Kementrian Lembaga: TNI AU

  • Warga Jalan Kaki dari Tugu Tani Menuju Monas Hadiri Perayaan HUT TNI ke-80 – Page 3

    Warga Jalan Kaki dari Tugu Tani Menuju Monas Hadiri Perayaan HUT TNI ke-80 – Page 3

    Acara peringatan HUT TNI ke-80 ini bakal diramaikan  dengan parade pasukan dan defile alutsista dari tiga matra: TNI AD, TNI AL, dan TNI AU. Selain itu, akan ditampilkan atraksi udara dan darat, termasuk demo udara helikopter dan pesawat tempur, serta konvoi kendaraan tempur di sekitar area Monas.

    Sebelumnya, pada Jumat (3/10/2025), Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto meninjau langsung gladi bersih di lokasi acara. Ia memastikan seluruh rangkaian kegiatan peringatan HUT TNI telah melalui latihan dan simulasi yang matang.

    “Semua kegiatan sudah diuji coba dan diyakini berjalan aman dan lancar. Kami pastikan seluruh personel siap menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab,” ujar Agus dalam keterangannya, Jumat (3/10/2025).

    Antusiasme Masyarakat Tinggi

    Sejumlah pengunjung mengaku datang sejak subuh demi mendapatkan tempat terbaik di sekitar lapangan upacara. Suasana ramai sudah terlihat sejak pukul 06.00 WIB dengan iringan musik militer dan kibaran bendera merah putih di berbagai sudut Monas.

    “Kami ingin menunjukkan rasa bangga pada TNI yang selalu menjaga keamanan negara. Sekali-sekali ingin lihat langsung defile dan atraksi pesawat tempur,” kata Siti Rahma (28), warga asal Depok.

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama TNI dan Polri telah menyiapkan sejumlah titik parkir di sekitar lokasi, termasuk di Istiqlal, Gambir, dan sekitar Balai Kota, dengan pengalihan arus lalu lintas bersifat situasional.

    Perayaan HUT TNI ke-80 ini menjadi momentum kebersamaan antara rakyat dan prajurit, mencerminkan semangat “TNI Bersama Rakyat, Indonesia Maju”.

  • Jelang HUT ke-80 TNI, Panglima Gelar Doa Bersama dengan Tokoh Lintas Agama

    Jelang HUT ke-80 TNI, Panglima Gelar Doa Bersama dengan Tokoh Lintas Agama

    Bisnis.com, JAKARTA — Menjelang HUT ke-80, Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah menggelar doa bersama lintas agama di Lapangan Silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada Sabtu (4/10/2025).

    Berdasarkan pantauan Bisnis di lokasi, acar doa bersama ini dihadiri oleh sejumlah Jenderal TNI. Misalnya Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan wakilnya Jenderal Tandyo Budi Revita.

    Selain itu, kepala staff dari tiga marka TNI mulai dari Kepala Staff TNI Angkatan Darat (KSAD); Jenderal Maruli Simanjuntak; Kepala Staff TNI AU (KSAU) Marsekal TNI Mohammad Tonny Harjono; dan Kepala Staf AU (KSAU) Laksamana TNI Muhammad Ali.

    Kemudian, doa bersama ini dipimpin oleh enam tokoh agama seperti Ustad Adi Hidayat, Ustad Yusuf Aman, Romo Yos Bintoro, PR Pendeta Arlyanus Larosa, Pinandita Astono Chandra Dana, KRT Asun Gotama dan JS Ruysya Supit.

    Selain itu turut hadir juga Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin serta Wamenhan Donny Ermawan Taufanto.

    Adapun, kegiatan ini diikuti oleh 7.800 peserta yang terdiri atas prajurit dan PNS TNI, anak yatim, Banser, Kokam, serta perwakilan pemuda dari berbagai agama, yaitu Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.

    “Doa bersama dilaksanakan oleh tokoh agama dari semua agama hadir tadi. Kemudian juga seluruh elemen masyarakat, kemudian juga anak yatim sekaligus kita memberikan santunan kepada anak yatim,” ujar Jenderal Agus usai doa bersama, Sabtu (4/10/2025).

