Kementrian Lembaga: TNI AD

  • KSAD pimpin serah terima jabatan Gubernur Akmil dan Danpussenif

    KSAD pimpin serah terima jabatan Gubernur Akmil dan Danpussenif

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak memimpin upacara serah terima jabatan Gubernur Akademi Militer (Akmil), Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Danpussenif) dan kenaikan pangkat 54 perwira tinggi di Markas Besar TNI AD, Jakarta Pusat, Selasa (14/1).

    Dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu, dijelaskan bahwa rotasi jabatan dan kenaikan pangkat ini merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan profesionalitas dalam mengabdi di TNI AD.

    “Kita harus terus mengembangkan profesionalisme, integritas dan inovasi, agar siap menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks,” kata Maruli dalam siaran persnya.

    Dengan rotasi tersebut, Maruli yakin SDM internal TNI AD akan semakin berkembang dan dapat memberikan kontribusi terbaik dalam mengemban tugas dan jabatan barunya.

    Dalam acara tersebut, dijelaskan jabatan Gubernur Akmil berpindah dari Mayjen TNI R. Sidharta Wisnu kepada Mayjen TNI Arnold Aristoteles Paplapna Ritiauw. Sedangkan jabatan Danpussenif diserahkan dari Letjen TNI Teguh Muji Angkasa kepada Letjen TNI Iwan Setiawan.

    Selanjutnya, Maruli juga menerima Laporan Kenaikan Pangkat 54 Pati TNI AD yang terdiri dari tiga Letnan Jenderal, sebelas Mayor Jenderal, dan 40 Brigadir Jenderal. Adapun para Letnan Jenderal yang naik pangkat yaitu Letjen TNI Kunto Arief Wibowo, Letjen TNI Bobby Rinal Makmun, dan Letjen TNI Iwan Setiawan,

    Di tingkat Mayor Jenderal, 11 Mayor Jenderal yang naik pangkat meliputi Mayjen TNI Dr. Rokhmat, Mayjen TNI Dr. Rachmat, Mayjen TNI Rusmili, Mayjen TNI Joko Suparyoto, Mayjen TNI Helda Risman, Mayjen TNI Muslimin Fahsyah, Mayjen TNI Hendy Antariksa, Mayjen TNI Bayu Permana, Mayjen TNI Lucky Avianto, Mayjen TNI Sachono, dan Mayjen TNI Arnold Aristoteles Paplapna Ritiauw.

    Maruli berharap seluruh pejabat yang menerima jabatan baru dan kenaikan pangkat dapat adaptif dengan posisi dan tantangan baru yang akan dihadapi.

    “Seorang pemimpin harus selalu update dengan setiap perkembangan, baik di tingkat nasional maupun global, agar mampu menciptakan strategi yang relevan dan inovatif,” jelas Maruli.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Asmara Sertu Hendri, Kembali Ke Belitung Setelah Jadi Desertir TNI AD Hingga Tembak Polisi Militer – Halaman all

    Asmara Sertu Hendri, Kembali Ke Belitung Setelah Jadi Desertir TNI AD Hingga Tembak Polisi Militer – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sertu Hendri, desertir TNI AD diburu polisi militer di Belitung, Bangka Belitung setelah menembak personil polisi militer dari Subdenpom Persiapan Belitung pada Senin (13/1/2025) dini hari.

    Hingga kini mantan Babinsa Desa Aik Pelempang Jaya, Belitung tersebut masih diburu setelah berhasil meloloskan diri dari kejaran aparat pada Selasa (14/1/2025).

    Diketahui Sertu Hendri sudah menjadi buruan polisi militer sejak 2024 setelah dirinya dipecat akibat terlibat perampokan di wilayah Palembang, Sumatera Selatan.

    Mantan Korem 042 Gapu/Jambi tersebut diputus bersalah atas kasus perampokan yang terjadi 2023.

    Atas perbuatannya, Mahkamah Militer menjatuhkan hukuman satu tahun penjara dan dipecat dari dinas militer kepada Sertu Hendri.

    Setelah berstatus desertir dan masuk daftar buron, Sertu Hendri pun kembali ke Belitung dengan niat untuk hidup bersama istri sirinya.

    Tetapi, upayanya untuk kembali hidup bersama dengan istri siri membuat keberadaannya sebagai buronan tercium aparat TNI.

    Bahkan Sertu Hendri kini terjerat kasus baru yakni penembakan prajurit TNI yang hendak menyergapnya.

    Asmara Sertu Hendri Bersama Seorang Janda

    Sertu Hendri diketahui sempat berdinas di Kodim 0414 Belitung beberapa tahun lalu. 

    Terakhir, yang bersangkutan sempat bertugas sebagai Babinsa Desa Aik Pelempang Jaya Belitung hingga akhirnya pindah tugas ke Korem 042/Gapu, Jambi.

    Sebelum pindah tugas ke Jambi, Sertu Hendri diketahui menikahi seorang janda bernama Kiki.

    Evi Yolanda (41), wanita yang merupakan kakak ipar sekaligus kakak angkat dari Sertu Hendri mengungkap jalinan hubungan rumah tangga antara adiknya yang bernama Kiki dengan Sertu Hendri.

