Kementrian Lembaga: TNI AD

  • Di Tengah Tuntutan Pemakzulan Gibran, Sejumlah Purnawirawan TNI Temui Presiden Prabowo di Istana

    Di Tengah Tuntutan Pemakzulan Gibran, Sejumlah Purnawirawan TNI Temui Presiden Prabowo di Istana

    GELORA.CO – Sejumlah purnawirawan TNI Angkatan Darat yang tergabung dalam Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) mendatangi Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu sore, 30 April 2025, untuk bertemu Presiden Prabowo Subianto. Kunjungan ini berlangsung di tengah menguatnya tuntutan dari Forum Purnawirawan Prajurit TNI yang mendesak pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    Berdasarkan pantauan, sembilan orang purnawirawan hadir mengenakan seragam veteran cokelat lengkap dengan medali dan topi hijau tua khas PPAD. Mereka enggan memberikan keterangan kepada media sebelum pertemuan berlangsung. “Nanti saja setelah pertemuan,” ujar salah satu dari mereka, Johnny.

    Sebelumnya, Forum Purnawirawan TNI menyuarakan delapan tuntutan politik, termasuk usulan kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) untuk mengganti Gibran Rakabuming Raka dari jabatannya sebagai Wakil Presiden. Alasan mereka adalah dugaan pelanggaran hukum dalam proses pencalonan Gibran, khususnya terkait Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memperbolehkan capres/cawapres berusia di bawah 40 tahun jika memiliki pengalaman sebagai kepala daerah.

    Putusan itu, yang dibacakan pada 16 Oktober 2023, memuluskan jalan Gibran—saat itu Wali Kota Solo dan berusia di bawah 40 tahun—untuk mendampingi Prabowo sebagai calon wakil presiden. Forum Purnawirawan menilai, proses pengambilan keputusan di MK melanggar hukum acara dan prinsip independensi kekuasaan kehakiman.

    Dokumen pernyataan sikap tersebut ditandatangani lebih dari 300 purnawirawan dari berbagai matra, termasuk nama-nama besar seperti Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, Jenderal TNI (Purn) Tyasno Soedarto, Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto, Marsekal TNI (Purn) Hanafie Asnan, dan diketahui Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno.

    Merespons tuntutan itu, Penasihat Khusus Presiden bidang Politik dan Keamanan, Jenderal TNI (Purn) Wiranto, menyampaikan bahwa Presiden Prabowo memahami kekhawatiran yang disuarakan para purnawirawan. Namun, menurutnya, Presiden tidak dapat langsung menanggapi tuntutan tersebut karena menyangkut persoalan konstitusional yang berada di luar kewenangan eksekutif.

    “Masalah-masalah itu sangat fundamental dan tidak ringan,” ujar Wiranto di Kantor Presiden, 24 April 2025. Ia menegaskan bahwa sistem ketatanegaraan Indonesia yang menganut prinsip Trias Politika membatasi kekuasaan presiden dalam mencampuri urusan legislatif maupun yudikatif.

    Kehadiran PPAD ke Istana dinilai menjadi langkah komunikasi penting di tengah dinamika politik pasca pelantikan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih. Meski belum diketahui secara pasti agenda dan isi pertemuan, langkah ini mencerminkan adanya upaya dialog internal antara elemen militer senior dan pimpinan negara di tengah polemik yang terus bergulir.

  • Panglima mutasi 237 pati termasuk Pangkogabwilhan I

    Panglima mutasi 237 pati termasuk Pangkogabwilhan I

    Jakarta (ANTARA) – Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto memutasi, merotasi, dan memberikan promosi kepada 237 perwira tinggi (pati) dari tiga matra TNI, termasuk di antaranya Letjen TNI Kunto Arief Wibowo yang semula menjabat Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I menjadi Staf Khusus Kepala Staf TNI AD (KSAD).

    Letjen TNI Kunto, yang merupakan putra wakil presiden ke-6 RI Try Sutrisno, dimutasi sebagaimana Surat Keputusan (SK) Panglima TNI Nomor Kep/554/IV/2025 yang diteken oleh Jenderal TNI Agus di Jakarta, Selasa (29/4).

    Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen TNI Kristomei Sianturi di Jakarta, Rabu, menjelaskan bahwa mutasi dan rotasi jabatan merupakan hal yang wajar karena bagian dari pembinaan personel sekaligus untuk menjawab tantangan tugas yang terus berkembang.

    “Mutasi ini adalah bagian dari sistem pembinaan personel sekaligus kebutuhan organisasi untuk menjawab tantangan tugas yang terus berkembang,” kata Brigjen TNI Kristomei.

