Kementrian Lembaga: TNI AD

  • Siapa Hercules? Danjen Kopassus Sampai Minta Maaf usai Prajurit Rebutan Foto Bareng

    Siapa Hercules? Danjen Kopassus Sampai Minta Maaf usai Prajurit Rebutan Foto Bareng

    PIKIRAN RAKYAT – Sejumlah prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD kedapatan berfoto bersama Rosario de Marshall, yang lebih dikenal dengan julukan Hercules, seorang tokoh kontroversial dengan rekam jejak kelam di dunia kriminal Jakarta.

    Insiden ini bahkan sampai membuat Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus TNI AD Mayjen TNI Djon Afriandi menyampaikan permohonan maaf secara terbuka.

    Lantas, siapakah sebenarnya Hercules, dan mengapa interaksinya dengan prajurit elite TNI ini menuai sorotan sedemikian rupa?

    Rekam Jejak Hercules

    Lahir pada era 1960-an di Timor Portugis (kini Timor Leste), masa kecil Hercules diwarnai oleh gejolak politik dan kekerasan akibat invasi Indonesia ke Timor Timur pada tahun 1975-1976 dan pendudukan militer selanjutnya.

    Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari berbagai sumber, kontak pertamanya dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) terjadi melalui Kolonel Gatot Purwanto sekitar tahun 1975.

    Tragedi menimpa Hercules pada tahun 1978 ketika kedua orang tuanya tewas dalam sebuah pemboman di Ainaro, membuatnya menjadi yatim piatu.

    Setelah menjadi yatim piatu, Hercules kemudian bergabung dengan program Tenaga Bantuan Operasi (TBO), menjadi kurir yang memberikan dukungan logistik kepada pasukan khusus Kopassus Indonesia.

    Julukan “Hercules” sendiri merupakan nama kode yang diberikan oleh tim komunikasi radio Kopassus kepada Rosario.

    Selama menjadi anggota TBO, Hercules dikabarkan terlibat dalam sejumlah pertempuran kecil melawan perlawanan pro-kemerdekaan Timor Timur, Falintil.

    Dalam sebuah insiden pertempuran, helikopter yang ditumpanginya jatuh, menyebabkan ia kehilangan mata kanan dan tangan kanannya. Hercules kemudian dibawa ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto di Jakarta untuk menjalani operasi.

    Dalam berbagai kesempatan, Hercules menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Prabowo Subianto, yang saat itu menjabat sebagai Panglima Satuan Komando Nanggala, atas dukungan yang diterimanya selama masa sulit tersebut. Sejak saat itu, Hercules dikenal memiliki loyalitas yang kuat terhadap Prabowo.

    Memasuki akhir tahun 1980-an, Hercules menetap di Jakarta bersama sejumlah pemuda asal Timor Timur. Awalnya, ia bekerja sebagai insinyur komponen kelistrikan. Namun, pekerjaan ini tidak bertahan lama.

    Hercules kemudian beralih ke kawasan komersial Tanah Abang, sebuah pusat perdagangan besar di Jakarta yang juga dikenal dengan aktivitas kriminalnya.

    Di Tanah Abang, Hercules membentuk geng preman yang beranggotakan sesama migran Timor, termasuk tokoh-tokoh seperti Logo Vallenberg dan Alfredo Monteiro Pires. Dengan cepat, Hercules berhasil membangun “kerajaannya” melalui bisnis pemerasan dan prostitusi.

    Ia juga diduga melakukan pemerasan politik atas nama oknum tentara Indonesia untuk menyingkirkan dan mengintimidasi gerakan pro-kemerdekaan Timor yang ada di Jakarta.

    Gemana Investor Gak Pada Kabur…!

    Kalau Aparat Malah Memuja-muja Ormas “Preman”

    Mau Jadi Apa Negri Ini Kalau Ormas Model Begini Dipelihara Dan Dibiarkan ???? pic.twitter.com/nAAOBxU0xH

    — Ary (@Ary_PrasKe2) April 23, 2025

    Namun, kekuasaan Hercules mulai meredup pada akhir tahun 1990-an. Disebutkan bahwa beberapa anggota gengnya menolak untuk berpartisipasi dalam demonstrasi pro-integrasi Timor Timur. Akibatnya, geng Hercules kehilangan perlindungan dari pihak militer.

    Hercules akhirnya dicopot dari posisinya setelah terjadi pertarungan sengit melawan geng Betawi dan Madura yang dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Bang Ucu dan Abraham Lunggana (Haji Lulung).

    Setelah terpuruk di dunia bawah Tanah Abang, Hercules berusaha membangun kembali reputasinya melalui bisnis penagihan utang dan jaminan.

