Kementrian Lembaga: TNI AL

  • Menhub tunggu hasil investigasi KNKT soal kapal terbalik di Sanur

    Menhub tunggu hasil investigasi KNKT soal kapal terbalik di Sanur

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyatakan pihaknya masih menunggu hasil investigasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terkait insiden kapal Fastboat Beli Dolphin Cruise 2 yang terbalik di alur masuk Pelabuhan Sanur, Bali, Selasa (5/8) sore.

    “Nanti, kita tunggu hasil KNKT karena sebenarnya kapal sudah mendekati alur pelabuhan,” ujar Dudy saat dimintai keterangan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.

    Mengenai evaluasi soal keamanan, Dudy menekankan bahwa prosesnya akan menyesuaikan temuan investigasi kejadian di lapangan.

    “Kita lihat dulu alasannya kenapa. Karena terjadinya kecelakaan tersebut termasuk dugaan dan sudah dilakukan ramp check dan sebagainya,” katanya.

    Laman resmi Kemenhub menginformasikan Kapal Fastboat Bali Dolphin Cruise 2 bertolak dari Pelabuhan Nusa Penida menuju Pelabuhan Sanur sekitar pukul 14.30 WITA dengan 75 penumpang dan lima ABK.

    Saat memasuki alur Pelabuhan Sanur pukul 15.10 WITA, kapal terbalik akibat hantaman ombak. Sebanyak 73 penumpang dan empat ABK selamat, dua penumpang meninggal, dan satu ABK masih dalam pencarian.

    Tim SAR gabungan dari KSOP, Basarnas, TNI AL, Polairud, dan BNPB dikerahkan untuk evakuasi.

    Pewarta: Andi Firdaus, Genta Tenri Mawangi
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Opster Lantamal XIV Sorong sasar pembangunan di Pulau Raam

    Opster Lantamal XIV Sorong sasar pembangunan di Pulau Raam

    Sorong (ANTARA) – Operasi teritorial (Opster) TNI dari Komando Armada (Koarmada) III melalui Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) XIV Sorong menyasar pembangunan fisik dan non fisik di Pulau Raam, Distrik Sorong Kepulauan, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya.

    Panglima Koarmada III Laksamana Muda TNI Hersan, di Sorong, Rabu, menjelaskan Satgas Opster ini merupakan bagian dari program pembinaan teritorial TNI yang bertujuan untuk mengoptimalkan peran TNI dalam membantu pembangunan nasional, khususnya di wilayah pesisir dan tertinggal.

    “Opster TNI AL merupakan bagian dari upaya memperkuat sistem pertahanan rakyat semesta (Sishankamrata) serta mempererat kemanunggalan TNI dengan rakyat,” kata Pangkoarmada III saat membuka kegiatan Satgas Opster di Lantamal Sorong.

    Pangkoarmada menjelaskan program Opster TNI AL tahun ini menyasar dua bentuk kegiatan, yaitu fisik dan nonfisik, yang dirancang untuk menjawab kebutuhan riil masyarakat di wilayah kepulauan dengan melibatkan 80 personel.

    Dia menyebut kegiatan fisik meliputi renovasi satu unit rumah tidak layak huni, renovasi satu unit dermaga, renovasi bangunan sekolah, renovasi tempat ibadah (gereja), pembuatan keramba jaring apung untuk nelayan lokal

    Sedangkan kegiatan nonfisik mencakup penyuluhan kesehatan dan penanggulangan stunting, edukasi wawasan kebangsaan dan bela negara, pembagian alat tulis untuk siswa sekolah, pemberian bahan kontak kepada masyarakat pesisir.

    “Kegiatan ini sangat dibutuhkan, mengingat sebagian besar wilayah Indonesia terutama Papua Barat Daya yang merupakan daerah kepulauan dan pedesaan, masih memerlukan peningkatan infrastruktur dan edukasi masyarakat,” ujar Pangkoarmada.

    Sebagai Daerah Otonomi Baru (DOB), menurut dia, Papua Barat Daya mendapat perhatian khusus dalam program ini.​​​​​​.

    Oleh karena itu, kata Hersan, Lantamal XIV Sorong turut berperan aktif dalam mendukung program pemerintah daerah, khususnya dalam percepatan pembangunan dan penguatan ekonomi masyarakat di wilayah pesisir.

    “Keterlibatan TNI AL di Papua Barat Daya adalah bentuk sinergi nyata antara TNI dan pemerintah daerah. Ini juga menjadi sarana memperkuat ketahanan nasional dari level terbawah, yakni masyarakat,” ujarnya.