    Kapuspen mengatakan bahwa para perwira tinggi yang mengemban jabatan baru dapat melaksanakan amanah dengan penuh dedikasi, loyalitas, dan profesionalisme

    Dari 237 perwira tinggi yang masuk dalam daftar mutasi, rotasi, dan promosi terbaru itu, sebanyak 109 perwira tinggi, di antaranya berasal dari matra darat (TNI AD), 64 perwira tinggi lainnya dari TNI Angkatan Laut, dan 64 pati dari TNI Angkatan Udara.

    Panglima TNI, dalam SK terbarunya itu pun, memberikan promosi kepada Laksamana Muda TNI Hersan, yang semula menjabat Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) III untuk mengisi posisi Pangkogabwilhan I.

    Laksda Hersan pernah menjadi ajudan presiden ke-7 RI Joko Widodo pada tahun 2014 bersama Kepala Staf TNI AU (KSAU) Marsekal TNI M. Tonny Harjono dan dosen tetap Universitas Pertahanan Letjen TNI Widi Prasetijono. Hersan menjadi yang paling terakhir mendapatkan promosi bintang tiga dibandingkan dengan dua mantan ajudan Jokowi lainnya pada tahun 2014.

    Tidak hanya Pangkogabwilhan I, jabatan strategis lainnya yang juga masuk dalam daftar mutasi terbaru Panglima TNI, antara lain, Pangkoarmada III (yang bermarkas di Sorong, Papua Barat Daya), saat ini diisi oleh Laksda TNI H. Krisno Utomo, kemudian Panglima Komando Lintas Laut Militer (Pangkolinlamil) saat ini diisi oleh Laksda TNI Rudhi Aviantara I.H., kemudian beberapa jabatan kepala BIN daerah (kabinda).

    Jabatan Kabinda Kalimantan Timur saat ini diisi oleh Kolonel Inf. Priyanto Eko Widodo, yang mendapatkan promosi dari jabatan sebelumnya sebagai Agen Intelijen Ahli Madya, kemudian Kabinda Sulawesi Utara saat ini diisi oleh Kolonel Arm. Jonny Marpaung, yang juga mendapatkan promosi dari jabatan sebelumnya sebagai Kepala Bagian Operasi BIN Daerah Sulawesi Utara.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Prabowo panggil pengurus Persatuan Purnawirawan TNI AD ke Istana

    Prabowo panggil pengurus Persatuan Purnawirawan TNI AD ke Istana

    Sejumlah perwakilan pengurus Persatuan Purnawirawan TNI AD tiba di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/4/2025). (ANTARA/Fathur Rochman)

    Prabowo panggil pengurus Persatuan Purnawirawan TNI AD ke Istana
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Rabu, 30 April 2025 – 18:19 WIB

    Elshinta.com – Presiden RI Prabowo Subianto memanggil pengurus Persatuan Purnawirawan TNI AD ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu siang.

    Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Anto Mukti (AM) Putranto mengatakan kehadiran Pengurus Persatuan Purnawirawan TNI AD tersebut dalam rangka halalbihalal dengan Presiden Prabowo.

    “Silaturahmi PP AD, mau halalbihalal,” kata dia saat tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu siang.

    AM Putranto mengatakan pertemuan tersebut tidak membahas tentang delapan usulan yang dikemukakan oleh Forum Purnawirawan Prajurit TNI.

    “Enggak,” ucap dia singkat.

    Adapun pernyataan Forum Purnawirawan Prajurit TNI memuat delapan poin usulan, mulai dari mengembalikan UUD 1945 sebagai dasar tata hukum politik dan pemerintahan, hingga menuntut perombakan (reshuffle) menteri.

    Berdasarkan pantauan ANTARA, sekitar 10 orang perwakilan Persatuan Purnawirawan TNI AD tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu pukul 14.00 WIB.

    Mereka mengenakan setelan seragam berwarna cokelat muda dan topi mut TNI AD berwarna hijau tua dengan garis kuning. Namun, perwakilan dari mereka enggan mengungkapkan tujuan dari pertemuan dengan Presiden Prabowo tersebut.

    Sumber : Antara

  • Panglima TNI Copot Putra Try Sutrisno Digantikan Mantan Ajudan Jokowi

    Panglima TNI Copot Putra Try Sutrisno Digantikan Mantan Ajudan Jokowi

    GELORA.CO – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mencopot Letjen Kunto Arief Wibowo dari posisi Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I. Agus juga mempromosikan Panglima Koarmada III Laksda Hersan untuk menggantikan Letjen Kunto.