  • Simak Cara Terbaru Gabung TNI Setelah Perubahan Batas Usia dan Tinggi

    Simak Cara Terbaru Gabung TNI Setelah Perubahan Batas Usia dan Tinggi

    Bisnis.com, JAKARTA – Perubahan syarat batas tinggi dan usia bagi calon pendaftar Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) membawa angin segar. TNI AD mengubah syarat minimal tinggi badan dari sebelumnya 163 sentimeter menjadi 158 sentimeter serta mengubah batas usia rekrutmen dari maksimal 22 tahun menjadi 24 tahun.

    Wakil Panglima TNI, Jenderal Tandyo Budi Revita menyebutkan alasan perubahan syarat tinggi dan usia.

    “Sekarang kami lagi butuh banyak pasukan ya, banyak prajurit. Usia kami tambahin,” kata Tandyo kepada wartawan di kantor Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rabu (1/10/2025).

    Sementara terkait syarat tinggi badan, Kepala Dinas Penerangan AD, Brigadir Jenderal TNI Wahyu Yudhayana mengungkapkan banyak calon prajurit yang sebenarnya memenuhi seluruh kualifikasi, tetapi gagal hanya karena selisih beberapa sentimeter.

    Dengan penyesuaian ini, TNI AD berharap bisa menjaring lebih banyak calon prajurit yang berkualitas, berpotensi, dan punya motivasi kuat untuk mengabdi.

    Jadi, bagaimana cara mendaftar menjadi bintara dan tamtama TNI?

    Langkah pertama adalah mengetahui persyaratan untuk mendaftar.

    Dilansir dari website resmi pendaftaran TNI, persyaratan umum mendaftar TNI sebagai berikut:

    Persyaratan umum pendaftaran TNI Tamtama atau Bintara

    1. Warga Negara Indonesia (WNI).
    2. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menganut salah satu dari enam agama resmi di Indonesia (Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu) atau penghayat kepercayaan.
    3. Setia kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
    4. Tidak memiliki catatan kriminalitas, dibuktikan dengan surat resmi dari kepolisian (SKCK).
    5. Berijazah minimal SMA/SMK/MA sederajat (termasuk Paket C sesuai ketentuan).
    6. Belum pernah menikah dan bersedia tidak menikah selama masa pendidikan dasar militer (Dikma) hingga minimal 2 tahun setelah lulus Dikma.
    7. Tinggi badan minimal 163 cm (khusus TNI AD minimal 158 cm) dengan berat badan proporsional.
    8. Usia minimal 17 tahun 10 bulan, dan maksimal 22 tahun (khusus TNI AD maksimal usia 24 tahun).
    9. Sehat jasmani dan rohani, tidak bertato/bekas tato, tidak bertindik, kecuali karena adat (dengan surat keterangan dari ketua adat/suku), tidak buta warna, tidak berkacamata/softlens.
    10. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI.
    11. Bukan anggota/mantan TNI, Polri, atau PNS.
    12. Memiliki kartu BPJS atau KIS (Kartu Indonesia Sehat) aktif.

    Persyaratan Khusus

    TNI Angkatan Darat

    1. Usia: 17 tahun 10 bulan hingga 24 tahun pada saat pendaftaran
    2. Lulusan SMA/MA/SMK dengan nilai akademik minimal sesuai tahun kelulusan:
    Lulusan 2017–2019: rata-rata UN minimal 37.
    Lulusan 2020: rata-rata rapor (Bhs. Indonesia, Inggris, Matematika) minimal 65.
    Lulusan 2021–2022: rata-rata rapor (3 mapel) minimal 68.
    Lulusan 2023–2025: rata-rata rapor (3 mapel) minimal 70.
    3. Bersedia menjalani Ikatan Dinas Pertama (IDP) minimal 10 tahun.
    4. Bersedia membayar kembali biaya pendidikan 10 kali lipat apabila apabila dengan kemauan sendiri menolak atau mengundurkan diri dari kegiatan penerimaan dan pendidikan pertama sampai dengan pengangkatan menjadi prajurit TNI;
    5. Harus mengikuti seleksi resmi yang meliputi administrasi, kesehatan, jasmani, psikologi, dan litpers (penelitian personel).
    6. Surat persetujuan orang tua/wali diperlukan, tanpa intervensi terhadap panitia penerimaan.
    7. Ijazah luar negeri atau dari lembaga pendidikan di luar naungan Kemendikdasmen/Kemendikti wajib dilegalisasi kementrian tersebut dan transkripnya disetarakan dengan regulasi Indonesia.
    8. Persyaratan tambahan: tidak kehilangan hak menjadi prajurit karena putusan pengadilan, serta bersedia mematuhi aturan bebas KKN (dengan surat pernyataan tidak melakukan penyuapan).
    9. Prestasi: boleh melampirkan sertifikat/piagam minimal tingkat nasional (juara 1–3) untuk nilai tambah dalam pelaksanaan RIK/Uji Sidang Pemilihan.