    Pangkoarmada berharap seluruh rangkaian kegiatan ini dapat berjalan baik dan tepat waktu, sekaligus mendorong tumbuhnya kembali semangat gotong royong, kebersamaan, serta budaya saling bantu di tengah masyarakat.

    “Melalui Opster TNI ini, kita ingin masyarakat tidak hanya melihat TNI sebagai institusi pertahanan, tetapi juga sebagai mitra pembangunan. Ini wujud komitmen TNI untuk terus hadir bersama rakyat,” kata Pangkoarmada III.

    Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Membongkar Realitas Legislasi

    Membongkar Realitas Legislasi

    BANYAK masyarakat yang berasumsi bahwa dengan menjadi anggota Dewan Perwakilan GELORA.CO -BANYAK masyarakat yang berasumsi bahwa dengan menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), seseorang memiliki kekuasaan penuh untuk memperjuangkan kepentingan rakyat melalui pembentukan undang-undang. Namun, realitas politik dan mekanisme kelembagaan menunjukkan sebaliknya. Tulisan dari seorang mantan anggota DPR RI mengungkapkan bagaimana sistem yang berlaku saat ini telah mematikan idealisme wakil rakyat sejak awal proses legislasi.

    Tahapan yang Membungkam Idealisme

    Tulisan ini memaparkan secara rinci bagaimana seorang anggota DPR yang idealis harus menghadapi rangkaian hambatan struktural:

    Pertama, Restu Fraksi sebagai Syarat Mutlak. Meskipun dipilih langsung oleh rakyat, seorang anggota DPR secara formal adalah representasi partai politik. Setiap inisiatif legislasi harus memperoleh restu fraksi. Tanpa persetujuan fraksi, usulan RUU akan gugur sebelum sempat dipertimbangkan. Lebih jauh, keberanian melawan keputusan partai dapat berujung pada PAW (Pergantian Antar Waktu), karena kursi anggota DPR secara hukum dianggap milik partai, bukan milik individu.

    Kedua, Seleksi di Badan Legislasi (Baleg). Apabila fraksi menyetujui, langkah berikutnya adalah menyampaikan usulan ke Badan Legislasi DPR (Baleg). Namun, proses penilaian tidak didasarkan pada urgensi bagi rakyat atau kebutuhan hukum nasional, melainkan pada kepentingan partai, kesesuaian dengan program fraksi, dan minimnya potensi konflik politik. Di tahap ini, banyak RUU rakyat sering kali gugur karena tidak sesuai dengan agenda politik partai.

    Ketiga, Hambatan Masuk ke Program Legislasi Nasional (Prolegnas). Prolegnas merupakan daftar RUU prioritas yang akan dibahas dalam satu periode DPR. Tanpa masuk ke daftar ini, pembahasan RUU tidak dapat dilakukan. Ribuan naskah usulan sering kali hanya berakhir sebagai dokumen digital tanpa tindak lanjut karena gagal masuk Prolegnas.

    Keempat, Pembahasan di Komisi dan Panitia Kerja (Panja). Jika berhasil masuk Prolegnas, pembahasan RUU dilanjutkan di tingkat komisi dan panitia kerja. Namun, pembahasan ini bukan arena idealisme, melainkan arena lobi, tarik-ulur kepentingan, dan revisi redaksional. Kepentingan sponsor, oligarki, dan investor kerap menjadi faktor penentu dalam menghapus atau menambahkan pasal tertentu.

    Kelima, Rapat Paripurna: Formalitas yang Sudah Diatur. Pada tahap akhir, meski seorang anggota DPR mempresentasikan RUU dengan argumentasi akademis, moral, dan pro-rakyat, hasil voting telah ditentukan sejak awal melalui instruksi fraksi. Keputusan kolektif bukanlah hasil deliberasi rasional, melainkan kepatuhan pada garis partai.

    Keenam, Minimnya Keterlibatan Publik. Proses legislasi berjalan tanpa partisipasi rakyat yang sesungguhnya. Akses publik terhadap dokumen resmi sangat terbatas, dan pembahasan dilakukan dengan bahasa hukum yang sulit dipahami masyarakat awam. Akibatnya, transparansi dan akuntabilitas menjadi semu.

    DPR dan MPR: Dari Perwakilan Rakyat ke Perwakilan Partai

    Tulisan ini mengkritik keras bagaimana DPR telah berubah fungsi menjadi Dewan Perwakilan Partai (DPP), dan MPR menjadi Majelis Permusyawaratan Partai (MPP). Kondisi ini terjadi akibat perubahan konstitusi pasca-reformasi yang menggeser orientasi lembaga legislatif dari kepentingan rakyat ke kepentingan partai.

