Kementrian Lembaga: TNI AD

  • Jebolan Akmil 90-an yang Sukses Jadi Danjen Kopassus, Nomor 1 dan 6 Peraih Adhi Makayasa

    Jebolan Akmil 90-an yang Sukses Jadi Danjen Kopassus, Nomor 1 dan 6 Peraih Adhi Makayasa

    loading…

    Tercatat ada 6 Jenderal TNI Angkatan Darat jebolan Akademi Militer (Akmil) 90-an yang sukses menjadi Danjen Kopassus. Foto/SindoNews

    JAKARTA – Tercatat ada 6 Jenderal TNI Angkatan Darat jebolan Akademi Militer (Akmil) 90-an yang sukses menjadi Danjen Kopassus. Mereka saat ini menduduki sejumlah jabatan strategis di militer.

    Berdasarkan penelusuran SindoNews, Senin (3/2/2025) para perwira tinggi (Pati) tersebut ada yang menjabat sebagai Staf Khusus KSAD, Dankodiklatad, Dosen Universitas Pertahanan (Unhan) dan Pangdam IV Diponegoro.

    Berikut ini 6 Jenderal TNI AD jebolan Akmil 90-an yang perah menduduki jabatan sebagai Danjen Kopassus:

    1. Letjen TNI I Nyoman Cantiasa

    Letjen TNI I Nyoman Cantiasa merupakan Pati TNI Angkatan Darat (AD) yang kini menjabat sebagai Staf Khusus KSAD (Penugasan di Kementerian/Lembaga).

    Lahir di Buleleng, Bali pada 26 Juni 1967, Cantiasa tercatat menjadi lulusan terbaik Akmil 1990 dari satuan Infanteri Kopassus sehingga berhak atas penghargaan Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama.

    Cantiasa lama mengabdi di Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Beberapa posisi penting yang pernah dijabat saat bertugas di Kopassus yakni Dansat 81/Kopassus (2010), Danpusdikpassus (2012), hingga Pamen Ahli Bidang Taktik Khusus Gultor Danjen Kopassus (2013).

    Seiring waktu, kariernya melejit dan moncer dengan sejumlah posisi penting yang dipercayakan. Pecah bintang 1 atau Brigjen TNI saat menjadi Danrem 173/Praja Vira Braja (2017), Cantiasa kemudian menduduki jabatan lain seperti Kasdam XVII/Cenderawasih (2017) dan Pa Sahli Tk III Bidang Polkamnas Panglima TNI (2018).

    Namanya semakin dikenal saat ditunjuk sebagai orang nomor 1 di Korps Baret Merah sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus pada 2019 menggantikan Eko Margiyono. Tak lama setelahnya, Cantiasa beralih menjadi Pangdam XVIII/Kasuari menggantikan posisi Ali Hamdan Bogra.

    Pada Januari 2022, Cantiasa ditunjuk menjadi Pangkogabwilhan III menggantikan Jeffry Apoly Rahawarin. Sejalan dengan tugas baru ini, pangkatnya naik menjadi bintang 3 atau Letjen TNI.

    Setelah itu, Cantiasa mengisi jabatan Koorsahli KSAD (2023). Barulah pada November 2023, dia ditunjuk menjadi Waka BIN menggantikan Teddy Lhaksmana. Pada Oktober 2024, Cantiasa mendapat tugas baru sebagai Staf Khusus KSAD (Penugasan di Kementerian/Lembaga).

    2. Letjen TNI Mohamad Hasan

    Letjen TNI Mohamad Hasan juga merupakan lulusan Akmil 1990-an yang pernah menjabat sebagai Danjen Kopassus. Saat ini dia menjabat sebagai Komandan Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan TNI AD (Dankodiklatad).

    Jenderal TNI kelahiran Bandung, 13 Maret 1971 itu merupakan lulusan Akmil 1993 dari kecabangan Infanteri Kopassus.

    Karier militer Mohamad Hasan cukup cemerlang. Ia pernah mengemban sejumlah jabatan strategis, antara lain menjadi pengawal Presiden Jokowi dengan jabatan sebagai Komandan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

  • Kerabat Sebut Wanita di Tangsel Diduga Dibunuh Pacarnya Anggota TNI AD Alami Luka di Leher

    Kerabat Sebut Wanita di Tangsel Diduga Dibunuh Pacarnya Anggota TNI AD Alami Luka di Leher

    TANGERANG – Wanita bernama Novi di Tangerang Selatan (Tangsel) tewas diduga dibunuh pacarnya anggota TNI Angkatan Darat (AD), Pratu TS. Kerabat korban menyebutkan Novi mengalami luka pada bagian leher.