    Evi membenarkan bila adiknya bernama Kiki sempat menikah siri dengan Sertu Hendri beberapa waktu lalu.

    Kiki yang semula berstatus janda itu memilih menjalin hubungan rumah tangga dengan Sertu Hendri.

    Namun menurut Evi, hubungan rumah tangga Kiki dengan Sertu Hendri kandas sekitar satu tahun belakang.

    Penyebab hubungan rumah tangga pasangan ini kandas lantaran Sertu Hendri berpindah tugas ke Korem 042 Gapu/Jambi.

    Evi menjelaskan adiknya dan Sertu Hendri tidak saling berkomunikasi selama satu tahun itu.

    Bahkan Evi sudah menganggap hubungan keduanya bukan suami istri lagi lantaran sudah satu tahun tidak hidup bersama.

    Hanya saja, tiba-tiba Sertu Hendri kembali datang ke Belitung sekitar tiga minggu belakangan ini.

    Ia kembali muncul di kehidupan Kiki.

    Kehadirannya itu, menurut Evi, sepertinya membuat Kiki tidak nyaman.

    Kiki kemudian memilih kabur dari rumah.

    Menurut Evi, adiknya itu sudah tidak pulang ke rumah sekitar satu minggu lebih.

    Bahkan anak Kiki pun dititipkan kepada orangtuanya.

    “Sudah tidak di rumah Kiki, itu dari beberapa hari Hendri berada di Belitung. Kalau hitungan sekarang sudah seminggu lebih kabur dari rumah,” ungkap Evi Yolanda kepada Posbelitung.co, Selasa (14/1/2025).

    Selama berada di Belitung, jelas Evi, Sertu Hendri beberapa kali ke rumah orangtua Kiki yang persis berada di sebelah rumahnya.

    Sertu Hendri datang ke rumah orangtuanya untuk mencari Kiki.

    Ia meminta agar adiknya itu untuk kembali hidup bersama.

    Namun Kiki sudah tidak mau lagi menjalin hubungan rumah tangga dengan Sertu Hendri.

    Adik kandung Evi itupun akhirnya memilih kabur dari rumah.

    “Tapi selama di Belitung ini Hendri tidak tidur di sini (rumah Evi), tapi tidur di rumah kontrakannya di Kamboja. Setahu saya Hendri tinggal sendiri di rumah kontrakan itu,” kata Evi.

    Laporan Istri Siri Berujung Insiden Penembakan

    Belakangan istri siri Sertu Hendri mengadu ke Subdenpom Persiapan Belitung.

    Awalnya, jajaran Subdenpom Persiapan Belitung belum mengetahui bila Sertu Hendri sudah desersi.

    Berdasarkan laporan istri siri dan dilakukan kroscek barulah didapat informasi bila Sertu Hendri sudah desersi dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). 

    Ternyata pelaku sudah tiga Minggu berada di Belitung dan terus mencari istri sirinya. 

    “Istri sirinya ini takut karena selalu diancam dan sempat dicari ke rumah orang tuanya juga,” kata Komandan Subdenpom Persiapan Belitung Letda Cpm M Jaka Budi Utama kepada Posbelitung.co, Senin (13/1/2025).

    Berdasarkan laporan tersebut, Subdenpom Persiapan Belitung mulai mencari keberadaan pelaku untuk diamankan. 

    Kemudian, terjadilah kejadian penembakan anggota Subdenpom Persiapan Belitung Serma Rendi.

    Kronologis Sertu Hendri Tembak Personel TNI 

    Awalnya personil Subdenpom Persiapan Belitung yang dipimpin  Letda Cpm M Jaka Budi Utama mendatangi kontrakan pelaku di Jalan Kamboja, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung Senin (13/1/2025) sekitar pukul 00.32 WIB dini hari. 

    Setibanya di lokasi dengan strategi, rombongan tujuh orang mulai mengetuk pintu. 

    Awalnya, pelaku tidak mau membuka pintu dan menanyakan identitas rombongan. 

    Tiba-tiba pelaku mematikan lampu dan mulai keluar rumah dengan mengacungkan senjata api. 

    “Dia menodongkan senjata kepada personel termasuk saya. Waktu itu yang berhadapan langsung ada saya, Pratu Aditya, dan kami berlindung di belakang mobil,” ungkapnya.

    Personel sempat memberikan tembakan peringatan tapi tak dihiraukan pelaku. 

    Di saat situasi genting, Serma Randi yang berada di samping rumah muncul dan meminta pelaku menyerah. 

    Karena mengetahui tak membawa senjata, pelaku mengejar Serma Randi dan menjadikannya sandera. 

    “Karena alasan keselamatan anggota, saya memutuskan mundur,” jelasnya. 

    Kondisi tersebut dimanfaatkan pelaku untuk melarikan diri dengan memanfaatkan Serma Rendi dijadikan sopir. 

    Karena jarak kendaraan rombongan agak jauh, mereka kehilangan jejak ketika melakukan pengejaran. 

    Ketika sedang mencari pelaku, sekitar pukul 01.30 WIB, Jaka mendapat informasi Serma Rendi sudah di rumah sakit akibat luka tembak.

    “Yang membawa korban ini pengurus pesantren tempat yang dituju pelaku pertama kali,” kata Jaka.