    Letjen Kunto yang merupakan putra Wakil Presiden periode 1993-1998 Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno terbilang sebentar menjabat Pangkogabwilhan I. Kunto baru menjabat posisi tersebut pada awal Januari 2025. Kini, posisi itu akan ditempati Laksda Hersan, yang merupakan mantan ajudan dan Sesmilpres Joko Widodo (Jokowi).

    Secara total, Jenderal Agus Subiyanto melaksanakan rotasi dan mutasi terhadap 237 perwira tinggi (pati) TNI. Kebijakan itu tertuang dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/554/IV/2025 tanggal 29 April 2025, yang mengatur pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

    Dari total 237 pati yang mengalami mutasi, terdiri dari 109 pati TNI AD, 64 pati TNI ALk dan 64 pati TNI AU. Langkah itu merupakan bagian dari proses regenerasi kepemimpinan, penyegaran organisasi, serta penyesuaian terhadap kebutuhan strategis yang terus berkembang di tubuh TNI.

    Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigjen Kristomei Sianturi, menegaskan, mutasi dan rotasi jabatan merupakan hal yang rutin. Keputusan itu juga wajar dalam sistem pembinaan karier di lingkungan TNI.

    “Mutasi ini adalah bagian dari sistem pembinaan personel sekaligus kebutuhan organisasi untuk menjawab tantangan tugas yang terus berkembang. Diharapkan para perwira tinggi yang mengemban jabatan baru dapat melaksanakan amanah dengan penuh dedikasi, loyalitas, dan profesionalisme,” ujar Kristomei dalam keterangannya di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Pusat pada Rabu (30/4/2025).

    Di samping itu, kata Kristomei, rotasi menunjukkan komitmen Jenderal Agus dalam mendorong peningkatan kinerja satuan. Langkah itu juga memperkuat soliditas di seluruh lini organisasi sesuai visi Prima (Profesional, Responsif, Integratif, Modern, Adaptif) terhadap dinamika global serta perubahan tantangan strategis dalam pertahanan negara.

  • Pengurus Purnawirawan TNI AD Temui Prabowo di Istana, Bahas Apa? – Page 3

    Pengurus Purnawirawan TNI AD Temui Prabowo di Istana, Bahas Apa? – Page 3

    Namun, kata dia, Prabowo sebagai kepala negara tak bisa serta merta menjawab tuntutan-tuntutan para purnawirawan TNI itu. Sebab, usulan yang disampaikan bukan masalah ringan sehingga Prabowo harus mempelajari terlebih dahulu.

    “Dalam negara yang menganut Trias Politika, ada pemisahan antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif, tidak bisa saling mencampuri di situ. Maka usulan-usulan yang ya bukan bidangnya Presiden, bukan domain Presiden, tentu ya presiden tidak akan ya menjawab atau merespons itu,” ujarnya.

    Wiranto menyampaikan seorang presiden tak hanya bergantung pada satu sumber saja dalam pengambilan kebijakan atau keputusan.

    Menurut dia, Prabowo mendengarkan sumber-sumber lain sebelum memutuskan sebuah kebijakan.

    “Juga beliau memberi keputusan bukan hanya fokus kepada satu bidang, banyak bidang-bidang lain yang harus dipertimbangkan presiden sebelum mengambil keputusan. Nah dengan demikian, maka kalau ada anggapan bahwa presiden tidak merespons, bukan seperti itu. Presiden ya telah menjelaskan seperti itu,” kata Wiranto.

    Mantan Panglima ABRI itu menekankan Prabowo tak mengacaukan dan tetap menghargai tuntutan dari Forum Purnawirawan TNI. Wiranto mengingatkan agar pro kontra yang terjadi tak mengeruhkan suasana di masyarakat.

    “Inilah ya sikap presiden bukan mengacaukan tapi tetap menghargai. Karena kita paham bahwa perbedaan itu ada, ada yang pro ada yang kontra. Perbedaan di masyarakat itu wajar-wajar saja. Hanya saja jangan sampai perbedaan itu yang terjadi dengan kita tidak satu sebagai bangsa,” pungkas Wiranto.

    Selain itu, Prabowo meminta masyarakat agar tak ikut berpolemik dalam masalah ini. Prabowo juga berpesan masyarakat tak perlu menyikapi pro dan kontra yang dapat menimbulkan kegaduhan dan mengganggu keharmonisan Indonesia.

