Kementrian Lembaga: TNI AL

  • POMAL Balikpapan Akui KLS J Diduga Pembunuh Juwita, Mabes TNI Sebut J Ada di Satuan Sebelum Kejadian – Halaman all

    POMAL Balikpapan Akui KLS J Diduga Pembunuh Juwita, Mabes TNI Sebut J Ada di Satuan Sebelum Kejadian – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kasus tragis tewasnya wartawati bernama Juwita (22) yang jasadnya ditemukan di tepi jalan di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, pada Sabtu (22/3/2025) lalu masih meninggalkan banyak pertanyaan. 

    Lima hari berlalu sejak kejadian tersebut, namun sosok pelaku pembunuhan belum juga ditetapkan sebagai tersangka. 

    Meski demikian, perkembangan terbaru menunjukkan adanya dinamika yang menarik antara dua pejabat TNI terkait kasus dugaan pembunuhan wartawan ini.

    Semula, Komandan Detasemen Polisi Militer (Dandenpom) Pangkalan Angkatan (Lanal) Balikpapan, Kalimantan Timur, Mayor Laut (PM) Ronald Ganap, mengakui terduga pelaku pembunuhan wartawati Juwita adalah anak buahnya yakni Kelasi Satu (KLS) J.

    Namun, belakangan Mabes TNI menyatakan, pihaknya mendapat informasi bahwa Kelasi Satu J berada di satuannya sejak Senin, 17 Maret 2025, hari kejadian, hingga hari ini, Kamis, 27 Maret 2025. 

    Diberitakan, Juwita sebelumnya ditemukan tewas dengan luka di tepi jalan di kawasan Gunung Kupang, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan pada Sabtu pekan lalu, 22 Maret 2025, sekitar pukul 15.00 WITA.

    Awalnya, wartawati muda Newsway.co.id di Kalsel itu dikira meninggal dunia karena kecelakaan tunggal. Namun, penyelidikan lebih lanjut mengungkapkan sejumlah kejanggalan yang mengarah pada pembunuhan yang diduga dilakukan oleh oknum anggota TNI AL yang bertugas di Lanal Kota Balikpapan, Kaltim.

    Atasan Akui KLS J Diduga Pembunuh Juwita

    PEMBUNUHAN WARTAWATI – Press konfrence terkait kasus pembunuhan, Rabu (26/3/2025). Seorang anggota TNI Angkatan Laut (TNI AL) yang bertugas di Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Balikpapan, Kalimantan Timur diduga terlibat dalam kasus pembunuhan di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, di Mako Lanal Balikpapan. (Tribunkaltim.co/Dwi Ardianto)

    Dan Denpom Lanal Balikpapan, Mayor Laut (PM) Ronald Ganap, dalam konferensi pers mengonfirmasikan bahwa terduga pelaku dalam kasus pembunuhan wartawati, Juwita, adalah anggota Lanal Balikpapan yakni Kelasi Satu J (23).

    “Kami mengonfirmasi bahwa benar telah terjadi kasus pembunuhan yang diduga dilakukan oleh oknum anggota Lanal Balikpapan berinisial J (23), terhadap korban Saudari Juwita (22),” ungkap Ronald dalam konferensi pers, di Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Balikpapan, Kaltim, Rabu (26/3/2025), dikutip dari TribunKaltim.co.

    “Peristiwa ini terjadi pada Sabtu, 22 Maret 2025, di Banjarbaru, Kalimantan Selatan,” imbuh dia.

    Terkait keberadaan Kelasi Satu J di Banjarbaru, Ronald tak mengetahui secara pasti apakah sedang dalam rangka tugas atau perjalanan pribadi.

    Sebab, Kelasi Satu J termasuk orang baru di Lanal Balikpapan.

    Ia baru bertugas di Lanal Balikpapan selama satu bulan.

    Ronald mengatakan pihaknya masih mendalami hubungan Kelasi Satu J dan Juwita.

    “Kami masih mendalami hubungan antara korban dan tersangka, serta motif di balik kejadian ini,” katanya.

    Sementara itu, beredar foto Juwita dan Kelasi Satu J dengan latar belakang biru, berdampingan.

    Berdasarkan foto itu, keduanya disebutkan tengah berpacaran dan akan menikah.

    “Mereka berpacaran dan informasinya akan menikah dalam waktu dekat,” jelas Devi, rekan kerja Juwita, Kamis (27/3/2025), dikutip dari BanjarmasinPost.com.

    Pihak keluarga diketahui juga mengamini perkataan Devi.

    Juwita sempat dikira tewas karena kecelakaan, namun rekan sesama jurnalis menemukan kejanggalan.

    Saat ditemukan, baju yang dikenakan korban tidak sobek dan motor yang dikendarai tak mengalami kerusakan.

    Sementara itu, ditemukan luka di leher dan lebam di bagian leher korban.

    “Lukanya hanya di leher dan ada lebam di belakang leher. Kendaraannya juga tidak mengalami kerusakan berarti,” kata rekan Juwita, Teny Ariana, Selasa (25/3/2025).

    “Kalau kecelakaan, pasti bajunya kotor atau sobek, motornya pun pasti rusak parah,” imbuh dia.

