Kementrian Lembaga: TNI AD

  • TNI AD Serahkan Bantuan Rumah Bagi Prajurit Difabel Akibat Tugas Operasi

    TNI AD Serahkan Bantuan Rumah Bagi Prajurit Difabel Akibat Tugas Operasi

    Jakarta

    TNI AD menyerahkan bantuan rumah non-dinas dan santunan pendidikan kepada para Warakawuri serta prajurit yang difabel akibat penugasan operasi. Bantuan sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan terhadap prajurit.

    Bantuan diberikan langsung Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak didampingi Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana, Uli Simanjuntak. Penyerahan dilakukan secara simbolis dan disertai pemberian bantuan kepada lima prajurit yang mengalami luka akibat penugasan antara tahun 2019-2024.

    Sebanyak 25 Warakawuri dari berbagai wilayah Indonesia, yang merupakan istri dari prajurit yang gugur dalam tugas operasi selama kurun waktu 2020-2025 menerima bantuan rumah tersebut. Bantuan yang diberikan juga mencakup beasiswa pendidikan bagi putra-putri prajurit hingga usia 25 tahun.

    “Mudah-mudahan ibu-ibu bisa kuat, anak-anak bisa dididik dengan baik, dan selalu ingat bahwa pengorbanan suami ibu-ibu tidaklah sia-sia,” ujar Maruli dalam keterangannya, Jumat (27/6/2025).

    Maruli memastikan bahwa TNI AD akan terus hadir memberi dukungan kepada mereka yang kini memiliki keterbatasan akibat penugasan. Maruli mengungkapkan, selama 1,5 tahun menjabat pihaknya telah melakukan pembenahan menyeluruh terhadap sistem Tabungan Wajib Perumahan (TWP),

    Proses itu, kata dia, akan terus dilanjutkan demi menjawab kebutuhan nyata prajurit di lapangan. Ia menambahkan tahun ini TNI AD telah memiliki 17 sekolah, sebagai bagian komitmen mendukung pendidikan anak-anak keluarga prajurit.

    Di sela acara, Maruli juga menyerahkan tambahan 25 unit kendaraan operasional berjenis MPV, SUV, dan truk tangki air, untuk mendukung mobilitas dan operasional satuan TNI AD di berbagai daerah. Hal ini melanjutkan upaya modernisasi logistik yang telah berjalan.

    “Kami terus berkomitmen untuk menambah kendaraan dinas. Sejak saya menjabat, sudah lebih dari 400 unit kendaraan dibagikan. Tahun ini sebanyak 126 kendaraan dan pada tahun 2024 sebanyak 304 unit,” pungkasnya.

    (wnv/wnv)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Eks Wamendes Terseret Dugaan Pemalsuan Ijazah Jokowi, Diduga Punya Percetakan di Pasar Pramuka

    Eks Wamendes Terseret Dugaan Pemalsuan Ijazah Jokowi, Diduga Punya Percetakan di Pasar Pramuka

    GELORA.CO – Isu dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) semakin meluas.

    Terbaru, mantan Wakil Menteri Desa (Wamendes) Paiman Raharjo ikut terseret dalam dugaan ini.

    Paiman, yang juga dikenal sebagai Ketua Relawan Sedulur Jokowi, diduga memiliki percetakan di Pasar Pramuka, Jakarta, yang disebut-sebut sebagai tempat pembuatan ijazah Jokowi.

    Dugaan ini diungkapkan oleh pengamat intelijen sekaligus pensiunan perwira TNI AD, Sri Raja Sacandra, MBA.

    Melalui media Cherrynews.id, ia menulis artikel berjudul “Ada Apa dengan Mantan Wakil Menteri Desa Terkait Kasus Dugaan Ijazah Palsu Jokowi”, yang tayang pada Minggu, 22 Juni 2025.

    Dalam tulisannya, Sri Raja menyebut bahwa Paiman Raharjo pernah mengirimkan pesan WhatsApp kepada Roy Suryo pada 6 Mei 2025.

