Kementrian Lembaga: TNI AD

  • Lanud Silas Papare bersih-bersih di Pasar Phara Sentani 

    Lanud Silas Papare bersih-bersih di Pasar Phara Sentani 

    Sumber foto: Aman Hasibuan/elshinta.com.

    Lanud Silas Papare bersih-bersih di Pasar Phara Sentani 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Sabtu, 01 Maret 2025 – 18:57 WIB

    Elshinta.com – Lanud Silas Papare menggelar aksi gotong royong membersihkan tumpukan sampah yang ada di Pasar Phara Sentani, Kabupaten Jayapura.

    Aksi bersih-bersih yang dihadiri Komandan Lanud Silas Papare Marsma TNI Mokh Mukhson bersama anggota TNI AU, TNI  AD, Polri dan Pemerintah Kabupaten Jayapura bersama WWF ini dilakukan untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan masyarakat di Pasar Phara Sentani.

    Komandan Lanud Silas Papare Marsma TNI Mokh Mukhson menyampaikan , grebek sampah di pasar ini untuk membantu kebersihan di lingkungan pada yang ada di sekitar Lanud Silas Papare.

    “Kami dari TNI AU, TNI AD, Polri dan Pemkab Jayapura bersama WWF , perduli kebersihan di Pasar Phara Sentani supaya pasar bersih, sehat. Dengan begitu pembeli dan pedagang bisa nyaman berada di pasar berjualan,” ujar Danlanud, Jumat (28/2/2025).

    Ia menyebut, pasar merupakan tempat berkumpul masyarakat dalam bertransaksi jual beli, maka kebersihan juga patut menjadi perhatian.

    “Kalau pasar bersih masyarakat yang berbelanja bisa merasa nyaman dalam 
    mendapatkan barang yang bagus dan memberikan kenyamanan bagi pedagang dan pembeli,” katanya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Aman Hasibuan, Sabtu (1/3). 

    Danlanud Marsma TNI Mokh Mukhson menyampaikan aksi bersih sampah kali ini juga sebagai rangkaian dari menjelang HUT ke-79 TNI Angkatan Udara pada 9 April 2025.

    Rangkaian jelang HUT termasuk bakti sosial dalam melakukan kebersihan lingkungan, ada juga ziarah ke TMP, kegiatan olahraga  dan upacara peringatan.

    Ditempat yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jayapura, Abdul Rahman Basri mengungkapkan, kegiatan grebek sampah Lanud Silas Papare sebagai motifasi bagi semua termasuk masyarakat untuk pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

    “Apa yang dilaksanakan sebagai mendukung pelestarian lingkungan, dalam kebersihan sampah yang ada di Pasar Phara, sehingga memberikan motifasi bagi pedagang maupun pembeli di pasar,” ujarnya.

    Basri berharap pada masyarakat dapat memperhatikan kebersihan sampah di pasar Phara Sentani dan membuang sampah sesuai jam yang telah ditentukan petugas kebersihan.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Daftar 3 Letjen TNI yang Belum Genap Sebulan Duduki Jabatan Baru, Salah Satunya Rangkap Dua Posisi Penting

    Daftar 3 Letjen TNI yang Belum Genap Sebulan Duduki Jabatan Baru, Salah Satunya Rangkap Dua Posisi Penting

    loading…

    Letjen TNI Novi Helmy Prasetya merupakan salah satu dari tiga Pati TNI AD berpangkat Letjen yang belum genap sebulan mendapat penugasan di jabatan baru. Foto/Wikipedia

    Terdapat tiga Perwira Tinggi (Pati) TNI Angkatan Darat (AD) berpangkat Letnan Jenderal (Letjen) yang belum genap sebulan duduki jabatan baru. Mereka semua ini baru saja terkena mutasi pada akhir Januari 2025.

    Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menetapkan mutasi tanggal 31 Januari 2025, berdasarkan Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/133/I/2025 mengenai pemberhentian dan pengangkatan dalam jabatan di tubuh TNI.

    Total ada sekitar 65 Perwira TNI yang masuk dalam daftar, dengan rincian 30 Pati TNI AD, 24 Pati TNI AL, dan 11 Pati TNI AU, menurut penuturan Kapuspen TNI Mayjen Hariyanto.

    Mereka yang terkena mutasi akhir Januari 2025 ini tentunya belum ada sebulan menduduki jabatan baru. Begitu juga untuk tiga Letjen TNI berikut ini.

