Kementrian Lembaga: TNI AL

  • Babak Baru Penembakan Bos Rental Mobil di Rest Area, Hari Ini Digelar Sidang Militer Terbuka – Halaman all

    Babak Baru Penembakan Bos Rental Mobil di Rest Area, Hari Ini Digelar Sidang Militer Terbuka – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Babak baru kasus penembakan oleh oknum TNI AL yang menewaskan bos rental mobil Ilyas Abdurrahman dan melukai Ramli di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak Banten pada Kamis (2/1/2025) lalu.

    Rencananya hari ini, Senin (10/2/2025), Pengadilan Militer II-08 Jakarta menggelar sidang perdana kasus tersebut.

    Oditur Militer selaku penuntut umum dalam peradilan militer akan membacakan dakwaan bagi tiga oknum anggota TNI Angkatan Laut (AL) yang menjadi terdakwa.

    Mereka adalah oknum Sersan Satu (Sertu) berinisial AA, Sertu RH, dan Kelasi Kepala (KLK) BA yang terlibat dalam penembakan dan penadahan mobil Ilyas di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak.

    “Rencana sidang pertama (dimulai) pukul 09.00 WIB dengan agenda Pembacaan surat dakwaan,” kata Kepala Oditurat Militer II-07 Jakarta, Kolonel Kum Riswandono Hariyadi, Minggu (9/2/2025).

    Sidang bakal digelar terbuka untuk umum.

    Dengan demikian publik termasuk keluarga korban dipersilakan datang langsung untuk menyaksikan jalannya proses peradilan.

    Warga juga dapat memantau seluruh tahapan sidang secara online atau daring melalui laman Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) Pengadilan Militer II-08 Jakarta.

    TNI menyatakan proses hukum terhadap ketiga terdakwa oknum prajurit TNI AL hingga tahap putusan akan berlangsung transparan sebagaimana tanpa ada keberpihakan.

    “Sidang Pengadilan Militer sama seperti sidang pengadilan (umum dengan terdakwa warga sipil) lainnya. Bersifat terbuka untuk umum,” ujar Riswandono.

    Mabes TNI soal Rekomendasi Komnas HAM

    Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Hariyanto menegaskan TNI menghormati rekomendasi yang disampaikan Komnas HAM soal kasus tersebut.

     “Kasus yang terjadi di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak, saat ini sedang berjalan proses hukumnya, dan Panglima TNI juga sudah menyampaikan untuk menindak tegas setiap prajurit yang terbukti melanggar hukum sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku,” kata Hariyanto saat dihubungi Tribunnews.com pada Jumat (7/2/2025).

    “Terkait rekomendasi Komnas HAM mengenai evaluasi regulasi penggunaan senjata api, perlu kami sampaikan bahwa TNI sudah memiliki aturan yang ketat mengenai hal tersebut,” lanjut dia.

    Ia menerangkan setiap prajurit yang diberikan kewenangan membawa senjata api harus melalui prosedur yang ketat mulai dari pemilihan Prajurit dalam jabatan, melalui Penelitian Personel (Litpers) yang di dalamnya termasuk tes psikologi, tes menembak baik, dan memiliki surat izin dari Komandan satuannya. 

    Hariyanto menegaskan penilaian-penilaian tersebut terus dilakukan sepanjang tahun.

    “Namun demikian, TNI selalu terbuka untuk melakukan evaluasi demi peningkatan profesionalisme prajurit dalam penggunaan senjata api,” tegasnya.

    Selain itu, Hariyanto menjelaskan TNI juga terus memperkuat pengawasan dan pembinaan kepada seluruh prajurit agar senjata api hanya digunakan sesuai dengan aturan dan dalam situasi yang benar-benar diperlukan.
     
    TNI, lanjut dia, akan terus melakukan langkah-langkah perbaikan, termasuk sosialisasi regulasi yang lebih intensif serta peningkatan mekanisme pengawasan internal, guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

    Dengan demikian, kami tegaskan bahwa TNI tidak akan mentoleransi penyalahgunaan senjata api oleh prajurit TNI dan memastikan bahwa setiap tindakan yang dilakukan oleh prajurit TNI harus dalam koridor hukum dan aturan militer yang berlaku,” pungkas dia.

    Komnas HAM RI menyatakan terdapat sejumlah pelanggaran HAM yang terjadi dalam kasus penembakan bos rental mobil oleh oknum TNI Angkatan Laut (AL) di rest area KM 45 Tol Tangerang – Merak Jakarta pada Kamis (2/1/2025) lalu.

    Koordinator Sub Komisi Penegakan HAM Komnas HAM RI Uli Parulian Sihombing mengatakan pertama adalah pelanggaran terhadap hak hidup dan extra judicial killing.

    Kronologi Penembakan

    Sebelumnya bos rental mobil, Ilyas Abdurrahman dan rekannya Ramli Abu Bakar menjadi korban penembakan di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak pada Kamis (2/1/2025).

    Kejadian bermula ketika Ilyas dibantu Ramli dan sejumlah saksi hendak mengamankan unit mobil Honda Brio berpelat B 2694 KZO yang digelapkan oleh seorang penyewa.