    Isi pesan tersebut meminta Roy menghentikan tuduhan ijazah palsu Jokowi dan meminta maaf.

    Gaya pesan tersebut dinilai Sri Raja bernada intimidasi.

    Roy Suryo membenarkan bahwa ia menerima pesan tersebut, tetapi mengaku mengabaikannya.

    Roy juga telah mempublikasikan artikel berjudul “Breaking News: Temuan Pemerhati Intelijen, Ada Kaitan Prof. P (Mantan Wamen, Relawan Jokowi) dengan Percetakan Palsu di UPP (Universitas Percetakan Pramuka)” yang kini viral di berbagai media online dan grup WhatsApp.

    Dalam pesannya, Paiman mengingatkan Roy bahwa tuduhan ijazah palsu merupakan tindakan fitnah dan perbuatan tidak menyenangkan.

    Ia juga menegaskan bahwa ijazah Jokowi asli dan telah dikonfirmasi oleh Universitas Gadjah Mada (UGM).

    Paiman menulis bahwa ia pernah melihat langsung ijazah Jokowi dan menilai tidak ada kejanggalan.

    Ia juga meminta Roy menghentikan polemik ini demi kedamaian Roy dan keluarganya.

    Dalam artikel Sri Raja, disebutkan bahwa berdasarkan pengakuan rekan-rekan di Pasar Pramuka, Paiman pernah memiliki kios percetakan di sana sekitar tahun 2011-2014.

    Lokasi ini disebut dalam tuduhan sebagai tempat percetakan ijazah Jokowi yang diduga palsu, khususnya ketika Jokowi mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2012 dan Presiden pada 2014.

    Isu tentang ijazah palsu Jokowi yang dicetak di Pasar Pramuka pertama kali diungkap oleh aktivis PDIP, Bitor Suryadi.

    Bitor mengaku mendapat informasi dari kader PDIP bahwa percetakan ijazah tersebut dilakukan oleh seseorang bernama Widodo, yang disebut sebagai bagian dari “Tim Solo.”

    Namun sayangnya, lokasi percetakan di Pasar Pramuka kini telah terbakar, sehingga menyulitkan proses pelacakan bukti fisik.

    Paiman Raharjo dikenal sebagai sosok yang memulai karier dari bawah.

    Ia pernah bekerja sebagai tukang sapu dan tukang kebun di Yayasan Gembala Baik, Jakarta Timur.

    Dengan perjuangan keras, ia berhasil melanjutkan pendidikan ke STM, kuliah S1 di Universitas Prof. Dr. Moestopo, kemudian melanjutkan S2 dan S3 hingga meraih gelar profesor.

    Selain berkarier sebagai akademisi, Paiman juga dikenal memiliki bisnis percetakan, fotokopi, dan properti.

    Ia sempat menjabat sebagai Komisaris di BUMN seperti PT Pertamina Hulu Energi dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN).

    Hingga kini, belum ada klarifikasi resmi dari Paiman Raharjo terkait dugaan kepemilikan percetakan yang diduga mencetak ijazah Jokowi dan dugaan intimidasi kepada Roy Suryo.

  • Kemenhub Pastikan Ancaman Bom ke Pesawat Saudi Bawa Jemaah Haji Jatim Hoax

    Kemenhub Pastikan Ancaman Bom ke Pesawat Saudi Bawa Jemaah Haji Jatim Hoax

    Jakarta

    Pesawat Saudi Arabia kembali mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara (Sumut) karena mendapat ancaman bom. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan ancaman bom yang diterima dinyatakan tidak berdasar dan diklasifikasikan sebagai hoax oleh otoritas terkait.

    Direktur Jenderal Perhubungan Udara Lukman F Laisa menyampaikan pihaknya terus melakukan koordinasi intensif dengan seluruh pihak terkait. Lukman menyampaikan penerbangan telah ditangani sesuai dengan protokol kontinjensi yang berlaku.

