Kementrian Lembaga: TNI AL

  • Mayor Laut Firman Cahyadi jadi komandan KRI Sutanto-377

    Mayor Laut Firman Cahyadi jadi komandan KRI Sutanto-377

    Serah terima jabatan ini bukan sekadar rotasi kepemimpinan, namun merupakan bentuk regenerasi yang bertujuan memperkuat struktur organisasi dan kesiapsiagaan tempur TNI AL dalam menghadapi tantangan tugas ke depan

    Jakarta (ANTARA) – Mayor Laut (P) Firman Cahyadi resmi menjadi Komandan KRI Sutanto-377 melalui upacara serah terima jabatan (sertijab) yang digelar di Dermaga Pondok Dayung, Jakarta Utara (8/9).

    Dalam siaran pers TNI AL yang diterima di Jakarta, Rabu, Komandan Satuan Kapal Eskorta (Dansatkor) Koarmada I, Kolonel Laut (P) Dodi Hermanto menjelaskan jabatan tersebut sebelumnya diemban oleh Letkol Laut (P) Haka Andinantha.

    Dodi ​​​​​​​yang hadir memimpin upacara serah terima jabatan itu menilai serah terima jabatan ini merupakan bagian dari upaya TNI AL meregenerasi pejabat yang ada di dalam organisasi.

    “Serah terima jabatan ini bukan sekadar rotasi kepemimpinan, namun merupakan bentuk regenerasi yang bertujuan memperkuat struktur organisasi dan kesiapsiagaan tempur TNI AL dalam menghadapi tantangan tugas ke depan,” ujar Dodi.

    Dengan adanya regenerasi ini, diharapkan Mayor Laut (P) Firman Cahyadi dapat memberikan kontribusi terbaiknya dalam memimpin KRI Sutanto-377.

    Untuk diketahui, Firman Cahyadi merupakan perwira menengah yang dikenal memiliki rekam jejak prestasi membanggakan.

    Dia merupakan lulusan terbaik dari Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) di Rusia, dan juga telah mengantongi berbagai kualifikasi militer serta akademik di bidang strategi dan hubungan internasional.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • TNI AL perkuat diplomasi maritim lewat misi port visit ke Papua Nugini

    TNI AL perkuat diplomasi maritim lewat misi port visit ke Papua Nugini

    Sorong (ANTARA) – TNI Angkatan Laut dari satuan Komando Armada III (Koarmada III), Papua Barat Daya melaksanakan diplomasi maritim lewat misi port visit ke Papua Nugini (PNG) untuk memperkuat hubungan bilateral dengan negara tetangga.

    Kepala Staf Koarmada III Laksamana Pertama TNI Anung Sutanto, di Sorong, Selasa, menjelaskan misi port visit ini merupakan bentuk nyata diplomasi pertahanan TNI AL yang sejalan dengan kebijakan politik luar negeri Indonesia, khususnya dalam memperkuat hubungan bilateral dengan negara-negara tetangga.

    “Misi ini membawa pesan persahabatan, perdamaian, dan kemanusiaan,” jelasnya.

    Menurut dia, Satgas Port Visit 2025 akan menjadi duta bangsa yang mencerminkan wajah TNI AL dan Indonesia di mata dunia internasional.

    Satgas Port Visit PNG 2025 dipimpin oleh Komandan Satgas, Kolonel Laut (P) Ferry H. Hutagaol, yang juga menjabat sebagai Komandan Satuan Kapal Eskorta (Dansatkor) Koarmada III.

    Satgas ini diberangkatkan menggunakan KRI Wahidin Sudirohusodo-991 (KRI WSH-991) dengan total kekuatan 188 personel, terdiri dari 163 awak kapal dan 25 personel staf pendukung dari berbagai satuan, termasuk tenaga medis dan personel Dinas Penerangan.

    Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • TNI incar kapal induk angkatan laut Italia untuk perkuat pertahanan RI

    TNI incar kapal induk angkatan laut Italia untuk perkuat pertahanan RI

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan pihaknya tengah mengincar kapal induk milik Angkatan Laut Italia yakni Giussepe Garibaldi untuk diakuisisi menjadi milik Indonesia.

    “Kita berusaha untuk mengakuisisi kapal induk yang dulu dimiliki oleh Angkatan Laut Italia, yaitu Garibaldi, dan nanti harapannya bisa memperkuat jajaran kita,” kata Ali saat ditemui dalam kegiatan penyambutan KRI Brawijaya 320 di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin.

