Kementrian Lembaga: TNI AU

  • Cek fakta, video pesawat Batik Air tergelincir di Yogyakarta pada 25 Februari

    Cek fakta, video pesawat Batik Air tergelincir di Yogyakarta pada 25 Februari

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video di Facebook dari dalam pesawat. Terdengar suara pramugari meminta semua penumpang untuk segera meninggalkan pesawat.

    Video tersebut dinarasikan pesawat Batik Air tergelincir di Yogyakarta dan diunggah pada 25 Februari 2025.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Semua penumpang kapal batik air pada histeris”

    Namun, benarkah video pesawat Batik Air tergelincir di Yogyakarta pada 25 Februari?

    Unggahan yang menarasikan video pesawat Batik Air tergelincir di Yogyakarta pada 25 Februari. Faktanya, video tersebut merupakan saat pesawat Batik Air tergelincir di Jogja 2015, bukan 2025. (Facebook)

    Penjelasan:

    Berdasarkan penelusuran, video tersebut serupa dengan unggahan TikTok ini yang diberi keterangan pesawat Batik Air yang tergelincir di Yogyakarta pada 2016. Video tersebut telah ditayangkan 30 juta kali di platform TikTok.

    ANTARA menelusuri menggunakan kata kunci “pesawat batik air tergelincir di Jogja 2016” dan menemukan unggahan di laman Kemenhub berjudul “Kemenhub Bekukan Izin Slot Batik Air Yang Tergelincir di Jogja”.

    Pesawat Batik Air rute penerbangan Cengkareng – Yogyakarta dengan nomor penerbangan ID 6380 mengalami incident overshoot pada saat landing pukul 15.05, Jumat (6/11/15) di Bandara Adisucipto Yogyakarta.

    Komandan Pangkalan Udara TNI AU Adisutjipto Yogyakarta Marsekal Pertama Imran Baidirus mengatakan kejadian tersebut bermula sekitar pukul 15.02 WIB persawat Batik Air dengan nomor penerbangan ID 6380 mendarat di Landasan Bandara Asdisutjipto Yogyakarta.

    “Saat itu kondisi di landasan sedang hujan, setelah berhasil mendarat pessawat justru mengalami over shoot dan keluar dari landasan,” katanya, dilansir dari ANTARA.

    Pewarta: Tim JACX
    Editor: Indriani
    Copyright © ANTARA 2025

  • Wartawan Diduga Diintimidasi oleh Ajudan, Panglima TNI Minta Maaf

    Wartawan Diduga Diintimidasi oleh Ajudan, Panglima TNI Minta Maaf

    loading…

    Seorang wartawan media nasional, Adhyasta Dirgantara (Dias) diduga mendapatkan intimidasi dari dua ajudan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Foto/Ilustrasi/Ist

    JAKARTA – Salah seorang wartawan media nasional, Adhyasta Dirgantara (Dias) diduga mendapatkan intimidasi dari dua ajudan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Dugaan intimidasi tersebut terjadi pada Kamis (27/2/2025) siang tadi saat dia mengajukan pertanyaan ke Panglima terkait insiden penyerangan terhadap Mapolres Tarakan oleh oknum prajurit TNI.

    Saat itu, Panglima TNI berkenan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Namun, sang ajudan mengintimidasi wartawan tersebut.

    Baca Juga

    “Kau memang tidak di-brifieng?,” kata seorang ajudan berseragam TNI AU di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis.

    Dias kemudian menjawab maksud dari ucapan ajudan tersebut.

    “Di-briefing apa ya? Saya baru datang,” kata Dias.

    Seorang ajudan Panglima TNI lainnya kemudian mengancam akan ‘menyikat’ Dias. Bahkan, sang ajudan mengaku akan menandai wajah jurnalis itu.

    Baca Juga

    “Ku tandai muka kau, ku sikat kau ya,” bentak ajudan tersebut.

