Kementrian Lembaga: TNI AL

  • 5 Hal Diketahui Saat Penembakan Bos Rental Mobil Direka Ulang

    5 Hal Diketahui Saat Penembakan Bos Rental Mobil Direka Ulang

    Tangerang

    Aparat kepolisian dan Puspomal masih terus menyelidiki kasus penembakan yang menewaskan bos rental mobil, IA (48) di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak. Terbaru, Puspomal menggelar reka ulang terkait penembakan tersebut.

    Rekonstruksi tersebut digelar di lokasi kejadian, pada Sabtu, 11 Januari 2025 dini hari. Tiga oknum TNI tersangka kasus penembakan dihadirkan dalam proses reka ulang ini.

    Kasus ini berawal ketika tersangka Ajat Supriatna atau AS menyewa mobil Honda Brio bernopol B-2696-KZO milik IA selaku bos rental. Akan tetapi, Ajat malah menggelapkan mobil tersebut kepada sindikatnya.

    Mobil tersebut kemudian berakhir di tangan seorang oknum anggota TNI AL. IA awalnya melacak mobilnya melalui GPS yang masih aktif hingga mengetahui mobilnya berada di Pandeglang, Banten.

    Pada Kamis (2/1/2025), IA dan rekan-rekannya mencari mobil itu dan menemukannya di rest area Km 45 Tol Tangerang. IA dkk mencoba mengambil alih mobil itu hingga terjadi keributan dan berujung penembakan menyebabkan IA tewas dan satu lainnya, R (59), terluka.

    Adapun ketiga oknum Anggota TNI AL yang diduga terlibat ialah Sersan Satu (Sertu) AA, Sertu RH, dan Kelasi Kepala KRI (KLK) BA. TNI AL memastikan pihaknya akan menindak tegas oknum anggotanya yang terbukti bersalah.

    Penembakan ini melibatkan oknum anggota dari Satuan Kopaska adalah Komando Pasukan Katak, unit khusus elite milik TNI AL. Adapun satu orang tentara lain dalam peristiwa itu berasal dari kapal tanker milik TNI AL.

    Polresta Tangerang menetapkan 4 tersangka terkait kasus penggelapan mobil IA. Keempat tersangka itu adalah Ajat Supriatna alias AS (29), IS (39), IH (DPO), dan RM (DPO).

    Sementara itu, Puspomal menetapkan 3 oknum anggota TNI AL sebagai tersangka di kasus penembakan maut tersebut. Ketiga oknum itu yakni Sersan Satu (Sertu) AA, Sertu RH, dan Kelasi Kepala KRI (KLK) BA.

    1. Tiga Oknum TNI AL Dihadirkan di Rekonstruksi

    Salah satu anggota penyidik Puspomal menyampaikan pihaknya telah menyelesaikan seluruh rangkaian rekonstruksi di satu TKP. Dalam tahapan itu, katanya, pelaksanaan gelar perkara diperankan langsung oleh tiga tersangka tanpa pemeran pengganti.

    “Rangkaian rekonstruksi sudah berakhir. Kami ucapkan terima kasih kepada semuanya yang sudah mendukung kegiatan ini dengan lancar,” ujarnya, dilansir Antara, Sabtu (11/1).

    Selanjutnya: para oknum TNI AL peragakan 36 adegan

    2. Peragakan 36 Adegan reka Ulang

    Rekonstruksi penembakan bos rental mobil di Km 45 Tol Tangerang-Merak (dok. Antara)

    Kadispenal Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady Arsanta Wardhana mengatakan ketiga oknum tersebut memperagakan sebanyak 36 adegan ralam rekonstruksi. Adegan dimulai saat transaksi jual beli mobil di Pandeglang hingga berlanjut ke peristiwa penembak di rest area km 45 Tol Tangerang-Merak.

    “(adegan rekonstruksi) diawali dari peristiwa yang terjadi di Saketi Pandeglang dan berlanjut hingga di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak,” ujar Wira Hadi, dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu (11/1).

    Sementara itu, rekonstruksi yang diperagakan menampilkan reka adegan dengan posisi pelaku menodongkan senjata api dan memberi tembakan peringatan sebelum menjatuhkan korbannya.

    Tahapan tersebut dilakukan pada sub 3. Pada titik itu, saksi beserta korban sedang menahan satu orang dari oknum anggota TNI AL.

    Kemudian pada sub 3 dengan adegan ke-9 pelaku menembak korban. Selanjutnya pelaku berlari ke dalam mobil Daihatsu jenis Sigra untuk melarikan diri. Sebelum penembakan, tahapan rekonstruksi yang digelar oleh Polisi Militer Angkatan Laut itu telah melaksanakan adegan di titik pertama penghadangan di depan Indomaret rest area Km 45.