    Jika upaya itu berhasil, maka kapal buatan Italia tersebut akan menjadi kapal induk pertama yang dimiliki Indonesia.

    Kapal tersebut, kata Ali, akan lebih diperuntukkan untuk membantu TNI menjalankan misi kemanusiaan atau Operasi Militer Selain Perang (OMSP).

    “Lebih kita gunakan untuk OMSP, tapi bisa juga digunakan untuk Operasi Militer Untuk Perang,” jelas Ali.

    Namun demikian, Ali tidak menjelaskan sejauh mana proses akuisisi yang sedang berlangsung antara TNI AL, Kementerian Pertahanan dan pihak Italia.

    Ali juga tidak menjelaskan berapa harga yang harus dibayar pemerintah untuk membawa pulang kapal induk tersebut.

    Untuk diketahui, kapal induk ini memiliki kesamaan dengan KRI Brawijaya 320 dan KRI Prabu Siliwangi 321 yakni sama sama dibuat oleh perusahaan asal Italia Fincantieri.

    Kapal induk dengan panjang 180,2 meter ini dilengkapi dengan mesin penggerak super yang dapat menggerakkan kapal dengan kecepatan 30 knot atau 56 kilometer per jam.

    Kapal pengangkut pesawat tempur ini juga dilengkapi beberapa radar jamming hingga senjata seperti peluncur oktupel Mk.29 untuk rudal antipesawat Sea Sparrow / Selenia Aspide , Oto Melara Kembar 40L70 DARDO, 324 mm tabung torpedo rangkap tiga dan Otomat Mk 2 SSM.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemerintah gelontorkan 1,25 miliar dolar AS beli dua KRI dari Italia

    Pemerintah gelontorkan 1,25 miliar dolar AS beli dua KRI dari Italia

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) harus menggelontorkan dana sebesar 1,25 miliar dolar Amerika Serikat (AS) untuk membeli dua KRI buatan perusahaan Italia, Ficantieri yakni KRI Brawijaya 320 dan KRI Prabu Siliwangi 321.

    “Harganya 1,25 miliar dolar AS untuk dua kapal,” kata Ali saat jumpa pers usai mengikuti acara penyambutan KRI Brawijaya 320 di dermaga 107, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin.

    Namun demikian, Ali tidak menjelaskan secara rinci berapa uang yang harus digelontorkan untuk membeli setiap KRI.

    Dia melanjutkan, dua KRI itu memiliki spesifikasi yang hampir sama yakni dilengkapi dengan meriam 127 mm, crossing weapon system 25 mm, torpedo anti kapal selam hingga hingga senjata rudal berbasis elektronik.

    Sisanya, kata Ali, dua KRI itu memiliki spesifikasi yang sama dengan KRI TNI AL pada umumnya.

    Ali melanjutkan, setelah dari Tanjung Priok, KRI Brawijaya 320 akan menjalani latihan manuver sambil melakoni perjalanan ke Pangkalan Koarmada II.

    Kapal tersebut akan bertugas menjaga perairan Indonesia bagian tengah yang menjadi wilayah Koarmada II.

    “Namun tidak menutup kemungkinan bisa diproyeksikan ke seluruh Indonesia, apabila diperlukan, itu yang akan dilaksanakan,” kata Ali

    Untuk KRI Prabu Siliwangi 231, lanjut Ali, belum bisa memperkuat TNI AL tahun ini. Ali memperkirakan KRI tersebut akan datang ke Indonesia di awal 2026 mendatang.

    “Kita sudah mulai kirim kru (ke Italia). Kemudian 17 Desember kapal dikirim dari Italia kemungkinan awal tahun Januari 2026 sudah bisa memperkuat jajaran armada,” jelas Ali.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • KSAL pastikan KRI Brawijaya 320 tampil di perayaan HUT TNI

    KSAL pastikan KRI Brawijaya 320 tampil di perayaan HUT TNI

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali mengatakan kapal perang KRI Brawijaya 320 akan tampil dalam perayaan HUT ke-80 TNI pada 5 Oktober 2025.