    TNI Angkatan Laut

    1. Usia: 17 tahun 9 bulan hingga 22 tahun pada saat pendidikan pertama.
    2. Ikatan Dinas Pertama (IDP) maksimal 10 tahun sejak dilantik sebagai prajurit.
    3. Domisili minimal 12 bulan sesuai KTP di wilayah panitia daerah pendaftaran.
    4. Prestasi: sertifikat/piagam dapat dilampirkan untuk nilai tambah.
    5. Seleksi berjenjang:
    Tingkat daerah di lokasi pendaftaran.
    Tingkat pusat di Lapetal Malang dengan biaya ditanggung negara.
    Peserta yang tidak lulus pusat akan dipulangkan dengan biaya negara.
    Pendaftaran hanya diperbolehkan di satu tempat.

    TNI Angkatan Udara

    1. Usia: 17 tahun 9 bulan hingga 22 tahun pada saat pendidikan pertama.
    2. Dokumen administrasi wajib: Ijazah, Akta Kelahiran, Kartu Keluarga, dan KTP.
    3. Khusus bagi yang sudah bekerja:
    Melampirkan surat persetujuan dari instansi tempat bekerja.
    Melampirkan surat pernyataan bersedia diberhentikan dari status karyawan jika diterima sebagai prajurit TNI AU.

    Pendaftaran menjadi prajurit tamtama-bintara TNI dapat melalui website berikut:
    TNI AD: https://ad.rekrutmen-tni.mil.id/bintara-ad
    TNI AL: https://al.rekrutmen-tni.mil.id/
    TNI AU: https://diajurit.tni-au.mil.id/

    Menjadi prajurit TNI AD, AL, atau AU memerlukan persiapan fisik, mental, serta kelengkapan administrasi yang matang. Persyaratan umum berlaku untuk semua angkatan, sedangkan persyaratan khusus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing angkatan.

    Dengan memahami persyaratan ini, calon pendaftar dapat mempersiapkan diri lebih baik sebelum mengikuti seleksi resmi penerimaan prajurit TNI.

    (Stefanus Bintang)

  • Jet Tempur KF-21 Boramae Hasil Kerja Sama RI-Korsel Diuji Coba TNI AU di Sacheon

    Jet Tempur KF-21 Boramae Hasil Kerja Sama RI-Korsel Diuji Coba TNI AU di Sacheon

    JAKARTA – Pilot tempur TNI Angkatan Udara (AU) kembali menjalankan uji terbang sebagai front seater (kursi depan) pada prototipe pesawat tempur generasi 4,5 KF-21 Boramae, di Sacheon, Korea Selatan (Korsel), Selasa 30 September.

    Berdasarkan siaran pers resmi dari TNI AU yang diterima, Kamis, dikutip Antara, dijelaskan pesawat tempur KF-21 Boramae merupakan hasil dari proyek kerja sama antara industri pertahanan Indonesia dengan Korsel.

    Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama TNI I Nyoman Suadnyana mengatakan pilot TNI AU itu bernama Kolonel Pnb Mohammad Sugiyanto dengan tanda panggilan “Mammoth”.

    Ini menjadi kali kedua Sugiyanto menerbangkan KF-21 Boramae setelah sempat mengawaki pesawat itu sebagai pilot di bangku belakang pada 16 Mei 2023.

    Ia melanjutkan dalam misi berdurasi satu jam itu, Mammoth yang didampingi pilot uji Korea Aerospace Industries (KAI) Koh Hwi Seok melaksanakan pengujian performa serta aspek stabilitas dan kendali pada ketinggian 10.000 hingga 20.000 kaki.