    Situasi ini menunjukkan bahwa sistem politik Indonesia menghadapi krisis representasi. Pemilu hanya menjadi ritual legitimasi, sementara kebijakan publik tetap dikendalikan oleh elite partai dan kelompok kepentingan tertentu. Reformasi konstitusi yang memulihkan kembali peran rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi menjadi urgensi nasional.

    Tulisan ini tidak sekadar keluhan pribadi seorang mantan anggota DPR, tetapi menjadi refleksi kritis tentang rapuhnya demokrasi perwakilan di Indonesia. Ketika parlemen gagal menjadi institusi rakyat, maka gagasan untuk mengembalikan fungsi konstitusi sesuai amanat UUD 1945 yang asli harus menjadi agenda besar bangsa. Wallahu’alam bissawab. 

    *(Penulis adalah Purnawirawan TNI AL, pemerhati kebangsaan)

  • Panglima TNI Melayat Marsma Fajar Adriyanto: Sahabat Lama yang Murah Senyum

    Panglima TNI Melayat Marsma Fajar Adriyanto: Sahabat Lama yang Murah Senyum

    Panglima TNI Melayat Marsma Fajar Adriyanto: Sahabat Lama yang Murah Senyum
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto datang melayat Marsekal Pertama (Marsma) TNI Fajar Adriyanto yang tengah disemayamkan di rumah duka di Kompleks TNI AU Triloka, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Minggu (3/8/2025) malam.
    Agus datang mengenakan batik hitam-cokelat dipadukan dengan celana hitam, serta mengenakan kopiah hitam. Saat turun dari mobil, ia sempat menyapa awak media secara singkat sebelum masuk ke rumah duka.
    Kurang dari 10 menit kemudian, Agus keluar dari rumah duka. Langkahnya pelan saat keluar dari pekarangan rumah duka. Matanya merah dan berkaca-kaca.
    Ia mengungkapkan, Marsma Fajar dan dirinya adalah teman dekat saat masih menimba ilmu di di Sekolah Staf dan Komando TNI AL (Seskoal). Ia tak banyak berbicara soal kedekatan mereka, hanya menyampaikan doa agar sahabatnya beristirahat dengan tenang.
    “Kami sekolah bareng waktu Seskoal TNI, 2014 2015, mudah-mudahan amal baik beliau diterima oleh Allah SWT dan diterima di sisi-Nya,” tutur dia dengan suara pelan.
    Selama mengenal Marsma Fajar, satu hal yang paling ia ingat adalah senyuman yang tak pernah luput dari wajah sahabatnya itu.
    Kata Agus, Fajar selalu tersenyum sekalipun sedang menghadapi masalah. Seketika bibir Agus melengkung ke atas saat mengingat senyuman Marsma Fajar.
    “Beliau itu senyum terus, selalu senyum. mudah-mudahan terbaik untuk beliau,” tutur dia.
    Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus, Aries Marsudiyanto pun mengungkapkan hal serupa. Tak hanya murah senyum, Marsma Fajar juga sering mengumbar tawa.
    “Beliau adalah seorang perwira yang disiplin dan selalu gembira. Di mana pun selalu tertawa. Itu lah Pak Fajar,” kata dia ditemui terpisah.
    Adapun
    Marsma Fajar Adriyanto
    adalah seorang Kepala Kelompok Staf Ahli Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI AU (Kapoksahli Kosdiklatau).
    Ia tewas dalam kecelakaan pesawat bersama seorang penerbang dari Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) yang sedang menjalani latihan rutin pembinaan keahlian.
    Keduanya sempat hilang kontak setelah sebelas menit mengudara lalu ditemukan di sekitar TPU Astana.
    “Kedua awak langsung dievakuasi ke RSAU dr. M. Hassan Toto, namun Marsma TNI Fajar dinyatakan meninggal setibanya di rumah sakit,” kata Sudnyana dalam keterangannya, Minggu.
    Suadnyana menyampaikan, Roni yang terbang sebagai kopilot saat ini masih dirawat secara intensif di RSAU dr. M. Hassan Toto dan sudah sadar.
    Ia masih akan menjalani perawatan hingga pulih sepenuhnya. Sementara itu, penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan mendalam dan diperkirakan akan memakan waktu yang cukup lama.
    Namun, dapat dipastikan bahwa pesawat yang digunakan, Microlight Fixedwing Quicksilver GT500 dengan register PK-S126, sudah memiliki Surat Izin Terbang (SIT) dan dinyatakan layak untuk terbang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Biografi Teuku Umar: Sang Singa Aceh yang Menipu Belanda Demi Bangsanya

    Biografi Teuku Umar: Sang Singa Aceh yang Menipu Belanda Demi Bangsanya

    Bisnis.com, JAKARTA – Teuku Umar adalah sosok pahlawan nasional dari Aceh yang dikenal karena keberanian dan kecerdikannya dalam melawan penjajah Belanda. Dia bukan hanya pejuang biasa, tapi juga seorang strategis hebat yang mampu memanfaatkan kelemahan musuh demi membela tanah air.