    “Kemenhub terus berkoordinasi dengan semua pihak yang terlibat baik operator penerbangan, Komite Keamanan Bandar Udara Kualanamu, Pemerintah Daerah setempat dan pihak terkait lainnya hingga kondisi menjadi aman terkendali,” kata Lukman melalui keterangan tertulis, Sabtu (21/6/2025).

    Lukman mengatakan Kemenhub sudah berkoordinasi dengan Otoritas Penerbangan Sipil Saudi (GACA). Koordinasi dilakukan untuk mengantisipasi insiden serupa terulang kembali.

    “Sebagai langkah antisipasi menghadapi insiden yang serupa, kami telah melakukan koordinasi formal dengan Otoritas Penerbangan Sipil Saudi (GACA) untuk bersama-sama meningkatkan langkah-langkah pengamanan penerbangan dari ancaman bom,” ujarnya.

    “Sama seperti penanganan pada Saudia Airlines SV 5276 rute Jeddah-Jakarta, langkah-langkah penanggulangan keadaan darurat keamanan penerbangan yang dilakukan telah sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 140 Tahun 2015 tentang Program Penanggulangan Keadaan Darurat Keamanan Penerbangan Nasional dan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor PR 22 Tahun 2024 tentang Pedoman Teknis Penilaian Ancaman Keamanan Penerbangan,” lanjutnya.

    Sebelumnya maskapai Saudia Airlines SV 5276 rute Jeddah-Jakarta mendapat ancaman bom melalui surat elektronik (E-mail). Hari ini maskapai yang sama kembali mendapat ancaman bom.

    Kali ini ancaman bom didapat melalui telepon yang diterima petugas Air Traffic Control (ATC) di Jakarta Area Control Center (ACC) dari Kuala Lumpur ACC, namun dengan rute berbeda yaitu rute Jeddah-Muscat (Oman)-Surabaya.

    Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II-Medan Asri Santosa menjelaskan bahwa penanganan emergency treatment dilakukan setelah pesawat Saudi Arabia mendarat darurat di Bandar Udara Kualanamu. Pukul 12.55 WIB pemeriksaan terhadap kru dan penumpang telah selesai dilakukan dan dilanjutkan pemeriksaan pesawat secara gabungan oleh Tim Gegana POLRI, Tim Penjinak Bom dari Polda, TNI AD, TNI AU dan Petugas Keamanan bandar udara (Aviation Security) serta Petugas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) bandar udara.

    “Setelah pesawat mendarat di Bandar Udara Kualanamu pada pukul 09.27 WIB, maka dilakukan emergency treatment berupa pemeriksaan terhadap seluruh penumpang dan kru pesawat, kemudian dilanjutkan dengan melakukan pemeriksaan kabin pesawat dan cargo compartement (barang penumpang di bagasi),” ujar Asri Santosa.

    Dia mengatakan operasional penerbangan dari dan ke Kualanamu tidak terganggu. Kru dan penumpang rencana akan diterbangkan ke Surabaya hari Minggu (22/6), pukul 03.30 WIB dengan pesawat yang sama.

    “Bandar Udara Kualanamu tetap beroperasi dan penanganan dilakukan di area isolasi sehingga tidak menimbulkan kendala dalam pergerakan tinggal landas dan mendarat pesawat terbang lainnya,” ucap Asri.

    (dek/dek)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Terungkap! Densus 88 Sebut Ancaman Bom Pesawat Saudia via VPN Radio

    Terungkap! Densus 88 Sebut Ancaman Bom Pesawat Saudia via VPN Radio

    Bisnis.com, JAKARTA — Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-teror Polri mengungkap metode ancaman bom yang dilayangkan ke pesawat Saudia Airlines dilakukan melalui VPN radio.

    Juru Bicara Densus 88 Polri, AKBP Mayndra Eka Wardhana mengatakan metode itu dilakukan secara ground to ground pada saat pesawat melintas di India.

