Ibunda KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak Meninggal Dunia
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Ibunda dari Kepala Staf
TNI
Angkatan Darat (KSAD) Jenderal
Maruli Simanjuntak
meninggal dunia.
“Benar,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengonfirmasi
kabar duka
itu saat ditanya
Kompas.com
, Senin (21/4/2025) malam.
Komando Pasukan Khusus (Kopassus), satuan asal Maruli, juga mengabarkan berita meninggalnya ibunda Maruli.
“Kami segenap keluarga besar Komando Pasukan Khusus, dengan penuh rasa duka mendalam, menyampaikan belasungkawa atas berpulangnya Ibu Tiobonur Silalahi, ibunda tercinta dari Bapak KASAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, MSc dan Pangkoopsud II Marsda TNI Deni Hasoloan Simanjuntak,” tulis Kopassus di akun Instagram resminya, @penkopassus, Senin (21/4/2025) malam.
Kopassus mendoakan agar Tiobonur Silalahi diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa.
Kopassus juga berdoa agar keluarga yang ditinggalkan mendiang Tiobonur Sialalhi diberi ketabahan.
“Semoga arwah beliau diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa, diberikan tempat yang layak di surga-Nya, dan seluruh keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan serta ketabahan. Tuhan yang Maha Pengasih memberikan damai sejahtera yang abadi bagi beliau dan menguatkan hati keluarga yang ditinggalkan,” tulis Kopassus.
Kabar duka
ini juga disampaikan oleh akun resmi Lanud Sultan Hasanuddin. Mereka menyampaikan ucapan turut berbela sungkawa atas meninggalnya Tiobonur Silalahi.
Ada pula akun resmi Koramil 03/GP Kodim 0503/Jakarta Barat yang meyampaikan kabar duka ini.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kementrian Lembaga: TNI AD
-
/data/photo/2025/04/21/68066960c86a2.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ibunda KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak Meninggal Dunia Nasional 21 April 2025
-

Profil Try Sutrisno, Mantan Wapres Era Soeharto yang Ikut Serukan Turunkan Gibran
PIKIRAN RAKYAT – Mantan Wakil Presiden ke-6 RI, Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, mengejutkan publik setelah menyatakan dukungan terhadap petisi Forum Purnawirawan TNI, yang salah satu poin utamanya mendesak pencopotan Gibran Rakabuming Raka dari posisi Wakil Presiden.
Try bersama sejumlah jenderal purnawirawan lain, termasuk Fachrul Razi dan Tyasno Sudarto, menandatangani petisi yang ditujukan kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Dalam silaturahmi Lebaran pada 9 April 2025, Try menyampaikan keprihatinan mendalam atas naiknya Gibran ke kursi wapres. Ia menyebut hal tersebut sebagai ‘pemaksaan politik’ dari Presiden Jokowi.
Try Sutrisno menilai kemenangan Prabowo tidak bermasalah, namun penunjukan Gibran sebagai wapres diragukan secara etika dan kenegarawanan.
Ia juga menyerukan pengembalian UUD 1945 ke versi asli tanpa amandemen dan mengkritik kinerja BPIP yang dinilai belum maksimal, meski tetap mengapresiasi perannya menjaga jati diri bangsa.
Siapa sebetulnya sok Try Sutrisno? Dilansir dari laman Pusat Penerangan TNI, tni.mil.id, dan YouTube Irma Hutabarat – HORAS INANG, berikut selengkapnya profil sang Wapres ke-6 RI:
Profil: Anak Sopir Ambulans dan IRT yang Jadi Wapres
Try Sutrisno adalah salah satu tokoh militer dan politik Indonesia yang dikenal luas karena kejujurannya, kesederhanaan hidup, serta keteguhannya dalam prinsip.
Ia lahir di Surabaya pada 15 November 1932 dari keluarga sederhana. Ayahnya bekerja sebagai sopir ambulans, sementara ibunya adalah seorang ibu rumah tangga.
Meski berasal dari latar belakang yang tidak berkecukupan, Try berhasil meniti karier dari bawah hingga akhirnya menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia periode 1993–1998 mendampingi Presiden Soeharto.
Pendidikan Militer
Try diterima sebagai taruna di Akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad), tempat ia memulai karier militernya.