    Mobil tersebut sudah beberapa kali berpindah tangan atau dijual, bahkan dua dari tiga GPS yang dipasang sudah dilucuti hingga akhirnya kendaraan dimiliki seorang oknum anggota TNI AL.

    Setelah mendapati titik keberadaan mobil berdasar GPS berada di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak mereka lalu menuju lokasi, nahas di lokasi Ilyas dan Ramli justru tertembak oknum anggota TNI AL.

    Selain tiga oknum anggota TNI AL yang sudah diamankan oleh penyidik POM TNI AL, terdapat juga tersangka sipil yang diamankan jajaran Polda Banten untuk proses hukum lebih lanjut

    Sumber: Tribunnews.com/Tribun Jakarta

     

  • Wakili Mojokerto, 40 Atlet Dayung Jung Kwatu Binaan TNI AL Ikut Seleksi Porprov Jatim 2025 – Page 3

    Wakili Mojokerto, 40 Atlet Dayung Jung Kwatu Binaan TNI AL Ikut Seleksi Porprov Jatim 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Atlet dayung binaan TNI AL dari klub Jung Kwatu turut serta dalam seleksi atlet Kabupaten Mojokerto untuk Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur (Porprov Jatim) 2025. Seleksi ini menjadi ajang penting dalam mempertahankan dan meningkatkan capaian prestasi Kabupaten Mojokerto di tingkat provinsi.

    Sebanyak 40 atlet dari berbagai kategori, yakni canoe, kayak, rowing, dan perahu naga dikirim oleh Jung Kwatu untuk mengikuti seleksi ini. Tes seleksi dipimpin oleh Ketua KONI Kabupaten Mojokerto, Imam beserta staf KONI, dengan pengetesan langsung oleh Ketua Binpres KONI Jatim, Subagyo.

    Seleksi ini melibatkan atlet dari berbagai cabang olahraga yang akan mewakili Kabupaten Mojokerto di ajang Porprov Jatim 2025.

    Pada Porprov Jatim 2023, cabang olahraga dayung Mojokerto berhasil meraih 3 medali emas, 14 perak, dan 5 perunggu. Dengan hasil yang membanggakan tersebut, target di Porprov 2025 adalah peningkatan capaian prestasi untuk semakin mengukuhkan posisi Kabupaten Mojokerto sebagai daerah unggulan dalam olahraga dayung.

    Pembina Jung Kwatu, Kolonel Marinir Kakung Priyambodo menyatakan antusiasme dan dukungannya terhadap para atlet binaannya. Ia berharap atlet-atlet Jung Kwatu mampu meraih prestasi lebih baik dari Porprov sebelumnya serta berkontribusi mengangkat nama baik Kabupaten Mojokerto.

    Lebih dari itu, ia memiliki visi agar olahraga perairan menjadi olahraga unggulan dan identitas Kabupaten Mojokerto serta Jawa Timur.

    “Jung Kwatu terus berkomitmen dalam mencetak atlet-atlet dayung berprestasi serta mendukung pengembangan olahraga perairan di Mojokerto dan Jawa Timur. Dengan membina Generasi Z dan Alfa berkarakter bahari diharapkan dapat berkontribusi dalam mewujudkan Kebangkitan Maritim Indonesia,” ucap Kakung.

     

  • Profil Marsda Djon Amarul, Eks Ajudan Jusuf Kalla yang Ditunjuk Jadi Aspers Panglima TNI

    Profil Marsda Djon Amarul, Eks Ajudan Jusuf Kalla yang Ditunjuk Jadi Aspers Panglima TNI

    loading…

    Marsda TNI Djon Amarul diangkat menjadi Asisten Personel (Aspers) Panglima TNI. Foto/istimewa

    JAKARTA – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menunjuk Marsda TNI Djon Amarul sebagai Asisten Personel (Aspers) Panglima TNI. Sebelum menduduki jabatan baru tersebut, dia menjabat sebagai Aspers KSAU.

    Penunjukan Marsda TNI Djon Amarul tertuang dalam Surat Keputusan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor Kep/7/I/2025 tanggal 3 Januari 2025 tentang Pemberhentian Dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia.

    “Telah resmi ditetapkan rotasi dan mutasi 101 Pati (Perwira Tinggi) TNI terdiri dari 62 Pati TNI AD, 8 Pati TNI AL, dan 31 Pati TNI AU,” kata Kapuspen TNI Mayjen Hariyanto di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, dikutip Senin, (10/2/2025).

    Dalam SK mutasi tersebut, Marsda TNI Djon Amarul menggantikan Marsda TNI Mohammad Syafii yang dimutasi menjadi Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP).

    Selama meniti karier di militer, Marsda TNI Djon Amarul merupakan perwira tinggi (Pati) TNI AU yang memiliki karier cemerlang. Lulusan Akademi Angkatan Udara (1993) dari Korps Penerbang Helikopter ini pernah menempati sejumlah posisi strategis.