    Dalam perjuangannya, dia menunjukkan bahwa keberanian yang disertai strategi cerdas dapat mengubah jalannya sejarah. Sejak muda, dia sudah menunjukkan kemampuan luar biasa dalam medan perang.

    Biografi Teuku Umar

    Teuku Umar berasal dari keluarga bangsawan yang menjunjung tinggi keberanian dan kehormatan. Dengan kecerdikan dan semangat juang tinggi, dia mampu mendapatkan kepercayaan dari lawan dan kemudian memutarbalikkan keadaan untuk memperjuangkan kemerdekaan Aceh.

    Kisah paling terkenal dari dia adalah keberhasilannya menyusup ke pasukan Belanda dan mendapatkan kepercayaan mereka. Dengan strategi licik, dia menggunakan kepercayaan itu untuk melakukan serangan balik yang menghancurkan morale penjajah. Langkah ini menunjukkan bahwa keberanian harus didukung kecerdikan dan strategi matang untuk memperjuangkan tanah air.

    Perjuangan dan strategi cerdas yang dia lakukan membuatnya berbeda dari pejuang lain zaman itu. Dia mampu melihat peluang di tengah tekanan dan mengubah kelemahan musuh menjadi kemenangan. Dengan keberanian dan kecerdasan, dia menunjukkan bahwa kemenangan di medan perang tidak hanya soal kekuatan fisik, tetapi juga strategi dan keteguhan hati.

    Kisahnya tetap relevan hingga saat ini, sebagai simbol bahwa cinta Tanah Air harus disertai keberanian dan strategi yang matang. Dia adalah inspirasi bahwa pengkhianatan dan tantangan besar bisa dihadapi jika hati dan pikiran kita dipenuhi semangat membela bangsa secara tulus.

    Cerita perjuangannya mengajarkan bahwa cinta Tanah Air tidak sekadar kata-kata. Dengan keberanian, kecerdasan, dan semangat pantang menyerah, kita mampu menghadapi berbagai tantangan dan menjaga kemerdekaan bangsa. Kisah dia akan selalu menjadi inspirasi perjuangan bangsa Indonesia dari masa ke masa.

    Profil Singkat Teuku Umar

    Nama lengkap: Teuku Umar bin Teuku Ahmad Mahmud
    Tempat & tanggal lahir: Meulaboh, Aceh Barat, 1854
    Latar keluarga: Lahir dari keluarga uleebalang (bangsawan Aceh), keturunan Minangkabau
    Pendidikan: Umar tumbuh dengan nilai militer tradisional tanpa pendidikan formal, namun lahir sebagai pemimpin alami

    Perlawanan dan Strategi Cerdik Teuku Umar

    Teuku Umar mengangkat senjata untuk melawan penjajahan sejak usia 19 tahun, menjadi keuchik dan panglima lokal selama Perang Aceh sejak 1873. Namun kejeniusan taktikalnya muncul saat ia berpura-pura mengabdi pada Belanda sejak 1883, bergabung dengan militer kolonial, diberi pangkat, pangkalan, dan prajurit.

    Dengan tipu daya dan keberanian fenomenal, ia mendapatkan akses ke ratusan senjata, amunisi, dan dana militer lawan. Kemudian pada Maret 1896, ia “melarikan diri” membawa 800 pucuk senjata, 25.000 butir peluru, 500 kg amunisi, plus 18.000 dolar dari Belanda.

    Aksi ini disebut Het verraad van Teukoe Oemar, pengkhianatan yang menjadi titik balik Aceh. Setelah itu, Teuku Umar memimpin 400 prajurit bersama panglima Polem Daud menyerang balik Belanda, menimbulkan 25 korban dan 190 luka di pihak penjajah.

    Hubungan dengan Cut Nyak Dhien

    Teuku Umar menikah dengan Cut Nyak Dhien pada 1880 sebagai sahabat dan mitra sejati. Bagi beliau, Meutia bukan hanya pendamping, melainkan strategi pendukung dalam menyusun siasat dan moral pejuang Aceh.

    Bersama Dhien, ia menyusun manuver sukses saat berpura kerja sama dengan Belanda. Mereka membangun pasukan rahasia, memimpin operasi perang yang memperkuat semangat jihad rakyat Aceh.