    Ia juga mengembangkan usaha di bidang properti, pertanian, dan perikanan, yang membuatnya menjadi sosok yang relatif berada dan dikenal dermawan di kalangan migran dari Indonesia Timur.

    Ia memberikan pekerjaan, jaringan, dan perlindungan bagi para pendatang baru. Meskipun demikian, ia tetap bersaing dengan tokoh-tokoh organisasi kriminal lain di Jakarta, seperti John Kei dan Basri Sangaji.

    Pada tahun 2011, sebuah organisasi sosial bernama Gerakan Rakyat untuk Indonesia Baru (GRIB) didirikan oleh Hercules.

    Danjen Kopassus Minta Maaf

    Insiden foto sejumlah prajurit Kopassus bersama Hercules terjadi di Markas Kopassus Cijantung, Jakarta, saat acara “Hari Gembira” bersama 4.000 anak-anak pada Sabtu lalu.

    Foto-foto tersebut kemudian viral di media sosial dan menuai berbagai reaksi dari masyarakat. Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus TNI AD Mayjen TNI Djon Afriandi pun menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut.

    Mayjen TNI Djon Afriandi menilai bahwa para anggotanya saat itu tidak menyadari potensi dampak negatif dari foto-foto tersebut terhadap citra Kopassus.

    Namun, ia tidak menampik adanya sisi manusiawi, di mana beberapa anggota mungkin memiliki kedekatan personal dengan Hercules.

    “Mungkin pada saat itu, momen itu, tidak terpikir oleh mereka sehingga terjadilah foto bersama saudara Hercules,” kata Mayjen TNI Djon dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

    Lebih lanjut, Danjen Kopassus menekankan bahwa ia tidak mempermasalahkan anggotanya berfoto dengan siapapun secara personal. Namun, konteks acara saat foto tersebut diambil menjadi persoalan.

    Para prajurit yang berfoto mengenakan pakaian dinas lengkap dalam acara resmi yang diadakan di markas Kopassus.

    “Karena anggota kami menggunakan pakaian lengkap pada acara khusus, mereka berfoto, ternyata ada dampak sebagian masyarakat yang mungkin tidak terima,” sambungnya.

    Permohonan maaf ini tidak hanya ditujukan kepada masyarakat luas yang peduli terhadap citra “Korps Baret Merah,” tetapi juga kepada para senior dan prajurit Kopassus lainnya yang mungkin tidak setuju dengan interaksi tersebut.

    Mantan preman Tanah Abang Hercules (kanan) diangkat jadi adik angkat Habib Luthfi.

    “Dari keluarga Korps Baret Merah pun, ada yang tidak terima. Nah, kami juga mohon maaf sekali lagi. Akan tetapi, kami yakinkan, kami akan langsung melakukan perbaikan,” tegas Danjen Kopassus.

    Sebagai langkah tindak lanjut, Mayjen TNI Djon Afriandi menyatakan bahwa para prajurit yang terlibat dalam foto bersama Hercules akan dibina dan diberikan pemahaman yang lebih baik mengenai etika berinteraksi dengan masyarakat dan implikasi dari tindakan mereka terhadap citra institusi.

    “Mungkin kami kurang dalam menyampaikan pesan tentang perkembangan situasi yang terjadi pada saat ini, dan anggota kami juga mungkin kurang mendapatkan informasi tentang itu sehingga kami akan memperbaiki diri,” pungkasnya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Harta Kekayaan Kristomei Sianturi yang Bela TNI Masuk Kampus, Jenderal tapi Tak Punya Rumah

    Harta Kekayaan Kristomei Sianturi yang Bela TNI Masuk Kampus, Jenderal tapi Tak Punya Rumah

    PIKIRAN RAKYAT – Kristomei Sianturi membela aksi TNI masuk kampus, berikut harta kekayaan sang Mayor Jenderal Tentara Nasional Indonesia. Sang jenderal ternyata tercatat tidak memiliki rumah maupun mobil berdasarkan data LHKPN terbaru yang dilaporkan ke KPK.

    Kristomei Sianturi kini menjabat sebagai Kapuspen TNI atau Kepala Pusat Penerangan TNI. Jabatan di bawah langsung Panglima TNI Agus Subiyanto ini bertugas mengelola informasi, produksi, dan dokumentasi yang mendukung tugas tentara.

    Kapuspen TNI membela TNI masuk kampus

    Belum lama ini, Kristomei Sianturi membela aksi tentara masuk ke kampus dalam video viral yang muncul di media sosial X (Twitter). Video wawancara dengan salah satu stasiun televisi swasta tersebut telah ditonton lebih dari 71 ribu kali oleh warganet.