    Mabes TNI Sebut KLS J Ada di Satuan Sejak Sebelum Kejadian

    Kadispenad Brigjen TNI Kristomei Sianturi menjelaskan kasus penganiayaan yang dilakukan prajuritnya atas dasar yang sama yakni karena persoalan knalpot bising di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (10/1/2024). (Tribunnews.com/ Abdi)

    Dua hari setelah Dan Denpom Lanal Balikpapan memberikan keterangan pers ke awak media, Mabes TNI akhirnya turut angkat bicara atas kasus dugaan pembunuhan wartawati yang diduga dilakukan anggota TNI AL berpangkat Kelasi Satu J.

    Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen Kristomei Sianturi mengungkapkan pihaknya mendapatkan informasi bahwa Kelasi Satu J berada di satuannya sejak tanggal 17 Maret hingga hari ini (27/3/2025).

    Menariknya, Brigjen Kristomei juga mengungkapkan bahwa Kelasi Satu J adalah pacar dari korban, Juwita. 

    Untuk itu, Kristomei enggan menerka-nerka terkait peristiwa tersebut dan memyerahkan kasus tersebut pada proses hukum yang sedang berjalan.

    “Apakah betul kelasi J itu adalah pelakunya? Karena ini sifatnya baru informasi dari pihak keluarga. Karena ternyata si kelasi J ini adalah pacar dari korban. Nanti kita lihat apakah betul,” ujar Kristomei di Mabes TNI Cilangkap Jakarta pada Kamis (27/3/2025).

    “Karena informasi yang kita dapat juga, bahwa kelasi J ini sejak tanggal 17 Maret sampai hari ini, dia ada di satuannya, di Balikpapan. Nanti kita lihat, makanya kita tunggu saja. Jadi mohon bersabar, jangan artinya kita bertumpu pada opini, bahwa si A yang bersalah kan belum tentu. Kasian dia kalau nggak bersalah nanti,” lanjut dia.

    Untuk itu, ia kembali mengajak masyarakat menunggu proses penyelidikan dan penyidikan dari Polisi Militer TNI Angkatan Laut dan pihak Kepolisian.

    Ia pun menegaskan Mabes TNI tidak akan segan-segan menghukum seberat-beratnya apabila terbukti anggota TNI yang melakukannya.

    “Kalau memang terbukti dia (Kelasi J), memang dia pelakunya, ya enggak ada ampun. Tadi yang saya sebutkan, hukum seberat-beratnya,” pungkas dia. (Tribunnews.com/TribunKaltim.co.id/BanjamasinPost.com

  • KSAL pastikan kasus di Banjarbaru diusut transparan

    KSAL pastikan kasus di Banjarbaru diusut transparan

    “Pokoknya proses hukum transparan, dan dihukum berat. Ya (hukuman beratnya, red.) nanti pengadilan yang menentukan,”

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali memastikan kasus pembunuhan di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, yang pelakunya diduga seorang prajurit TNI AL berpangkat kelasi satu, bakal diusut dengan transparan.

    Laksamana Ali, saat ditemui selepas acara di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, menyebut prajurit TNI AL itu, jika terbukti bersalah, bakal dihukum berat.

    “Pokoknya proses hukum transparan, dan dihukum berat. Ya (hukuman beratnya, red.) nanti pengadilan yang menentukan,” kata Laksamana Ali menjawab pertanyaan wartawan.

    Dalam kesempatan terpisah, Komandan Detasemen Polisi Militer (Dandenpom) Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Balikpapan Mayor Laut PM Ronald Ganap menjelaskan prajurit TNI AL yang diduga membunuh seorang jurnalis perempuan itu ialah Kelasi Satu J. Dia telah berdinas sebagai prajurit selama kurang lebih 4 tahun. Di Lanal Balikpapan, Kelasi Satu J telah berdinas selama kurang lebih sebulan.

    Mayor Ronald menyebut Kelasi Satu J saat ini ditahan dan diperiksa di Detasemen Polisi Militer Lanal Balikpapan.

    “Sesuai dengan arahan pimpinan TNI AL, proses hukum akan disampaikan secara terbuka sebagai wujud transparansi pengungkapan kasus yang libatkan oknum anggota. Tidak ada yang ditutupi,” kata Dandenpom Lanal Balikpapan saat jumpa pers di kantornya, Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (26/3).

    Korban pembunuhan merupakan seorang jurnalis perempuan berusia 23 tahun, yang sehari-hari bertugas meliput di Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Korban diduga dibunuh pada 22 Maret 2025.

    Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Pol. Rosyanto Yudha Hermawan, dalam kesempatan terpisah, menegaskan kasus itu menjadi perhatian kepolisian. Polda Kalimantan Selatan, yang mengusut kasus itu bersama polisi militer, berjanji segera menyampaikan hasil penyelidikan manakala ada informasi terbaru dari hasil penyelidikan, termasuk hasil visum, dan hasil olah tempat kejadian perkara.