    “Pengancaman dilakukan melalui komunikasi suara melalui VPN radio telescope dimana bisa dilakukan dari ground to ground atau dari 1 negara ke negara lain pada saat pesawat di atas India,” ujarnya saat dihubungi, Sabtu (21/6/2025).

    Dia menambahkan, pesawat yang mengangkut 376 jemaah haji dengan 11 crew kapal itu telah dilakukan tahap screening.

    Hasilnya, baik dari penumpang, crew hingga barang bawaan seluruh pihak di kapal itu dinyatakan aman. Adapun, penumpang dan crew bakal beristirahat di sekitar Bandara Internasional Kualanamu dan akan kembali diberangkatkan pada Minggu (22/6/2025).

    “Dan hasil screening terhadap penumpang, crew, barang bawaan dan pesawat dinyatakan aman,” pungkasnya.

    Sekadar informasi, ancaman bom ini merupakan kali kedua pesawat Saudia mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu pada sepekan terakhir.

    Kronologi Ancaman Bom

    Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma I Nyoman Suadnyana mengatakan pesawat itu mendapatkan ancaman bom pada 08.55 WIB.

    “Sekitar pukul 08.55 WIB diperoleh informasi dari Airnav Kualanamu bahwa Pilot Saudi Airlines mendapatkan ancaman BOM,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (21/6/2025).

    Dia menambahkan pilot langsung berkoordinasi dengan Airnav untuk mendarat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara. 

    Selang 30 menit, pesawat Saudi Airlines kemudian mendarat di Bandara Internasional tersebut. Adapun, pesawat ini memiliki rute Jeddah-Musticat-Surabaya.

    “Pukul 09.27 WIB pesawat Saudi Airlines landing di bandara Kualanamu dan untuk saat ini pesawat berposisi di taxiway A5,” pungkas Nyoman.

    Sementara itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan 376 penumpang jemaah haji Kelompok Terbang (kloter) 33 Debarkasi Surabaya telah diamankan dari ancaman bom yang kedua kali.

    Untuk diketahui, maskapai Saudia Airlines SV 5276 rute Jeddah – Jakarta kembali mendapatkan ancaman bom pada hari ini (21/6/2025).

    Sebelumnya, ancaman bom diungkapkan melalui e-mail, tetapi kali ini ancaman disampaikan melalui telepon yang diterima Petugas Air Traffic Control (ATC) di Jakarta Area Control Center (ACC) dari Kuala Lumpur ACC, tapi dengan rute berbeda yaitu rute Jeddah – Muscat (Oman)  Surabaya.

    Dalam situasi tersebut, Pilot Pesawat Saudia Airlines SV 5688 memutuskan untuk mengalihkan rute penerbangan (divert) ke Bandar Udara Kualanamu di Medan setelah mendapat ancaman bom.  

    Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II-Medan Asri Santosa mengatakan keputusan tersebut diambil setelah melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk penanganan lebih awal. Dalam laporannya juga menjelaskan bahwa penanganan (emergency treatment) dilakukan setelah Pesawat Saudia Airlines mendarat darurat di Bandar Udara Kualanamu.

    “Setelah pesawat mendarat di Bandar Udara Kualanamu pada pukul 09.27 WIB, maka dilakukan emergency treatment berupa pemeriksaan terhadap seluruh penumpang dan kru pesawat. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan pemeriksaan kabin pesawat dan cargo compartment [barang penumpang di bagasi],” kata Asri Santosa dalam keterangannya, Sabtu (21/6/2025). 

    Dia menjelaskan bahwa pada pukul 12.55 WIB pemeriksaan terhadap kru dan penumpang pesawat telah selesai dilakukan. Pemeriksaan pesawat dilanjutkan secara gabungan oleh Tim Gegana Polri, Tim Penjinak Bom dari Polda, TNI AD, TNI AU dan Petugas Keamanan bandar udara (Aviation Security) serta Petugas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) bandar udara.