    “Hari ini TNI itu sudah berbeda dengan TNI orba. Kami mendukung supremasi hukum di alam demokrasi. Kemarin ada kerja sama antara mahasiswa dan TNI di Sumatera Utara. Kalau ketakutan TNI kembali seperti zaman orba, saya kira itu ketakutan yang berlebihan,” ucapnya.

    Pernyataan Kristomei di atas adalah untuk merespons pertanyaan tentang apa jaminan tentara tidak akan meneror mahasiswa saat masuk ke perguruan tinggi. Penjelasan sang jenderal dianggap tidak nyambung dengan pertanyaannya.

    “Ditanya “apa jaminan TNI, persoalan anggota masuk kampus .?? “. Di jawab “ orba, dwifungsi, kita kerja sama “ ..?????. Minusnya mereka “ kita diskusi presiden dibilang makar, bahas MBG dibilang hasutan, diskusi korupsi 16 M dibilang hoax “. Mereka dididik bukan untuk berfikir,” kata akun X @ilh***

    “Ditanya “apa urusan anggota babinsa datang ke kampus untuk menanyakan perihal konolidasi mahasiswa“. Puspen TNI“ ketakutan TNI terhadap dwi fungsi abri seperi orba, untuk apa .??” 1 kata sangat sangat tidak nyambung dan tidak menjawab pertanyaan,” ujarnya.

    Diketahui beberapa kasus tentara masuk kampus yang dianggap meresahkan mahasiswa adalah saat mahasiswa UIN Walisongo diteror setelah pers kampus memberitakan kehadiran tentara di forum diskusi tanpa diundang. Aksi ‘tentara datang diskusi tanpa diundang’ juga terjadi di Universitas Indonesia dan Universitas Udayana beberapa waktu lalu.

    Di tanya “ apa jaminan TNI, persoalan anggota masuk kampus .?? “

    Di jawab “ orba, dwifungsi, kita kerja sama “ ..?????

    Minusnya mereka “ kita diskusi presiden dibilang makar, bahas MBG dibilang hasutan, diskusi korupsi 16 M dibilang hoax “

    Mereka dididik bukan untuk berfikir pic.twitter.com/7pBxgiJRrp

    — ilham wahyu s (@ilhampid) April 26, 2025 Harta kekayaan Kristomei Sianturi

    Kristomei Sianturi terakhir kali melaporkan harta kekayaan pada 29 Juli 2024 saat menjabat Kadispenad (Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat). Saat itu total hartanya adalah Rp1,5 miliar. Berikut rinciannya:

    Tanah dan bangunan: 0 Alat transportasi dan mesin: 0 Harta bergerak lainnya: 0 Surat berharga: 0 Kas dan setara kas: Rp1.529.412.136 Total harta kekayaan: Rp1.529.412.136 Profil Kristomei Sianturi Nama lengkap: Kristomei Sianturi TTL: Lampung Utara, 6 Mei 1976 Dinas: TNI Angkatan Darat Pangkat: Mayor Jenderal TNI

    Harta kekayaan Kristomei Sianturi, Kapuspen TNI yang Bela TNI masuk kampus, sang jenderal justru tercatat tak punya rumah dan mobil. Kolase foto TNI AD dan ANTARA/Ilham Kausar/aa.

    Riwayat pendidikan Kristomei Sianturi SMA Taruna Nusantara (1991–1994) Akmil (1994–1997)
    Sesarcab Infanteri Diklapa I Diklapa II Seskoad (2012) S2 Manajemen Pertahanan Unhan (2012) Sesko TNI (2019) Dikbangspes (Suspa Intel LN (Military Intelligence Basic Officer Leader Course/MIBOLC) di Amerika Serikat (2003), Suspa Intelstrat (2004), Sus Danyon) Karier Kristomei Sianturi Wadanyonif Linud 328/Dirgahayu Pamen Kostrad (Dik Seskoad) Pabandya Lat Ops Kostrad Danyonif Linud 305/Tengkorak(2013—2014) Dandim 0424/Tanggamus (2014—2016) Waasops Kasdivif 2/Kostrad(2016—2017) Sespri Wakasad(2017) Kapendam Jaya (2017—2019) Pasis Sesko TNI Asops Kasdam I/Bukit Barisan (2020—2022) Danrindam Iskandar Muda(2022) Paban IV/Opsdagri Sops TNI (2022—2023) Kadispenad (2023—2024) Danmentar Akmil (2024) Wagub Akmil (2024—Sekarang) Kapala Pusat Penerangan TNI (2025-sekarang)

    Demikian harta kekayaan Kristomei Sianturi, Kapuspen TNI yang membela TNI masuk kampus. Sang jenderal ternyata tercatat tidak memiliki rumah dan mobil menurut data LHKPN yang dilaporkan ke KPK pada 2024.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Politik sepekan, program Gerina hingga Danjen Kopassus minta maaf

    Politik sepekan, program Gerina hingga Danjen Kopassus minta maaf

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita politik dalam sepekan yang masih menarik untuk dibaca, mulai dari Presiden RI Prabowo Subianto luncurkan program Gerina (Gerakan Indonesia Menanam) hingga Danjen Kopassus meminta maaf soal prajurit berfoto dengan Hercules.

