata ada transferan langsung dari Mayor Teddy sampai Rp10 juta untuk biaya rumah sakit, biaya ambulans dan kapal laut,” kata Desy.

    Saat dikonfirmasi, Mayor Teddy mengatakan kejadian tersebut berlangsung pada Senin (26/1) malam saat dirinya baru saja mendarat dari perjalanan dinas di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma dan menuju kantornya di Istana Merdeka, Jakarta.

    “Dari Halim mendarat, dari (kunjungan kerja) India, Malaysia, lalu saya (hendak) ke kantor saya,” katanya.

    Saat ini, sang anak yang bernama Kia pun sudah keluar dari Rumah Sakit Bumi Waras, Bandarlampung, setelah mendapat perawatan di rumah sakit tersebut selama tiga hari.

    Kisah ini diceritakan oleh Desy melalui akun TikTok miliknya @desyandryani4 dan viral di media sosial itu.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • 9
                    
                        Menhan RI Lihat Langsung Jet Tempur Rafale Bersama Menhan Perancis di Kapal Perang Charles de Gaulle
                        Regional

    9 Menhan RI Lihat Langsung Jet Tempur Rafale Bersama Menhan Perancis di Kapal Perang Charles de Gaulle Regional

    Menhan RI Lihat Langsung Jet Tempur Rafale Bersama Menhan Perancis di Kapal Perang Charles de Gaulle
    Tim Redaksi
    LOMBOK BARAT, KOMPAS.com
    – Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin tiba di Pelabuhan Gili Mas, Lombok Barat, Sabtu (1/2/2025) menggunakan helikopter Caracal milik TNI AU.
    Ia melakukan pertemuan khusus dengan Menteri Pertahanan
    Perancis
    ,
    Sebastian Lecornu
    , di dalam kapal induk atau kapal perang Perancis yang bersandar di Lombok sejak Selasa (28/1/2025).
    Menhan melihat secara langsung jet tempur
    Rafale
    yang telah resmi dibeli Indonesia sebanyak 42 unit dari pemerintah Perancis pada 8 Januari 2024.
    Sjafrie Sjamsoeddin datang bersama Panglima TNI Agus Subiyanto, dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut Muhammad Ali, untuk menggelar pertemuan khusus dengan Menhan Perancis, Sebastian Lecornu, di dalam kapal induk atau kapal perang Perancis yang bersandar di Lombok.
    “Ini adalah kunjungan persahabatan atas undangan pemerintah Perancis, yang mengirim kapal induk dalam rangka
    muhibbah
    (persahabatan) Angkatan Laut Perancis dengan Angkatan Laut Indonesia,” kata Menhan kepada wartawan.
    Menhan mengatakan, bersama Panglima TNI dan KSAL, Menhan Perancis, Sebastian Lecornu, mengajak mereka berkeliling melihat
    Combat Management System
    (CMS), atau sistem perangkat lunak yang mengintegrasikan semua sistem di kapal perang, termasuk sensor dan persenjataan.
    “Kami juga melihat Rafale yang kebetulan kita pesan di Perancis, sehingga saya bisa melihat langsung peralatan alutista lengkap dengan persenjataan yang menempel di pesawat itu,” kata Sjafrie.
    Hal yang paling penting, katanya, yakni upaya meningkatkan hubungan persahabatan antara Indonesia dan Perancis, seperti yang sudah dilakukan Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden Perancis, Emmanuel Macron.
    “Dan kami,
    Menhan RI
    dan Menhan Perancis, serta seluruh angkatan bersenjata Perancis dan TNI, sepakat untuk meningkatkan hubungan, baik kerja sama hingga hubungan profesi,” kata dia.
    Sjafrie juga mengatakan bahwa Indonesia telah memesan 42 unit jet tempur buatan Perancis dan akan didatangkan secara bertahap untuk memperkuat Angkatan Udara Indonesia dalam menjaga kedaulatan Negara Indonesia.
    Kapal selam Scorpene pun telah dipesan oleh Pemerintah Indonesia.

    Insya Allah,
    kapal selam juga,” katanya saat meninggalkan Gili Mas menggunakan helikopter Caracal milik TNI AU.
    Pertemuan antara Menhan RI dan Menhan Perancis dilakukan secara tertutup di dalam kapal perang Perancis dan tidak bisa diikuti oleh wartawan.
    Wartawan hanya diizinkan mengambil gambar aktivitas dari jarak yang cukup jauh dari areal sandar kapal perang tersebut.
    Nampak Menhan, Panglima TNI, dan Kepala Staf Angkatan Laut mengecek pesawat Rafale yang ada di dalam kapal perang tersebut, dan sebagian berada di hanggar kapal.
    Selain meningkatkan hubungan persahabatan antara Indonesia dan Perancis, termasuk angkatan bersenjata Prancis dan TNI, Menhan mengecek perlengkapan alutista lengkap dengan persenjataan yang menempel di pesawat jet tempur tersebut.
    Kapal perang Perancis akan bersandar di Pelabuhan Gili Mas, Lombok Barat, hingga Senin (3/2/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.