    Barang bukti berupa satu unit mobil jenis Honda Brio serta dua kendaraan milik bos rental dihadirkan mendukung proses rekonstruksi itu. Seusai adegan itu, kegiatan rekonstruksi dilanjutkan di titik lain yang mengarah ke adegan setelah terjadinya penembakan kepada bos rental tersebut.

    3. Puspomal Periksa 13 Saksi

    Kadispenal Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady Arsanta Wardhana mengatakan pihaknya telah memeriksa belasan saksi terkait kasus penembakan itu.

    “Puspomal telah memeriksa 13 orang saksi,” kata Kadispenal Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady Arsanta Wardhana dalam keterangannya, Sabtu (11/1/2025).

    Sejumlah saksi juga dihadirkan dalam rekonstruksi kasus yang digelar pada dini hari tadi sekitar pukul 01.00 WIB.

    Baca selengkapnya di halaman selanjutnya….

    4. TNI AL Jamin Transparansi

    Puspomal menggelar reka ulang penembakan bos rental di Tol Tangerang-Merak. (ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin)

    Kadispenal Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady Arsanta Wardhana menyatakan keseriusan pihaknya dalam proses penyidikan ini. Rekonstruksi ini juga digelar

    “Atas kejadian ini, TNI AL akan terus berupaya menegakkan hukum seadil-adilnya dengan membuka penyelidikan, rekonstruksi, penyerahan tersangka, dan barang bukti hingga nantinya di persidangan secara transparan,” kata Kadispenal Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady Arsanta Wardhana dalam keterangannya, Sabtu (11/1).

    Adapun ketiga oknum terlibat adalah Sersan Satu (Sertu) AA, Sertu RH, dan Kelasi Kepala KRI (KLK) BA. Wira Hady mengatakan hingga kini penyidikan kasus tersebut masih berlangsung.

    “Hingga kini, proses penyidikan masih berlangsung dan barang bukti dan memproses pelaku sesuai dengan undang-undang yang berlaku,” ujarnya.

    5. TNI AL Berbelasungkawa

    Lebih lanjut Wira Hady mengucapkan belasungkawa terkait peristiwa yang terjadi. Dia menegaskan pihaknya akan menindak tegas oknum terlibat.

    “TNI AL turut berbelasungkawa kepada keluarga korban atas terjadinya peristiwa penembakan ini. TNI AL juga menegaskan kepada seluruh prajuritnya bahwa setiap tindakan kriminal mutlak tidak dibenarkan serta akan dihukum secara adil dan seberat-beratnya,” imbuhnya.

    Kasus ini berawal ketika tersangka Ajat Supriatna atau AS menyewa mobil Honda Brio bernopol B-2696-KZO milik IA selaku bos rental. Akan tetapi, Ajat malah menggelapkan mobil tersebut kepada sindikatnya.

    Halaman 2 dari 3

    (mea/fas)

  • Emosi Memuncak di Rekonstruksi Pembunuhan Bos Rental Ilyas Abdurrahman – Halaman all

    Emosi Memuncak di Rekonstruksi Pembunuhan Bos Rental Ilyas Abdurrahman – Halaman all

    Proses rekonstruksi kasus pembunuhan Ilyas Abdurrahman, 48 tahun, yang tewas ditembak oleh anggota TNI, diwarnai emosi dari anak korban.

    Rekonstruksi berlangsung di Rest Area Km 45 Tol Tangerang-Merak, Sabtu dini hari, dan dihentikan sementara setelah situasi menjadi tidak kondusif.

    Keterangan Anak Korban

    Agam Muhammad, anak Ilyas, terlihat sangat emosional saat melihat tiga tersangka yang terlibat dalam pembunuhan ayahnya.

    “Coba bayangkan saja ketika melihat sosok pembunuh ayah kandung sendiri. Dan itu dilakukan di depan mata saya,” ungkap Agam.

    Pihak keluarga pun meluapkan kemarahan dengan memaki pelaku, yang membuat tim penyidik dari Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal) menghentikan rekonstruksi.

    Rekonstruksi yang melibatkan 36 adegan tersebut dihadiri oleh saksi dan tiga tersangka, yaitu Sertu AA, Sertu RH, dan KLK B.

    Setelah situasi dinilai aman, proses rekonstruksi dilanjutkan untuk mencocokkan fakta lapangan dengan keterangan tersangka.

    Latar Belakang Kasus

    Ilyas Abdurrahman, pemilik rental mobil, tewas setelah terlibat insiden penembakan saat mengejar pelaku pencurian mobilnya.

    Sebelumnya, Ilyas dan rombongannya menemukan mobil rental di depan minimarket di Rest Area KM 45, yang kemudian berujung pada penembakan.

    Identitas Tersangka

    Dua dari tiga tersangka merupakan anggota pasukan elite Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL.

    Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa hanya satu dari tiga oknum TNI AL yang melakukan penembakan. “Yang melakukan penembakan itu adalah satu orang,” kata Laksamana Muda TNI Samista, Kepala Puspomal.