  • Presiden tiba di Yogyakarta, lanjutkan perjalanan ke Akmil Magelang

    Presiden tiba di Yogyakarta, lanjutkan perjalanan ke Akmil Magelang

    Presiden Prabowo (kiri) bersalaman dengan Gubernur Yogyakarta Sultan Hamengkubuwono X yang menyambut kedatangan Presiden di apron Pangkalan Udara Adisutjipto, Yogyakarta, Kamis (27/2/2025). Presiden kemudian melanjutkan perjalanan via darat ke Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah. ANTARA/HO-BPMI Sekretariat Presiden.

    Presiden tiba di Yogyakarta, lanjutkan perjalanan ke Akmil Magelang
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 27 Februari 2025 – 18:33 WIB

    Elshinta.com – Presiden Prabowo Subianto tiba di Pangkalan Udara Adisutjipto, Yogyakarta, Kamis sore, dan langsung melanjutkan perjalanan via darat menuju Akademi Militer (Akmil) di Magelang, Jawa Tengah, untuk memimpin Upacara Parade Senja. Di apron pangkalan udara TNI AU itu, kedatangan Presiden disambut oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengkubuwono (HB) X dan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.

    Presiden kemudian menyalami satu per satu pejabat yang menyambut kedatangannya, diawali dari Sultan HB X, Menhan Sjafrie, kemudian diikuti beberapa pejabat TNI di daerah seperti Panglima Daerah Militer (Pangdam) IV/Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi, Kapolda Yogyakarta Irjen Pol. Suwondo Nainggolan, dan Komandan Lanud (Danlanud) Adisutjipto Marsekal Pertama TNI Setiawan.

    Presiden terbang dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada pukul 13.45 WIB didampingi oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, dan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono. Di Akademi Militer Magelang, Presiden Prabowo dijadwalkan memimpin Upacara Parade Senja dan Penurunan Bendera Merah Putih di lapangan depan Gedung Graha Utama.

    Upacara itu, menjadi salah satu rangkaian acara retret baik saat retret menteri-menteri Kabinet Merah Putih maupun retret kepala daerah. Dalam prosesi upacara, Presiden bakal memeriksa pasukan, kemudian upacara biasanya dimeriahkan aksi defile dari taruna-taruna tiga matra TNI, dan aksi marching band Akmil, Genderang Suling Canka Lokananta.

    “Esok hari, Jumat, 28 Februari 2025, Presiden Prabowo akan memberikan pengarahan dalam rangka Pembelajaran Orientasi Kepemimpinan bagi Kepala Daerah Seluruh Indonesia,” kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana kepada wartawan di Jakarta, Kamis.

    Retret kepala daerah di Akmil Magelang berlangsung pada 21-28 Februari 2025. Di Akademi Militer Magelang, kepala-kepala daerah menjalani serangkaian kegiatan, mulai dari sesi apel pagi dan olahraga bersama, kemudian sesi pembekalan dari beberapa menteri Kabinet Merah Putih, di antaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Ace Hasan Syadzily, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) Rini Widyantini, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    Sumber : Antara

  • Panglima TNI Pastikan Tindak Tegas Prajurit yang Intimidasi Wartawan Kompas.com, Bukan Ajudannya – Page 3

    Panglima TNI Pastikan Tindak Tegas Prajurit yang Intimidasi Wartawan Kompas.com, Bukan Ajudannya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Panglima TNI Jenderal Agus Subianto menyesalkan terjadinya dugaan intimidasi ke wartawan Kompas.com saat hendak menanyakan perkembangan kasus penyerangan Polres Tarakan.

    “Enggak benar ini, akan saya tindak,” tutur Panglima TNI Jenderal Agus Subianto saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (27/2/2025).

    Agus menegaskan, prajurit yang mengintimidasi wartawan Kompas.com bukanlah ajudannya. Dia pun meminta maaf atas peristiwa yang terjadi.

    “Sebenarnya bukan ajudan saya, tapi tim pengawalan. Saya tidak punya ajudan dan tidak pernah pakai ajudan,” ucap dia.

    “Saya mohon maaf atas kejadian yang sangat saya sesalkan,” sambung Agus.

    Sebelumnya, jurnalis Kompas.com bernama Adhyasta Dirgantara diduga mendapatkan intimidasi berupa ancaman dari dua ajudan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

    Hal itu terjadi usai Ahyasta bertanya dengan cara doorstop mengenai penyerangan di Mapolres Tarakan dan konflik antara prajurit TNI dengan anggota Polri.