    “Dapat laporan dari kampung, lehernya digorok,” kata kerabat korban, Hasanah saat dikonfirmasi, Minggu, 2 Februari.

    Hasanah mengaku kaget saat mengetahui Novi tewas ditemukan dalam kondisi jasadnya telah membusuk.

    Sebelum ditemukan tewas, Hasanah mengatakan korban selalu mengunggah kemesraannya dengan Pratu TS.

    “(Padahal sebelumnya) hampir sebulan foto berdua sama TNI, juga sering liat story dia,” ungkapnya.

    Sebelumnya, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) Jaya Kolonel Inf Deki R Putra membantah korban Novi yang ditemukan tewas mengalami luka pada bagian leher

    Menurutnya, tidak ditemukan adanya bercak darah di tempat kejadian perkara (TKP) saat korban ditemukan.

    “Tidak ada darah, informasinya tidak ada darah,” kata Deki saat dikonfirmasi, Jumat, 31 Januari

    Oleh sebab itu untuk memastikan penyebab kematian korban, pihaknya tengah melakukan pemeriksaan terhadap Pratu TS.

    “Bagaimana caranya, itu yang saat ini lagi dilakukan pemeriksaan,” kata Deki saat dikonfirmasi, Jumat, 31 Januari.

  • Kasus Pembunuhan Wanita di Tangerang Selatan, Oknum TNI AD Tersangka – Halaman all

    Kasus Pembunuhan Wanita di Tangerang Selatan, Oknum TNI AD Tersangka – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang oknum prajurit TNI Angkatan Darat berinisial TS telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan seorang wanita berinisial N.

    Penetapan tersangka ini, dilakukan setelah jenazah N ditemukan di Jalan Bonjol, Pondok Karya, Pondok Aren, Tangerang Selatan pada Jumat, 31 Januari 2025.

    Penetapan Tersangka, Motif Didalami

    Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam Jaya), Kolonel Infanteri Deki Rayu Syah Putra, mengonfirmasi bahwa TS kini sudah ditahan oleh penyidik Denpom Jaya 1 Tangerang. 

    “Saat ini yang bersangkutan (TS) sudah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Denpom Jata 1/Tangerang,” katanya. 

    Kini, penyidik masih terus melakukan pemeriksaan kepada pelaku, terutama untuk mengetahui motif tindakannya.

    “Penyidik POM terus melakukan proses pemeriksaan secara intensif untuk mendalami motif dan lain-lain terkait perbuatan yang bersangkutan,” jelas Deki. 

    Deki menegaskan, pihaknya akan menyampaikan perkembangan hasil pemeriksaan secara berkala. 

    Penemuan Jenazah

    Sebelumnya, jenazah N ditemukan dalam keadaan membusuk di rumah kontrakan tiga pintu di kelurahan Pondok Aren.

    Korban diduga telah meninggal beberapa hari sebelumnya, dengan bau yang menyengat menjadi perhatian warga setempat.

    Komentar Keluarga dan Warga

    H, sepupu korban, mengaku awalnya tidak mengetahui bahwa N adalah korban pembunuhan.

    “Enggak tahu dibunuh atau bukan, dapat laporan dari kampung, lehernya digorok,” kata H kepada wartawan, Jumat (31/1/2025).

    “Saya enggak tahu tau apa-apa lagi. Mayatnya menghitam, kayak sudah beberapa hari meninggal,” lanjutnya.

    Ia menambahkan, komunikasi terakhir dengan N terjadi pada Sabtu, 25 Januari 2025, dan tidak ada tanda-tanda bahwa N sedang dalam masalah.

    Warga setempat, Niko, juga memberikan keterangan bahwa sebelum penemuan mayat, ia mencium bau tak sedap dari rumah kontrakan tersebut.

    “Kalau lewat, tercium bau-bau di depan rumah, pikir bau dari sampah atau tikus, karena banyak tikus,” kata Niko.

     

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Hormati Proses Hukum Pratu TS, Kostrad Jadikan Dugaan Pembunuhan Wanita di Tangsel Bahan Evaluasi – Halaman all

    Hormati Proses Hukum Pratu TS, Kostrad Jadikan Dugaan Pembunuhan Wanita di Tangsel Bahan Evaluasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Jajaran Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad) buka suara terhadap kasus dugaan pembunuhan seorang wanita di Pondok Aren Tangerang Selatan yang melibatkan oknum anggota Yonif 318/Kostrad yakni Pratu TS.