  • Pesawat Saudi Airlines Dapat Ancaman Bom Lagi, Kemenhub Angkat Bicara

    Pesawat Saudi Airlines Dapat Ancaman Bom Lagi, Kemenhub Angkat Bicara

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan 376 penumpang jemaah haji Kelompok Terbang (kloter) 33 Debarkasi Surabaya telah diamankan dari ancaman bom yang kedua kali.

    Untuk diketahui, maskapai Saudia Airlines SV 5276 rute Jeddah – Jakarta kembali mendapatkan ancaman bom pada hari ini (21/6/2025).

    Sebelumnya, ancaman bom diungkapkan melalui e-mail, tetapi kali ini ancaman disampaikan melalui telepon yang diterima Petugas Air Traffic Control (ATC) di Jakarta Area Control Center (ACC) dari Kuala Lumpur ACC, tapi dengan rute berbeda yaitu rute Jeddah – Muscat (Oman)  Surabaya.

    Dalam situasi tersebut, Pilot Pesawat Saudia Airlines SV 5688 memutuskan untuk mengalihkan rute penerbangan (divert) ke Bandar Udara Kualanamu di Medan setelah mendapat ancaman bom.  

    Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II-Medan Asri Santosa mengatakan keputusan tersebut diambil setelah melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk penanganan lebih awal.

    Dalam laporannya juga menjelaskan bahwa penanganan (emergency treatment) dilakukan setelah Pesawat Saudia Airlines mendarat darurat di Bandar Udara Kualanamu.

    “Setelah pesawat mendarat di Bandar Udara Kualanamu pada pukul 09.27 WIB, maka dilakukan emergency treatment berupa pemeriksaan terhadap seluruh penumpang dan kru pesawat. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan pemeriksaan kabin pesawat dan cargo compartment [barang penumpang di bagasi],” kata Asri Santosa dalam keterangannya, Sabtu (21/6/2025). 

    Dia menjelaskan bahwa pada pukul 12.55 WIB pemeriksaan terhadap kru dan penumpang pesawat telah selesai dilakukan.

    Pemeriksaan pesawat dilanjutkan secara gabungan oleh Tim Gegana POLRI, Tim Penjinak Bom dari Polda, TNI AD, TNI AU dan Petugas Keamanan bandar udara (Aviation Security) serta Petugas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) bandar udara.

    Pihaknya juga menegaskan bahwa operasional penerbangan dari dan ke Kualanamu tidak terganggu.

    “Bandar Udara Kualanamu tetap beroperasi dan penanganan dilakukan di area isolasi sehingga tidak menimbulkan kendala dalam pergerakan tinggal landas dan mendarat pesawat terbang lainnya,” ucap Asri.

    Kru dan penumpang rencana akan diterbangkan ke Surabaya hari Minggu (22/6/2025) pukul 03.30 WIB dengan pesawat yang sama.

    Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Lukman F. Laisa menyampaikan pihaknya terus melakukan koordinasi intensif dengan seluruh pihak terkait. 

    “Kemenhub terus berkoordinasi dengan semua pihak yang terlibat baik operator penerbangan, Komite Keamanan Bandar Udara Kualanamu, Pemerintah Daerah setempat dan pihak terkait lainnya hingga kondisi menjadi aman terkendali,” tuturnya. 

    Sebagaimana dilakukan pada insiden sebelumnya, langkah-langkah penanggulangan keadaan darurat keamanan penerbangan telah dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 140 Tahun 2015 tentang Program Penanggulangan Keadaan Darurat Keamanan Penerbangan Nasional dan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor PR 22 Tahun 2024 tentang Pedoman Teknis Penilaian Ancaman Keamanan Penerbangan. ⁠

  • Kemenhub Pastikan Keamanan Penumpang Pesawat Saudia Usai Kembali Dapat Ancaman Bom – Page 3

    Kemenhub Pastikan Keamanan Penumpang Pesawat Saudia Usai Kembali Dapat Ancaman Bom – Page 3

    Asri menambahkan, pukul 12.55 WIB pemeriksaan terhadap kru dan penumpang telah selesai dilakukan. Dilanjutkan pemeriksaan pesawat secara gabungan oleh Tim Gegana Polri, Tim Penjinak Bom dari Polda, TNI AD, TNI AU dan Petugas Keamanan bandar udara (Aviation Security), serta Petugas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) bandar udara.