    Berikut rangkuman berita selengkapnya.

    1. Presiden Prabowo bertolak ke Sumsel luncurkan Program Gerina

    Presiden Prabowo Subianto bertolak dari Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, menuju Sumatera Selatan, untuk meluncurkan Program Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (23/4).

    “Gerina menjadi salah satu langkah nyata untuk menanam, menumbuhkan, dan memanen tanaman pangan yang dapat melibatkan seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Gerakan ini diharapkan turut mewujudkan swasembada pangan serta memperkuat ketahanan pangan nasional,” kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana.

    Baca selengkapnya di sini.

    2. Presiden utus Jokowi, Jonan, Pigai, Thomas Djiwandono ke Vatikan

    Presiden Prabowo Subianto mengutus Presiden Ke-7 Joko Widodo (Jokowi), Menteri HAM Natalius Pigai, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, dan Ignatius Jonan untuk mewakili Presiden RI dan Pemerintah Indonesia menghadiri acara pemakaman Sri Paus Fransiskus di Vatikan, Roma, Sabtu (26/4).

    Juru Bicara Presiden RI Prasetyo Hadi menjelaskan utusan-utusan khusus Pemerintah RI itu diharapkan dapat mewakili bangsa dan negara untuk menyampaikan belasungkawa.

    Baca selengkapnya di sini.

    3. Mendagri: Moratorium DOB tak berlaku untuk usulkan daerah istimewa

    Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menjelaskan bahwa kebijakan moratorium Daerah Otonomi Baru (DOB) tidak berlaku untuk usulan menjadikan suatu wilayah sebagai daerah istimewa.

    “Moratorium itu untuk DOB, daerah otonomi baru. Jadi, tidak ada pembentukan provinsi, kabupaten, dan kota baru. Akan tetapi, kalau masalah daerah istimewa, itu ‘kan silakan saja usulannya diajukan,” kata Tito.

    Baca selengkapnya di sini.

    4. Mensesneg usulkan dua wamen jadi jubir kepada Presiden

    Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) sekaligus Juru Bicara (Jubir) Presiden RI Prasetyo Hadi mengusulkan dua wakil menteri (wamen) sebagai tambahan juru bicara Presiden kepada Presiden RI Prabowo Subianto.

    Dua wamen yang diusulkan oleh Prasetyo, yaitu Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Angga Raka Prabowo dan Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Juri Ardiantoro.

    Baca selengkapnya di sini.

    5. Danjen Kopassus meminta maaf soal prajurit berfoto dengan Hercules

    Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD Mayjen TNI Djon Afriandi menyampaikan permohonan maaf terkait dengan sejumlah prajurit Kopassus yang berfoto-foto bersama Ketua Umum GRIB Rosario de Marshall alias Hercules.

    Mayjen TNI Djon Afriandi menilai anggota-anggotanya saat itu tidak memikirkan dampak negatif dari foto-foto tersebut. Namun, Danjen Kopassus tak menampik bahwa ada sisi manusiawi, ada beberapa anggota yang mengenal Hercules dan memiliki kedekatan secara personal.

    Baca selengkapnya di sini.

    Pewarta: Nadia Putri Rahmani
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Danjen Kopassus: Ormas Ganggu Keamanan Harus Ditindak – Page 3

    Danjen Kopassus: Ormas Ganggu Keamanan Harus Ditindak – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD Mayjen TNI Djon Afriandi mengatakan bahwa kelompok oknum organisasi kemasyarakatan (ormas) yang mengganggu stabilitas keamanan dan ketertiban harus ditindak.

    Danjen Kopassus memahami bahwa ormas dan premanisme merupakan dua hal yang berbeda dan harus dipisahkan. Namun, kegiatan-kegiatan kelompok ormas yang mengarah pada aksi premanisme harus dilawan.

    “Nanti ada tugasnya polisi, kemudian akan melibatkan masyarakat untuk bisa melawan karena itu memang tidak baik,” kata Mayjen TNI Djon usai membuka acara Hari Gembira dengan 4.000 anak-anak di Markas Kopassus Cijantung, Jakarta, Sabtu (26/4) seperti dilansir Antara.