    Kapen Kostrad Kolonel Inf Hendhi Yustian Danang Suta menegaskan jajaran Kostrad menghormati proses hukum yang saat ini tengah berjalan.

    Ia menegaskan kejadian tersebut akan menjadi bahan evaluasi sebagai upaya pencegahan kejadian lainnya.

    “Kami menghormati proses hukumnya dan semua kejadian selalu menjadi bahan evaluasi sebagai langkah-langkah upaya pencegahan kejadian lainnya,” kata Hendhi saat dihubungi Tribunnews.com pada Minggu (2/2/2025).

    Kapendam Jaya Kolonel Infanteri Deki Rayusyah Putra menyatakan Pratu TS kini telah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka.

    Ia mengatakan proses penahanan dan penetapan tersangka tersebut telah dilakukan penyidik Detasemen Polisi Militer Kodam Jaya 1 Tangerang.

    “Saat ini yang bersangkutan (inisial TS) sudah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Denpom Jaya 1/Tgr,” kata Deki saat dihubungi Tribunnews.com pada Minggu (2/2/2025).

    Ia menyatakan saat ini penyidik polisi militer terus melakukan proses pemeriksaan secara intensif.

    Hal tersebut, kata dia, dilakukan guna mendalami motif dan sejumlah hal lainnya terkait perbuatan Pratu TS.

    “Perkembangan hasil pemeriksaan akan disampaikan kemudian,” kata Deki.

    Diberitakan sebelumnya, pihak TNI juga sudah berkoordinasi dengan Polres Tangerang Selatan terkait kasus tersebut.

    Deki menegaskan komitmen pimpinan TNI AD untuk memproses anggota sesuai ketentuan yang berlaku apabila ditemukan bukti-bukti hasil pemeriksaan yang menunjukkan tindakan yang melanggar hukum.

    “Kami mewakili seluruh jajaran TNI AD menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang terjadi dan apabila ada perbuatan yang dilakukan oknum yang bersangkutan itu adalah pribadi dan bukan mewakili institusi,” kata Deki kepada wartawan pada Sabtu (1/2/2025).

    Informasi dihimpun, Pratu TS berasal dari kesatuan Yonif 318 Kostrad yang desersi atau tidak hadir tanpa izin di satuan mulai tanggal 19 Januari 2025.

    Pihak satuan sempat melakukan pencarian terhadap Pratu TS dan berhasil menangkapnya di daerah Medang, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang.

    Saat dilaksanakan pemeriksaan kepada Pratu TS di satuan, diperoleh keterangan bahwa selama meninggalkan satuan dia telah melakukan tindakan kekerasan atau penganiayaan kepada rekan wanitanya yang mengakibatkan meninggal dunia.

    Pihak satuan lalu berkoordinasi dengan Denpom Jaya/1 Tangerang untuk mengecek ke tempat kejadian perkara yang disampaikan oleh Pratu TS.

    Setelah korban ditemukan di tempat kejadian perkara, korban segera dievakusi ke RSUD Tangerang untuk diautopsi.

    Tempat kejadian perkara berada di sebuah rumah kontrakan di kampung Bonjol, Kelurahan Pondok Aren, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.

    Lokasi tersebut saat ini juga telah dipasang garis polisi militer.

    Korban adalah seorang janda yang sehari-harinya bekerja di sebuah toko baju berinisial N (26).

     

  • Polisi Militer Selidiki Motif Anggota TNI AD Bunuh Perempuan di Pondok Aren
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 Februari 2025

    Polisi Militer Selidiki Motif Anggota TNI AD Bunuh Perempuan di Pondok Aren Megapolitan 1 Februari 2025