    Pesawat itu terbukti berfungsi dengan baik setelah menjalani uji terbang selama satu jam.

    Dengan adanya kegiatan uji terbang ini, I Nyoman berharap transfer teknologi tempur antara Indonesia dan Korea Selatan dapat terus terjalin demi memperkuat kekuatan pertahanan.

    Ia juga suksesnya kerja sama perakitan pesawat tempur Boramae dapat memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan.

  • HUT TNI 2025, Tarif Transjakarta hingga MRT Cuma Rp 80 – Page 3

    HUT TNI 2025, Tarif Transjakarta hingga MRT Cuma Rp 80 – Page 3

    Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama TNI I Nyoman Suadnyana mengatakan 156 pesawat andalan TNI AU akan terlibat dalam acara perayaan HUT ke-80 TNI di Monas, Jakarta Pusat.

    Sebanyak 156 pesawat itu terdiri dari pesawat angkut, salah satunya Hercules C-130, dan pesawat tempur, di antaranya F-16, Sukhoi dan Hawk 100/200.

    Dia menuturkan para penerbang tempur itu akan menampilkan beragam atraksi di udara, mulai dari simulasi tempur hingga manuver terbang yang dapat dilihat langsung dari silang Monas.

    Sementara itu, pesawat angkut akan dilibatkan dalam penerjunan prajurit, mulai dari Parako Pasgat, Kopassus hingga Marinir.

    TNI AU akan menurunkan 8.600 personel untuk meramaikan acara puncak peringatan HUT ke-80 TNI.

    Seluruh personel itu akan dibagi untuk menjalankan sejumlah tugas, di antaranya sebagai peserta upacara, peserta defile alat utama sistem senjata (alutsista), pasukan simulasi tempur, pasukan penerjun, penerbang pesawat tempur dan pesawat angkut serta petugas pengamanan wilayah.

  • 5
                    
                        TNI Miliki Seragam PDL Baru, Bakal Dipakai Serentak Saat HUT Ke-80
                        Nasional

    5 TNI Miliki Seragam PDL Baru, Bakal Dipakai Serentak Saat HUT Ke-80 Nasional

    TNI Miliki Seragam PDL Baru, Bakal Dipakai Serentak Saat HUT Ke-80
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Tentara Nasional Indonesia (TNI) resmi memiliki seragam Pakaian Dinas Lapangan (PDL) baru.
    Seragam ini akan mulai digunakan secara serentak oleh semua matra pada perayaan HUT ke-80 TNI pada 5 Oktober 2025.
    Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita yang sudah menggunakan seragam PDL baru tersebut mengatakan, perubahan seragam lapangan ini merupakan arahan langsung dari Panglima TNI.
    “Iya, ini sebelumnya dari keputusan Bapak Panglima, kita pakai ini bersama Wakasad. Dan nanti tanggal 5 Oktober semuanya sudah pakai ini,” kata Tandyo saat ditemui di Gedung Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Jakarta, Rabu (1/10/2025).
    Ia menambahkan, pemakaian seragam baru sudah mulai diberlakukan sejak 27 September 2025 berdasarkan Keputusan Panglima (Keppang).
    Ia pun memohon doa kepada semua agar seragam PDL TNI yang baru ini lancar.
    Seragam PDL terbaru ini mengusung motif baru yang menggantikan loreng lama, yakni Loreng Malvinas yang telah digunakan sejak 1982.
    Menurut Tandyo, motif baru tersebut dirancang agar lebih efektif dalam penyamaran, terutama saat prajurit bertugas di hutan atau medan operasi tertentu.
    “Sekarang kan, namanya kan Loreng Malvinas yang lama, dari tahun 1982. Itu yang pertama. Yang kedua, (fungsinya), jadi kalau kita masuk ke hutan dan sebagainya, ini lebih tersamar,” ungkap jenderal bintang empat TNI itu.
    Wakil Panglima TNI memastikan bahwa penggunaan PDL baru ini berlaku untuk semua matra, baik TNI AD, TNI AL, maupun TNI AU.
    Dengan begitu, pada momen HUT ke-80 TNI mendatang, semua prajurit akan tampil seragam menggunakan pakaian dinas lapangan baru.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • HUT ke-80 TNI: Naik Transjakarta, MRT, dan LRT Hanya Rp 80 – Page 3

    HUT ke-80 TNI: Naik Transjakarta, MRT, dan LRT Hanya Rp 80 – Page 3

    Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama TNI I Nyoman Suadnyana mengatakan 156 pesawat andalan TNI AU akan terlibat dalam acara perayaan HUT ke-80 TNI di Monas, Jakarta Pusat.