    “Anda juga akan menjadi primadona nanti dalam rangkaian latihan yang ada di armada, dan juga dalam rangka memperingati hari ulang tahun TNI, yang ke-80 nanti,” kata KSAL saat memberikan pengarahan kepada awak KRI Brawijaya 320 di Dermaga 107, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin.

    Untuk diketahui, pemberian arahan kepada awak kapal itu dilakukan KSAL saat menyambut kedatangan KRI Brawijaya 320 dari Italia.

    Dalam jumpa pers di tempat dan waktu yang sama, Ali membenarkan pihaknya akan menampilkan KRI Brawijaya 320 dalam acara HUT TNI.

    Tidak hanya KRI Brawijaya 320 saja, Ali memastikan pihaknya akan menghadirkan seluruh alat utama sistem senjata (alutsista) TNI AL dalam acara HUT ke-80 TNI yang jatuh pada 5 Oktober 2025 nanti.

    “Untuk HUT TNI nanti (dikerahkan alutsista) seluruh unsur yang ada,” kata Ali kepada awak media.

    Nantinya, ragam alutsista itu akan tampil dalam rangkaian parade di laut Teluk Jakarta pada 5 Oktober mendatang.

    Karenanya, Ali menekankan kepada para awak kapal KRI Brawijaya 320 untuk terus berlatih mengoperasikan kapal agar nanti bisa memberikan penampilan manuver terbaik dalam parade di HUT TNI nanti.

    Tidak hanya untuk parade, Ali juga meminta agar KRI tersebut digunakan semaksimal mungkin untuk menjaga kawasan laut NKRI.

    KRI buatan Italia ini memiliki panjang 143 m dan kecepatan maksimal 32 knot. Kapal yang dapat menampung 171 awak ini merupakan kapal fregat yang memiliki kemampuan peperangan antiudara atau antiair warfare (AAW) dengan desain yang menitikberatkan fleksibilitas, modularitas dan skalabilitas desain kapal.

    Kemampuan itu memungkinkan kapal dikonfigurasi untuk memenuhi persyaratan teknis dan peran operasional untuk Angkatan Laut modern.

    Selain itu, KRI Brawijaya 320 juga dilengkapi sistem navigasi modern dan combat system terintegrasi untuk kontrol mencakup combat management system (CMS), sensor, senjata, komunikasi dan navigasi sistem yang terhubung melalui jaringan kecepatan data tinggi.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • KRI Brawijaya 320 jalani latihan sebelum bersandar di Surabaya

    KRI Brawijaya 320 jalani latihan sebelum bersandar di Surabaya

    Sea Acceptance Trail adalah upaya pengujian kapal di laut untuk memastikan kapal berfungsi dengan maksimal

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali meminta jajaran KRI Brawijaya 320 untuk menjalankan latihan selama perjalanan kembali bersandar ke Koarmada II di Surabaya, Jawa Timur.

    “Rangkaian latihan untuk Sea Acceptance Trial juga belum selesai. Kalian akan melaksanakan berapa kali latihan nanti, sambil perjalanan mungkin ke Surabaya ya,” kata Muhammad Ali saat memberikan arahan ke personel KRI Brawijaya 320 di dermaga 107, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin.

    Rangkaian latihan itu dilakukan untuk memastikan KRI dapat beroperasi dengan maksimal dan kemampuan personel semakin terasah dalam menjalankan operasi di laut.

    Untuk diketahui, Sea Acceptance Trail adalah upaya pengujian kapal di laut untuk memastikan kapal berfungsi dengan maksimal.

    Dalam pengajuan itu, KRI Brawijaya 320 akan melewati beberapa metode latihan salah satunya manuver laut.

    Ali melanjutkan, nantinya KRI tersebut akan ditempatkan untuk menjaga wilayah laut Indonesia bagian tengah.

    Namun demikian, lanjut Ali, tidak menutup kemungkinan KRI pertama buatan TNI AL itu ditugaskan untuk menjaga kawasan laut Indonesia di daerah lain.

    Karenanya, Ali berharap para awak KRI Brawijaya-320 dapat terus bersiaga menerima perintah penugasan ke wilayah laut manapun.

    “Jadi kalian siapkan mental dan fisik kalian. Pelajari benar, apa yang diajarkan oleh para pelatih kalian, atau para instruktur kalian selama anda di Ficantieri (perusahaan pembuat KRI Brawijaya 320) Italia,” jelas Ali.