    Saat ini jajaran Subdenpom Persiapan Belitung dibantu instansi lain seperti Kodim 0414 Belitung dan Polres Belitung terus mengejar pelaku. 

    (Tribunnews.com/ Posbelitung.co/ dede suhendar/Adelina Nurmalitasari)

  • 4
                    
                        Dikepung Tentara dan Pasukan Elite Polri, Mengapa Pecatan TNI Ini Bisa Lolos?
                        Regional

    4 Dikepung Tentara dan Pasukan Elite Polri, Mengapa Pecatan TNI Ini Bisa Lolos? Regional

    Dikepung Tentara dan Pasukan Elite Polri, Mengapa Pecatan TNI Ini Bisa Lolos?
    Tim Redaksi
    BANGKA BELITUNG, KOMPAS.com
    – Hendri, mantan prajurit TNI AD yang melakukan penembakan terhadap rekan sesama TNI, masih diburu tim gabungan pada Rabu (15/1/2025).
    Polisi ikut mengerahkan personel Brimob untuk upaya penangkapan.
    Kepala Polda Kepulauan Bangka
    Belitung
    Irjen Hendro Pandowo mengatakan, pengepungan sempat dilakukan pada Selasa (14/1/2025), namun sasaran lolos.
    “Ada gorong-gorong di belakang rumah yang diduga digunakan saat melarikan diri,” kata Hendro di Mapolda Babel, Rabu.
    Hendro menjelaskan, pengerahan pasukan elite Polri dilakukan setelah koordinasi dengan Korem Garuda Jaya Bangka Belitung.
    Sebanyak 20 personel Brimob bersenjata lengkap diturunkan bersama tim dari Kodim dan Subdenpom.
    “Diperbantukan anggota Brimob yang memang bertugas di Belitung,” jelas jenderal bintang dua itu.
    Komandan Subdenpom Persiapan Belitung Letda Cpm M Jaka Budi Utama mengatakan,
    Sertu Hendri
    yang saat ini masuk Daftar Pencarian Orang (
    DPO
    ) masih memegang senjata api jenis Baretta.
    Senjata tersebut dilengkapi ratusan amunisi yang diduga dibeli pelaku dari seseorang.
    “Saat ini tim gabungan TNI-Polri masih terus mencari tersangka. Diketahui dia punya beberapa kenalan,” ujar Jaka.
    Selama operasi pengepungan kemarin, petugas harus ekstra hati-hati karena lokasi padat penduduk dan di rumah tempat persembunyian itu ada anggota keluarga dari pihak mertua pelaku.
    Jaka mengungkapkan, Hendri yang berstatus tersangka lolos saat dilakukan pengepungan di rumah mertuanya di Kelurahan Parit, Kecamatan Tanjung Pandan, Belitung.
    Tim di lapangan berupaya menangkap yang bersangkutan dalam kondisi hidup agar bisa menjalani proses hukum. “Dalam situasi yang membahayakan petugas, terpaksa akan dilumpuhkan,” tegas Jaka.
    Diberitakan sebelumnya, peristiwa bermula saat Sertu Hendri didatangi petugas Subdenpom Belitung di kediaman istri sirinya pada Minggu (12/1/2025) malam.
    Saat mengetahui ada petugas yang datang, Sertu Hendri langsung mematikan lampu.
    Dalam kondisi gelap, mantan prajurit Korem Garuda Putih Jambi itu tiba-tiba keluar menodongkan senjata.
    Serma Rendi kemudian disandera dan disuruh mengemudikan mobil untuk kabur.
    Di tengah perjalanan, Sertu Hendri menelepon seseorang, yang kemudian dimanfaatkan Serma Rendi untuk menyelamatkan diri.
    Namun nahas, pistol dengan cepat menyalak dan salah satu pelurunya melukai bagian punggung Serma Rendi.
    Ia kemudian dibawa ke rumah sakit oleh penghuni pesantren yang berada tak jauh dari lokasi penembakan.
    Jaka memastikan, Sertu Hendri telah diberhentikan dari keanggotaan TNI karena desersi dan terlibat kasus kriminal.
    Ia diketahui pernah melakukan perampokan di Palembang dan menjadi makelar tanah.
    Sertu Hendri tiba di Belitung sejak tiga pekan lalu dalam rangka bertemu istri siri dan para kenalannya.
    Sebuah mobil Fortuner yang digunakan Sertu Hendri selama di Belitung kemudian ditinggalkannya dan saat ini telah diamankan petugas.
    Penjabat (Pj) Bupati Belitung Mikron Antariksa mengatakan, Serma Rendi yang menjadi korban penembakan masih dirawat di RSUD Marsidi Judono, Belitung.
    Pengangkatan proyektil peluru belum dilakukan pada hari yang sama karena mempertimbangkan kondisi tubuh pasien. “Akan dilakukan operasi bedah di RSUD Belitung, kami sudah sampaikan agar ditangani secara benar sesuai standar prosedurnya,” ucap Mikron.
    Warga Belitung kini diminta waspada serta melaporkan setiap temuan yang berkaitan dengan DPO.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tak hanya Perampokan di Palembang, Terkuak Sertu Hendri juga Terlibat Penipuan Jual Beli Tanah – Halaman all

    Tak hanya Perampokan di Palembang, Terkuak Sertu Hendri juga Terlibat Penipuan Jual Beli Tanah – Halaman all

    TRIBUNNEW.COM, BELITUNG – Disertir anggota TNI AD, Sertu Hendri jadi orang yang dicari-cari di Belitung.