    Polisi Militer Selidiki Motif Anggota TNI AD Bunuh Perempuan di Pondok Aren
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
    – Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) Jaya, Kolonel Infanteri Deki Rayu Syah Putra menyampaikan, pihaknya tengah menyelidiki motif anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial TS membunuh seorang perempuan di kontrakan Pondok Aren, Tangerang Selatan.
    “(Motif) masih diperiksa,” kata Deki saat dikonfirmasi, Sabtu (1/2/2025).
    Menurut dia, proses pemeriksaan ini termasuk untuk merinci kronologi yang dilakukan TS terhadap korban.
    Terlebih, kondisi TS yang juga melakukan tindakan disersi sebagai anggota
    TNI AD
    sejak 19 Januari 2025.
    “Nanti hasil otopsi dikirim ke POM (Polisi Militer) sebagai dasar dalam pemeriksaan untuk mengetahui kronologis dan motifnya,” ujar Deki.
    Meski demikian, Deki menegaskan bahwa pemeriksaan sementara tidak menemukan adanya penganiayaan oleh TS kepada N menggunakan senjata.
    “Dugaan sementara tangan kosong dan tidak ada darah,” katanya.
    Sebelumnya diberitakan, perempuan berinisial N ditemukan tewas di sebuah kontrakan dan dievakuasi pada Kamis (30/1/2025) siang.
    Di kontrakannya terpasang garis kuning bertuliskan “Dilarang Keras Melewati Garis Polisi Militer”.
    Sepupu korban berinisial H mengaku, terakhir berkomunikasi dengan korban pada Sabtu (25/1/2025) dan masih mengetahui kabarnya di keesokan harinya, Minggu (26/1/2025).
    Namun, H mengungkapkan, N diduga sudah meninggal sejak tiga hari lalu.
    “Saya enggak tahu apa-apa lagi, mayatnya menghitam, kayaknya (sudah) beberapa hari meninggal,” kata H kepada wartawan, Jumat (31/1/2025).
    Akan tetapi, H menerima informasi bahwa ada luka bekas senjata tajam di leher korban saat jasad sudah diterima keluarga di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.
    “Enggak tahu dibunuh atau bukan, dapat laporan dari kampung lehernya digorok,” ujar H.
    Pada Jumat sore, Deki mengkonfirmasi bahwa kematian N melibatkan anggotanya yang merupakan Prajurit satu (Pratu) kesatuan Yonif 318/Kostrad.
    Menurut Deki, awalnya TS melakukan tindakan disersi sejak Minggu (19/1/2025), sehingga pihak POM melakukan operasi pencarian.
    Setelah sembilan hari pencarian, TS ditemukan di wilayah Medang, Kabupaten Tangerang, Selasa (28/1/2025) dan ditahan Denpom Jaya 1/Tangerang.
    Ketika penyidik melakukan pemeriksaan atas pelanggaran yang dilakukannya sebagai anggota TNI, terungkap peristiwa pembunuhan tersebut.
    “Saat dilakukan pemeriksaan kepada yang bersangkutan di satuan, diperoleh keterangan bahwa selama meninggalkan satuan, yang bersangkutan melakukan tindakan kekerangan/penganiayaan kepada rekan wanitanya yang mengakibatkan meninggal dunia,” kata Deki.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sosok Wanita Janda Dibunuh Pacar Seorang Anggota TNI Pratu TS di Kontrakan, Tersangka Bolos Kerja

    Sosok Wanita Janda Dibunuh Pacar Seorang Anggota TNI Pratu TS di Kontrakan, Tersangka Bolos Kerja

    TRIBUNJATIM.COM – Terungkap sosok wanita yang ditemukan tewas dalam kontrakannya di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten.

    Korban adalah Novia Sopiah, seorang janda yang tinggal sendirian di kontrakan tersebut selama setengah tahun terakhir.

    Ia diduga dibunuh oleh anggota TNI berinisial Pratu TS.

    Hubungan antara korban dengan pelaku adalah pacar.

    Menurut keterangan warga setempat, Novia Sopiah adalah seorang janda yang bekerja sebagai pelayan.

    Ya, Novia Sopiah, wanita yang ditemukan tewas dianiaya oknum TNI AD di rumah kontrakan, kampung Bonjol, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten disebut bekerja sebagai pelayan toko.

    Warga setempat Satryo mengatakan berdasarkan informasi yang didapatnya, korban single parent.

    Korban diketahui tinggal sendiri di kontrakan tersebut.

    “Saya tahunya tinggal sendiri, single parent (janda),” ujar Satrio dikutip Kompas.com, Jumat (31/1/2024). 

    Korban Novia disebut telah tinggal di kontrakan berwarna kuning lokasi kejadian selama setengah tahun.

    Menurut warga sekitar pun, korban dikenal sebagai pribadi yang baik dan supel. 

    Satrio mengaku dirinya baru tahu ada temuan jenazah setelah dirinya pulang bekerja.