    “Beliau berpesan tadi kepada saya, akan disampaikan kepada masyarakat agar tidak ikut berpolemik masalah ini. Tidak ikut menyikapi pro dan kontra karena hanya akan menimbulkan kegaduhan-kegaduhan yang akan mengganggu kebersamaan kita, keharmonisan kita sebagai bangsa,” ujar Wiranto.

  • Purnawirawan TNI AD Ogah Cawe-Cawe Wacana Pemakzulan Gibran

    Purnawirawan TNI AD Ogah Cawe-Cawe Wacana Pemakzulan Gibran

    Bisnis.com, Jakarta — Pengurus Pusat (PP) Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD) mengimbau kepada seluruh anggotanya agar tidak ikut dalam wacana pelengseran atau pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. 

    Plt Ketua Umum PP PPAD Mayor Jenderal (Purn) TNI Komaruddin menilai tindakan ratusan purnawirawan TNI yang ingin melengserkan Wakil Presiden Gibran Rakabuming tidak etis.

    Dia pun meminta ratusan purnawirawan TNI tersebut agar membaca kembali AD/ART purnawirawan TNI demi menjaga kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

    “Kami berharap Purnawirawan TNI AD dengan penuh kesadaran, ketulusan dan keikhlasan untuk dapatnya memperhatikan kaidah dalam AD/ART PPAD untuk kebaikan kita bersama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” tuturnya dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (29/4).

    Kendati demikian, dia tetap menghormati arah dan langkah yang ingin ditempuh oleh ratusan purnawirawan TNI tersebut. Namun, dia mengingatkan ratusan purnawirawan TNI tersebut agar tetap menjaga marwah TNI sebagai insitusi dan garda terdepan menjaga keutuhan bangsa.

    “Kami sangat menghormati langkah seluruh Purnawirawan, rekan seperjuangan dalam keluarga besar TNI AD, dan mengajak kita semua untuk bersama-sama menjaga kehormatan, persatuan, serta marwah TNI sebagai institusi yang senantiasa berada di garda terdepan dalam menjaga keutuhan Bangsa dan Negara,” katanya.

    Dia juga menegaskan bahwa sikap ratusan purnawirawan TNI tersebut tidak mewakili purnawirawan TNI dari Angkatan Darat. Menurutnya, PPAD merupakan organisasi resmi Purnawirawan TNI AD yang berbadan hukum sebagai wadah untuk menyalurkan aspirasi serta kontribusi pemikiran para Purnawirawan TNI AD kepada pemerintah, TNI, masyarakat, dan para pemangku kepentingan lain.

    “Namun, kami ingin sampaikan bahwa pernyataan sikap tersebut bukanlah pernyataan yang mewakili seluruh Purnawirawan TNI AD,” ujarnya.

  • Warga Gowa Terluka di Area Latihan Militer, Mabes TNI AD Bicara Pentingnya Kepatuhan Larangan Masuk – Halaman all

    Warga Gowa Terluka di Area Latihan Militer, Mabes TNI AD Bicara Pentingnya Kepatuhan Larangan Masuk – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Markas Besar TNI Angkatan Darat (Mabes TNI AD) angkat bicara menyusul seorang warga yang terluka di area latihan militer setempat pada Selasa (22/4/2025) sepekan lalu.

    Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengatakan menyusul insiden di area latihan militer di Kabupaten Gowa, ia menegaskan pentingnya kepatuhan terhadap larangan memasuki kawasan latihan. 

    Setiap lokasi latihan militer TNI AD, kata dia, termasuk Lapangan Lempar Granat Malino telah dilengkapi tanda larangan melintas serta pagar kawat pembatas.

    TNI AD, ungkapnya, telah menetapkan radius aman antara 200 hingga 300 meter dari lokasi latihan untuk aktivitas warga.

    Untuk menjamin keamanan, lanjutnya, TNI AD juga menerjunkan petugas provost yang berjaga sebelum dan sesudah pelaksanaan latihan. 

    Selain itu, kata Wahyu, sebelum latihan dimulai aparat kewilayahan dalam hal ini Kodim Gowa selalu mengirimkan surat pemberitahuan kepada jajaran pemerintah setempat sebagai bentuk antisipasi.

    “Imbauan terus dilakukan agar warga tidak memasuki area berbahaya. Ini bagian dari upaya mencegah kejadian serupa terulang kembali,” kata Wahyu saat dikonfirmasi Tribunnews.com pada Selasa (29/4/2025).

    “CDi lokasi Lapangan Lempar Granat Malino, Kabupaten Gowa, juga telah dipasang rambu-rambu peringatan yang jelas sebagai bagian dari prosedur keselamatan standar dalam kegiatan latihan militer TNI AD,” pungkasnya.