    Padahal, saat itu mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) tersebut berkenan untuk diwawancarai oleh wartawan mengenai insiden tersebut sebelum naik ke mobilnya.

    “Kau memang tidak di-briefing?” tanya seorang ajudan berseragam TNI AU di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (27/2/2025).

    “Di-briefing apa ya? Saya baru datang,” jawab Adhyasta.

    Lalu, seorang ajudan Panglima TNI lainnya langsung mengancam Adhyasta dengan kata akan “menyikat”.

    “Kutandai muka kau, ku sikat kau ya,” bentak ajudan tersebut.

    “Lah kan saya nanya doang ke Panglima TNI, beliau juga berkenan menjawab,” ucap Adhyasta saat diancam ajudan Panglima TNI.

    Setelah itu, ajudan yang berseragam TNIAU tersebut menanyakan asal media dari Adhyasta. Kemudian, ajudan itu pun melihat ID Pers Istana Kompas.com yang dikenakan Adhyasta.

    Selanjutnya, kedua ajudan itu langsung meninggalkan lokasi tanpa melakukan kekerasan fisik terhadap Adhyasta. Hal ini juga mengingat kondisi saat itu tengah ramai.

     

    Dorong digitalisasi dan keamanan siber, TNI bakal merekrut warga sipil untuk menjadi bagian dari matra siber. Tidak hanya itu, dalam proses seleksi Taruna, Panglima TNI juga menegaskan tidak ada cawe-cawe intervensi dari Perwira maupun masyarakat sip…

  • Tiba di Yogyakarta, Prabowo Bakal Pimpin Upacara Parade Senja Retret Kepala Daerah

    Tiba di Yogyakarta, Prabowo Bakal Pimpin Upacara Parade Senja Retret Kepala Daerah

    loading…

    Presiden Prabowo Subianto tiba di Pangkalan TNI AU Adisutjipto, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis (27/2/2025) sekitar pukul 14.30 WIB. FOTO/SETPRES

    YOGYAKARTA Presiden Prabowo Subianto tiba di Pangkalan TNI AU Adisutjipto, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis (27/2/2025) sekitar pukul 14.30 WIB. Presiden akan memimpin Parade Senja di Retret Kepala Daerah.

    Tampak menyambut kedatangan Presiden Prabowo di Bandara Adisutjipto adalah Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi, Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan, serta Danlanud Adisutjipto Marsma TNI Setiawan.

    Dari bandara, Prabowo kemudian melanjutkan perjalanan menuju Akademi Militer (Akmil) di Kabupaten Magelang melalui jalur darat. Di Akmil, Prabowo dijadwalkan untuk memimpin langsung Upacara Parade Senja dan Penurunan Bendera Merah Putih.

    “Esok hari, Jumat, 28 Februari 2025, Presiden Prabowo akan memberikan pengarahan dalam rangka Pembelajaran Orientasi Kepemimpinan bagi Kepala Daerah Seluruh Indonesia,” ujar Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana dalam keterangannya, Kamis (27/2/2025).

    Sebelumnya, Prabowo dan rombongan terbatas lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta sekitar pukul 13.45 WIB. Turut mendampingi Presiden Prabowo dalam kunjungan kerja kali ini adalah Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Wakil Menteri Pertanian Sudaryono.

    (abd)