    “Pas cium ke sini nggak tahu (aroma itu) bau-bau apa,” kata Satrio.

    Kini garis kuning membentang di depan sebuah rumah kontrakankorban.

    Garis kuning tersebut bertuliskan “Dilarang Keras Melewati Garis Polisi Militer”.

    Sementara itu, warga lainnya bernama Niko, menyebut anggota Denpom (Polisi Militer) telah mendatangi rumah kontrakan tersebut.

    “Saya awalnya di rumah, mereka dateng sore,” kata Niko dikutip dari Tribuntangerang.com.

    Niko mengatakan sebelum penemuan mayat, sempat tercium bau tak sedap dan menjadi perhatian warga setempat. 

    Awalnya, warga menduga bau tersebut berasal dari sampah atau tikus yang biasa ditemukan di sekitar area tersebut. 

    “Kalau lewat, tercium bau-bau di depan rumah, pikir bau dari sampah atau tikus, karena banyak tikus,” kata Niko.

    Setelah diketahui ada penemuan mayat, penghuni kontrakan di sisi kanan dan kiri memilih untuk mengungsi ke tempat lain.

    “Tak tahu pada enggak tidur di situ, pada takut kali,” kata Niko.

    Kapendam Jaya Kolonel Infanteri Deki R Putra mengkonfirmasi bila wanita tersebut dibunuh oknum anggota TNI AD.

    Terduga pelaku bertugas di Yonif 318, satuan Kostrad.

    Ia pun mengungkap awal mula penemuan jenazah wanita di Pondok Aren, Tangerang Selatan tersebut.

    Bolos kerja

    Awalnya pihaknya mendapati ada seorang anggota tidak hadir tanpa izin atau desersi dari satuan mulai tanggal 19 Januari 2025.

    Kemudian pihak satuan  melakukan pencarian terhadap yang bersangkutan.

    Hingga akhirnya, terduga pelaku pun ditangkap di Medang, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten.

    Setelah dilakukan pemeriksaan, terduga pelaku pun mengakui sudah melakukan pembunuhan terhadap seorang wanita.

    “Selama meninggalkan satuan yang bersangkutan melakukan tindakan kekerasan atau penganiayaan kepada rekan wanitanya yang mengakibatkan meninggal dunia,” ujar Kolonel Deki R Putra  saat dikonfirmasi Jumat (31/1/2025).

    Kemudian pihak satuan berkoordinasi dengan Denpom Jaya/1 Tangerang untuk mengecek lokasi yang disampaikan terduga pelaku.

    Ternyata pengakuan terduga pelaku benar. Di dalam kontrakanditemukan jasad wanita.

    Kemudian jasad korban pun dievakuasi untuk proses autopsi dalam rangka penyelidikan.

    Pratu TS ditetapkan jadi tersangka

    Garis polisi yang membentang di lokasi kejadian itu tampak mencolok dengan tulisan “Dilarang Keras Melewati Garis Polisi Militer”.

    Aroma busuk tercium ketika melintas di depan rumah kontrakan yang terletak di tengah pemukiman warga itu.

    Bau busuk yang menggegerkan warga ternyata berasal dari jasad seorang perempuan berinisial N (26), seorang single parent yang sehari-harinya bekerja di sebuah toko baju. 

    Perempuan itu belakangan diketahui dibunuh oleh oknum anggota TNI, Pratu TS.

    Saat ini, Pratu TS belum ditetapkan sebagai tersangka meski telah ditangkap.

    Hal itu disampaikan Kapendam Jaya Kolonel Infanteri Deki Rayusyah Putra saat dikonfirmasi, Sabtu (1/2/2025).

    “Penetapan tersangka setelah hasil pemeriksaan dan saat ini masih status asas praduga tak bersalah sesuai dengan hukum di Indonesia,” katanya.

    Kapendam menuturkan yang bersangkutan masih diperiksa secara intensif di Pom.

    Pemeriksaan tersebut untuk mengetahui motif Pratu TS tega mengakhiri hidup seseorang.

    “Korban pacarnya kenapanya ini mohon waktu masih dilakukan pemeriksaan,” imbuhnya.

    Peristiwa pembunuhan ini dilakukan Pratus TS di sebuah kontrakan di Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan.

    Yang bersangkutan pun sudah ditahan di Denpom Jaya 1 Tangerang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

    Pihak TNI juga sudah berkoordinasi dengan Polres Tangerang Selatan.