    Kisah mereka adalah kemitraan di medan laga, menjalin idealisme dan keberanian dalam satu nafas.

    Momen Heroik Teuku Umar

    Puncak ketegangan terjadi saat pasukan Belanda di bawah Van Heutsz melancarkan serangan besar. Pada 11 Februari 1899 (atau 1 Februari), Teuku Umar tewas tertembak di Meulaboh dalam baku tembak yang membuat moral Belanda sejenak goyah.

    Meski raganya gugur, keberaniannya terus menginspirasi. Kematian Teuku Umar tak sekedar dramatis sebagai simbol, namun membakar kembali semangat dan persatuan Aceh. Cut Nyak Dhien bahkan berkata bahwa mereka menjalani hidup yang patut dikenang dengan kebijakan hati dan keberanian semendalam tanah kelahiran mereka.

    Warisan dan Gelar Pahlawan Nasional

    Teuku Umar secara resmi diangkat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia melalui SK Presiden nomor 033/TK/Tahun 1973. Nama dan kisahnya kini diabadikan dalam:

    Jalan Teuku Umar di beberapa kota, termasuk daerah Menteng, Jakarta
    Sekolah dan bangunan umum di Aceh Barat
    Kapal perang TNI AL, sebagai simbol kekuatan dan strategi
    Dari semangatnya, generasi muda diajak memahami subtansi patriotisme tak hanya lewat kekuatan hati, namun juga kecerdasan strategi.

    Fakta Menarik tentang Teuku Umar

    Dijuluki “The Fox of Aceh” oleh Belanda karena kelicikannya dalam perang strategi rahasia.
    Pernah menduduki jabatan Kapten di pasukan kolonial Belanda, mendapatkan pangkat lewat tipu daya.
    Ceritanya diangkat dalam buku sejarah lokal dan menjadi legenda lisan rakyat Aceh. Meski film besar belum banyak, kisahnya terus hadir lewat pengajaran sejarah dan pameran budaya.

    Teuku Umar mengajarkan kita bahwa cinta tanah air bukan hanya soal slogan, tapi ujian moral dan pemikiran. Strateginya menjadi metafora tersendiri, “berkhianat” secara terbuka demi merilis kekuatan publik.

    Ini inspirasi jurnalisme strategi modern, intelijen dan moralitas bisa berjalan bersamaan ketika digunakan untuk kebaikan rakyat.

    Teuku Umar tidak hanya pejuang bersenjata, ia adalah pemikir gerilya, ahli strategi intelijen, dan inspirasi moralitas bagi generasi. Kisahnya menunjukkan terkadang kegagalan tercipta bukan karena kekuatan, melainkan ketulusan dan pemahaman atas sahabat dan lawan.

    Generasi saat ini bisa meneladani keberanian berpikir, strategi didasari nilai, dan perlawanan bukan karena benci, tapi demi cinta kepada bangsa.

    Disclaimer: Artikel ini dihasilkan dengan bantuan kecerdasan buatan (AI) dan telah melalui proses penyuntingan oleh tim redaksi Bisnis.com untuk memastikan akurasi dan keterbacaan informasi.

  • 4 KRI TNI AL Latihan Manuver dengan Kapal Induk Inggris di Perairan Buru
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        1 Agustus 2025