    Jasad korban ditemukan warga tergeletak di tepi jalan bersama sepeda motor miliknya. Awalnya, kematian korban diyakini akibat kecelakaan tunggal. Namun, beberapa warga kemudian tidak menemukan tanda-tanda kecelakaan, tetapi justru menemukan bekas luka-luka lebam.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi/Fathur Rochman
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • Anggota TNI AL Terbukti Bunuh Jurnalis di Kalsel Bakal Dihukum Berat

    Anggota TNI AL Terbukti Bunuh Jurnalis di Kalsel Bakal Dihukum Berat

    JAKARTA – Markas Besar (Mabes) TNI memastikan akan menghukum berat terhadap anggota TNI AL jika terbukti jadi pelaku pembunuhan jurnalis wanita di Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel).

    “Kalau memang terbukti dia, memang dia pelakunya, ya nggak ada ampun. Hukum seberat-beratnya,” kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Brigjen Kristomei Sianturi saat ditemui di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis 27 Maret, disitat Antara.

    Kristomei menjelaskan, sampai saat pihaknya masih menunggu proses penyelidikan yang sedang dilakukan pihak Polisi Militer Angkatan Laut.

    Karenanya, Mabes TNI belum bisa memberikan tanggapan terlalu jauh atas kasus pembunuhan tersebut.

    Namun demikian, Kristomei mengaku sudah menerima beberapa informasi terkait kasus pembunuhan tersebut, diantaranya yakni soal bukti bahwa korban adalah kekasih dari oknum TNI AL Kelasi J.

    “Apakah betul Kelasi J itu adalah pelakunya? Karena ini sifatnya baru informasi dari pihak keluarga. Karena ternyata si kelasi J ini adalah pacar dari korban,” kata Kristomei.

    Lebih lanjut, Kristomei berharap proses penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan pihak polisi militer bisa berjalan dengan independen.

    Komandan Detasemen Polisi Militer (Dandenpom) Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Balikpapan Mayor Laut PM Ronald Ganap membenarkan seorang oknum anggota terlibat dalam dugaan kasus pembunuhan seorang jurnalis wanita di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

    “Oknum itu berinisial J pangkat kelasi satu, bertugas di Lanal Balikpapan baru sekitar 1 bulan. Sebelumnya, yang bersangkutan pernah bertugas di Lanal Banjarmasin,” jelas Ronald Ganap di Kota Balikpapan, Kaltim, Rabu 26 Maret.

    Kelasi Satu J asal Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, yang mengabdi sebagai TNI AL selama 4 tahun tersebut sudah diamankan Pom Lanal Balikpapan.

    “Sesuai dengan arahan pimpinan TNI AL, proses hukum akan disampaikan secara terbuka sebagai wujud transparansi pengungkapan kasus yang libatkan oknum anggota. Tidak ada yang ditutupi,” katanya.

    Ditegaskan pula bahwa terduga pelaku akan diberikan sanksi dan hukuman yang seberat-beratnya sesuai dengan perbuatannya.

    “Hukuman yang pasti pemberhentian secara tidak hormat (PTDH),” ujarnya.

    Korban seorang wanita bernama Juwita (23) bekerja sebagai jurnalis media dalam jaringan (daring) lokal. Peristiwa terjadi pada tanggal 22 Maret 2025.

    Sementara itu, Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Pol. Rosyanto Yudha Hermawan memberikan atensi agar penyelidikan misteri tewasnya seorang wartawati di Kota Banjarbaru bernama Juwita harus dapat terungkap.

    Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Kalimantan Selatan berjanji hasil penyelidikan disampaikan dalam waktu dekat setelah ada hasil dari penyidik, segala petunjuk masih dikumpulkan polisi termasuk hasil visum dan sebagainya.

    Untuk diketahui, jurnalis muda asal Kota Banjarbaru Juwita ditemukan meninggal dunia di Gunung Kupang, Kelurahan Cempaka, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, Sabtu 22 Maret, sekitar pukul 15.00 Wita.

    Jasadnya tergeletak di tepi jalan bersama sepeda motor miliknya yang kemudian muncul dugaan menjadi korban kecelakaan tunggal.

  • Pembunuhan Wartawati di Banjarbaru, Kasal: Anggota Akan Dihukum Berat

    Pembunuhan Wartawati di Banjarbaru, Kasal: Anggota Akan Dihukum Berat

    Jakarta, Beritasatu.com – TNI Angkatan Laut (AL) memastikan anggotanya yang diduga terlibat dalam kasus pembunuhan wartawati di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, akan dihukum berat sesuai putusan pengadilan.

    Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Muhammad Ali memastikan proses hukum terhadap anggota TNI AL yang bertugas di Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Balikpapan, Kalimantan Timur itu, akan dilakukan secara transparan.

    “Proses hukum akan transparan, dan yang bersangkutan akan dihukum berat,” ujar Ali kepada wartawan di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (27/3/2025).

    Kasus kasus pembunuhan wartawati di Banjarbaru, Kalimantan Selatan melibatkan seorang anggota TNI AL berpangkat Kelasi Satu berinisial J, yang bertugas di Lanal Balikpapan.

    Terduga pelaku kini telah diamankan di Mako Lanal Balikpapan dan penyelidikan lebih lanjut dilakukan oleh Detasemen Polisi Militer (Denpom) Lanal Balikpapan.

    Korban, Juwita (25), seorang wartawati media online, ditemukan tewas dengan luka lebam di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, pada Sabtu (22/3/2025).