     

    Senjata Api dan Ancaman

    Sertu AA, salah satu tersangka, diketahui rutin membawa senjata api karena statusnya sebagai ajudan.

    Panglima Koarmada RI, Laksamana Madya TNI Denih Hendrata, menyatakan bahwa senjata yang digunakan adalah inventaris TNI AL dan memiliki dokumen lengkap.

    Agam juga mengungkapkan bahwa sebelum penembakan, ayahnya diancam akan ditabrak oleh oknum TNI AL yang menganggap Ilyas sebagai anggota sindikat pencurian mobil. “Bapak langsung membantah, tapi tidak digubris,” ujar Agam.

    Kasus pembunuhan Ilyas Abdurrahman yang melibatkan oknum TNI AL ini menimbulkan perhatian publik, terutama terkait penggunaan kekuasaan dan prosedur penegakan hukum.

    Proses hukum terhadap para tersangka masih berjalan, dan Puspomal berkoordinasi dengan Polda Banten untuk mengungkap fakta-fakta lebih lanjut.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Rekonstruksi Penembakan Bos Rental Mobil: 36 Adegan Diperagakan, Tak Ada Pengeroyokan – Halaman all

    Rekonstruksi Penembakan Bos Rental Mobil: 36 Adegan Diperagakan, Tak Ada Pengeroyokan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polisi Militer Angkatan Laut (POM AL) telah menyelesaikan rekonstruksi kasus penembakan terhadap Ilyas Abdurahman (48), bos rental mobil, yang terjadi di Rest Area 45 Tol Tangerang-Merak, arah Jakarta, Kabupaten Tangerang, Banten.

    Sebelumnya, sempat beredar kabar bahwa Ilyas dan orang-orangnya melakukan pengeroyokan terhadap pelaku, yang merupakan anggota TNI Angkatan Laut.

    Namun, berdasarkan rekonstruksi yang sudah dilakukan, Sabtu (11/1/2025), tak ada adegan pengeroyokan dari 36 adegan yang dilakukan.

    Anak dari almarhum Ilyas Abdurahman, Rizky, mengatakan bahwa memang tak ada pengeroyokan yang mereka lakukan saat peristiwa itu terjadi.

    “Saya bisa menyimpulkan bahwa memang reka adegan sudah sesuai, seperti yang kami saksi sampaikan dan untuk pengeroyokan tidak ada, di rekonstruksi ini juga tidak ada, sudah sesuai rekonstruksinya secara keseluruhan,” ungkap Rizky, dilansir Tribun Tangerang.

    Awalnya, rekonstruksi dijadwalkan pada Jumat, 10 Februari 2024, sekitar pukul 23.00 WIB.

    Namun, hujan deras yang mengguyur lokasi membuat proses pelaksanaan molor selama 90 menit.

    Rekonstruksi baru dimulai setelah intensitas hujan mereda, yaitu pada pukul 00.30 WIB, dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian dari Polresta Tangerang dan Polda Banten.

    Beberapa armada, termasuk mobil dari Tim Inafis dan satu unit mobil tahanan, dikerahkan untuk mendukung agenda rekonstruksi.

    Seluruh proses berlangsung di halaman depan salah satu minimarket di Rest Area KM 45.

    Sebagaimana diketahui, Ilyas Abdurahman tewas ditembak oleh tiga anggota TNI AL saat berusaha mengejar mobil yang dibawa kabur oleh penyewanya pada Kamis (2/1/2025) lalu.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Emosi Memuncak di Rekonstruksi Pembunuhan Bos Rental Ilyas Abdurrahman – Halaman all

    Pangkoarmada Sebut Ada Pengeroyokan, Tidak Sesuai dengan Rekonstruksi Penembakan Bos Rental Mobil – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG-  Panglima Komando Armada (Pangkoarmada), Laksdya TNI Denih Hendrata sebelumnya mengungkapkan anggota TNI AL yang menembak bos rental mobil karena dikeroyok 15 orang.

    Ternyata, klaim Pangkoarmada tersebut tidak sesuai dengan rekonstruksi yang dilaksanakan Polisi Militer Angkatan Laut (POM AL).

    Diketahui, bos rental mobil Ilyas Abdurahman tewas ditembak oknum Angkata Laut di rest area Tol Tangerang-Merak, Kamis (2/1/2025).

    Berdasarkan rekonstruksi yang sudah dilakukan tidak ada adegan pengeroyokan dari 36 adegan yang dilakukan saat rekonstruksi kasus penembakan yang digelar Sabtu (11/1/2025) di rest area Tol Tangerang-Merak.

    Anak almarhum Ilyas Abdurahman, Rizky mengatakan bahwa memang tidak ada pengeroyokan yang mereka lakukan saat peristiwa berdarah itu terjadi.

    “Saya bisa menyimpulkan bahwa memang reka adegan sudah sesuai, seperti yang kami saksi sampaikan dan untuk pengeroyokan tidak ada, di rekonstruksi ini juga tidak ada, sudah sesuai rekonstruksinya secara keseluruhan,” ungkapnya.

