Kementrian Lembaga: TNI AL

  • Babak Baru Pagar Laut Tangerang Tak Bertuan: Akhirnya Dibongkar TNI dan Nelayan

    Babak Baru Pagar Laut Tangerang Tak Bertuan: Akhirnya Dibongkar TNI dan Nelayan

    Bisnis.com, JAKARTA – Polemik pagar laut di Tangerang memasuki babak baru. Ratusan personel TNI bersama nelayan akhirnya melakukan pembongkaran. 

    Proses pembongkaran pagar laut itu diawali oleh personel TNI AL dan nelayan di garis pantai Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga sekitar pukul 08.30 WIB hingga berakhir di pesisir Pantai Kronjo, Kecamatan Kronjo.

    Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) III Jakarta Brigjen TNI (Mar) Harry Indarto di Tangerang, mengatakan proses pembongkaran pagar laut yang terbuat dari bambu itu akan dilakukan secara bertahap.

    “Proses pencabutan akan dilakukan di Tanjung Pasir, bertahap sepanjang dua kilometer yang melibatkan sejumlah unsur, baik itu nelayan dan juga pihak kami [TNI AL],” ujarnya dilansir dari Antara, Sabtu (18/1/2025).

    Perbesar

    TNI AL bersama dengan masyarakat sekitar membongkar pagar laut di kawasan Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (18/1/2025). (ANTARA/Walda Marison)

    Ia menyebutkan tahapan pembongkaran pertama ini sedikitnya melibatkan 30 kapal nelayan. Kapal-kapal tersebut digunakan sebagai pengangkut objek pagar bambu itu.

    Sementara itu, pantauan di lokasi pembongkaran pagar, sejumlah personel TNI dan nelayan tampak bahu-membahu mencabut bambu dengan ketinggian enam meter ke dasar laut.

    Pagar Laut Tak Bertuan?

    Pemilik atau pihak yang bertanggung jawab atas pagar laut yang membentang sekitar 30 kilometer di Tangerang masih menjadi misteri. Berbagai dugaan pun muncul, salah satunya pagar laut itu terkait Proyek Strategis Nasional/PSN.

    Merespons hal itu, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan bahwa dugaan tersebut tidak benar.  

    Airlangga menuturkan bahwa meski keberadaan pagar laut tersebut berdekatan dengan kawasan PIK 2, tetapi bukan bagian dari PSN. 

    “Enggak ada [kaitannya pagar laut dengan PSN],” ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Selasa (14/1/2025). 

    Pasalnya, kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 telah ditetapkan menjadi PSN untuk mengembangkan Green Area dan Eco-City. Proyek Tropical Coastland ini memiliki nilai investasi sekitar Rp65 triliun.

    Sebelumnya, kemunculan pagar laut sepanjang 30,16 km di wilayah pesisir Kabupaten Tangerang itu terjadi usai polemik PSN Tropical Coastland PIK 2 yang digagas oleh salah satu entitas bisnis milik Sugianto Kusuma alias Aguan.

    Perbesar

    Bila ditelusuri, keberadaan pagar laut itu pertama kali muncul usai pecahnya polemik PSN Pantai Indah Kapuk (PIK). Bahkan, Ombudsman RI mencatat temuan pagar laut itu telah terjadi pada Desember 2024.

    Anggota Ombudsman RI, Yeka Fatika Hendra menjelaskan temuan pagar laut itu diketahui usai Ombudsman melakukan kunjungan kerja langsung ke lokasi pada (5/12/2024). Dia menegaskan, kehadiran pagar laut itu mengganggu mobilitas para nelayan.

    “Kehadiran kami di sini adalah untuk memastikan pelayanan publik yang berkaitan dengan akses masyarakat tetap berjalan dengan baik dan adil,” jelas Yeka dalam keterangan resmi dikutip Kamis (9/1/2025).

    Tak berhenti sampai di situ, Yeka menyebut adanya indikasi pemagaran laut yang berdampak besar pada akses masyarakat pesisir. Pagar bambu berlapis-lapis terlihat membatasi pergerakan kapal nelayan, sementara penimbunan tambak dan aliran sungai memperparah situasi.

    Padahal, tambah Yeka, wilayah yang menjadi lokasi pemagaran bukanlah masuk ke dalam kawasan PSN yang digagas oleh PIK 2.