    KRI buatan negeri pizza ini memiliki panjang 143 M dan kecepatan maksimal 32 knot. Kapal yang dapat menampung 171 awak ini merupakan kapal fregat yang memiliki kemampuan peperangan anti udara atau anti air warfare (AAW) dengan desain yang menitikberatkan fleksibilitas, modularitas dan skalabilitas desain kapal.

    Kemampuan itu memungkinkan kapal dikonfigurasi untuk memenuhi persyaratan teknis dan peran operasional untuk Angkatan Laut modern.

    Selain itu, KRI Brawijaya-320 juga dilengkapi sistem navigasi modern dan combat system terintegrasi untuk kontrol mencakup combat manage ment system (CMS), sensor, senjata, komunikasi dan navigasi sistem yang terhubung melalui jaringan kecepatan data tinggi.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Menhan minta KRI Brawijaya 320 berperan jaga sumber daya laut RI

    Menhan minta KRI Brawijaya 320 berperan jaga sumber daya laut RI

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin meminta TNI AL memanfaatkan kapal perang barunya yakni KRI Brawijaya 320 untuk menjaga sumber daya alam laut Indonesia.

    “Kita juga dihadapkan kepada tantangan untuk menertibkan dan mengamankan sumber daya alam yang dimiliki oleh negara,” kata Sjafrie saat memberikan pengarahan kepada awak kapal KRI Brawijaya 320 yang bersandar di Dermaga 107, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin.

    Menurut Sjafrie, sumber daya laut Indonesia sangat melimpah dan harus dimanfaatkan dengan baik untuk kepentingan masyarakat.

    Dengan pemanfaatan sumber daya alam yang tepat, Sjafrie yakin roda perekonomian Indonesia di bidang perikanan maupun industri akan berputar secara maksimal dan menghasilkan hal baik untuk negara.

    Demi memastikan semua itu terjadi, Sjafrie berharap TNI AL melalui KRI Brawijaya 320 dapat memperkuat keamanan dan pertahanan maritim demi memastikan sumber daya laut kita tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak asing.

    “Diharapkan oleh rakyat Indonesia yaitu Tentara Nasional Indonesia bisa mengawal kedaulatan negara Kesatuan Republik Indonesia dari Sabang sampai Merauke dari Miangas ke Pulau Rote,” jelas Sjafrie Sjamsoeddin.

    Untuk diketahui, hari ini Sjafrie beserta jajaran pejabat TNI dan Polri menerima kedatangan KRI Brawijaya 320 dari Italia.

    KRI buatan perusahaan kapal asal Italia Fincantieri ini sebelumnya berlayar selama 44 hari dari Italia menuju Indonesia.

    KRI buatan negeri pizza ini memiliki panjang 143 M dan kecepatan maksimal 32 knot. Kapal yang dapat menampung 171 awak ini merupakan kapal fregat yang memiliki kemampuan peperangan anti udara atau anti air warfare (AAW) dengan desain yang menitikberatkan fleksibilitas, modularitas dan skalabilitas desain kapal.

    Kemampuan itu memungkinkan kapal dikonfigurasi untuk memenuhi persyaratan teknis dan peran operasional untuk Angkatan Laut modern.

    Selain itu, KRI Brawijaya-320 juga dilengkapi sistem navigasi modern dan combat system terintegrasi untuk kontrol mencakup combat manage ment system (CMS), sensor, senjata, komunikasi dan navigasi sistem yang terhubung melalui jaringan kecepatan data tinggi.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Menhan terima kapal baru TNI AL buatan Italia, KRI Brawijaya 320

    Menhan terima kapal baru TNI AL buatan Italia, KRI Brawijaya 320

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menerima kedatangan kapal perang baru TNI AL buatan Italia, KRI Brawijaya-320 di dermaga Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin.

    Kapal buatan perusahaan pertahanan Italia, Fincantieri, itu akhirnya bersandar di Tanjung Priok setelah sebelumnya berlayar selama 44 hari dari Italia ke Jakarta.

    Sjafrie terlihat sudah menunggu di dermaga bersama Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. Mereka bersama rombongan pengawalan ketat akhirnya masuk ke dalam KRI Brawijaya-320.

    Sjafrie beserta rombongan lalu memeriksa beberapa bagian kapal mulai dari bagian ruang kendali, lambung kapal hingga helly deck.