    Mayjen TNI Djon mengatakan bahwa ormas yang ada saat ini tidak semuanya berisi preman. Begitu pula tidak semua preman tergabung ke dalam ormas.

    Jika ormas-ormas melakukan kegiatan yang positif dan mendukung pemerintah, menurut dia, keberadaan ormas akan bermanfaat.

    Namun, jika kegiatan kelompok-kelompok di dalam ormas tersebut berhubungan premanisme, lanjut dia, akan berdampak negatif.

    Ia menganggap bahwa premanisme merupakan orang-orang yang tidak ingin kerja, tetapi harus punya pendapatan yang besar.

    “Dia memaksakan kepentingan kelompoknya, perorangannya, dengan mengambil hak-hak orang lain,” katanya.

     

  • Ogah Kerja, Mau Pendapatan Besar!

    Ogah Kerja, Mau Pendapatan Besar!

    GELORA.CO – Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD Mayjen TNI, Djon Afriandi, meminta seluruh pihak melawan organisasi kemasyarakatan (ormas) pengganggu ketertiban. Afriandi memahami bahwa ormas dan premanisme itu berbeda.

    “Nanti ada tugasnya polisi, kemudian akan melibatkan masyarakat untuk bisa melawan, karena itu memang tidak baik,” katanya usai membuka acara Hari Gembira dengan 4.000 anak-anak di Markas Kopassus Cijantung, Jakarta, Sabtu (26/4/2025).

    Mayjen TNI Djon mengatakan bahwa ormas yang ada saat ini tidak semuanya berisi preman. Begitu pula tidak semua preman tergabung ke dalam ormas.

    Jika ormas-ormas melakukan kegiatan yang positif dan mendukung pemerintah, menurut dia, keberadaan ormas akan bermanfaat.

    Sebaliknya, kalau  kegiatan kelompok-kelompok di dalam ormas tersebut berhubungan premanisme, lanjut dia, akan berdampak negatif.

    Menurutnya, premanisme merupakan orang-orang yang tidak ingin kerja, tetapi harus punya pendapatan yang besar.

    “Dia memaksakan kepentingan kelompoknya, perorangannya, dengan mengambil hak-hak orang lain,” tandasnya.

  • Ormas yang ganggu stabilitas keamanan harus ditindak

    Ormas yang ganggu stabilitas keamanan harus ditindak

    Danjen Kopassus TNI AD Mayjen TNI Djon Afriandi di Markas Kopassus Cijantung, Jakarta, Sabtu (26/4/2025). ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi

    Danjen Kopassus: Ormas yang ganggu stabilitas keamanan harus ditindak
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 26 April 2025 – 14:07 WIB

    Elshinta.com – Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD Mayjen TNI Djon Afriandi mengatakan bahwa kelompok oknum organisasi kemasyarakatan (ormas) yang mengganggu stabilitas keamanan dan ketertiban harus ditindak. Danjen Kopassus memahami bahwa ormas dan premanisme merupakan dua hal yang berbeda dan harus dipisahkan. Namun, kegiatan-kegiatan kelompok ormas yang mengarah pada aksi premanisme harus dilawan.

    “Nanti ada tugasnya polisi, kemudian akan melibatkan masyarakat untuk bisa melawan karena itu memang tidak baik,” kata Mayjen TNI Djon usai membuka acara Hari Gembira dengan 4.000 anak-anak di Markas Kopassus Cijantung, Jakarta, Sabtu.

    Mayjen TNI Djon mengatakan bahwa ormas yang ada saat ini tidak semuanya berisi preman. Begitu pula tidak semua preman tergabung ke dalam ormas. Jika ormas-ormas melakukan kegiatan yang positif dan mendukung pemerintah, menurut dia, keberadaan ormas akan bermanfaat.

    Namun, jika kegiatan kelompok-kelompok di dalam ormas tersebut berhubungan premanisme, lanjut dia, akan berdampak negatif. Ia menganggap bahwa premanisme merupakan orang-orang yang tidak ingin kerja, tetapi harus punya pendapatan yang besar.

    “Dia memaksakan kepentingan kelompoknya, perorangannya, dengan mengambil hak-hak orang lain,” katanya.

    Adapun aksi negatif yang dilakukan oleh oknum ormas, salah satunya diinformasikan oleh Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno Eddy yang mengungkap bahwa pembangunan pabrik BYD di Subang, Jawa Barat, sempat diganggu ormas berbentuk aksi premanisme. Kabar ini didapatkan Eddy saat memenuhi undangan pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dalam rangkaian kunjungan di Shenzhen, Tiongkok, beberapa waktu lalu.

