Anak Bos Rental Mobil Diperiksa Puspomal, Diperlihatkan Sosok 3 TNI AL yang Terlibat Penembakan
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– Anak dari korban penembakan, Ilyas Abdurrahman (48), di Rest Area Km 45 Tol Tangerang-Merak diperiksa Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal) pada Selasa (7/1/2025) malam.
Dalam pemeriksaan tersebut, kedua anak korban, Agam Muhammad dan Rizky Agam, diperlihatkan sosok tiga TNI Angkatan Laut (AL), Sertu AA, Sertu RH, dan KLK BA, yang terlibat dalam penembakan.
“Sempat diperlihatkan fotonya. Bahwa sudah ditahan juga,” ujar Agam Muhammad, Selasa, dikutip dari tayangan
Kompas TV
.
Ketika ditanya lebih lanjut, Agam membenarkan bahwa tiga orang yang diperlihatkan adalah oknum yang diduga terlibat dalam insiden tersebut.
Namun, ia menyatakan tidak ada pertemuan langsung atau konfrontasi dengan ketiga tersangka yang disebut sudah ditahan.
“Enggak. Hanya dilihatkan fotonya saja,” kata Agam.
Agam juga mengungkapkan bahwa pihak TNI AL berjanji untuk mengawal proses hukum agar kasus ini dapat segera terselesaikan.
Namun, ketika ditanya mengenai sanksi terhadap ketiga oknum tersebut, Agam menyebut tidak ada janji spesifik dari pihak TNI AL.
“Enggak ada (sanksi yang dijanjikan),” kata Agam.
Peristiwa itu bermula ketika Agam melaporkan dugaan penggelapan mobil Honda Brio milik ayahnya ke Polsek Cinangka, Banten, pada pukul 02.30 WIB. Ia membawa dokumen pendukung, seperti BPKB, STNK, dan kunci cadangan.
Namun, anggota piket yang berjaga, Brigadir Deri dan Bripka Dedi, justru meminta Agam membawa surat resmi dari pihak leasing, meskipun dokumen sudah lengkap.
Alih-alih mendampingi pelapor, kedua anggota polisi itu tidak melakukan tindakan yang semestinya dan membiarkan laporan berlalu.
Padahal, anggota Polri memiliki kewenangan untuk meminta bantuan tambahan dari Polres atau tim reserse jika kekuatan dianggap kurang memadai.
Setelah laporan diabaikan, Agam bersama beberapa orang tergabung dalam tim komunitas rental melanjutkan pencarian menggunakan GPS hingga ke Rest Area Km 45.
Di lokasi tersebut, pelaku yang membawa mobil menyandera kendaraan dan melawan menggunakan senjata api.
Dalam penembakan itu, Ilyas mengalami luka tembak fatal, sementara Ramli terluka parah di tangan dan perut.
Ilyas dinyatakan meninggal dunia di RSUD Balaraja, sementara Ramli masih menjalani perawatan intensif.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kementrian Lembaga: TNI AL
-
/data/photo/2025/01/06/677b901fe751b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
4 Prajurit TNI AL Beli Mobil Brio Milik Bos Rental yang Ditembak, Harganya Rp 40 Juta Megapolitan
Prajurit TNI AL Beli Mobil Brio Milik Bos Rental yang Ditembak, Harganya Rp 40 Juta
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Kapolda Banten Irjen Suyudi Ario Seto mengungkapkan, prajurit TNI AL membeli mobil Honda Brio milik Ilyas Abdurrahman (48), bos rental korban penembakan di rest area Tol Tangerang-Merak, senilai Rp 40 juta.
“Kemudian, dari IS, kendaraan tersebut kembali dijual kepada AA, oknum TNI AL, melalui perantara SY dengan harga Rp 40 juta,” ungkap Suyudi dalam keterangannya, Selasa (7/1/2025).
Sebelum akhirnya mobil Honda Brio dikuasai anggota TNI AL, tersangka Ajat Sudrajat menyewa kendaraan tersebut dari Makmur Jaya Rental Mobil milik Ilyas di Kabupaten Tangerang.
Berdasarkan hasil penyelidikan, Ajat menyewa kendaraan menggunakan identitas palsu berupa kartu tanda penduduk (KTP) dan KK yang sebelumnya telah disiapkan oleh IH yang saat ini masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO).
“AS (Ajat Sudrajat) ini menyerahkan (mobil) kepada saudara IH yang masih DPO,” ujar Suyudi.
Proses perpindahan tangan antar pelaku pun dimulai. Awalnya, Ajat menyerahkan mobil Honda Brio berwarna oranye kepada IH untuk dijual kepada RH (DPO) dengan harga Rp 23 juta.
Selanjutnya, RH menjual kendaraan tersebut kepada IS seharga Rp 33 juta. Sedangkan IS menjual mobil Honda Brio kepada AA melalui perantara SY senilai Rp 40 juta.
Menurut hasil penyelidikan sementara Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal), belum ada bukti yang mengarah prajurit TNI AL merupakan beking sindikat penggelapan mobil, tetapi hanya sebagai pembeli.
Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) RI, Laksamana Madya TNI Denih Hendrata, mengatakan, harga Rp 40 juta mobil Honda Brio yang dibayar prajurit TNI kepada IS melalui perantara SY merupakan uang muka atau
down payment
(DP).
“Nah, sebetulnya harga itu juga belum selesai. Tadi kan bukti transfer DP 40 juta. Dan itu ada di dalam pembelian itu kan, awalnya dari
online
seharga Rp 135 juta,” ungkap Denih dalam jumpa pers di Koarmada RI, Gunung Sahari, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025).
“Nah, karena si penjual itu tidak bisa memberikan surat STNK dan BPKB, makanya perjanjiannya dan sebetulnya itu sudah mau di-cancel, ‘tidak jadi lah’, gitu kan. Nah, tapi ya bujuk rayu tadi, itu (akhirnya) dibawa juga,” lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, tragedi penembakan yang mengakibatkan kehilangan nyawa terjadi di rest area Kilometer (Km) 45 Tol Tangerang-Merak arah Jakarta pada Kamis, 2 Januari 2024, pukul 04.30 WIB.
Peristiwa ini menewaskan Ilyas Abdurrahman (48), seorang bos rental mobil yang terkena luka tembak di dada dan tangan.
Sementara itu, Ramli Abu Bakar (59), anggota Asosiasi Rental Mobil Indonesia (ARMI), mengalami luka tembak serius yang menembus perut.
Meski keduanya sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balaraja, hanya Ramli yang saat ini masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta setelah dirujuk dari RSUD Balaraja.
Sampai saat ini, terungkap bahwa lima pelaku terlibat dalam kasus penggelapan dan penembakan ini, terdiri dari dua orang sipil dan tiga anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL).
Sementara itu, dua warga sipil dalam kasus penggelapan mobil masih berstatus DPO.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Prabowo Terima Menhan Jepang di Istana, Bahas Kerja Sama Militer?
Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan kenegaraan dari Menteri Pertahanan Jepang Nakatani Gen dan delegasi untuk melaksanakan pertemuan bilateral di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (7/1/2025).
Menurut pantauan Bisnis, Gen tiba pada siang hari dengan mengenakan setelan jas dan dasi berwarna silver dengan didampingi oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi.
Gen melakukan pertemuan tertutup dengan orang nomor satu di Indonesia itu hingga lebih dari 1 jam dan keluar pada pukul 14.48 WIB. Dia pun menekankan bahwa pertemuan tersebut berjalan dengan sangat baik.
“Good, good, good meeting, thank you,” katanya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (7/1/2025).
Dikutip melalui laman indonesiadefense, Indonesia—Jepang dikabarkan akan melalukan kerja sama di bidang militer, salah satunya adalah kerja sama bidang pembuatan kapal perang fregat siluman kelas mogami. Kerja sama ini dilakukan guna memperkuat pertahanan laut kawasan Asia.
Sebelumnya, Nakatani Gen juga bertemu dengan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (7/1). Kunjungan tersebut mempertegas hubungan bilateral antara Indonesia-Jepang terkait kerja sama strategis di bidang pertahanan.
Dalam pertemuan itu, keduanya membahas tentang kerja sama keamanan maritim, Sjafrie menegaskan untuk meningkatan interoperabilitas antara TNI AL dan Japan Maritime Self-Defence Force.
Selain kerja sama bilateral, kedua Menhan juga akan memperkuat kerja sama multilateral di kawasan Indo-Pacific, termasuk Asean, negara-negara Kepulauan Pasifik serta dalam berbagai forum di kawasan.
Indonesia mendukung upaya Jepang, tetapi juga menekankan pentingnya prinsip Asean Centrality dan inklusivitas dalam kerja sama tersebut
Terkait peningkatan kerja sama pada tingkat satuan (unit level cooperation), Sjafrie menyampaikan bahwa Indonesia sangat menghargai kerja sama yang telah terjalin dalam bentuk latihan bersama seperti Super Garuda Shield dan Komodo yang telah memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan interoperabilitas antara kedua Angkatan Bersenjata.
Dalam kerja sama peralatan militer, Indonesia memahami pentingnya kerja sama dalam bidang peralatan militer, terutama yang berkaitan dengan kemampuan maritim kedua negara.
“Kami menyadari pentingnya kerja sama peralatan untuk meningkatkan kemampuan maritim kedua negara,” tutur Sjafrie.
Untuk bidang pertukaran personel dan komunikasi, kata Sjafrie, Indonesia secara konsisten mengirimkan siswa ke National Defense Academy (NDA) Jepang sejak 1998 dengan total jumlah siswa sudah mencapai lebih dari 70 orang.
Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan Indonesia-Jepang berkembang pesat terutama terkait dengan kesepakatan pemimpin kedua negara untuk meningkatkan status kemitraan dari kemitraan strategis menjadi kemitraan strategis komprehensif pada 2023. Peningkatan status ini juga turut mendorong peningkatan kerja sama pertahanan.
/data/photo/2025/01/06/677b71aa03ec0.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)