    KRI Brawijaya 320 saat bersandar di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (8/9/2025) (ANTARA/Walda Marison)

    Sjafrie pun sempat menyapa beberapa personel KRI yang ada di helly deck kapal, tempat digelarnya acara penyambutan utama.

    Kepada para personel KRI, Sjafrie menyampaikan selamat atas kembalinya para personel ke Indonesia.

    “Atas nama Presiden Pemimpin Tertinggi Tentara Nasional Indonesia, saya ingin menyampaikan selamat datang dan atas nama seluruh rakyat Indonesia, kita berbangga hati menerima KRI Brawijaya 320,” kata Sjafrie.

    Sjafrie berpesan kepada para personel untuk meningkatkan semangat dalam bertugas menjaga kawasan laut Indonesia. Dengan adanya KRI yang baru ini, diharapkan pengawasan wilayah laut Indonesia semakin meningkat demi kuatnya kedaulatan NKRI.

    “Itulah harapan kita, semoga kita semua bisa bekerja sama dan terus bekerja dan sama-sama kita bekerja untuk kepentingan bangsa dan negara, kesatuan Republik Indonesia,” tegas Sjafrie.

    KRI buatan negeri pizza ini memiliki panjang 143 M dan kecepatan maksimal 32 knot. Kapal yang dapat menampung 171 awak ini merupakan kapal fregat yang memiliki kemampuan peperangan anti udara atau anti air warfare (AAW) dengan desain yang menitikberatkan fleksibilitas, modularitas dan skalabilitas desain kapal.

    Kemampuan itu memungkinkan kapal dikonfigurasi untuk memenuhi persyaratan teknis dan peran operasional untuk Angkatan Laut modern.

    Selain itu, KRI Brawijaya-320 juga dilengkapi sistem navigasi modern dan combat system terintegrasi untuk kontrol mencakup combat management system (CMS), sensor, senjata, komunikasi dan navigasi sistem yang terhubung melalui jaringan kecepatan data tinggi.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bantuan Logistik Pakai Kapal Perang Tiba di Pulau Bawean Gresik, Atasi Lonjakan Harga Sembako

    Bantuan Logistik Pakai Kapal Perang Tiba di Pulau Bawean Gresik, Atasi Lonjakan Harga Sembako

    Gresik (beritajatim.com) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Gresik dan TNI Angkatan Laut (AL) mengatasi lonjakan harga sembako di Pulau Bawean yang disebabkan oleh cuaca buruk dan gelombang tinggi yang melanda perairan Laut Jawa.

    Sebagai respons cepat, Pemprov Jatim mengirimkan bantuan logistik menggunakan kapal perang jenis Landing Platform Dock (LPD) KRI Surabaya 591. Keberangkatan kapal ini dilepas oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, bersama Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani.

    Melonjaknya Harga Sembako di Bawean

    Harga kebutuhan pokok di Pulau Bawean, Gresik, melonjak tajam dalam beberapa hari terakhir. “Telur tembus Rp60.000 per kilogram, ayam mencapai Rp90.000–Rp100.000 per kilogram. Warga di sana benar-benar kesulitan,” ujar Bupati Fandi Akhmad Yani, yang menggambarkan betapa sulitnya kehidupan warga Bawean akibat kenaikan harga sembako yang sangat tinggi, Minggu (7/9/2025).

    Lonjakan harga ini terjadi akibat terhambatnya distribusi barang, yang disebabkan oleh cuaca buruk dan gelombang tinggi yang menghalangi kapal-kapal pengangkut barang.

    Sebagai bentuk solidaritas dan respons cepat, Pemprov Jatim bersama Pemda Gresik bekerja sama dengan TNI AL untuk menyalurkan bantuan yang dibawa oleh KRI Surabaya 591.

    Bantuan logistik yang dikirimkan mencakup 10 ton beras Bulog, 1 ton minyak goreng, 1 ton telur ayam, 1 ton gula, 750 kilogram daging ayam beku, bawang merah, bawang putih, cabai, serta 50 tabung gas elpiji ukuran 12 kilogram.

    Tak hanya itu, sebanyak 5.000 paket sembako, biskuit, susu, madu, serta 487 kardus air mineral juga turut disertakan dalam bantuan ini. Untuk menjaga kualitas bahan pangan segar, kapal juga membawa mobil cold storage.