    “Pembunuhan dilakukan oleh oknum anggota Lanal Balikpapan berinisial J terhadap saudari Juwita di Banjarbaru,” ungkap Komandan Denpom Lanal Balikpapan Mayor Laut (PM) Ronald Ganap dalam keterangan pers di Mako Lanal Balikpapan, Rabu (26/3/2025).

    Pihak TNI AL berjanji akan menegakkan hukum secara tegas dan profesional, serta menyerahkan putusan sepenuhnya kepada pengadilan terkait kasus pembunuhan wartawati di Banjarbaru.

  • POMAL Balikpapan Akui KLS J Diduga Pembunuh Juwita, Mabes TNI Sebut J Ada di Satuan Sebelum Kejadian – Halaman all

    Oknum TNI AL Bunuh Wartawati, TB Hasanuddin: Jangan Ada Impunitas, Pelaku Harus Dihukum Maksimal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kasus pembunuhan yang menimpa jurnalis perempuan, Juwita (23), di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, mengejutkan banyak pihak. 

    Sebab, pelaku pembunuhan wartawati media Newsway.co.id itu diduga adalah anggota TNI Angkatan Laut (AL), Kelasi Satu J.

    Anggota Komisi I DPR RI, Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin, menyerukan agar penyelidikan dilakukan dengan transparan dan mendalam untuk mengungkap semua fakta yang tersembunyi.

    Juwita, yang diketahui merupakan seorang jurnalis, ditemukan tewas pada Sabtu (22/3/2025) lalu di Jalan Gunung Kupang, Kabupaten Banjar. Awalnya, kematiannya diduga akibat kecelakaan tunggal, namun penyelidikan lebih lanjut mengungkapkan sejumlah kejanggalan yang mengarah pada pembunuhan.

    Menurut informasi yang beredar, Juwita dan pelaku, yang merupakan anggota TNI AL, telah menjalin hubungan asmara dan bahkan berencana untuk menikah pada bulan Mei mendatang.

    Namun, rencana bahagia mereka berakhir dengan tragedi yang mengubah hidup banyak orang.

    Penyelidikan Harus Tuntas dan Tanpa Kompromi

    TB Hasanuddin, yang juga merupakan mantan perwira tinggi TNI, menegaskan pentingnya penyelidikan yang menyeluruh dan tanpa tebang pilih. 

    Ia menuntut agar motif pembunuhan ini diungkap secara jelas, apakah dilakukan oleh pelaku sendirian atau ada pihak lain yang terlibat dalam peristiwa tragis ini.

    “Saya meminta penyelidikan ini dilakukan secara intensif. Harus diungkap apa sebenarnya motif pembunuhan ini, apakah dilakukan sendiri atau ada kemungkinan pihak lain yang turut serta,” ujar TB Hasanuddin dalam pernyataan resmi pada Kamis (27/3/2025).

    Meningkatnya Kasus Pelanggaran oleh Oknum TNI AL

    Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin saat mengikuti Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi di Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (6/6/2023). (DOK. DPR RI)

    Kasus ini bukanlah yang pertama kalinya pelanggaran serius melibatkan oknum TNI AL. 

    Dalam beberapa waktu terakhir, semakin sering terungkapnya kasus pelanggaran yang merusak citra baik institusi TNI AL.

    TB Hasanuddin pun meminta agar pihak TNI AL melakukan evaluasi menyeluruh, terutama dalam hal pembinaan personel, untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

    “Ini sudah ke sekian kalinya terjadi pelanggaran berat oleh oknum TNI AL. Saya harap ada evaluasi menyeluruh terhadap satuan, termasuk dalam pembinaan personel secara lebih intensif agar kasus-kasus serupa tidak terulang di masa depan,” ucapnya.

    Hukuman Harus Dihukum Berat, Tidak Boleh Ada Impunitas

    Lebih lanjut, TB Hasanuddin menekankan bahwa jika terbukti bersalah, pelaku harus dihukum seberat-beratnya.

    Hukuman yang maksimal akan memberikan efek jera dan sekaligus menjaga nama baik institusi TNI AL di mata publik.

    “Tidak boleh ada impunitas. Jika terbukti bersalah, pelaku harus dihukum seberat-beratnya agar memberikan efek jera, sekaligus menjaga nama baik institusi TNI AL,” tandasnya.

    Penyelidikan Masih Berlanjut

    Sementara itu, Komandan Polisi Militer Lanal Balikpapan, Mayor Laut (PM) Ronald L. Ganap, mengonfirmasi bahwa pihaknya masih mendalami kasus ini dan berusaha menggali lebih dalam mengenai motif pelaku.

    Tim penyidik juga tengah bekerja keras untuk memastikan kebenaran di balik pembunuhan ini.

    Tragedi ini menyisakan kesedihan mendalam, bukan hanya bagi keluarga korban, tetapi juga bagi dunia jurnalisme yang kehilangan salah satu anggotanya.

    Juwita, yang seharusnya merayakan masa depan yang cerah, kini menjadi korban dari sebuah tindakan kekerasan yang tak bisa dimaafkan.