    3 Letjen TNI yang Belum Genap Sebulan Duduki Jabatan Baru

    1. Letjen TNI Novi Helmy Prasetya

    Pada awal tahun 2025 ini, Novi Helmy Prasetya telah menduduki dua posisi penting, yakni sebagai Komandan Jenderal Akademi TNI merangkap jadi Direktur Utama Perum Bulog.

    Novi diangkat jadi Danjen Akademi TNI usai terkena mutasi 31 Januari 2025, dan ditunjuk oleh Menteri BUMN Erick Thohir jadi Dirut Perum Bulog pada 7 Februari 2025.

    Lulusan Akmil 1993 ini sebelumnya sempat menjabat sebagai Aster Panglima TNI tahun 2024. Ia juga pernah dipercaya jadi Pangdivif 3/Kostrad di 2022, dan Pangdam Iskandar Muda pada 2023.

    Tidak hanya itu, pria asal Bangkalan ini juga melaksanakan sejumlah penugasan seperti ikut dalam operasi Timor Timur 1996, operasi Tribuana tahun 1999 kemudian penugasan luar negeri melaksanakan Pengamanan VVIP RI 1 di Rusia tahun 2013 Inggris 2004 dan Jerman 2015.

  • Kemenhan tetapkan 787 komcad untuk pertahanan negara tangguh

    Kemenhan tetapkan 787 komcad untuk pertahanan negara tangguh

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menetapkan sebanyak 787 komponen cadangan (komcad) bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di lingkungan Kemenhan dan TNI Angkatan Darat (AD) tahun 2025, di Jakarta, Jumat (28/2).

    Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenhan Letnan Jenderal TNI Tri Budi Utomo mengatakan bahwa komponen cadangan merupakan perwujudan semangat gotong royong dan tanggung jawab bersama dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    “Setiap anggota komponen cadangan merupakan duta bangsa yang siap membela negara dengan segenap jiwa dan raga,” kata Tri saat menyampaikan amanat Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dalam kesempatan tersebut, seperti dikutip dari keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.

    Maka dari itu, ia mengajak para anggota komponen cadangan yang baru saja ditetapkan agar bisa menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia merupakan bangsa yang kuat dan berdaulat di era yang penuh tantangan saat ini, yakni di mana nasionalisme bukan sekadar kata-kata.

    Dia mengingatkan bahwa ancaman terhadap negara saat ini tak lagi berbentuk konvensional saja, melainkan ancaman siber, ekonomi, dan propaganda menjadi tantangan yang juga harus dihadapi dengan kesiapsiagaan tinggi.

    Oleh karenanya, Tri menegaskan bahwa komponen cadangan harus hadir sebagai kekuatan yang siap digerakkan kapan saja.

    “Kita adalah bangsa yang besar dengan sejarah perjuangan yang panjang. Mari kita warisi semangat para pahlawan dengan menjadi benteng pertahanan negara yang tangguh,” ucap dia.

    Adapun Sekjen Kemenhan mewakili Menhan dalam memimpin upacara penetapan komponen cadangan tersebut. Upacara itu menjadi tonggak sejarah dengan penetapan 287 patriot dari Unit Organisasi (UO) Kemenhan dan 500 patriot dari UO TNI AD sebagai garda terdepan komponen cadangan.

    Upacara tersebut diakhiri dengan demonstrasi kemampuan yang membangkitkan rasa bangga meliputi bongkar pasang senjata; simbol kesiapan tempur, kolone senapan; perwujudan disiplin dan kekompakan, bela diri militer; serta ketangguhan fisik dan mental, tari kolosal nusantara.

    Kemudian, terdiri pula atas demonstrasi kekayaan budaya sebagai identitas bangsa, taktik regu senapan; strategi dan kecerdasan dalam pertempuran, joget bersama; kebersamaan dan semangat persatuan, defile dan kirab; serta aksi heroik yang membakar semangat nasionalisme.

    Demonstrasi itu bukan sekadar pertunjukan, tetapi cerminan dari semangat juang dan kecintaan terhadap tanah air.

    Turut hadir mendampingi Sekjen Kemenhan dalam pelaksanaan penetapan komponen cadangan, yaitu Rektor Universitas Pertahanan dan pejabat eselon I Kemenhan.

    Pewarta: Agatha Olivia Victoria
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pengawal Ancam Wartawan, Jenderal Agus Subiyanto Minta Maaf

    Pengawal Ancam Wartawan, Jenderal Agus Subiyanto Minta Maaf

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto menyampaikan permohonan maaf kepada kepada kalangan media, atas tindakan anak buahnya yang mengancam wartawan.