     

    Diketahui Ilyas Abdul Rahman, seorang ayah berusia 48 tahun harus tewas di tangan tiga orang oknum TNI Angkatan Laut ketika hendak mengejar mobil yang dibawa kabur oleh penyewanya, pada Kamis (2/1/2025) lalu.

    Pemilik usaha rental mobil itu tewas usai ditembak di sebuah minimarket pada Rest Area Kilometer 45 Tol Tangerang-Merak, Kabupaten Tangerang, Banten.

    Anak korban, Rizky mengatakan, ayahnya itu kehilangan nyawa usai ditembak hingga empat kali oleh para pelaku dari jarak yang sangat dekat.

    Hal tersebut diungkapnya usai menyaksikan rekonstruksi yang dilaksanakan oleh Pusat Polisi Militer Angkatan Laut atau Puspomal, Sabtu (11/1/2025) dini hari.

    “Ternyata ayah saya itu dua kali ditodong senjata, pertama saat di Saketi Pandeglang dan ternyata setelah reka adegan ini aksi penodongan itu sampai dua kali,” ujar Rizky kepada awak media.

    “Perlakuan itu belum termasuk dengan penembakan terhadap ayah saya, jadi ditambah penembakan yang saya ingat saat itu ada 4 kali tembakan,” sambungnya.

    Kemudian ia menurutkan sebanyak 36 reka adegan yang diperagakan selama proses rekonstruksi telah sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan kala itu.

    “Ya kami dari pihak keluarga hadir dalam rekonstruksi malam ini, meskipun sebenarnya saya masih trauma dengan kejadian yang menimpa ayah saya, apalagi saya melihat kembali langsung lokasi ini,” kaya dia.

    Menurutnya setiap hal yang dilakukan penyidik dilakukan secara mendetail sehingga memastikan tidak ada adegan yang tak sesuai dengan peristiwa.

    Terlebih agenda rekonstruksi dijadwalkan sejak Jumat (10/1/2025) malam sekira pukul 23.00 WIB hingga dini hari tadi lantaran sempat terhambat guyuran hujan.

    Diberitakan sebelumnya Pusat Polisi Militer Angkatan Laut atau Puspomal akhirnya merampungkan proses rekonstruksi penembakan terhadap pemilik usaha rental mobil.

    Berdasarkan pantauan TribunTangerang.com, reka ulang adegan tersebut dilaksanakan di lokasi Tempat Kejadin Perkara (TKP) yakni di Rest Area KM. 45 Tol Tangerang-Merak, Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten.

    Mulanya agenda rekonstruksi dijadawalkan untuk digelar pada Jumat sekira pukul 23.00 WIB. Akan tetapi hujan deras yang terus mengguyur membuat proses pelaksanaannya molor hingga selama 90 menit.

    Setelah intensitas hujan mereda, jajaran TNI Angkatan Laut (AL) akhirnya rekonstruksi dapat dimulai pada pukul 00.30 WIB dengan dikawal ketat oleh aparat kepolisian dari Polresta Tangerang dan Polda Banten.

    Beberapa armada turut dikerahkan guna mendukung agenda rekonstruksi tersebut seperti mobil dari Tim Inafis dan satu unit mobil tahanan.

    Seluruh area rekonstruksi berlangsung tepat di halaman depan salah satu minimarket yang ada di tempat istirahat pengguna jalan Tol Tangerang-Merak KM.45.

    Hal tersebut ditandai dengan pemasangan garis polisi berwarna kuning di sekeliling area halaman Indomaret dan sejumlah personil penjaga turut ditempatkan pada sejumlah titik.

    Puluhan awak media yang hadir juga tidak diperkenankan untuk mendekati pelaksanaan reka adegan lantaran diminta berdiri di luar dari batas garis polisi.

    Dalam kegiatan tersebut pihak TNI AL langsung menerjunkan tiga unit mobil yang dipakai dalam setiap reka ulang yang terdiri dari mobil pelaku penembakan dan dua unit kendaraan roda empat lainnya milik pihak bos pengusaha rental mobil.

    Dalam adegan pertama menampikan kendaraan yang dibawa oleh oknum anggota TNI AL yang merupakan pelaku penembakan dihadang oleh kendaraan milik bos rental yang pada saat itu sedang melakukan pengejaran.

    Kemudian tahap rekonstruksi dilanjutkan dengam peragaan para saksi dan juga korban menginterogasi para pelaku yang terhenti di depan minimarket tersebut.

    Lalu di titik yang sama, kendaraan rombongan itu terparkir di depan Indomaret. Saat itu, sebagian orang pelaku turun dari mobil dan melakukan perlawanan ke arah saksi serta korban.

    Usai adegan itu, kegiatan rekonstruksi dilanjutkan di titik lain yang mengarah ke adegan insiden penembakan, hingga masuk ke dalam area minimarket tersebut.