    Kapendam menegaskan komitmen pimpinan TNI AD akan memproses anggota sesuai ketentuan yang berlaku apabila ditemukan bukti-bukti hasil pemeriksaan yang menunjukkan tindakan yg melanggar hukum.

    “Kami mewakili seluruh jajaran TNI AD menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang terjadi dan apabila ada perbuatan yang dilakukan oknum yang bersangkutan itu adalah pribadi dan bukan mewakili institusi,” imbuh Kapendam.

    Dia memastikan perkembangan hasil pemeriksaan akan disampaikan lebih lanjut.

    Diketahui oknum anggota TNI AD tersebut berasal dari kesatuan Yonif 318 satuan Kostrad yang melakukan tindakan tidak hadir tanpa izin (desersi) dari satuan mulai tanggal 19 Januari 2025.

    Dari satuan yang bersangkutan melaksanakan pencarian terhadap oknum tersebut.

    Atas pencarian yang dilakukan, yang berangkutan berhasil ditangkap di daerah Medang, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang.

    Saat dilaksanakan pemeriksaan kepada yang bersangkutan di satuan, diperoleh keterangan bahwa selama meninggalkan satuan yang bersangkutan melakukan tindakan kekerasan/penganiayaan krpada rekan wanitanya yang mengakibatkan meninggal dunia.

    Kemudian pihak satuan berkoordinasi dengan Denpom Jaya/1 Tangeranguntuk mengecek ke TKP yang disampaikan oleh yang bersangkutan.

    Setelah benar ditemukan korban di TKP maka segera dievakusi ke RSUD Tangerang untuk diotopsi dan dilakukan langkah-langkah selanjutnya.(*)

  • Anggota TNI di Mempawah bantu warga melahirkan di atas truk barang

    Anggota TNI di Mempawah bantu warga melahirkan di atas truk barang

    Jakarta (ANTARA) – Personel TNI dari Koramil 1201-03/Mempawah Hilir, Kodim 1201/Mempawah, Kalimantan Barat, Sersan Satu Amirudin membantu seorang perempuan bernama Nila melahirkan di atas truk barang ketika dalam perjalanan menuju rumah sakit, Jumat (31/1).

    Dalam siaran pers TNI AD yang disiarkan di Jakarta, Sabtu, disebutkan bahwa peristiwa itu bermula ketika Amirudin sedang mengevakuasi Nila yang sedang hamil tua untuk dibawa ke rumah sakit.

    “Karena kondisi tubuh yang lemah dan rumahnya yang terdampak banjir, ibu Nila, warga Dusun Suap, Desa Pasir, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah, harus dievakuasi ke Rumah Sakit Rubini,” kata Amirudin.

    Amirudin beserta warga akhirnya membawa Nila ke rumah sakit menggunakan truk yang umumnya dipakai untuk mengangkut bahan bangunan.

    Dalam perjalanan, kondisi Nila sudah semakin tidak memungkinkan sehingga memaksa dirinya untuk melahirkan di atas truk.

    Amirudin dan warga yang ikut dalam truk itu akhirnya membantu proses persalinan.

    “Pada pukul 09.00 WIB, kurang lebih baru 30 menit dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Rubini, namun ibu Nila melahirkan di kendaraan,” kata Amirudin.

    Dalam video yang diterima ANTARA, terlihat bayi yang berjenis kelamin perempuan itu dilahirkan dalam kondisi selamat. Bayi tersebut langsung diselimuti sarung berwarna coklat sesaat setelah dilahirkan.

    Di tempat terpisah, Komandan Kodim 1201/Mempawah Letnan Kolonel Infanteri Benu Supriyanto mengapresiasi tindakan heroik yang dilakukan anak buahnya tersebut.

    “Semoga menjadi inspirasi prajurit lainnya untuk terus menebar kebaikan di manapun dan dalam situasi apa pun,” kata Benu.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pasukan Kostrad patroli di pedalaman Papua pastikan keamanan warga

    Pasukan Kostrad patroli di pedalaman Papua pastikan keamanan warga

    Jakarta (ANTARA) – Satgas Yonif 509 Kostrad menggelar patroli di Kampung Mamba, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Sabtu guna menjaga kondusivitas dan keamanan warga.

    Komandan Pos Mamba, Letda Inf Cakra Paraera yang memimpin jalannya patroli mengatakan kegiatan ini dilakukan guna memastikan kehadiran TNI di lingkungan masyarakat.