    Diketahui, seorang jurnalis mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari pengawal Panglima TNI saat bertugas melakukan peliputan di Jakarta pada Kamis (27/2). Dia sempat diancam pengawal orang nomor satu di institusi militer Indonesia tersebut.

    Saat dikonfirmasi oleh awak media, Jenderal Agus menyatakan, perbuatan pengawalnya tidak bisa dibenarkan. Dia sama sekali tidak tahu peristiwa tersebut.

    Namun demikian, dia memastikan tidak akan berdiam diri. Agus juga menyampaikan permohonan maaf kepada awak media yang merasa tidak nyaman atas peristiwa itu.

    ”Saya mohon maaf atas kejadian yang sangat saya sesalkan. Saya tidak tahu sama sekali. Mohon maaf atas ketidaknyamanan teman media,” ungkap Agus.

    Peristiwa itu terjadi saat setelah panglima TNI ditanyai sejumlah awak media mengenai perkembangan yang terjadi pasca aksi penyerangan Polres Tarakan oleh sejumlah prajurit TNI AD. Sebagai pemegang tongkat komando tertinggi di TNI, Agus menjawab pertanyaan awak media dan memastikan persoalan di Tarakan sudah diselesaikan jajaran TNI-Polri di Kalimantan Utara.

    Usai tanya jawab tersebut, salah seorang pengawal panglima TNI menanyai dan memeriksa identitas salah seorang jurnalis. Tidak hanya itu, yang bersangkutan sempat mengeluarkan kalimat bernada ancaman. Tindakan tersebut disayangkan sejumlah pihak. Termasuk di antaranya Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

  • Cerita Anak Tukang Sapu Jalanan Jadi Prajurit TNI: Kemarin Diremehkan, Sekarang Ku Buktikan – Halaman all

    Cerita Anak Tukang Sapu Jalanan Jadi Prajurit TNI: Kemarin Diremehkan, Sekarang Ku Buktikan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Singkawang – Bismo Taqhli Siddiq, seorang pemuda asal Kota Pontianak, berhasil mewujudkan mimpinya menjadi prajurit TNI Angkatan Darat (AD).

    Pengumuman kelulusan tersebut berlangsung di Mako Dodik Bela Negara Rindam XIITPR Kota Singkawang, Rabu 26 Februari 2025.

    Bismo, yang merupakan anak sulung dari dua bersaudara, terlahir dari keluarga sederhana.

    Ayahnya, Agus Eko Iriyanto, berprofesi sebagai tukang sapu jalanan.

    Meskipun berasal dari latar belakang yang kurang beruntung, Bismo tidak pernah menyerah untuk mengejar cita-citanya.

    Dalam foto yang beredar, tampak Bismo berfoto dengan kedua orang tuanya.

    Ia juga membawa poster bertuliskan: 

    Alhamdulillah Anak Tukang Sapu Jalanan Lulus Jadi Tentara

    Kemarin Diremehkan, Sekarang Ku Buktikan

    Perjuangan dan Harapan

    Setelah mengikuti tes TNI AD sebanyak delapan kali dan mengalami kegagalan, Bismo tetap bertekad untuk menjadi abdi negara.

    Usaha dan doanya membuahkan hasil pada percobaan kesembilan.

    “Saya sangat senang, Alhamdulillah. Apa yang saya impikan sejak kecil menjadi tentara sekarang sudah tercapai,” ungkap Bismo setelah pengumuman kelulusan.

    Ayah Bismo, Agus, merasa bangga atas pencapaian anaknya.

    Agus berharap, dengan kelulusan ini, anaknya dapat membanggakan keluarga dan meningkatkan derajat mereka.

    “Semoga anak saya dapat membanggakan keluarga dan mengantar derajat keluarga,” harapnya.

    (TribunPontianak.co.id/Widad Ardina)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • 6 Letjen TNI Jebolan Akmil 1993 Berasal dari Kopassus, Nomor 2 Peraih Adhi Makayasa-Tri Sakti Wiratama

    6 Letjen TNI Jebolan Akmil 1993 Berasal dari Kopassus, Nomor 2 Peraih Adhi Makayasa-Tri Sakti Wiratama

    loading…

    Enam Letnan Jenderal (Letjen) TNI jebolan Akademi Militer (Akmil) 1993 yang berasal dari Kopassus diulas dalam artikel ini. Foto Mabes TNI: Dok Puspen TNI

    JAKARTA – Enam Letnan Jenderal (Letjen) TNI jebolan Akademi Militer (Akmil) 1993 yang berasal dari Kopassus diulas dalam artikel ini. Nomor 2 merupakan peraih Adhi Makayasa-Tri Sakti Wiratama.