    Dalam pertemuan dengan pemerintah RRT, ada pembahasan permasalahan terkait dengan premanisme itu. Menurut dia, Pemerintah perlu tegas untuk menangani permasalahan ormas dan premanisme. Jangan sampai, kata dia, investor datang ke Indonesia merasa tidak mendapatkan jaminan keamanan.

    “Keamanan adalah hal yang paling mendasar bagi investasi untuk masuk ke Indonesia,” katanya.

    Sumber : Antara

  • Kodim 0818 Malang-Batu Gelar PSJM untuk Tingkatkan Ketahanan Fisik Prajurit

    Kodim 0818 Malang-Batu Gelar PSJM untuk Tingkatkan Ketahanan Fisik Prajurit

    Malang (beritajatim.com) – Kodim 0818/Malang-Batu melaksanakan kegiatan Penilaian Siap Jasmani Militer (PSJM) sebagai bagian dari upaya pembinaan dan peningkatan kemampuan fisik prajurit. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh personel Kodim 0818 dan berlangsung di dua lokasi utama, yakni lapangan untuk kegiatan Hanmars (Ketahanan Mars) dan kolam renang militer untuk uji renang militer, Sabtu (26/4/2025).

    Komandan Kodim 0818/Malang-Batu, Letkol Inf Yuda Sancoyo melalui Pasiops Kapten Czi Gatot, menyampaikan bahwa PSJM merupakan program wajib yang bertujuan mengukur kesiapan jasmani prajurit TNI AD dalam mendukung tugas-tugas pertahanan dan keamanan.

    “Kesiapan fisik adalah kunci utama dalam menghadapi berbagai tantangan tugas di lapangan. Melalui PSJM ini, kita pastikan prajurit memiliki daya tahan, kekuatan, dan ketangkasan yang mumpuni,” ujar Kapten Gatot.

    Kegiatan Hanmars dilaksanakan dengan menempuh jarak 8 kilometer. Selain menguji daya tahan fisik, latihan ini juga menumbuhkan jiwa korsa dan semangat kebersamaan antar prajurit. Sementara itu, renang militer dilakukan di kolam renang Kanjuruhan, yang menuntut peserta berenang sejauh 50 meter menggunakan teknik renang militer standar TNI AD.

    Adapun kegiatan PSJM ini merupakan bentuk penilaian rutin yang tidak hanya berdampak pada karier prajurit, tetapi juga menjadi indikator profesionalisme satuan.

    “Dengan fisik yang prima, prajurit akan lebih siap dalam melaksanakan tugas di medan apapun,” tambah Kapten Gatot.

    Kodim 0818/Malang-Batu terus berkomitmen melaksanakan pembinaan personel secara menyeluruh, baik dari segi fisik, mental, maupun profesionalisme tugas. Melalui kegiatan seperti PSJM, satuan berharap dapat terus mencetak prajurit yang siap tempur, disiplin, dan berintegritas tinggi.

    Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan seluruh prajurit Kodim 0818 dapat terus menjaga dan meningkatkan kebugaran jasmani sebagai salah satu modal utama dalam menjalankan tugas sebagai garda terdepan pertahanan negara. [yog/beq]

  • Bupati Bogor terima penghargaan dari TNI karena sukseskan TMMD

    Bupati Bogor terima penghargaan dari TNI karena sukseskan TMMD

    Dandim 0621/Kabupaten Bogor Letkol Inf Henggar Tri Wahono bersama Bupati Bogor Rudy Susmanto menerima penghargaan dari TNI AD di Aula A.H. Nasution, Markas Besar TNI AD, Jakarta, pada Kamis (24/4/2025). ANTARA/HO-Humas Pemkab Bogor

    Bupati Bogor terima penghargaan dari TNI karena sukseskan TMMD
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 26 April 2025 – 07:51 WIB

    Elshinta.com – Bupati Bogor Rudy Susmanto menerima penghargaan dari TNI Angkatan Darat atas suksesnya pelaksanaan program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke-123 tahun 2025.

    “Terima kasih kepada TNI, khususnya Kodim 0621 Kabupaten Bogor, yang telah bekerja sama dengan baik. Ini menunjukkan sinergi yang kuat antara pemerintah daerah dan TNI dalam percepatan pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah Kabupaten Bogor demi kepentingan masyarakat,” kata Rudy Susmanto di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat.

    Rudy Susmanto menerima penghargaan juara III terbaik dalam acara yang berlangsung di Aula A.H. Nasution, Markas Besar TNI AD, Jakarta, pada Kamis (24/4). Ia menyampaikan apresiasi terhadap kolaborasi yang telah terjalin baik antara Pemkab Bogor dan Kodim 0621.