    “Kami ingin menunjukkan bahwa TNI selalu ada untuk melindungi dan mendukung masyarakat. Patroli ini juga menjadi sarana bagi kami untuk mendengar langsung kebutuhan dan harapan warga,” kata Cakra dalam siaran pers resmi TNI AD yang diterima di Jakarta, Sabtu.

    Selama patroli, beberapa warga pun menyempatkan diri untuk bertegur sapa dan berbincang dengan pasukan patroli. Cakra mengaku situasi antara warga dan personel TNI terbentuk dengan akrab dan hangat.

    “Warga merasa aman dengan kehadiran prajurit TNI yang tak hanya menjaga keamanan, tetapi juga aktif berkomunikasi dan berinteraksi dengan warga setempat,” kata Cakra.

    Ia menjelaskan bahwa hubungan antara pasukan dengan warga kampung Mamba terjalin dengan baik. Bahkan beberapa warga ada yang mengucapkan terima kasih kepada personel saat berkunjung ke kampungnya.

    “Kami sangat senang karena dengan adanya patroli ini, kami merasa lebih aman. Selain itu, bapak-bapak TNI juga ramah dan selalu mendengarkan keluhan kami,” ujar salah satu warga kampung Mamba seperti dikutip siaran pers resmi.

    Kembali kepada Cakra, dengan adanya kunjungan di tengah patroli ini diharapkan dapat menciptakan rasa aman dan nyaman bagi warga Intan Jaya, Papua.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

  • 5 Fakta Pratu TS, Anggota TNI AD yang Bunuh Wanita di Tangsel, Lakukan Desersi hingga Nasibnya Kini – Halaman all

    5 Fakta Pratu TS, Anggota TNI AD yang Bunuh Wanita di Tangsel, Lakukan Desersi hingga Nasibnya Kini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang wanita muda bernama Novia Sopiah (26) ditemukan tewas di rumah kontrakannya di Kampung Bonjol, Kelurahan Pondok Aren, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten, Kamis (30/1/2025).

    Usut punya usut, Novia rupanya diduga menjadi korban pembunuhan oleh seorang anggota TNI Angkatan Darat berinisial Pratu TS.

    Hal itu telah dikonfirmasi oleh Kapendam Jaya Kolonel Inf. Deki R. Putra.

    Dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber, berikut fakta-fakta sosok Pratu TS.

    1. Lakukan Desersi

    Deki mengungkapkan bahwa TS adalah anggota TNI AD berpangkat Pratu dari kesatuan Yonif 318/Kostrad yang melakukan tindakan desersi atau tidak hadir tanpa izin sejak 19 Januari 2025.

    “Memang benar ada oknum anggota TNI AD dari kesatuan Yonif 318/Kostrad yang melakukan tindakan tidak hadir tanpa izin,” kata Deki saat dikonfirmasi, Jumat (31/1/2025) dilansir dari TribunTangerang.com

    2. Hubungan Pratu TS dengan Korban

    Deki mengatakan bahwa Pratu TS menjalin hubungan asmara dengan Novia.

    “Yang bersangkutan mengaku melakukan tindakan terhadap pacarnya. Makanya satuan ke tempat kejadian perkara (TKP),” ungkap Deki.

    3. Sudah Ditangkap

    Aksi pembunuhan Pratu TS terbongkar setelah ia ditangkap di daerah Medang, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, oleh satuannya yang mencari oknum TNI AD desersi tersebut.

    Saat diperiksa, Pratu TS mengaku bahwa selama desersi, ia melakukan tindakan kekerasan terhadap kekasihnya hingga mengakibatkan korban meninggal dunia. 

    “Saat dilaksanakan pemeriksaan kepada yang bersangkutan di satuan, diperoleh keterangan bahwa selama meninggalkan satuan  melakukan tindakan kekerasan kepada rekan wanitanya yang mengakibatkan meninggal dunia,” beber Deki.

    Detasemen Polisi Militer (Denpom) lantas mendatangi TKP dan mengevakuasi jasad korban.

    Jenazah korban kemudian dibawa ke RSUD Tangerang untuk diautopsi guna kepentingan penyelidikan.

    Menurut keluarga korban, ada luka sayat di leher korban ketika jasadnya pertama kali ditemukan.

    4. Belum Dijadikan Tersangka

    Meski sudah ditangkap setelah diduga menganiaya pacarnya hingga tewas, Pratu TS kabarnya hingga kini belum dijadikan tersangka atas kasus ini.