  • Panglima TNI Minta Maaf Pengawalnya Ancam Jurnalis Kompas.com

    Panglima TNI Minta Maaf Pengawalnya Ancam Jurnalis Kompas.com

    Panglima TNI Minta Maaf Pengawalnya Ancam Jurnalis Kompas.com
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Panglima TNI
    Jenderal Agus Subiyanto meminta maaf atas ancaman yang dialami jurnalis
    Kompas.com
    , Adhyasta Dirgantara, ketika meliput di Lapangan Bhayangkara,
    Mabes Polri
    , Jakarta, hari ini.
    “Saya mohon maaf atas kejadian yang sangat saya sesalkan,” kata Panglima TNI kepada
    Kompas.com
    melalui pesan singkat, Kamis (27/2/2025).
    Agus menjelaskan bahwa prajurit TNI yang mengancam jurnalis itu bukanlah ajudan, melainkan tim pengawalnya karena ia mengaku tidak memiliki ajudan.
    Ia juga tidak menjelaskan secara detail mengenai asal-usul tim pengawalan tersebut.
    Akan tetapi, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat ini memastikan bahwa ia bakal menindak para pengawalnya.
    “Segera akan saya tindak,” kata Agus.
    Agus juga menyampaikan permohonan maaf kepada semua awak media atas ketidaknyamanan yang dialami.
    Sementara itu, Pemimpin Redaksi
    Kompas.com
    Amir Sodikin menyayangkan peristiwa yang seharusnya tidak perlu dilakukan oleh tim yang menyertai pejabat, apalagi Panglima TNI.
    Dalam bekerja, jurnalis dilindungi undang-undang. Jurnalis hanya mengandalkan pertanyaan, bukan senjata, sehingga tak selayaknya dihalangi, apalagi diancam.
    “Dari rekaman video yang saya terima, Panglima TNI telah menjawab pertanyaan itu dan bahkan menyampaikan terima kasih serta dijawab terima kasih pula oleh para wartawan. Karena itu, tak ada alasan untuk mengancam kerja para jurnalis di lapangan saat itu,” ujarnya.
    Kasus ini selayaknya bisa menjadi pembelajaran bahwa kerja-kerja jurnalistik tak boleh mendapat ancaman dalam bentuk apa pun.
    Kompas.com
    mengapresiasi Panglima TNI yang telah meminta maaf atas apa yang sudah terjadi. Semoga hal seperti ini tak terulang lagi.
    Sebelumnya diberitakan, Adhyasta Dirgantara diancam oleh dua ajudan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto usai bertanya mengenai insiden penyerangan
    Mapolres Tarakan
    oleh tentara.
    Peristiwa ini terjadi di Markas Besar Polri, Kamis (27/2/2025), seusai acara Baksos Polri Presisi Bersama Mahasiswa untuk Masyarakat Menyambut Bulan Suci Ramadhan.
    Awalnya, Adhyasta bersama jurnalis lainnya mendekati Agus untuk meminta waktu wawancara.
    Agus yang hendak memasuki mobil pun menghentikan langkahnya dan meladeni wawancara bersama para jurnalis.
    Setelah wawancara selesai dan Agus meninggalkan lokasi, Adhyasta didatangi oleh dua orang ajudan yang melayangkan ancaman.
    “Kau memang tidak di-
    briefing
    ?” tanya seorang ajudan berseragam TNI AU di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta, Kamis (27/2/2025).
    “Di-
    briefing
    apa ya? Saya baru datang,” kata Adhyasta.
    Lalu, seorang ajudan Panglima TNI lainnya mengancam akan “menyikat” Adhyasta.
    “Kutandai muka kau, kusikat kau ya,” bentak ajudan tersebut.
    “Lah kan saya nanya doang ke Panglima TNI, beliau juga berkenan menjawab,” kata Adhyasta membela.
    Setelahnya, ajudan yang berseragam TNI AU menanyakan asal media dari Adhyasta.
    Ajudan itu pun melihat tanda pengenal Pers Istana Kepresidenan dan
    Kompas.com
    yang dikenakan Adhyasta.
    Lalu, keduanya pergi mengingat situasi di lapangan sangat ramai.
    Tidak ada kekerasan fisik yang dilakukan kedua ajudan tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2
                    
                        Jurnalis Kompas.com Diancam Tim Pengawal Panglima TNI Usai Tanya soal Penyerangan Mapolres Tarakan
                        Nasional