    4 KRI TNI AL Latihan Manuver dengan Kapal Induk Inggris di Perairan Buru Nasional 1 Agustus 2025

    4 KRI TNI AL Latihan Manuver dengan Kapal Induk Inggris di Perairan Buru
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Empat kapal perang TNI Angkatan Laut (
    TNI AL
    ) melaksanakan latihan manuver taktis (
    Passing Exercise/Passex
    ) bersama gugus tempur Angkatan Laut Kerajaan Inggris, saat armada asing tersebut melintas di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) III, Kamis (31/7/2025).
    Latihan dilakukan di wilayah perairan barat daya Pulau Buru dan menjadi bagian dari bentuk pengamanan sekaligus diplomasi militer di laut yurisdiksi Indonesia.
    “Kegiatan yang berlangsung di perairan Barat Daya Pulau Buru ini melibatkan lima unsur TNI AL, yaitu KRI Raden Eddy Martadinata-331, KRI Frans Kaisiepo-368, KRI Kapak-625, KRI Hampala-880 dan pesawat udara CN-235 P-8306,” kata Panglima Koarmada (Pangkoarmada) RI, Laksdya TNI Denih Hendrata dalam keterangannya, Jumat (1/8/2025).
    Mereka dipimpin langsung oleh Komandan Gugus Tempur Laut (Danguspurla) Komando Armada III.
    Sedangkan satu pesawat udara intai maritim CN-235 P-8306 milik TNI AL untuk mendokumentasikan manuver dari udara.
    Sedangkan dari pihak Inggris, latihan diikuti oleh UK Carrier Strike Group (CSG) yang terdiri dari kapal-kapal tempur utama.
    Antara lain HMS Prince of Wales (R-09) yang merupakan
    kapal induk
    bertenaga listrik terbesar Inggris, HMS Dauntless (D-33) kapal perusak tipe 45, HMCS Ville de Quebec (332) kapal fregat Kanada, HMNOS Roald Amundsen (F-311) kapal fregat Norwegia dan RFA Tidespring (A-136), kapal bantu logistik Inggris.
    Latihan diawali dengan pembentukan komunikasi (
    establish communication
    ), diikuti manuver bersama dan sesi dokumentasi udara (
    photo exercise
    ).
    Seluruh kegiatan ditutup dengan farewell pass serta peran parade dan salam hormat antar kapal.
    Pangkoarmada RI menegaskan, latihan ini sebagai bentuk kerja sama pertahanan maritim dan diplomasi laut Indonesia dengan mitra internasional.

    Passex
    merupakan bentuk tradisi dan diplomasi pertahanan antar Angkatan Laut yang umum dilaksanakan saat melintasi perairan yurisdiksi negara lain,” ujar Pangkoarmada RI.
    Usai latihan, dua unsur KRI yakni KRI Kapak-625 dan KRI Hampala-880 tetap mengawal gugus tempur Inggris hingga keluar dari wilayah ALKI III, sebagai bentuk tanggung jawab TNI AL dalam menjaga kedaulatan dan keamanan laut nasional.
    Sebelumnya, UK Carrier Strike Group juga melaksanakan
    Passex
    di Selat Sunda usai kunjungan muhibah ke Jakarta.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pesawat tempur TNI AU mendarat di Lanud Halim untuk gladi demo udara

    Pesawat tempur TNI AU mendarat di Lanud Halim untuk gladi demo udara

    Jakarta (ANTARA) – Beberapa pesawat tempur andalan TNI AU seperti F-16 Fighting Falcon dan T-50i Golfen Eagle tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Selatan untuk gladi demo udara persiapan upacara validasi organisasi dan kehormatan militer, Kamis (30/7).

    Berdasarkan siaran resmi yang diterima Antara di Jakarta, Jumat dijelaskan latihan ini dilakukan karena upacara tersebut akan digelar dalam waktu dekat di Batujajar, Bandung, Jawa Barat. (10/8).

    Panglima Koops Udara Nasional (Pangkoopsudnas) Marsdya TNI Minggit Tribowo pun menerima secara langsung para penerbang yang baru saja datang di Lanud Halim Perdanakusuma.

    Kepada para penerbang, Minggit meminta agar latihan dilakukan dengan sungguh-sungguh agar dapat memberikan penampilan yang terbaik di hari H nanti.

    Mantan penerbang pesawat Hawk100/200 ini juga menekankan pentingnya kolaborasi yang baik antarpersonel serta fokus dengan tugas agar demo udara nanti dapat berjalan dengan baik, aman dan lancar.

    “Saya juga mengharapkan agar seluruh crew selalu mengutamakan safety serta senantiasa menjaga kesehatan, pola makan dan istirahat serta olahraga yang cukup,” kata Minggit.

    Minggit berharap, para penerbang tempur ini dapat menjalankan latihan rutin dan sesi gladi secara maksimal.

    Untuk diketahui, Mabes TNI akan menggelar upacara validasi organisasi yang digelar di Batujajar, Bandung, Jawa Barat, Minggu (10/8).

    Dalam acara itu, Mabes TNI akan melakukan beberapa agenda salah satunya memberikan kenaikan pangkat menjadi bintang tiga kepada Komandan pasukan elit setiap matra yakni Kopassus dari TNI AD, Kopasgat dari TNI AU dan Koorps Marinir dari TNI AL.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • TNI AL tetap siaga walau peringatan bahaya tsunami telah selesai

    TNI AL tetap siaga walau peringatan bahaya tsunami telah selesai

    Jakarta (ANTARA) – Panglima Koarmada RI, Laksamana Madya TNI Denih Hendrata memastikan TNI AL tetap bersiaga di kawasan pesisir untuk mengevakuasi warga walau peringatan bahaya tsunami sudah selesai.