    Deki menyebutkan bahwa Pratu TS masih diperiksa intensif oleh Polisi Militer (POM).

    “Penetapan tersangka setelah hasil pemeriksaan dan saat ini masih status asas praduga tak bersalah sesuai dengan hukum di Indonesia,” ujarnya.

    Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui motif Pratu TS membunuh pacarnya.

    Hingga kini belum diketahui motif pasti di balik pembunuhan yang dilakukan Pratu TS.

    “Korban pacarnya, kenapanya ini mohon waktu masih dilakukan pemeriksaan,” ucapnya.

    Di sisi lain, beredar kabar di media sosial, Pratu TS tega membunuh Novia lantaran korban meminta untuk dinikahi.

    5. Nasib Pratu TS

    Saat ini, Pratu TS sudah ditahan pihak Denpom Jaya 1 Tangerang.

    Pihak TNI pun telah berkoordinasi dengan Polres Tangerang Selatan dalam rangka mengusut kasus tersebut.

    Deki menegaskan komitmen pimpinan TNI AD akan memproses anggotanya sesuai ketentuan berlaku apabila ditemukan bukti-bukti adanya tindakan melanggar hukum.

    “Kami mewakili seluruh jajaran TNI AD menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang terjadi dan apabila ada perbuatan yang dilakukan oknum yang bersangkutan itu adalah pribadi dan bukan mewakili institusi,” tutur Deki.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribuntangerang.com dengan judul Oknum TNI Aniaya Kekasih hingga Tewas, Jasad Ditemukan di Kontrakan Pondok Aren

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar/Reynas Abdila) (TribunTangerang.com/Ikhwana Mutuah Mico) (TribunJakarta.com/Rr Dewi Kartika H)

  • Kronologi Anggota TNI AD Bunuh Kekasihnya di Pondok Aren, Tangsel – Page 3

    Kronologi Anggota TNI AD Bunuh Kekasihnya di Pondok Aren, Tangsel – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Seorang wanita berinisial N (26) ditemukan tewas diduga menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh kekasihnya, seorang anggota TNI AD yang dikenal dengan inisial Pratu TS. Peristiwa tragis ini terjadi di sebuah kontrakan di Kampung Bonjol, Pondok Aren, Tangerang Selatan. 

    Kapendam Jaya Kolonel Inf Deki Rayusyah Putra, saat dikonfirmasi pada Sabtu (1/2), mengungkapkan bahwa Pratu TS mengaku telah melakukan tindakan kekerasan terhadap pacarnya hingga menyebabkan korban meninggal dunia. “Saat di pemeriksaan, yang bersangkutan mengaku melakukan tindakan terhadap pacarnya,” ujarnya.

    Deki menjelaskan bahwa kasus pembunuhan ini terungkap setelah Pratu TS absen dari satuan Yonif 318 Kostrad sejak 19 Januari 2025. Setelah dilacak, pelaku berhasil ditangkap di daerah Medang, Pagedangan, Tangerang. Pada pemeriksaan lebih lanjut, terungkap bahwa Pratu TS telah menganiaya kekasihnya hingga merenggut nyawanya.

    “Saat dilaksanakan pemeriksaan di satuan, kami memperoleh keterangan bahwa selama meninggalkan satuan, yang bersangkutan melakukan tindakan kekerasan/penganiayaan terhadap rekan wanitanya yang mengakibatkan kematian,” jelas Deki.

    Saat ini, Pratu TS sudah ditahan di Denpom Jaya 1 Tangerang untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Pihak TNI AD juga sudah berkoordinasi dengan Polres Tangerang Selatan terkait kasus ini. TNI AD menegaskan akan menindak tegas anggotanya yang terlibat dalam tindak pidana ini.

    “Pimpinan TNI AD sesuai dengan komitmennya akan memproses anggota yang terlibat sesuai ketentuan yang berlaku, apabila ditemukan bukti-bukti hasil pemeriksaan yang menunjukkan tindakan yang melanggar hukum,” kata dia.

    Deki juga mengungkapkan permohonan maaf dari pihak TNI AD atas kejadian ini.

    “Kami mewakili seluruh jajaran TNI AD menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang terjadi, dan jika ada perbuatan yang dilakukan oknum tersebut, itu adalah tindakan pribadi dan tidak mewakili institusi,” tambahnya.