    Agenda rekonstruksi itu sendiri berjalan dengan lancar dan hening kendati kucuran rintik hujan tak kunjung berhenti selama kegiatan hingga pukul 02.25 WIB.

    Namun demikian ketika rangkaian proses reka ulang telah dirampungkan, serta sarana dan prasarana pendukung telah dikemas, pihak Puspomal enggan untuk memberikan keterangan resmi.

    Adapun pelaksanaan reka ulang yang dilakukan di area terbuka untuk publik itu sempat dipadati oleh warga sekitar dan juga pengendara yang kebetulan hendak beristirahat.

    Diberitakan sebelumnya, penembakan tersebut yang menewaskan Ilyas Abdul Rahman (48) dan juga melibatkan tiga orang oknum TNI Angkatan Laut.

    Ilyas ditembak ketika mengejar mobilnya yang dibawa kabur oleh penyewanya. Diduga, mobil tersebut hendak dijual ke sindikat penadah mobil curian.

    Selain menewaskan Ilyas, peristiwa penembakan tersebut mengakibatkan Romli (59), terkena luka tembakan di bahu.

    Romli merupakan rekan Ilyas yang membantu Ilyas melacak mobil rental yang diduga dibawa kabur oleh pihak penyewa.

    Dalam kasus ini polisi dan telah mengamankan penyewa mobil berinsial AS alias Ajat. Sementara Polisi Militer TNI AL memproses tiga oknum anggota yang diduga terlibat tersebut. (m28)

    Penulis: Gilbert Sem Sandro

     

  • Puspomal Periksa 13 Saksi Terkait Oknum Anggota Tembak Bos Rental

    Puspomal Periksa 13 Saksi Terkait Oknum Anggota Tembak Bos Rental

    Jakarta

    Pusat Polisi Militer AL (Puspomal) menggelar rekonstruksi kasus penembakan bos rental mobil di Rest Area Km 45 Tol Tangerang-Merak oleh oknum anggota TNI AL. Ada belasan saksi yang sudah diperiksa penyidik Puspomal.

    “Puspomal telah memeriksa 13 orang saksi,” kata Kadispenal Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady Arsanta Wardhana dalam keterangannya, Sabtu (11/1/2025).

    Sejumlah saksi juga dihadirkan dalam rekonstruksi kasus yang digelar pada dini hari tadi sekitar pukul 01.00 WIB. Ada 36 adegan diperagakan di beberapa lokasi terkait kasus penembakan yang menyebabkan bos rental mobil berinisial IA (48) tewas dan satu orang berinisial R (59) terluka.

    “Menghadirkan 7 orang saksi di TKP dengan menampilkan 36 reka adegan yang diawali dari peristiwa yang terjadi di Saketi Pandeglang dan berlanjut hingga di Rest Area Km 45 Tol Tangerang-Merak,” jelasnya.

    Adegan dimulai saat transaksi jual beli mobil di Pandeglang hingga berlanjut ke peristiwa penembak di rest area km 45 Tol Tangerang-Merak. Ketiga oknum anggota TNI AL yang telah ditetapkan sebagai tersangka juga dihadirkan dalam rekonstruksi.

    Ketiganya ialah Sersan Satu (Sertu) AA, Sertu RH, dan Kelasi Kepala KRI (KLK) BA. Sertu AA dan Sertu RH merupakan anggota Kopaska (Komando Pasukan Katak) dan BA merupakan personel KRI Bontang.

    Atas kejadian ini, TNI AL menyatakan terus berupaya menegakkan hukum seadil-adilnya dengan membuka penyelidikan, dan rekonstuksi. Puspomal juga menyatakan akan terbuka dalam proses penyerahan tersangka dan barang bukti hingga nantinya di persidangan secara transparan.

    Hingga kini, proses penyidikan masih berlangsung. Penyidik masih memproses pelaku dan barang bukti sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

    Penembakan Dipicu Jual Beli Mobil Rental

    Kasus ini berawal ketika tersangka Ajat Supriatna atau AS menyewa mobil Honda Brio bernopol B-2696-KZO milik IA selaku bos rental. Akan tetapi, Ajat malah menggelapkan mobil tersebut kepada sindiktanya.

    Mobil tersebut kemudian berakhir di tangan seorang oknum anggota TNI AL. IA sendiri melacak mobilnya melalui GPS yang masih aktif. Saat itu IA mengetahui mobilnya berada di Pandeglang, Banten.

    Pada Kamis (2/1), IA dan rekan-rekannya mencari mobil itu dan menemukannya di rest area Km 45 Tol Tangerang. IA dkk mencoba mengambil alih mobil itu hingga terjadi keributan dan berujung penembakan menyebabkan IA tewas dan satu lainnya, R (59) terluka.