    2 Jurnalis Kompas.com Diancam Tim Pengawal Panglima TNI Usai Tanya soal Penyerangan Mapolres Tarakan Nasional

    Jurnalis Kompas.com Diancam Tim Pengawal Panglima TNI Usai Tanya soal Penyerangan Mapolres Tarakan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Jurnalis Kompas.com
    , Adhyasta Dirgantara, diancam oleh dua ajudan
    Panglima TNI
    Jenderal Agus Subiyanto usai bertanya mengenai insiden penyerangan Polres Tarakan oleh tentara.
    Peristiwa ini terjadi di Markas Besar Polri, Kamis (27/2/2025), seusai acara Baksos Polri Presisi Bersama Mahasiswa Untuk Masyarakat Menyambut Bulan Suci Ramadhan.
    Awalnya, Adhyasta bersama jurnalis lainnya mendekati Agus untuk meminta waktu wawancara.
    Agus yang hendak memasuki mobil pun menghentikan langkahnya dan meladeni wawancara bersama para jurnalis.
    Setelah wawancara selesai dan Agus meninggalkan lokasi, Adhyasta didatangi oleh dua orang ajudan yang melayangkan ancaman.
    “Kau memang tidak di-
    briefing
    ?” tanya seorang ajudan berseragam TNI AU di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta, Kamis (27/2/2025).
    “Di-
    briefing
    apa ya? Saya baru datang,” kata Adhyasta.
    Lalu, seorang ajudan Panglima TNI lainnya mengancam akan ‘menyikat’ Adhyasta.
    “Kutandai muka kau, ku sikat kau ya,” bentak ajudan tersebut.
    “Lah kan saya nanya doang ke Panglima TNI, beliau juga berkenan menjawab,” bela Adhyasta.
    Setelahnya, ajudan yang berseragam TNI AU menanyakan asal media dari Adhyasta.
    Ajudan itu pun melihat ID Pers Istana Kepresidenan dan Kompas.com yang dikenakan Adhyasta.
    Lalu, keduanya pergi mengingat situasi di lapangan sangat ramai.
    Tidak ada kekerasan fisik yang dilakukan kedua ajudan tersebut.
     
     
    Sementara itu, ketika diwawancarai oleh jurnalis
    Kompas.com, 
    Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto angkat bicara perihal tentara yang menyerang Polres Tarakan usai ada dugaan penganiayaan oleh polisi.
    Agus menyebut, pihak-pihak yang terlibat sudah diperiksa oleh TNI.
    “Sudah enggak ada masalah, Pangdam dengan pimpinan dari Polri sudah membuat langkah-langkah dan semuanya sudah selesai,” ujar Agus saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (27/2/2025).
    “Yang terlibat sudah kita periksa,” kata dia melanjutkan.
    Agus enggan membeberkan berapa jumlah tentara yang diperiksa dalam kasus penyerangan ini.
    Dia menyebut akan melihat kesalahan mereka terlebih dahulu sebelum menindak.
    “Nanti kita lihat kesalahan, karena memang kejadiannya kan di tempat hiburan malam, pasti akan kita tindak kalau yang salah,” ujar Agus.
    Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto meminta maaf atas ancaman yang dialami
    jurnalis Kompas.com
    , Adhyasta Dirgantara, ketika meliput di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta, hari ini.
    “Saya mohon maaf atas kejadian yang sangat saya sesalkan,” kata Panglima kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Kamis (27/2/2025).
    Agus menjelaskan bahwa prajurit TNI yang mengancam jurnalis itu bukanlah ajudan, melainkan tim pengawalnya karena ia mengaku tidak memiliki ajudan.
    Ia juga tidak menjelaskan secara detil mengenai asal-usul tim pengawalan tersebut.
    Akan tetapi, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat ini memastikan bahwa ia bakal menindak para pengawalnya.
    “Segera akan saya tindak,” kata Agus.
    Agus juga menyampaikan permohonan maaf kepada semua awak media atas ketidaknyamanan yang dialami.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • PT DI kirim teknisi ke Prancis untuk pelajari pesawat tempur Rafale

    PT DI kirim teknisi ke Prancis untuk pelajari pesawat tempur Rafale

    Jakarta (ANTARA) – PT Dirgantara Indonesia telah mengirimkan beberapa teknisi ke Prancis untuk mempelajari pesawat tempur Rafale yang akan dimiliki Indonesia.

    Pengiriman teknisi itu dilakukan agar Indonesia nantinya memiliki SDM yang andal dalam merawat pesawat jet tempur Rafale.