    Bersamaan dengan itu, Komandan Kodim 0621/Kabupaten Bogor Letkol Inf Henggar Tri Wahono juga menerima penghargaan serupa.

    Letkol Inf Henggar menjadi salah satu Komandan Distrik Militer yang meraih juara sebagai Komandan Satgas terbaik. Ia menerima dua penghargaan sekaligus, yaitu sebagai Dansatgas Terbaik ke-3 dan Dandim Terbaik ke-2 Pembina Media Cetak dalam pelaksanaan TMMD ke-123 Tahun 2025.

    Ia menyebutkan, penghargaan tersebut menjadi bentuk pengakuan atas dedikasi dan kerja keras seluruh pihak yang terlibat dalam program TMMD, khususnya di wilayah Kabupaten Bogor.

    “Saya ucapkan terima kasih banyak atas penghargaan dari Bapak Kepala Staf Angkatan Darat (Jenderal TNI Maruli Simanjuntak), berupa capaian prestasi yakni (sebagai) Komandan Satgas Terbaik dalam pelaksanaan TMMD ke-123 serta Dansatgas Pendampingan media terbaik,” kata Letkol Inf Henggar.

    Program TMMD merupakan bentuk sinergi antara TNI dan pemerintah daerah untuk mempercepat pembangunan di wilayah pedesaan. Kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen bersama dalam mempercepat pembangunan infrastruktur serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah terpencil.

    Mabes TNI AD sukses menggelar acara penganugerahan kepada para Juara TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) yang ke-123, yang merupakan keterpaduan antara TNI bersama pemerintah daerah sebagai upaya percepatan terobosan pembangunan di daerah pedesaan. TMMD juga diketahui adalah langkah nyata dalam percepatan peningkatan kualitas infrastruktur, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    Sumber : Antara

  • Daftar Pati TNI Dimutasi Jadi Stafsus KSAD sebelum Lebaran 2025, Ini Nama-namanya

    Daftar Pati TNI Dimutasi Jadi Stafsus KSAD sebelum Lebaran 2025, Ini Nama-namanya

    loading…

    Sejumlah Perwira Tinggi (Pati) TNI dimutasi menjadi Stafsus KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak sebelum Lebaran 2025. Foto/Dok TNI AD

    JAKARTA – Sejumlah Perwira Tinggi (Pati) TNI dimutasi menjadi Stafsus KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak sebelum Lebaran 2025. Dari sekian nama, salah satunya menyandang pangkat Letjen atau jenderal bintang 3.

    Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto sebelumnya melakukan mutasi dan rotasi terhadap 86 perwira TNI dari tiga matra. Ketentuannya tertuang dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/333/III/2025 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang ditandatangani pada 14 Maret 2025.

    Melihat daftar namanya, ada beberapa Pati TNI yang ditunjuk menjadi Staf Khusus (Stafsus) Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD). Siapa saja mereka?

    Pati TNI Dimutasi Jadi Stafsus KSAD sebelum Lebaran 2025

    1. Brigjen TNI Mokhamad Yasin

    Brigjen TNI Mokhamad Yasin merupakan salah seorang Perwira Tinggi (Pati) TNI Angkatan Darat (AD). Ia sebelumnya dimutasi dari jabatan Kepala Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD (Kadislitbangad) menjadi Staf Khusus KSAD.

    Melihat ke belakang, Yasin ditunjuk menjadi Kadislitbangad pada September 2024. Waktu itu, itu menggantikan Brigjen TNI Hery Setiyono yang beralih tugas menjadi Widyaiswara Bidang Juangpimp Seskoad.

    Lebih jauh, Yasin juga pernah mengisi jabatan lain. Di antaranya seperti Asisten Teritorial (Aster) Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kas Kostrad).

    2. Brigjen TNI Budi Suharto

    Berikutnya ada Brigjen TNI Budi Suharto. Pada pertengahan Maret 2025, ia dimutasi dari jabatan Pa Sahli Tk II Bid Wassus dan LH Panglima TNI menjadi Staf Khusus KSAD.

    Budi Suharto diketahui sebagai lulusan Akmil 1991. Sebelumnya, ia juga banyak menduduki posisi strategis lain.

    Beberapa di antaranya seperti Aspers Kasdam I/ Bukit Barisan (2016–2017), Pa Sahli Matum Dislitbangad (2017), dan Paban II/Pampers Pamen Denma Mabesad (2019–2020).