    Adapun ketiga oknum Anggota TNI AL yang diduga terlibat ialah Sersan Satu (Sertu) AA, Sertu RH, dan Kelasi Kepala KRI (KLK) BA. TNI AL memastikan pihaknya akan menindak tegas oknum anggotanya yang terbukti bersalah.

    Aksi penembakan ini melibatkan oknum anggota dari Satuan Kopaska adalah Komando Pasukan Katak, unit khusus elite milik TNI AL. Adapun satu orang tentara lain dalam peristiwa itu berasal dari kapal tanker milik TNI AL.

    (wnv/jbr)

  • 1
                    
                        Mandi di Kolam Bekas Tambang bersama Orang Tua, Bocah Perempuan Diterkam Buaya
                        Regional

    1 Mandi di Kolam Bekas Tambang bersama Orang Tua, Bocah Perempuan Diterkam Buaya Regional

    Mandi di Kolam Bekas Tambang bersama Orang Tua, Bocah Perempuan Diterkam Buaya
    Tim Redaksi
    BANGKA, KOMPAS.com –
    Seorang anak perempuan berusia lima tahun bernama Caca dilaporkan hilang setelah
    diterkam buaya
    di
    kolam bekas tambang
    di Desa Bukit Layang, Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, pada Sabtu (11/1/2025).
    Kepala Kantor SAR Pangkalpinang, I Made Oka Astawa, menjelaskan bahwa kejadian tersebut bermula sekitar pukul 09.30 WIB saat Caca sedang mandi bersama orang tuanya.
    “Caca disambar buaya di depan orang tuanya. Ketika itu, sang anak baru saja masuk ke dalam air dan tiba-tiba ada buaya yang datang menerkam,” ungkap Oka.
    Oka menambahkan bahwa Caca diseret ke dalam air setelah diterkam buaya. Orang tuanya berusaha mencari, namun upaya tersebut belum berhasil.
    “Akhirnya, mereka melaporkan kejadian ini kepada petugas,” jelasnya.
    Setelah menerima informasi, Kantor SAR Pangkalpinang segera memberangkatkan satu tim rescue menuju lokasi kejadian di Bukit Layang.
    Tim SAR gabungan yang terdiri dari Kansar Pkp, TNI AL, Satpolair Polres Bangka, BPBD Bangka, dan Laskar Sekaban melakukan pencarian menggunakan rubber boat.
    Tim juga dilengkapi dengan alat pendeteksi predator air yang disebut CAPE (Crocodile Attack Protection Equipment).
    “Semoga upaya pencarian hari ini dapat membuahkan hasil,” harap Oka.
    Pencarian Caca terus dilakukan dengan harapan dapat menemukan anak tersebut secepatnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Oknum TNI Beli Brio Bekas Rp 40 Juta, Padahal Segini Harga Pasarannya

    Oknum TNI Beli Brio Bekas Rp 40 Juta, Padahal Segini Harga Pasarannya

    Jakarta

    Kasus penembakan bos rental mobil, IA (48), di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak, dilakukan oleh oknum anggota TNI AL. Oknum aparat berinisial AA itu membeli mobil Honda Brio dari penyewa pertama, tersangka Ajat Supriatna (AS), seharga Rp 40 juta. Waduh, padahal harga Brio yang setara di pasar mobil bekas masih ratusan juta rupiah!

    Diketahui Honda Brio tersebut memiliki nomor polisi B 2696 KZO. Menilik dari website Bapenda Jawa Barat, Honda Brio tersebut merupakan Honda Brio kasta tertinggi, yang menggunakan mesin 1.200 cc bertransmisi CVT, dengan warna eksterior Phoenix Orange Pearl Two Tone.

    Menilik situs resmi Honda Prospect Motor (HPM), Honda Brio RS 1.2 CVT dibanderol dengan harga Rp 253.100.000 OTR Jakarta. Ini harga barunya yang mulai mepet-mepet dengan mobil Low MPV.

    Nah soal harga bekas Brio RS dengan dokumen legalitas yang lengkap dari BPKB dan STNK, mobil itu masih dijual di atas Rp 200 juta untu keluaran tahun 2023.

    Tahun yang lebih tua berdampak pada penurunan harga mobil yang lebih murah. Misalnya Brio RS CVT tahun 2019 dengan warna Phoenix Orange, salah satu iklan marketplace Facebook menawarkan harga Rp 178 juta.

    Honda Brio RS dibeli oknum TNI Rp 40 Juta, pemilik ditembak

    Diberitakan sebelumnya, kasus penembakan oleh oknum anggota TNI AL terjadi di Rest Area KM45, Tol Tangerang-Merak, Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten pada Kamis (2/1) dini hari.

    Saat itu pelaku penembakan membawa mobil Honda Brio milik korban yang diduga sudah digelapkan. Namun pelaku bukan sebagai penyewa, melainkan mobil tersebut sudah berpindah tangan. Lewat GPS tracker, korban melacak keberadaan mobilnya yang digelapkan. Korban dan pelaku sempat kejar-kejaran hingga di KM 45 Tol Tangerang-Merak.