    “Bantuan ini bukan hanya soal logistik, tapi juga wujud solidaritas yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat, mulai dari nelayan, keluarga miskin ekstrem, penerima PKH Plus, Tagana, hingga TKSK,” ungkap Bupati Fandi.

    Bantuan yang diberikan tidak hanya menyasar kebutuhan pokok, namun juga mencakup 4.135 paket sembako dari perusahaan swasta serta alat bantu mobilitas bagi lansia dan penyandang disabilitas.

    Evakuasi Warga Pulau Bawean yang Terhambat

    Selain menyalurkan logistik, KRI Surabaya 591 juga melakukan evakuasi terhadap puluhan warga Bawean yang terjebak di Gresik. Keberangkatan kapal penumpang dan barang yang terhambat akibat cuaca buruk sejak 29 Agustus 2025 membuat banyak warga Bawean terpaksa tertahan di Gresik.

    Kapal perang ini menjadi solusi tepat untuk mengatasi masalah tersebut dan membawa warga yang tertahan kembali ke Pulau Bawean.

    Gubernur Khofifah Indar Parawansa menuturkan bahwa kesigapan ini terwujud berkat dukungan banyak pihak, mulai dari Pangkoarmada II, Dankodaeral V, Bulog, hingga BPBD.

    “Bantuan harus tiba lebih cepat dari target. Alhamdulillah, bantuan sudah bisa diterima warga. Ini bentuk kasih sayang dan kepedulian pemerintah daerah yang luar biasa,” ujar Khofifah.

    Ia juga menegaskan bahwa Bawean merupakan bagian dari Gresik dan Jawa Timur yang tidak boleh terpinggirkan, dan Pemprov Jatim akan terus bersinergi dengan pemerintah pusat untuk memastikan kebutuhan masyarakat kepulauan selalu terjamin, apa pun tantangannya. [dny/suf]

  • Pasukan TNI duduk di jalan sambil dengar aspirasi demonstran Kwitang

    Pasukan TNI duduk di jalan sambil dengar aspirasi demonstran Kwitang

    Jakarta (ANTARA) – Pasukan TNI dari tiga matra yakni Marinir TNI AL, Korpasgat TNI AU dan Komando Cadangan Strategis TNI AD (Kostrad) duduk bersama dengan demonstran sambil mendengarkan aspirasi massa di Jalan Kramat Kwitang, Jakarta Pusat, Sabtu.

    Dari pantauan Antara di lokasi, terlihat perwakilan dari Marinir dan Korpasgat berdialog dengan salah satu perwakilan massa.

    Dalam dialog tersebut, massa meminta beberapa temannya yang sudah ditahan di dalam Mako Brimob Kwitang untuk dibebaskan.

    Prajurit yang mewakili Korps Marinir dan Korpasgat pun mendengarkan aspirasi salah satu demonstran itu dengan seksama.

    Tidak hanya adegan saling duduk bersama dan mendengarkan aspirasi, beberapa kali TNI dan para demonstran juga sempat saling bergurau dan bertegur sapa.

    Hingga saat ini proses dialog antara demonstran dan personel TNI masing berlangsung.

    Sebelumnya, Pangkostrad Letjen TNI Mohammad Fadjar sempat mendatangi lokasi untuk mendengarkan tuntutan massa.

    Hal tersebut dilakukan Fadjar di sela sela kunjungannya ke Mako Brimob untuk memeriksa kondisi keamanan usai jadi sasaran aksi masa dua hari berturut-turut.

    “Mereka cuma minta kawannya dibebaskan, tapi sudah kita bebaskan,” kata Fadjar kepada awak media di depan Mako Brimob Kwitang.

    Fadjar pun tidak menjelaskan secara rinci berapa orang dari massa itu yang ditahan, berapa yang dibebaskan dan di mana para demonstran itu sebelumnya ditahan.

    Untuk diketahui, aksi demonstrasi ini buntut dari tewasnya seorang pengemudi ojek online (ojol) bernama Affan Kurniawan karena ditabrak kendaraan taktis (rantis) milik Brimob.

    Peristiwa ini terjadi saat massa sedang melakukan aksi di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8).

    Affan yang diketahui berada di kerumunan massa ditabrak mobil Brimob yang ingin melarikan diri dari kerumunan demonstran.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.