Selama di Atekad, ia mendapat pelatihan teknis dan strategi militer yang membekali dirinya untuk menghadapi berbagai operasi penting di kemudian hari.
Perjalanan Karier Militer dan Politik
(a) 1957 – Terlibat dalam operasi militer untuk menumpas pemberontakan PRRI.
(b) 1962 – Berperan dalam Operasi Pembebasan Irian Barat, di mana ia mulai berkenalan dengan Soeharto.
(c) 1974 – Diangkat menjadi ajudan Presiden Soeharto, yang menjadi awal lonjakan kariernya.
(d) 1978–1983 – Menjabat sebagai:
Kepala Staf KODAM XVI/Udayana Panglima KODAM IV/Sriwijaya Panglima KODAM V/Jaya
(e) 1985 – Dipromosikan menjadi Letnan Jenderal dan Wakil Kepala Staf TNI AD (Wakasad).
(f) 1986 – Diangkat sebagai Kepala Staf TNI AD (Kasad) menggantikan Jenderal Rudhini.
(g) 1988 – Menduduki posisi puncak sebagai Panglima ABRI (Pangab) menggantikan Jenderal LB Moerdani.
(h) 1993–1998 – Diangkat menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia membersamai Presiden ke-2 Soeharto, jabatan tertinggi dalam karier politiknya.
Sosok Sederhana yang Jauh dari Kemewahan
Meski pernah menduduki jabatan tinggi, Try dikenal sebagai pribadi yang tidak haus jabatan dan tidak mengejar kekayaan. Ia bahkan menyicil rumah selama 15 tahun setelah pensiun sebagai Panglima ABRI.
Dalam wawancaranya bersama Irma Hutabarat di kanal YouTube HORAS INANG, Try mengaku membeli rumah dinas KSAD dengan cara mencicil.
“Saya nerimo, Tuhan akhirnya kasih. Saya bisa tidur nyenyak tanpa takut KPK. Kan didaftar semua asalnya,” ujar Try.
Kini, Try Sutrisno masih aktif berkontribusi sebagai Wakil Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Ia juga dikenal suka menyerahkan rumah dinasnya kepada prajurit lain, karena sadar masih banyak tentara yang lebih membutuhkan. ***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/44632/original/tni-ilustrasi--130604c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
3 Fakta Terkait Dua Anggota TNI AD Diduga Terlibat Pengeroyokan di Serang – Page 3
Dua anggota TNI diduga terlibat pengeroyokan yang menyebabkan seorang warga meninggal dunia di Serang, Banten. Kadispenad Brigjen TNI Wahyu Yudhayana membenarkan hal tersebut.
“Saya selaku Kadispenad mewakili institusi menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa yang diduga melibatkan oknum anggota TNI AD dan merugikan warga masyarakat sipil,” tutur Wahyu saat dikonfirmasi, Sabtu 19 April 2025.
“Selanjutnya kami sampaikan bahwa memang benar ada dua anggota dari Korem 064/Maulana Yusuf bersama-sama dengan rekan-rekan sipilnya yang diduga terlibat dalam tindak pidana pengeroyokan, terhadap masyarakat sipil atas nama saudara Khairul di daerah Cipocok, Serang,” sambungnya.
Wahyu mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Selasa, 15 April 2025. Pengeroyokan pun terjadi lantaran kesalahpahaman antara pelaku dan korban.
“Dipicu oleh persoalan pribadi dan kesalahpahaman antara para pelaku dan korban,” kata Wahyu.
-

2 Inspektur TNI AD Dimutasi Panglima TNI, Salah Satunya Jenderal Kopassus Pernah Jadi Paspampres
loading…
Dua Inspektur TNI AD berpangkat Mayjen TNI digeser Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto pada mutasi Maret 2025. Salah satunya Mayjen TNI Choirul Anam. Foto: Dok SINDOnews
JAKARTA – Dua Inspektur di TNI AD berpangkat Mayjen TNI digeser Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto pada mutasi Maret 2025. Pada kesempatan itu, Panglima TNI melakukan rotasi dan mutasi terhadap 86 Perwira Tinggi (Pati) di tubuh TNI.
Dari jumlah itu, 53 di antaranya berasal dari TNI AD. Ketentuan rotasi dan mutasi TNI tertuang dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/333/III/2025 yang ditandatangani pada 14 Maret 2025.
Dua Inspektur dimutasi yakni Mayjen TNI Tjaturputra Gunadi dari lulusan Akmil 1989 dan Mayjen TNI Choirul Anam yang merupakan jebolan Akmil 1994.
2 Inspektur TNI AD Dimutasi Panglima TNI pada Mutasi Maret 2025
1. Mayjen TNI Tjaturputra Gunadi
Tjaturputra saat ini menjabat Kasatwas Universitas Pertahanan (Unhan). Sebelumnya, jenderal bintang 2 itu mengemban amanah sebagai Ir Kodiklatad.
Jenderal lulusan Akademi Militer 1989 ini berasal dari kecabangan Infanteri (Kostrad). Dia pernah menduduki posisi penting di TNI AD yakni Komandan Yonif 700/Raider (2003-2005), Dandim 1304/Gorontalo (2010), Wadirbindik Akmil (2013), Danrem 045/Gaya (2016-2017), dan Dirbindik Seskoad (2017-2018).
Jabatan lainnya yaitu Kasdivif 2/Kostrad (2020-2022) Irdam V/Brawijaya (2022), serta Ir Kodiklatad (2022-2025).
2. Mayjen TNI Choirul Anam
Choirul Anam saat ini menduduki posisi sebagai Ir Kodiklatad. Dia menggantikan Mayjen TNI Tjaturputra Gunadi yang dipindahkan sebagai Kasatwas Unhan.
Sebelumnya, Choirul menjabat Ir Kostrad. Jenderal bintang 2 yang merupakan lulusan Akmil 1994 ini berasal dari kecabangan Infanteri (Kopassus).
Pada perjalanan kariernya, Choirul pernah bertugas sebagai Dantim 2 Grup 5 Kopassus (2000), Ajudan Panglima TNI (2001), dan Danden Walpri Grup B Paspampres (2009). Kemudian, Danden 3 Grup B Paspampres (2010), Pabandya D11 D Bais TNI (2013), serta Kapen Kopassus (2013).
Ketika HUT ke-78 RI tahun 2023 di Monas, Jakarta, Choirul ditunjuk menjadi Komandan Upacara dengan Inspektur Upacara Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Choirul memiliki brevet kualifikasi Cakra Kostrad, Sat Gultor 81 Kopassus, dan Intai Tempur Kostrad. Berbagai penugasan dilewati Choirul dengan cemerlang seperti pengalaman dinas operasional, intelijen dan pengamanan VVIP baik dalam negeri hingga luar negeri.
(jon)
-

Dua Oknum Prajurit TNI AD Diduga Terlibat Pengeroyokan Warga Sipil di Serang, Korban Meninggal Dunia – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dua oknum prajurit TNI Angkatan Darat dari Korem 064/Maulana Yusuf diduga terlibat dalam aksi pengeroyokan yang menyebabkan korban tewas di daerah Cipocok Serang, Banten.
Kadispenad Brigjen Wahyu Yudhayana membenarkan adanya keterlibatan dua prajuritnya bersama warga sipil.
Menurutnya, kedua prajurit itu sudah ditahan oleh Detasemen Polisi Militer (Denpom) III/4 Serang guna pemeriksaan secara intensif.
“Mewakili institusi saya menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa yang diduga melibatkan oknum anggota TNI AD dan merugikan warga masyarakat sipil,” ucapnya kepada wartawan Sabtu (19/4/2025).
Adapun peristiwa itu terjadi pada Selasa, 15 April 2025 dipicu oleh persoalan pribadi dan kesalahpahaman antara para pelaku dan korban.
Korban diketahui berinisial K.
“Memang benar ada dua Anggota dari Korem 064/Maulana Yusuf bersama sama dengan rekan rekan sipilnya yang diduga terlibat dalam tindak pidana pengeroyokan terhadap masyarakat sipil,” ungkapnya.
Pihaknya saat ini tengah mengusut lebih lanjut kejadian tersebut.
“Saat ini petugas kami dari Denpom III/4 Serang sedang bekerja, dan sama sama kita tunggu hasilnya perkembangan lebih lanjut mengenai kejadian ini akan kami sampaikan,” ungkapnya.
TNI AD berkomitmen akan melaksanakan pemeriksaan secara cepat dan komprehensif.
Belum diketahui kronologi lengkap kejadian pengeroyokan itu.
Aparat penegak hukum turut mengamankan terduga pelaku dari sipil.
Terduga pelaku sipil ditahan dan diperiksa di Polres Serang Kota karena tindakan yang dilaksanakan bersama-sama.
-

4 Letjen TNI Berkarier Moncer Teman Seangkatan Panglima TNI Lulusan Akmil 1991
loading…
Empat Letnan Jenderal (Letjen) TNI berkarier moncer teman seangkatan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ini mendduuki sejumlah jabatan strategis di TNI. Foto/SindoNews
JAKARTA – Empat Letnan Jenderal (Letjen) TNI berkarier moncer teman seangkatan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menarik untuk diulas. Para Perwira Tinggi (Pati) tinggi tersebut saat ini menduduki jabatan strategis di institusi TNI.
Di antaranya ada yang menduduki jabatan sebagai Danjen Akademi TNI, Inspektur Jenderal (Irjen) TNI, Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad), dan Staf Khusus KSAD. Dari keempat Letjen TNI tersebut, beberapa di antaranya sama-sama berasal dari kesatuan Infanteri Kopassus.
Sedangkan yang lainnya berbeda kesatuan dengan Panglima TNI. Meski demikian, keempatnya sama-sama merupakan lulusan dari Akademi Militer (Akmil) Magelang, Angkatan 1991.
Berikut ini ulasan teman seangkatan Panglima TNI yang menyandang pangkat Letjen TNI:
1. Letjen TNI R Sidharta Wisnu Graha
Letjen TNI R Sidharta Wisnu Graha saat ini menjabat sebagai Danjen Akademi TNI. Dia merupakan teman seangkatan Pangima TNI Jenderal Agus Subiyanto karena sama-sama lulusan Akmil 1991 dari kecabangan Infanteri (Kopassus).
Pengangkatan pria kelahiran Bangil, Pasuruan, Jawa Timur pada 18 Januari 1970 sebagai Danjen Akademi TNI ini berdasarkan Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/333/III/2025 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang ditandatangani pada 14 Maret 2025.
Sidharta merupakan Pati TNI AD yang memiliki karier cukup mentereng. Beberapa pendidikan militer di luar Akmil telah diselesaikannya. Antara lain Sesarcabif, Dik PARA, Dik Komando, Dik Gultor, Dik Free Fall, Dik PARA Utama, Diklapa I, Diklapa II, Seskoad, dan Sesko TNI.
Beragam jabatan strategis juga pernah diduduki Sidharta, seperti Dansat 81 Kopassus (2012-2014), Sahli Danjen Kopassus (2014-2015), Pamen Denma Mabesad (2015-2016), dan Kasrem 174/Anim Ti Waninggap (2016-2017).
Sidharta pertama dipercaya mengendalikan teritorial ketika diangkat menjadi Danrem 081/Dhirotsaha Jaya (2017-2018) lalu dipindah menjadi Irdam I/Bukit Barisan (2018-2020). Pada 2020, Sidharta pecah bintang atau meraih pangkat Brigadir Jenderal (Brigjen) saat ditunjuk menjadi Danrem 051/Wijayakarta. Tak lama kemudian, ia dimutasi menjadi Kasdam XVII/Cenderawasih (2021-2023).
Pangkat Mayor Jenderal (Mayjen) TNI atau Jenderal Bintang 2 diraih Shidarta ketika diangkat menjadi Gubernur Akmil pada 2023. Tak lama kemudian, penyandang penghargaan Bintang Kartika Eka Paksi Nararya itu dimutasi menjadi Inspektur Utama Badan Intelijen Negara (BIN) pada 2024. Kemudian, Staf Khusus KSAD sebelum akhirnya menjadi Danjen Akademi TNI.
2. Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa
Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa juga merupakan teman seangkatan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Keduanya sama-sama lulusan Akademi Militer (Akmil) 1991 dari kesauan Infanteri Kopassus. Saat ini, Muhammad Saleh Mustafa menjabat sebagai Inspektur Jenderal (Irjen) TNI.
-

9 Mayjen TNI Tinggalkan Militer usai Mutasi TNI Januari-Maret 2025, Ini Daftar Namanya
loading…
Sebanyak 9 Perwira Tinggi (Pati) TNI AD berpangkat Mayjen TNI meninggalkan militer usai mutasi Januari-Maret 2025. Mereka ditempatkan terlebih dulu sebagai Pati Mabes TNI AD. Foto: Dok SINDOnews
JAKARTA – Sebanyak 9 Perwira Tinggi (Pati) TNI AD berpangkat Mayjen TNI meninggalkan militer usai mutasi Januari-Maret 2025. Mereka ditempatkan terlebih dulu sebagai Pati Mabes TNI AD.
Pada mutasi TNI Januari 2025, hanya 1 jenderal bintang 2 yang meninggalkan militer dalam rangka pensiun. Kemudian, mutasi TNI Februari 2025 terdapat 4 Mayjen TNI yang memasuki masa pensiun.
Mutasi selanjutnya pada Maret 2025, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menggeser 4 Mayjen ke Pati Mabes TNI AD dalam rangka pensiun.
Ketentuan rotasi dan mutasi TNI tertuang dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/333/III/2025 yang ditandatangani pada 14 Maret 2025.
1 Mayjen TNI Tinggalkan Militer usai Mutasi Januari 20251. Mayjen TNI Arkamelvi Karmani, dari Staf Khusus KSAD menjadi Pati Mabes TNI AD (memasuki masa pensiun).
4 Mayjen TNI Tinggalkan Militer usai Mutasi Februari 20251. Mayjen TNI Prihati Pujowaskito, dari Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unhan dimutasi menjadi Pati Mabes TNI AD dalam rangka pensiun.2. Mayjen TNI Supriono, dari Kapoksahli Ka RSPAD Gatot Soebroto dimutasi menjadi Pati Mabes TNI AD dalam rangka pensiun.
3. Mayjen TNI RP Ivancius Pr Siagian, dari Staf Khusus KSAD dimutasi menjadi Pati Mabes TNI AD dalam rangka pensiun.
4. Mayjen TNI Wahyoedho Indrajit, dari Staf Khusus KSAD dimutasi menjadi Pati Mabes TNI AD dalam rangka pensiun.
4 Mayjen TNI Tinggalkan Militer usai Mutasi Maret 20251. Mayjen TNI Haryanto
Jabatan Lama: Pa Sahli Tk III KSAD
Jabatan Baru: Pati Mabes TNI AD (dalam rangka pensiun).2. Mayjen TNI Sukirman
Jabatan Lama: Waka RSPAD Gatot Soebroto
Jabatan Baru: Pati Mabes TNI AD (dalam rangka pensiun).3. Mayjen TNI Akhmad Rusli Budi A
Jabatan Lama: Kakommed RSPAD Gatot Soebroto
Jabatan Baru: Pati Mabes TNI AD (dalam rangka pensiun).4. Mayjen TNI Achmad Daniel Chardin
Jabatan Lama: Tenaga Ahli Pengajar Bid Kewaspadaan Nasional Lemhannas
Jabatan Baru: Pati Mabes TNI AD (dalam rangka pensiun).(jon)
-

Legislator Kritik Anggota TNI Datangi Diskusi Mahasiswa UIN Semarang
Jakarta –
Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah, menyoroti peristiwa diskusi Kelompok Studi Mahasiswa Walisongo (KSMW) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Samarang, Jawa Tengah didatangi oleh anggota Babinsa Koramil Ngaliyan, Kelurahan Tambakaji. Abdullah mengingatkan semua pihak harus menghormati kebebasan akademik.
“Terkait peristiwa di UIN Walisongo itu, saya ingin menyampaikan bahwa kebebasan akademik, HAM dan supremasi sipil adalah prinsip demokrasi yang harus dihormati oleh semua pihak, termasuk TNI,” kata Abdullah dalam keterangan tertulisnya, Jumat (18/4/2025).
Abdullah mengingatkan bahwa semua pihak harus menghormati kebebasan akademik dan supremasi sipil, termasuk TNI. Ia menekankan acara yang terselenggara di lingkungan kampus harus dihormati.
Politikus PKB ini juga menyoroti Kepala Dinas Penerangan (Kadispenad) TNI Angkatan Darat (AD), Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, yang menyebut sikap anggotanya bukan bentuk intimidasi, melainkan monitoring wilayah yang menjadi tugas Babinsa. Namun, Abdullah menduga yang dilakukan Babinsa sebagai tindakan intimidasi terselubung.