    Sebanyak 156 pesawat itu terdiri dari pesawat angkut, salah satunya Hercules C-130, dan pesawat tempur, di antaranya F-16, Sukhoi dan Hawk 100/200.

    Dia menuturkan para penerbang tempur itu akan menampilkan beragam atraksi di udara, mulai dari simulasi tempur hingga manuver terbang yang dapat dilihat langsung dari silang Monas.

    Sementara itu, pesawat angkut akan dilibatkan dalam penerjunan prajurit, mulai dari Parako Pasgat, Kopassus hingga Marinir.

     

  • Barisan jet tempur AU bersiap di Lanud Halim untuk latihan manuver 

    Barisan jet tempur AU bersiap di Lanud Halim untuk latihan manuver 

    Jakarta (ANTARA) – Barisan pesawat tempur TNI AU tengah bersiap di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur untuk menggelar latihan manuver sebelum tampil pada perayaan HUT ke-80 TNI di Monas, Jakarta Pusat pada Minggu (5/10).

    Berdasarkan pantauan di lokasi, Rabu, pukul 09.26 WIB, terlihat ada beberapa jenis pesawat tempur yang terpajang dari mulai F-16 Fighting Falcon, T-50i Golden Eagle, Sukhoi Su-27 dan Su-30 serta pesawat tempur Hawk.

    Pesawat tersebut berasal dari beberapa skuadron seperti Skuadron 14 Lanud Iswahjudi untuk T-50 Golden Eagle, Skuadron 11 dari Lanud Sultan Hassanudin untuk Su-27 dan Su-30, Skuadron 16 Lanud Roesmin Nurjadin dan Skuadron 15 Lanud Iswahjudi untuk F-16 Fighting Falcon, Skuadron 12 Lanud Roesmin Nurjadin dan Skuadron 1 Lanud Supadio untuk pesawat tempur hawk.

    Pesawat F-16 Fighting Falcon saat hendak lepas landas dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (1/10/2025) (ANTARA/Walda Marison)

    Sebelumnya, pesawat KAI KT-1B Wong Bee juga telah lepas landas untuk latihan manuver udara.

    Nantinya, rentetan pesawat tempur itu akan melakukan gladi kotor manuver tempur hingga dogfight di langit Monas, Jakarta Pusat.

    Hingga saat ini, beberapa pesawat tempur yang ada di landasan Lanud Halim telah menghidupkan mesin untuk persiapan lepas landas.

    Pesawat T-50 i Golden Eagle saat ingin lepas landas dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (1/10/2025) (ANTARA/Walda Marison)

    Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama (Marsma) TNI I Nyoman Suadnyana memastikan 156 pesawat TNI AU akan terlibat dalam acara perayaan HUT ke-80 TNI di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (5/10).

    “Dapat dipastikan yang terlibat demo udara sejumlah 156 pesawat,” kata I Nyoman kepada ANTARA di Jakarta, Senin (29/8).

    I Nyoman menjelaskan 156 pesawat itu terdiri dari pesawat angkut dan pesawat tempur andalan AU.

    Beberapa jenis pesawat tempur, di antaranya F-16, Sukhoi dan Hawk 100/200. Sedangkan pesawat angkut terdiri dari Hercules C-130.

    Dia mengatakan para penerbang tempur itu akan menampilkan beragam atraksi dari mulai simulasi tempur hingga manuver terbang yang dapat dilihat langsung dari silang Monas.

    Sedangkan pesawat angkut akan terlibat dalam menerjunkan prajurit dari mulai Parako Pasgat, Kopassus hingga Marinir.