    Kehilangan Tiga Jari Tangan

    Diberitakan Tribun-Timur.com sebelumnya, seorang petani bernama Firman (28) mengalami luka parah dan kehilangan tiga jari tangan kirinya akibat ledakan yang diduga berasal dari detonator granat saat berkebun di Kelurahan Patappang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

    Peristiwa terjadi pada Selasa siang, 22 April 2025.

    Ketika itu, Firman bersama ayahnya, Sudiri, tengah membersihkan area kebun yang berbatasan dengan kawasan latihan militer Sekolah Calon Tamtama (Secata) Rindam XIV/Hasanuddin, khususnya di zona latihan lempar granat.

    Ayah korban, Sudiri, mengatakan saat kejadian mereka sedang memperbaiki pagar dan membersihkan kebun yang berbatasan langsung dengan area latihan.

    “Kami tidak melihat ada benda mencurigakan. Tiba-tiba terdengar suara ledakan kecil seperti petasan, lalu saya lihat tangan anak saya berdarah,” kata dia.

    Ia mengaku selama ini warga kerap melintasi kawasan tersebut.

    Namun, lanjut dia, apa yang menimpa anaknya adalah insiden pertama yang terjadi.

    “Alhamdulillah, operasi berjalan lancar, dan anak saya sudah membaik. Biaya rumah sakit ditanggung penuh dan kami juga menerima santunan,” kata Sudiri.

    Dandim 1409/Gowa, Letkol Inf Heri Kuswanto, menjelaskan korban diduga menemukan benda menyerupai detonator saat membersihkan kebun.

    “Kemungkinan saat korban membenturkan benda itu dengan celuritnya, terjadi ledakan kecil. Ledakannya tidak besar, seperti ledakan korek gas, namun cukup untuk melukai tangan korban,” ujar dia pada Senin (28/4/2025).

    Akibat ledakan tersebut, Firman mengalami luka serius di tangan kirinya dan langsung dievakuasi ke Puskesmas terdekat sebelum dirujuk ke RS Pelamonia Makassar milik TNI AD.

    Operasi segera dilakukan pada malam harinya.

    “Korban sudah dioperasi dan semua biaya perawatan ditanggung penuh. Saat ini kondisinya sudah pulih dan telah kembali ke rumah,” jelas dia.

    Ia mengatakan ledakan diduga berasal dari detonator, bukan granat aktif.

    “Kalau itu granat pasti hancur semua badannya berarti ini bukan granat full, bisa jadi itu hanya detonatornya saja yang meletus. Detonator semacam itu pemicu bahan peledak yang itu nanti meledakkan badan granat,” ucapnya.

    Heri juga menegaskan lokasi kejadian berada di zona militer terlarang yang sudah diberi tanda peringatan.

    Dia juga mengimbau masyarakat untuk tidak memasuki kawasan tersebut.

    “Kami harap masyarakat mematuhi tanda peringatan. Jika tertulis kawasan latihan tembak atau lempar granat, itu berarti daerah terlarang,” tegasnya.

    Baca Selanjutnya: Berkebun dekat kawasan latihan militer petani gowa alami luka serius

    Pasca kejadian, Dandim Gowa bersama Kapolres Gowa, AKBP Muhammad Aldy Sulaiman, turut memberikan santunan kepada korban untuk meringankan beban keluarga.

  • KDM Kirim Siswa Nakal ke Barak TNI, Joko Anwar Ajak Nonton Pengepungan di Bukit Duri

    KDM Kirim Siswa Nakal ke Barak TNI, Joko Anwar Ajak Nonton Pengepungan di Bukit Duri

    PIKIRAN RAKYAT – KDM alias Dedi Mulyadi merencanakan mengirim siswa nakal untuk dididik oleh TNI (Tentara Nasional Indonesia). Hal itu disampaikannya pada Jumat, 25 April 2025 untuk menyikapi banyak murid yang bermasalah.

    Diketahui lembaga militer adalah yang mengajarkan untuk patuh kepada pimpinan sebagaimana salah satu Sapta Marga. Dilansir dari laman Kodiklat (Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan) TNI AD, itu merupakan doktrin yang diajarkan kepada prajurit.

    “Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia, memegang teguh disiplin, patuh dan taat kepada pimpinan serta menjunjung tinggi sikap dan kehormatan Prajurit,” katanya.