     

  • TNI Sebut Prajurit AL yang Diduga Bunuh Jurnalis di Banjarbaru Tak Keluar Satuan sejak 17 Maret

    TNI Sebut Prajurit AL yang Diduga Bunuh Jurnalis di Banjarbaru Tak Keluar Satuan sejak 17 Maret

    TNI Sebut Prajurit AL yang Diduga Bunuh Jurnalis di Banjarbaru Tak Keluar Satuan sejak 17 Maret
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen Kristomei Sianturi mendapatkan informasi terkini soal prajurit TNI Angkatan Laut (AL) dengan pangkat Kelasi, inisial J, yang diduga terlibat pembunuhan seorang wartawati bernama
    Juwita
    di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
    Dalam informasi yang diterima Mabes TNI, Kelasi J justru berada di satuannya sejak 17 Maret 2025 hingga sekarang, Kamis (27/3/2025).
    Adapun Juwita ditemukan tewas di tepi jalan di kawasan Gunung Kupang, Kota Banjarbaru, pada Sabtu (22/3/2025).
    “Karena informasi yang kita dapat juga, bahwa Kelasi J ini sejak tanggal 17 Maret sampai hari ini, dia (Kelasi J) ada di satuannya, di Balikpapan,” kata Kapuspen yang ditemui di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis.
    Selain itu, Mabes TNI juga mengaku mendapatkan informasi bahwa Kelasi J adalah pacar atau kekasih dari Juwita.
    Oleh sebab itu, Mabes TNI enggan menyimpulkan apakah Kelasi J benar terlibat atau bahkan menjadi pelaku dalam kasus ini.
    Kapuspen menyerahkan kasus ini untuk diselidiki oleh pihak berwenang.
    “Kita tunggu saja bagaimana penyidikan dari pihak kepolisian, kemudian nanti dibantu oleh dari POM (polisi militer) AL, untuk mengecek kebenaran apakah betul si J ini adalah pelaku pembunuhan itu,” ujar dia.
    Dia juga mengajak semua pihak bersabar menunggu proses penyelidikan dan penyidikan yang sedang berlangsung.
    Ia berjanji TNI akan menghukum prajuritnya yang terbukti bersalah dalam kasus hukum apa pun.
    “Kalau memang terbukti dia (Kelasi J), memang dia pelakunya, ya enggak ada ampun. Tadi yang saya sebutkan, hukum seberat-beratnya,” pungkas dia.
    Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali, yang ditemui pada kesempatan terpisah, juga berjanji menghukum berat anggotanya jika terbukti bersalah dalam kasus
    pembunuhan Juwita
    .
    “Kita hukum berat!” seru KSAL saat ditemui usai upacara pelantikan perwira prajurit karier.
    Diberitakan sebelumnya, seorang anggota
    TNI AL
    berinisial Kelasi Satu J (23) diduga terlibat dalam kasus pembunuhan wartawan media online, Juwita (25).
    Korban ditemukan tewas di tepi jalan menuju Gunung Kupang, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, pada Sabtu (22/3/2025).
    Juwita ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa oleh warga sekitar pukul 14.57 WITA di perbatasan wilayah Banjarbaru dan Kabupaten Banjar, tepatnya di kawasan Gunung Kupang, Kecamatan Cempaka.
    Sebelumnya, pada pagi hari sekitar pukul 09.00 WITA, Juwita pamit kepada keluarganya untuk pergi ke arah Guntung Payung tanpa memberikan keterangan lebih lanjut.
    Namun, siang harinya, ia ditemukan dalam kondisi tewas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kelasi Satu J Pembunuh Juwita Baru Sebulan di Balikpapan, Keberadaannya di Banjarbaru Dipertanyakan – Halaman all

    Kelasi Satu J Pembunuh Juwita Baru Sebulan di Balikpapan, Keberadaannya di Banjarbaru Dipertanyakan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Komandan Detasemen Polisi Militer (Dan Denpom) Pangkalan Angkatan (Lanal) Balikpapan, Kalimantan Timur, Mayor Laut (PM) Ronald Ganap, mengungkapkan anak buahnya, Kelasi Satu J, adalah pelaku pembunuhan wartawati Juwita.

    Juwita ditemukan tewas di tepi jalan di kawasan Gunung Kupang, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu (22/3/2025).

    “Kami mengonfirmasi bahwa benar telah terjadi kasus pembunuhan yang diduga dilakukan oleh oknum anggota Lanal Balikpapan berinisial J (23), terhadap korban Saudari Juwita (22),” ungkap Ronald dalam konferensi pers, Rabu (26/3/2025), dikutip dari TribunKaltim.co.

    “Peristiwa ini terjadi pada Sabtu, 22 Maret 2025, di Banjarbaru, Kalimantan Selatan,” imbuh dia.

    Terkait keberadaan Kelasi Satu J di Banjarbaru, Ronald tak mengetahui secara pasti apakah sedang dalam rangka tugas atau perjalanan pribadi.

    Sebab, Kelasi Satu J termasuk orang baru di Lanal Balikpapan. Ia baru bertugas di Lanal Balikpapan selama satu bulan.

    Ronald mengatakan pihaknya masih mendalami hubungan Kelasi Satu J dan Juwita.