    Sebelumnya Sertu Hendri pelaku penembakan personel Subdenpom Persiapan Belitung, Serma Rendi itu lolos dari penyergapan di sebuah rumah yang jadi tempat persembunyiannya. 

    Alhasil puluhan personel tim gabungan dari Subdenpom Persiapan Belitung, Kodim 0414 Belitung dan Polres Belitung harus gigit jari, pulang dengan tangan kosong.

    Kasus ini bermula dari insiden penembakan terhadap personel Subdenpom Persiapan Belitung, Serma Rendi, pada Senin (13/1/2025) dini hari oleh desertir TNI AD, Sertu Hendri.

    Saat itu, Sertu Hendri bersembunyi di sebuah rumah yang berada di  Jalan Anwar Aid, Kelurahan Kampung Parit, Kabupaten Belitung pada Selasa (14/1/2025). 

    Sebelumnya kedatangan puluhan personel tim gabungan sempat membuat heboh warga.

    Tim Gabungan sudah mengepung rumah yang dikabarkan jadi tempat persembunyian Sertu Hendri.

    Karena tak kunjung keluar, menjelang siang tim gabungan menembaki rumah tersebut.

    Suara tembakan senjata api tim gabungan pun terdengar kencang.

    Setelah suara tembakan berhenti, tim gabungan mencoba merangsek masuk ke rumah tersebut untuk menyergap dan menangkap Sertu Hendri.

    Ternyata Sertu Hendri sudah tak ada lagi di dalam rumah tersebut. Diduga ia sudah kabur sebelumnya.

     

    Sosok Sertu Hendri

    Sertu Hendri adalah mantan anggota Korem 042/Gapu, Jambi.

    Beberapa tahun lalu, Sertu Hendri sempat berdinas di Belitung, Provinsi Kepulauan Babel.

    Lalu, namanya kini menjadi perbincangan hangat setelah kasus penembakan anggota TNI di Belitung, Serma Rendi.

    Sertu Hendri menembak anggota Subdenpom Persiapan Belitung Serma Rendi, Senin (13/1/2025).

     

    Telibat Perampokan di Palembang Tahun 2023

    Ternyata Sertu Hendri disertir atau lari dari satuan dan sudah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak 2024 lalu.

    Dia pernah terlibat kasus perampokan di wilayah Palembang tahun 2023. 

    Putusan dari Mahkamah Militer, Sertu Hendri dijatuhi hukuman satu tahun penjara dan dipecat dari dinas militer. 

    “Jadi penyebab dia disersi itu, dia merampok dan TKP-nya di Palembang,” ungkap Komandan Subdenpom Persiapan Belitung Letda Cpm M Jaka Budi Utama kepada Posbelitung.co, Senin (13/1/2025).

     

    Terlibat Penipuan Jual Beli Tanah

    Sebelumnya, Sertu Hendri sempat berdinas di Kodim 0414 Belitung beberapa tahun lalu. 

    Terakhir, yang bersangkutan sempat bertugas sebagai Babinsa Desa Aik Pelempang Jaya sebelum pindah tugas ke Korem 042/Gapu, Jambi. 

    “Waktu di Belitung juga ada informasi, dia pernah terlibat penipuan jual beli tanah,” bebernya. 

    Awalnya, jajaran Subdenpom Persiapan Belitung belum mengetahui yang bersangkutan sudah disersi. 

    Disertir TNI AD Sertu Hendri (kiri) dan Serma Randi saat menjalani perawatan di rumah sakit buntut kasus penembakan di Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, Senin (13/1/2025). (posbelitung.co/ dok subdenpom Belitung)

    Berdasarkan laporan istri siri pelaku dan dilakukan kroscek barulah didapat informasi tersebut. 

    Ternyata pelaku sudah tiga Minggu berada di Belitung dan terus mencari istri sirinya. 

    “Istri sirinya ini takut karena selalu diancam dan sempat dicari ke rumah orang tuanya juga,” kata Jaka. 

    Berdasarkan laporan tersebut, Subdenpom Persiapan Belitung mulai mencari keberadaan pelaku untuk diamankan. 

    Kemudian, terjadilah kejadian penembakan anggota Subdenpom Persiapan Belitung Serma Rendi.

  • Pimpin Sertijab 2 Jabatan Strategis dan Kenaikan Pangkat 54 Pati, KSAD Singgung Soal Profesionalisme – Halaman all

    Pimpin Sertijab 2 Jabatan Strategis dan Kenaikan Pangkat 54 Pati, KSAD Singgung Soal Profesionalisme – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak memimpin upacara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Danpussenif) dan Gubernur Akademi Militer (Akmil).

    Di acara yang sama, KSAD juga menerima laporan kenaikan pangkat 54 Perwira Tinggi (Pati) TNI AD, di Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad) Jakarta pada Selasa (14/1/2025).

    Jabatan Danpussenif diserahterimakan dari Letjen TNI Teguh Muji Angkasa kepada Letjen TNI Iwan Setiawan.

    Sementara jabatan Gubernur Akmil berpindah dari Mayjen TNI R. Sidharta Wisnu Graha kepada Mayjen TNI Arnold Aristoteles Paplapna Ritiauw.

    Maruli tak lupa mengapresiasi para pejabat lama atas dedikasi mereka dan berharap pejabat baru dapat melanjutkan bahkan meningkatkan capaian yang telah diraih satuan selama ini.

    Selanjutnya, Maruli juga menerima Laporan Kenaikan Pangkat 54 Pati TNI AD yang terdiri dari tiga Letnan Jenderal, sebelas Mayor Jenderal, dan 40 Brigadir Jenderal.

    Letnan Jenderal yang naik pangkat yaitu Letjen TNI Kunto Arief Wibowo, Letjen TNI Bobby Rinal Makmun, dan Letjen TNI Iwan Setiawan.

    Kemudian 11 Mayor Jenderal yang naik pangkat meliputi:

    Mayjen TNI Dr. Rokhmat,

    Mayjen TNI Dr. Rachmat S.,

    Mayjen TNI Rusmili,

    Mayjen TNI Joko Suparyoto,

    Mayjen TNI Helda Risman,

    Mayjen TNI Muslimin Fahsyah R.,

    Mayjen TNI Hendy Antariksa,

    Mayjen TNI Bayu Permana,

    Mayjen TNI Lucky Avianto,

    Mayjen TNI Sachono,

    Mayjen TNI Arnold Aristoteles Paplapna Ritiauw.

    Dalam acara itu, Maruli menekankan kepada pentingnya terus mengembangkan profesionalisme, integritas dan inovasi, agar siap menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks.

    Maruli juga menekankan kenaikan pangkat dan jabatan bukan sekadar penghargaan, tetapi juga tanggung jawab besar untuk terus meningkatkan kompetensi dan adaptasi terhadap dinamika tugas yang semakin menantang. 

    “Seorang pemimpin harus selalu update dengan setiap perkembangan, baik di tingkat nasional maupun global, agar mampu menciptakan strategi yang relevan dan inovatif,” kata Maruli dalam keterangan resmi Dinas Penerangan TNI AD pada Rabu (15/1/2025).

    TNI AD menyatakan momentum sertijab dan kenaikan pangkat tersebut menjadi simbol regenerasi kepemimpinan dalam tubuh TNI AD sekaligus pengukuhan komitmen untuk menjaga profesionalisme dan inovasi guna menjawab kebutuhan bangsa. 

  • Asmara Sertu Hendri, Kembali Ke Belitung Setelah Jadi Desertir TNI AD Hingga Tembak Polisi Militer – Halaman all

    Sebelum Lolos dari Kepungan Petugas, Sertu Hendri Datangi Rumah Kakak Angkat Cerita Dicari Orang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sertu Hendri, desertir TNI AD yang terdaftar sebagai buronan, bersembunyi di kediaman kakak angkatnya, Evi Yolanda, di Jalan Lettu Mad Daud, Kelurahan Parit, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

    Sertu Hendri tiba di rumah Evi pada malam hari, sekira pukul 22.00 WIB.

    Menurut Evi, mereka mengobrol selama sekitar satu jam sebelum ia masuk ke kamar untuk tidur.

    Dalam percakapan tersebut, Sertu Hendri menyampaikan ia sedang dicari karena terlibat dalam insiden penembakan.

    Evi juga menyampaikan pesan khusus dari Sertu Hendri.

    “Dia bilang, ‘Nanti kalau Hendri meninggal atau tertangkap, tolong urus jenazah Hendri, karena Ayuk lah, Evi keluarga Hendri di Belitung’,” ujarnya.

    Evi menegaskan tidak ada penyanderaan yang terjadi.

    Ia menjelaskan komunikasi antara mereka berlangsung baik.

    “Tidak ada sandra-menyandra. Kami ngobrol baik, malah dia bilang, ‘Ayuk tidur lah, besok mau kerja’,” jelas Evi.

    Ia juga menambahkan setelah bangun tidur, ia mengantar anaknya ke sekolah dan sempat pamit kepada Sertu Hendri.

    Namun, saat ia keluar rumah, ia terkejut melihat banyak petugas di luar.

     

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Asmara Sertu Hendri, Kembali Ke Belitung Setelah Jadi Desertir TNI AD Hingga Tembak Polisi Militer – Halaman all

    Licinnya Buronan Sertu Hendri, Lolos usai Dikepung Pasukan Gabungan, Dandim-Kapolres Turun Tangan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Petugas gabungan dari TNI dan Polri terus berupaya mengejar buronan Sertu Hendri di Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung.

    Sertu Hendri, sejak 2024, berstatus desertir dan masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) karena terlibat kasus perampokan dan penembakan sesama anggota TNI.

    Keberadaan Sertu Hendri sebelumnya tercium saat bersembunyi di rumah mertua pada Selasa (14/1/2025).

    Lokasi persisnya berada di Jalan Anwar Aid, RT 19, RW 06, Kelurahan Parit, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung.

    Namun, upaya penyerangan petugas gabungan gagal karena licinnya Sertu Hendri.

    Dirangkum dari Bangkapos.com, petugas gabungan sudah mendapatkan informasi keberadaan Sertu Hendri sejak Senin (13/1/2025) malam.

    Keesokan harinya, personil dari Subdenpom Persiapan Belitung, Kodim 0414 Belitung, Batalyon B Pelopor Brimob Polda Bangka Belitung, dan Polres Belitung, mendatangi lokasi persembunyian.

    Petugas membawa persenjataan lengkap, mulai senjata api hingga jaket anti peluru.

    Berdasarkan kabar yang beredar selama buron, Sertu Hendri membawa senjata api.

    Singkat cerita, petugas sudah berada di posisi masing-masing siap menangkap Sertu Hendri.

    Tetiba terdengar suara dua kali tembakan dari dalam rumah tempat persembunyian.

    Situasi menegang lantaran di sekitaran lokasi dipadati warga yang penasaran.

    Tidak lama kemudian, Sertu Hendri gagal ditangkap karena sudah melarikan diri.

    Pantauan Bangkapos.com, turut turun tangan dalam upaya penyergapan Kapolres Belitung AKBP Deddy Dwitya Putra; Dandim 0414 Belitung Letkol Inf Kurniawan Hanif; dan Danlanud H AS Hanandjoeddin Letkol Pnb Mokhammad Zen.

    Selain itu juga terlihat Komandan Subdenpom Persiapan Belitung Letda Cpm M Jaka Budi Utama; dan Wadanyon B Pelopor Satbrimobda Babel, AKP Kevin Sinaga. 

    Mereka datang dengan perlengkapan lengkap mengenakan rompi anti peluru, helm, serta senjata api. 

    Kapolres Beltim, AKBP Indra Fery Dalimunthe, dalam kesempatannya membenarkan buronan Sertu Hendri berhasil lolos.

    Menindaklanjutinya, petugas gabungan TNI-Polri terus mempersempit ruang gerak pelaku.

    “Kami telah memiliki data dan tetap berkoordinasi dengan Kodim untuk memastikan akses bagi yang bersangkutan tertutup, termasuk kepada kenalannya yang berada di Belitung Timur.”

    “Tugas kami bersifat mendukung dan back-up penuh. Kami terus mendukung upaya pengejaran dan memastikan situasi keamanan di Belitung Timur tetap kondusif,” tegasnya, Selasa (14/1/2025), dikutip dari Bangkapos.com.

    Segudang masalah

    Disertir TNI AD Sertu Hendri kini masuk daftar pencarian orang. (posbelitung.co)

    Sertu Hendri diketahui terlibat sejumlah masalah selama bertugas.

    Kala bertugas di Korem 042/Gapu, Jambi, dia melakukan perampokan.

    Komandan Subdenpom Persiapan Belitung, Letda Cpm M Jaka Budi Utama, menyatakan lokasi kejadian berada di Palembang pada 2023.

    “Jadi penyebab dia desersi itu, dia merampok dan TKPnya di Palembang,” katanya.

    M Jaka melanjutkan, Sertu Hendri juga sempat terlibat kasus penipuan jual beli tanah di daerah Belitung.

    Pelaku saat itu bertugas Kodim 0414 Belitung.

    Atas tindakannya, Mahkamah Militer menjatuhkan hukuman satu tahun penjara dan pemecatan dari dinas militer.

    Tembak anggota TNI

    Terbaru, Sertu Hendri melakukan penembakan kepada anggota Subdenpom Persiapan Belitung bernama Serma Rendi.

    M Jaka membeberkan, penembakan terjadi saat proses penangkapan pelaku pada Minggu (12/1/2025) malam.

    Awalnya, istri siri Sertu Hendri melapor menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

    “Yang bersangkutan ini diduga menganiaya dan meneror istri sirinya.”

    “Setelah dicek ternyata Sertu Hendri ini desertir dan DPO,” ujar M Jaka.

    M Jaka melanjutkan, ia bersama tujuh anggotanya mendatangi kos tempat persembunyian Sertu Hendri.

    Lokasinya di Jalan Kamboja, Kecamatan Tanjungpandan, Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).

    Awalnya, petugas baik-baik mengetuk pintu menanyakan identitas pelaku.

    Sikap baik petugas dibalas tindakan nekat Sertu Hendri.

    Ia langsung mengancam akan menembak personel yang sedang bertugas.

    “Dia menodongkan senjata kepada personel, termasuk saya. Waktu itu yang berhadapan langsung ada saya, Pratu Aditya dan kami berlindung di belakang mobil,” katanya.

    M Jaka lantas memerintahkan anggotanya untuk mundur dan menjaga jarak dengan pelaku.

    Sertu Hendri memanfaatkan kesempatan tersebut.

    Disertir TNI AD Sertu Hendri (kiri) dan Serma Randi saat menjalani perawatan di rumah sakit buntut kasus penembakan di Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, Senin (13/1/2025). (posbelitung.co/ dok subdenpom Belitung)

    Ia memaksa anggota bernama Serma Rendi dijadikan supir untuk melarikan diri.

    Tahu anggotanya terancam, M Jaka dan personil lainnya melakukan pengejaran.

    Petugas kala itu kehilangan jejak Sertu Hendri. 

    M Jaka kemudian mendapatkan informasi, anggotanya ditembak pelaku saat berusaha menyelamatkan diri di sebuah pesantren yang terletak di Jalan Tembus Desa Buluh Tumbang dan Air Seruk.

    “Barulah Serma Randi ini ditolong pengurus pesantren dan dibawa ke rumah sakit,” ucap dia.

    Informasi tambahan, Serma Randi dalam kondisi selamat dan sudah menjalani operasi pada Selasa.

    Sebagian artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Desertir Sertu Hendri Sembunyi di Kelurahan Parit Bikin Resa Warga, Sari: Segera Serahkan Diri

    (Tribunnews.com/Endra)(BangkaPos.com/Adelina Nurmalitasari)

  • Daftar 16 Pati Kopassus yang Kini Sandang Pangkat Letjen TNI, Nomor 11 Jabat Pangkostrad

    Daftar 16 Pati Kopassus yang Kini Sandang Pangkat Letjen TNI, Nomor 11 Jabat Pangkostrad

    loading…

    Terdapat 16 Perwira Tinggi (Pati) lulusan Akademi Militer (Akmil) dari kecabangan Infanteri (Kopassus) yang kini menyandang pangkat Letjen TNI. FOTO/DOK.SINDOnews

    JAKARTA – Terdapat 16 Perwira Tinggi (Pati) lulusan Akademi Militer (Akmil) dari kecabangan Infanteri ( Kopassus ) yang kini menyandang pangkat Letjen TNI . Salah satunya menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).

    Kopassus yang merupakan singkatan dari Komando Pasukan Khusus adalah pasukan elite TNI AD yang juga dikenal sebagai Korps Baret Merah. Sebagai Komando Tempur Utama TNI AD, prajurit Kopassus dibekali beragam kemampuan khusus, seperti bergerak cepat di setiap situasi dan medan, pengintaian, menembak tepat sasaran hingga antiteror. Para anggotanya bukan orang sembarangan, melainkan prajurit terpilih yang sudah dilatih keras untuk memiliki kemampuan dan keterampilan khusus, baik secara fisik, taktik, mental, serta teknik.

    Saat ini terdapat 16 Pati penyandang pangkat Letjen TNI yang berasal dari Kopassus. Letjen TNI merupakan pangkat golongan Perwira Tinggi yang disimbolkan dengan tanda bintang di pundak seragamnya. Pemilik pangkat ini juga dikenal sebagai Jenderal Bintang 3. Lalu siapa saja mereka?

    16 Jebolan Kopassus yang Kini Sandang Pangkat Letjen TNI

    1. Letjen TNI Mochammad Hasan

    Mochammad Hasan lulus dari Akademi Militer (Akmil) tahun 1989 dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Kini ia tengah bertugas sebagai Sesmenko Polkam, sejak mutasi 18 Oktober 2024.

    2. Letjen TNI Tri Budi Utomo

    Tri Budi Utomo adalah lulusan Akmil tahun 1994 dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Sejak terkena mutasi pada 18 Oktober 2024, ia mulai menjabat sebagai Sekjen Kemhan RI.

    3. Letjen TNI Rui Fernando Guedes Palmeiras Duarte

    Rui Fernando Guedes Palmeiras Duarte adalah lulusan Akmil tahun 1993 dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Sejak terkena mutasi pada 18 Oktober 2024, ia mulai menjabat sebagai Irjen Kemhan RI.

    4. Letjen TNI Djaka Budi Utama

    Djaka Budi Utama adalah lulusan Akmil tahun 1990 dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Sejak terkena mutasi pada 18 Oktober 2024, ia mulai menjabat sebagai Sekretaris Utama BIN.

    5. Letjen TNI Raden Sidharta Wisnu Graha

    Raden Sidharta Wisnu Graha adalah lulusan Akmil tahun 1991 dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Sejak terkena mutasi pada 6 Desember 2024, ia mulai menjabat sebagai Inspektur Utama BIN.

    6. Letjen TNI Richard Taruli Horja Tampubolon

    Richard Taruli Horja Tampubolon adalah lulusan Akmil tahun 1992 dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Sejak terkena mutasi pada 26 Juli 2024, ia mulai menjabat sebagai Kepala Staf Umum TNI.

    7. Letjen TNI Bambang Trisnohadi

    Bambang Trisnohadi adalah lulusan Akmil tahun 1993 dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Sejak terkena mutasi pada 26 Juli 2024, ia mulai menjabat sebagai Pangkogabwilhan III.

    8. Letjen TNI Rudianto

    Rudianto adalah lulusan Akmil tahun 1989 dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Sejak terkena mutasi pada 22 Maret 2024, ia mulai menjabat sebagai Danjen Akademi TNI.

    9. Letjen TNI Yudi Abrimantyo

    Yudi Abrimantyo adalah lulusan Akmil tahun 1989 dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Sejak terkena mutasi pada 22 Maret 2024, ia mulai menjabat sebagai Kabais TNI.

    10. Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa

    Muhammad Saleh Mustafa adalah lulusan Akmil tahun 1991 dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Sejak terkena mutasi pada 26 Juli 2024, ia mulai menjabat sebagai Irjen TNI.

    11. Letjen TNI Mohammad Fadjar

    Mohammad Fadjar adalah lulusan Akmil tahun 1993 dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Sejak terkena mutasi pada 30 Desember 2024, ia mulai menjabat sebagai Pangkostrad.