    “Ini jelas bukan kawasan Proyek Strategis Nasional [PSN]. Kok ada pemasangan pagar bambu di laut hingga 1 km dari pinggir laut? Ini jelas merugikan nelayan. Tidak kurang dari Rp8 miliar nelayan rugi gara gara pagar bambu ini. Saya ragu kalau Aparat Penegak Hukum [APH] tidak tahu hal ini. Pagar bambu berlapis-lapis ini harus segera dicabut, demi pelayanan terhadap nelayan,” ujarnya.

  • TNI AL Laksanakan Perintah Presiden Prabowo Bongkar Pagar Laut di Tangerang

    TNI AL Laksanakan Perintah Presiden Prabowo Bongkar Pagar Laut di Tangerang

    GELORA.CO -Presiden Prabowo Subianto perintahkan langsung TNI Angkatan Laut untuk bersama masyarakat membongkar pagar laut sepanjang 30 KM yang ditanam di Pesisir Laut Tangerang, Banten pada Sabtu, 18 Januari 2025.

    Langkah ini merupakan langkah cepat yang diambil oleh TNI AL untuk menanggulangi keluhan yang dirasakan nelayan di wilayah pesisir ini.

    Saat pembongkaran pagar laut ini, TNI AL dan masyarakat berlayar dari Pos TNI AL (Posal) Tanjung Pasir menuju lokasi di tengah laut.

    Komandan Lantamal III Jakarta Brigjen TNI (Mar) Harry Indarto mengungkapkan tujuan dari pembongkaran pagar laut ini untuk memudahkan masyarakat dalam mencari nafkah di laut khususnya nelayan.

    Kurang lebih 600 orang yang terdiri dari prajurit TNI AL dan masyarakat turut andil dalam pembongkaran pagar laut ini.

    Untuk mengetahui kedalaman dari patok-patok yang ditanam di laut ini, TNI AL sampai mengerahkan Prajurit Lantamal III, Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) III, Penyelam Dinas Penyelaman dan Penyelamatan Bawah Air (Dislambair), Lanal Banten, Satkopaska Koarmada I dan Diskes Koarmada I.

    “Selain TNI, yang lebih penting, kita libatkan masyarakat karena ini untuk kepentingan masyarakat. Kami hadir di sini atas perintah Presiden Prabowo Subianto melalui Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali,” kata Brigjen Harry.

    Lanjut Brigjen Harry, pembongkaran ini akan berlangsung beberapa hari dan ditargetkan tercabut sebanyak 2 km per hari.

    “Untuk kepentingan masyarakat, TNI AL akan berupaya secepat mungkin untuk membongkarnya,” demikian Harry

  • Pagar Laut 30 Km Dibongkar TNI AL Bersama Masyarakat Dipimpin Korps Marinir, Jhon Sitorus: Terjawab Sudah

    Pagar Laut 30 Km Dibongkar TNI AL Bersama Masyarakat Dipimpin Korps Marinir, Jhon Sitorus: Terjawab Sudah

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Komandan Pangkalan Utama AL (Danlantamal) III Jakarta Brigadir Jenderal (Mar) Harry Indarto memimpin pembongkaran pagar laut sepanjang 30,16 Kilometer di Pantai Utara, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu, (18/1/2025). 

    Pembongkaran pagar laut misterius itu sesuai instruksi Presiden RI Prabowo Subianto. Sekitar 600 orang dikerahkan untuk melalukan pembongkaran. 

    “Kami hadir di sini atas perintah dari Presiden RI melalui Kepala Staf TNI AL untuk membuka akses terutamanya, bagi para nelayan yang akan melaut,” kata Brigjen Harry Indarto.

    Merespons hal tersebut, Pemerhati Sosial dan Politik, Jhon Sitorus mengaku lega setelah sekian lama pagar itu berpolemik.

    “Akhirnya Pagar Laut Tangerang dibongkar oleh TNI AL bersama warga,” kata Jhon dalam akun X, pribadinya.

    Dikatakan bahwa dengan demikian, teka teki terkait pagar itu telah terjawab bahwa bukan swadaya.

    “Terjawab sudah, pagar laut ini bukanlah swadaya. Andai pagar laut itu swadaya masyarakat, harusnya mereka protes kepada TNI AL,” ujarnya. 

    Lebih lanjut dia memuji Brigjen Harry Indarto yang telah memimpin pembongkaran pagar itu 

    “Hidup TNI AL, Hidup Rakyat, Hidup NKRI…! Bukan kaleng-kaleng…yang turun adalah Korps Marinir. Mana warga Swadaya???,” tambahnya. (*) 

  • Pagar Laut Tangerang Akhirnya Dibongkar, TNI AL: Jangan Coba-coba Dirikan Kembali!

    Pagar Laut Tangerang Akhirnya Dibongkar, TNI AL: Jangan Coba-coba Dirikan Kembali!

    GELORA.CO – Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut III akhirnya berhasil membongkar pagar laut di Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang sepanjang 2 km.

    Pihak TNI AL mengultimatum apabila ada pihak yang keberatan atau berani mendirikan pagar laut itu lagi seusai dibongkar.

    Danlantamal III Jakarta Brijen TNI (Mar) Harry Indarto menegaskan bahwa tidak ada yang boleh menghalangi perintah dari Presiden Prabowo Subianto. Terlebih pembongkaran pagar laut ini demi kelangsungan hidup nelayan. 

    “Apapun itu, kalau kepentingan rakyat Angkatan Laut, TNI khususnya, kami akan tampil ke depan, jadi jangan coba-coba mengklaim atau mendirikan kembali,” tegas Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) III Jakarta Brigadir Jenderal (Mar) Harry Indarto kepada wartawan, Sabtu 18 Januari 2025. 

    Pembongkaran pagar laut Tangerang itu diketahui melibatkan 600 orang yang terdiri Marinir hingga nelayan sekitar.

    Menurut Harry, pembongkaran ini lebih mudah dilaksanakan apabila tak ada pihak yang mengakui atau mengklaim sebagai pemilik pagar laut. 

    “Lebih mudah kita melaksanakan kalau tidak ada yang mengakui, ketimbang ada yang mengakui. Jadi kita perlu koordinasi-koordinasi lebih lanjut,” ucap dia.

    Menurut Harry, pembongkaran itu dilakukan untuk membuka akses melaut nelayan yang sempat tertutup. Ia juga mengakui, pembongkaran pagar laut sepanjang 30 kilometer lebih di pesisir utara Tangerang tak mungkin dapat diselesaikan pihaknya apalagi dalam kurun satu hari.

    Ke depan, Lantamal III Jakarta akan mengatur mekanisme dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk pembongkaran lanjutan. 

    “Kita akan atur mekanismenya,” imbuh dia.

    Sebelumnya, Danlantamal III Jakarta, Brigjen Harry Indarto mengatakan, pembongkaran ini dilakukan bersama nelayan lokal. Kegiatan ini dilakukan atas perintah Presiden Prabowo Subianto. 

    “Pagi ini kami bersinergi bersama warga sekitar akan melaksanakan pembongkaran pagar laut yang selama ini mungkin sudah viral,” ujarnya di Pos TNI AL Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, Banten pada Sabtu 18 Januari 2025. 

    Sedikitnya ada 600 orang yang terdiri dari Dislambair, Satkopaska, Diskes, Pomal, dan masyarakat lokal, yang turut membantu pembongkaran.

    Pembongkaran ini dilakukan untuk membuka akses bagi nelayan yang mencari nafkah di sekitar pesisir utara,Tangerang. 

    “Khususnya untuk hari ini, kurang lebih kami mengerahkan sekitar 600 (orang) lebih nanti mungkin bisa bertambah, karena menunggu masyarakat maupun nelayan yang baru kembali untuk mencari ikan,” ujar Harry.

    “Dari 600 orang ini kurang lebih terdiri dari Lantamal sendiri, kemudian ada dari Dislambair, kami perlu mengetahui kedalaman patok-patok yang sudah tertanam dan sudah berapa lama,” sambungnya.

    Pagar laut Tangerang yang berkonstruksi bambu itu terbentang sepanjang 30,16 km hingga kawasan Kronjo.

    Untuk hari ini, Harry menargetkan pembongkaran sepanjang 2 km.

    “Sepertinya tidak mungkin kalo 30 km itu akan kita laksanakan dalam satu hari, kita akan atur mekanismenya, minimal target saya hari ini 2 km,” ujarnya. 

    Lebih lanjut, Harry menyebut pembongkaran akan dilanjutkan di kemudian hari bersama stakeholder-stakeholder terkait.

    Harry menegaskan, kegiatan ini merupakan perintah presiden Prabowo Subianto melalui Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali.

    “Kami hadir di sini atas perintah dari presiden Republik Indonesia melalui Kepala Staf Angkatan Laut untuk membuka akses terutamanya bagi para nelayan yang akan melaut,” ucapnya.