    Dedi Mulyadi akan kirim siswa nakal ke barak TNI

    Dedi Mulyadi atau KDM menyatakan alasan siap mengirimkan siswa bermasalah ke barak TNI adalah untuk membina siswa terindikasi nakal agar tidak berperilaku negatif. Ia mengaku akan memulai terlebih dahulu dari daerah yang siap dan dianggap rawan, bukan seluruh 27 kabupaten/kota di Jawa Barat.

    “TNI yang akan menjemput langsung siswa ke rumah untuk dibina karakter dan perilakunya,” katanya.

    Program Dedi dijadwalkan digelar mulai 2 Mei 2025, sedangkan pihak tentara akan menyiapkan sekira 30 sampai 40 barak untuk lokasinya. Program itu diklaim dilakukan atas persetujuan antara sekolah dan orang tua siswa. Selain program ini, ada pula kurikulum wajib militer di tingkat SMA/SMK mulai ajaran baru mendatang.

    “Saya serius, mulai tahun ajaran baru, Pemda Provinsi Jabar akan memasukkan kurikulum wajib militer di sekolah-sekolah,” ucapnya.

    “Setiap sekolah akan memiliki pembina dari TNI dan Polri yang bertugas membentuk karakter siswa serta memetakan bakat mereka, termasuk bagi yang bercita-cita menjadi tentara atau polisi,” katanya melanjutkan.

    Film Pengepungan di Bukit Duri, direkomendasikan Joko Anwar untuk ditonton Dedi Mulyadi usai KDM akan mengirim siswa nakal ke barak TNI, ini penjelasannya. Instagram @jokoanwar

    Joko Anwar tanggapi Dedi Mulyadi dengan ajak nonton film barunya

    Sineas Joko Anwar justru tidak setuju dengan ide Dedi Mulyadi yang akan mengirimkan siswa bermasalah ke barak TNI. Ia menyebut hal itu tidak akan menyelesaikan masalah karena tidak akan membuat kita mengerti akar masalahnya.

    “Barak militer tidak dikondisikan untuk memberikan kebutuhan ini. Kalau sempat, nonton Pengepungan di Bukit Duri ya, Kang. Nuhun,” ucap pria 49 tahun ini.

    “Mengirim anak-anak yang ‘bermasalah’ ke barak militer atau institusi yang mengajarkan kedisiplinan dengan kepatuhan bukan solusi yang tepat. Karena ini tidak membuat kita lebih memahami akar masalah perilaku anak,” ujarnya.

    Kang @DediMulyadi71, mengirim anak-anak yang ‘bermasalah’ ke barak militer atau institusi yang mengajarkan kedisiplinan dengan kepatuhan bukan solusi yang tepat. Karena ini tidak membuat kita lebih memahami akar masalah perilaku anak. Mereka butuh pemahaman emosi, penyembuhan… pic.twitter.com/9fRK3DXx4r— Joko Anwar (@jokoanwar) April 28, 2025

    Menurut sutradara kondang ini, para siswa lebih membutuhkan pemahaman emosi dan penyembuhan trauma. Mereka lebih butuh bimbingan personal, bukan diharuskan untuk patuh sebagaimana pendidikan militer.

    Demikian tanggapan Joko Anwar yang tidak setuju ide Dedi Mulyadi yang akan mengirim siswa bermasalah ke barak TNI. Alasannya adalah murid bermasalah lebih butuh penyembuhan trauma daripada diharuskan patuh ala militer.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • KSAL M Ali: Meski Berlatar Belakang TNI AD, Presiden Sangat Perhatikan Penguatan Angkatan Laut – Halaman all

    KSAL M Ali: Meski Berlatar Belakang TNI AD, Presiden Sangat Perhatikan Penguatan Angkatan Laut – Halaman all

    Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menyampaikan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto, menunjukkan perhatian besar terhadap AL.

    Tayang: Senin, 28 April 2025 14:10 WIB

    Tribunnews.com/Chaerul Umam

    ALUTSISTA TNI AL – Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menyampaikan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto, menunjukkan perhatian besar terhadap upaya peningkatan kekuatan tempur Angkatan Laut Indonesia. Meskipun berlatar belakang TNI Angkatan Darat, Presiden dinilai sangat konsisten memperkuat alat utama sistem senjata (alutsista) TNI AL. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menyampaikan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto, menunjukkan perhatian besar terhadap upaya peningkatan kekuatan tempur Angkatan Laut Indonesia.

    Meskipun berlatar belakang TNI Angkatan Darat, Presiden dinilai sangat konsisten memperkuat alat utama sistem senjata (alutsista) TNI AL.

    Hal itu disampaikannya dalam Rapat Panitia Kerja Keamanan Laut (Panja Kamla) Komisi I DPR RI, pada Senin (28/4/2025).