  • Legislator Soroti TNI Datangi Diskusi Mahasiswa Semarang, Singgung Intervensi

    Legislator Soroti TNI Datangi Diskusi Mahasiswa Semarang, Singgung Intervensi

    Jakarta

    Anggota Komisi X DPR RI dari fraksi PDIP, Bonnie Triyana menyoroti peristiwa diskusi Kelompok Studi Mahasiswa Walisongo (KSMW) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang, Jawa Tengah, didatangi oleh anggota Babinsa Koramil Ngaliyan, Kelurahan Tambakaji. Ia menilai kedatangan TNI ke acara kampus khawatir ditafsirkan sebagai tindakan intervensi.

    “Peristiwa kedatangan aparat tentara ke kampus bisa ditafsirkan sebagai upaya mendikte, bahkan menjadi bentuk tindakan intervensi kebebasan akademik yang mutlak memerlukan suasana yang kondusif bagi kebebasan berpikir dan berekspresi intelektual,” kata Bonnie Triyana dalam keterangannya, Selasa (22/4/2025).

    Bonnie mengingatkan kampus adalah area yang bebas dari intervensi pihak manapun yang tidak berkepentingan. Ia tak ingin peristiwa serupa justru membawa memori kelam di masa lalu.

    “Kampus adalah arena akademik yang harus steril dari intervensi apapun yang tak relevan dengan kepentingan akademik itu sendiri,” kata Bonnie

    “Jangan pernah kembali ke masa lalu untuk hal yang kurang baik bagi kualitas kebebasan akademik dalam demokrasi kita,” sambungnya.

    Bonnie ingin mahasiswa mampu mengembangkan pemikirannya tanpa ada intervensi dari pihak mana pun. Lebih lanjut, Bonnie mendorong Kemendiktisaintek serta pimpinan perguruan tinggi untuk memberikan klarifikasi secara terbuka kepada publik mengenai protokol keamanan kampus.

    Dia mengatakan perlu adanya standar operasional prosedur (SOP) yang benar dalam menjaga independensi kampus. Bonnie meminta Kemendiktisaintek memberikan atensi terkait hal tersebut.

    “Ke depan, perlu ada standar operasional prosedur (SOP) yang jelas, yang menjadi pedoman semua pihak dalam menjaga independensi kampus sekaligus keamanan civitas akademika,” tuturnya.

    Saat sesi perkenalan pria tak dikenal itu tiba, kata Abdul, pria tersebut tak mau memperkenalkan diri sehingga menimbulkan kecurigaan di antara mahasiswa. Para mahasiswa pun mendesak pria itu untuk memperkenalkan diri.

    “Kami sangat curiga, memang dari wajahnya secara umur itu jauh di atas. Beberapa kawan mendesak beliau memperkenalkan dirinya, tapi tidak mau. Hanya memperkenalkan dengan nama ‘Ukem’,” kata Abdul saat dihubungi awak media, dilansir detikJateng, Selasa (15/4).

    Sekitar 5 menit setelah itu, pria tanpa identitas tersebut pergi. Tak berselang lama, petugas keamanan kampus datang dan mengarahkan beberapa mahasiswa untuk menemui seseorang.

    Saat itu, beberapa perwakilan mahasiswa yang mengikuti satpam diminta anggota TNI itu untuk menyebutkan identitasnya, siapa saja peserta diskusi, dan tema diskusi yang digelar. Para perwakilan mahasiswa itu pun langsung waspada.

    Klarifikasi TNI

    TNI AD membantah ada personelnya yang memanggil mahasiswa saat diskusi di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang. TNI AD sudah memastikan hal tersebut.

    “Ada beberapa media yang menampilkan bahwa ada mahasiswa yang dipanggil oleh personel TNI tersebut, tidak ada. Jadi tidak ada mahasiswa yang dipanggil oleh personel TNI tersebut,” jelas Kadispenad Brigjen Wahyu Yudhayana kepada wartawan di Mabesad, Jakarta Pusat, Rabu (16/4/2025).

    Wahyu membenarkan bahwa ada salah satu anggota TNI yang berada di dekat kampus UIN Walisongo Semarang saat itu. Dia menjelaskan, TNI tersebut merupakan anggota Babinsa yang bertugas di Koramil Ngaliyan, Kelurahan Tambakaji, lokasi kampus di wilayah tersebut berada.

    “Keberadaannya juga tidak di dalam area atau lokasi yang digunakan untuk melaksanakan diskusi. Tempatnya ada di luar. Itu bisa kita pastikan. Dan juga tidak ada langkah tindakan yang diambil oleh yang bersangkutan untuk menghentikan diskusi atau mungkin memberikan suatu hal bersifat intimidasi, tidak ada,” kata Wahyu.

    (dwr/wnv)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini