Kementrian Lembaga: TNI AD

  • Oknum TNI AD Pratu TS Terduga Pembunuh Wanita di Tangsel Belum Ditetapkan Tersangka, Masih Diperiksa – Halaman all

    Oknum TNI AD Pratu TS Terduga Pembunuh Wanita di Tangsel Belum Ditetapkan Tersangka, Masih Diperiksa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Oknum prajurit TNI AD Pratu TS belum ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan wanita muda Novia Sopiah di Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten.

    Sekadar informasi, korban Novia Sopiah menjalin hubungan asmara dengan Pratu TS.

    Kapendam Jaya Kolonel Inf Deki Rayusyah Putra mengatakan Pratu TS masih diperiksa intensif oleh Polisi Militer (POM).

    “Penetapan tersangka setelah hasil pemeriksaan dan saat ini masih status asas praduga tak bersalah sesuai dengan hukum di Indonesia,” katanya.

    Kapendam mengatakan pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui motif Pratu TS membunuh pacarnya.

    Hingga saat ini belum diketahui motif di balik pembunuhan yang dilakukan Pratu TS.

    “Korban pacarnya, kenapanya ini mohon waktu masih dilakukan pemeriksaan,” ucapnya.

    Saat ini Pratu TS sudah ditahan pihak Denpom Jaya 1 Tangerang.

    Pihak TNI pun sudah berkoordinasi dengan Polres Tangerang Selatan dalam rangka mengusut kasus tersebut.

    Kapendam menegaskan komitmen pimpinan TNI AD akan memproses anggotanya sesuai ketentuan berlaku apabila ditemukan bukti-bukti adanya tindakan melanggar hukum.

    “Kami mewakili seluruh jajaran TNI AD menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang terjadi dan apabila ada perbuatan yang dilakukan oknum yang bersangkutan itu adalah pribadi dan bukan mewakili institusi,” imbuh Kapendam.

    Kasus pembunuhan tersebut terungkap setelah pihak TNI menangkap Pratu TS.

    Pratu TS, anggota Kostrad yang bertugas di Yonif 318 awalnya melakukan desersi atau melakukan tindakan tidak hadir tanpa izin dari satuan mulai 19 Januari 2025.

    Kemudian dari satuan yang bersangkutan melaksanakan pencarian terhadap Pratu TS.

    Hingga akhirnya, Pratu TS ditangkap di daerah Medang, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten.

    Dari hasil pemeriksaan, Pratu TS mengaku bila dirinya telah menghabisi nyawa kekasihnya di rumah kontrakan yang berada di Kampung Bonjol, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten.

    Kemudian pihak satuan Pratu TS berkoordinasi dengan Denpom Jaya/1 Tangerang untuk mengecek lokasi yang disampaikan oknum prajurit tersebut.

    Saat lokasi diperiksa, ternyata benar ditemukan jasad wanita.

    Jenazah korban pun dievakusi ke RSUD Tangerang untuk diautopsi dalam rangka penyelidikan.

    Menurut keluarga korban, ada luka sayat di leher korban ketika jasadnya pertama kali ditemukan.

  • Oknum TNI Aniaya Kekasih hingga Tewas, Jasad Korban Ditemukan di Kontrakan Tangsel – Halaman all

    Oknum TNI Aniaya Kekasih hingga Tewas, Jasad Korban Ditemukan di Kontrakan Tangsel – Halaman all

    Seorang oknum TNI ditangkap setelah menganiaya kekasihnya hingga tewas di Pondok Aren, Tangerang Selatan.

    Tayang: Sabtu, 1 Februari 2025 10:04 WIB

    TribunTangerang/ Ikhwana Mutuah Mico

    TNI BUNUH KEKASIH- Lokasi penemuan mayat wanita diduga korban pembunuhan oknum TNI AD di rumah kontrakan, Kampung Bonjol, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten, Jumat (31/1/2025). 

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang oknum anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) dari kesatuan Yonif 318 Kostrad ditangkap setelah menganiaya kekasihnya hingga tewas.

    Korban berinisial N (26) ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di sebuah kontrakan di Kampung Bonjol, Kelurahan Pondok Aren, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten, Kamis (30/1/2025).

    Menurut Kapendam Jaya Kolonel Inf Deki R Putra, bau menyengat dari jasad korban telah tercium di lokasi kejadian sebelum evakuasi dilakukan oleh anggota TNI.

    Deki juga mengonfirmasi pelaku, yang merupakan anggota TNI AD, telah melakukan tindakan desersi dengan tidak hadir tanpa izin sejak 19 Januari 2025.

    “Memang benar ada oknum anggota TNI AD dari kesatuan Yonif 318 Kostrad yang melakukan tindakan tidak hadir tanpa izin,” jelas Deki saat dikonfirmasi, Jumat (31/1/2025).

    Setelah dilaporkan melakukan kekerasan yang berujung pada kematian kekasihnya, pelaku ditangkap dan diperiksa.

    Deki menjelaskan, saat pemeriksaan, pelaku mengakui telah melakukan tindakan kekerasan yang menyebabkan korban meninggal dunia.

    “Selama meninggalkan satuan, pelaku melakukan tindakan kekerasan kepada rekan wanitanya yang mengakibatkan meninggal dunia,” tutup Deki.

    Di lokasi kejadian, garis Polisi Militer membentang jelas dengan tulisan “Dilarang Keras Melewati Garis Polisi Militer”, menandakan area tersebut adalah tempat kejadian perkara yang sedang dalam penyelidikan.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Kalender Februari 2025, Adakah Tanggal Merah, Hari Besar, dan Libur Panjang?

    Kalender Februari 2025, Adakah Tanggal Merah, Hari Besar, dan Libur Panjang?

    PIKIRAN RAKYAT – Tidak terasa kita sudah berada pada pengujung bulan Januari. Pertanyaannya, adakah libur panjang seperti bulan lalu di Februari 2025? Berapa banyak tanggal merah dan hari besar dalam kalender bulan Februari 2025?

    Februari adalah bulan terpendek karena hanya memiliki 28 atau 29 hari. Dalam kalender tahun 2025, ada 28 hari pada bulan Februari 2025. Ada 6 tanggal merah; 4 hari Minggu, dan 2 hari libur sekolah terkait Ramadhan 2025. Berikut ini penjelasan lengkapnya.

    Tanggal Merah Hari Minggu Minggu, 2 Februari 2025 Minggu, 9 Februari 2025 Minggu, 16 Februari 2025 Minggu, 23 Februari 2025 Hari Libur Sekolah

    Berdasarkan Surat Edaran Bersama (SEB) dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Menteri Agama, serta Menteri Dalam Negeri, Nomor 2 Tahun 2025/Nomor 400.1/32O/SJ, libur sekolah jatuh pada:

    Kamis, 27 Februari 2025 Jumat, 28 Februari 2025

    Selain itu, ada berbagai peringatan hari besar nasional dan internasional sepanjang Februari ini.

    Hari Besar Nasional

    5 Februari:

    Hari Ulang Tahun Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Peringatan Peristiwa Kapal Tujuh Provinsi (Zeven Provincien)

    9 Februari:

    Hari Pers Nasional (HPN) Hari Kavaleri TNI AD Hari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI)

    13 Februari: Hari Persatuan Farmasi Indonesia

    14 Februari: Hari Peringatan Pemberontakan Pembela Tanah Air

    19 Februari: Hari Komando Pertahanan Udara Nasional (KOHANUDNAS)

    22 Februari:

    Hari Istiqlal Hari Peduli Sampah Nasional

    24 Februari: Hari Lahir Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama

    25 Februari: Hari Gizi Nasional Indonesia

    27 Februari: Hari Jadi Kabupaten Sinjai

    Hari Besar Internasional

    1 Februari:

    Hari Hijab Sedunia Hari Aspergillosis Sedunia

    2 Februari:

    Hari Kesadaran Artritis Reumatoid Hari Lahan Basah Sedunia

    4 Februari:

    Hari Persaudaraan Manusia Internasional Hari Kanker Sedunia

    6 Februari: Hari Internasional Nol Toleransi terhadap Mutilasi Alat Kelamin Perempuan

    10 Februari:

    Hari Kacang-kacangan Sedunia Hari Epilepsi Internasional

    11 Februari: Hari Internasional Perempuan dan Anak Perempuan dalam Sains

    12 Februari: Hari Darwin

    13 Februari: Hari Radio Sedunia

    14 Februari:

    Hari Kasih Sayang (Valentine’s Day). Hari Pemberian Buku Internasional. Hari Bonobo Sedunia.

    15 Februari:

    Hari Kanker Anak Internasional. Hari Antropologi Sedunia. Hari Kuda Nil Sedunia. Hari Trenggiling Sedunia.

    16 Februari: Hari Paus Sedunia

    20 Februari:

    Hari Keadilan Sosial Sedunia Hari Antropologi Dunia

    21 Februari: Hari Bahasa Ibu Internasional

    22 Februari:

    Hari Kepanduan Internasional (Hari Pramuka Sedunia). Hari Berpikir Sedunia.

    23 Februari: Hari Perdamaian dan Kesepahaman Dunia

    27 Februari:

    Hari Beruang Kutub Internasional Hari LSM Sedunia

    28 Februari: Hari Internasional Menentang Perundungan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • 4 Fakta Oknum Anggota TNI AD Bunuh Wanita di Pondok Aren, Pelaku dan Korban Punya Hubungan Asmara

    4 Fakta Oknum Anggota TNI AD Bunuh Wanita di Pondok Aren, Pelaku dan Korban Punya Hubungan Asmara

    TRIBUNJAKARTA.COM – Perempuan bernama Novia Sopiah ditemukan tewas di sebuah rumah kontrakan di Jalan Bonjol, Pondok Karya, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (30/1/2025) malam. 

    N diduga sudah meninggal sejak tiga hari lalu. 

    Hal itu diungkapkan oleh H yang merupakan sepupu korban. 

    “Saya enggak tahu apa-apa lagi, mayatnya menghitam, kayaknya (sudah) beberapa hari meninggal,” kata H kepada wartawan, Jumat (31/1/2025). 

    Informasi soal kondisi jasad N menghitam juga didengar H dari keluarganya di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten. 
    Sementara komunikasi terakhir antara H dan korban terjadi pada Sabtu (25/1/2025). 

    H mengaku masih mengetahui keberadaan korban pada Minggu (26/1/2025).

    TribunJakarta.com merangkum 4 fakta tewasnya Novia Sopiah:

    1. Novia Dikenal Baik

    Novia Sopiah disebut bekerja sebagai pelayan toko.

    Warga setempat Satryo mengatakan berdasarkan informasi yang didapatnya, korban single parent.

    Korban diketahui tinggal sendiri di kontrakan tersebut.

    “Saya tahunya tinggal sendiri, single parent (janda),” ujar Satrio dikutip Kompas.com, Jumat (31/1/2024). 

    Korban Novia disebut telah tinggal di kontrakan berwarna kuning lokasi kejadian selama setengah tahun.

    Menurut warga sekitar pun, korban dikenal sebagai pribadi yang baik dan supel. 

    Satrio mengaku dirinya baru tahu ada temuan jenazah setelah dirinya pulang bekerja.

    “Pas cium ke sini nggak tahu (aroma itu) bau-bau apa,” kata Satrio.

    2. Dibunuh Anggota TNI AD

    Novia Sopiah rupanya merupakan korban pembunuhan.

    Wanita tersebut dibunuh oleh Oknum anggota TNI AD berinisial TS.

    TS berpangkat Prajurit satu (Pratu). 

    Ia merupakan kesatuan Yonif 318/Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad).

    “Pangkatnya Pratu, usianya kurang lebih di bawah 30 tahun menurut saya,” ucap epala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) Jaya Kolonel Infanteri Deki Rayu Syah Putra kepada Kompas.com, Jumat (31/1/2025).

    3. Terungkap Karena Pengakuan Pelaku

    Pratu TS sedang dalam pencarian akibat melakukan tindakan tidak hadir tanpa izin (disersi) sejak 19 Januari 2025. 

    Setelah sembilan hari tim satuan melakukan pencarian, TS ditangkap di wilayah Medang, Kabupaten Tangerang. 

    Setelah itu, TS dibawa ke Denpom Jaya 1/Tangerang untuk pemeriksaan atas pelanggaran yang dilakukannya.  

    Dari situlah kasus terungkap pembunuhan terhadap N terungkap. 

    TS mengakui telah melakukan penganiayaan hingga tewas terhadap korban. 

    “Saat dilaksanakan pemeriksaan kepada yang bersangkutan di satuan, diperoleh keterangan bahwa selama meninggalkan satuan, yang bersangkutan melakukan tindakan kekerasan atau penganiayaan kepada rekan wanitanya yang mengakibatkan meninggal dunia,” jelas Deki.

    Korban lantas dibawa ke RSUD Tangerang untuk proses otopsi. 

    Sementara itu, TS akan terus menjalani pemeriksaan lebih lanjut. 

    “Pimpinan TNI AD sesuai dengan komitmennya akan memproses anggota sesuai ketentuan yang berlaku apabila ditemukan bukti-bukti hasil pemeriksaan yang menunjukkan tindakan melanggar hukum,” terang Deki.

    4. Ada Hubungan Asmara

    Deki mengungkapkan bahwa Pratu TS dan Novia Sopiah punya hubungan asmara.

    “Yang bersangkutan mengaku melakukan tindakan terhadap pacarnya. Makanya satuan ke tempat kejadian perkara (TKP),” ujar Deki.

    Di sisi lain beredar kabar di media sosial, Pratus TS membunuh Novia Sopiah karena korban meminta untuk dinikahi.

    Kontrakan ditemukannya mayat perempuan di Jalan Bonjol, Pondok Karya, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Jumat (31/1/2025).

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Denpom Tahan Oknum TNI Pelaku Pembunuhan Wanita di Pondok Aren

    Denpom Tahan Oknum TNI Pelaku Pembunuhan Wanita di Pondok Aren

    loading…

    Kapendam Jaya Kolonel Inf Deki Rayusyah Putra mengatakan, oknum prajurit TNI yang menganiaya perempuan hingga tewas sudah ditahan di Denpom. Foto/istimewa

    TANGSEL – Oknum prajurit TNI AD berinisial Pratu TS diduga melakukan penganiayaan terhadap seorang wanita berinisial N (26) hingga tewas di Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel). Kini, prajurit tersebut sudah ditahan untuk menjalani pemeriksaan.

    “Oknum anggota yang bersangkutan saat ini sudah ditahan di Denpom Jaya 1/Tangerang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” kata Kapendam Jaya Kolonel Inf Deki Rayusyah Putra, Jumat (31/1/2025).

    Deki menerangkan, pihaknya juga berkoordinasi dengan jajaran Polres Metro Tangerang Selatan terkait kasus tersebut. Deki menegaskan, TNI AD berkomitmen untuk memproses Pratu TS sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

    “Pimpinan TNI AD sesuai dengan komitmennya akan memproses anggota sesuai ketentuan yang berlaku apabila ditemukan bukti-bukti hasil pemeriksaan yang menunjukkan tindakan yang melanggar hukum,” ujar dia.

    TNI AD juga meminta maaf terkait kejadian ini. Ia memastikan tindakan yang dilakukan oleh Pratu TS tidak mewakil institusi TNI. “Kami mewakili seluruh jajaran TNI AD menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang terjadi. Apabila ada perbuatan yang dilakukan oknum yang bersangkutan itu adalah pribadi dan bukan mewakili institusi,” jelas dia.

    Kematian korban wanita berinisial N diketahui setelah pihak TNI menangkap Pratu TS yang desersi atau tidak hadir di dalam satuan tanpa alasan yang jelas.

    “Memang benar ada oknum anggota TNI AD dari kesatuan Yonif 318 satuan Kostrad yang melakukan tindakan tidak hadir tanpa izin (disersi) dari Satuan mulai 19 Januari 2025,” ungkap Deki.

    Deki menyebut, kesatuan Pratu TS lalu melakukan pencarian. Hingga akhirnya, Pratu TS ditangkap di daerah Medang. Selanjutnya, Pratu TS kemudian diperiksa oleh kesatuannya.

    Dalam pemeriksaan itu diketahui bahwa TS telah melakukan penganiayaan hingga menewaskan korban N. “Saat dilaksanakan pemeriksaan kepada yang bersangkutan di Satuan, diperoleh keterangan selama meninggalkan satuan, yang bersangkutan melakukan tindakan kekerasan/penganiayaan kepada rekan wanitanya yang mengakibatkan meninggal dunia,” ujarnya.

    (cip)

  • Oknum TNI AD Pratu TS Terduga Pembunuh Wanita di Tangsel Belum Ditetapkan Tersangka, Masih Diperiksa – Halaman all

    Wanita Tewas di Tangsel Dibunuh Anggota TNI Berpangkat Pratu, Terungkap karena Pelaku Desersi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN – Seorang perempuan berinisial N tewas di Pondok Karya, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten. 

    N adalah korban pembunuhan. Pelakunya adalah kekasihnya sendiri, seorang anggota TNI berinisial TS dengan pangkat pratu dan bertugas di Yonif 318/Kostrad.

    Terungkapnya kasus pembunuhan tersebut bermula karena Pratu TS desersi. Ia dicari karena tidak hadir tanpa izin sejak 19 Januari 2025.

    “Pangkatnya Pratu, usianya kurang lebih di bawah 30 tahun menurut saya,” ucap Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) Jaya Kolonel Infanteri Deki Rayu Syah Putra, Jumat (31/1/2025). 

    TS ditangkap di wilayah Medang, Kabupaten Tangerang setelah sembilan hari pencarian.

    Yang bersangkutan kemudian dibawa ke Denpom Jaya 1/Tangerang untuk pemeriksaan atas pelanggaran yang dilakukannya.

    Dari situlah kasus terungkap bahwa N tewas dibunuh oleh TS.

    Saat pemeriksaan, TS mengaku melakukan penganiayaan hingga tewas terhadap korban.

    “Saat dilaksanakan pemeriksaan kepada yang bersangkutan di satuan, diperoleh keterangan bahwa selama meninggalkan satuan, yang bersangkutan melakukan tindakan kekerasan atau penganiayaan kepada rekan wanitanya yang mengakibatkan meninggal dunia,” jelas Deki.

    Korban lantas dibawa ke RSUD Tangerang untuk proses autopsi. Sementara itu, TS akan terus menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

    Pada kesempatan tersebut, Deki meminta maaf. Ia menggarisbawahi bahwa perbuatan Pratu TS merupakan tindakan pribadi, bukan mewakili institusi.

    “Pimpinan TNI AD sesuai dengan komitmennya akan memproses anggota sesuai ketentuan yang berlaku apabila ditemukan bukti-bukti hasil pemeriksaan yang menunjukkan tindakan melanggar hukum,” terang Deki.

    Hubungan asmara

    Deki mengungkapkan Pratu TS dan N punya hubungan asmara. 

    “Yang bersangkutan mengaku melakukan tindakan terhadap pacarnya. Makanya satuan ke tempat kejadian perkara (TKP),” beber Deki.

    Setelah kejadian, Yonif 318/Kostrad berkoordinasi dengan Detasemen Polisi Militer (Denpom) 1/Tangerang untuk memeriksa tempat kejadian perkara.

    “Setelah benar ditemukan korban di TKP, maka segera dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang untuk diotopsi,” jelas Deki.

    Saat ini, Denpom 1/Tangerang telah menahan Pratu TS dan berkoordinasi dengan Polres Metro Tangerang Selatan.

    “Pimpinan TNI AD sesuai dengan komitmennya akan memproses anggota sesuai ketentuan yang berlaku apabila ditemukan bukti-bukti hasil pemeriksaan yang menunjukkan tindakan yang melanggar hukum,” tegas Deki.

    Jasad perempuan berinisial N ditemukan di kontrakan daerah Pondok Karya dan diduga sudah meninggal sejak tiga hari sebelum penemuan. Hal ini diungkapkan oleh H, sepupu korban.

    “Saya enggak tahu apa-apa lagi, mayatnya menghitam, kayaknya (sudah) beberapa hari meninggal,” kata H kepada wartawan pada Jumat (31/1/2025).

    Jasad N diduga sudah meninggal sejak tiga hari lalu. Hal itu diungkapkan oleh H yang merupakan sepupu korban.

    “Saya enggak tahu apa-apa lagi, mayatnya menghitam, kayaknya (sudah) beberapa hari meninggal,” kata H kepada wartawan, Jumat (31/1/2025).

    Informasi mengenai kondisi jasad N yang menghitam juga diterima H dari keluarganya di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten.

    Komunikasi terakhir antara H dan korban terjadi pada Sabtu (25/1/2025), dan H mengaku masih mengetahui keberadaan korban pada Minggu (26/1/2025).

    “Sabtu terakhir chat sama korban, hari Minggu juga masih liat dia. Senin yang enggak kelihatan,” terang H. Dalam kesehariannya, H mengenal korban sebagai sosok yang agak tertutup, terlebih jika itu menyangkut masalah pribadi.

    “Anaknya tertutup, (apalagi) kalau patah hati,” kata dia. (Kompas.com/Tribun)

  • Wanita Muda Ditemukan Tewas di Pondok Aren, Diduga Dibunuh Oknum TNI

    Wanita Muda Ditemukan Tewas di Pondok Aren, Diduga Dibunuh Oknum TNI

    loading…

    Seorang wanita berinisial N (26) ditemukan tewas di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel). Foto/SindoNews

    TANGSEL – Seorang wanita berinisial N (26) ditemukan tewas di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel). Korban diduga tewas usai dianiaya seorang prajurit TNI berinisial Pratu TS.

    Kematian korban diketahui setelah pihak TNI menangkap Pratu TS yang desersi atau tidak hadir di dalam satuan tanpa alasan yang jelas.

    “Memang benar ada oknum anggota TNI AD dari kesatuan Yonif 318 satuan Kostrad yang melakukan tindakan tidak hadir tanpa izin (disersi) dari satuan mulai 19 Januari 2025,” kata Kapendam Jaya Kolonel Inf Deki Rayusyah Putra, Jumat (31/1/2025).

    Deki menyebut, kesatuan Pratu TS langsung melakukan pencarian. Hingga akhirnya, Pratu TS ditangkap di daerah Medang. Selanjutnya, Pratu TS kemudian diperiksa oleh kesatuannya.

    Dalam pemeriksaan itu diketahui bahwa TS telah melakukan penganiayaan hingga menewaskan korban N. “Saat dilaksanakan pemeriksaan kepada yang bersangkutan di satuan, diperoleh keterangan selama meninggalkan satuan, yang bersangkutan melakukan tindakan kekerasan atau penganiayaan kepada rekan wanitanya yang mengakibatkan meninggal dunia,” ujar dia.

    Deki menambahkan, pihak satuan Pratu TS kemudian melakukan koordinasi dengan Denpom Jaya 1/ Tangerang untuk melakukan pemeriksaan di tempat kejadian. Setelah itu benar ditemukannya jenazah wanita di lokasi.

    “Setelah benar ditemukan korban di TKP maka segera dievakusi ke RSUD Tangerang untuk diotopsi dan langkah-langkah selanjutnya,” ucapnya.

    (cip)

  • Oknum TNI Aniaya Kekasih hingga Tewas, Jasad Korban Ditemukan di Kontrakan Tangsel – Halaman all

    Sosok Wanita yang Tewas Diduga Dibunuh Oknum TNI AD di Pondok Aren Berstatus Janda, Dikenal Supel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Novia Sopiah, wanita yang ditemukan tewas dianiaya oknum TNI AD di rumah kontrakan, kampung Bonjol, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten disebut bekerja sebagai pelayan toko.

    Warga setempat Satryo mengatakan berdasarkan informasi yang didapatnya, korban single parent.

    Korban diketahui tinggal sendiri di kontrakan tersebut.

    “Saya tahunya tinggal sendiri, single parent (janda),” ujar Satrio dikutip Kompas.com, Jumat (31/1/2024). 

    Korban Novia disebut telah tinggal di kontrakan berwarna kuning lokasi kejadian selama setengah tahun.

    Menurut warga sekitar pun, korban dikenal sebagai pribadi yang baik dan supel. 

    Satrio mengaku dirinya baru tahu ada temuan jenazah setelah dirinya pulang bekerja.

    “Pas cium ke sini nggak tahu (aroma itu) bau-bau apa,” kata Satrio.

    Kini garis kuning membentang di depan sebuah rumah kontrakan korban.

    Garis kuning tersebut bertuliskan “Dilarang Keras Melewati Garis Polisi Militer”.

    Sementara itu, warga lainnya bernama Niko, menyebut anggota Denpom (Polisi Militer) telah mendatangi rumah kontrakan tersebut.

    “Saya awalnya di rumah, mereka dateng sore,” kata Niko dikutip dari Tribuntangerang.com.

    Niko mengatakan sebelum penemuan mayat, sempat tercium bau tak sedap dan menjadi perhatian warga setempat. 

    Awalnya, warga menduga bau tersebut berasal dari sampah atau tikus yang biasa ditemukan di sekitar area tersebut. 

    “Kalau lewat, tercium bau-bau di depan rumah, pikir bau dari sampah atau tikus, karena banyak tikus,” kata Niko.

    Setelah diketahui ada penemuan mayat, penghuni kontrakan di sisi kanan dan kiri memilih untuk mengungsi ke tempat lain.

    “Tak tahu pada enggak tidur di situ, pada takut kali,” kata Niko.

    Kapendam Jaya Kolonel Infanteri Deki R Putra mengkonfirmasi bila wanita tersebut dibunuh oknum anggota TNI AD.

    Terduga pelaku bertugas di Yonif 318, satuan Kostrad.

    Ia pun mengungkap awal mula penemuan jenazah wanita di Pondok Aren, Tangerang Selatan tersebut.

    Awalnya pihaknya mendapati ada seorang anggota tidak hadir tanpa izin atau desersi dari satuan mulai tanggal 19 Januari 2025.

    Kemudian pihak satuan  melakukan pencarian terhadap yang bersangkutan.

    Hingga akhirnya, terduga pelaku pun ditangkap di Medang, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten.

    Setelah dilakukan pemeriksaan, terduga pelaku pun mengakui sudah melakukan pembunuhan terhadap seorang wanita.

    “Selama meninggalkan satuan yang bersangkutan melakukan tindakan kekerasan atau penganiayaan kepada rekan wanitanya yang mengakibatkan meninggal dunia,” ujar Kolonel Deki R Putra  saat dikonfirmasi Jumat (31/1/2025).

    Kemudian pihak satuan berkoordinasi dengan Denpom Jaya/1 Tangerang untuk mengecek lokasi yang disampaikan terduga pelaku.

    Ternyata pengakuan terduga pelaku benar. Di dalam kontrakan ditemukan jasad wanita.

    Kemudian jasad korban pun dievakuasi untuk proses autopsi dalam rangka penyelidikan.

    (Tribunnews.com/ Reynas/ Tribuntangerang.com/ Ikhwana Mutuah Mico/ kompas.com/ Muhammad Isa Bustomi)

  • Denpom Tahan Prajurit TNI Terduga Pelaku Pembunuhan Wanita di Pondok Aren

    Denpom Tahan Prajurit TNI Terduga Pelaku Pembunuhan Wanita di Pondok Aren

    Jakarta

    Seorang prajurit TNI AD, Pratu TS, diduga menganiaya seorang wanita berinisial N (26) di Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), hingga tewas. Pratu TS kini telah ditahan dalam rangka pemeriksaan.

    “Untuk oknum anggota yang bersangkutan saat ini sudah ditahan di Denpom Jaya 1/Tangerang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” kata Kapendam Jaya Kolonel Inf Deki Rayusyah Putra, kepada wartawan, Jumat (31/1/2025).

    Deki mengatakan pihaknya saat ini juga berkoordinasi dengan pihak Polres Metro Tangerang Selatan. Pimpinan TNI AD, kata Deki, akan berkomitmen memproses Pratu TS sesuai ketentuan yang berlaku.

    “Pimpinan TNI AD sesuai dengan komitmennya akan memproses anggota sesuai ketentuan yang berlaku. Apabila ditemukan bukti-bukti hasil pemeriksaan yang menunjukkan tindakan yang melanggar hukum,” ungkapnya.

    TNI AD juga meminta maaf terkait kejadian tersebut. Deki menegaskan perbuatan Pratus TS tidak melibatkan institusi TNI AD.

    “Kami mewakili seluruh jajaran TNI AD menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang terjadi dan apabila ada perbuatan yang dilakukan oknum yang bersangkutan itu adalah pribadi dan bukan mewakili institusi,” ucapnya.

    Dugaan penganiayaan yang menyebabkan korban tewas ini diketahui pada Kamis (30/1) siang. Kematian korban ini diketahui setelah pihak TNI menangkap Pratu TS karena desersi (meninggalkan satuan tanpa alasan jelas).

    “Memang benar ada oknum anggota TNI AD dari kesatuan Yonif 318 satuan Kostrad yang melakukan tindakan tidak hadir tanpa izin (desersi) dari satuan mulai tanggal 19 Januari 2025,” kata Deki.

    Pratu TS kemudian diperiksa oleh kesatuannya. Dalam pemeriksaan itulah diketahui bahwa TS telah melakukan penganiayaan hingga menewaskan wanita N.

    “Saat dilaksanakan pemeriksaan kepada yang bersangkutan (Pratu TS) di satuan, diperoleh keterangan bahwa selama meninggalkan satuan, yang bersangkutan melakukan tindakan kekerasan atau penganiayaan kepada rekan wanitanya yang mengakibatkan meninggal dunia,” pungkas Deki.

    (rdh/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Oknum TNI AD Pratu TS Terduga Pembunuh Wanita di Tangsel Belum Ditetapkan Tersangka, Masih Diperiksa – Halaman all

    BREAKING NEWS: Oknum Prajurit TNI AD Diduga Bunuh Seorang Wanita di Pondok Aren Tangerang Selatan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang wanita diduga dibunuh oknum prajurit TNI AD di Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten.

    Kapendam Jaya Kolonel Infanteri Deki R Putra membenarkan oknum anggota TNI tersebut dari satuan Kostrad.

    “Memang benar ada oknum anggota TNI AD dari kesatuan Yonif 318 satuan Kostrad yang melakukan tindakan tidak hadir tanpa izin (desersi) dari satuan mulai tanggal 19 Januari 2025,” ucapnya saat dikonfirmasi Jumat (31/1/2025).

    Selanjutnya dari satuan yang bersangkutan melaksanakan pencarian terhadap oknum tersebut.

    Atas pencarian yang dilakukan, yang berangkutan berhasil ditangkap di daerah Medang, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten.

    “Saat dilaksanakan pemeriksaan kepada yang bersangkutan di satuan, diperoleh keterangan bahwa selama meninggalkan satuan yang bersangkutan melakukan tindakan kekerasan/penganiayaan kepada rekan wanitanya yang mengakibatkan meninggal dunia,” jelas Kapendam.

    Kemudian pihak satuan berkoordinasi dengan Denpom Jaya/1 Tangerang untuk mengecek ke lokasi yang disampaikan yang bersangkutan.

    Ternyata benar ditemukan korban di TKP maka segera dievakusi ke RSUD Tangerang untuk diotopsi dan dilakukan langkah-langkah selanjutnya.

    Diketahui, garis polisi membentang di depan sebuah rumah kontrakan di kampung Bonjol, Kelurahan Pondok Aren, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Jumat (31/1/2025).

    Garis polisi yang membentang di lokasi kejadian, tampak mencolok dengan tulisan “Dilarang Keras Melewati Garis Polisi Militer”.

    Aroma busuk tercium ketika melintas di depan rumah kontrakan yang terletak di tengah pemukiman warga itu.

    Bau busuk yang menggegerkan warga ternyata berasal dari jasad seorang perempuan berinisial N (26), seorang single parent yang sehari-harinya bekerja di sebuah toko baju.

    Menurut keterangan warga bernama Niko, sebelumnya diduga anggota Denpom (Polisi Militer) mendatangi rumah kontrakan tersebut.

    “Saya awalnya di rumah, mereka dateng sore,” kata Niko, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Jumat (31/1/2025).

    Niko mengatakan sebelum penemuan mayat, sempat tercium bau tak sedap dan menjadi perhatian warga setempat. 

    Awalnya, warga menduga bau tersebut berasal dari sampah atau tikus yang biasa ditemukan di sekitar area tersebut. 

    “Kalau lewat, tercium bau-bau di depan rumah, pikir bau dari sampah atau tikus, karena banyak tikus,” kata Niko.

    Niko pun menduga penghuni kontrakan di sisi kanan dan kiri saat ini memilih untuk mengungsi ke tempat lain.

    “Tak tahu pada gak tidur di situ, pada takut kali,” kata Niko.

    Sosok Korban

    Dalam kesempatan tersebut Niko menjelaskan bahwa korban N dikenal sebagai pribadi yang baik dan supel. 

    Ia mengatakan N telah tinggal di lokasi tersebut selama setengah tahun terakhir di kontrakan berwarna kuning itu.

    Terpisah, seorang warga bernama Yohanes mengatakan dirinya melihat mobil Detasemen Polisi Militer (Denpom) TNI di dekat lokasi.

    “TNI soalnya Denpom, pertama lewat itu 3, terakhir 2, ada mobil dinasnya” kata Yohanes.

    Menurut kesaksian Yohanes, kejadian tersebut menggegerkan seluruh lingkungan sekitar.

    Namun, warga tersebut mengaku sempat berniat untuk mengambil foto atau video kejadian.

    Namun, niat itu batal setelah anggota TNI yang berjaga di lokasi melarangnya.

    “Tadinya saya mau foto atau videoin tapi enggak boleh, akhirnya saya enggak jadi foto,” kata Yohanes.

    Yohanes mengatakan kabar penemuan mayat ini pertama kali diketahuinya saat mendengar kabar dari temannya.