“Ini bukan sebagai bentuk miskomunikasi rasanya. Bisa dibilang peristiwa ini adalah intimidasi terselubung yang dapat menciptakan iklim ketakutan dan juga mengancam kebebasan berpikir dan bersikap kritis mahasiswa,” ujar Abdullah.
“Yang saya dengar juga ada peserta gelap saat diskusi yang tidak mau membuka identitas dan Babinsa juga tidak hadir rutin atau mendatangi diskusi-diskusi sebelumnya yang diselenggarakan oleh mahasiswa,” sambungnya.
“Untuk itu saya mengajak semua civitas akademika, organisasi mahasiswa, dan masyarakat sipil untuk tetap kritis dan solid dalam menjaga independensi kampus,” tegasnya.
Abdullah juga mendorong Komisi I DPR RI memanggil jajaran TNI dalam rapat kerja terkait peristiwa tersebut. Ia ingin memastikan peristiwa di UIN Walisongo Semarang tak terulang kembali.
Sebelumnya, mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Abdul (nama samaran) menyoroti kehadiran pria tak dikenal hingga anggota TNI dalam diskusi mahasiswa. Abdul menyebut diskusi itu digelar oleh Kelompok Studi Mahasiswa (KSMW) UIN Semarang pada Senin (14/4). Diskusi itu bertajuk ‘Fasisme Mengancam Kampus: Bayang-Bayang Militer bagi Kebebasan Akademik’.
Saat sesi perkenalan pria tak dikenal itu tiba, kata Abdul, pria itu tak mau memperkenalkan diri sehingga menimbulkan kecurigaan di antara mahasiswa. Para mahasiswa pun mendesak pria itu untuk memperkenalkan dirinya.
“Kami sangat curiga, memang dari wajahnya secara umur itu jauh di atas. Beberapa kawan mendesak beliau memperkenalkan dirinya, tapi tidak mau. Hanya memperkenalkan dengan nama ‘Ukem’,” kata Abdul saat dihubungi awak media, dilansir detikJateng, Selasa (15/4/2025).
Sekitar 5 menit setelah itu, pria tanpa identitas itu pergi. Tak berselang lama, petugas keamanan kampus datang dan mengarahkan beberapa mahasiswa untuk menemui seseorang.
Saat itu, beberapa perwakilan mahasiswa yang mengikuti satpam diminta anggota TNI itu untuk menyebutkan identitasnya, siapa saja peserta diskusi, dan tema diskusi yang digelar. Para perwakilan mahasiswa itu pun langsung waspada.
TNI AD Bantah Personel Panggil Mahasiswa
TNI AD membantah ada personelnya yang memanggil mahasiswa saat diskusi di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang. TNI AD sudah memastikan hal tersebut.
“Ada beberapa media yang menampilkan bahwa ada mahasiswa yang dipanggil oleh personil TNI tersebut, tidak ada. Jadi tidak ada mahasiswa yang dipanggil oleh personil TNI tersebut,” jelas Kadispenad Brigjen Wahyu Yudhayana kepada wartawan di Mabesad, Jakarta Pusat, Rabu (16/4/2025).
Wahyu mengatakan membenarkan bahwa ada salah satu anggota TNI yang berada di dekat kampus UIN Walisongo Semarang saat itu. Dia menjelaskan TNI tersebut merupakan anggota Babinsa yang bertugas di Koramil Ngaliyan, Kelurahan Tambakaji, dimana lokasi kampus berada di wilayah tersebut.
“Keberadaannya juga tidak di dalam area atau lokasi yang digunakan untuk melaksanakan diskusi. Tempatnya ada di luar. Itu bisa kita pastikan. Dan juga tidak ada langkah tindakan yang diambil oleh yang bersangkutan untuk menghentikan diskusi atau mungkin memberikan suatu hal bersifat intimidasi, tidak ada,” kata Wahyu.
(dwr/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-

Korem 101/Antasari Kalsel jadi Kodam terpisah pada Juli
Waktu tempuh melalui perjalanan darat dari Markas Kodam VI/Mulawarman di Kaltim menuju pusat kota Kalsel hingga lebih kurang 12 jam, untuk jalur udara masih jarang maskapai penerbangan dari Kaltim menuju Kalsel
Balikpapan (ANTARA) – Komando Resort Militer (Korem) 101/Antasari, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), naik status menjadi Komando Daerah Militer (Kodam) yang terpisah dari Kodam VI/Mulawarman pada Juli 2025.