    Adhi Makayasa merupakan penghargaan tahunan yang diberikan kepada lulusan terbaik dari setiap matra TNI dan Polri. Penerima penghargaan ini adalah mereka yang secara seimbang mampu menunjukkan prestasi terbaik di tiga aspek, yakni aspek akademis, aspek jasmani, dan aspek kepribadian.

    Sedangkan Tri Sakti Wiratama merupakan prestasi tertinggi gabungan mental, fisik, dan kecerdasan intelektual. Nah, terdapat enam perwira tinggi (Pati) TNI AD lulusan Akmil 1993 berpangkat Letjen saat ini yang berasal dari Kopassus.

    Berikut 6 Letjen TNI jebolan Akmil 1993 berasal dari Kopassus:

    1. Rui Fernando Guedes Palmeiras Duarte

    Jebolan Akmil 1993 dari kecabangan Infanteri (Kopassus) ini kelahiran Viqueque, Timor Portugal atau Timor Leste, Januari 1972. Dia saat ini menjabat Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Pertahanan (Kemhan).

    Berbagai jabatan strategis pernah diembannya, di antaranya Dan Unit 3/1/2 Batalyon 12/1 Grup 1 Kopassus (1993—1995), ADC Spripim Danjen Kopassus (1995—1998), Dansubtim Batalyon 11/1 Grup 1 Kopassus (1998).

    Kemudian, Dantim 3/3/811/Aksus Sat 81 Kopassus (1999), Dantim 1/3/811/Aksus Sat 81 Kopassus (2000), Danden 3/811/Aksus Sat 81 Kopassus (2002), PBU Athan KBRI di Washington DC/USA (2005), Kapokbungkol Spri Panglima TNI (2014—2016).

    Selanjutnya, Atase Pertahanan KBRI di London (2016—2018), Tim Kajian Dewan Pertimbangan Presiden (2018—2019), Karo TU dan Protokol Setjen Kemhan (2020—2022), Kasatwas Unhan (2022—2024), dan Warek Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unhan (2024).

    2. Bambang Trisnohadi

    Dia adalah lulusan terbaik peraih Adhi Makayasa – Tri Sakti Wiratama Akmil 1993 yang berasal dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Letjen yang satu ini menjabat Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Pangkogabwilhan III).

  • Ngaku Anggota BIN Janjikan Bisa Jadi ASN, 4 Pelaku Diamankan Korem 082/CPYJ

    Ngaku Anggota BIN Janjikan Bisa Jadi ASN, 4 Pelaku Diamankan Korem 082/CPYJ

    Mojokerto (beritajatim.com) – Empat orang yang mengaku sebagai anggota Badan Intelijen Negara (BIN) diamankan anggota Korem 082/Citra Panca Yudha Jaya (CPYJ). Keempatnya diamankan di sebuah hotel di wilayah Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto, Rabu (26/2/2025).

    Keempatnya melakukan aksi penipuan jual beli jabatan di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto. Satu dari empat pelaku merupakan mantan anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD). Hingga saat ini, ada tujuh orang korban dengan kerugian mencapai ratusan juta.

    Keempatnya melakukan aksi penipuan di Kabupaten Mojokerto dengan sasaran mulai dari Kepala Desa (Kades), Sekretaris Camat (Sekcam), Camat, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sampai Kepala Dinas (Kadis). Selain menyasar para pejabat, para pelaku juga menyasar pihak-pihak swasta.

    Komandan Korem 082/CPYJ, Kolonel Inf Batara Alex Bulo mengatakan, penangkapan keempat pelaku setelah pihaknya menerima laporan dari masyarakat. “Kemarin, kurang lebih jam 9 malam dari keterangan yang kami dapat keberadaan keempat orang ini yang mengaku satu tim. Anggota BIN dari Jakarta,” ungkapnya.

    Berdasarkan dari laporan masyarakat tersebut, pihaknya melakukan penyelidikan dan pengembangkan. Hasil penyelidikan, keempat pelaku dipancing petugas yang menyamar dan keempat pelaku berhasil diamankan di salah satu hotel yang ada di Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto.

    “Ada 7 orang korban. Ada korban dari pihak swasta yang ingin menjadi ASN, 7 orang ini sudah memberikan DP atau uang muka kepada para pelaku untuk bisa diangkat menjadi ASN Pemkab Mojokerto. Alhamdulilah sekira pukul 5 sore, empat orang ini berhasil kami amankan. Kasus ini akan kami serahkan ke pihak yang berwenang,” katanya.