    Korban mencoba mengadang mobil miliknya yang dibawa pelaku. Saat itulah, pelaku oknum anggota TNI AL melepaskan lima kali tembakan ke arah korban. Bos rental mobil berinisial IA (48) tewas dan satu lainnya berinisial RAB (59) mengalami luka-luka.

    Bagaimana mobil sewa berpindahtangan?

    Kasus itu dipicu penggelapan mobil rental oleh tersangka Ajat Supriatna (AS).

    Ajat menyewa mobil Brio oranye bernopol B-2694-KZO korban lalu menjualnya atau menggelapkannya kepada pria berinisial IS.

    “Setelah dia (AS) menyewakan diserahkan kepada saudara IH yang saat ini masih (masuk) DPO (daftar pencarian orang),” kata Irjen Suyudi dalam konferensi pers di Koarmada, Jakarta, Senin (6/1/2025).

    IH merupakan sindikat penggelapan mobil sewaan bersama Ajat. Pada klaster kasus penggelapan ini, ada empat orang tersangka yaitu Ajat, IS, IH, dan RM.

    Setelah menyewa mobil, Ajat menyerahkan mobil itu kepada IH. Mobil Brio oranye itu nantinya akan dibeli atau berada di tangan oknum anggota TNI AL, Sertu AA.

    Polisi menjelaskan IH (DPO) menyerahkan mobil itu kepada RM. Mobil Brio itu lalu dijual RM kepada IS seharga Rp 23 juta.

    Sebelum menjual mobil Brio korban ke IS, tersangka RM merusak alat GPS yang terpasang di mobil Brio milik korban. Dari 3 alat GPS yang dipasang, 2 alat GPS dirusak RM hingga menjualnya kepada IS.

    Mobil itu kemudian berpindah tangan ke oknum anggota TNI AL, Sertu AA, dengan harga tebus senilai Rp 40 juta. Polisi telah memeriksa 13 orang terkait kasus ini.

    “Kemudian dari saudara IH dia menyerahkan lagi ke Saudara RM. RM ini kemudian dijual kepada Saudara IS dengan harga Rp 23 juta. Kemudian dari Saudara RM baru diserahkan atau dijual kepada Saudara AA oknum TNI Angkatan Laut, melalui Saudara SY, harganya sudah naik dinaikin lagi menjadi Rp 40 juta,” katanya.

    (riar/lth)

  • Emosi Memuncak di Rekonstruksi Pembunuhan Bos Rental Ilyas Abdurrahman – Halaman all

    Rekonstruksi Penembakan Bos Rental di Tangerang, Fakta Baru Terungkap – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kabar terbaru mengenai kasus penembakan Ilyas Abdurrahman, bos rental yang menjadi korban, kembali mengemuka.

    Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal) menggelar rekonstruksi penembakan di lokasi kejadian di Rest Area Tol Tangerang-Merak pada Sabtu, 11 Februari 2025.

    Mari kita telaah lebih dalam mengenai proses rekonstruksi ini.

    Rekonstruksi merupakan langkah penting dalam proses penyidikan suatu kasus kejahatan.

    Dalam hal ini, rekonstruksi dilakukan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai peristiwa penembakan yang menimpa Ilyas Abdurrahman.

    Awalnya, rekonstruksi dijadwalkan pada Jumat, 10 Februari 2025, namun terpaksa diundur hingga keesokan harinya akibat hujan lebat.

    Selama proses rekonstruksi, ada 36 adegan yang diperagakan untuk menggambarkan kronologi peristiwa.

    Rizky, anak korban, turut hadir dan menyaksikan seluruh proses tersebut.

    Ia menyatakan bahwa semua adegan yang diperagakan sesuai dengan fakta yang ada.

    Melalui proses rekonstruksi ini, Rizky juga menemukan fakta baru terkait kejadian tersebut.

    Ia mengungkapkan bahwa ayahnya telah ditodong senjata sebanyak dua kali.

    “Ternyata ayah saya itu dua kali ditodong senjata, pertama saat di Saketi Pandeglang,” jelas Rizky.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribuntangerang.com dengan judul Hadirkan 3 Oknum TNI AL, Puspomal Gelar 36 Reka Adegan Penembakan Bos Rental Mobil di Rest Area

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunTangerang.com, Gilbert Sem Sandro)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Rekonstruksi Penembakan Bos Rental Mobil di Tol Tangerang-Merak: 3 Oknum TNI AL Peragakan 36 Adegan

    Rekonstruksi Penembakan Bos Rental Mobil di Tol Tangerang-Merak: 3 Oknum TNI AL Peragakan 36 Adegan

    Tangerang, Beritasatu.com – Penyidik Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI Angkatan Laut menggelar rekonstruksi kasus penembakan bos rental mobil yang terjadi di rest area kilometer 45, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (11/1/2025) dini hari.