    “Kami masih mendalami hubungan antara korban dan tersangka, serta motif di balik kejadian ini,” katanya.

    Sementara itu, beredar foto Juwita dan Kelasi Satu J dengan latar belakang biru, berdampingan.

    Berdasarkan foto itu, keduanya disebutkan tengah berpacaran dan akan menikah.

    “Mereka berpacaran dan informasinya akan menikah dalam waktu dekat,” jelas Devi, rekan kerja Juwita, Kamis (27/3/2025), dikutip dari BanjarmasinPost.com.

    Pihak keluarga diketahui juga mengamini perkataan Devi.

    Diketahui, Juwita ditemukan tewas di kawasan Gunung Kupang, Banjarbaru, Sabtu sore.

    Korban sempat dikira tewas karena kecelakaan, namun rekan sesama jurnalis menemukan kejanggalan.

    Saat ditemukan, baju yang dikenakan korban tidak sobek dan motor yang dikendarai tak mengalami kerusakan.

    Sementara itu, ditemukan luka di leher dan lebam di bagian leher korban.

    “Lukanya hanya di leher dan ada lebam di belakang leher. Kendaraannya juga tidak mengalami kerusakan berarti,” kata rekan Juwita, Teny Ariana, Selasa (25/3/2025).

    “Kalau kecelakaan, pasti bajunya kotor atau sobek, motornya pun pasti rusak parah,” imbuh dia.

    Setelah ditelusuri, terungkap Juwita menjadi korban pembunuhan oleh oknum TNI AL, Kelasi Satu J.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Oknum Anggota Lanal Balikpapan Kaltim Diduga Terlibat Pembunuhan di Banjarbaru, Ini Langkah TNI AL dan di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Wartawati Banjarbaru Juwita Diduga Dibunuh Oknum TNI AL, Ternyata Pelaku dan Korban Akan Menikah

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunKaltim.co/Dwi Ardianto, BanjarmasinPost.com/Stanislaus Sene)

  • Rekonstruksi Pembunuhan Sales Mobil di Aceh, Oknum TNI AL Peragakan 47 Adegan di 2 Lokasi – Halaman all

    Rekonstruksi Pembunuhan Sales Mobil di Aceh, Oknum TNI AL Peragakan 47 Adegan di 2 Lokasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dede Irawan, oknum TNI AL pelaku pembunuhan sales mobil di Aceh menjalani proses rekonstruksi, Rabu (26/3/2025).

    Korban yang bernama Hasfiani (37) ditemukan tewas terbungkus karung di kawasan Gunung Salak, Kecamatan Sawang, Aceh Utara, Senin (17/3/2025) lalu.

    Dandenpomal Lanal Lhokseumawe, Mayor Laut (PM) Anggiat Napitupulu, mengatakan rekonstruksi digelar di dua lokasi dari empat tempat kejadian perkara (TKP).

    Pelaku sudah dua tahun berdinas di KAL Bireuen Lanal Lhokseumawe dan berpangkat Kelasi Dua.

    “Makanya hanya beberapa hari saja, kami sudah dapat melaksanakan rekonstruksi, guna kelengkapan berkas perkara,” ujarnya, dikutip dari Serambiaceh.com.

    Sebanyak 47 adegan diperagakan mulai janjian bertemu korban, penggelapan mobil hingga pembuangan jasad.

    Ia menambahkan pelaku membawa senjata api ketika bertemu korban sehingga kasus pembunuhan telah direncanakan.

    “Pengakuan tersangka dibeli di Lampung,” imbuhnya.

    Para saksi juga dimintai keterangan mulai kerabat hingga dokter yang melakukan visum.

    “Setelah dilakukan rekonstruksi, maka kami langsung menyusun berkas untuk selanjutnya dilimpahkan ke auditur,” tandasnya.

    Motif Pembunuhan

    Sebelumnya,Mayor Laut (MP) A. Napitupulu, menyatakan pelaku telah ditahan di Markas Pomal Lhokseumawe.

    “Jenazahnya kita ketahui dari pelaku. Kita jemput jenazahnya, kita lakukan visum et repertum di Rumah Sakit Umum Cut Meutia dan sudah difardu kifayahkan,” paparnya, dikutip dari Prohaba.com

    Motif pembunuhan yakni pelaku ingin menguasai mobil yang dijual korban.

    “Mobil itu kemudian terlihat keluar dari kompleks dan menuju arah Medan, Sumatera Utara. Suara letusan senjata yang didengar warga pada Jumat sore itu adalah peristiwa yang sedang kita bicarakan sekarang ini,” tuturnya.

    Sosok Korban

    Tewasnya Hasfiani meninggalkan duka mendalam untuk istri dan ketiga anaknya yang masih berusia 12 tahun, 4 tahun, dan 6 bulan.

    Selama ini korban tinggal di rumah mertuanya di Desa Uteun Geulinggang, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara.

    Hasfiani memiliki dua pekerjaan yakni perawat di Puskesmas Babah Buloh, serta sales mobil di Krueng Geukuh.

    Hal tersebut dilakukan untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.

    Ketua DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Aceh Utara, Bahrun Walidin, menyatakan Hasfiani dikenal sebagai pekerja keras.