    “Peningkatan kemampuan tempur, kebetulan Bapak Presiden sangat konsen terhadap kekuatan Angkatan Laut, walaupun background beliau Angkatan Darat tapi sangat memikirkan Angkatan Laut,” katanya.

    Menurut KSAL, dalam masa pemerintahan Presiden saat ini, terdapat sejumlah rencana strategis untuk memperkuat alutsista Angkatan Laut.

    Di antaranya adalah penambahan kapal fregat dari Italia dan Turki, serta kapal selam baru untuk memperkuat armada bawah laut.

    “Banyak di masa beliau ini akan ada penambahan alutsista Angkatan Laut, termasuk dua kapal fregat dari Italia, kemudian nanti ada dari Turki, kemudian ada kapal selam,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Muhammad Ali mengungkapkan bahwa kepala negara memandang kekuatan Angkatan Laut sebagai hal vital, mengingat karakteristik geografis Indonesia sebagai negara kepulauan.

    “Beliau mengatakan bahwa Angkatan Laut kita harus kuat karena negara kita negara kepulauan,” pungkasnya.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Siapa Hercules? Danjen Kopassus Sampai Minta Maaf usai Prajurit Rebutan Foto Bareng

    Siapa Hercules? Danjen Kopassus Sampai Minta Maaf usai Prajurit Rebutan Foto Bareng

    PIKIRAN RAKYAT – Sejumlah prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD kedapatan berfoto bersama Rosario de Marshall, yang lebih dikenal dengan julukan Hercules, seorang tokoh kontroversial dengan rekam jejak kelam di dunia kriminal Jakarta.

    Insiden ini bahkan sampai membuat Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus TNI AD Mayjen TNI Djon Afriandi menyampaikan permohonan maaf secara terbuka.

    Lantas, siapakah sebenarnya Hercules, dan mengapa interaksinya dengan prajurit elite TNI ini menuai sorotan sedemikian rupa?

    Rekam Jejak Hercules

    Lahir pada era 1960-an di Timor Portugis (kini Timor Leste), masa kecil Hercules diwarnai oleh gejolak politik dan kekerasan akibat invasi Indonesia ke Timor Timur pada tahun 1975-1976 dan pendudukan militer selanjutnya.

    Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari berbagai sumber, kontak pertamanya dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) terjadi melalui Kolonel Gatot Purwanto sekitar tahun 1975.

    Tragedi menimpa Hercules pada tahun 1978 ketika kedua orang tuanya tewas dalam sebuah pemboman di Ainaro, membuatnya menjadi yatim piatu.

    Setelah menjadi yatim piatu, Hercules kemudian bergabung dengan program Tenaga Bantuan Operasi (TBO), menjadi kurir yang memberikan dukungan logistik kepada pasukan khusus Kopassus Indonesia.

    Julukan “Hercules” sendiri merupakan nama kode yang diberikan oleh tim komunikasi radio Kopassus kepada Rosario.

    Selama menjadi anggota TBO, Hercules dikabarkan terlibat dalam sejumlah pertempuran kecil melawan perlawanan pro-kemerdekaan Timor Timur, Falintil.

    Dalam sebuah insiden pertempuran, helikopter yang ditumpanginya jatuh, menyebabkan ia kehilangan mata kanan dan tangan kanannya. Hercules kemudian dibawa ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto di Jakarta untuk menjalani operasi.

    Dalam berbagai kesempatan, Hercules menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Prabowo Subianto, yang saat itu menjabat sebagai Panglima Satuan Komando Nanggala, atas dukungan yang diterimanya selama masa sulit tersebut. Sejak saat itu, Hercules dikenal memiliki loyalitas yang kuat terhadap Prabowo.

    Memasuki akhir tahun 1980-an, Hercules menetap di Jakarta bersama sejumlah pemuda asal Timor Timur. Awalnya, ia bekerja sebagai insinyur komponen kelistrikan. Namun, pekerjaan ini tidak bertahan lama.

    Hercules kemudian beralih ke kawasan komersial Tanah Abang, sebuah pusat perdagangan besar di Jakarta yang juga dikenal dengan aktivitas kriminalnya.

    Di Tanah Abang, Hercules membentuk geng preman yang beranggotakan sesama migran Timor, termasuk tokoh-tokoh seperti Logo Vallenberg dan Alfredo Monteiro Pires. Dengan cepat, Hercules berhasil membangun “kerajaannya” melalui bisnis pemerasan dan prostitusi.