    Danrem menjelaskan, dari empat pelaku, satu diantaranya merupakan mantan anggota TNI AD berinisial AH. Pelaku secara resmi resign pada tahun 2014, pensiun dini dari TNI AD. Sementara tiga pelaku lain yakni berinisial S, HS dan SP merupakan warga sipil.

    “Sementara karena masih berupa transfer bukan cash, pengembangan sampai saat ini, masih berkembang tadinya dari Rp200 juta sekarang sudah naik menjadi Rp300 juta dari tujuh korban ini. Mungkin bisa lebih (jumlah korban) karena sudah melakukan aksi penipuan ini bertahun-tahun,” jelasnya.

    Pihaknya memprediksi uang hasil penipuan yang dilakukan para pelaku lebih dari Rp300 juta dan jumlah korban diperkirakan lebih dari tujuh orang. Ini lantaran aksi penipuan yang dilakukan para pelaku dengan iming-imingi bisa mendapatkan jabatan dilakukan bertahun-tahun dan pindah-pindah tempat.

    “Dia dari Medan sampai di Mojokerto, untuk selanjutnya kami serahkan ke Polres Mojokerto Kota. Korban sampai saat ini, ada tujuh orang. Semua dari Kabupaten Mojokerto. Jika ada hal-hal seperti itu, jangan mencari jalan pintas. Dijanjikan bisa naik jabatan, kita siapkan sejumlah uang artinya jangan melalui jalur-jalur yang tidak benar,” tegasnya. [tin/kun]

  • TNI AD Sudah Pakai Motor Trail Listrik Buatan PT Len, Dipakai Polisi Militer hingga Babinsa

    TNI AD Sudah Pakai Motor Trail Listrik Buatan PT Len, Dipakai Polisi Militer hingga Babinsa

    TNI AD Sudah Pakai Motor Trail Listrik Buatan PT Len, Dipakai Polisi Militer hingga Babinsa
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com –
    Kepala Biro Info Pertahanan (Infohan) Setjen Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI,
    Brigjen TNI Frega Wenas
    , menyampaikan motor listrik buatan PT Len Industri (Persero) sudah digunakan oleh TNI Angkatan Darat (AD).
    Pemakaian motor listrik jenis trail ini diperuntukkan kepada polisi militer hingga Bintara Pembina Desa (Babinsa).
    “Jadi kalau yang motor listrik ya, itu kan sudah distribusi untuk Angkatan Darat, untuk Babinsa, termasuk juga dengan Satuan Pengawalan. Karena motor listrik yang dibuat oleh Len ini, juga termasuk motor pengawalan di Polisi Militer, di TNI,” kata Frega usai mengunjungi
    PT Len Industri
    di Bandung, Jawa Barat, Rabu (26/2/2025).
    Pemakaian motor listrik trail buatan PT Len ini, jelas Frega, selain buatan dalam negeri, juga dipilih karena produksinya yang baik dan tangguh.
    Selain itu, lanjut Frega, motor listrik amat cocok dengan apa yang sedang digalakkan pemerintah untuk mendukung kebijakan energi terbarukan.
    “(Produksi motor listrik) sejalan dengan kebijakan energi terbarukan, tentunya ini juga menjadi salah satu pertimbangan dalam pembangunan logistik,” tutur mantan Dandim Jakarta Utara itu.
    Namun, Frega tak memerinci berapa jumlah motor listrik trail buatan PT Len yang telah didistribusikan kepada TNI sejauh ini.
    Berdasarkan papan informasi yang dipajang di samping motor listrik, PT Len memproduksi motor itu dengan beragam keunggulan.
    Mulai dari kecepatan yang bisa ditempuh maksimal 98 kilometer per jam, kemudian jarak tempuh maksimal 110 kilometer.
    Lampu depan dan belakang motor ini sudah didesain dengan kemampuan LED.
    Adapun daya angkut motor maksimal 230 kilogram.
    Motor ini memiliki waktu pengisian daya baterai 4-7 jam.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Awal Mula Mapolres Tarakan Diserang Puluhan Anggota TNI, Dari Tagihan Biaya Pengobatan Rp 10 Juta – Halaman all

    Awal Mula Mapolres Tarakan Diserang Puluhan Anggota TNI, Dari Tagihan Biaya Pengobatan Rp 10 Juta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terungkap penyebab puluhan prajurit TNI Angkatan Darat menyerbu Mako Polres Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara) pada Senin (24/2/2025) malam.