    “Dia itu humoris, dia juga qori. Setiap kali ada kegiatan kami, dia selalu bagian membaca Qur’an dan doa. Dia jago ngaji,” ucapnya.

    Ia mengaku kaget mendengar kabar korban hilang sejak Jumat (14/3/2025) dan ditemukan tewas empat hari kemudian.

    Ia berharap korban mendapat keadilan karena tewas terkena tembakan di bagian kepala.

    “Kami merasakan luka mendalam. Kami minta, Presiden Prabowo Subianto memberikan hukuman terberat untuk pelaku,” tandasnya.

    Semasa hidupnya, korban dikenal baik kepada semua orang dan sering membantu.

    “Rasanya tidak akan ada manusia yang berbeda pendapat dengan Imam. Orangnya sangat baik, bahkan kebaikannya luar biasa, mudah membantu sesama,” sambungnya.

    Jenazah telah dimakamkan di TPU Desa Uteun Geulinggang, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara.

    Sebagian artikel telah tayang di Serambinews.com dengan judul Oknum TNI AL Bunuh Agen Mobil di Aceh Utara Rekonstruksi 47 Adegan, Terungkap Pembunuhan Berencana

    (Tribunnews.com/Mohay) (Serambinews.com/Saiful Bahri/Faisal Zamzami) 

  • TNI AL Waspadai Penyelundupan Barang pada Momen Mudik Lebaran

    TNI AL Waspadai Penyelundupan Barang pada Momen Mudik Lebaran

    TNI AL Waspadai Penyelundupan Barang pada Momen Mudik Lebaran
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali memastikan pihaknya tetap mewaspadai adanya upaya penyelundupan di sejumlah wilayah yang rawan pada momen mudik Lebaran.
    “Kita tetap mengingatkan pada seluruh armada, armada 1, 2, dan 3, tetap waspada terhadap kegiatan penyelundupan, terutama di wilayah-wilayah yang rawan, memang rawan penyelundupannya,” ujar Ali di Kolinlamil, Jakarta, Kammis (27/3/2025).
    Ali menyebutkan, ada sejumlah tempat yang diwaspadai oleh
    TNI AL
    .
    Beberapa di antaranya adalah kawasan perbatasan dan perairan.
     
    “Seperti di Selat Malaka, Selat Singapura, kemudian di Perairan Tarakan, Kalimantan Utara. Itu kita tetap waspada, unsur patroli tetap berlangsung,” lanjut Ali.
    Selain menjaga wilayah perbatasan, TNI AL juga menurunkan dua batalion marinir untuk membantu Polri dalam pelaksanaan
    Operasi Ketupat
    2025.
    “Kemudian, untuk pengamanan mudik juga Angkatan Laut membantu pihak Polri. Dalam hal ini marinir ya. Dua batalion kita siapkan untuk membantu polisi dalam pengamanan
    operasi ketupat
    ,” kata Ali.
    Ali mengatakan, marinir dalam dua batalion ini ditugaskan di sejumlah tempat, tetapi penempatan paling banyak di Jakarta dan Surabaya. 
    Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) dan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) di masing-masing daerah juga disiagakan untuk mengamankan mudik Lebaran.
    Ia menambahkan, penyekatan di daerah-daerah operasi masih berlangsung seperti biasa.
    “Dan di daerah-daerah sektor operasi juga kita tetap melakukan penyekatan seperti di Papua, kita tetap melaksanakan operasi penyekatan,” kata Ali lagi.
    Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyebutkan telah mempersiapkan total 66.714 personel untuk membantu pengamanan mudik yang dilakukan oleh Polri.
    “TNI menyiapkan personel sebanyak 66.714 personel yang akan diperbantukan kepada Polri dan sebagian akan stand by di satuannya untuk menghadapi apabila terjadi bencana alam untuk perbantuan kepada masyarakat,” ujar Agus dalam keterangannya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Oknum TNI AL Terduga Pembunuh Wartawati Ditangkap, Keluarga Korban Minta Jangan Ada yang Ditutupi – Halaman all

    Oknum TNI AL Terduga Pembunuh Wartawati Ditangkap, Keluarga Korban Minta Jangan Ada yang Ditutupi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Wartawan media online di Banjarbaru, Kalimantan Selatan bernama Juwita diduga dibunuh oleh oknum TNI AL berinisial J.

    Terduga pelaku merupakan anggota TNI AL dari Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) dengan pangkat Kelasi Satu.

    Juwita ditemukan tergeletak tak bernyawa di kawasan Gunung Kupang, Banjarbaru, Sabtu (22/3/2025) sore.

    Komandan Detasemen Polisi Militer (Dan Denpom) Lanal Balikpapan, Mayor Laut (PM) Ronald Ganap, telah mengonfirmasi pelaku dalam kasus ini merupakan anggota Lanal Balikpapan berinisial J, yang berpangkat Kelasi Satu.

    “Kami mengonfirmasi bahwa benar telah terjadi kasus pembunuhan yang diduga dilakukan oleh oknum anggota Lanal Balikpapan berinisial J (23) terhadap korban saudari Juwita (25).”