    Ia juga diduga melakukan pemerasan politik atas nama oknum tentara Indonesia untuk menyingkirkan dan mengintimidasi gerakan pro-kemerdekaan Timor yang ada di Jakarta.

    Gemana Investor Gak Pada Kabur…!

    Kalau Aparat Malah Memuja-muja Ormas “Preman”

    Mau Jadi Apa Negri Ini Kalau Ormas Model Begini Dipelihara Dan Dibiarkan ???? pic.twitter.com/nAAOBxU0xH

    — Ary (@Ary_PrasKe2) April 23, 2025

    Namun, kekuasaan Hercules mulai meredup pada akhir tahun 1990-an. Disebutkan bahwa beberapa anggota gengnya menolak untuk berpartisipasi dalam demonstrasi pro-integrasi Timor Timur. Akibatnya, geng Hercules kehilangan perlindungan dari pihak militer.

    Hercules akhirnya dicopot dari posisinya setelah terjadi pertarungan sengit melawan geng Betawi dan Madura yang dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Bang Ucu dan Abraham Lunggana (Haji Lulung).

    Setelah terpuruk di dunia bawah Tanah Abang, Hercules berusaha membangun kembali reputasinya melalui bisnis penagihan utang dan jaminan.

    Ia juga mengembangkan usaha di bidang properti, pertanian, dan perikanan, yang membuatnya menjadi sosok yang relatif berada dan dikenal dermawan di kalangan migran dari Indonesia Timur.

    Ia memberikan pekerjaan, jaringan, dan perlindungan bagi para pendatang baru. Meskipun demikian, ia tetap bersaing dengan tokoh-tokoh organisasi kriminal lain di Jakarta, seperti John Kei dan Basri Sangaji.

    Pada tahun 2011, sebuah organisasi sosial bernama Gerakan Rakyat untuk Indonesia Baru (GRIB) didirikan oleh Hercules.

    Danjen Kopassus Minta Maaf

    Insiden foto sejumlah prajurit Kopassus bersama Hercules terjadi di Markas Kopassus Cijantung, Jakarta, saat acara “Hari Gembira” bersama 4.000 anak-anak pada Sabtu lalu.

    Foto-foto tersebut kemudian viral di media sosial dan menuai berbagai reaksi dari masyarakat. Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus TNI AD Mayjen TNI Djon Afriandi pun menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut.

    Mayjen TNI Djon Afriandi menilai bahwa para anggotanya saat itu tidak menyadari potensi dampak negatif dari foto-foto tersebut terhadap citra Kopassus.

    Namun, ia tidak menampik adanya sisi manusiawi, di mana beberapa anggota mungkin memiliki kedekatan personal dengan Hercules.

    “Mungkin pada saat itu, momen itu, tidak terpikir oleh mereka sehingga terjadilah foto bersama saudara Hercules,” kata Mayjen TNI Djon dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

    Lebih lanjut, Danjen Kopassus menekankan bahwa ia tidak mempermasalahkan anggotanya berfoto dengan siapapun secara personal. Namun, konteks acara saat foto tersebut diambil menjadi persoalan.

    Para prajurit yang berfoto mengenakan pakaian dinas lengkap dalam acara resmi yang diadakan di markas Kopassus.

    “Karena anggota kami menggunakan pakaian lengkap pada acara khusus, mereka berfoto, ternyata ada dampak sebagian masyarakat yang mungkin tidak terima,” sambungnya.

    Permohonan maaf ini tidak hanya ditujukan kepada masyarakat luas yang peduli terhadap citra “Korps Baret Merah,” tetapi juga kepada para senior dan prajurit Kopassus lainnya yang mungkin tidak setuju dengan interaksi tersebut.

    Mantan preman Tanah Abang Hercules (kanan) diangkat jadi adik angkat Habib Luthfi.

    “Dari keluarga Korps Baret Merah pun, ada yang tidak terima. Nah, kami juga mohon maaf sekali lagi. Akan tetapi, kami yakinkan, kami akan langsung melakukan perbaikan,” tegas Danjen Kopassus.

    Sebagai langkah tindak lanjut, Mayjen TNI Djon Afriandi menyatakan bahwa para prajurit yang terlibat dalam foto bersama Hercules akan dibina dan diberikan pemahaman yang lebih baik mengenai etika berinteraksi dengan masyarakat dan implikasi dari tindakan mereka terhadap citra institusi.

    “Mungkin kami kurang dalam menyampaikan pesan tentang perkembangan situasi yang terjadi pada saat ini, dan anggota kami juga mungkin kurang mendapatkan informasi tentang itu sehingga kami akan memperbaiki diri,” pungkasnya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News