“Kodam VI/Mulawarman dipecah pada Juli nanti, dan Korem 101/Antasari naik status menjadi Kodam,” jelas Panglima Kodam (Pangdam) VI/Mulawarman Mayor Jendral TNI Rudy Rachmat Nugraha di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, Kamis.
Korem 101/Antasari menjadi Kodam bergabung dengan Korem 102/Panju Panjung Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), kemudian personel Korem 101/Antasari menjadi bagian dari Kodam yang baru.
“Kami harapkan reorganisasi itu bisa menjawab permasalahan jarak dan transportasi yang selama ini menjadi kendala di Kodam VI/Mulawarman,” ujarnya.
Kodam VI/Mulawarman memiliki wilayah teritorial cukup luas membawahi Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Kalimantan Utara (Kaltara) dan Kalsel. Perjalanan dari Kaltim menuju Kalsel membutuhkan waktu yang cukup lama.
Waktu tempuh melalui perjalanan darat dari Markas Kodam VI/Mulawarman di Kaltim menuju pusat kota Kalsel hingga lebih kurang 12 jam, untuk jalur udara masih jarang maskapai penerbangan dari Kaltim menuju Kalsel.
“Undangan rapat itu biasanya satu hari sebelum kegiatan, jadi selalu diwakili Korem, dan kondisi itu tidak efektif lebih lagi bila terjadi situasi darurat,” katanya.
Markas besar juga mempersiapkan lima kesatuan baru Kodam VI/Mulawarman, katanya lagi, yakni Batalyon Teritorial Pembangunan (BTP) yang memiliki beragam keahlian seperti pertanian dan peternakan.
“Satu BTP diisi 1.196 prajurit TNI AD secara bertahap, tetapi itu masih tahap perencanaan butuh persiapan dan pematangan yang lebih rinci lagi,” kata Rudy Rachmat Nugraha.
Pewarta: Nyaman Bagus Purwaniawan/Muhammad Solih Januar
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025 -

Klarifikasi TNI AD usai Aparat Makin Rajin Sambangi Kampus
Bisnis.com, Jakarta — TNI Angkatan Darat akhirnya angkat bicara ihwal TNI masuk ke sejumlah kampus di Indonesia hingga viral di media sosial.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (AD), Brigjen TNI Wahyu Yudhayana memastikan TNI masuk kampus itu bukan upaya dari TNI AD untuk membungkam para mahasiswa yang belakangan berdemo terkait RUU TNI.
Bahkan, menurut Wahyu, TNI AD sangat menghargai dan menghormati kebebasan berpendapat yang sering dilakukan oleh para mahasiswa di seluruh Indonesia.
“Tidak pernah ada sedikitpun niat dari TNI AD yang berusaha untuk meredam atau membungkam dinamika-dinamika atau kebebasan pendapat yang dimunculkan rekan-rekan mahasiswa. Tidak ada,” tutur Wahyu di Kantor Mabes AD Jakarta, Rabu (16/4/2025).
Dia menjelaskan terkait kehadiran TNI AD di Universitas Cendrawasih Marauke Papua, itu merupakan kegiatan rutin yang seringkali dilakukan TNI AD dengan pihak rektorat.
“Jadi kegiatannya ini berkaitan dengan pertahanan, keamanan dan membina sebagai bentuk bela negara,” katanya.
Sementara, kehadiran TNI AD di Universitas Udayana Bali, Wahyu menegaskan hal itu tidak berkaitan dengan dunia pendidikan. Pasalnya, TNI AD hanya menjadi tamu undangan dari diskusi yang tidak ada kaitan dengan dunia pendidikan.
“Lalu di Unsoed, kenapa ada Dandim dan beberapa perwira datang ke Rektorat, itu bukan karena suatu tindakan intimidasi atau melaksanakan hal tertentu. Tidak. Awalnya adalah mencoba menyampaikan kepada Bapak Rektor bahwa demonstrasi yang dilaksanakan mahasiswa kemarin di depan Kodim, itu ada hal yang kurang patut yang mengganggu kenyamanan masyarakat, yaitu melemparkan kotoran sapi di jalan,” ujarnya.