    “Peristiwa ini terjadi pada hari Sabtu, 22 Maret 2025, di Banjarbaru, Kalimantan Selatan,” ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (26/3/2025), dikutip dari TribunKaltim.co.

    Mayor Laut Ronald mengatakan tersangka telah diamankan oleh Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) Lanal Balikpapan.

    Selanjutnya, tersangka akan menjalani proses hukum yang transparan.

    Saat ini, penyidik masih mendalami kronologi lengkap kejadian, mengingat lokasi peristiwa berada di luar wilayah hukum Lanal Balikpapan.

    “Kami mohon kesabaran rekan-rekan media terkait perkembangan penyidikan ini.”

    “Terduga pelaku saat ini sudah diamankan, dan penyelidikan terus dilakukan secara intensif.”

    “Kami memastikan bahwa proses hukum akan berjalan transparan sesuai dengan aturan yang berlaku,” papar Mayor Laut Ronald.

    Lalu, mengenai dugaan hubungan antara tersangka dan korban serta motif pembunuhan, Mayor Laut Ronald menyatakan bahwa hal tersebut masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut.

    Pihak penyidik juga masih menelusuri keberadaan tersangka di Banjarbaru, apakah dalam rangka tugas atau sedang dalam perjalanan pribadi.

    “Kami masih mendalami hubungan antara korban dan tersangka serta motif di balik kejadian ini.”

    “Kami mohon kesabaran rekan-rekan media, dan perkembangan lebih lanjut akan segera kami sampaikan,” jelasnya.

    Harapan Keluarga Korban

    Kakak kandung Juwita, Supraja Ardinata mewakili pihak keluarga meminta agar kasus ini diusut secara tuntas.

    “Harapan kami sekeluarga pokoknya dibuka selebar-lebarnya sampai tuntas. Jangan ada yang ditutupi,” ungkapnya kepada wartawan, Kamis (27/3/2025), dilansir Kompas.com.

    Kini, pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus kematian Juwita kepada kepolisian.

    “Pokoknya kita tunggu saja hasil penyelidikan pihak kepolisian,” imbuh Supraja.

    KAKAK WARTAWATI JUWITA – Kakak korban Juwita, Subpraja Ardinata saat ditemui di Polres Banjarbaru. Usai dimintai keterangan di Polres Banjarbaru, Kamis, (27/03/2025) pukul 00.07 Wita. (Banjarmasinpost.co.id/Stanislaus Sene)

    Sementara itu, orang dekat Juwita curiga kematian korban bukan karena kecelakaan tunggal.

    Rekan korban, Teny, mengungkapkan Juwita sempat membalas pesan Whatsapp-nya pada hari Sabtu pukul 10.49 WITA.

    Namun, pesannya pada pukul 12.01 WITA tak kunjung dibaca Juwita karena hanya menunjukkan centang dua.

    “Begitu mendengar Juwita ditemukan tewas, saya segera menuju lokasi dan melihat sendiri barang-barang pentingnya hilang,” ungkap Teny.

    Adapun barang yang hilang itu seperti telepon seluler dan dompet.

    Kemudian, kejanggalan lainnya adalah sejumlah luka yang ditemukan pada tubuh Juwita.

    Teny menjelaskan ada luka memar di bawah mata, leher bagian kiri, dagu, dan punggung korban.

    Menurutnya, luka-luka tersebut tidak seperti luka kecelakaan biasa.

    Apalagi korban ditemukan mengenakan helm.

    Selain itu, pakaian korban tidak menunjukkan bekas kotoran atau kerusakan yang biasanya terjadi setelah mengalami kecelakaan.

    “Jika itu kecelakaan, pakaian korban pasti kotor dan rusak. Tapi ini tidak,” tegas Teny.

    Sebelumnya, Juwita ditemukan tergeletak tak bernyawa di kawasan Gunung Kupang, Banjarbaru, Sabtu (22/3/2025).

    Karena penyebab kematiannya dinilai janggal, organisasi pers dan rekan sesama jurnalis di Banjarbaru mendesak Polres Banjarbaru untuk melakukan penyelidikan.

    Sejauh ini, Polres Banjarbaru sudah memeriksa 4 saksi.

    Kapolda Kalsel, Irjen Rosyanto Yudha Hermawan memberikan atensi terhadap kasus kematian Juwita.

    Lima hari setelah kematian korban, terduga pelaku pembunuhan Juwita mulai terungkap setelah Detasemen Polisi Militer Lanal Balikpapan menggelar konferensi pers.

    Juwita diduga kuat tewas dibunuh oleh oknum anggota TNI AL berinisial J dengan pangkat Kelasi Satu.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Oknum Anggota Lanal Balikpapan Kaltim Diduga Terlibat Pembunuhan di Banjarbaru, Ini Langkah TNI AL dan Tribunbanjarbaru.com dengan judul Pembunuhan Wartawati Juwita, Lanal Balikpapan Telusuri Penyebab Oknum TNI AL Ini Ada di Banjarbaru

    (Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunKaltim.co/Dwi Ardianto) (Tribunbanjarbaru.com/Stanislaus Sene) (Kompas.com/Andi Muhammad Haswar)

    Berita lain terkait Wartawati Dibunuh Oknum TNI