    Penyerangan kantor polisi oleh anggota TNI AD ini bermula pada Sabtu (22/2/2025), saat terjadi pengeroyokan terhadap seorang anggota Yonif 614/RJP oleh sekitar lima polisi Polres Tarakan.

    Perlu diketahui, lima orang personel ini bukanlah lima petugas jaga yang bertugas pada hari Senin saat Mapolres Tarakan diserang puluhan TNI.

    Dari hasil mediasi awal antara pihak anggota Polres Tarakan dan anggota Yonif 614/RJP menyepakati agar anggota polisi yang terlibat pengeroyokan itu akan memberikan biaya pengobatan sebesar Rp 10 juta kepada korban.

    Tetapi, janji tersebut tak kunjung direalisasikan.

    Sehingga pada Senin pukul 23.30 WITA, sekitar 20 orang anggota Yonif 614/RJP mendatangi Mako Polres Tarakan dengan maksud mencari lima anggota polisi pelaku pengeroyokan anggota TNI.

    “Dalam aksi spontanitas tersebut, terjadi pelemparan batu yang mengakibatkan kerusakan pada kaca dan pintu Pos Jaga serta beberapa kaca Mapolres Tarakan,” kata Pangdam VI/Mulawarman, Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha, dilansir TribunKaltara.com.

    Setelah duduk perkara diketahui, maka Pangdam VI Mulawarman bersama Kapolda Kaltara, Irjen Pol Hary Sudwijanto, beserta jajaran Forkopimda telah melaksanakan pertemuan guna menyelesaikan insiden yang terjadi di Tarakan secara profesional dan berkeadilan pada Selasa (25/02/25).

    Kedua institusi itu menegaskan komitmen untuk menjaga sinergitas TNI dan Polri dalam menjaga keamanan serta ketertiban di wilayah Kaltara.

    Setelah kejadian ini, Pangdam VI/Mulawarman dan Kapolda Kaltara langsung berkoordinasi untuk meredam situasi dan mencegah eskalasi lebih lanjut. 

    “Kedua institusi telah sepakat untuk menindak personel masing-masing yang terbukti melakukan pelanggaran, sesuai dengan aturan yang berlaku,” ungkap Rudy.

    Sebagai bagian dari proses rekonsiliasi, lanjut Rudy, perbaikan terhadap fasilitas Mapolres Tarakan yang mengalami kerusakan telah dilakukan oleh personel Yonif 613 Raja Alam.

    Hal itu sebagai bentuk tanggung jawab dan komitmen menjaga hubungan baik antara TNI dan Polri. 

    Adapun berdasarkan informasi yang dihimpun, terdapat enam korban luka dalam peristiwa penyerangan di Mapolres Tarakan oleh puluhan TNI ini.

    Kemarin, Rudy juga sempat mengunjungi anggota Polres Tarakan korban penyerangan yang sedang menjalani perawatan di RSUD M. Yusuf S.A. Tarakan.

    “Kunjungan ini merupakan bentuk kepedulian dan langkah nyata dalam membangun kembali hubungan harmonis antara kedua institusi,” jelasnya.

    Sebelumnya, warga Kaltara dihebohkan dengan video viral di media sosial yang menunjukkan penyerangan Mako Polres Tarakan oleh sekelompok orang.

    Ruang Kapolres Tarakan, AKBP Adi Saptia Sudirna, yang terdampak, dilaporkan turut berantakan.

    Kolonel Kav Kristiyanto menyebutkan bahwa sekelompok orang yang menyerang Mapolres Tarakan merupakan anggota TNI.

    “Kejadian ini melibatkan beberapa anggota Bantuan Penugasan (BP) Satgas Yonif 614/RJP di Tarakan dan merupakan kesalahpahaman semata,” kata Kristiyanto, dilansir Kompas.com.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com dengan judul Begini Kronologi Terjadinya Penyerangan Mako Polres Tarakan, Janji Rp10 Juta Tidak Diberikan

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunKaltara.com/Andi Pausiah) (Kompas.com/Ahmad Dzulviqor)

  • Peringatan Keras dari Cikeas & Isu Dwifungsi ABRI Bangkit Lagi

    Peringatan Keras dari Cikeas & Isu Dwifungsi ABRI Bangkit Lagi

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden ke 6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berbagi pengalaman kepada 38 pengurus daerah Partai Demokrat di rumah Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Minggu (23/2/2025) lalu.

    SBY memamerkan sejumlah ruangan. Salah satunya ruang kerjanya. Di ruang kerja SBY tampak foto almarhumah Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono dan sebuah meja kayu berwarna cokelat. Ayah dari Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY kemudian membagian pengalamannya tentang meja kayu yang dia anggap sangat bersejarah.