    “Berdasarkan pembaruan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pukul 19.00 WITA, kondisi dinyatakan aman. Namun Koarmada RI tetap mempertahankan kesiapsiagaan hingga kondisi benar-benar dinyatakan kondusif,” kata Denih dalam siaran pers resmi yang diterima ANTARA di Jakarta, Kamis.

    Denih menjelaskan pihaknya melalui Pangkalan TNI AL (lanal) terdekat dari lokasi pesisir rawan tsunami telah membangun beberapa posko evakuasi warga.

    Dia pun mencontohkan posko yang dibangun oleh Lanal Gorontalo di mana 80 warga telah mengungsi di sana sejak kemarin, Rabu (30/7).

    Selain itu, di wilayah Papua Utara, kata Denih, Lantamal X Jayapura dan Lantamal XIV Sorong bersama satuan tugas laut Guskamla Koarmada III juga telah membangun titik evakuasi di beberapa tempat seperti Biak Numfor, Supiori, Sarmi dan Skouw.

    Selanjutnya, Denih juga telah mengerahkan beberapa KRI untuk memantau kondisi laut guna memastikan tidak adanya gelombang tinggi yang datang ke wilayah pesisir.

    “KRI Teluk Wondama, KRI Balongan-908, KRI Matabongsang-873 berada di perairan tenggara Manokwari dilaporkan dalam kondisi aman, tidak terpantau adanya anomali gelombang laut,” kata Denih.

    Hingga pemantauan pukul 22.00 WIT, Rabu (30/7), Denih memastikan kondisi laut dan pesisir dalam keadaan aman.

    “Seluruh wilayah operasi Koarmada II dan Koarmada III, termasuk perairan Halmahera Utara, Raja Ampat, Morotai dan Manokwari dilaporkan aman dan siaga,” kata Denih.

    Walau sudah dalam keadaan aman, Denih memastikan pasukannya akan tetap bersiaga guna mengantisipasi kemungkinan terburuk yakni gempa susulan yang memicu tsunami.

    “Untuk diketahui, gempa gempa bermagnitudo 8,7 skala richter mengguncang Semenanjung Kamchatka, Rusia, Rabu pagi. Gempa tersebut menimbulkan goncangan cukup besar sehingga menghasilkan gelombang laut cukup tinggi.

    Wilayah pesisir di Indonesia pun terancam terkena imbasnya, bahkan berpotensi terkena tsunami. Beberapa lokasi yang telah dinyatakan BMKG berpotensi terdampak yakni Papua, Maluku Utara, Gorontalo, dan sebagian Sulawesi Utara.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pelindo Regional 3 Sub Regional Kalimantan perkuat sinergi tanggap darurat pelabuhan 

    Pelindo Regional 3 Sub Regional Kalimantan perkuat sinergi tanggap darurat pelabuhan 

    Sumber foto: Syahri Ruslan/elshinta.com.

    Pelindo Regional 3 Sub Regional Kalimantan perkuat sinergi tanggap darurat pelabuhan 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 29 Juli 2025 – 17:04 WIB

    Elshinta.com – Dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi keadaan darurat di lingkungan pelabuhan, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 3 Sub Regional Kalimantan menyelenggarakan forum Coffee Morning dengan tema Sinergi Tanggap Darurat di Pelabuhan yang dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk KSOP Kelas I Banjarmasin, Basarnas, TNI AL, Polairud, KPLP, Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin, dan asosiasi pengguna jasa pelabuhan. 23/07/2025

    Kegiatan yang berlangsung di Kantor Pelindo Regional 3 Sub Regional Kalimantan ini dibuka oleh Sub Regional Head Kalimantan, Sugiono. Dalam sambutannya, Sugiono menegaskan pentingnya membangun sinergi lintas instansi guna menciptakan sistem tanggap darurat yang lebih tangguh, khususnya dalam menghadapi meningkatnya kompleksitas operasional dan risiko pelayaran.

    “Pelabuhan adalah titik temu berbagai kepentingan: keselamatan, pelayanan publik, dan keamanan. Maka, tidak ada pilihan selain membangun kolaborasi nyata untuk menghadapi berbagai potensi risiko darurat secara terpadu dan proaktif,” ujar Sugiono seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Syahri Ruslan, Selasa (29/7). 

    Dari sisi regulator, KSOP Kelas I Banjarmasin menekankan pentingnya pengembangan prosedur dan rencana kontinjensi tanggap darurat. Contoh konkret mitigasi yang diangkat mencakup penanganan tumpahan B3, evakuasi kapal, pengendalian kebakaran, serta koordinasi pencarian dan penyelamatan korban secara terintegrasi antar instansi

    “Sinergi adalah kunci. Dalam operasi SAR (Search And Rescue), waktu adalah segalanya. Oleh karena itu, komunikasi dan pemahaman prosedur antarlembaga harus terus diasah,” ungkap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Banjarmasin, I Putu Sudayana.