    Dalam rekonstruksi ini, tiga pelaku yang merupakan oknum TNI Angkatan Laut, yakni AA, RH, dan BA, memperagakan 36 adegan di hadapan penyidik dan tujuh saksi. Proses rekonstruksi berlangsung mulai pukul 01.00 WIB hingga 03.00 WIB.

    Adegan pertama dimulai dari pengadangan mobil Brio yang dikendarai korban, Ilyas Abdurahman, bersama rekan-rekannya di daerah Saketi, Pandeglang, Banten. Dalam adegan tersebut, oknum TNI AL berinisial AA memperagakan aksi penodongan senjata api.

    Rekonstruksi berlanjut ke lokasi kejadian di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak, tempat penembakan dilakukan. Penembakan tersebut menewaskan Ilyas Abdurahman (48) dan melukai Ramli (60), yang terkena tembakan di bagian perut.

    Setelah melakukan penembakan, ketiga pelaku meninggalkan lokasi menggunakan mobil Sigra hitam, sementara mobil korban ditinggalkan di pinggir tol.

    Rizky Agam, anak korban, menyatakan reka adegan yang diperagakan sudah sesuai dengan fakta di lapangan. Ia menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada Puspom TNI AL.

    “Saya menyimpulkan reka adegan sudah sesuai seperti yang dialami para saksi di lokasi kejadian,” ujar Rizky terkait rekonstruksi kasus penembakan di Tol Tangerang-Merak.

    Rizky juga membantah tuduhan pengeroyokan terhadap salah satu oknum TNI AL oleh rekan-rekannya. Menurutnya, mereka hanya berupaya mengamankan pelaku yang membawa senjata api.

    “Tidak ada pengeroyokan sama sekali. Kami hanya mengamankan pelaku karena dia menodongkan senjata api ke ayah saya,” tegas Rizky.

    Fakta baru juga terungkap dalam rekonstruksi. Selain penodongan senjata di Saketi, Pandeglang, penodongan juga dilakukan dua kali di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak.

    “Di Saketi itu ditodong sekali, tetapi di rest area ada dua kali penodongan. Saya ingat ada sekitar empat kali tembakan,” tambah Rizky.

    Seusai rekonstruksi penembakan di Tol Tangerang-Merak, Puspom TNI AL belum memberikan keterangan resmi kepada awak media terkait perkembangan kasus ini.

    Sebelumnya, insiden penembakan terjadi pada Kamis (2/1/2025) di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak. Kasus ini bermula dari dugaan penggelapan satu unit mobil yang berujung pada konfrontasi antara korban dan pelaku.

    Kasus penembakan di Tol Tangerang-Merak menjadi sorotan publik karena melibatkan oknum TNI Angkatan Laut dan menimbulkan korban jiwa serta luka-luka.

  • Rekonstruksi Kasus Penembakan Bos Rental di Tangerang, 36 Adegan Diperagakan – Page 3

    Rekonstruksi Kasus Penembakan Bos Rental di Tangerang, 36 Adegan Diperagakan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal) telah menyelesaikan 36 adegan dalam rekonstruksi kasus penembakan bos rental di Rest Area Km 45, Tol Tangerang-Merak, Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Sabtu (11/1/2025) dini hari.

    Salah satu anggota penyidik Puspomal di Tangerang, menyatakan bahwa seluruh rangkaian rekonstruksi di satu tempat kejadian perkara (TKP) telah selesai dilakukan, dengan melibatkan 36 adegan yang terkait dengan kasus tersebut.

    Dalam proses rekonstruksi itu, tiga tersangka diperankan langsung tanpa menggunakan pemeran pengganti.

    “Rangkaian rekonstruksi sudah berakhir, kami ucapkan terima kasih kepada semuanya yang sudah mendukung kegiatan ini dengan lancar,” ujarnya, dilansir dari Antara.

    Rekonstruksi menghadirkan seluruh saksi serta tiga pelaku yang merupakan oknum anggota TNI AL, yaitu AA, RH, dan BA. Proses ini dilakukan untuk mencocokkan fakta di lapangan dengan keterangan yang diberikan para tersangka dalam berita acara pemeriksaan.

    “Dimulai dengan reka adegan sesuai fakta lapangan secara real, pelaku dihadirkan di hadapan para saksi dengan mencontohkan apa yang dilakukan pada saat kejadian berlangsung,” katanya lagi.

    Sementara, rekonstruksi yang diperagakan menampilkan reka adegan dengan posisi pelaku menodongkan senjata api dan memberi tembakan peringatan sebelum menjatuhkan korbannya.

    Tahapan tersebut, dilakukan pada sub 3. Pada titik itu, saksi beserta korban sedang menahan satu orang dari oknum anggota TNI AL.

    Berselang insiden itu, kemudian pada sub 3 dengan adegan ke 9 pelaku menembak korban. Selanjutnya berlari ke dalam mobil Daihatsu jenis Sigra untuk melarikan diri.