    “Sudah dikirim ke sana (Perancis),” kata Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (Persero) Gita Amperiawana di Bandung, Jawa Barat, Rabu.

    Walau demikian, Gita tidak menyebutkan berapa teknisi yang dikirim dan berapa lama proses belajar tentang Rafale itu akan berlangsung.

    Gita menjelaskan PT DI telah mendapatkan program offset dari kerja sama dengan Rafale yakni pelatihan teknisi hingga pembuatan computer basic training/CBT.

    Kerja sama pembuatan CBT ini dilakukan agar personel TNI atau teknisi PT DI yang akan menjadi operator Rafale dapat melakukan latihan basic dengan teknologi komputer.

    Dengan adanya kerja sama offset ini, diharapkan Indonesia memiliki personel yang dapat mengoperasikan hingga melakukan perawatan pesawat tempur Rafale dengan baik.

    Sebelumnya, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono mengungkapkan bahwa TNI AU pada 2026 akan mempunyai enam pesawat tempur Rafale dari Prancis.

    “Di tahun depan, sekitar Februari atau Maret, kami sudah mulai kedatangan pesawat Rafale, tiga pesawat, dan tiga bulan kemudian itu tiga pesawat lagi. Jadi, di pertengahan tahun depan nanti kami sudah punya enam pesawat Rafale,” kata Tonny usai menghadiri Rapat Pimpinan TNI AU di Markas Besar TNI AU, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (3/2).

    Oleh sebab itu, dia mengatakan bahwa TNI AU telah melakukan sejumlah persiapan untuk menyambut kedatangan pesawat tempur tersebut.

    Lebih lanjut, dia mengemukakan bahwa TNI AU telah menyiapkan markas atau homebase enam pesawat tersebut, yakni di Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau.

    “Di Pekanbaru, kami sudah membangun simulator, kemudian hanggar-hanggar yang kami bilang smart building (bangunan pintar, red.), fasilitas-fasilitas penerbangan di sana pun kami perbaiki, terus sistem logistik juga sedang berproses kami bangun. Jadi, semua persiapan untuk sarana dan prasarana sudah dilakukan di Pekanbaru,” jelasnya.

    Selain itu, KSAU mengatakan bahwa TNI AU telah memilih sejumlah personel untuk mengikuti pendidikan calon penerbang pesawat Rafale.

    “Tentunya dilihat dari berbagai background (latar belakang, red.) penugasan di pesawat-pesawat yang sekarang kami punya,” ujarnya.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

  • PT DI kirim teknisi ke Prancis untuk pelajari pesawat tempur Rafale

    PT DI akan uji kemampuan drone MALE Elang selama 1 bulan

    Badung (ANTARA) – Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (PT DI) Gita Amperiawan mengatakan bahwa pihaknya akan menguji kemampuan pesawat tanpa awak buatan Indonesia, yakni drone medium altitude long endurance (MALE) Elang Hitam selama 1 bulan ke depan.

    “Mungkin dalam 1 bulan ke depan kami akan demo flight MALE itu untuk bisa terbang 24 jam, kemudian payload-nya sekitar 300 kilogram,” kata Gita kepada awak media saat ditemui di Kantor PT DI, Bandung, Jawa Barat.

    Gita mengatakan bahwa drone tersebut merupakan hasil rancangan PT DI bekerja sama dengan Badan Riset Informasi Nasional (BRIN).

    Setelah pengujian drone selesai, pihaknya akan mengembangkan drone MALE Elang Hitam agar bisa berfungsi lebih maksimal.

    Pengembangan drone MALE oleh PT DI, kata dia, bersamaan dengan rencana TNI AU membeli drone Bayraktar pabrikan Turki.

    Gita berharap ke depan akan tercipta transfer teknologi antara Turki dan PT DI untuk pengembangan drone MALE Elang Hitam.

    Dengan demikian, drone MALE akan makin canggih dan mampu memenuhi kebutuhan pertahanan TNI.