    Dalam sistem operasi SAR, Basarnas memiliki struktur komando mulai dari SAR Coordinator (SC), SAR Mission Coordinator (SMC), On Scene Coordinator (OSC), hingga Search and Rescue Unit (SRU) yang bergerak cepat sesuai kondisi di lapangan. Operasi SAR tidak hanya menanggulangi kecelakaan kapal, namun juga evakuasi medis, pencemaran, hingga korban yang terperangkap di lokasi sulit dijangkau.

    Pelindo sebagai operator pelabuhan juga memaparkan upaya konkret yang telah dilakukan, antara lain penyusunan SOP tanggap darurat, pelaksanaan simulasi tahunan, penguatan peralatan APAR, sistem safety patrol, dan implementasi SMK3 serta ISPS Code. Dalam paparannya, Junior Manager HSSE menyebut bahwa berbagai potensi bahaya seperti tumpahan bahan berbahaya, kebakaran kapal, hingga kecelakaan kerja menjadi fokus penguatan prosedur mitigasi di lapangan.

    Forum ini juga menjadi ajang berbagi pengalaman penanganan insiden dan penyusunan drill skenario terpadu ke depan. Diskusi berlangsung konstruktif dan menghasilkan beberapa action plan, termasuk peningkatan jadwal latihan gabungan, pembentukan tim reaksi cepat di terminal utama, dan harmonisasi SOP tanggap darurat antar instansi.

    Kegiatan ini menegaskan kembali komitmen Pelindo untuk tidak hanya menghadirkan pelayanan jasa pelabuhan yang efisien, tetapi juga membangun pelabuhan yang aman, tanggap, dan adaptif terhadap risiko.

    “Melalui forum ini, kami ingin menyatukan tekad dan langkah bersama agar pelabuhan bukan hanya pusat logistik, tapi juga ruang kerja yang selamat dan tangguh dalam segala situasi,” tutup Sugiono.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Kapal perang baru TNI AL buatan Italia berlayar ke Indonesia hari ini

    Kapal perang baru TNI AL buatan Italia berlayar ke Indonesia hari ini

    “KRI Brawijaya-320 akan mulai berlayar menuju Indonesia dari La Spezia Italia mulai hari ini tanggal 29 Juli 2025,”

    Jakarta (ANTARA) – Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) RI Laksamana Madya TNI Denih Hendrata mengatakan KRI baru buatan Fincantieri yakni KRI Brawijaya-320 berangkat dari Italia menuju Indonesia, hari ini, Selasa.

    “KRI Brawijaya-320 akan mulai berlayar menuju Indonesia dari La Spezia Italia mulai hari ini tanggal 29 Juli 2025,” kata Denih kepada Antara di Jakarta, Selasa.

    Kapal yang baru saja diresmikan Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali itu akan berlayar selama satu bulan penuh dan diperkirakan akan sampai di perairan Indonesia pada awal September 2025.

    Denih melanjutkan, pihaknya telah mempersiapkan banyak hal agar pelayaran dari Italia ke Indonesia dapat berjalan dengan lancar.

    Persiapan itu meliputi logistik pasukan dan kapal, kesiapan mesin kapal dan pasukan yang akan mengawaki KRI tersebut.

    “Tentunya kesiapan KRI tersebut sudah 100%, baik dari aspek material maupun personel pengawak kapal tersebut,” kata Denih.

    Denih melanjutkan, kapal tersebut akan sampai ke Pangkalan Koarmada II di Surabaya pada 10 September 2025.

    Denih berharap kapal perang itu dapat memperkuat pertahanan TNI AL dalam menjaga wilayah laut Indonesia.

    KRI buatan negeri pizza ini memiliki panjang 143 M dan kecepatan maksimal 32 knot. Kapal yang dapat menampung 171 awak ini merupakan kapal fregat yang memiliki kemampuan Peperangan Anti Udara atau Anti Air Warfare (AAW) dengan desain yang menitikberatkan fleksibilitas, modularitas dan skalabilitas desain kapal.

    Kemampuan itu memungkinkan kapal dikonfigurasi untuk memenuhi persyaratan teknis dan peran operasional untuk Angkatan Laut modern.

    Selain itu, KRI Brawijaya-320 juga dilengkapi sistem navigasi modern dan Combat System terintegrasi untuk kontrol mencakup Combat Management System (CMS), sensor, senjata, komunikasi dan navigasi sistem yang terhubung melalui jaringan kecepatan data tinggi.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.