    “Meja ini, dulu tempat saya bekerja tanpa mengenal waktu. Malam hari,” ujar SBY kepada para pengurus Demokrat. 

    SBY mengatakan bahwa harus bekerja keras karena situasi negara saat itu genting. Terjadi transisi dari otoritarianisme Orde Baru ke reformasi tahun 1998-1999. Salah satu tuntutan reformasi pada waktu itu adalah, reformasi TNI dan penghapusan dwifungsi ABRI.

    “Di sinilah naskah utama reformasi. Di sini. Dwifungsi kita akhiri. Kekaryaan kita akhiri, bisnis TNI yang keluar dari lapangan kita akhiri, sistem hukum kita tata kembali,” kata SBY.

    Presiden ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Prabowo Subianto Perbesar

    SBY adalah salah satu jenderal yang mengawal proses transisi Indonesia pada tahun 1998. Pada waktu itu, SBY menjabat sebagai Kepala Staf Teritorial alias Kaster TNI. Seperti yang dicatat sejarah kemudian, dwifungsi berhasil diakhiri dan TNI kembali ke tugas serta fungsinya sebagai penjaga kedaulatan negara.

    Namun demikian, setelah hampir 27 tahun reformasi berlangsung, upaya untuk mengembalikan dwifungsi ABRI mulai tampak. Ada sejumlah perwira aktif yang masuk ke pemerintahan. Padahal UU TNI secara tegas melarang perwira aktif duduk di jabatan sipil.

    SBY sendiri menganggap bahwa anggota, Tentara Nasional Indonesia (TNI) aktif tabu untuk memasuki dunia politik atau politik praktis. “Itu salah satu doktrin yang kita keluarkan dulu pada saat reformasi ABRI yang saya menjadi tim reformasinya, ketuanya, kami jalankan,” katanya.

    “Kalau masih jadi jenderal aktif misalnya, jangan berpolitik. Kalau berpolitik, pensiun,” tegasnya.

    Di sisi lain, Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menepis anggapan bahwa keberadaan TNI aktif di institusi sipil, adalah representasi dari kembalinya doktrin dwifungsi ABRI. Menurutnya, diskursus dwifungsi ABRI sudah tidak relevan, apalagi setelah proses demokratisasi yang berjalan sejak 1998.

    “Kami tuh sudah lupakan pemikiran dwifungsi. Dulu kan dwifungsi bisa sampai pemimpin daerah. Sekarang kan sudah dipilih langsung, demokrasi. Mau gimana lagi dwifungsi?” kata Maruli dilansir dari Antara, Kamis (20/2/2025

    Asal-usul Dwifungsi 

    Isu tentang Dwifungsi ABRI kembali mengemuka setelah pengangkatan Mayor TNI Teddy Indra Wijaya sebagai Sekretaris Kabinet dan Letjen TNI Novi Helmy Prasetya sebagai Direktur Utama Badan Urusan Logistik alias Bulog.

    Keduanya masih tercatat sebagai prajurit TNI aktif. Alhasil, pengangkatan Mayor Teddy dan Letjen Novi Helmy dianggap bertentangan dengan Undang-undang atau UU TNI.

    Adapun pembatasan ruang gerak militer untuk menduduki jabatan sipil sejatinya merupakan buah dari reformasi. Salah satu tuntutan reformasi pada 1998 adalah penghapusan Dwifungsi ABRI. Dwifungsi ABRI adalah salah satu doktrin militer yang telah hidup sejak era Bung Karno dan menjadi kekuatan mapan pada era rezim Suharto. Pelopor Dwifungsi ABRI atau militer adalah Jenderal AH Nasution.

    Harold Crouch (1999) dalam buku Militer dan Politik di Indonesia menulis bahwa hubungan militer dan politik tidak pernah dipisahkan di Indonesia. Dia mengatakan bahwa pada masa revolusi kemerdekaan yang  berlangsung dari 1945-1949, tentara terlibat aktif dalam tindakan politik maupun militer.

    “Tiadanya tradisi yang apolitis di kalangan tentara lebih memudahkan memainkan pemimpin tentara memainkan peran mereka semacam revolusi,“ tulis Crouch.

    Presiden Prabowo Subianto meninjau pasukan TNI Perbesar

    Tentara kemudian berperan dalam banyak bidang. Di bidang ekonomi, banyak perwira militer yang berperan di sana. Tentara pada era demokrasi liberal, juga memiliki wadah politik termasuk memiliki hak suara dalam Pemilu 1955. Pada perkembangannya, terutama setelah penerapan Demokrasi Terpimpin pada 1959, tentara menjadi kekuatan penyeimbang di pemerintahan.