    12. Letjen TNI Mohamad Hasan

    Mohamad Hasan adalah lulusan Akmil tahun 1993 dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Sejak terkena mutasi pada 30 Desember 2024, ia mulai menjabat sebagai Komandan Kodiklatad.

    13. Letjen TNI Iwan Setiawan

    Iwan Setiawan adalah lulusan Akmil tahun 1992 dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Sejak terkena mutasi pada 6 Desember 2024, ia mulai menjabat sebagai Komandan Pussenif.

    14. Letjen TNI Teguh Muji Angkasa

    Teguh Muji Angkasa adalah lulusan Akmil tahun 1989 dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Sejak terkena mutasi pada 6 Desember 2024, ia mulai menjabat sebagai Dosen Universitas Pertahanan.

    15. Letjen TNI Widi Prasetijono

    Widi Prasetijono adalah lulusan Akmil tahun 1993 dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Sejak terkena mutasi pada 6 Desember 2024, ia mulai menjabat sebagai Dosen Universitas Pertahanan.

    16. Letjen TNI I Nyoman Cantiasa

    I Nyoman Cantiasa adalah lulusan Akmil tahun 1993 dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Sejak terkena mutasi pada 18 Oktober 2024, ia mulai menjabat sebagai Staf Khusus KSAD.

    Itulah 16 jebolan Kopassus yang kini sandang pangkat Letjen TNI. Para Pati TNI ini pastinya sudah memiliki banyak pengalaman di militer.

    (abd)

  • Seorang Anggota TNI di Rote Ndao NTT Tewas Bunuh Diri, Diduga Stres karena Mahar

    Seorang Anggota TNI di Rote Ndao NTT Tewas Bunuh Diri, Diduga Stres karena Mahar

    Liputan6.com, Kupang – Seorang anggota TNI AD berinisial Pratu AT (24) di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, ditemukan tewas gantung diri, di Kelurahan Mokdale, Kecamatan Lobalain, Minggu (12/1/2025).

    Informasi yang dihimpun, korban merupakan Babinsa Koramil 1627-02/Pantai Baru. Jenazahnya ditemukan oleh seorang petugas Bandara D.C. Saudale Rote Ndao bernama Velsi Boik yang hendak pergi berkantor.

    Velsi Boik melaporkan kejadian bunuh diri itu kepada aparat setempat. Sekitar pukul 07.20 Wita teman korban Pratu Valen tiba di lokasi kejadian dan mengecek kebenaran informasi tersebut.

    Saat tiba di lokasi kejadian, Pratu Valen langsung menelpon Dandim serta Pasi OPS dan melaporkan bahwa Pratu AT ditemukan tewas gantung diri. Dandim beserta Pasi OPS dan Pasi Intel pun ikut ke lokasi.

    Jenazah Pratu AT pun langsung diturunkan dari pohon dan dibawa ke RSUD Baa untuk divisum. Di tubuh korban terdapat lebam bekas cekikan tali di leher pada seluruh lingkaran leher, dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di seluruh tubuh.

    Selain itu, terdapat juga luka goresan di paha dalam kiri dengan diameter dua centimeter. Sedangkan lidah korban terjepit giginya sendiri, serta leher korban dinyatakan patah akibat tergantung di pohon.

    Kapolres Rote Ndao AKBP Mardiono membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, setelah mendapat informasi tentang kejadian tersebut, Unit Identifikasi Sat Reskrim Polres Rote Ndao bersama Anggota Kodim 1627 Rote Ndao, langsung melakukan olah TKP di lokasi.

    Polisi belum bisa memastikan penyebab terjadinya aksi nekad korban. Jenazah sudah dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan dan keluarganya menerima kematian korban, dan menandatangani pernyataan penolakan otopsi.

    “Motif masih kita dalami bersama Kodim 1627 Rote Ndao,” ungkap Mardiono.

     

  • Akbar Faizal Ingatkan Lembah Tidar II, Loyalis Jokowi Bereaksi

    Akbar Faizal Ingatkan Lembah Tidar II, Loyalis Jokowi Bereaksi

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Mantan Politisi NasDem Akbar Faizal mengingatkan Lembah Tidar II ke Presiden RI Prabowo Subianto.

    “Yth Bpk Presiden @prabowo, tampaknya timing untuk kembali ke Magelang telah tiba: Lembah Tidar II,” tulis Akbar Faizal dalam akun X, pribadinya, Minggu, (12/1/2025).

    Beberapa waktu lalu, Lembah Tidar menjadi tempat pembekalan menteri Kabinet Merah Putih.

    Prabowo mengumpulkan para menteri ke Akmil adalah agar mereka dapat mengenal satu sama lain dengan baik agar dapat memperkuat etos kerja, disiplin, tertib, dan kerja sama.

    Di sana, Prabowo juga menjelaskan berbagai hal yang akan menjadi programnya ke depan.

    Lembah Tidar ini dikenal sebagai tempat Akademi Militer atau Akmil yang melahirkan perwira Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat atau TNI AD.

    Merespon unggahan Akbar Faizal, Komisaris PT Pelni, Dede Budhyarto memberikan sentilan.

    “Berharap diikutkan yah?,” balas Dede yang merupakan Loyalis Mantan Presiden RI Joko Widodo ini. (*)