    Namun, kegiatan itu tidak sampai mengganggu operasional penerbangan dari dan ke Kualanamu. “Bandar Udara Kualanamu tetap beroperasi dan penanganan dilakukan di area isolasi sehingga tidak menimbulkan kendala dalam pergerakan tinggal landas dan mendarat pesawat terbang lainnya,” ucap Asri.

    Kru dan penumpang rencana diterbangkan ke Surabaya Minggu (22/6/2025), pukul 03.30 WIB dengan pesawat yang sama.

  • Koopsudnas tulang punggung kesiapan operasional TNI AU

    Koopsudnas tulang punggung kesiapan operasional TNI AU

    Komando Operasi Udara Nasional memainkan peran strategis dalam mendukung modernisasi persenjataan yang efektif dan berdaya gentar serta ….

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Tonny Harjono menegaskan bahwa Komando Operasi Udara Nasional merupakan tulang punggung dalam menjaga kesiapan operasional matra udara TNI itu.

    Marsekal TNI Tonny Harjono menyatakan hal itu saat memimpin upacara serah terima jabatan Panglima Komando Operasi Udara Nasional dari Marsekal Madya TNI Tedi Rizalihadi kepada Marsekal Muda TNI Minggit Triwibowo di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat.

    “Komando Operasi Udara Nasional memainkan peran strategis dalam mendukung modernisasi persenjataan yang efektif dan berdaya gentar serta dalam membangun sumber daya manusia TNI AU yang profesional dan unggul,” katanya.

    Selain kedua peran yang sangat penting dan strategis itu, kata dia, organ TNI AU itu juga akan divalidasi secara keorganisasian sebagai bagian dari penataan kekuatan dan peningkatan efektivitas komando.

    Menurut dia, proses ini memerlukan penyusunan prosedur, mekanisme, dan hubungan kerja yang terpadu dan efisien.

    “Dengan demikian, bisa mewujudkan kejelasan wewenang dan mempercepat pengambilan keputusan dalam pelaksanaan misi ataupun tugas sehari-hari,” kata dia.

    Minggit merupakan perwira tinggi yang meniti karier dalam berbagai penugasan dan tingkatan, di antaranya pernah menjadi komandan Sekolah Staf dan Komamdo TNI AU di Lembang, Bandung. Sementara itu, Rizalihadi akan menjadi Wakil Kepala Staf TNI AU menggantikan Marsekal Madya TNI Andyawan Martono Putra, yang akan menjadi Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional TNI.

    Komando Operasi Udara Nasional membawahkan tiga organ, yaitu Komando Operasi Udara Nasional I yang berkedudukan di Medan, Komando Operasi Udara Nasional II (Makassar), dan Komando Operasi Udara Nasional III di Sorong.

    Pada masa lalu, TNI AU hanya memiliki Komando Operasi Udara I yang bermarkas besar di Jakarta dan Komando Operasi Udara II yang markas besar di Makassar. Batas wilayah tanggung jawab kedua organisasi ini di Selat Lombok dan memanjang ke utara melalui Selat Makassar menuju Laut Filipina yang juga adalah Alur Laut Kepulauan II.

    Upacara serah terima itu dilaksanakan secara sangat sederhana sesuai dengan semangat efisiensi yang dicanangkan oleh Pemerintah, yang dihadiri banyak pejabat pimpinan TNI AU serta undangan dari pemerintahan serta TNI AL, TNI AD, dan polisi.