    Pria kelahiran Kendari, Sulawesi Tenggara pada 12 Februari 1972 ini pernah menjabat sebagai Kabinlat Wing 4 Lanud Atang Sendjaja, kemudian Komandan Skadron Udara 8, dan Pabandya Renbin Paban VI/Binprof Ops Sopsau Mabesau.

    Kariernya terus meningkat, dia kemudian diangkat menjadi Komandan Lanud (Danlanud) Wolter Mongisidi pada 2012. Kemudian dipercaya menjadi Ajudan Wapres RI Jusuf Kalla pada 2014.

    Kariernya semakin mentereng, dia kemudian diangkat menjadi Pangkosekhanudnas III/Medan, lalu Komandan Lanud (Danlanud) Suryadarma. Kepala Staf Koopsud II, hingga Danpuslat Kodiklat TNI pada 2023.

    Tidak hanya itu, dia juga dipercaya mengemban amanah sebagai Aspers Kaskoopsudnas pada 2023, lalu Aspers Kasau sebelum akhirnya Aspers Panglima TNI hingga sekarang.

    (cip)

  • Mutasi TNI Awal 2025, Jenderal Agus Subiyanto Geser 4 Staf Khusus KSAL dan KSAU

    Mutasi TNI Awal 2025, Jenderal Agus Subiyanto Geser 4 Staf Khusus KSAL dan KSAU

    loading…

    Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melakukan mutasi terhadap 101 perwira TNI dari sejumlah jabatan strategis. Foto/istimewa

    JAKARTA – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melakukan mutasi terhadap 101 perwira TNI dari sejumlah jabatan strategis. Dari jumlah tersebut delapan di antaranya menduduki jabatan sebagai Staf Khusus.

    Mereka terdiri dari 4 Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak dan 4 Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Udasra (KSAU) Marsekal TNI Tony Harjono.

    Mutasi mereka tertuang dalam Surat Keputusan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor Kep/7/I/2025 tanggal 3 Januari 2025 tentang Pemberhentian Dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia. Terdiri atas 62 Pati TNI AD, 8 Pati TNI AL, dan 31 Pati TNI AU.

    “Telah resmi ditetapkan rotasi dan mutasi 101 Pati (Perwira Tinggi) TNI terdiri dari 62 Pati TNI AD, 8 Pati TNI AL, dan 31 Pati TNI AU,” kata Kapuspen TNI Mayjen Hariyanto di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, dikutip Senin, (10/2/2025).

    Empat Staf Khusus KSAL yang dimutasi:

    1. Laksdya TNI Maman Firmansyah, dari Staf Khusus KSAL dimutasi menjadi Pati Mabes TNI AL dalam rangka pensiun

    2. Laksda TNI Urip Bambang Widjanarko, dari Staf Khusus KSAL dimutasi menjadi Pati Mabes TNI AL dalam rangka pensiun

    3. Laksma TNI Didik Firnanto, dari Staf Khusus KSAL dimutasi menjadi Pati Mabes TNI AL dalam rangka pensiun

    4. Laksma TNI Alan Dahlan, dari Staf Khusus KSAL dimutasi menjadi Kas Koarmada I menggantikan Laksma TNI Heri Triwibowo

  • DKP Banten Dukung Penyelidikan Pagar Laut Tangerang: Kita Siap Berikan Data – Page 3

    DKP Banten Dukung Penyelidikan Pagar Laut Tangerang: Kita Siap Berikan Data – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten Eli Susiyanti mengungkapkan bahwa jajarannya akan memberikan dukungan data kepada Bareskrim Polri untuk membantu penuntasan dan pengusutan kasus pagar laut 30 kilometer di pesisir Kabupaten Tangerang.

    “Selama ini kalau kami diminta data oleh aparat penegak hukum, ya tentu kita siapkan berikan,” kata Eli  di Tangerang, Minggu (9/2/2025).

    Dia mengaku, sejak adanya tahapan penyelidikan yang dilakukan lembaga terkait, baik itu dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), TNI AL maupun Kepolisian telah melakukan koordinasi secara intens.

    Termasuk, lanjut dia, koordinasi kaitannya dengan beberapa pejabat daerah yang sudah dipanggil untuk diperiksa perihal dengan penyelidikan pemilik pagar laut tersebut.

    “Ketika dari awal isu ini kita dapat laporan, kita sudah koordinasi dengan beberapa pihak Angkatan Laut, Polairud sudah koordinasi bergerak semua,” tuturnya.

    Eli mengungkapkan, hingga kini tahapan demi tahapan dalam pengusutan kasus itu sudah dilakukan oleh jajaran aparat penegak hukum, termasuk oleh KPK dan Kejaksaan Agung.

    Kendati demikian, pihaknya akan menunggu dan mendukung setiap proses penyelidikan yang saat ini tengah berjalan.

    “Semakin hari semakin panjang, dan untuk proses semua sudah bergerak mulai Bareskrim, Kejaksaan Agung, kemudian KPK, sudah terlaporkan,” ujar dia.

    Dalam kesempatan tersebut, Eli juga bilang untuk penanganan pembongkaran pagar laut yang ada di wilayahnya tersebut masih terus dilakukan. Dimana, dari 30,16 kilometer pagar laut yang sudah berhasil di cabut oleh tim gabungan sepanjang 21,8 kilometer.

    “Insya Allah minggu depan kita akan terus kembali tingkatkan (pembongkaran), besok juga hari Senin masih koordinasi dengan berbagai elemen, baik Kabupaten, nelayan, kemudian kecamatan/kelurahan. Kita bergerak lagi mudah-mudahan cuaca sudah cukup membaik,” harap dia.

     

  • Satgaspam Bandara Juanda Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Senilai Rp 9 Miliar

    Satgaspam Bandara Juanda Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Senilai Rp 9 Miliar

    Sidoarjo, Beritasatu.com – Satuan Tugas Pengamanan (Satgaspam) Bandara Juanda bersama Bea Cukai berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 60.205 ekor benih bening lobster (BBL) yang rencananya akan dikirimkan ke Singapura dengan nilai lebih dari Rp 9 miliar.

    Benih lobster yang diperkirakan memiliki nilai lebih dari Rp 9 miliar ini diduga diselundupkan dengan melibatkan oknum dari bagian ground handling maskapai.

    Benih lobster tersebut dibawa oleh seorang kurir berinisial RP (41) merupakan warga Semarang, yang hendak terbang ke Singapura menggunakan pesawat Scoot Tiger Air dengan nomor penerbangan TR-263. Pada saat proses screening, petugas Satgaspam Bandara Juanda dan Bea Cukai mencurigai dua boks yang dibawa oleh saudara RP.

    Komandan Satgaspam Bandara Juanda Letkol Laut (P) Dani Widjanarka menjelaskan, dalam penyelundupan tersebut petugas menemukan 49 bungkus plastik dalam dua boks tersebut. Masing-masing plastik berisi benih bening lobster yang terdiri dari 59.154 ekor jenis pasir dan 1.051 ekor jenis mutiara.

    “Benih lobster ini rencananya akan dibawa ke Singapura melalui Bandara Internasional Juanda,” ungkap Dani Widjanarka dalam konferensi pers terkait penyelundupan benih lobster senilai Rp 9 miliar, Minggu (9/2/2025).

    Dani Widjanarka mengungkapkan, aksi penyelundupan ini melibatkan dua orang dalam, termasuk seorang petugas ground handling maskapai. Kedua tersangka tersebut adalah KH (29) petugas ground handling asal Lamongan, dan AB merupakan seorang pengemudi yang bertugas mengantarkan barang ke bandara.

    “Mereka merupakan sindikat yang telah bekerja sama selama ini. Mereka mengaku telah melakukan aksi penyelundupan ini selama lebih dari tiga tahun, dengan beberapa kali melakukan pengiriman, ada yang empat kali, tujuh kali, hingga 12 kali. Mereka dijanjikan uang dengan besaran yang bervariasi,” jelasnya lagi.

    Modus operandi yang digunakan adalah memanfaatkan posisi KH sebagai petugas ground handling untuk memasukkan barang tanpa melalui pemeriksaan di counter check-in.

    Para pelaku mendapatkan imbalan bervariasi, mulai dari Rp 5 juta hingga Rp 12 juta tergantung pada peran mereka masing-masing.

    Widjanarka menambahkan, pihaknya terus melakukan pendalaman untuk mengungkap pemilik barang selundupan ini.

    “Kami masih mendalami kasus ini bersama Bea Cukai dan TNI AL, dan penyelidikan akan terus dilakukan hingga mencapai akar permasalahannya,” tegasnya terkait penyelundupan benih lobster senilai Rp 9 miliar.

    Para pelaku penyelundupan ini terancam dikenakan beberapa undang-undang, termasuk Undang-Undang Kepabeanan, Undang-Undang Perikanan, dan Undang-Undang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan. Ancaman hukuman yang dapat dijatuhkan adalah hingga 10 tahun penjara, serta denda maksimal sebesar Rp 5 miliar terkait penyelundupan benih lobster.

  • AMAN Exercise, KSAL Pakistan tinjau KRI Bung Tomo-357 di Karachi

    AMAN Exercise, KSAL Pakistan tinjau KRI Bung Tomo-357 di Karachi

    Kepala Staf Angkatan Laut Pakistan Laksamana Naveed Ashraf, Panglima Komando Armada I TNI Angkatan Laut Laksamana Muda TNI Yoos Suryono Hadi, dan pejabat dari Angkatan Laut Pakistan dan TNI AL berfoto bersama di geladak KRI Bung Tomo-357, Karachi, Pakistan, Sabtu (8/2/2025), dalam rangkaian latihan bersama AMAN Exercise 2025. ANTARA/Genta Tenri Mawangi.

    AMAN Exercise, KSAL Pakistan tinjau KRI Bung Tomo-357 di Karachi
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Minggu, 09 Februari 2025 – 13:45 WIB

    Elshinta.com – Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Pakistan Laksamana Naveed Ashraf meninjau kapal perang Republik Indonesia KRI Bung Tomo-357 di Karachi, Pakistan, dalam rangkaian latihan bersama AMAN Exercise 2025, Sabtu (8/2).

    Kedatangan Laksamana Ashraf di KRI Bung Tomo-357 disambut oleh tiupan peluit panjang — yang merupakan tradisi penyambutan tamu kehormatan di atas kapal perang. Di geladak kapal, Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I Laksamana Muda TNI Yoos Suryono Hadi selaku pimpinan delegasi Indonesia untuk AMAN Exercise 2025 dan AMAN Dialogue 2025 menyambut kedatangan orang nomor wahid Angkatan Laut Pakistan itu.

    “Kami sangat terhormat mendapatkan kunjungan pertama dari Bapak KSAL. Saya juga berterima kasih atas kesediaan Bapak-Bapak semua untuk memeriksa pasukan kami. Mereka sangat bersemangat dan Pakistan bagi kami seperti rumah kedua,” kata Laksda Yoos saat acara penyambutan.

    Dalam kesempatan yang sama, Pangkoarmada I mewakili TNI Angkatan Laut juga menyampaikan apresiasinya kepada Angkatan Laut Pakistan (PAK Navy) yang juga mengirim satu kapal perangnya PNS Aslat (F254) untuk mengikuti latihan bersama Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025 di Bali pada pertengahan Februari.

    “Ini menunjukkan ikatan yang kuat antara Indonesia dan Pakistan,” kata Pangkoarmada I.

    Dalam kesempatan yang sama, Kepala Staf Angkatan Laut Pakistan mengucapkan terima kasih secara langsung kepada delegasi Indonesia termasuk para pengawak KRI Bung Tomo-357.

    “AMAN Exercise bukan sekadar latihan. Ini merupakan simbol niat baik, tanggung jawab bersama, dan bersatunya semangat dari angkatan laut, baik di kawasan maupun di luar kawasan, untuk bekerja bersama-sama,” kata Laksamana Ashraf.

    KSAL Pakistan mengatakan AMAN Exercise mulai digelar sejak 2007 dengan 28 negara peserta, dan terus berlanjut tiap dua tahun dengan jumlah peserta yang terus bertambah.

    AMAN Exercise tahun ini merupakan latihan bersama kesembilan yang digelar oleh Angkatan Laut Pakistan dan diikuti oleh 60 negara peserta, termasuk Indonesia.

    “Ini menunjukkan kepercayaan dari angkatan laut-angkatan laut di kawasan dan di luar kawasan untuk bersama-sama menjaga keamanan dan memelihara stabilitas di laut, termasuk di jalur-jalur perdagangan yang penting,” kata Laksamana Ashraf.

    “Dalam latihan bersama ini, kita mengingat kembali komitmen dan tanggung jawab bersama untuk mewujudkan laut yang aman. Sekali lagi, terima kasih atas partisipasi kalian dalam latihan ini,” sambung KSAL Pakistan kepada seluruh pengawak KRI Bung Tomo-357.

    Selepas itu, para pengawak KRI Bung Tomo menampilkan yel-yel di hadapan KSAL Pakistan dan beberapa pejabat utama Angkatan Laut Pakistan. Yel-yel itu merupakan wujud semangat para prajurit KRI untuk mengikuti Latma AMAN-25 yang fase lautnya berlangsung pada 10–11 Februari.

    Kemudian, KSAL Pakistan, Pangkoarmada I, Komandan Gugus Tempur Laut Koarmada I Laksamana Pertama TNI M. Taufik, Komandan KRI Bung Tomo-357 Kolonel Laut (P) selaku Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Latihan Bersama (Latma) AMAN-25 Kolonel Laut (P) Dedi Gunawan Widyatmoko, Atase Pertahanan RI untuk Pakistan Kolonel Inf. Henru Hidayat Susanto, serta pejabat lainnya dari TNI AL dan PAK Navy, termasuk Panglima Armada Angkatan Laut Pakistan Laksamana Muda Abdul Munib, dan para pengawak KRI Bung Tomo-357.

    Selepas berfoto bersama, KSAL Pakistan didampingi Pangkoarmada I meninjau kapal, dan keduanya masuk ruangan untuk berbincang-bincang singkat.

    KRI Bung Tomo-357 menjadi kapal asing pertama peserta AMAN Exercise 2025 yang dikunjungi KSAL Pakistan di Karachi. Selepas itu, Laksamana Ashraf lanjut meninjau kapal-kapal dari China, Bangladesh, Malaysia, dan negara-negara peserta lainnya.

    Sumber : Antara

  • Berpangkat AKBP, Ini Sosok Ayah Valyano Boni Raphael Bintara yang Dipecat 6 Hari Jelang Pelantikan – Halaman all

    Berpangkat AKBP, Ini Sosok Ayah Valyano Boni Raphael Bintara yang Dipecat 6 Hari Jelang Pelantikan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Berikut sosok AKBP Bonifacius Surano yang namanya disebut-sebut dalam karena anaknya, Valyano Boni Rapahael dipecat dari Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jabar.

    Nama AKBP Bonifasius disampaikan oleh ibunda Valyano, Veronica Amalia Putri saat Rapat Dengar Pendapat (RPD) dengan Komisi III DPR RI, Kamis (6/2/2025).

    Dalam kesempatan itu, Veronica mengatakan bahwa anaknya dianiaya sambil disinggung soal sosok ayahnya.

    Veronica Amalia Putri mengatakan bahwa anaknya didiagnosa Narcissistic Personality Disorder (NPD) yaitu gangguan kepribadian narsistik.

    “Anak saya dikatakan mengalami gangguan jiwa, NPD, psikopat,” kata Veronica.

    Namun berdasarkan hasil pemeriksaan oleh ahli kejiwaan, kata dia, Valyano dinyatakan sehat.

    “Hasilnya sehat secara pemeriksaan psikolog dan kesehatan jiwa di mana dilakukan oleh dokter,” kata dia lagi.

    Veronica juga melaporkan adanya dugaan penganiayaan yang dilakukan terhadap anaknya.

    Pada Kamis dini hari anak kami dibawa keluar dari barak oleh orang berbaju hitam-hitam dengan hoodie, anak kami diminta mengikuti selasar SPN. Sesampainya di selasar anak kami ditutup dengan penutup kepala hitam,” kata dia.

    Kemudian menurut dia, Valyano mengalami penganiayaan berupa tamparan yang membuat jahitan di giginya copot.

    Valyano juga mengaku dicambuk menggunakan lidi.

    Saat itulah, Valyani Boni Raphael mendengar orang tersebut menyebutkan nama ayahnya.

    “Yang paling anak saya ingat adalah, kamu anak AKBP Bonifacius ya? Anak saya bingung, kenapa harus ada nama bapaknya disebut,” kata Veronica.

    Veronica juga mengaku heran kenapa suaminya dilibatkan dalam hal itu.

    “Yang jadi pertanyaan saya, kenapa dia bawa nama ayahnya,” tandasnya.

    AKBP Bonifacius Surano merupakan perwira polisi yang pernah menjabat sebagai Kasat Lantas Polres Metro Depok.

    Ia resmi menjabat sebagai Kasat Lantas Polres Metro Depok pada 24 Oktober 2022 sampai 11 Agustus 2023.

    Jabatan Kasat Latas Polres Metro Depok saat itu kemudian digantikan oleh Kompol Multazam Lisendra.

    Sementara AKBP Bonifacius Surano tidak diinformasikan pindah ke mana.

    Sebelum menjabat sebagai Kasat Lantas Polrestro Depok, AKBP Bonifacius Surano bertugas di Analis Utama Ditlantas Polda Metro Jaya.

    Nama Bonifacius Surano mulai muncul dalam pencarian sejak menjabat sebagai Wakapolres Cirebon.

    Tahun 2016 lalu, Boni menjabat Wakapolres Cirebon dengan pangkat Kompol.

    Lalu Mei 2017, Bonifacius Surano menjadi Wakapolres Bandung.

    Diberitakan sebelumnya, Valyano Boni Raphael dikeluarkan sebagai siswa Bintara Sekolah Polisi Negara (SPN) pada 3 Desember 2024.

    Tepatnya enam hari sebelum dilantik menjadi anggota Polri.

    Berdasarkan keterangan Kepala SPN Polda Jabar Kombes Dede Yudi Ferdiansyah, ada dua alasan Valyano Boni Raphael dikeluarkan.

    Alasan pertama yaitu Valyano Boni Raphael tidak ikut dalam jam pelajaran lebih dari ketentuan SPN Polda Jabar.

    Sementara alasan kedua, ternyata Valyano Boni Raphael pernah mengikuti pendidikan Kodiklat TNI AL tahun 2023 lalu.

    Namun Valyano Boni Raphael dikeluarkan karena terindikasi mengidap sakit.

    Valyano Boni Raphael dinilai sudah berbohong lantaran dia tidak mengaku pernah mengikuti pendidikan militer saat penelusuran mental kepribadian (PMK).

    NPD

    Valyano Boni Raphael disebut-sebut mengalami gangguan jiwa.

    Hal tersebut disampaikan oleh seorang Polwan bernama Ipda Ferren Azzahra Putri.

    Dilansir Tribunnews Bogor, Ipda Ferren Azzahra Putri mengaku telah ditugaskan memeriksa Valyano.

    Ipda Ferren Azzahra Putri juga menjelaskan alasan menyatakan Valyano Boni Raphael mengalami NPD.

    Satu di antara kriterianya karena Valyano Boni Raphael berteriak berbeda dengan siswa lain ketika berlari.

    Ferren menerangkan Valyano siswa SPN Polda Jabar memenuhi 3 dari 9 kriteria NPD.

    Pertama kata Ferren, Valyano Boni Raphael meminta fasilitas yang tak sesuai dengan aturan SPN Polda Jabar.

    Menurut Ferren, Valyano juga sengaja menyuruh teman memukul punggungnya agar supaya seolah telah dipukul pengasuh di SPN Polda Jabar.

    Ia juga menyebut Valyano memiliki sikap arogan dan angkuh.

    Namun pernyataan Ipda Ferren Azzahra Putri ditimpali oleh Ahmad Sahroni.

    Ahmad Sahroni bahkan sampai menunjuk-nunjuk Ipda Ferren Azzahra Putri.

    Ahmad Sahroni memberikan penegasan bahwa analisis yang dilakukan Polwan terhadap siswa SPN tersebut dicampuri dengan rasa kebencian.

    Ahmad Sahroni berpandapat bahwa penilaian tersebut hanyalah sebuah asumsi lantaran Kabidokkes menyampaikan hasilnya berbeda dengan pernyataan Ipda Ferren Azzahra Putri.

    Sebelumnya, Kabid Dokkes Polda Jabar Kombes Dr. Nariyana menyatakan Valyano tidak mengalami gangguan jiwa.

    Sampai kemudian Kabid Dokkes meminta rekomendasi dari sub spesialis Dr Adi Kurnia bersama timnya.

    Ia menjelaskan kesimpulannya pada terperiksa Valyano saat ini tidak ditemukan adanya tanda atau gejala gangguan jiwa yang cukup bermakna yang dapat menggangu aktifitas sehari-hari. 

    Bahkan berdasar hasil pemeriksaan, Valyano Boni Raphael memiliki kecerdasan di atas rata-rata.

    Memang Valyano Boni Raphael memiliki kemampuan menyampaikan ide pikiran, namun cara berpikirnya kurang matang.

    Selain Valyano Boni Raphael memiliki kebutuhan besar dalam menonjolkan diri serta validasi dari orang lain.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan penulis Vivi Febrianti.

  • KSAL Pakistan ajak TNI AL perkuat interoperabilitas dengan PAK Navy

    KSAL Pakistan ajak TNI AL perkuat interoperabilitas dengan PAK Navy

    Karachi (ANTARA) – Kepala Staf Angkatan Laut Pakistan Laksamana Naveed Ashraf mengajak TNI Angkatan Laut untuk memperkuat interoperabilitas dengan Angkatan Laut Pakistan (PAK Navy).

    Laksamana Ashraf di sela rangkaian latihan bersama AMAN Exercise 2025 dan AMAN Dialogue 2025 di Karachi, Minggu, mengatakan kerja sama TNI AL dan PAK Navy cukup erat, dan dia optimistis hubungan itu akan terus kuat ke depannya.

    “Pakistan dan Indonesia dekat cukup lama, berakar dari kedekatan religi dan budaya. Kesamaan dan hubungan kuat ini berkontribusi kepada kerja sama yang erat antara militer dua negara. Angkatan Laut dua negara aktif terlibat dalam berbagai kegiatan, mulai dari kunjungan perwira tinggi, operasi, dan kolaborasi dalam hal pendidikan dan latihan-latihan. Saya yakin interaksi yang erat ini akan terus berlanjut ke depannya dengan fokus memperkuat interoperabilitas antara dua angkatan laut,” kata Laksamana Ashraf.

    Ia juga mengatakan TNI AL dan PAK Navy mempunyai hubungan yang bersejarah dan mengakar.

    Pemerintah Indonesia pada awal 1966, yang saat itu dipimpin Presiden Soekarno, mengirimkan Gugus Ke-10 ALRI berupa dua kapal selam, RI Nagaransang dan RI Bramastra, kemudian dua kapal cepat roket, empat kapal cepat torpedo, lima tank amfibi, kemudian ada juga pesawat tempur ke Karachi untuk membantu Pakistan membela diri dari serangan India.

    Di Karachi, kapal-kapal ALRI—sekarang TNI AL—berpatroli bersama kapal-kapal Angkatan Laut Pakistan. Ketika itu, tidak ada kontak senjata antara kapal-kapal ALRI dengan India karena saat Gugus Ke-10 ALRI tiba di Karachi, Pakistan dan India sepakat untuk gencatan senjata.

    Operasi ALRI di Karachi, yang disebut Operasi Nasakom, berakhir pada awal Maret 1966. Ayub Khan, presiden Pakistan saat itu, memberi penghargaan dan penghormatan kepada seluruh prajurit Gugus Ke-10 ALRI.

    Presiden Ayub mengatakan prajurit-prajurit ALRI merupakan teladan bagi prajurit dan rakyat Pakistan.

    Hubungan erat dua angkatan laut pun berlanjut hingga hari ini. TNI AL dan PAK Navy saling mengirimkan kapal untuk terlibat dalam agenda latihan multilateral yang digelar baik oleh Indonesia dan Pakistan.

    TNI AL pada awal Februari ini mengirimkan satu kapal perangnya KRI Bung Tomo-357 untuk mengikuti latihan bersama AMAN Exercise 2025 di Karachi yang digelar oleh Angkatan Laut Pakistan.

    Sementara itu, PAK Navy juga mengirimkan satu kapal perangnya PNS Aslat (F254) untuk mengikuti latihan bersama Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025 di Bali, yang digelar TNI AL setiap dua tahun sekali.

    “Dua pihak selalu memelihara ikatan yang kuat, dan hubungan yang dekat dan saling menguntungkan,” kata Laksamana Ashraf.

    Dalam rangkaian AMAN Exercise tahun ini, KSAL Pakistan menyempatkan diri meninjau kesiapan KRI Bung Tomo-357 di Karachi, Sabtu (8/2).

    Dalam kunjungan itu, Laksamana Ashraf mengucapkan terima kasih kepada seluruh pengawak KRI Bung Tomo-357 yang merupakan salah satu kapal perang peserta AMAN-25.

    Di geladak KRI Bung Tomo, KSAL Pakistan dan Panglima Armada Angkatan Laut Pakistan Laksamana Muda Abdul Munib disambut Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I TNI AL Laksamana Muda TNI Yoos Suryono Hadi, Komandan Gugus Tempur Laut Koarmada I Laksamana Pertama TNI M. Taufik, Komandan KRI Bung Tomo-357 Kolonel Laut (P) selaku Komandan Satuan Tugas Latihan Bersama AMAN-25 Kolonel Laut (P) Dedi Gunawan Widyatmoko, dan Atase Pertahanan RI untuk Pakistan Kolonel Inf. Henru Hidayat Susanto.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Diplomasi Maritim, Soft Power, dan Stabilitas Kawasan

    Diplomasi Maritim, Soft Power, dan Stabilitas Kawasan

    loading…

    Harryanto Aryodiguno, Ph.D, Associate Professor International Relations Study Programs di President University, Indonesia. Foto/Dok. SINDOnews

    Harryanto Aryodiguno, Ph.D
    Associate Professor International Relations Study Programs
    di President University, Indonesia

    MULTILATERAL Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025 akan menjadi salah satu latihan maritim terbesar yang pernah diadakan TNI Angkatan Laut (AL). Dengan mengundang 56 negara untuk berpartisipasi, MNEK 2025 di Bali akan menjadi simbol komitmen Indonesia dalam menjaga stabilitas dan keamanan maritim di kawasan Indo-Pasifik.

    Tema yang diusung Maritime Partnership for Peace and Stability. Mencerminkan tantangan yang dihadapi dunia saat ini dalam menjaga keamanan laut, menghadapi bencana alam, dan merespons potensi gangguan terhadap kestabilan perairan internasional.

    Diplomasi Maritim sebagai Instrumen Soft Power
    Bertambahnya jumlah delegasi yang ikut serta dalam MNEK 2025 menunjukkan efektivitas diplomasi maritim yang dilakukan oleh TNI AL. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki kepentingan strategis dalam menjaga perairannya agar tetap aman dan stabil. Melalui latihan multilateral ini, Indonesia tidak hanya memperkuat hubungan dengan negara-negara sahabat tetapi juga menunjukkan perannya sebagai pemimpin dalam menjaga ketertiban maritim global.

    Konsep soft power, yang diperkenalkan oleh Joseph Nye dalam bukunya Bound to Lead (1990), relevan untuk memahami strategi Indonesia dalam MNEK 2025. Nye berpendapat bahwa kekuatan tidak hanya bergantung pada aspek militer atau ekonomi (hard power), tetapi juga pada daya tarik dan pengaruh yang diperoleh melalui diplomasi, budaya, serta nilai-nilai universal.

    Dalam konteks MNEK, Indonesia menggunakan soft power untuk membangun kepercayaan dan kerja sama internasional, yang pada akhirnya memperkuat posisinya dalam forum maritim global. Kepercayaan ini menjadi modal penting dalam menghadapi tantangan keamanan maritim, seperti pencurian ikan, penyelundupan, dan aktivitas ilegal lainnya yang sering terjadi di perairan Asia Tenggara.

    Meningkatkan Interoperabilitas dan Respons terhadap Bencana
    Salah satu tujuan utama MNEK adalah meningkatkan interoperabilitas antar-angkatan laut dari berbagai negara. Dengan skenario latihan yang dirancang untuk mengatasi tantangan keamanan maritim dan penanggulangan bencana, latihan ini menjadi platform bagi negara-negara peserta untuk berbagi pengalaman dan teknologi.

    Dalam konteks ini, kerja sama yang terjalin melalui MNEK dapat menjadi dasar bagi kolaborasi yang lebih erat dalam operasi kemanusiaan di masa depan. Sebagai negara yang sering mengalami bencana alam, Indonesia dapat memanfaatkan latihan ini untuk memperkuat koordinasi dengan mitra internasional dalam merespons keadaan darurat.

    Nye menekankan bahwa soft power dapat memainkan peran penting dalam memperkuat daya tarik dan efektivitas respons krisis. Kemampuan untuk berkoordinasi dengan cepat dan efektif dalam situasi darurat akan sangat berharga bagi negara-negara di kawasan yang rentan terhadap bencana. Dengan membangun jaringan kerja sama yang kuat, Indonesia semakin memperkuat posisinya sebagai aktor utama dalam respons bencana global.

    MNEK 2025 dan Stabilitas Kawasan Indo-Pasifik
    Dalam dinamika geopolitik yang terus berkembang, stabilitas di kawasan Indo-Pasifik menjadi isu yang semakin krusial. Laut China Selatan, misalnya, telah menjadi arena berbagai klaim tumpang tindih yang berpotensi memicu ketegangan antarnegara. Dengan adanya latihan seperti MNEK, negara-negara peserta dapat memperkuat mekanisme kerja sama dan membangun saling pengertian, sehingga mengurangi potensi konflik di wilayah maritim yang sensitif.