Kementrian Lembaga: TNI AU

  • TNI AU gandeng Angkatan Udara Australia dalam Latma Rajawali Ausindo

    TNI AU gandeng Angkatan Udara Australia dalam Latma Rajawali Ausindo

    Jakarta (ANTARA) – TNI AU menggandeng Angkatan Udara Australia atau Royal Australian Air Force (RAAF) dalam Latihan Bersama (Latma) Rajawali Ausindo 2025 yang bergulir pekan ini.

    Dalam siaran pers resmi yang diterima ANTARA di Jakarta, latihan itu digelar untuk meningkatkan kemampuan prajurit di bidang operasi bantuan kemanusiaan dan Penanggulangan Bencana (Humanitarian Assistance and Disaster Relief/HADR).

    “Latihan ini memiliki makna strategis karena dirancang untuk menguatkan kesiapan, interoperabilitas, serta koordinasi kedua angkatan udara dalam menghadapi situasi darurat di kawasan,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama I Nyoman Suadnyana saat dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Rabu.

    I Nyoman menjelaskan pembukaan latihan ini sudah digelar di Baseops Barat Lanud Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, pada Senin (3/11).

    Sejak saat itu, TNI AU dan RAAF menggelar latihan dengan beragam simulasi. Salah satunya yakni latihan simulasi evakuasi korban bencana gunung meletus.

    “Dalam skenarionya, disimulasikan terjadi bencana alam berupa letusan gunung berapi di Pulau Morotai yang menyebabkan terputusnya jalur transportasi dan mengisolasi sejumlah wilayah,” kata I Nyoman.

    Dalam kondisi tersebut, TNI AU dan RAAF bekerja sama memberikan bantuan logistik kepada korban lewat alutsista udara menggunakan metode container delivery system (CDS) dan low cost aerial delivery system (LCADS).

    “Selain itu, dilaksanakan pula latihan evakuasi medis udara (airmedical evacuation/AE) guna melatih prosedur pemindahan korban dari lokasi bencana menuju fasilitas kesehatan di Manado dengan cepat dan aman,” kata I Nyoman.

    I Nyoman berharap ragam latihan tersebut bisa berjalan dengan lancar sehingga hubungan militer antara TNI AU dan RAAF bisa semakin erat.

    “Latihan ini juga menjadi ajang penting untuk memperkuat pemahaman operasional dan kerja sama antara para awak pesawat, teknisi, serta personel pendukung dari kedua angkatan udara,” tutup I Nyoman.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • KSAD perintahkan prajuritnya tingkatkan wawasan

    KSAD perintahkan prajuritnya tingkatkan wawasan

    Anda semua ini tidak punya alasan untuk jadi bodoh, karena akses untuk mendapatkan pembelajaran dan informasi (kini) lebih cepat. Belajarlah dan bacalah untuk menambah wawasan serta lakukan inovasi demi pengembangan diri dan kemajuan satuan kalian

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak memerintahkan prajuritnya untuk terus meningkatkan wawasan guna menunjang keberhasilan dalam menjalankan misi.

    Hal tersebut dikatakan Maruli saat memberikan amanat pada upacara penutupan Pendidikan Reguler (Dikreg) LXVI Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) Tahun Ajaran 2025, di Gedung Prof. Dr. Satrio, Seskoad, Bandung, Selasa.

    Menurut Maruli, prajurit TNI AD sudah memiliki fasilitas yang mudah diakses untuk mendapatkan pengetahuan, salah satunya yakni melalui Seskoad.

    “Anda semua ini tidak punya alasan untuk jadi bodoh, karena akses untuk mendapatkan pembelajaran dan informasi (kini) lebih cepat. Belajarlah dan bacalah untuk menambah wawasan serta lakukan inovasi demi pengembangan diri dan kemajuan satuan kalian,” kata Maruli dalam keterangannya kepada ANTARA.

    Dengan bermodalkan pengetahuan tinggi, Maruli yakin prajuritnya dapat memiliki kemampuan adaptif dan solutif yang tinggi dalam sebuah penugasan.

    Tidak hanya itu, Maruli juga meyakini wawasan yang luas dapat menjadikan prajuritnya terbuka akan ilmu pengetahuan yang selalu berkembang.

    Dengan dasar tersebut, Maruli yakin para perwiranya yang berwawasan luas dapat membawa kemajuan untuk organisasi TNI AD, terutama di bidang mempertahankan kedaulatan negara.

    “Gunakan ilmu yang saudara peroleh untuk memberi solusi, bukan sekadar menjalankan rutinitas. Kita juga punya harga diri, supaya bangsa Indonesia bisa jadi bangsa yang dipandang dunia, dan kita punya kesempatan itu,” kata Maruli kepada siswa Seskoad di depannya.

    Untuk diketahui, pendidikan Reguler LXVI Seskoad TA 2025 diikuti oleh 255 perwira siswa yang terdiri dari 249 perwira TNI AD, tiga perwira TNI AL, dua perwira TNI AU, dan satu perwira Polri. Pendidikan berlangsung selama 16 minggu dan menjadi salah satu momentum pembentukan kader pemimpin TNI di masa depan.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pengamat: TNI wajib siapkan fasilitas dan SDM berkualitas untuk A400M

    Pengamat: TNI wajib siapkan fasilitas dan SDM berkualitas untuk A400M

    Jakarta (ANTARA) – Pengamat pertahanan dan keamanan dari Institute for Security and Strategic Studies (ISSES) Khairul Fahmi mengatakan TNI harus menyiapkan sumber daya manusia (SDM) dan infrastruktur yang berkualitas untuk mendukung perawatan pesawat angkut baru TNI AU A400M.

    “A400M adalah pesawat canggih. Butuh ekosistem pembinaan yang mumpuni, pasokan suku cadang yang terjamin, dan fasilitas perawatan yang sesuai standar,” kata Fahmi saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.

    Tidak hanya di bidang perawatan secara umum saja, Fahmi menilai TNI juga harus mampu meningkatkan teknologi yang ada di dalam A400M demi menyesuaikan dengan kebutuhan konsep pertahanan udara di masa depan.

    Hal tersebut bisa dilakukan TNI dengan menggandeng industri pertahanan dalam negeri ataupun luar negeri.

    Dengan perawatan dan pemutakhiran teknologi yang konsisten, Fahmi yakin A400M bisa menjadi pesawat yang mempunyai kapabilitas tinggi dalam menjalankan misi operasi militer selain perang (OMSP) ataupun operasi militer perang.

    “A400M merupakan investasi dalam kemampuan negara untuk hadir, baik di medan tempur, di wilayah bencana, maupun di panggung kemanusiaan dunia,” kata dia.

    “Nah kita ingin melihat konsistensi dan keberlanjutannya di masa depan. Karena kekuatan negara mestinya memang tidak hanya diukur dari kemampuan menembak, tetapi juga dari kemampuan menolong,” tutup Fahmi.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pengamat: TNI wajib siapkan fasilitas dan SDM berkualitas untuk A400M

    Pengamat sebut A400M simbol modernisasi TNI AU

    Jakarta (ANTARA) – Pengamat pertahanan dan keamanan dari Institute for Security and Strategic Studies (ISSES) Khairul Fahmi menilai pesawat A400M yang baru saja dibeli Kementerian Pertahanan merupakan simbol modernisasi TNI AU.

    Hal tersebut dikatakan Fahmi karena A400M merupakan pesawat angkut yang kelasnya berada di atas pesawat angkut lain yang sudah dimiliki TNI AU.

    “Kenapa A400M saya sebut simbol? Karena dia sekaligus menandai pergeseran paradigma modernisasi: dari sekadar menambah kuantitas menjadi lompatan kualitas menuju strategic air mobility,” kata Fahmi saat dihubungi Antara di Jakarta, Selasa.

    Fahmi menjelaskan sejauh ini TNI AU sudah memiliki tiga kelas pesawat angkut yang terdiri dari kelas ringan, menengah hingga berat. Pesawat angkut kelas ringan yang dimiliki TNI AU yakni NC-212i/CN-235 untuk rute pendek dan landasan terbatas.

    Lalu ada pesawat angkut kelas menengah CN-295 yang mampu membawa logistik seberat sembilan ton. Terakhir ada ada pesawat angkut berat Hercules C-130 dan C-130J Super Hercules yang selama ini jadi tulang punggung utama TNI AU dalam melakukan misi pengangkutan.

    Dengan hadirnya A400M, Fahmi menilai TNI AU sangat jelas berupaya untuk meningkatkan kelas kualitas jajaran pesawat angkut Indonesia.

    “Kalau CN-235/CN-295 mewakili kemandirian industri dan C-130J memastikan kesinambungan angkut berat klasik, maka A400M membawa Indonesia ke liga negara yang punya mobilitas strategis setara kawasan,” jelas Fahmi.

    Selain itu, kehadiran A400M sangat selaras keinginan Presiden Prabowo Subianto yang ingin melanjutkan misi perdamaian dunia, salah satunya di jalur Gaza.

    Pasalnya, A400M merupakan pesawat angkut multifungsi yang dapat digunakan untuk misi drop of logistik seperti yang sudah dilakukan ataupun evakuasi warga sipil korban perang.

    Bahkan, lanjut Fahmi, Prabowo memang benar-benar ingin menjadikan A400M menjadi ambulans udara.

    “Jadi kalau Presiden menyebutnya bisa jadi ambulans udara atau pesawat pemadam kebakaran, ya itu bukan retorika. Secara teknis, itu sangat mungkin dilakukan,” kata Fahmi.

    Walau demikian, Fahmi mengingatkan bahwa intensitas pemakaian A400M harus beriringan dengan peningkatan fasilitas pesawat serta kualitas SDM para awak dan teknisinya. Hal tersebut harus dilakukan agar A400M dapat terus beroperasi dengan maksimal.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pengamat: A400M sejajarkan TNI dengan militer negara kawasan Asia

    Pengamat: A400M sejajarkan TNI dengan militer negara kawasan Asia

    Jakarta (ANTARA) – Pengamat pertahanan dan keamanan dari Institute for Security and Strategic Studies (ISSES) Khairul Fahmi menilai kehadiran pesawat angkut A400M membuat TNI, terkhusus TNI AU sejajar dengan negara-negara yang memiliki kekuatan militer kuat di kawasan Asia.

    “A400M menempatkan TNI AU setara dengan beberapa kekuatan udara regional utama. Saat ini hanya sedikit negara di Asia yang mengoperasikan A400M, misalnya Malaysia dan Korea Selatan,” kata Khairul Fahmi.

    Menurut Fahmi, kehadiran A400M di TNI AU menunjukkan kesetaraan kekuatan militer di kawasan karena pesawat ini memungkinkan Indonesia melalukan operasi militer jarak jauh, baik dalam konteks regional maupun misi internasional.

    Selain itu, A400M juga bisa menjadi jembatan bagi Indonesia untuk membangun diplomasi pertahanan dengan negara negara di kawasan. Salah satu yang dapat dilakukan yakni melibatkan A400M dalam operasi militer ataupun kemanusiaan dengan negara lain.

    Dengan demikian, eksistensi kekuatan pertahanan Indonesia di mata internasional akan semakin menguat.

    “Pesawat ini memperlihatkan kepada dunia bahwa Indonesia sedang membangun postur pertahanan yang modern, kredibel, profesional, dan berorientasi perdamaian,” jelas Fahmi.

    Walau demikian, Fahmi mengingatkan TNI AU bahwa intensitas pemakaian A400M harus selaras dengan peningkatan fasilitas pesawat serta kualitas SDM para awak dan teknisinya.

    Hal tersebut harus dilakukan agar A400M dapat terus beroperasi dengan maksimal.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pengamat: Pembelian A400M adalah bukti presiden visioner

    Pengamat: Pembelian A400M adalah bukti presiden visioner

    Jadi kalau Presiden menyebutnya bisa jadi ambulans udara atau pesawat pemadam kebakaran, ya itu bukan retorika. Secara teknis, itu sangat mungkin dilakukan

    Jakarta (ANTARA) – Pengamat pertahanan dan keamanan dari Institute for Security and Strategic Studies (ISSES) Khairul Fahmi menilai pembelian pesawat angkut A400M merupakan langkah visioner yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto.

    Hal tersebut dikarenakan A400M dihadirkan pemerintah bukan untuk kebutuhan pertempuran saja melainkan operasi kemanusiaan.

    “Saya melihat itu sebagai langkah visioner, karena pertahanan bukan hanya soal perang, tetapi juga soal kemanusiaan dan daya tanggap negara terhadap berbagai krisis,” kata Fahmi kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.

    Menurut Fahmi, A400M memang didesain sebagai pesawat angkut multi fungsi yang dapat digunakan untuk ragam operasi.

    Untuk operasi tempur, pesawat ini memungkinkan untuk digunakan karena dapat membawa kendaraan taktis (rantis) hingga pasukan penerjun.

    Untuk misi operasi militer selain perang (OMSP), pesawat ini dapat mengangkut ratusan korban bencana alam hingga dapat dikerahkan untuk misi drop of logistik dalam jumlah besar.

    Pesawat angkut ini pun dipastikan mampu untuk disulap menjadi ambulans udara seperti yang diinstruksikan Presiden Prabowo Subianto.

    “Jadi kalau Presiden menyebutnya bisa jadi ambulans udara atau pesawat pemadam kebakaran, ya itu bukan retorika. Secara teknis, itu sangat mungkin dilakukan,” kata Fahmi.

    Lebih lanjut, Fahmi mengatakan keberadaan pesawat akan sangat menunjang keinginan Prabowo yang ingin melanjutkan misi perdamaian dunia, salah satunya di jalur Gaza.

    Misi itu bisa berupa drop of logistik seperti yang sudah dilakukan ataupun evakuasi warga sipil korban perang.

    Karenanya, Fahmi berharap pesawat ini dapat dimanfaatkan TNI AU sebaik mungkin dalam menjalankan misi apapun yang diperintahkan negara.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • A400M, sang “Garuda Baja” penakluk api sekaligus penyelamat jiwa

    A400M, sang “Garuda Baja” penakluk api sekaligus penyelamat jiwa

    Parasnya yang tegas akan selalu siap menabrak langit cerah, gelap, bahkan hujan badai sekalipun demi tuntasnya misi yang diturunkan sang panglima tertinggi.

    Jakarta (ANTARA) – Sejak pertama kali mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, Senin (3/11), aura kuat dan gagah yang dia pancarkan begitu terasa.

    Badan besarnya mendarat dengan mulus, penuh wibawa. Dia meluncur dengan elegan di landasan pacu, seakan-akan tak peduli dengan udara panas pukul 10.00 WIB yang saat itu membakar sekujur tubuhnya.

    Dia berjalan nan tenang dari ujung landasan, menabrak fatamorgana yang tak berhenti bergelombang.

    Ketika berjalan menghadap publik yang menunggu, dia langsung disambut dengan semburan air dari sisi kanan kirinya. Umumnya disebut Water Salute.

    Namun semburan air itu tak dihiraukannya.

    Dia biarkan bulir-bulir air itu menyelimuti setiap jengkal tubuh kekarnya yang sudah panas dijilati matahari.

    Baling-baling yang bertindak sebagai tangan utamanya pun terlihat kekar ketika menerjang semburan air yang tak beraturan.

    Tidak lupa tepuk tangan dari para pejabat berpangkat bintang dan barisan orang asing mengiringi setiap langkahnya.

    Namun, tepuk tangan para manusia itu tak sanggup menutupi suara raungan mesin nan menggelegar miliknya.

    Dia lah pesawat angkut A400M, sang “Garuda Baja” milik TNI AU.

    Sepertinya tidak berlebihan jika disebut sebagai sang Garuda., melihat begitu besar, gagah dan penuh wibawanya pesawat tersebut. Sama seperti burung Garuda, sang lambang negara yang menggambarkan kekuatan, kebesaran dan berwibawanya bangsa Indonesia.

    Kedatangannya begitu ditunggu-tunggu sejak Kementerian Pertahanan menandatangani kontrak pembelian tahun 2021 yang mulai efektif pada 2022.

    Sejak saat itu lah, pihak Airbus Defence and Space selaku pabrikan mulai merakit dengan serius A400M itu demi lahirnya sang raksasa baru milik Indonesia.

    Pesawat A400M dengan nomor ekor A-4001 tidak seperti pesawat angkut lain yang dimiliki TNI AU, baik dari ukuran maupun teknologi.

    Pesawat angkut A400M usai mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (3/11/2025) (ANTARA/Walda Marison)

    Pesawat ini memiliki panjang 45,10 meter, tinggi 14,70 meter dan lebar sayap 42,40 meter. Dimensi kargo yang dimiliki sepanjang 23,10 meter, lebar 4 meter dan tinggi empat meter.

    Pesawat ini juga dilengkapi dengan empat mesin proppeler yang dapat menghasilkan 11.000 tenaga kuda untuk setiap mesinnya.

    Mesin tersebut dapat membuat pesawat seberat 76,5 ton ini lepas landas dengan kecepatan maksimal 433 knots serta mampu terbang dengan daya jelajah 8 jam tanpa mengisi bahan bakar. Maksimal ketinggian yang dapat dicapai sang garuda yakni 40.000 kaki.

    Dengan kargo besar dan mesin sekuat itu, pesawat ini dapat menampung 116 pasukan, muatan seberat 37 ton berupa helikopter, kendaraan darat hingga logistik dalam jumlah besar.

    Editor: Dadan Ramdani
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pesawat ‘Raksasa’ Airbus A400M Kedua Tiba di RI, Ini Para Musuhnya

    Pesawat ‘Raksasa’ Airbus A400M Kedua Tiba di RI, Ini Para Musuhnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Armada militer udara Indonesia kembali bertambah, di mana pesawat jenis transpor militer bermesin empat turboprop Airbus A400M kedua akhirnya tiba di RI. Adapun pesawat tersebut yakni Airbus A400M, yang diklaim lebih canggih dan multifungsi. Pesawat ini juga terbilang unik, karena memiliki kemampuan strategis yang siap dikirim ke titik yang dibutuhkan.

    A400M yang diserahkan ke Indonesia memiliki konfigurasi untuk berbagai misi, termasuk angkutan kargo, transportasi pasukan, evakuasi medis (MEDEVAC), dan misi kemanusiaan. Pesawat ini mampu mengangkut muatan maksimum hingga 37 ton, mencakup helikopter, kendaraan, dan bantuan logistik. Untuk misi rata-rata dengan muatan 30 ton, A400M dapat terbang sejauh 2.400 mil laut, mencakup seluruh wilayah kepulauan Indonesia dari Jakarta.

    Dirancang untuk fleksibilitas operasional, A400M mampu beroperasi di landasan pacu yang pendek maupun tidak beraspal, serta berfungsi sebagai pesawat multiperan untuk pengisian bahan bakar di udara, menjadikannya pengganda kekuatan yang dapat memperluas jangkauan operasional TNI AU.

    Presiden Prabowo Subianto mengatakan pesawat A400M ini nantinya akan dilengpaki oleh perangkat pemadam kebakaran (fire fighting kit), untuk mendukung pemadaman kebakaran hutan jika ada kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

    “Saya sudah instruksikan untuk diperlengkapi dengan alat-alat untuk menghadapi kebakaran hutan,” kata Prabowo.

    Menggunakan perangkat modular roll-on/roll-off ini, memungkinkan pesawat A400M untuk dikonfigurasi dengan cepat menjadi pesawat pemadam kebakaran udara, yang mampu membawa hingga 20.000 liter air atau bahan retardant dalam satu kali misi. Kapabilitas baru ini akan secara signifikan meningkatkan kemampuan Indonesia dalam menanggulangi kebakaran hutan di wilayah-wilayah terpencil dan sulit dijangkau.

    Tak hanya itu saja, Prabowo menjelaskan bahwa pesawat angkut yang dipesan sejak 2021 itu dapat digunakan dalam misi kemanusiaan di negara lain, seperti Gaza, Palestina.

    “Saya kira ini mampu. Sangat mampu (untuk misi kemanusiaan),” lanjut Prabowo.

    Prabowo menjelaskan bahwa pesawat ini akan sangat membantu dalam operasi penyelamatan, seperti evakuasi korban luka. Untuk itu, kepala negara meminta kepada TNI AU untuk mengimplementasikan modul medis supaya bisa menjadi ‘ambulans udara’.

    “Makanya kita bikin modul operasi udara, ambulans Udara. TNI saya perintahkan untuk menambah batalion-batalion kesehatan. Batalion tim kesehatan tidak hanya mendukung bencana di wilayah nasional, tapi seandainya ada kemanusiaan terjadi peristiwa di mana-mana kita bisa hadir,” jelas Prabowo.

    Foto: Pesawat Airbus A400M tiba di Landasan Udara (Lanud) Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Senin (3/11/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
    Pesawat Airbus A400M tiba di Landasan Udara (Lanud) Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Senin (3/11/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

    Perbandingan Pesawat A400M Dengan Pesawat Sejenis Lainnya

    Pesawat A400M diproduksi oleh Airbus Jerman, sehingga tentunya memiliki kemiripan dengan jenis lainnya yang diproduksi oleh perusahaan produsen pesawat lainnya dan tentunya di negara lain.

    Jika Airbus memproduksi A400M, maka ada Boeing jenis C-17 Globemaster III. Perbedaan paling terlihat yakni ukuran pesawat dan mesinnya. Jika A400M memiliki panjang 45 meter, maka C-17 Globemaster III memiliki panjang 53 meter. A400M menggunakan mesin turbotrop, sedangkan C-17 Globemaster III menggunakan jet turbofan.

    Kapasitas muatan maksimumnya pun berbeda, di mana A400M lebih kecil dibandingkan dengan C-17 Globemaster III. A400M memiliki kapasitas mencapai 37 ton, sedangkan C-17 Globemaster III berkapasitas 77 Ton.

    Namun, A400M lebih banyak dicari oleh beberapa negara, termasuk Indonesia, karena lebih fleksibel untuk operasi di lapangan dengan landasan pacu yang lebih pendek. Sedangkan C-17 Globemaster III unggul dalam misi jarak jauh dan dengan kargo besar.

    Meski A400M dan C-17 Globemaster III kerap dipasangkan karena hampir memiliki kemiripan, tetapi ada jenis pesawat lainnya yang ukurannya lebih kecil dari kedua pesawat tersebut, yakni C-130J-30 Super Hercules dan C-130J Super Hercules yang diproduksi oleh Lockheed Martin.

    Jika dilihat sekilas, kedua jenis pesawat tersebut sejatinya sama, hanya saja, C-130J-30 Super Hercules merupakan varian yang lebih panjang dari C-130J Super Hercules. Jika C-130J-30 Super Hercules memiliki panjang 34,4 meter, maka C-130J Super Hercules hanya mencapai 29,8 meter.

    Selain itu, kapasitas muat maksimum C-130J-30 Super Hercules tentunya lebih besar dibandingkan dengan C-130J Super Hercules. Kapasitas C-130J-30 Super Hercules mencapai hampir 20 ton, sedangkan C-130J Super Hercules mencapai 19 ton.

    Selain Airbus, Boeing, dan Lockheed Martin, ada juga produsen pesawat lainnya yakni Transall, yang memproduksi C-160 Transall untuk varian yang mirip seperti C-17 Globemaster III, A400M, dan C-130J-30 Super Hercules.

    Namun, C-160 Transall merupakan pesawat militer generas lama, di mana pesawat ini telah diproduksi sejak 1965-1985, sehingga negara-negara yang memiliki pesawat jenis ini mungkin saja sudah mulai menggantikan dengan pesawat jenis lainnya.

    Berikut perbandingan panjang dan kapasitas muat maksimum dari C-17 Globemaster III, A400M, C-130J-30 Super Hercules, dan C-160 Hercules.

    1. Produsen:

    C-17 Globemaster III (Boeing),
    A400M (Airbus),
    C-130J-30 Super Hercules (Lockheed Martin),
    C-160 Transall (Transall).

    2. Panjang:

    C-17 Globemaster III (53 meter),
    A400M (45 meter),
    C-130J-30 Super Hercules (34 meter),
    C-160 Transall (32 meter).

    3. Kapasitas muatan:

    C-17 Globemaster III (77 ton),
    A400M (37 ton),
    C-130J-30 Super Hercules (20 ton),
    C-160 Transall (16 ton).

    4. Jenis mesin:

    C-17 Globemaster III (jet turbofan),
    A400M (turboprop),
    C-130J-30 Super Hercules (turboprop),
    C-160 Transall (turboprop).

    5. Kecepatan Jelajah:

    C-17 Globemaster III (750-800 km/jam),
    A400M (720 km/jam),
    C-130J-30 Super Hercules (670-740 km/jam),
    C-160 Transall (513 km/jam).

    6. Kemampuan Pendaratan:

    C-17 Globemaster III (pendaratan di landasan pacu panjang),
    A400M (pendaratan di berbagai landasan, umumnya bisa yang lebih pendek),
    C-130J-30 Super Hercules (pendaratan di landasan pendek dan tidak rata),
    C-160 Transall (pendaratan di berbagai landasan).

    (chd/wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Manuver Mayor Riki Bawa Airbus A400M Hindari Awan Tebal dan Turbulensi

    Manuver Mayor Riki Bawa Airbus A400M Hindari Awan Tebal dan Turbulensi

    Manuver Mayor Riki Bawa Airbus A400M Hindari Awan Tebal dan Turbulensi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pesawat angkut berat Airbus A400M pertama milik Indonesia akhirnya tiba di Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Senin (3/11/2025).
    Satu dari dua unit A400M pesanan Republik Indonesia (RI) dengan nomor seri A-4001 itu mendarat setelah menempuh penerbangan selama tiga hari dari Sevilla, Spanyol.
    Pendaratan mulus pada Rabu pukul 07.35 WIB itu, menandai peresmian penyerahan pesawat dari Airbus Defence and Space kepada TNI AU, yang kemudian dilanjutkan dengan penyerahan kunci secara simbolis oleh Presiden Prabowo Subianto kepada Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
    Di balik proses itu, tersimpan rasa khawatir yang mendalam bagi Mayor (Pnb) Riki Sihaloho, salah satu dari empat pilot Airbus A400M.
    Pesawat berkelir abu-abu itu sempat tertunda sekitar 5 menit dari jadwal pendaratan pukul 07.30 WIB.
    Padahal, di area apron, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI M Tonny Harjono bersama jajaran sudah menantikan kedatangan pesawat tersebut.
    “Kami tadi, sebenarnya hampir telat 15 menit untuk kedatangan,” ungkap personel Skadron 31 tersebut, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (3/11/2025).
    Hampir terlambatnya kedatangan pesawat, yang memiliki kapasitas angkut maksimum 37 ton, disebabkan oleh faktor cuaca.
    Dari Airbus Defence and Space di Sevilla, pesawat lepas landas menuju Dubai, menempuh perjalanan udara sekitar sembilan jam melintasi langit Eropa dan Timur Tengah.
    Malam itu, Riki dan tim beristirahat di Dubai sebelum kembali bersiap keesokan harinya.
    Etape kedua membawa mereka menembus langit Asia menuju Bandara Kualanamu, Medan, sebagai titik persinggahan pertama di Tanah Air.
    Dari sana, perjalanan dilanjutkan menuju Jakarta.
    “Menjelang masuk wilayah Indonesia, kita tahu sendiri untuk akhir tahun, pasti akan
    rain season
    . Jadi, kita ya lumayan masuk
    weather
    ,” kata dia.
    Cuaca memang menjadi tantangan tersendiri di pengujung perjalanan.
    Riki menceritakan, tim sempat tertahan beberapa menit karena harus menghindari awan tebal dan area turbulensi.
    Riki dan tim segera menghubungi Air Traffic Control (ATC) untuk meminta izin berpindah jalur, demi memastikan pesawat bisa tiba tepat waktu.
    Strategi mitigasi mereka dimulai dengan meminta persetujuan ATC agar pesawat dapat terbang langsung ke titik tertentu, memotong jarak rute normal yang telah direncanakan.
    Tentunya, langkah ini harus memperhatikan kondisi cuaca sepanjang rute baru dan tidak mengganggu lalu lintas udara lainnya.
    Dengan cara ini, jarak tempuh yang semula lebih panjang karena harus melewati beberapa titik bisa dipangkas, sehingga perkiraan waktu kedatangan bisa kembali sesuai jadwal awal, meski sebelumnya sempat menyimpang dari jalur normal untuk menghindari awan Cumulonimbus (CB).
    Setiap wilayah dan ketinggian memiliki kondisi angin yang berbeda-beda.
    Kebetulan saat itu, jalur penerbangan yang mereka lalui mendapat dorongan angin dari belakang (
    tail wind
    ), sehingga kecepatan pesawat relatif meningkat.
    Dorongan ini membuat waktu yang dibutuhkan untuk tiba di tujuan menjadi lebih singkat.
    Riki pun menyadari bahwa alam seakan mendukung mereka, ditambah doa dari berbagai pihak.
    “Ya balik lagi. Alam semesta mendukung karena doa-doa dari semuanya,” kata Riki, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (4/11/2025).
    Manuver itu akhirnya bisa dimitigasi dengan baik.
    Pukul 07.35 WIB, Airbus A400M akhirnya menyentuh landasan Halim Perdanakusuma, momen bersejarah yang menandai tibanya pesawat angkut berat berukuran jumbo pertama Indonesia.
    Meski pesawat hanya telat lima menit dan disambut hangat oleh para personel TNI AU, Riki tak bisa menutupi sedikit rasa kecewa.
    Baginya, lima menit itu terasa seperti jeda kecil yang membuat ia tak bisa menuntaskan tugasnya sebaik yang diharapkan.
    Namun, di balik rasa kecewa itu, Riki tetap tenang.
    Ia menyadari, alam punya caranya sendiri untuk berbicara.
    Keselamatan awak pesawat selalu menjadi prioritas utama, mengingat setiap penerbangan membawa tanggung jawab yang jauh lebih besar daripada sekadar waktu dan jadwal.
    “Intinya sudah berusaha sebaik-baiknya,” tegas dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kenalan Sama Airbus A400M, Si Raksasa Udara Terbaru TNI AU!

    Kenalan Sama Airbus A400M, Si Raksasa Udara Terbaru TNI AU!

    TNI AU baru saja membeli pesawat angkut terbesar nih, detikers!

    Akhirnya, pada hari ini pesawat Airbus A400M resmi mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma dan langsung disabut tradisi water salute. Gagah, canggih, dan siap bantu berbagai misi udara.

    Penasaran gak sih gimana spesifikasinya? Yuk, cari tau dalam video ini!