    Pewarta: Ade P. Marboen
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Prajurit TNI Ikut Pelatihan PSSI, Ini Klarifikasi Kadispenad

    Prajurit TNI Ikut Pelatihan PSSI, Ini Klarifikasi Kadispenad

    Bisnis.com, JAKARTA — TNI Angkatan Darat angkat bicara ihwal 48 prajuritnya yang tengah mengikuti kursus pelatihan sepakbola kelas nasional selama satu minggu.

    Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengatakan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari program pembinaan jasmani dan olahraga militer. 

    Menurutnya, TNI AD kini tengah menyadari bahwa pembinaan personel tidak hanya fokus aspek tempur, tetapi juga mampu memiliki daya tahan dengan kemampuan olahraga. 

    “Kami melihat peningkatan kompetensi prajurit tidak hanya menyangkut soal kemampuan tempur, tetapi kemampuan lain yang dapat memberi kontribusi positif, termasuk kemampuan olahraga,” tuturnya di Jakarta, Kamis (19/6).

    Selain itu, dia menjelaskan bahwa kegiatan olahraga menjadi sarana untuk membentuk prajurit lebih sehat, tangguh, dan disiplin. Maka dari itu, TNI bekerja sama dengan PSSI dan Bali United FC. 

    Wahyu memastikan kerja sama itu bisa memberikan kontribusi terhadap pembinaan  di bidang olahraga secara nasional.

    “Pada prinsipnya, mereka akan kita maksimalkan untuk membina prestasi sepakbola di lingkup TNI AD,” katanya.

    Dia mengatakan bahwa model pelatihan serupa kemungkinan bakal diperluas ke satuan-satuan lain, tergantung kebutuhan dan kebijakan pembinaan jasmani TNI AD.

    “Memang saat ini masih difokuskan untuk prajurit di jajaran Kodam IX/Udayana sebagai wilayah pelaksana. Namun ke depan, pelatihan serupa juga akan dipertimbangkan untuk satuan-satuan lainnya, sesuai kebutuhan dan kebijakan pembinaan jasmani TNI AD,” ujarnya.

  • Pengamat: AD harus mampu jelaskan urgensi perekrutan 24.000 personel

    Pengamat: AD harus mampu jelaskan urgensi perekrutan 24.000 personel

    Jakarta (ANTARA) – Pengamat pertahanan dan keamanan dari Institute for Security and Strategic Studies (ISSES) Khairul Fahmi mengatakan TNI AD harus memperbaiki metode komunikasi publik untuk menjelaskan kepada masyarakat tentang urgensi perekrutan 24.000 tamtama.

    “Yang perlu dibenahi adalah komunikasi publik dan mekanisme koordinasi lintas sektor. TNI harus terus menegaskan bahwa mereka hadir bukan untuk menggantikan aktor sipil,” kata Fahmi kepada Antara di Jakarta, Kamis.

    Menurut Fahmi, saat ini publik masih berpersepsi bahwa perekrutan besar-besaran ini merupakan upaya TNI untuk memperluas ekspansi militer ke ranah sipil.

    Padahal yang perlu publik tahu, lanjut Fahmi, perekrutan ini dilakukan untuk menunjang tugas TNI di bidang pertahanan dan pembangunan infrastruktur di wilayah.

    Terlebih saat ini TNI AD kini punya satuan khusus untuk menunjang pembangunan daerah yakni Batalyon Teritorial Pembangunan.

    “Saya melihat langkah (perekrutan 24.000 tamtama TNI AD) ini bukan sekadar perekrutan personel, tapi bagian dari transformasi pertahanan yang menyatu dengan kepentingan kemanusiaan dan pembangunan nasional,” jelas Fahmi.

    Karenanya, dia berharap TNI mampu mengubah persepsi publik dengan penjelasan yang rinci dan detail sehingga tidak muncul gelombang penolakan dari masyarakat.

    Yang lebih penting, lanjut dia, TNI AD juga harus membuktikan kinerjanya kepada masyarakat dengan bekerja secara profesional sesuai dengan koridor yang berlaku.

    Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengatakan TNI AD saat ini menjalankan dua peran penting yakni memperkuat pertahanan di darat dan mensukseskan program pembangunan infrastruktur.

    Wahyu kepada ANTARA di Jakarta, Senin (9/6) menjelaskan TNI AD menjadi garda terdepan dalam memastikan wilayah teritorial di darat terjaga dengan baik.

    Di sisi lain TNI AD juga menjalankan operasi militer selain perang (OMSP) yang berkaitan dengan misi kemanusiaan seperti penanggulangan pascabencana ataupun peristiwa luar biasa lainnya.

    “Salah satu tugas dalam OMSP salah satu tugas pokoknya adalah membantu pemerintah daerah dalam menyukseskan berbagai program pembangunan nasional yang berkaitan langsung dengan kesejahteraan rakyat,” kata Wahyu.

    Menurut dia, menjalankan program pembangunan pemerintah juga merupakan bagian dari memperkuat kedaulatan negara.

    Namun demikian, Wahyu memastikan TNI AD bukanlah pihak yang mengambil kendali utama pembangunan nasional di daerah.

    “Dalam konteks ini, TNI AD senantiasa hadir bukan sebagai pelaksana utama, tetapi sebagai kekuatan pendorong, pemicu, dan penyambung daya pembangunan negara, terutama di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau oleh elemen sipil,” ujar Wahyu.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pengamat: Perekrutan 24.000 tamtama TNI AD demi kebutuhan zaman

    Pengamat: Perekrutan 24.000 tamtama TNI AD demi kebutuhan zaman

    Rekrutmen ini relevan karena bagian dari pembentukan Batalyon Teritorial Pembangunan dengan empat kompi tematik: medis, zeni, pertanian, dan peternakan.

    Jakarta (ANTARA) – Pengamat pertahanan dan keamanan dari Institute for Security and Strategic Studies (ISSES) Khairul Fahmi mengatakan perekrutan 24.000 tamtama TNI AD relevan dengan kebutuhan zaman.

    Kebutuhan zaman yang dimaksud yakni peran penguatan pembangunan dan pangan di seluruh wilayah yang tengah dijalani TNI.

    “Rekrutmen ini relevan karena bagian dari pembentukan Batalyon Teritorial Pembangunan dengan empat kompi tematik, yakni medis, zeni, pertanian, dan peternakan,” kata Fahmi di Jakarta, Kamis.

    Menurut Fahmi, TNI AD menjadi salah satu institusi yang memiliki fasilitas mumpuni untuk menjalankan pembangunan di daerah.

    Pembangunan yang dimaksud bukanlah berupa fisik saja melainkan kualitas manusia di daerah.

    Kehadiran Batalyon Teritorial Pembangunan Daerah oleh TNI AD dengan 24.000 personelnya diharapkan dapat membantu pemerintah mempercepat pembangunan tersebut.

    Selain itu, Fahmi menilai kehadiran 24.000 prajurit baru ini dapat mempermudah kerja prajurit sebelumnya yang menjalankan dua tugas, yakni pengamanan wilayah dan pembangunan daerah.

    “Ini adalah penataan beban dan fungsi membebaskan satuan tempur dari multitugas, dan sekaligus membentuk satuan pendukung yang khusus menangani aspek-aspek seperti logistik, medis, hingga pembangunan sarana dasar,” kata Fahmi.

    Terkait dengan banyak tanggapan miring dari masyarakat yang mengatakan bahwa perekrutan jumlah besar ini kental dengan tujuan militerisme, Fahmi menilai hal itu sangatlah wajar.

    Hal inilah, lanjut dia, yang harus dijawab oleh TNI AD dengan bekerja secara profesional sesuai dengan tujuan awal yakni menekan pembangunan di daerah sekaligus menjaga stabilitas keamanan.

    “Kita tidak sedang menyaksikan ekspansi kekuasaan militer ke ruang sipil, tetapi sedang menyaksikan penataan ulang peran militer yang lebih adaptif terhadap tantangan zaman,” terang Fahmi.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.