    I Nyoman kembali menyebutkan saat ini para pesawat masih melakukan latihan rutin dengan pangkalan Lanud Halim Perdana Kusuma Jakarta sebagai tempat perkumpulan utamanya.

    Dengan adanya ragam persiapan tersebut, I Nyoman berharap para penerbang TNI AU dapat menampilkan yang terbaik di hari H perayaan HUT TNI nanti.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kemarin, pesawat T-50i TNI AU hingga bangunan pesantren diaudit

    Kemarin, pesawat T-50i TNI AU hingga bangunan pesantren diaudit

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa politik telah diwartakan oleh pewarta Kantor Berita ANTARA pada Selasa (30/9). Berikut beberapa berita pilihan yang masih menarik dibaca pagi ini.

    1. Anggota DPR sambut baik rencana TVRI pegang hak siar Piala Dunia 2026

    Anggota Komisi VII DPR RI Hendry Munief menyambut baik rencana penugasan Lembaga Penyiaran Publik TVRI untuk menjadi pemegang hak siar Piala Dunia 2026, sehingga masyarakat dapat menikmatinya dengan gratis.

    Selengkapnya di sini

    2. Pesawat T-50i baru milik TNI AU datang November tahun ini

    Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama (Marsma) TNI I Nyoman Suadnyana memastikan pesawat tempur baru buatan Korea Selatan, T-50i akan datang pada November 2025.

    Selengkapnya di sini

    3. Anggota DPR minta bangunan pesantren diaudit imbas musibah Sidoarjo

    Anggota Komisi XIII DPR RI Dini Rahmania meminta pemerintah pusat maupun pemerintah daerah mengaudit bangunan pesantren-pesantren secara menyeluruh, imbas adanya musibah bangunan roboh di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.

    Selengkapnya di sini

    4. Pimpinan DPR terima audiensi serikat pekerja soal RUU Ketenagakerjaan

    Pimpinan DPR RI menerima audiensi dari Presidium Koalisi Serikat Pekerja-Partai Buruh (KSP-PB) guna mendengar masukan terkait Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

    Selengkapnya di sini

    5. Makan siang di Istana, Prabowo anugerahi Ray Dalio Tanda Jasa Utama

    Presiden RI Prabowo Subianto menganugerahi bintang Tanda Jasa Utama kepada investor kawakan global Ray Dalio usai keduanya makan siang bersama di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa.

    Selengkapnya di sini

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pesawat T-50i baru milik TNI AU datang November tahun ini

    Pesawat T-50i baru milik TNI AU datang November tahun ini

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama (Marsma) TNI I Nyoman Suadnyana memastikan pesawat tempur baru buatan Korea Selatan, T-50i akan datang pada November 2025.

    “Dua pesawat pertama direncanakan tiba pada November 2025, disusul pengiriman berikutnya,” kata I Nyoman dalam siaran pers resmi yang diterima di Jakarta, Selasa.

    Pembelian pesawat tempur itu dilakukan guna memperkuat kekuatan pertahanan udara TNI AU dalam menjaga kawasan udara Indonesia.

    I Nyoman mengatakan total ada enam pesawat tempur T-50i baru yang akan datang. Pesawat tersebut nantinya akan dipakai TNI AU sebagai pesawat latih tempur guna mengasah kemampuan para penerbang.

    Sebelumnya, pesawat dengan jenis yang sama juga telah dipakai TNI AU sebagai pesawat latih tempur. Pesawat T50i Golden Eagle yang sudah ada ditempatkan di Skuadron Udara 15 Tempur di Lanud Iswahjudi, Jawa Tengah.

    Saat I Nyoman ditanya ANTARA terkait penempatan pesawat T-50i yang baru ini, I Nyoman belum bisa menjelaskan dengan rinci.

    Sebelumnya, Wakil Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Madya TNI Tedi Rizalihadi sempat meninjau enam unit pesawat T-50i di Korean Aerospace Industries (KAI), Sacheon, Korea Selatan, Senin (29/9).

    Dalam kunjungan tersebut, Tedi dan delegasi disambut Senior Executive Vice President KAI, Jae-Byoung Cha.

    Pihak KAI lalu memberikan penjelasan terkait program produksi enam unit pesawat T-50i beberapa fasilitas perawatan pesawat yang dimilik KAI.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.