    “Perintah secara langsung presiden melalui Kepala Staf Angkatan Laut yang utama yang saya tangkap buka akses terutamanya untuk nelayan keluar-masuk untuk beraktivitas,” tutupnya

  • Bongkar Pagar Laut di Tangerang 2 Km Per Hari, TNI AL Libatkan Masyarakat dan Nelayan

    Bongkar Pagar Laut di Tangerang 2 Km Per Hari, TNI AL Libatkan Masyarakat dan Nelayan

    Jakarta, Beritasatu.com – TNI Angkatan Laut (AL) menyebut, pembongkaran pagar laut sepanjang 30 km tidak akan mungkin selesai pengerjaannya seharian.

    “Sepertinya tidak mungkin kalau 30 km itu akan kita laksanakan dalam satu hari. Minimal targetnya per hari 2 km,” ujarKomandan Lantamal III Jakarta Brigjen TNI (Mar) Harry Indarto kepada awak media di Pos TNI AL, Teluknaga, Tangerang, Sabtu (18/1/2025).

    Pembongkaran ini dilakukan untuk menindaklanjuti keluhan yang diterima dari masyarakat setempat. Banyak warga berprofesi sebagai nelayan tidak dapat mencari nafkah akibat terhambat oleh pagar laut.

    Pasalnya, pagar laut sepanjang 30,16 kilometer yang membentang di perairan wilayah Kabupaten Tangerang, Banten ini menutup jalur keluar masuk kapal. Aktivitas nelayan menjadi terhambat akibat pagar laut tersebut.

    Sementara itu, TNI AL mengerahkan timnya untuk melakukan pembongkaran pagar laut. Mereka melibatkan masyarakat sekitar, khususnya nelayan yang terkena dampak dari pagar laut.

    “Kurang lebih kami mengerahkan sekitar lebih dari 600 personel. Mungkin bisa bertambah, karena menunggu masyarakat atau nelayan yang baru kembali untuk mencari ikan,” jelasnya.

  • Pembongkaran Pagar Laut di Tangerang Ditargetkan Selesai 10 Hari 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Januari 2025

    Pembongkaran Pagar Laut di Tangerang Ditargetkan Selesai 10 Hari Megapolitan 18 Januari 2025

    Pembongkaran Pagar Laut di Tangerang Ditargetkan Selesai 10 Hari
    Tim Redaksi
     
    TANGERANG, KOMPAS.com
    – TNI Angkatan Laut (AL) menargetkan,
    pembongkaran pagar laut
    sepanjang 30 kilometer di perairan Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, Banten, selesai dalam 10 hari.
    “Targetnya itu paling cepat 10 hari. 10 hari, bukan dua bulan,” ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama I Made Wira Hady kepada wartawan, Sabtu (18/1/2025).
    Pembongkaran pagar laut
    di Tangerang dilakukan secara bertahap setiap harinya.
    Cepat atau lambatnya pembongkaran pagar laut juga tergantung kondisi cuaca di sekitar lokasi.
    “Kalau cuacanya masih seperti ini, bergelombang, kami menyesuaikan waktunya,” ujar dia.
    Wira mengakui pembongkaran menghadapi kendala teknis. Misalnya, ditemukannya beberapa batang bambu yang terpancang sudah cukup lama.
    Hal ini membuat batang bambu tertancap kuat di dasar perairan. Selain itu, beberapa batang bambu juga ditemukan tertancap di kedalaman hingga mencapai 2 meter.
    “Untuk tiang-tiang ini 1,5 meter sampai mau 2 meter nancep. Ada kesulitan. Satu, yang kedua dangkal. Jadi sarana penariknya juga tidak bisa yang penarik besar,” imbuh dia.
    Sebelumnya diberitakan, sebanyak 600 prajurit TNI AL dikerahkan dalam pembongkaran pagar laut di Kabupaten Tangerang.
    Sejumlah warga juga turut serta membongkar pagar berbahan batang bambu itu.
    Akan tetapi, pagar laut tidak dibongkar total pada hari ini. Pembongkaran akan dilakukan secara bertahap.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pagar Laut di Tangerang Dibongkar TNI AL Bersama Warga

    Pagar Laut di Tangerang Dibongkar TNI AL Bersama Warga

    JAKARTA – TNI Angkatan Laut (TNI AL) bersama dengan masyarakat sekitar membongkar pagar laut di kawasan Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu, 18 Januari.

    Pembongkaran tersebut dipimpin langsung oleh Komandan Pangkalan Utama AL (Danlantamal) III Jakarta Brigjen TNI (Mar) Harry Indarto.

    Mengutip Antara, sekitar puluhan kapal milik TNI Al maupun nelayan merobohkan pagar yang ada di kawasan Tanjung Pasir tersebut.

    Beberapa cara dilakukan oleh TNI AL dan masyarakat untuk membongkar pagar-pagar yang terbuat dari bambu tersebut, salah satunya mengikat pagar bambu tersebut dengan tali kemudian ditarik dengan kapal sampai roboh.

    Sampai saat ini, proses pembongkaran masih berlangsung.

    Brigjen Harry mengatakan terdapat 600 orang yang merupakan gabungan anggota TNI AL dan masyarakat sekitar dalam pembongkaran pagar-pagar laut tersebut.

    Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah melakukan penyegelan di lokasi pemagaran laut sepanjang 30,16 km yang berada di pesisir Kabupaten Tangerang. Pihaknya masih mendalami penanggung jawab yang memasang pagar tersebut.

    Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Pung Nugroho Saksono mengatakan pihaknya menyambut baik rencana masyarakat untuk mencabut pagar laut di perairan laut Kabupaten Tangerang pada awal pekan depan.

    Pihak Ombudsman RI juga sedang mendalami dugaan malaadministrasi dalam pemagaran laut, dengan pihaknya juga mengatakan terdapat hitungan sementara kerugian nelayan Rp9 miliar.

  • Melihat Pembongkaran Pagar Laut di Perairan Tangerang, TNI AL Tarik Menggunakan Tali – Halaman all

    Melihat Pembongkaran Pagar Laut di Perairan Tangerang, TNI AL Tarik Menggunakan Tali – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG – Pagar laut dari bambu yang membentang di perairan Tangerang sepanjang 30,16 km menjadi kontroversi, akhirnya dibongkar pada Sabtu (18/1/2025).

    Berdasarkan pantauan di Tribunnews.com di lokasi pukul 13.00 WIB, pembongkaran pagar laut ini dilakukan oleh sejumlah personil TNI Angkatan Laut (AL) dan warga.

    Sejumlah anggota TNI AL terlihat menceburkan diri ke laut memasang tali ke pagar laut yang terdiri dari jejeran bambu.

    Selanjutnya, personel TNI AL yang berada di atas kapal, menarik tali yang terikat dengan pagar laut tersebut. Proses ini dilakukan secara berulang-ulang.

    Ada 4 perahu TNI AL dan 2 buah motor boat yang terlihat menggarap pencabutan pagar laut ini. Sedangkan, ada sekitar 2 kapal nelayan berukuran sedang yang membantu proses penarikan pagar.

    Terkait kondisi saat ini, cuaca di perairan Tanjung Pasir terpantau cerah dengan angin laut yang berhembus sedang.

    Berdasarkan informasi, sedikitnya 600 prajurit TNI AL dikerahkan untuk membongkar pagar laut Tangerang yang terbuat dari bambu itu.

    Dikutip dari kompas.com, Komandan Lantamal III, Brigadir Jenderal Harry Indarto, menyatakan bahwa pembongkaran ini dilakukan sebagai bentuk sinergi dengan masyarakat setempat. 

    “Pagi ini kami bersinergi bersama warga sekitar akan melaksanakan pembongkaran pagar laut yang selama ini mungkin sudah viral,” ujar Harry kepada wartawan, Sabtu pagi. 

    Pagar bambu yang membentang di laut Tangerang sepanjang 30,16 km menjadi kontroversi, akhirnya dibongkar pada Sabtu (18/1/2025). (Tribunnews/Fransiskus Adhiyuda)

    Harry mengungkapkan bahwa langkah ini diambil karena banyaknya keluhan dari para nelayan terkait keberadaan pagar laut yang mengganggu akses mereka dalam mencari tangkapan ikan. 

    “Kami meminta untuk membuka akses maupun memberikan rambu-rambu, sehingga memudahkan para nelayan pada saat keluar-masuk alur untuk menuju ke laut,” jelas Harry.

    Sebelum pembongkaran dilakukan, pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan agar perairan tersebut dapat kembali seperti semula.

     

  • 3 Pasukan Khusus TNI AL Diterjunkan Bongkar Pagar Laut Tangerang
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Januari 2025

    3 Pasukan Khusus TNI AL Diterjunkan Bongkar Pagar Laut Tangerang Megapolitan 18 Januari 2025

    3 Pasukan Khusus TNI AL Diterjunkan Bongkar Pagar Laut Tangerang
    Tim Redaksi
    TANGERANG, KOMPAS.com
    – Tiga pasukan khusus TNI Angkatan Laut turut dilibatkan dalam pembongkaran pagar laut di perairan Tanjung Pasir, Tangerang, Banten, Sabtu (18/1/2025).
    Ketiga pasukan khusus itu adalah Komando Pasukan Katak (Kopaska), Marinir, dan Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair).
    Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) III Jakarta Brigadir Jenderal (Mar) Harry Indarto mengatakan, pelibatan personel Dislambair untuk mengukur kedalaman patok bambu pagar laut.
     
    “Kami perlu mengetahui kedalaman patok-patok yang sudah tertanam dan sudah berapa lama,” ujar Harry di Tangerang.
    Selain pasukan khusus, TNI AL juga mengerahkan personel dari Dinas Kesehatan dan Polisi Militer Angkatan Laut untuk membongkar pagar laut di Tangerang.
    Secara keseluruhan, terdapat 600 personel TNI AL yang terlibat dalam pembongkaran pagar laut.
    Pada pembongkaran perdana ini, TNI AL baru menyingkirkan pagar laut sepanjang dua kilometer.
    Harry mengakui tak mudah untuk mencabut bambu yang terpancang dari dasar perairan. “Kesulitan kita, lebih mudah menanam daripada mencabut. Apalagi yang ditanam ini sudah jangka waktu sampai berbulan-bulan, itu akan lebih menyulitkan kita untuk pencabutan,” imbuh dia.
    Sebelumnya, KKP telah menyegel pagar laut sepanjang lebih dari 30 kilometer di perairan Tangerang pada Kamis (9/1/2024).
    Saat itu, KKP meminta pihak yang memasang pagar laut melakukan pembongkaran dalam waktu 20 hari.
    Pemasangan pagar tanpa izin ini dinilai menghambat aktivitas nelayan dan berpotensi merusak keseimbangan ekosistem pesisir.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pencabutan Pagar Laut di Tangerang Ditargetkan Selesai Paling Cepat 10 Hari – Page 3

    Pencabutan Pagar Laut di Tangerang Ditargetkan Selesai Paling Cepat 10 Hari – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – TNI Angkatan Laut menargetkan pencabutan pagar laut dari bambu di lautan Tangerang, bisa selesai dalam 10 hari.

    Sebab, pagar laut membentang sepanjang 30,16 kilometer dan berada di 16 kecamatan di Kabupaten Tangerang sulit dicabut. Inilah yang membuat proses pembongkaran membutuhkan waktu yang lama.

    Selain itu, ombak besar dan ditambah kedalaman pagar bambu yang mencapai 1,5 meter di bawah dasar laut, juga menjadi kendala.

    “Target paling cepat sepuluh hari bisa diselesaikan, nanti tentu kita libatkan nelayan untuk membantu pembongkaran,” ujar Kadispenal Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hadi Arsanta, di kawasan Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, Sabtu (18/1/2025).

    Untuk saat ini pembongkaran masih dilakukan manual, mereka mencabut terlebih dulu kain dan pengait di atas bambu tersebut. Lalu, baik nelayan ataupun anggota TNI dengan menggunakan pelampung, nyebur ke laut, untuk mengaitkan tali di masing-masing bambu.

    Kemudian, nelayan ataupun anggota TNI AL lain yang di atas perahu, langsung menarik untuk mencabutnya. Diperkirakan bambu setinggi 6 meter tersebut tertancap 1 hingga 1,5 meter di dasar laut, inilah kesulitan untuk mencabut bambu tersebut.

    Terpantau, bambu-bambu setelah dicabut, tampak terombang ambing di lautan.

    “Sementara ini kita ikat lalu ditarik kapal nelayan, sejauh ini berjalan lancar. Karena kondisi sudah berapa bulan jadi, ini ada kesulitan karena sudah lama, dan dangkal juga jadi sarana penariknya tidak bisa besar,” lanjutnya.

    Kemudian TNI AL juga akan berkoordinasi dengan pihak lain untuk membantu proses pembongkaran. Hingga saat ini belum ada instansi lain yang ikut membongkar pagar laut. Dia pun menargetkan dalam sehari pagar yang dibongkar sepanjang 2 kilometer.

    “Kami akan ajak stakeholder lain, untuk hari ini masih TNI AL. Tentu kami akan ajak semua pihak yang terkait,” pungkasnya.