    Tentara menjadi lawan kubu kiri yakni komunis (PKI) dalam tarik menarik pengaruh kepentingan, khususnya di lingkaran kekuasaan Sukarno. Peristiwa G30S 1965, yang ditandai oleh tindakan pasukan pengaman presiden alias Cakrabirawa menculik dan membunuh jenderal-jenderal Angkatan Darat, membalikkan keadaan.

    Kubu komunis kemudian terpental dari lingkaran kekuasaan. Elite-elitenya dibabar habis. Pengikutnya diburu dan dibantai oleh gelombang ’serangan balasan’ milisi dan militer secara langsung. Peneliti asal Australia Robert Crib menulis bahwa, jumlah korban tewas beragam, namun angka paling optimistis ada di angka 1 juta orang.

    Setelah 1965, militer berhasil menguasai keadaan. Mereka mengendalikan kehidupan masyarakat sipil. Wacana atau diskursus dibatasi. Suharto, jenderal AD yang pada waktu itu menjabat sebagai Pangkostrad, naik ke tampuk kekuasaan. Dia dilantik sebagai presiden menggantikan Sukarno pada 1967. Lahirlah Orde Baru.

    Dwifungsi ABRI menapaki wajah yang paling sempurna. Peran militer tidak terbatas ekonomi dan kaki tangan kekuasaan, bahkan penguasa tertinggi dari pemerintahan sipil pada waktu itu adalah seorang jenderal Angkatan Darat.

    Banyak penulis, salah satunya Max Lane dalam Unfinished Nation; Indonesia Before and After Suharto menyoroti menguatnya peran militer dalam politik Indonesia. Tokoh-tokoh militer memiliki jabatan strategis. Ali Moertopo salah satunya. Dia adalah orang yang menanamkan fondasi-fondasi penting Orde Baru.

    Salah satu strategi Ali Moertopo untuk memisahkan masyarakat dengan politik adalah dengan strategi massa mengambang. Partai-partai disederhanakan menjadi tiga. Gerakan pembangunan berlangsung massif.

    Di sisi lain jabatan-jabatan menteri hingga kepala daerah banyak diisi oleh orang-orang militer. Dwifungsi ABRI runtuh setelah munculnya gerakan demokratisasi pada 1998. Suharto tumbang. Pada tahun 2004 lahir UU TNI yang memisahkan peran TNI dalam kehidupan sipil. TNI kembali ke barak.

    Namun demikian, setelah 20 tahun berlalu, ada upaya untuk membangkitkan kembali ’dwifungsi ABRI’. Perwira-perwira TNI aktif mulai mengisi jabatan sipil. Sementara itu, di DPR kini telah bergulir amandemen UU TNI yang dikhawatirkan kembali membawa militer untuk mengurus persoalan masyarakat sipil.

    Bangkitkan Dwifungsi?

    Sementara itu, Kementerian Pertahanan (Kemhan) memastikan tidak memiliki niat untuk membangkitkan kembali sistem dwi fungsi TNI seperti yang memungkinkan pejabat militer aktif menempati jabatan-jabatan politik.

    “Kementerian Pertahanan dan TNI itu tidak ada sama sekali niat untuk seperti yang dikhawatirkan masyarakat ya, bahwa ada dwi fungsi TNI atau mengembalikan dwi fungsi ABRI,” kata Kepala Biro (Karo) Infohan Setjen Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang dilansir dari Antara.

    Frega menambahkan bahwa penempatan pejabat TNI aktif di beberapa sektor yang umumnya dijabat masyarakat sipil semata-mata untuk membantu kinerja pemerintah dalam memperkuat kedaulatan.

    Dia menilai saat ini penguatan kedaulatan yang menjadi perhatian TNI bukan hanya di bidang pertahanan saja melainkan pangan, ekonomi hingga kebudayaan.

    Frega pun mengambil contoh di bidang kedaulatan pangan. Menurut Frega, TNI juga berperan dalam memperkuat kedaulatan pangan dengan menempatkan orang-orang terbaiknya di sektor pangan negara.

    Tentu orang yang dipilih harus memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang ketahanan pangan dan teritorial.

    “Berbicara tentang kedaulatan pangan bagian dari pertahanan nirmiliter dimana ada permintaan dari lembaga-lembaga negara yang memang membutuhkan keadilan tertentu pada jabatan tertentu,” kata Frega.