    Pengembangan PTTA MALE buatan dalam negeri Elang Hitam dirintis sejak 2015 dan konsorsium untuk itu dibentuk pada tahun 2017 yang terdiri atas Kementerian Pertahanan RI, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), TNI Angkatan Udara, Institut Teknologi Bandung, PT Dirgantara Indonesia dan PT Len Industri, kemudian pada tahun 2019 bertambah satu anggota, yaitu Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

    PT DI dan BPPT (sekarang melebur menjadi bagian dari BRIN) pada tahun 2019 berhasil membuat rangka (airframe) PTTA MALE Elang Hitam dan meluncurkan itu ke hadapan publik di hanggar PT DI.

    Namun, pada tahun 2020, BRIN mengumumkan program pengembangan Elang Hitam dialihkan dari versi militer menjadi drone sipil.

    Kepala BRIN (saat itu) Laksana Tri Handoko menjelaskan bahwa pengalihan itu karena ada kendala penguasaan sejumlah teknologi kunci. Keputusan itu juga karena hasil uji terbang yang gagal pada tahun 2021.

    Berlanjut ke hasil Rapat Pleno KKIP pada bulan Oktober 2024, pengembangan PTTA MALE untuk kebutuhan militer kembali berlanjut, dan dipimpin oleh PT DI sebagai lead integrator.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • KSAU perintahkan seluruh lanud ubah lahan tidur jadi area pertanian

    KSAU perintahkan seluruh lanud ubah lahan tidur jadi area pertanian

    Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI M Tony Harjono (kanan) didampingi Kapolda NTT, Komandan Lanud dan Asisten Perekonomian Sekda NTT saat tiba di Lanud El Tari Kupang, NTT, Selasa (25/2/2025). ANTARA/Kornelis Kaha

    KSAU perintahkan seluruh lanud ubah lahan tidur jadi area pertanian
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 25 Februari 2025 – 19:25 WIB

    Elshinta.com – Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI M Tonny Harjono memerintahkan seluruh pangkalan udara (lanud) di Indonesia untuk mengubah lahan tidur agar bisa dikelola menjadi area pertanian guna menyukseskan program ketahanan pangan.

    “Jadi saya sudah perintahkan ke seluruh lanud di Indonesia untuk memanfaatkan lahan tidur, lahan yang ada di lanud untuk ditanami pohon atau tanaman (pangan) yang sesuai dengan wilayahnya,” katanya kepada wartawan di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Selasa (25/2).

    Hal ini disampaikannya saat melakukan kunjungan kerja ke Kupang, khususnya ke Lanud El Tari Kupang untuk melakukan penanaman jagung di lahan milik TNI AU di kawasan Lanud El Tari.

    Dia mengatakan bahwa TNI AU telah berkomitmen untuk mendukung seluruh program kerja dari Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang salah satunya adalah program ketahanan pangan.

    Dia mengatakan bahwa di setiap wilayah atau setiap lanud mempunyai karakteristik lahan yang berbeda.

    “Ada yang lahannya bisa digunakan untuk menanam padi. Kemudian seperti di sini (Lanud El Tari) cocok untuk tanam Jagung, cabai atau lainnya,” ujar dia.

    Dia menambahkan bahwa selain mendukung program ketahanan pangan, dirinya juga telah memerintahkan personelnya di lanud se-Indonesia untuk mendukung program makan siang bergizi gratis.

    Saat ini, ujar dia, baru tujuh lanud yang menjalankan program tersebut, dan diharapkan lanud lain di Indonesia juga bisa ikut menjalankan program itu.

    “Masing-masing lanud sudah saya minta mengirimkan koordinat geospacial yang bisa kita akses, nanti kita akan lihat radius 5 kilometer apakah memungkinkan atau tidak,” ujar dia.

    Pihaknya menargetkan minimal 3.000 anak penerima manfaat dari MBG itu, agar program pemerintah pusat bisa terlaksana dengan baik.

    “Jadi Angkatan Udara, kita sudah mengeluarkan surat untuk memerintahkan seluruh jajaran di lanud untuk mengikuti program ketahanan pangan. Tidak hanya ketahanan pangan saja, tetapi juga makan siang bergizi gratis,” jelasnya.

    Sumber : Antara